Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

KAJIAN DAMPAK NEGATIF APLIKASI BERBAGI VIDEO

BAGI ANAK-ANAK DI BAWAH UMUR DI INDONESIA


Trie Damayanti, Ilham Gemiharto
trie.damayanti@unpad.ac.id; ilham265@gmail.com
Universitas Padjadjaran

ABSTRACT

This study focuses on the phenomenon of video sharing applications that are currently plaguing the
public through one of the smartphone-based applications with the Android and iOS operating systems,
Tik Tok. The enthusiasm of the Indonesian people for video sharing applications that use 4G-LTE
connectivity is very large. This application allows users or hosts to display video recordings of their
users. For celebrities, video sharing applications help them greatly in increasing their popularity in the
community. But this application is also vulnerable to being misused by some users to display
pornographic nuances, giving rise to many concerns, especially among educators and religious
scholars. This study uses qualitative research methods with data collection techniques using
observation, in-depth interviews, and document studies as well as descriptive data analysis techniques,
with research informants being the Tik Tok application users and several related parties. The
formulation of the problem of this research is how the impact of the use of Tik Tok video sharing
application on underage children in the city of Bandung. The results show that the Tik Tok video sharing
application has many gaps that pose a danger to underage children. Among them is loose age control
for users. By using a telephone number, Gmail or Facebook account, users can already display their
video recordings through this application. This provides an opportunity for underage children to watch
pornographic nuances in the application. The government through the Ministry of Communication and
Information as a policy maker in the ICT field has tried to regulate access to Tik Tok video sharing
applications through temporary blocking actions.

Keywords: Social Media, Video Sharing Application, Tik Tok, Children, Bandung City

ABSTRAK

Penelitian ini memusatkan perhatian kepada fenomena aplikasi berbagi video yang saat ini tengah
mewabah di kalangan masyarakat melalui salah satu aplikasi berbasis telepon pintar dengan sistem operasi
Android dan iOS, yaitu Tik Tok. Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap aplikasi berbagi video yang
menggunakan konektivitas 4G-LTE ini sangat besar. Aplikasi ini memungkinkan pengguna atau host
menayangkan rekaman video penggunanya. Bagi kalangan selebritis, aplikasi berbagi video sangat
membantu mereka dalam meningkatkan popularitas dirinya di masyarakat. Namun, aplikasi ini juga rentan
disalahgunakan oleh sebagian pengguna untuk menampilkan tayangan bernuansa pornografi, sehingga
menimbulkan banyak kekhawatiran banyak pihak, khususnya kalangan pendidik dan alim ulama.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen serta teknik analisis data deskriptif, dengan informan
penelitian adalah para pengguna aplikasi Tik Tok dan beberapa pihak terkait. Rumusan masalah penelitian
ini adalah bagaimana dampak penggunaan aplikasi berbagi video Tik Tok terhadap anak-anak di bawah
umur di kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi berbagi video Tik Tok memiliki
banyak celah yang menimbulkan bahaya bagi pengguna berusia anak-anak di bawah umur. Diantaranya
adalah kontrol usia yang longgar bagi pengguna. Dengan menggunakan nomor telepon, akun Gmail atau
Facebook, pengguna sudah bisa menayangkan rekaman video dirinya melalui aplikasi ini. Hal tersebut
memberikan kesempatan kepada anak-anak di bawah umur untuk menonton tayangan bernuansa
pornografi dalam aplikasi tersebut. Pemerintah melalui Kemenkominfo sebagai pembuat kebijakan dalam
bidang TIK sudah berupaya mengatur akses terhadap aplikasi berbagi video Tik Tok melalui tindakan
pemblokiran sementara.
.
Kata Kunci: Media Sosial, Aplikasi Berbagi Video, Tik Tok, Anak-anak, Kota Bandung.

PENDAHULUAN

Communication 10, Nomor 1, April 2019 1


Teknologi LTE atau Long menggunakan berbagi video.
Term Evolution, lebih dikenal dengan Presiden Joko Widodo pernah
sebutan teknologi 4G-LTE untuk melakukan komunikasi jarak jauh
membedakannya dengan teknologi dengan masyarakat di berbagai
3G dan 3.5G, adalah teknologi pelosok tanah air melalui
terbaru komunikasi data nirkabel. teleconference. Melalui penggunaan
Tujuan dari LTE adalah untuk teknologi ini biaya transportasi dapat
meningkatkan kapasitas dan ditekan karena Presiden tidak perlu
kecepatan jaringan data nirkabel yang mengunjungi secara langsung daerah
telah dikembangkan pada awal tersebut untuk menyampaikan pesan-
milenium baru. Sistem antarmuka pesan pembangunan. Syaratnya
nirkabel 4G-LTE ini berbeda dengan adalah tersedianya bandwidth (lebar
jaringan 3G dan 3.5G sehingga harus pita akses internet) yang memadai,
dioperasikan pada spektrum yang agar proses berbagi video tidak
terpisah. Koneksi internet dengan terganggu.
menggunakan teknologi 4G-LTE Dengan munculnya teknologi
mampu mencapai kecepatan akses 4G-LTE di Indonesia pada tahun
data untuk mengunduh (download) 2015, kualitas tayangan berbagi video
hingga 300 Mbps dan untuk menjadi semakin lancar dan tanpa
menggunggah (upload) 75 Mbps. jeda (buffering). Bahkan kini
(Khan, 2009:66) berbagai aplikasi berbagi video sudah
Pengertian berbagi video tersedia bagi pengguna telepon pintar
merupakan suatu teknologi (smartphone). Dimulai dari aplikasi
komunikasi yang dilakukan melalui Skype, Facebook Live, kemudian ada
internet untuk mengirimkan video juga aplikasi BigoLive dan
secara langsung (realtime). berbagi NonoLive. Yang terbaru dan tengah
video mulai dikenal di Indonesia digandrungi oleh masyarakat adalah
sejak munculnya teknologi 3G sekitar aplikasi yang menggabungkan media
tahun 2008. Saat itu muncul media sosial dan berbagi video, yaitu Tik
televisi di Indonesia yang Tok. Sebetulnya saat ini sudah
menggunakan teknologi video banyak aplikasi serupa Tik Tok,
streaming. Teknologi video seperti Holla, Tamago, Kwai, Viva
streaming merupakan teknologi yang dan lain-lain. Namun, di Indonesia
mampu menyampaikan informasi Tik Tok merupakan aplikasi berbagi
dalam bentuk tampilan video secara video yang paling populer, karena
langsung. (Ero, 2009:30) kemudahan dan kepraktisan dalam
Teleconference merupakan penggunaannya. (Fauzi, 2017:44)
salah satu bentuk komunikasi yang

