Professional Documents
Culture Documents
Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi Rumah Tangga
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan perwujudan
kesejahteraan masyarakat serta kemajuan perekonomian negara.
Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator yang digunakan suatu negara untuk
mengukur keberhasilan pembangunan perekonomian yang telah
dilaksanakan. Pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan jika banyak sektor
ekonomi yang mengalami pertumbuhan (Afiftah dkk, 2017). Definisi
pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai peningkatan produk domestik
bruto (PDB) negara tersebut (Saymeh & Orabi, 2013). Perubahan Produk
Domestik Bruto dari tahun ke tahun mencerminkan adanya pertumbuhan
ekonomi di suatu negara, dan merupakan indikator nyata pembangunan, baik
secara langsung maupun tidak merupakan bentuk keberhasilan penerapan
kebijakan (Saparuddin dkk, 2015).
Fluktuasi harga minyak dunia menjadi salah faktor yang mempengaruhi
perekonomian di Indonesia karena memiliki peranan yang sangat penting
dalam perekonomian dan memiliki implikasi atau dampak yang beragam.
Pada periode tertentu pertumbuhan ekonomi merespon secara cepat dan
positif terhadap dampak fluktuasi harga minyak dunia (Nizar, 2012).
Indonesia memiliki cadangan sumber daya minyak yang besar tetapi karena
262
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
263
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
264
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
265
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
Data yang digunakan adalah jenis data berkala (time series) tahun 1988-2018
sebanyak 31 tahun dengan pertimbangan untuk mencegah terjadinya error
pada perhitungan.
Teknik pengumpulan data digunakan adalah studi pustaka dan
dokumetasi yang didapatkan dari website resmi, literatur, jurnal dan artikel
yang berhubungan dengan penelitian ini.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
regresi berganda Berikut merupakan bentuk persamaan sebagai berikut :
𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1𝐻𝑀𝐷1 + 𝛽2 𝐼𝑛𝑓2 + 𝛽3 𝐾𝑅𝑇3 ............................ (1)
Dimana :
Y = Pertumbuhan Ekonomi (%)
𝛽1 𝐻𝑀𝐷1 = Harga Minyak Dunia (US $/Barel)
𝛽2 𝐼𝑛𝑓2 = Tingkat Inflasi (%)
𝛽3 𝐾𝑅𝑇3 = Konsumsi Rumah Tangga (%)
Penelitian ini menggunakan Metode Ordinary Least Square (OLS)
merupakan metode kuadrat terkecil. Metode Least Square memiliki sifat
statistik yang menarik yang membuat metode ini menjadi metode yang
analisis regresi yang kuat dan cukup populer.
Sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda dilakukan uji
asumsi klasik terlebih dahulu yang terdiri dari :
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui residual atau variabel
pengganggu berdistribusi normal atau tidak. Model regresi dapat dikatakan
baik apabila nilai residual berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan pada
nilai residual, tidak pada setiap variabel atau masing-masing variabel. Uji
normalitas dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu uji normal P plot, uji
skewness dan kurtosis, uji chi square dan uji histogram. Uji normalitas error
dapat dilakukan dengan uji Jarque Bera dengan membandingkan dengan
tabel Chi-Square. Residual dapat dikatakan Normal apabila nilai Jarque Bera
lebih besar daripada Chi-Square (Jarque Bera > Chi-Square).
Uji linearitas ini dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan
antara variabel terikat (dependen) dengan variabel bebas (independen).
Dengan uji ini akan diketahui model empiris dan mengetahui variabel yang
relevan untuk dimasukkan ke dalam model empiris. Uji linearitas dilakukan
menghindari adanya specification error. Jika tidak menggunakan uji linearitas,
regresi yang digunakan dapat berganti metode. Dalam penelitian ini untuk
melakukan uji linearitas menggunakan uji Ramsey. Untuk dapat melakukan
uji ini maka harus membuat asumsi atau hipotesis bahwa fungsi yang benar
untuk digunakan adalah fungsi linear. Jika nilai f-hitung lebih besar dari nilai f-
tabel maka H0 ditolak dan fungsi linear dan telah memenuhi asumsi klasik.
