Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Siregar & Fahdi.

Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis
L.) Osbeck sebagai Antibakteri Staphylococcus aures dan Propionibacteium acnes.

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL KULIT


BUAH JERUK MANIS Citrus sinensis L.) Osbeck SEBAGAI
ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aures
DAN Propionibacteium acnes

Noviyah Rahmat Siregar1, Firdaus Fahdi 2


Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
e-mail: noviaasrg@gmail.com

Abstract

Acne (acne vulgaris) is a chronic inflammatory disease of the pilosebaceous unit


characterized by comedones, papules, pustules, nodules, cysts and scars. The
bacteria that cause acne consist of Propionibacterium acnes, Staphylococcus
aureus, and Staphylococcus epidermidis. Cream is a dosage form that is used to
treat acne. One of the plants in Indonesia that has potential as an antibacterial is
sweet orange (Citrus sinensis L.) Osbeck. Sweet orange peel also has a chemical
content that functions as an antibacterial. The content of chemical compounds in
sweet orange peel are steroid compounds, alkaloids, saponins, tannins, flavonoids
and triterpenoids, as well as essential oils. Aim To determine the ethanol extract
of sweet orange peel (Citrus sinensis L.) Osbeck can be formulated into cream
preparations and has activity as an antibacterial and determine the most effective
concentration in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus and
Propionibacterium acnes bacteria. Methods The research was carried out in several
stages of work, namely: plant identification/determination, sample collection,
preparation of simplicia powder, preparation of extracts by maceration method
using 96% ethanol solvent, phytochemical screening of ethanol extract of sweet
orange peel (Citrus sinensis L.) Osbeck, preparation formulation cream from the
ethanol extract of sweet orange peel (Citrus sinensis L.) Osbeck, evaluation of the
cream preparation which included organoleptic testing, homogeneity,
determination of the pH of the preparation, spreadability, emulsion type, viscosity
and testing of antibacterial activity against Staphylococcus aureus and
Propionibacterium acnes bacteria. Cream preparation of ethanol extract of sweet
orange peel (Citrus sinensis L.) Osbeck consists of concentrations of 5%, 10% and
15%, homogeneous, pH ranges from 4-6, good spreadability, emulsion type M/A,
viscosity 6550 cps, and has diameter of the inhibition zone against Staphylococcus
aureus and Propionibacterium acnes. The ethanol extract of Osbeck's sweet orange
peel (Citrus sinensis L.) can be formulated into a cream preparation and has
antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Propionibacterium which
is effective at the highest concentration of 15%.
Keywords: ethanol extract of Osbeck's sweet orange (Citrus sinensis L.)
peel, cream preparation, and Staphylococcus aureus and
Propionibacterium bacteria
1. PENDAHULUAN wajah, leher, dada dan punggung.
Jerawat (acne vulgaris) merupakan Meskipun jerawat tidak berdampak
suatu penyakit peradangan kronik fatal, tetapi cukup merisaukan karena
dari unit pilosebaseus yang ditandai dapat menurunkan kepercayaan diri,
dengan adanya komedo, papula, terutama mereka yang peduli akan
pustula, nodul, kista, dan skar. penampilan. Penyebab terjadinya
Jerawat sering terjadi pada kulit jerawat antara lain faktor genetik,
Siregar & Fahdi. Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis
L.) Osbeck sebagai Antibakteri Staphylococcus aures dan Propionibacteium acnes.