Communication 10, Nomor 1, April 2019 2


Aplikasi berbagi video Tik Hal seperti ini, tentu tidak pantas
Tok telah berhasil menggabungkan dilihat oleh pengguna yang di bawah
aplikasi media sosial, messaging umur, yaitu remaja dan anak-anak.
dengan teknologi berbagi video. Penelitian ini bermaksud
Banyaknya pengguna yang untuk mengkaji dampak negatif
membagikan videonya dari berbagai aplikasi Tik Tok bagi pengguna di
negara di dunia menjadi salah satu bawah umur, yaitu kalangan siswa
tanda Tik Tok mendapat sambutan Sekolah Dasar di kota Bandung.
baik. Tik Tok pada awalnya didesain Diharapkan hasil penelitian ini dapat
untuk mengakomodir para pengguna dijadikan pertimbangan bagi pihak
internet yang memiliki bakat seperti terkait untuk membuat regulasi yang
menyanyi, menari, memasak, dan lain lebih ketat terhadap aplikasi berbagi
sebagainya untuk bisa lebih dikenal video yang berpotensi negatif bagi
melalui tayangan video. Dari catatan remaja dan anak-anak, mengingat
unduhan di Google Play saja, Tik Tok pemerintah Indonesia melalui
mendapat unduhan dengan total lebih Kemenkominfo yang terkenal reaktif
dari 100 juta. Meskipun antusiasme terhadap konten negatif pernah
konsumen lokal tinggi, potensi melarang Tik Tok untuk mengudara
penyalahgunaannya tidak kalah besar. di Indonesia, namun kemudian aktif
Sama seperti layanan media sosial kembali setelah melalui beberapa
yang lain, Tik Tok menyimpan aturan pembatasan bagi pengguna.
potensi besar untuk hal-hal yang Perkembangan teknologi
berbau seks dan pornografi. Beberapa komunikasi yang demikian pesat
rekaman siaran Tik Tok yang menjelang milenium baru telah
diunggah di YouTube dan beberapa menyebabkan terjadinya revolusi
situs lain tercatat memiliki konten digital dengan terjadinya perubahan
yang bernuansa seks dan pornografi. bunyi, gambar, dan teks dari format
Beberapa oknum pengguna analog ke dalam format digital, yaitu
atau host memanfaatkan aplikasi ini format dapat dibaca oleh komputer.
untuk melakukan perbuatan amoral. Perkembangan teknologi informasi
Pengguna dapat dengan mudah turut memunculkan pula internet, atau
masuk ke dalam aplikasi Tik Tok dan interconnection networking yang
bebas memilih berbagai tayangan telah membentuk ruang dan waktu
rekaman video pengguna yang sedang baru, yang bersifat nirjarak, nirwaktu,
melakukan aksi tertentu, termasuk yang disebut dengan cyberspace.
bisa memilih pengguna yang Melalui internet dan cyberspace
mengenakan pakaian seksi dan memunculkan konvergensi media,
melakukan gestur yang tidak pantas. dimana media mengalami