Uji autokorelasi adalah adanya korelasi antar error atau kesalahan
pengganggu pada data time series. Autokorelasi sering terjadi pada data time
series. Uji dilakukan dengan Uji Durbin Watson. Uji Durbin Watson
digunakan untuk mengetahui atau mendeteksi adanya autokorelasi pada nilai
variabel pengganggu atau residual. Dalam buku modul praktikum
ekonometrika (2018) Pada uji Durbin Watson ada dua titik kritis yang
digunakan yaitu Upper critical value (du) dan Lower critical value (dL).
Berikut merupakan kriteria atau dasar penilaian untuk melakukan
266
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
267
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
dilakukan dengan t tabel. Dengan derajat signifikan yaitu sama dengan (=)
0,05.
Dengan hipotesis sebagai berikut :
• H0 ditolak apabila probabilitas t kurang dari 0,05
• H1 diterima apabila probabilitas t lebih dari 0,05
Untuk menentukan tabel t dapat menggunakan rumus df = n – k (k =
koefisien, n = jumlah observasi) dan α = tingkat kepercayaan tertentu.
1. Menentukan daerah penolakan dan penerimaan H0
Uji t variabel harga minyak dunia, inflasi dan konsumsi rumah tangga
Memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel harga
minyak dunia, inflasi dan konsumsi rumah tangga dengan signifikansi 5%
menggunakan uji satu sisi kanan.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kecocokan atau
kesesuaian pada model persamaan regresi yang di uji, yang menyatakan
persentase dari variabel terikat (dependen) yang mampu dijelaskan oleh
variabel bebas (independen) .hal ini dapat diketahui melalui r2 (R-Square) dan
Adj-R2 (Adjusted R-Square) dengan rentang nilai antara 0 sampi dengan 1.
Jika semakin mendekati angka 1 maka kecocokan atau kesesuaian model
persamaan dapat dikatakan semakin baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji linearitas, uji
autokorelasi, uji heterokedastisitas dan uji multikolinearitas. Uji ini dilakukan
untu mengetahui bahwa penelitian harus memenuhi syarat asumsi klasik agar
dapat dilakukan uji hipotesis.
Gambar 1. Uji Normalitas
9
Series: Residuals
8
Sample 1988 2018
7 Observations 31
6 Mean -2.18e-15
Median 0.019619
5
Maximum 2.531852
4 Minimum -2.488843
Std. Dev. 1.047844
3
Skewness 0.124825
2 Kurtosis 3.214422
1 Jarque-Bera 0.139890
Probability 0.932445
0
-2.5 -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Berdasarkan pada hasil uji diatas dapat diketahui bahwa pada nilai
probabilitas Jarque-Bera hitung diatas lebih besar dari batas krisis atau tingkat
kesalahan 0.05 (5%) (0,932445 > 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa
residual terdistribusi normal, yang berarti bahwa syarat asumsi klasik
terpenuhi.
Tabel 1. Uji Linearitas
Value df Probability
t-statistic 2.228529 26 0.0347
F-statistic 4.966340 (1, 26) 0.0347
Likelihood ratio 5.418932 1 0.0199
268
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
269
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
disimpulkan bahwa telah memenuhi syarat asumsi klasik yaitu tidak terjadi
heterokedastisitas.
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui dalam suatu model
terdapat multikolinearitas sempurna atau tidak sempurna, jika terjadi
multikolinearitas sempurna pada model maka estimator pada model tidak
dapat dilakukan estimasi.
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas
Koef Determinasi
Variabel Refresi Auxiliary
270
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
KRT = 0.30 artinya artinya jika variabel konsumsi rumah tangga naik sebesar
1 persen maka tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan naik sebesar
0.30 persen, dengan asumsi variabel lain adalah tetap atau konstan.
