Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.

Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

Komunikasi Internal dan Gaya Manajemen Konflik Antar Karyawan (Studi

Kasus Pada PT. Linggar Bhakti Teknika)

Kris Monika Septiani, 2) Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, 3) Dr Irmulansati


1)

Tomohardjo M.Ikom

krismonika5998@gmail.com

Mahasiswa Fikom, 2) 3)Dosen Fikom Universitas Mercu Buana


1)

Abstract: PT Linggar Bhakti Teknika is a company that focuses on the electrical


sector, when looking for ways to overcome problems that need to be ensured the
application of communication and the need for a conflict management style used
in dealing with conflicts between employees that occur at PT Linggar Bhakti
Teknika. This research uses the post positivism paradigm with descriptive
qualitative methods. The data collection technique in this study used interviews
with four speakers from PT Linggar Bhakti Teknika. The results of this study
explain that the management strategy / conflict resolution carried out by the
Supervisor is in accordance with several theories. Domination (Emphasis). In this
case, the Supervisor forces the parties to the conflict to meet face to face.
Compromise or Deliberation. This is done by listening to all the complaints of the
warring parties and carrying out conflict resolution. Avoidance. In this case, the
Supervisor together with the management of the company sets the latest rules
based on the conflicts that occur. Management strategies are carried out in
corporate conflict management through compromise and deliberation as in
accordance with the theory of conflict management strategies, where conflict
resolution on a small scale will be resolved immediately. In this case, the
Supervisor calls the parties involved in the conflict, then asks the problem that
occurs / finds the root of the problem through a meeting using compromise and
deliberation.

Keywords: Domination, Compromise, Avoidance, Management Strategy

Abstrak: PT Linggar Bhakti Teknika adalah perusahaan yang berfokus pada


bidang elektrikal, saat mencari cara untuk mengatasi masalah hal yang perlu
dipastikan penerapan komunikasi dan perlunya gaya manajemen konflik yang
digunakan dalam menangani konflik antar karyawan yang terjadi pada PT Linggar
Bhakti Teknika. Penelitian ini menggunakan paradigm post positivism dengan
metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan wawancara terhadap empat narasumber dari PT Linggar Bhakti
Teknika. Hasil penelitian ini menjelaskan Strategi manajemen/penyelesaian
konflik yang dilakukan oleh Supervisor sudah sesuai dengan beberapa teori.
Dominasi (Penekanan). Dalam hal ini, Supervisor memaksa pihak-pihak yang
berkonflik untuk bertemu secara face to face. Kompromi atau Musyawarah. Hal
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

ini dilakukan dengan mendengarkan semua keluhan pihak yang bertikai dan
melakukan penyelesaian konflik. Penghindaran (Avoidance). Dalam hal ini,
Supervisor bersama manajemen perusahaan menetapkan aturan terbaru
berdasarkan konflik yang terjadi. Strategi manajemen yang dijalankan dalam
manajemen konflik perusahaan melalui kompromi dan musyawarah sebagaimana
sesuai dengan teori strategi manajemen konflik, di mana penyelesaian konflik
dalam skala kecil akan langsung diselesaikan. Dalam hal ini, Supervisor
memanggil pihak yang terlibat konflik, kemudian bertanya permasalahan yang
terjadi/mencari akar permasalahan melalui rapat dengan menggunakan kompromi
dan musyawarah.