endokrin, psikis, musim, stres, analitik, autoklaf, inkubator (Fiber


makanan, keaktifan kelenjar Scientific). Bahan-bahan yang
sebasea,kosmetika, bahan kimia, digunakan adalah kulit buah jeruk
manis (Citrus sinensis L.) Osbeck,
serta infeksi bakteri. Bakteri
akuades, etanol 96 %, paraffin liquid,
penyebab jerawat terdiri dari asam stearat, trietanolamin, adaps
Propionibacterium acnes, lanae, nipasol, nipagin, parfum,
Staphylococcus aureus, dan natrium klorida, bahan kimia
Staphylococcus epidermidis (Meilina, berkualitas proanalisa keluaran Merck
2018). yaitu: α-naftol, alumunium klorida,
Staphylococcus aureus adalah ammonia, asam asetat anhidrida,
asam asetat glasial, asam klorida,
bakteri gram positif yang
asam nitrat, asam sulfat, aseton,
menghasilkan pigmen kuning, benzen, besi (III) klorida, bismut (III)
bersifat anaerob fakultatif, tidak nitrat, dimetil sulfoksida (DMSO),
menghasilkan spora, dan tidak motil, etanol, etilasetat, n-heksana, iodium,
umumnya tumbuh berpasangan isopropanol, kalium hidroksida, kalium
maupun berkelompok menyebabkan iodida, kloroform, kuprisulfat,
infeksi termasuk jerawat yang magnesium serbuk, metanol, natrium
hidroksida, raksa (II) klorida, seng
menghasilkan nanah. Staphylococcus
serbuk, timbal (II) asetat. Media untuk
epidermidis bekerja dengan bakteri yaitu: nutrient agar, Muller
berkembang di kelenjar sebaceous Hinton Agar (MHA), dan bakteri uji
yang tersumbat, menghasilkan zat Staphylococcus aureus dan
yang menyebabkan iritasi pada Propionibacterium acnes dan serta
daerah disekitarnya kemudian akan krim anti jerawat sebagai pembanding
yaitu Krim Vitacid® 0,1 % 20g.
membengkak, pecah dan
Prosedur penelitian
menyebarkan radang ke jaringan
Pembuatan simplisia kulit buah
kulit (Permatasari, 2021).
jeruk manis (Citrus sinensis L.)
Salah satu tanaman di Indonesia
Osbeck
yang kemungkinan memiliki potensi
Buah jeruk manis ditimbang
sebagai antibakteri adalah jeruk
sebanyak ± 30 kg kemudian dipilih
manis (Citrus sinensis L.) Osbeck
yang masih segar dan bagus dan
famili Rutaceae karena secara
dikupas kulitnya. Kulit buah jeruk
tradisional sudah lama dimanfaatkan
manis (Citrus sinensis L.) Osbeck segar
masyarakat sebagai obat-obatan,
yang telah dikupas disortasi dan
penghilang bau badan dan bau mulut
dibersihkan dari kotoran kemudian
yang kemungkinan karena
dicuci dengan air mengalir sampai
aktivitasnya sebagai antibakteri.
bersih, lalu ditiriskan dan ditimbang
Kandungan senyawa kimia dalam
sebanyak 10 kg. Kemudian dikeringka
kulit jeruk manis adalah senyawa
denga cara di angina-angin di tempat
steroid, alkaloid, saponin, tanin,
yang terbuka dan dimasukkan ke
flavonoid dan triterpenoid, serta
dalam lemari pengering sampai rapuh
minyak atsiri (Setiawan, 2019).
(bias remas), kemudian dimasukkan
METODE PENELITIAN
ke dalam wadah plastik dan ditimbang
Alat dan Bahan Penelitian
didapat berat 1,5 kg dan disimpan
Alat-alat yang digunakan pada
terlindung dari cahaya matahari
penelitian ini meliputi alat-alat gelas
laboratorium, cawan petri, penangas langsung untuk dilakukan ekstraksi.
air, blender (Panasonic MX-101SG1), Karakterisasi Simplisia Kulit Buah
pH meter (Hanna), kaca arloji, neraca Jeruk Manis (Citrus sinensis L.)
Siregar & Fahdi. Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis
L.) Osbeck sebagai Antibakteri Staphylococcus aures dan Propionibacteium acnes.

