TAMBANG BAWAH TANAH

21D11121202

METODE EKSPLOITASI
TAMBANG BAWAH TANAH

PURWANTO
NIRMANA FIQRA QAIDAHIYANI
Tahapan Operasi Penambangan
Prospecting,
exploration & site
investigations
Drilling
Closure

Supports Explosives and

blasting

Transportation – haulage and

Mucking, casting and
hoisting
excavation
 DRILLING

Siklus produksi selama terowongan atau pengembangan tambang

Production cycle during Tunneling (or mine development) = shot hole drilling +
blasting + mucking + hauling + hoisting (optional)
 PRIMARY ROCK BREAKING
These basic operations can be grouped into two classes:
1. Primary Breaking; Dislodging rock from the rock massif or deposit
2. Handling of material so generated.

■ Rock Breakage; Detaching the large rock mass from its parent deposit
■ Application of explosive in the rock is carried out by means of drilling
holes, which are known as:
– Shot holes; Holes of small diameter (32–45 mm) and short length
(upto 3 m)
– Blastholes; longer (exceeding 3m to 40 m or so) and larger in
diameter (exceeding 45 mm to 75 mm or so), and that are drilled as
cut-holes in tunnels and drives, and in the stopes.
– Big blastholes; very large diameter (exceeding 75 mm) long holes
OPERATING COMPONENTS OF THE
DRILLING SYSTEM
There are four main functional components of a drilling system, working in the following:
1. The drill: it acts as prime mover converting the original form of energy that could be
fluid, pneumatic or electric into the mechanical energy to actuate the system.
2. The rod (or drill steel, stem or pipe): it transmits the energy from prime mover to the
bit or applicator.
3. The bit: it is the applicator of energy attacking the rock mechanically to achieve
penetration
4. The circulation fluid: it cleans the hole, cools the bit, and at times stabilizes the
hole. It supports the penetration through removal of cuttings. Air, water or
sometimes mud can be used for this purpose.
 PELEDAKAN (BLASTING)

■ Tujuan peledakan bawah tanah

■ Meledakan batuan untuk menghasilkan ruangan: Gudang, jalan,
saluran, terowongan
■ Meldakan batuan untuk mengambil material pada operasi
penambangan
■ Melepasan bijih dari batuan induknya atau memperkecil ukurannya
agar dapat diangkut dan memudahkan pengangkutan ke permukaan
 EXPLOSIVES AND BLASTING
Peledak adalah zat atau campuran zat, yang dengan penerapan stimulus
yang sesuai, seperti kejutan, benturan, panas, gesekan, penyalaan,
percikan dan lain-lain akan mengalami transformasi kimia seketika
menjadi sejumlah besar gas yang memiliki suhu tinggi, energi panas dan
tekanan.
The energy released by an explosive does the following operations:
■ Rock fragmentation
■ Rock displacement
■ Seismic vibrations
■ Air blast (heard as loud bang).
DETONATION AND DEFLAGRATION

Detonasi dan Deflagrasi adalah dua cara pelepasan energi.

■ Jika ledakan bergerak keluar dengan kecepatan supersonik (lebih
cepat dari kecepatan suara), itu adalah ledakan (detonasi).
– The velocity of detonation is in the range of 1500 to 9000 m/sec.
■ Jika proses pembakaran menjalar ke luar dengan kecepatan subsonik
(lebih lambat dari kecepatan suara), itu adalah deflagrasi.
 MUCKING dan CASTING

■ Mucking adalah pemuatan bijih/broken ore yang sudah ditambang ke

atas alat angkut.
■ Pemuatan dilakukan untuk mengambil dan memuat material (bijih)
dalam angkut untuk selanjutnya dibawa ketempat yang telah
ditentukan
■ Pemuatan dilakukan berbagai cara tergantung dari produktivitas alat
yang digunakan

■ Casting adalah pemindahan material (bijih) yang letaknya dekat

dengan proses fragmentasi
 CLASSIFICATION
Based on the locale of their applications, mucking equipment can be
classified into following two classes:
1. Underground Mucking Units
2. Surface – Excavation, Loading and Casting Units

UNDERGROUND MUCKING UNITS

For mucking from underground openings, including tunnels, several types of
equipment are available. Some of the prominent sets of equipment are
described below:
● Overshot loaders – Rocker shovel
● Autoloaders – Hopper loaders and LHDs
● Arm loaders
● Scrapers
● Dipper shovels and hydraulic excavators (shovels)
LHD = Load Haul Dump
FEL = Front End Loader

Figure 6.2 Classification of mucking equipment together with their

applications for the underground excavation and tunneling operations.
Karakteristik material yang mempengaruhi sistem pengangukutan:
– shape,
– size,
– volume,
– hardness,
– moisture content,
– angle of repose,
– abrasiveness,
– dryness and
– stickiness
 HAULING (PENGANGKUTAN)

■ Adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut

material/bijih dari tempat penambangan ke tempat penimbunan atau
pengolahan.
– Dimulai dari tempat penambangan ke penampungan sementara
– Selanjutnya ke mulut shaft kemudian ke hoffer (ore pass) dan
ditadah oleh lori atau conveyor atau dump truck untuk diangkut ke
permukaan.
■ Pengankutan material secara horizontal atau sedikit miring disebut
haulage
■ Pengangkutan material pada kemiringan yang terjal hingga vertikal
baik ke atas maupun turun disebut hoisting
HAULAGE SYSTEM

Figure 7.1 General classification

of mine transportation system
TUGAS
1. Jelaskan tahapan kegiatan penambangan bawah tanah
2. Uraikan peralatan yang digunakan pada tambang bawah tanah
3. Berikan penjelasan yang lengkap pengertian track, trackless, haulage, hoisting
■ Sertakan referensi yang digunakan