Kata Kunci: Dominasi, Kompromi, Penghindaran, Strategi Manajemen


Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

PENDAHULUAN konflik tersebut akibatnya


PT. Linggar Bhakti Teknika perusahaan mengalami
adalah perusahaan yang berfokus keterlambatan pembayaran tagihan
pada bidang elektrikal. Perusahaan progress
menawarkan jasa Pembangunan Dalam mengerjakan suatu
Instalasi Listrik yang tepat dan aman. proyek bagian tersebut harus bisa
Termasuk jalur Distribusi, Transmisi, bekerja sama dengan baik, Drafter
dan Sumber Daya Listrik hingga adalah bagian yang penting dalam
komunikasi yang dibutuhkan. pembangunan proyek karna divisi
Sehingga mudah digunakan pada saat ini yang mengatur layout bangunan
rumah, bangunan, atau fasilitas membantu mengkoordinasikan
umum siap digunakan. desain struktur bangunan dan
Berdasarkan hasil observasi Mechanical Electrical (ME), serta
dilapangan, pada tahun 2021 PT. menentukan metode untuk presentasi
Linggar Bhakti Teknika yang bisa mewakili perencanaan
mendapatkan proyek di PT. Adhi bangunan secara visual. Sehingga
Persada Gedung. Peneliti gambar tersebut bisa dengan jelas
menemukan adanya dimengerti oleh orang lain.
kesenjangan/konflik komunikasi Selanjutnya Admin membantu
yang terjadi antarkaryawan yaitu menangani berkas-berkas yang
Admin dan Drafter (Gambar diperlukan untuk pengadaan proyek
Bangunan). Konflik ini terjadi ketika tersebut, selanjutnya jika shop
proyek sedang berjalan, konflik drawing sudah di approve oleh pihak
tersebut berkaitan dengan SOP dan Maincon, maka team lapangan mulai
monitoring gambar proyek, jadi bisa mengerjakan proyek tersebut
setiap kali drafter mengajukan dan jika target pekerjaan sudah
gambar ke Main Contractors, maka terpenuhi maka admin akan membuat
admin dan drafter wajib mengisi invoice tagihan kepada pihak
format monitoring gambar yang maincon.
sudah disediakan. Gunanya untuk Adanya permasalahan/konflik
mengupdate apakah gambar yang tersebut apabila tidak diselesaikan
diajukan sudah disetujui dan dengan baik tentunya akan
dikembalikan kepada linggar atau menimbulkan konflik yang
masih dalam tahap pemeriksaan di berkepanjangan, secara tidak
Main Contractor . Akan tetapi admin langsung akan berdampak pada cost
sering sekali tidak update monitoring perusahaan dan akan berakibat
gambar tersebut yang mengakibatkan buruk. Sebab, sebuah tim di dalam
tersendatnya pekerjaan dilapangan sebuah perusahaan tidak bisa hanya
dan juga akan berpengaruh terhadap mementingkan kepentingan diri
progress perusahaan. Dengan adanya sendiri, dimana kepentingan
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