Osbeck dilarutkan dalam 5 ml etil asetat, lalu


Uji makroskopik saring. Filtratnya digunakan untuk uji
Uji makroskopik dilakukan flavonoid). Sebanyak 1 ml filtrat
dengan melakukan pengamatan diuapkan sampai kering, sisanya
secara langsung berdasarkan ciri-ciri dilarutkan dalam 1 ml etanol 96% lalu
organoleptik yang meliputi bau, rasa, ditambahkan 0,1 g serbuk magnesium
warna dan bentuk dari serbuk dan 10 tetes asam klorida pekat. Jika
simplisia kulit buah jeruk manis terlihat warna merah jingga sampai
(Citrus sinensis L.) Osbeck. merah ungu menunjukkan adanya
Uji mikroskopik flavonoid (Ditjen POM, 1979).
Uji mikroskopik dilakukan Pemeriksaan Tanin
dengan cara menyiapkan simplisia Sebanyak 500 mg ekstrak etanol kulit
kulit buah jeruk manis (Citrus sinensis buah jeruk manis (Citrus sinensis L.)
L.) Osbeck kemudian diletakkan di Osbeck dimasukkan ke dalam labu
atas objek glas dan ditetesi dengan erlenmeyer, dipanaskan dengan 10 ml
akuades kemudia diamati air, disaring, lalu diencerkan sampai
menggunakan alat mikroskop lalu hampir tidak berwarna. Pada 2 ml
diamati fragmen pada simplisia larutan sampel ditambahkan 1-2 tetes
tersebut. larutan FeCl3 10% dan diperhatikan
Skrining Fitikomia warna yang terjadi, warna biru atau
Pemeriksaan Alkaloid hijau kehitaman menandakan adanya
Sebanyak 0,5 g ekstrak etanol tanin (Ditjen POM, 1979).
kulit buah jeruk (Citrus sinensis L.) Formulasi sediaan krim ekstrak
Osbeck dimasukkan ke dalam labu etanol kulit buah jeruk manis
erlenmeyer ditambahkan 1 ml asam (Citrus sinensis L.) Osbeck
klorida 2N dan 9 ml akuades, Formula (M/A)
No. Bahan
dipanaskan di atas penangas air F1 F2 F3
selama 5 menit, didinginkan dan 1. EEKBJM 5% 10% 15%
disaring. Filtrat dipakai untuk 14,5 g 14,5 g 14,5 g
2. Asam stearate
percobaan. Filtrat sebanyak 3 tetes 1,5 g 1,5 g 1,5 g
3. Trietanolamin
ditambahkan 2 tetes pereaksi 3g 3g 3g
4. Adaps lanae
Dragendorff, akan terbentuk endapan 0,2 g 0,2 g 0,2 g
5. Nipasol
berwarna merah sampai coklat jika
6. Nipagin 0,4 g 0,4 g 0,4 g
mengandung alkaloid.
25 g 25 g 25 g
Pemeriksaan Flavonoid 7. Parafin liquid
ad 100 mL
Sebanyak kurang lebih 25 mg 8. Akuades
Uji organoleptik
ekstrak etanol kulit buah jeruk manis
Uji organoleptik dilakukan
(Citrus sinensis L.) Osbeck
untuk mengamati stabilitas fisik
dimasukkan ke dalam labu
sediaan krim dengan mengamati bau,
erlenmeyer ditambahkan 10 ml
warna , dan tekstur sedian krim
metanol, direfluks selama 10 menit.
ekstrak etanol kulit buah jeruk manis
Saring panas melalui kertas saring.
(Citrus sinensis L.) Osbeck.
Filtrat diencerkan dengan 10 ml air,
Uji pH
setelah dingin 5 ml eter minyak
Uji pH sediaan menggunakan
tanah, dikocok secara hati-hati dan
alat pH meter, uji pH bertujuaan
didiamkan. Diambil lapisan metanol,
mengetahui keamanan sediaan krim
lalu diuapkan pada suhu 40oC, sisanya
Siregar & Fahdi. Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis
L.) Osbeck sebagai Antibakteri Staphylococcus aures dan Propionibacteium acnes.

saat digunakan sehingga tidak seluruhnya maka tipe emulsinya A/M.


mengiritasi kulit. pH meter terlebih Uji viskositas
dahulu dikalibrasi dengan Uji viskositas dilakukan
menggunakan larutan dapar pH menggunakan viscometer Brookfield
netral (pH 7,01) dan larutan dapar LV. Sediaan dimasukkan ke dalam cup
pH asam (pH 4,01) hingga alat dan dipasang spindle. No 4 Rotor
menunjukkan harga pH tersebut. dijalankan dengan kecepatan 10 rpm.
Kemudian elektroda dicuci dengan Nilai kisaran viskositas yang
aquades, lalu dikeringkan dengan disyaratkan oleh SNI 16-4399-1996
tisu. Sampel dibuat dalam yaitu 2000-50000 centipoise (Rahayu,
konsentrasi 1% yaitu ditimbang 0.5 2016).
gram sediaan dan dilarutkan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
aquades hinggal 50 mL. Kemudian Hasil Makroskopis
elektroda dicelupkan dalam larutan Komponen
Kulit Buah Jeruk
Yang Simplisia
tersebut. Dibiarkan alat Diperiksa
Manis

menunjukkan nilai pH sampai Bentuk Berpori Serbuk


konstan Angka yang ditunjukkan pH Warna Hijau Kekuningan Coklat kehitaman
meter merupakan pH sediaan. Bau Khas Khas
Uji homogenitas Rasa Pahit/Sepat Pahit/Sepat
Uji homogenitas dilakukan Ukuran 1-2 cm Halus
dengan mengamati warna sediaan Hasil emeriksaan mikroskopik
dan melihat apakah terdapat bagian- No Hasil Keterangan Literatur

bagian yang tidak tercampur dengan 1. Albeda dengan


Trakea
baik dalam sediaan krim ekstrak
etanol kulit buah jeruk manis (Citrus (Depkes RI,
1995)

sinensis L.) Osbeck. 2.


