Professional Documents
Culture Documents
Model Model Price Decision
Model Model Price Decision
Model Model Price Decision
Kotler dan Amstrong ( 1994, h,341) berpendapat bahwa ada dua faktor utama yang harus
dipertimbangakan untuk menetapkan harga yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal.
Faktor internal terdiri dari tujuan pemasaran, strategi bauran pemsaran, biaya, dan organisasi.
Sedangkan faktor eksternal terdiri dari sifat pasar dan permintaan, persaingan dan unsur
unsur lainnya.seiring dengan teori Kotler dan Amstrong , harper w. boyd, Jr. dan Orville C.
Walker, Jr. (1982) mengajukan sutu model pengambilan keputusan secara bertahap untuk
penetapan harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor internal perusahaan dan
lingkungan eksternal. Mengingat banyaknya faktor yang harus diperhitungkan pada saat
penetapan, maka keduanya menyarankan perlunya suatu prosedur sistematis dalam
menetapkan harga, yang akan sangat membantu tugas manajemen. Dengan itu mereka
mengajukan suatu model proses pengambilan keputusan terhadap penetapan harga dan
disarankan untuk digunakan terutama saat pertamakalinya keputusan harga akan dilakukan,
contohnya sat pengenalan produk baru atau pada saat negosiasi tentang kontrak kerja.
Dalam model tersebut dibahasa beberapa hal seperti 1) berbagai pengaruh dan kendala yang
perlu diperhitungkan dalam penetapan harga serta 2) Langkah Langkah dala proses penetapan
harga, termask Analisa yang benar benar rinci mengenai permintaan pasar, biaya, dam
kompetisi. Namun dalam Langkah awal harus ditetapkan terlebih dahulu mengenai penetapan
harga yang konsistendengan usaha serta strategi pemasaran dalam perusahan.
Cara yang biasanya dilakukan dalam analis situasional antara lain adalah Analisa
produk, analisis pasar analisis pelanggan, dan anlisis lingkungan. Semua faktor tersebt
diprediksi dapat mempengaruhi atau menkadi kendala dalam usha mencapai tujuan
dari perusahaan. Adapun faktor situasional yang dianalisa dalam model npenetapan
harga adalah :
Pada pasar konsumen maupun pasar industrial, perlu dikethui apa saja yang
menjadi kebutuhan pelanggan atau benefit yang mereka cari, seberapa jauh
inovasi dibutuhkan dalm memperkenalkan produk tersebut, bagaimana lokasi
geografis dari pasar sasaran dan apa saja yang menjadi kebiasaan hidup mereka.
c. Karakteristik produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari , dibeli, digunakan, mauoun dikonsumsipasar sebgai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk dapat didefinisikan
sebagai persepsi kinsmen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksinya. Konsep produk total secara lebih rinci terdiri dari kemasan, merek,
label, pelayanan, danjaminan dimana hal ini bertujuan untuk mencapai kepuasan
pelanggan.
d. karakteristik competitor
Menurut Porter (1985,h,4), ada lima kekiatan pokok yang berpengaruh dalam
persaingan industri, diantaranya adalah persaingan dalam industri yang
bersangkutan, produk substitusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang
baru. Oleh kkarena itu dibutuhkan informasi untuk menganalisis karakteristik
persaingan yang akan dihadapi antara lain meliputi:
Jumlah perusahaan dalam industri
Jika hanya ada satu perusahaan dalam suatu industry, maka secara teoritis
perusahaan yang bersangkutan bebas menetapkan harga produk berapapun.
Namun jika industri terdiri atas banyak perusahaan, dengan pasti persaingan
harga akan tetap terjadi. Apabila produk yang dihasilkan tidak terdeferensiasi,
maka pemimpin industri yang leluasa untuk menentukan perubahan harga.
Ukuran relative setiap anggota dalan industry
Apabila perusahaan memiliki pangsa pasar yang besar, maka perusahaan yang
bersangkutan dapat memegang inisiatif perubahan harga, namun apabila
pangsa pasarnya kecil, maka perusahaan hanya akan menjadi pengikut saja.
Kemudahan untuk masuk ke dalam industri bersangkutan
Apabila suatu industri mudah untuk dimasuki, maka perusahaan yang ada
akan sulit dalam mengendalikan dan mempengaruhi harga. Sedangkan apabila
terdapat hambatan yang masuk ke dalam pasara, maka perusahaan sudah lebih
dulu ada dalam industry tersebut mudah untuk mengendalikan harga.
Hambatan untuk masuk kedalam pasar biasanya berupa persyartan teknologi,
diperlukan investasi modal yang besar, tidak tersedianya bahan baku utama,
skala ekonomis yang sudah dicapai perusahaan yang sudah ada cukup tinggi
sehingga sulit untuk di capai oleh pendatang baru ataupun keahlian dalam
dalam bidang pemasaran.
Ada dua jenis biasanya digunakan dalam perusahaan. Adapyn terdiri dari:
Biaya tetap (fixed costs) yang bersifat tet ap untung jangka pendek, tanpa
adanya pengaruh karena volume produksi atau pendapatan dari penjualan.
Dimana didalamnya meliputi bunga, sewa, gaji eksekutif, dan departemen
fungsional (pembelian dan R&D) yang dibutuhkan untuk mendukung
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dikarenkan biaya tetap secara
keseluruhan jumlahnya tetap tanpa bergantung pada volume, maka biaya
tetap per unit produk akan menurun jike perusahaan memproduksi dan
menjual lebih banyak produk dalam suatu periode tertentu
Biaya variable (variable costs) bervariasi terhadapa keseluruhan terkait
dengan taraf produksi, dimana biaya per unittetap sama tanpa bergantung
kepada jumlah produksi.bagian dari biaya variable meliputi biaya bahan
baku, kemasan, dan tenaga buruh yang dibutuhkan untuk memproduksi
setiap unit produk
Dalam hubungan dengan volume penjualan, ada dua hal yang perlu
diperhitungkan untuk penetapan harga, yaitu skal ekonomis (economic of
scale) dan kurva belajar (learning/ experience curve).