perusahaan harus tetap diutamakan konflik terjadi dimasa lalu, sekarang,


pada situasi dan kondisi apapun. dan pasti akan terjadi dimasa yang
Sebab itu konflik didalam sebuah akan datang.
Perusahaan bukan dijadikan seperti Dengan berjalannya waktu,
musuh yang harus dijauhi tetapi organisasi akan mengalami
dalam konflik justru akan lebih maju konflik/gangguan yang tidak
jika dijalankan dengan baik. diinginkan. Konflik dapat bersifat
Didalam setiap organisasi internal maupun eksternal antar
ataupun perusahaan, perbedaan antar organisasi. Konflik/gangguan
karyawan seringkali terjadi dari yang beberapa kali terjadi karena
disengaja atau dibuat seolah sebagai permasalahan yang sederhana.
strategi untuk melakukan perubahan. Tetapi, dengan hal yang sederhana
Perubahan dapat dilakukan dengan itulah yang dapat membuat sebuah
cara menciptakan sesuatu berupa organisasi dapat bertahan atau tidak.
konflik. Konflik juga dapat terjadi Manajemen konflik yang diambil
secara alami karena adanya kondisi dapat menentukan posisi dalam
obyektif yang dapat menimbulkan organisasi. Kebijakan dan metode
terjadinya konflik (Wirawan, 2018) komunikasi yang diambil sangat
Konflik merupakan salah satu memengaruhi kelangsungan sebuah
esensi dari kehidupan dan organisasi dalam mempertahankan
perkembangan manusia yang anggota dan segenap komponen
mempunyai karakteristik yang didalamnya. Semakin besar
beragam. Manusia memiiliki organisasi ataupun perusahaan,
perbedaan jenis kelamin, strata social permasalahan yang ada dan terjadi
dan ekonomi, system hokum, bangsa, juga akan semakin kompleks.
suku, agama, kepercayaan, aliran Konflik yang tentunya tidak
politik, serta budaya dan tujuan terhindarkan dalam setiap
hidupnya. Dalam sejarah umat perusahaan, terlebih antar pekerja
manusia, perbedaan inilah yang lapangan dan Quality, Health, Safety
selalu menimbulkan konflik. Selama and Environment (QHSE) yang ada
masih ada perbedaan tersebut, di PT. Linggar Bhakti Teknika juga
konflik tidak dapat dihindari dan pernah merasakan terjadinya konflik
selalu akan terjadi. Dari sini ada yang terjadi didalam internal
benarnya jika sejarah umat manusia perusahaan yang peneliti dapatkan
merupakan sejarah konflik. Konflik berdasarkan informasi dari Bapak
selalu terjadi didunia, dalam system Muhammad Soleh selaku Supervisor
social, yang bernama negara, bangsa, (SPV) di PT Linggar Bhakti Teknika,
organisasi, perusahaan dan bahkan dimana konflik tersebut diakibatkan
dalam system social terkecil yang oleh miss communication antar
bernama keluraga dan pertemanan, karyawan lapangan dan qhse yang
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

mengakibatkan Standard konflik – konflik yang terdapat


Operational Procedure (SOP) yang didalamnya.
sudah ditetapkan tidak berjalan Komunikasi dapat
semestinya. Akibatnya pihak didefinisikan sebagai proses
mangement dari PT Linggar Bhakti mengirimkan informasi dan
Teknika mendapatkan teguran dari pemahaman yang sama antara satu
PT Adhi Persada Gedung terkait orang dengan yang lain. Komunikasi
pekerja yang tidak menggunakan diturunkan dari Bahasa latin
APD (Alat Pelindung Diri) lengkap communis yang berarti Bersama.
ketika berada dilapangan karena hal Definisi tersebut menggarisbawahi
itu dapat berdampak pada bahwa komunikasi tidak aka nada
keselamatan kerja dan juga citra jika hasil dari pertukaran informasi
perusahaan. Akibat dari konflik yang berasal dari pemahaman Bersama.
terjadi di internal perusahaan ini (Tasnim, Sunu Wahyudhi, 2020).
sempat membuat bersitegang Komunikasi merupakan salah
berulang kali antar pekerja lapangan satu aspek terpenting namun juga
dan QHSE. Oleh karena itu kompleks dalam kehidupan manusia.
dilakukan Safety Morning dan Manusia sangat dipengaruhi oleh
Toolbox Meeting dengan memastikan komunikasi yang dilakukannya
langkah apa yang akan ditempuh. dengan manusia lain, baik yang
Adapun fokus penelitian ini sudah dikenal maupun yang tidak
dilakukan untuk memetakan konflik dikenal sama sekali. (Morissan,
yang dialami antar individu pada PT 2015)
Linggar Bhakti Teknika yaitu antara Komunikasi organisasi suatu
seorang pekerja lapangan dan sistem yang saling tergantung
Quality, Health, Safety and mencakup komunikasi unternal dan
Environment officer (QHSE) komunikasi eksternal. Komunikasi
sehingga perusahaan dapat interna adalah komunikasi dalam
meminimalisir keluhan dari PT Adhi organisasi itu sendiri seperti
Persada Gedung terkait dengan SOP komunikasi dari bawahan kepada
mengenai keamanan pekerja. Selain atasan, komunikasi dari atasan
itu, konfik juga terjadi antara drafter kepada bawahan, komunikasi sesama
dan admin berkaitan dengan karyawan yang sama tingkatnya.
monitoring gambar proyek Sedangkan komunikasi eksternal
Berdasarkan fenomena diatas adalah komunikasi yang dilakukan
menarik keinginan peneliti untuk organisasi terhadap lingkungan
mengkaji bagaimana manajemen luarnya, seperti komunikasi dalam
perusahaan dalam menangani konflik penjualan hasil produksi, pembuatan
dan gaya manajemen konflik apa iklan, hubungan dengan masyarakat
yang digunakan untuk mengatasi umum (Tomohardjo et al., 2021)
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