Flaveda dengan
serbuk kalsium
Uji daya sebar oksalat bentuk prisma
dan stomata

Ditimbang 0,5 g sediaan krim (Depkes RI,

ekstrak etanol kulit buah jeruk manis


1995)

Flaveda dengan

(Citrus sinensis L.) Osbeck diletakkan 3. kristal kalsium


oksalat bentuk prisma

ditengah-tengah plat kaca, dan (Depkes RI,

dibiarkan selama 1 menit. Setelah itu, 1995)

diberi penambahan beban seberat


Fragmen Rongga Minyak
4. Skizolisigen

200 g selama 5 menit lalu diukur


diameter sebarnya untuk melihat
(Depkes RI,
1995)

pengaruh beban terhadap perubahan


5
5 Trakea
5.

dimeter sebar. Persyaratan yang baik


(Depkes RI, 1995)
menghasilkan daya sebar sebesar 5-7
cm. 6. Kristal kalsium oksalat
bentuk prisma
Uji penentuan tipe emulsi (Depkes RI, 1995)

Krim yang telah dibuat


dimasukkan kedalam beaker glass Hasil karakterisasi simplisia kulit
kemudian ditetesi beberapa tetes buah jeruk manis (Citrus sinensis
larutan metilen biru. Jika warna biru L.) Osbeck
segera terdispersi keseluruhan emulsi No Parameter Simplisia Persyaratan
Kulit Menurut
maka tipe emulsinya M/A sebaliknya Buah Farmakope
Jeruk Herbal
jika warna biru tidak terdispersi Manis Indonesia
Siregar & Fahdi. Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis
L.) Osbeck sebagai Antibakteri Staphylococcus aures dan Propionibacteium acnes.

1. Kadar air 7,53 % ≤ 10 % (Citrus sinensis L.) Osbeck


2. Kadar sari larut 21,4 % ≤ 25,6 %
air No. Pemeriksaan Hasil Kesimpulan

3. Kadar sari larut 10,4 % ≤ 18 %


etanol 1.
Alkaloid Endapan
4. Kadar abu total 5,4 % ≤ 7,0 %
Putih +
5. Kadar abu tidak 0,28 % ≤ 0,4 % Endapan
larut asam Coklat
Persyaratan kadar air simplisia Endapan
Merah
menurut parameter standar yang Bata

berlaku adalah tidak lebih dari 10% 2. Terbentuk +


Flavonoida lapisan
(Kemenks RI, 2017). Hasil pengujian
3. Saponin Terbentuk +
kadar air untuk simplisia kulit buah Busa
jeruk manis (Citrus sinensis L.) 4. Steroida/Triterpenoida Endapan +
Osbeck sebesar 7,53% yang Merah