Communication 10, Nomor 1, April 2019 3


transformasi fungsi yang tadinya dampak negatif yang ditimbulkannya.
hanya sebatas suara tetapi sekarang Sebuah survey di Inggris terhadap
telah menjadi saluran penting bagi ratusan pengguna internet pada tahun
informasi bunyi, visual, dan teks 2008 terhadap 500 pengguna internet,
melalui internet. Kini umat manusia menunjukkan adanya relasi positif
di muka bumi terkoneksi dengan antara tingginya pengguna internet
internet, seperti neuron dalam sebuah dengan sikap depresi dan introvert.
otak raksasa. (Hawking, 1988:39). (Weatherburn, 2008:25)
Manusia selalu membutuhkan Interaksi manusia dengan
informasi untuk menjaga dunia maya (cyberspace), seperti
kelangsungan hidupnya, dan untuk duduk di depan komputer, login ke
mendapatkan informasi tersebut internet, dan terus menerus
manusia perlu berkomunikasi dengan menikmati sensasi yang diwujudkan
cara mudah, cepat, akurat dan murah. dengan cara menatap layar ketika
Fenomena menjamurnya internet dan berselancar di dunia maya melalui
globalisasi di hampir semua bidang konektivitas yang dibangun
kehidupan manusia, dari sains dan memunculkan apa yang disebut
teknologi sampai gaya hidup hampir sebagai cyberculture. Internet tidak
seluruh masyarakat di belahan dunia lagi hanya sekedar alat, namun lebih
telah menjadi simbol kemajuan dari itu dirasakan sebagai suatu
sebuah peradaban manusia dunia kebutuhan yang mutlak dalam
masa kini. Salah satu pendorong kehidupan manusia.
adalah kemajuan teknologi yang Pada awalnya untuk
berhasil mengintegrasi teknologi mengakses internet, manusia
informasi dan teknologi multimedia. memerlukan perangkat komputer
Tidak dapat dipungkiri bahwa yang terhubung dengan jaringan
internet memberikan dampak positif telepon, namun kini dengan sebuah
bagi penggunanya. Pengiriman telepon pintar, setiap orang dapat
informasi yang cepat dan update langsung berkomunikasi melalui
melalui fasilitas-fasilitas internet jaringan internet. Sejak ditemukan
dapat dimanfaatkan oleh para oleh IBM pertama kali pada tahun
penggunanya selain untuk 1992, perkembangan teknologi
memperkaya pengetahuan serta membuat telepon pintar saat ini
wawasan. Seperti halnya fungsi bahkan tidak mempunyai tombol-
teknologi sebagai alat bantu untuk tombol, kecuali sebuah layar sentuh
mempermudah kehidupan manusia, yang dapat disentuh dengan ujung
maka perkembangan internet jemari atau pena stylus. Kini dengan
menimbulkan pertanyaan terhadap mengeluarkan uang sebesar satu juta

Communication 10, Nomor 1, April 2019 4


rupiah atau bahkan kurang, siapa pun Sumber Daya Manusia Kementerian
dapat memiliki sebuah telepon pintar Komunikasi dan Informatika
kelas entry level dan langsung Republik Indonesia pada tahun 2017,
mengakses jaringan internet dan mencoba melakukan penelitian
menggunakan aplikasi yang dengan mendata masyarakat
diinginkannya. Indonesia pada kepemilikan dan
Seperti halnya pisau bermata kesadaran keterpaparan pada TIK.
dua, aplikasi dalam telepon pintar Sebanyak 9419 responden yang
dapat digunakan untuk tujuan positif tinggal di 51,24% pedesaan dan
maupun negatif. Seperti halnya media 48,76% di perkotaan, sebanyak
sosial, apapun bentuknya, saat ini 11,5% dari Kalimantan, 24,5% di
seolah sudah menjadi kebutuhan bagi Sumatera, 15,6% Sulawesi, 30,6% di
pengguna internet. Media sosial dapat pulau Jawa, 8,3% di Bali dan. Nusa
digunakan untuk tujuan yang positif Tenggara, serta 9,5% di Maluku dan
seperti menyebarkan ilmu Papua. Survei ini ingin mengetahui
pengetahuan dan keterampilan terkait dengan penggunaan,
melalui dunia maya. Namun, juga computer, laptop, handphone dan
dapat digunakan sebagai alat untuk smartphone di kalangan masyarakat
penyebaran fitnah, bahkan digunakan dan bagaimana mereka
untuk melakukan kejahatan, seperti memanfaatkan internet dalam
prostitusi, penipuan, perampokan, gawainya. Survei ini menunjukkan
transaksi narkoba, spionase, dan lain- bahwa responden yang memiliki
lain. rentang usia 9-65 tahun adalah
Seperti yang telah diketahui pengguna gawai aktif dari computer
bersama pertumbuhan Teknologi sampai dengan smartphone dan untuk
Informasi dan Komunikasi (TIK) selanjutnya untuk dikaitkan dengan
telah mempengaruhi kehidupan penelitian ini akan lebih
masyarakat secara ekonomi, sosial, menitikberatkan pada pengguna
dan budaya. Informasi telah menjadi smartphone. Survey ini menunjukkan
kekuatan utama dalam sendi bahwa 66,3% individu di Indonesia
kehidupan dan sumber kekuatan memiliki smartphone dan individu
keberdayaan masyarakat. Dalam yang memiliki smartphone tersebut
sebuah survey Teknologi Informasi 83,04% tinggal di wilayah urban.
dan Komunikasi (TIK) yang Data ini menunjukkan lebih dari
dilakukan oleh Pusat Penelitian dan setengah masyarakat Indonesia
Pengembangan Aplikasi Informatika terpapar informasi yang beredar
dan Informasi Publik Badan melalui smartphone tersebut.
Penelitian dan Pengembangan Smartphone ini bisa dikategorikan