Komunikasi internal yang terencana, baik itu ke dalam


merupakan keseluruhan proses maupun keluar antara suatu
komunikasi yang melibatkan semua organisasi dengan khalayaknya
level di dalam lingkungan organisasi. dalam rangka mencapai tujuan-
Lingkungan organisasi yang baik tujuan spesifik yang berlandaskan
akan menjamin komunikasi internal pada saling pengertian.”
yang baik dan berlaku sebaliknya. Menurutnya, Humas pada intinya
Apabila komunikasi internal senantiasa berkenan dengan kegiatan
organisasi berjalan dengan baik, penciptaan pemahaman melalui
maka hal tersebut akan menimbulkan pengetahuan, dan melalui kegiatan-
hubungan yang baik antara karyawan kegiatan tersebut diharapkan akan
dengan organisasi (Hayati, 2016) muncul suatu dampak yakni
Public Relations merupakan perubahan yang positif (Morissan,
fungsi manajemen yang khasnya 2010:8).
mendukung pembinaan dan Menurut Ross (Tjabolo, 2018:8
pemeliharaan jalur Bersama antara 0), Manajemen konflik merupakan la
organisasi dengan publiknya ngkah-langkah yang diambil para pel
mengenai komunikasi, untuk aku atau pihak ketiga dalam rangka
menopang pengertian, penerimaan, mengarahkan perselisihan ke arah ha
dan kerjasama, melibatkan sil tertentu yang mungkin atau tidak
manajemen dalam permasalahan dan mungkin menghasilkan suatu hasil ak
persoalan; membantu manajemen hir berupa penyelesaian konflik dan
memberika penerangan dan mungkin atau tidak mungkin mengha
tanggapan dalam hubungan dengan silkan ketenangan, hal positif, kreatif
opini public; menetapkan dan bermufakat, atau agresif.
menekankan tanggung jawab Menurut Robbins & Judge
manajemen melyani kepentingan (2017:52) konflik (conflict) sebagai
umum; menopang manajemen dalam sebuah proses yang dimulai ketika
mengikuti dan memanfaatkan suatu pihak memiliki persepsi bahwa
perubahan secara efektif, bertindak pihak lain telah mempengaruhi
sebagai system peringatan yang dini secara negative, sessuatu yang
dalam membantu mendahului menjadi kondisi yang merupakan
kecenderungan; dan menggunakan titik awal proses konflik.
penelitian serta Teknik komunikasi Selanjutnya, menurut Sopiah &
yang sehat dan etis sebagai sarana Sangadji (2018:57) konflik adalah
utama (Sari, 2017:7). suatu proses yang dimulai bila satu
Terdapat begitu banyak definisi pihak merasakan bahwa pihak lain
humas, namun ia sendiri memberikan telah mempengaruhi secara negatif
Batasan humas yaitu, “sesuatu yang atau akan segera mempengaruhi
merangkum keseluruhan komunikasi secara negatif pihak lain. Sedangkan
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