menunjukkan bahwa simplisia 5. Tanin Endapan +


Hijau
tersebut telah memenuhi syarat Kehitaman
standar kadar air. Persyaratan kadar Pada penelitian ini dilakukan uji
abu total menurut Farmakope Herbal skrinning fitokimia terhadap ekstrak
Indonesia Edisi II Tahun 2017 adalah etanol kulit buah jeruk manis (Citrus
≤ 7,0%, hasil pengujian kadar abu sinensis L.) Osbeck dengan tujuan
total untuk simplisia kulit buah jeruk untuk melihat kandungan senyawa
manis (Citrus sinensis L.) Osbeck metabolit sekundernya. Hasil uji
sebesar 5,4% yang menunjukkan skrinning fitokimia ekstrak etanol kulit
bahwa simplisia tersebut memenuhi buah jeruk manis (Citrus sinensis L.)
syarat kadar abu total. Persyaratan Osbeck menunjukkan bahwa positif
kadar abu tidak larut asam menurut mengandung metabolit sekunder
Farmakope Herbal Indonesia Edisi II alkaloid, flavonoid, tannin, saponin,
Tahun 2017 adalah ≤ 0,4%, hasil dan steroid. Selain flavonoid, tanin
pengujian kadar abu tidak larut asam juga umumnya memiliki aktivitas
untuk simplisia kulit buah jeruk manis antimikroba yang kuat terhadap ragi,
(Citrus sinensis L.) Osbeck sebesar jamur dan bakteri. Pada konsentrasi
0,36% yang menunjukkan bahwa rendah, tanin berfungsi sebagai
simplisia tersebut memenuhi syarat bakteriostatik, sedangkan pada
kadar abu tidak larut asam. Dari hasil konsentrasi tinggi, tanin berfungsi
pengujian menunjukkan bahwa kadar sebagai antimikroba dengan cara
sari larut air simplisia kulit buah jeruk mengkoagulasi protoplasma bakteri
manis (Citrus sinensis L.) Osbeck sehingga terbentuk ikatan yang stabil
memiliki nilai 21,4% sedangkan kadar dengan protein bakteri. Tanin juga
sari larut etanol sebesar 10,48%. Hal dapat mengendapkan protein,
ini menunjukkan bahwa senyawa non menginaktivasi adhesin dan protein
polar yang dapat terlarut dalam transpor sel serta berikatan dengan
etanol lebih besar daripada jumlah logam dan makromolekul lainnya,
senyawa polar yang terdapat dalam sehingga mikroorganisme akan
air (Depkes RI, 2000). kekurangan senyawa tersebut
Hasil Skrining Fitofarmaka (Milanda, 2021).
Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Hasil Formulasi Sediaan Krim
Etanol Kulit Buah Jeruk Manis Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk
Siregar & Fahdi. Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis
L.) Osbeck sebagai Antibakteri Staphylococcus aures dan Propionibacteium acnes.

Manis (Citrus sinensis L.) Osbeck F2(10%) 5,90 4,5-7,5


Uji Organoleptis F3 (15%) 4,87 4,5-7,5
Organoleptis Hasil Evaluasi pH krim yang telah
Warna Coklat dibuat menggunakan alat pH meter.
Bau Khas Sediaan kosmetik harus sesuai dengan
Rasa Pahit pH kulit antara 4,5-7,5. Nilai pH
Bentuk Krim digunakan untuk mengetahui
Uji organoleptis dilakukan dengan keasaman dari krim, sehingga tidak
mengamati bentuk, warna, dan bau mengiritasi kulit. Sediaan krim yang
dari sediaan krim. Sediaan krim yang memiliki pH yang terlalu basa dapat
baik adalah sediaan yang bentuknya menyebabkan kulit menjadi bersisik,
setengah padat, warna seperti sedangkan jika pH terlalu asam dapat
ekstrak dan bau khas dari sampel menyebabkan iritasi kulit (kemerahan
(Mutiara, 2018). da gatal) (Sari, dkk, 2022).
Uji Homogenitas Hasil pengukuran pH dari keempat
sediaan krim yang dibuat (F1, F2, F3,
Formulasi Hasil
dan F basis) telah memenuhi
F0 Homogen
persyaratan dari sediaan krim
F1 (5%) Homogen
sehingga aman untuk digunakan.
F2 (10%) Homogen
Faktor yang mempengaruhi penurunan
F3 (15%) Homogen pH sediaan krim disebabkan karena
Homogenitas sediaan krim dilakukan adanya peningkatan konsentrasi dari
untuk mengetahui kualitas krim ekstrak etanol kulit jeruk manis
berdasarkan tingkat kehalusan dan (Citrus sinensis L.) Osbeck yang
keseragaman tekstur krim. Sediaan ditambahkan dalam formula krim.
krim dikatakan homogen apabila tidak ekstrak etanol kulit jeruk manis
terlihat adanya partikel kasar pada (Citrus sinensis L.) Osbeck
kaca objek. Sediaan krim juga mengandung asam organik yang tinggi
dikatakan homogen, apabila fase air, berupa vitamin C. Konsentrasi fraksi
fase minyak dan basis dari krim dapat etanol kulit jeruk manis yang semakin
tercampur dengan baik. Uji tinggi, maka pH sediaan krim
homogenitas sediaan krim dilakukan cenderung asam.
dengan mengoleskan krim pada plat Uji daya sebar
kaca atau bahan transparan lain, Formulasi
Diameter
penyebaran+Beban
kemudian digosok dan diraba. Hasil
F1 (5%) P: 7 cm L: 6,5 cm
pengujian homogenitas dari sediaan
F2(10%) P:5 cm L: 5,0 cm
krim yang dibuat memperlihatkan
tidak adanya butiran-butiran pada F3 (15%) P:4 cm L: 3,8 cm