Communication 10, Nomor 1, April 2019 5


sebagai sebuah gawai yang terkoneksi membutuhkan koneksi internet yang
dengan internet dan ada dalam stabil adalah berbagi video, atau
genggaman setiap saat. Berdasarkan siaran langsung melalui video di
usia 75,95% berusia 20-29 tahun, internet. Dengan adanya teknologi
tetapi yang berusia 9-19 tahun pun 4G-LTE, maka aplikasi berbagi video
cukup signifikan, yaitu 63,34%. dapat dilakukan tanpa adanya
Frekuensi dalam menggunakan buffering sehingga dapat berlangsung
smartphone sebanyak 34,51% adalah mulus tanpa jeda.
1-3 jam meskipun 26,69% Media sosial merupakan
menggunakan 3-5 jam setiap harinya. aplikasi yang berkembang seiring
Berdasarkan pekerjaan dengan perkembangan Teknologi
pelajar/mahasiswa cukup banyak Informasi dan Komunikasi ini. Media
menggunakan smartphone ini, yaitu sosial ini bisa diartikan sebagai
70,98%. Terpaan internet sebanyak sebuah media yang bersifat online
60,15% ada pada usia 20-29 tahun, memanfaatkan internet sebagai alat
sementara 43,90% di usia 9-19 tahun. penghubung yang mencoba
Masih berdasarkan survey tersebut menghubungkan satu orang dengan
penggunaan internet lebih dari 50% orang lain dalam waktu yang
digunakan untuk komunikasi dan bersamaan meskipun dalam jarak
interaksi, sisanya digunakan untuk yang cukup jauh. Fenomena media
web browsing, streaming, dan e- sosial ini mengembangkan suatu
commerce, dan sedikit yang istilah yang dikenal di masyarakat,
memanfaatkan untuk pencarian e- yaitu ‘menjauhkan yang dekat dan
book. Dalam menggunakan internet mendekatkan yang jauh’. Fenomena
59,3% memanfaatkan wireless ini dimanfaatkan oleh berbagai
hotspot yang tersedia gratis di macam bidang dari hiburan, ekonomi,
lingkungan sekitar dan 46,5% komunikasi, dan lain sebagainya
menggunakan fixed line, yaitu jenis bahkan media sosial ini menjadi salah
internet berlangganan, sisanya satu yang berperan dalam perubahan
sebanyak 9,71% menggunakan paket masyarakat terutama dalam aspek
data telepon genggam untuk individu. sosial. Aspek sosial yang dimaksud
(Survey Penggunaan TIK ini adalah kesejahteraan sosial (social
Kemenkominfo, 2017). welfare), ikatan sosial (social
Perkembangan teknologi bonding) dan sosial budaya (social
komunikasi, yaitu konektivitas 4G- culture). Hasil Survey TIK yang
LTE telah membuat koneksi internet dilakukan oleh Kementerian
semakin cepat, mudah, dan murah. Komunikasi dan Informatika
Salah satu aplikasi yang Republik Indonesia pada tahun 2017

Communication 10, Nomor 1, April 2019 6


menunjukkan bahwa 92,82% mendapatkan konten negative berupa
masyarakat Indonesia adalah konten judi, pornografi, terorisme,
pengguna media sosial dengan dan radikalisme. Masyarakat pun
menggunakan berbagai macam akun menyadari perlunya pendidikan yang
tidak hanya dalam satu sosial media. tinggi dalam mencoba menyaring
Berdasarkan Pendidikan 97,5% informasi-informasi atau konten-
adalah SMA dan Diploma/S1. Jika konten negatif karena semakin tinggi
melihat pada usia, usia 9-19 tahun pendidikan seseorang akan semakin
berjumlah 93,52%, usia 20-29 tahun sulit untuk mendapatkan terpaan
95,96% usia 30-49 tahun 93,5% dan konten negative karena sifatnya yang
usia 50-65 tahun 80,32%. Dari data selalu mencoba mencari informasi
itu terlihat bahwa generasi milenial yang benar. Survey ini menemukan
yang berada di usia 20-29 tahun bahwa responden di wilayah rural dan
merupakan pengguna terbanyak. Di urban yang memiliki tingkat
tahun 2017, sosial media yag paling pendidikan rendah memiliki
banyak digunakan oleh kaum urban kecenderungan tidak melakukan
adalah Path, yaitu sebanyak 84,91%, penelusuran kebenaran informasi
disusul dengan Twitter, Instagram lebih lanjut. Meskipun tingkat
dan Facebook, sementara pada kaum pendidikan responden rendah, namun
rural Facebook merupakan media pengetahuan masyarakat urban
sosial yang paling banyak digunakan sebanyak 62,5% menyadari adanya
(33,23%) disusul dengan Instagram, konten negative di internet. (Survey
Twitter dan Path. Tetapi semenjak Penggunaan TIK Kemenkominfo,
Path dihapus di tahun 2018 ada 2017).
kemungkinan kecenderungan Salah satu aplikasi yang
penggunaan media sosial ini berubah. menggabungkan antara berbagi video
Survey juga menunjukkan bahwa dengan media sosial dan permainan
durasi penggunaan media sosial ini adalah aplikasi Tik Tok. Berbeda
oleh pelajar/mahasiswa sebanyak dengan aplikasi serupa lainnya, Tik
47,06% adalah 1-3 jam hanya 14,29% Tok memungkinkan penggunanya
yang mengakui menggunakan selama untuk merekam, mengedit dan
5-10 jam. Penelitian ini juga memberikan efek-efek menarik bagi
menemukan bahwa masyarakat video penggunanya.
dalam mempersepsikan TIK adalah Fenomena pemanfaatan
sebuah teknologi yang media Tik Tok ini tentu memberikan
mempermudah dalam mengakses dampak bagi penggunanya seperti
informasi, tetapi mereka juga yang disampaikan Bandura (1978)
menyadari semakin mudah dalam teori besarnya yang disebut