Tabel 5. Uji F (Uji Simultan)
Prob(F-statistic) 0.000000
Dari hasil analisis regresi diatas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas
F-statistic memiliki nilai sebesar 0.00000 lebih kecil dari nilai batas krisis atau
tingkat kesalahan 0.05 (0.00000 < 0.05) maka dapat dikatakan bahwa model
regresi yang telah diestimasi layak untuk digunakan untuk menjelaskan
pengaruh variabel harga minyak dunia, inflasi, konsumsi rumah tangga, dan
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Tabel 6. Hasil Uji t-Statistic
Variable t-Statistic t-tabel (α=5%) Keterangan
Harga_minyak_dunia -2.494597 1.70562 Signifikan
Inflasi -9.841078 1.70562 Signifikan
Konsumsi_rumah_tangga 3.165137 1.70562 Signifikan
271
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
272
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
273
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
274
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
275
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
juga menaikkan tarif pajak. Kebijakan lain yang dapat dilakukan yaitu dapat
dilakukan dengan meningkatkan jumlah produksi barang sehingga jumlah
barang beredar bertambah, menetapkan harga masksimum untuk beberapa
jenis barang, dan membuat kebijakan-kebijakan yang mampu mengendalikan
laju inflasi.
Variabel konsumsi rumah tangga memiliki pengaruh yang signifikan
atas pertumbuhn ekonomi di Indonesia pengaruh tersebut meliputi secara
parsial (sebagian) dan juga simultan (menyeluruh). Hal tersebut
mengindikasikan bahwa ketika jumlah atau proporsi konsumsi rumah tangga
terjadi kenaikan sehingga tingkat pertumbuhan ekoonomi di Indonesia akan
ikut mengalami kenaikan. Konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi atau
menyumbang lebih dari 50% dalam pertumbuhan ekonomi. Konsumsi
menjadi salah satu penyumbang terbesar pendapatan nasional. Konsumsi
dapat menjadi penentu fluktuasi kegiatan perekonomian di Indonesia karena
proporsinya yang besar dalam perekonomian. Hal ini sesuai dengan teori
konsumsi keynes yang menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi
mempengaruhi pendapatan nasional. Untuk menjaga kestabilan konsumsi
rumah tangga pemerintah dapat menetapkan beberapa kebijakan untuk
menstabilkan harga barang di pasar dengan menjaga kestabilan harga bahan
bakar minyak dan juga tarif listrik, selain itu pemerintah dapat terus
memperluas program dana bantuan kepada masyarakat yang tepat sasaran
dan meningkatkan pemberian dana desa untuk menjaga kestabilan tingkat
inflasi dan juga daya beli masyarakat sehingga konsumsi rumah tangga dapat
tetap stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Afiftah, A. T. (2017). Analisis pengaruh pengeluaran konsumsi pemerintah
dan pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan
ekonomi tahun 1988-2017. Dinamic : Directory Journal of Economic,
1(2), 11–22. https://doi.org/10.31002/dinamic.v1i1
Arifin, Y. (2016). Pengaruh harga minyak dunia, nilai tukar, dan inflasi
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Economics Development
Analysis Journal 5, 2(4), 446–455. Diambil dari
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/view/22184
Ghalayini, L. (2014). The interaction between oil price and economic growth.
Euro Journal, 13(January 2011), 128–140. Diambil dari
http://www.eurojournals.com/MEFE.htm
Handriyani, R., Sahyar, & Arwansyah. (2018). Analysis the effect of
household consumption expenditure, investment and labor to economic
growth: a case in province of North Sumatra. Studia Universitatis „Vasile
Goldis” Arad – Economics Series, 28(4), 45–54.
https://doi.org/10.2478/sues-2018-0019
Karim, Z. A., Karim, B. A., & Zaidi, M. A. S. (2012). Fixed investment,
household consumption, and economic growth: A structural vector error
correction model (SVECM) study of Malaysia. International Journal of
276
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
277
Almaya
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Inflasi, Konsumsi Rumah Tangga Terhadap
Rianto
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Hadi
278