tangan saat digosokkan, sehingga Uji daya sebar pada sediaan


krim fraksi etanol kulit jeruk manis krim dilakukan untuk melihat
homogen ( Sari, dkk, 2022). kemampuan sediaan menyebar pada
kulit, dimana suatu basis sediaan krim
Uji pH sebaiknya memiliki daya sebar yang
Formulasi pH baik untuk menjamin pemberian bahan
Syarat
Basis krim 6,06
obat yang memuaskan (Naibaho dkk,
-
2018). Syarat daya sebar untuk
F1 (5%) 5,94 4,5-7,5
sediaan topikal adalah sekitar 5-7 cm
Siregar & Fahdi. Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis
L.) Osbeck sebagai Antibakteri Staphylococcus aures dan Propionibacteium acnes.

(Ulaen, dkk, 2017). Hasil uji daya Propionibacterium acnes semakin


sebar ini sesuai dengan penelitian besar ditandai dengan terbentuknya
yang menunjukkan bahwa semakin zona hambat disekitar kertas cakram.
tinggi konsentrasi formulasi sediaan Krim Vitacid® 0,1% 20g dijadikan
krim ekstrak etanol kulit jeruk manis sebagai kontrol positif karena Krim
(Citrus sinensis L.) Osbeck, maka Vitacid® 0,1% 20g adalah salah satu
bentuk sediaan semakin kental krim pilihan yang mengandung retinoin
sehingga daya sebar semakin kecil. topikal adalah obat untuk mengobati
Uji Tipe Emulsi jerawat. Obat ini juga dapat digunakan
Formulasi
Hasil untuk mengatasi kerutan halus, bintik-
Pewarnaan Tipe
Basis krim Biru bintik hitam, dan kulit kasar pada
M/A
wajah yang disebabkan oleh paparan
F1 (5%) Biru M/A
sinar matahari. Tretinoin topikal
F2(10%) Biru M/A
tergolong ke dalam obat retinoid yang
F3 (15%) Biru M/A bekerja dengan memengaruhi
Uji tipe emulsi pada penelitian ini pertumbuhan sel-sel kulit dengan
dilakukan pengamatan terhadap membuat lapisan kulit mengelupas
sediaan krim selama penyimpanan seperti peeling. Cara kerja ini juga
pada suhu 25oC dan suhu 40oC akan membantu membuka pori-pori
dilakukan dengan metode kulit yang tersumbat (Anonim, 2023).
pewarnaan. Metode pewarnaan dipilih Analisa Data
karena mudah dana memberikan Data yang diperoleh pada penelitian ini
hasil yang lebih jelas secara visual. berupa diameter zona hambat
Umumnya tipe emulsi minyak dalam dianalisis dengan uji One-Way Anova
air, pewarna yang digunakan untuk menggunakan program Statistical
pengujian adalah menggunakan Product Service Solution (SPSS) for
metilen blue karena memiliki sifat windows versi 26. Hasil yang diperoleh
hidrofilik sehingga mudah larut dalam adalah data yang terdistribusi normal
air, hasil positif menunjukkan warna dan memiliki varians yang homogen
akan larut pada emulsi (Husni, dkk, terhadap diameter zona hambat
2019). didapatkan hasil bahwa terdapat
Pada metode pewarnaan dengan pengaruh yang sigifikan terhadap
metilen blue terlihat warna menyebar pertumbuhan bakteri Staphylococcus
ke seluruh bagian sediaan krim aureus dan Propionibacterium acnes
ekstrak etanol kulit jeruk manis setelah ada perlakuan konsentrasi
(Citrus sinensis L.) Osbeck yang ekstrak etanol kulit buah jeruk manis
dioleskan pada kaca arloji sehingga (Citrus sinensis L.) Osbeck dan kontrol
dapat disimpulkan bahwa sediaan positif Krim Vitacid® 0,1% dengan nilai
emulsi pada penelitian ini adalah p<0,005. Hasil uji One-Way Anova
minyak dalam air. disesuaikan berdasarkan hipotesis
Pengujian aktivitas bakteri yaitu apabila:
Semakin kuat daya hambat H0: Tidak ada pengaruh penambahan
yakni semakin tinggi konsentrasi ektrak etanol kulit buah jeruk
kepekaan ekstrak terhadap manis (Citrus sinensis L.) Osbeck
pertumbuhan mikroba, maka terhadap bakteri S. aureus
diameter hambatan terhadap bakteri maupun P.acnes
Staphylococcus aureus dan H1: Adanya pengaruh penambahan
Siregar & Fahdi. Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis
L.) Osbeck sebagai Antibakteri Staphylococcus aures dan Propionibacteium acnes.