menurut Nimran mengartikan konflik an , selain itu kreativitas dan inov


sebagai kondisi yang dipersepsikan asi juga digunakan untuk mencari
ada diantara pihak-pihak atau lebih alternative
merasakan adanya ketidaksesuaian 3. Kompromi (Compromising)
antara tujuan dan peluang untuk Gaya manajemen konflik meneng
mencampuri usaha pencapaian tujuan ah, dengan tingkat kearsetifan dan
pihak lain. kerjasama sedang. Dengan mengg
Gaya seseorang dalam hal men unakan strategi take and give kedu
ghadapi konflik diletakkan pada coop a belah pihak mencari alternative t
erativeness (keinginan untuk memen itik tengah yang memuaskan seba
uhi kebutuhan dan minat pihak lain) gian keinginan mereka
dan assertiveness (keinginan untuk m 4. Menghindar (Avoiding)
emenuhi keinginan dan minat diri se Gaya manajemen konflik dengan t
ndiri). Kenneth W. Thomas dan Ralp ingkat keasertifan dan kerjasama
H. Kilmann dalam (Wirawan, 2018:1 yang rendah, dalam gaya ini kedu
40) menyatakan lima jenis gaya man a belah pihak yang terlibat berusa
ajemen konflik yaitu: ha menghindari konflik, menurut
1. Kompetisi (Competing) Thomas dan Kilmann berupa : me
Gaya manajemen konflik dengan njauhkan diri dari pokok masalah,
tingkat keasertifan tinggi dan menunda pokok masalah hingga
kerja sama rendah, gaya ini waktu yang tepat atau menarik dir
merupakan gaya yang berorientasi i dari konflik yang mengancam da
pada kekuasaan, dimana n merugikan
seseorang akan menggunakan 5. Mengakomodasi (Accomodating)
kekuasaan yang dimilikinya untuk Gaya manajemen konflik dengan t
memenangkan konflik. ingkat keasertifan rendah dan ting
2. Kolaborasi (Collaborating) kat kerjasama tinggi, seorang men
Gaya manajemen konflik dengan t gabaikan kepentingan diri sendiri
ingkat keasertifan dan kerjasama dan berupaya memuaskan kepenti
yang tinggi. Tujuan nya untuk me ngan lawan konfliknya
ncari alternative, dasar bersama da
n sepenuhnya memenuhi harapan METODE RISET
kedua belah pihak yang terlibat ko Paradigma yang digunakan
nflik. Gaya kolaborasi merupakan dalam Penelitian ini adalah
upaya negoisasi untuk menciptaka paradigma post positivisme.
n solusi yang sepenuhnya memuas Paradigma post positivisme
kan pihak-pihak yang terlibat konf menggangap manusia tidak dapat
lik, upaya ini meliputi saling mem selalu benar dalam memandang
ahami permasalahan konflik atau sebuah realitas. Oleh karena itu,
saling mempelajari ketidaksepakat dibutuhkan metode triangulasi untuk
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