Communication 10, Nomor 1, April 2019 7


Teori Belajar Sosial, teori ini penelitian dokumen dan penelitian
mengungkapkan bahwa manusia pada lapangan berupa obsevasi dan
dasarnya memiliki kecenderungan wawancara. Data yang dikumpulkan
meniru perilaku orang lain yang dalam penelitian ini terbagi menjadi
dipengaruhi oleh lingkungannya. data primer dan data sekunder. Data
Bandura meyakini bahwa manusia primer merupakan hasil observasi dan
belajar dengan lingkungannya bahkan wawancara dengan 15 informan
dalam bentuk penguatan ‘secara tidak penelitian di lokasi penelitian,
langsung’ atau penguatan pengganti sementara data sekunder adalah data
(vicarious reinforcement) artinya yang diperoleh dari situs-situs berita
selain meniru perilaku orang lain juga online (website), jurnal-jurnal
perilaku yang bisa menguatkan komunikasi, serta buku-buku yang
perilaku individunya (Jarvis, 2007: relevan dengan penelitian ini.
31). Berdasarkan asumsi-asumsi
di atas, penelitian ini secara praktis
METODE PENELITIAN berusaha untuk mengkaji peristiwa
Penelitian mengenai kehidupan yang nyata yang dialami
fenomena aplikasi berbagi video Tik oleh subjek penelitian ini secara
Tok yang saat ini tengah mewabah di holistik dan bermakna. Dalam uraian
kalangan remaja dan anak-anak ini yang lebih lugas, penelitian ini
menggunakan metode eksploratif, berusaha untuk memberikan deskripsi
dimana menurut Kultar Singh (2007) dan eksplanasi terhadap fenomena
yang disebut dengan penelitian penggunaan aplikasi Tik Tok di
eksploratif adalah penelitian yang wilayah Kota Bandung sebagai pusat
berupaya memaparkan atau pemerintahan dan perekonomian
menggambarkan fenomena dimana Provinsi Jawa Barat.
peneliti belum memiliki arah atau Teknik analisis data yang
peta penjelasan tentang fenomena digunakan dalam penelitian ini adalah
yang dihadapinya. Eksploratif adalah mengacu pada konsep Miles &
semacam pengumpulan data untuk Huberman (2012: 20) yaitu
menjawab persoalan yang menjadi interactive model yang
minat peneliti (Bajari, 2015: 36). mengklasifikasikan analisis data
Metode analisis penelitian ini yang dalam tiga langkah, yaitu Reduksi
digunakan adalah analisis studi kasus data (Data Reduction), Penyajian data
berdasarkan metode, data, dan (Display Data), dan Pengujian
triangulasi sumber. Sedangkan Keabsahan Data (Verifikasi). Untuk
metode pengumpulan data dalam menguji keabsahan data yang didapat
penelitian ini adalah melalui sehingga benar-benar sesuai dengan

Communication 10, Nomor 1, April 2019 8


tujuan dan maksud penelitian, maka mendapat sambutan baik di negara-
peneliti menggunakan teknik negara tersebut. Tik Tok pada
triangulasi. Triangulasi data adalah awalnya didesain untuk
teknik pemeriksaan data yang mengakomodir para pengguna
memanfaatkan sesuatu yang lain di internet yang memiliki bakat seperti
luar data tersebut untuk keperluan menyanyi, menari, komedi, dan lain
pengecekan atau sebagai pembanding sebagainya untuk bisa lebih dikenal
data tersebut (Moleong, 2007: 330). melalui tayangan live berkembang
HASIL DAN PEMBAHASAN begitu pesat di kawasan Asia
Tik Tok diciptakan dan Tenggara. Dari catatan unduhan di
dikembangkan oleh Zhang Yiming, Google Play saja, Tik Tok mendapat
seorang lulusan software engineer unduhan dengan total lebih dari 100
dari Universitas Nankai, China yang juta.
mendirikan perusahaan teknologi Tik Tok saat ini menempati
informasi ByteDance pada bulan posisi 10 besar aplikasi gratis
Maret tahun 2012. Awalnya terpopuler di Google Play Store di
ByteDance meluncurkan aplikasi seluruh dunia, termasuk di Cina,
berita, Toutiao yang kini menjadi Korea dan di Indonesia. Tik Tok
salah satu yang terbesar di Cina. dapat digunakan untuk menyiarkan
Hingga kemudian tren membuat aktivitas sehari-hari seorang
Zhang Yiming memutuskan untuk pengguna ke pengguna Tik Tok
merambah aplikasi media sosial yang lainnya. Pada halaman muka,
lebih interaktif. Alasannya saat itu pengguna akan disuguhkan dengan
dalam industri konten, teks dan beragam video pengguna yang dapat
gambar telah berkembang menjadi ditonton. Untuk melihatnya,
video, dan konten kini banyak berasal pengguna hanya perlu memilih salah
dari pengguna. Tik Tok, suatu satu dari mereka. (Ardian, 2017)
aplikasi berbagi video pendek, dibuat Aplikasi berbagi video Tik
Zhang untuk menjawab kebutuhan Tok menggunakan teknologi berbagi
pengguna yang belum terpenuhi oleh video singkat yang membutuhkan
aplikasi yang ada saat ini. Aplikasi koneksi yang stabil. Tik Tok dapat
yang di negara asalnya dikenal diakses menggunakan konektivtas 3G
dengan nama Douyin ini secara resmi atau HSDPA dan HSUPA (3.5G),
diluncurkan pada bulan September namun untuk mendapatkan tayangan
2016. video yang lancar dan tanpa jeda
Banyaknya jumlah pengguna (buffering), pengguna disarankan
aktif dari masing-masing negara menggunakan konektivitas 4G-LTE.
menjadi salah satu tanda Tik Tok Dengan ketersediaan infrastruktur