ektrak etanol kulit buah jeruk 2. Disarankan untuk peneliti


manis (Citrus sinensis L.) Osbeck selanjutnya memformulasikan
Osbeck terhadap bakteri S. ekstrak etanol kulit buah jeruk
aureus maupun P.acnes manis (Citrus sinensis L.) Osbeck ke
Hasil uji One-Way Anova pada dalam sediaan yang berbeda.
perlakuan baik terhadap bakteri 3. Perlu dilakukan pengujian
Staphylococcus aureus dan efektivitas antibakteri ekstrak etanol
Propionibacterium acnes menunjukan kulit buah jeruk manis (Citrus
p<0,005 yaitu p=0,000 maka H1 sinensis L.) Osbeck terhadap bakteri
diterima sehingga adanya perbedaan lainnya.
nyata pada perlakuan F1, F2, F3 dan DAFTAR PUSTAKA
F+ terhadap aktivitas bakteri Anonim.(2023).https://www.alodokter
Staphylococcus aureus dan .com/tretinoin-topikal
Propionibacterium acnes, dilanjutkan Ardana, I Wayan. (2019). Tatalaksana
Terkini Acne Vulgaris. JK Unila
dengan Hasil Uji Tukey HSD yang
Volume 3 Nomor 2. Fakultas
menunjukkan bahwa terdapat Kedokteran Universitas
perbedaan diameter zona hambat dari Lampung. Lampung
semua perlakuan baik F1, F2, F3 dan Cunha,Burke A. (2014). Esensial
F+. Antibiotik. Buku Kedokteran
KESIMPULAN EGC. Jakarta. Hal. 17
Kesimpulan Boleng,Didimus Tanah. (2015).
Bakteriologi. Universitas
1. Ekstrak etanol kulit jeruk manis
Muhammadiyah Malang.
(Citrus sinensis L.) Osbeck dapat Malang. Hal. 27-42
diformulasikan menjadi sediaan Buhse. (2003). Viscosity of Cream
krim dengan mutu dan fisik yang Pharmaceutical Science. USA
baik. Dari, Ayu Wulan, dkk. (2020). Aktivitas
2. Ekstrak etanol kulit buah jeruk Kulit Jeruk dalam Bidang
Farmasi. Journal. Fakultas
manis (Citrus sinensis L.) Osbeck
Farmasi Universitas
yang diformulasikan ke dalam
Mulawarman. Samarinda
sediaan krim memiliki aktifitas Davis, W. W. dan T. R. Stout. (2017).
sebagai antibakteri terhadap Disc plate methods of
bakteri Staphylococcus aureus dan microbiological antibiotic
Propionibacterium ditandai dengan assay. Microbiology 22: 659-
zona hambat yang terbentuk 665.
Depkes,RI. (1995). Farmakope
disekililing kertas cakram.
Indonesia Edisi IV. Jakarta.
3. Konsentrasi tertinggi pada sediaan Departemen Kesehatan
krim ekstrak etanol kulit buah jeruk Indonesia
manis (Citrus sinensis L.) Osbeck Ditjen, POM. (1989). Materi Medika
yaitu 15% yang paling efektif Indonesia Jilid IV. Jakarta:
menghambat pertumbuhan bakteri Direktorat Jenderal
Staphylococcus aureus dan Pengawasan Obat dan
Makanan. Hal. 38-39, 536,
Propionibacterium
539-540
Saran Harlim, Argo. (2017). Ilmu Kesehatan
1. Disarankan untuk peneliti Kulit dan Kelamin Dasar
selanjutnya agar meningkatkan Diagnosa Dermatologi.
konsentrasi dan menggunakan Fakultas Kedokteran UI.
metode yang berbeda. Jakarta. Hal. 3-11

You might also like