mengumpulkan berbagai sumber data n yang dapat memberikan informasi


dan informasi (Sugiyono, 2017:37). secara konkret dimana sumber infor
Paradigma ini menekankan masi yang ada dalam penelitian ini a
hubungan antara pengamat dan objek dalah orang – orang yang terlibat dal
harus bersifat interaktif, tidak bisa am konflik. Sehingga penentuan info
hanya dibelakang layar. Namun, rman menggunakan teknik purposive
pengamat disini harus bersifat netral dimana responden ditentukan berdas
sehingga tingkat subjektivitas dapat arkan kriteria yang ditetapkan penelit
dikurangi (Sugiyono, 2017:37). i (Sugiyono, 2017:40). Adapun
Peneliti menggunakan paradigma kriteria untuk key informan adalah
post positivisme untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam
penerapan komunikasi dan konflik di PT Linggar Bhakti Teknik
manajemen konflik antar karyawan a
yang terdapat pada PT Linggar Bhakt Pemilihan Bapak M.Soleh sela
i Teknika ku Supervisor yang mengemban tuga
Jenis penelitian yang s mengkoordinir pekerja dilapangan
digunakan adalah penelitian maupun dikantor sangat paham deng
deskriptif kualitatif, yakni penelitian an situasi mengenai para staff yang b
dengan cara mengumpulkan data ekerja sehingga peneliti bisa mendap
yang berupa kata- kata, gambar dan atkan bagaimana konflik yang terjadi
bukan angka-angka. Hal itu dapat dijelaskan secara terperinci ber
disebabkan oleh adanya penerapan dasarkan sudut pandang dari bapak
metode kualitatif. Selain itu, semua M.Soleh selaku Supervisor yang bert
yang dikumpulkan berkemungkinan indak sebagai Key Informan dalam p
menjadi kunci terhadap apa yang enelitian ini.
sudah diteliti (Tinangon & Musta’an, Pada pemilihan informan perta
2019:6). Tujuan penelitian ini adalah ma Irfan Dwi Prasetyo selaku Drafte
untuk membuat deskripsi, gambaran, r dimana informan ini bertindak seba
lukisan secara sistematis, factual, dan gai perancang gambar, informan ini j
akurat mengenai fakta-fakta, sifat- uga merupakan individu yang termas
sifat serta hubungan antara fenomena uk kedalam konflik yang telah disam
yang diselidiki. Penelitian kualitatif paikan peneliti pada bab sebelumnya.
ini hanya memaparkan situasi atau Pada pemilihan informan kedua Hizk
peristiwa. Penelitian ini tidak il Azam selaku Admin yang juga ter
mencari atau menjelaskan hubungan, masuk dalam konflik yang telah dise
tidak menguji hipotesis atau butkan sebelumnya. Kemudian,
membuat prediksi (Ruslan, 2017:45). Harry Chikara sebagai narasumber
Dalam penelitian ini, peneliti m ketiga selaku teknisi yang bekerja di
emberi batasan subyek penelitian. Pe lapangan yang termasuk kedalam ko
neliti hanya memilih subyek penelitia
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

nflik yang telah disampaikan peneliti ta yang memanfaatkan sesuatu yang l


pada bab sebelumnya ain diluar data untuk keperluan peng
Selain itu, subyek penelitian di ecekan atau sebagai pembanding terh
atas dipilih berdasarkan kriteria yang adap data tersebut, dan teknik triangu
ditentukan peneliti yaitu individu yan lasi yang paling banyak digunakan a
g termasuk kedalam konflik dalam in dalah dengan pemeriksaan melalui su
ternal perusahaan dan juga mereka sa mber yang lainnya. Penulis menggun
ling bekerja sama dalam menangani akan triangulasi sumber. Triangulasi
project, serta dari ketiga narasumber sumber bertujuan membandingkan at
itu mereka memiliki peran yang berb au mengecek ulang derajat kepercaya
eda-beda dalam menangani konflik/p an suatu informasi yang diperoleh da
ermasalahan yang sedang terjadi. ri sumber yag berbeda (Patton dalam
Penelitian ini merupakan peneli Lexy J. Moleong, 2012:330).
tian deskriptif dimana lebih banyak
menguraikan hasil dari wawancara. L HASIL PENELITIAN
angkah yang dilakukan Miles dan Hu Pada kajian ini, responden
berman dalam (Bungin, 2015:69-70) yang terlibat adalah Bapak M. Soleh
adalah melalui tahap pengumpulan d selaku Supervisor (SPV) dan menjadi
ata, reduksi, penyajian dan penarikan key informan pada penelitian ini.
kesimpulan. Lalu narasumber pada penelitian ini
Untuk menetapkan keabsahan adalah Irfan Dwi Prasetyo selaku dra
(trustworthiness) data diperlukam Te fter, Hizkil Azam selaku Admin & H
knik pemeriksaan. Pelaksanaan Tekn SEQ Officer dan Harry Chikara selak
ik pemeriksaan didasarkan atas seju u Teknisi lapangan. Konflik yang
mlah kriteria tertentu. Ada empat krit terjadi pada PT. Linggar Bhakti Tekn
eria yang digunakan, yaitu derajat ke ika terjadi antara karyawan yang
percayaan (credibility), keteralihan (t melibatkan admin dan drafter serta H
ransferability), kebergantugan (depe SEQ Officer dengan teknisi yang bek
ndability), dan kepastian (confirmabi erja di lapangan
lity). Dalam penelitian ini hanya terd Adapun manajemen konflik
apat satu kriteria, yaitu Credibility ya selama ini dilakukan oleh M. Soleh
ng merupakan kriteria yang dinilai da selaku Supervisor (SPV) adalah
ri sejauh mana kedalaman dan kekay dengan pendekatan struktural dalam
aan data yang berhasil di dapatkan da hal ini memanggil karyawan yang
ri informan dengan Teknik triangulas bermasalah yang terlibat konflik
i, ketekunan pengamatan, pengeceka untuk duduk bersama dan berusaha
n teman sejawat. menyelesaikan masalah.
Dalam menguji keabsahan data Permasalahan/konflik-konflik
peneliti menggunakan Teknik triangu yang awalnya kecil yang terjadi
lasi, yaitu pemeriksaan keabsahan da sebenarnya bisa di redam/kurangi
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