Communication 10, Nomor 1, April 2019 9


jaringan 4G-LTE di Indonesia di AppStore atau Google Play Store.
semakin memudahkan para pengguna Dari halaman muka (homepage)
khususnya di kota-kota besar di pengguna akan melihat banyak
Indonesia untuk mengakses aplikasi thumbnail dari orang-orang yang
Tik Tok ini. (Hasan, 2017). telah mengunggah video rekamannya.
Dampak positif Tik Tok Pengguna dapat melihat mereka
diantaranya banyak para pengguna mempertontonkan keahlian mereka
yang menampilkan bakat-bakat seperti bernyanyi, menari, komedi,
mereka melalui aplikasi ini, mulai dari tutorial, tips dan trik, dan banyak hal
keahlian bernyanyi, menari, bahkan lainnya, semua dapat diakses dengan
ada juga yang bernuansa Religius mengklik salah satu video yang ada.
(seperti berdakwah dan mengaji). Untuk mengganti video yang tengah
Salah satu akun pengguna Tik Tok diputar, cukup melakukan scroll ke
yang memiliki banyak pengikut adalah atas atau ke bawah layar.
akun nissasabyan, seorang penyanyi Pada bagian atas layar
gambus pop berusia belia yang terdapat ikon untuk memilih
memiliki suara yang indah (Ardian, pengguna tertentu. Ketika pengguna
2018) mengklik ikon tersebut maka akan
Salah satu keistimewaan Tik muncul layar dimana pengguna dapat
Tok adalah pengguna dapat mengedit melakukan “search”, “like” dan
videonya sesuka hati dengan ribuan “follow” para pengguna favorit yang
efek yang disediakan oleh aplikasi Tik diinginkan dari berbagai negara dan
Tok. Semakin kreatif pengguna dan wilayah, untuk kemudian pengguna
semakin menarik video yang akan menerima notifikasi secara
dihasilkan maka semakin banyak langsung. Hanya dengan melakukan
tanda like yang didapatkan. Seperti klik pada ikon kamera yang berada di
halnya media sosial lainnya, maka homepage, pengguna dapat merekam
pengguna Tik Tok juga dapat video dan kemudian mengedit dan
menghasilkan banyak uang bagi menambahkan efek. Selain itu
penggunanya, seperti akun pengguna dapat pula berinteraksi
bowoalpenliebe yang sering dengan teman-teman pengguna
mengadakan jumpa penggemar yang secara langsung. Pengguna dapat
mengharuskan pengguna lainnya mengedit profil pengguna pada ikon
membayar sejumlah uang tertentu orang yang berada di bagian atas
untuk dapat bersalaman dan berfoto homepage. Pengguna memiliki
bersama. tingkat profil dimana semakin tinggi
Tik Tok dapat didapatkan tingkat profil pengguna, maka
dengan cara mengunduh aplikasinya pengguna akan mendapatkan lebih

Communication 10, Nomor 1, April 2019 10


banyak perhatian dari para pengguna sepanjang bulan Juli-Agustus 2018,
lain dan setiap orang yang melihat aplikasi berbagi video Tik Tok berada
video pengguna. di posisi terbanyak diunduh dan
Di Tik Tok semua orang dapat dijalankan. Ibaratnya dua mata pisau,
membagikan videonya, setiap orang setiap teknologi memiliki dampak
dapat menunjukkan bakat dan berbagi positif dan dampak negatif bagi
ilmu dengan orang lain dalam bentuk penggunanya. Tak sedikit pihak yang
video dan mengobrol secara diuntungkan dengan kehadiran
langsung. Sudah banyak para aplikasi ini. Dari sisi pengguna, bisa
pengguna favorit mulai dari kalangan memberikan informasi yang cepat
artis hingga orang biasa yang secara real time saat kejadian
memiliki keahlian tertentu menjadi berlangsung, bisa dimanfaatkan
lebih terkenal di dunia Tik Tok. sebagai sarana edukasi dengan
berbagai tutorial, digunakan untuk
A. Dampak Negatif Aplikasi konser musik, bahkan bisa menjadi
Bigo Live Bagi Penggunanya sumber penghasilan. Operator selaku
Tujuan awal dari aplikasi Tik penyedia jaringan tentu menyambut
Tok adalah menyalurkan bakat baik hadirnya layanan ini. Karena
penggunanya untuk berbagi hobi, konsumen semakin boros kuota data
bakat dan keahlian kepada semua sehingga pendapatan dari sektor
orang. Apabila dilihat tujuannya Tik layanan data pun semakin meningkat.
Tok tidak berbeda dengan situs Terlepas dari segala manfaat
berbagi video YouTube. Namun, yang bisa diperoleh, bermunculan
kelebihan Tik Tok yang tidak dimiliki pula dampak negatif layanan berbagi
YouTube adalah fitur berbagi video video Tik Tok yang harus
bagi penggunanya. YouTube diantisipasi. Dampak negatif ini
sebetulnya juga memiliki channel sebagian bisa dikontrol dengan
(saluran) berbagi video, namun hanya mudah, namun sebagian lagi sangat
disediakan bagi pengguna tertentu, sulit untuk dikendalikan, bahkan
bukan bagi semua orang. Berbagi sudah sampai pada tahap
video misalnya digunakan untuk mengkhawatirkan.
siaran langsung pertandingan Dampak negatif yang paling
olahraga atau pemilihan presiden banyak dikeluhkan oleh para orang
Amerika Serikat. tua yang memiliki anak remaja dan
Saat ini setidaknya ada anak-anak, adalah adanya konten
terdapat lebih dari 10 aplikasi berbagi pornografi dalam aplikasi Tik Tok.
video yang digunakan oleh Ketika masuk, pengguna dapat
masyarakat Indonesia. Namun, melihat video dimana seorang atau

Communication 10, Nomor 1, April 2019 11


beberapa beraksi dan berinteraksi komunikasi saat ini dan
dengan pengunjung. Pengguna mengantisipasi dampak yang
sendiri dapat mengirim pesan ke ditimbulkannya.
pengguna tertentu. Dari keseluruhan Beberapa fakta di lapangan
pengguna, sebagian besar dari mereka hasil wawancara secara mendalam
didominasi perempuan. Namun, terhadap narasumber dari kalangan
terkadang para pengguna yang tampil pengguna aktif aplikasi Tik Tok ini,
berpakaian seksi dan terlihat menunjukkan bahwa kekhawatiran
menunjukkan bagian pribadi mereka terhadap dampak negatif aplikasi ini
ke publik. cukup beralasan. Dari 10 broadcaster
Hal ini tentu sangat yang diwawancarai, 8 (delapan)
disayangkan, mengingat semua diantaranya menyatakan sudah
lapisan masyarakat dari beragam usia pernah menyaksikan tayangan
dapat menggunakan aplikasi ini pornografi pada aplikasi Tik Tok. Hal
secara gratis. Untuk menggunakan ini menunjukkan bahwa tayangan
Tik Tok, pengguna hanya perlu pornografi di dalam aplikasi tersebut,
menggunakan nomor telepon, namun sangat mudah untuk diakses oleh
apabila pengguna sudah memiliki remaja dan anak-anak.
akun Google, Facebook, Twitter. Sementara itu dari 8 (delapan)
Tidak ada filter tertentu dalam narasumber pengguna yang pernah
aplikasi ini yang dapat digunakan melihat tayangan pornografi, 5 (lima)
mencegah remaja dan anak-anak narasumber diantaranya menyaksikan
menikmati konten untuk orang tayangan pornografi lebih dari 3 (tiga)
dewasa dalam aplikasi ini. kali, bahkan salah seorang narasumber
menyatakan menyaksikan tayangan
B. Menyikapi Dampak Negatif pornografi setiap hari melalui aplikasi
Aplikasi Berbagi Video Tik ini. Hal ini tentu saja sangat
Tok mengkhawatirkan karena di usia
Antusiasme masyarakat yang mereka yang masih belia.
demikian besar terhadap aplikasi Dari hasil wawancara dengan
berbagi video Tik Tok menimbulkan pihak narasumber dari kalangan
reaksi yang beragam dari berbagai pendidik (guru sekolah menengah
kalangan. Untuk itu penelitian ini atas), kedua narasumber menyatakan
berupaya menemukan fakta yang mengetahui akan adanya aplikasi
objektif dan komprehensif mengenai berbagi video Tik Tok, namun hanya
aplikasi berbagi video Tik Tok seorang narasumber yang sudah
sebagai upaya untuk menyikapi mengetahui adanya konten pornografi
secara tepat perkembangan teknologi dalam aplikasi tersebut. Sementara

Communication 10, Nomor 1, April 2019 12


kedua narasumber lainnya, menilai bidang seni musik, olahraga, dan
aplikasi Tik Tok tidak berbeda menari. Seringkali anaknya
dengan situs berbagi video seperti menciptakan lagu sendiri kemudian
YouTube atau aplikasi video memainkannya dengan menggunakan
streaming Bigo. Pencegahan yang alat musik keyboard yang
dilakukan oleh pihak pendidik (guru) ditayangkan secara live melalui
adalah dengan melarang penggunaan aplikasi Tik Tok tersebut.
smartphone selama proses belajar Sementara narasumber dari
mengajar di dalam kelas, maupun di pihak orangtua lainnya mengaku
dalam lingkungan sekolah. Apabila pernah memergoki anak laki-lakinya
seorang siswa diketahui mengakses yang berusia 11 tahun membuka
tayangan pornografi melalui situs konten negatif dari seorang pengguna
atau aplikasi apapun, maka telepon dewasa di Jakarta. Narasumber
genggamnya akan disita dan siswa tersebut kemudian sempat menyita
yang bersangkutan akan dijatuhi smartphone anaknya selama
sanksi mulai dari sanksi fisik hingga seminggu dan dikembalikan setelah
skorsing. Menurut narasumber dari menghapus aplikasi Tik Tok tersebut.
pihak pendidik, biasanya para siswa Narasumber tersebut juga
mengakses aplikasi Tik Tok di luar berpendapat bahwa sudah waktunya
jam sekolah, sehingga tidak dapat pemerintah memblokir aplikasi-
dipantau oleh mereka. aplikasi seperti itu karena lebih
Sementara itu, 2 (dua) banyak dampak negatif daripada
narasumber dari pihak orang tua dampak positifnya. Bahkan
siswa, menyatakan bahwa mereka narasumber tersebut menyatakan
sudah mengetahui akan adanya setuju dengan langkah
aplikasi Tik Tok yang saat ini tengah Kemenkominfo memblokir aplikasi
digandrungi oleh anak-anak mereka, berbagai video Tik Tok yang dampak
khususnya yang masih di bawah negatifnya jauh lebih besar bagi
umur. Seorang narasumber generasi muda.
menyatakan anak perempuannya Selain kedua orang tua
yang berusia 15 tahun mengakses tersebut, narasumber dari kalangan
aplikasi Tik Tok setiap hari. Namun, pemuka agama, yaitu seorang ustad
sejauh ini tidak menemukan hal-hal muda yang memiliki perhatian
negatif seperti muatan pornografi kepada perkembangan generasi
dalam aplikasi tersebut. Aplikasi muda, secara tegas menyatakan
berbagi video seperti Tik Tok lebih bahwa aplikasi berbagi video seperti
banyak digunakan untuk Tik Tok ini lebih banyak mudharat
menyalurkan hobi anaknya dalam (bahaya) nya dibandingkan dengan

Communication 10, Nomor 1, April 2019 13


manfaatnya. Selain itu, aplikasi- Ketiga, Kekhawatiran dari
aplikasi seperti Tik Tok bisa kalangan pendidik dan pemuka
membuat anak kecanduan hingga agama terhadap dampak negatif dari
melalaikannya dari melaksanakan aplikasi berbagi video dinilai pakar
ibadah harian seperti sholat lima TIK sangat beralasan, karena batasan
waktu. Alangkah lebih baik jika usia minimal yang sangat longgar
pemerintah memblokir aplikasi yang untuk dapat mengakses aplikasi Tik
banyak bahayanya seperti itu. Tok. Selain itu, kecenderungan
pengguna atau pengguna Tik Tok
SIMPULAN yang menghalalkan segala cara
Dari pembahasan hasil misalnya dengan berpenampilan
penelitian yang telah dilakukan dalam vulgar untuk mendapatkan like dari
penelitian ini, dapat diambil beberapa pengguna lainnya.
kesimpulan sebagai berikut: Keempat, Kalangan pendidik
Pertama, Tik Tok adalah dan pemuka agama berpendapat
aplikasi berbagi video yang selama bahwa aplikasi berbagi video Tik Tok
setahun terakhir begitu diminati oleh dapat membahayakan mental dan
masyarakat Indonesia, dan moral kaum generasi muda
menempati posisi 10 besar dalam hal khususnya anak-anak di bawah umur
jumlah unduhan terbesar di Google karena lebih banyak bahayanya
Play Store di Indonesia selama tahun dibanding manfaatnya, sehingga
2017-2018. Hal yang menarik minat mengusulkan kepada Kemenkominfo
masyarakat untuk menggunakan untuk memblokir aplikasi tersebut
aplikasi ini adalah kemudahan dalam secara permanen.
penggunaannya dan adanya fitur yang
memungkinkan pengguna DAFTAR PUSTAKA
mendapatkan uang tunai jutaan rupiah Ardian, Danang. 2018. Tik Tok,
dari aplikasi ini. Aplikasi Berbagai Video yang
Kedua, Teknologi berbagi Tidak Ada Manfaatnya.
video dalam aplikasi Tik Tok Jakarta: TechNews.
membutuhkan kuota data internet Bajari, Atwar. 2015. Metode
yang sangat besar dan konektivitas Penelitian Komunikasi.
data yang stabil dengan teknologi 4G- Bandung: Simbiosa Rekatama
LTE, sehingga cukup menghambat Media
pengguna yang berada di kawasan Denzin, Norman K. dan Guba, Egon.
dengan kualitas sinyal internet yang 2001. Teori dan Paradigma
kurang baik. Penelitian Sosial; Pemikiran
dan Penerapannya,

Communication 10, Nomor 1, April 2019 14


Penyunting: Agus Salim. Moleong, Lexy J. 2007. Metode
Yogyakarta: PT Tiara Penelitian Kualitatif.
Wacana. Bandung: Penerbit Rosda.
Ero, J., 2015. Sistem Aplikasi Berbagi Pitrajaya, Hari. 2017. Fenomena
Video. Yogyakarta: UGM. Maraknya Aplikasi Berbagi
Fauzi F., 2012. Analisis Penerapan Video di Indonesia. Jakarta:
Teknologi Jaringan LTE 4G Arena 4G-LTE.
di Indonesia. Bandung: Pusat Penelitian Pengembangan
Institut Manajemen Telkom. Aplikasi Informatika dan
Hasan, Wahyu N., 2016. Inilah Informasi dan Komunikasi
Dampak Negatif dari Publik, Badan Penelitian dan
Maraknya Layanan Video Pengembangan Sumber Daya
Streaming. Jakarta: Arena 4G- Manusia, Kementrian
LTE. Komunikasi dan Informatika
Hawking, Stephen., 2014. Theory of Republik Indonesia. 2017.
Everything. London: Working Survey Penggunaan TIK 2017
Title. serta Implikasinya terhadap
Jarvis, Matt. Teori-Teori Psikologi. Aspek Sosial Budaya
2007: Bandung: Nusamedia. Masyarakat. Jakarta.
Khan, Farooq. 2009. LTE For 4G Suyuti, S., 2015. Studi Perkembangan
Mobile Broadband Air Teknologi 4G LTE dan
Interface Technologies And. WiMAX di Indonesia.
Performance. Boston: Makasar: Universitas Muslim
Cambridge University Press. Indonesia.
Miles, Matthew B. dan Huberman, A. Weatherburn, Peter, 2008. European
Michael. 2012. Analisis Data Psychology Internet User
Kualitatif. Jakarta: Survey. London: Sigma
Universitas Indonesia Press. Research.

Communication 10, Nomor 1, April 2019 15

You might also like