sebelum menjadi konflik yang besar konflik untuk tujuan setiap


dan berkepanjangan, salah satunya kelompok untuk mencapai
dengan melakukan pendekatan dan sasaran yang lebih penting bagi
strategi yang baik/tepat dalam kelangsungan organisasi.
menanganinya, untuk itu, Penyelesaian konflik dengan
dibutuhkannya strategi metode kompromi dilakukan
manajemen/penyelesaian konflik. dengan cara: (1) pemisahan
(Separation); (2) Arbitrasi
Strategi
(Arbitration); (3) Kembali pada
manajemen/penyelesaian konflik
keperaturan-peraturan yang
yang dilakukan oleh Supervisor
berlaku; (4) Penyuapan
sudah sesuai dengan beberapa teori. (Bribing); (5) Akomodasi.
Apabila terjadi juga konflik dalam Menurut Nasrudin et al. (2019)
pelaksanaan pekerjaan, maka proses Musyawarah dilakukan agar
proses penyusunan strategi konflik pihak-pihak yang bertentangan
sebagai rencana untuk dapat mencari penyelesaian
memanajemeni konflik dilakukan terbaik bagi masalah yang
dengan metode penyelesaian konflik sedang dihadapi, bukan
seperti: mencari kemenangan sepihak.
1. Dominasi (Penekanan). Dalam Tujuan musyawarah agar
hal ini, Supervisor memaksa masing-masing mendapatkan
pihak-pihak yang berkonflik yang diinginkan sehingga
untuk bertemu secara face to kedua pihak tidak ada yang
face. Apabila Supervisor dikalahkan
menyatakan “sudah, jangan 3. Penghindaran (Avoidance).
banyak bicara, saya berkuasa Dalam hal ini, Supervisor
disini saudara harus bersama manajemen
melaksanakan perintah saya”, perusahaan menetapkan aturan
maka semua argumen habis terbaru berdasarkan konflik
sudah. Dalam hal ini yang terjadi. Hal ini bertujuan
Supervisor memimpin adanya untuk memberikan sanksi yang
diskusi untuk menemukan akar lebih tegas terhadap
permasalahan dan menemukan pelanggaran di kemudian hari.
solusinya melalui toolbox
Avoidance merupakan tindakan
meeting atau rapat yang
menghindar dilakukan
dilakukan secara berkala
berdasarkan perhitungan
2. Kompromi atau Musyawarah.
Hal ini dilakukan dengan untung ruginya untuk
mendengarkan semua keluhan melakukan suatu aksi. Jika
pihak yang bertikai dan biaya yang dikeluarkan lebih
melakukan penyelesaian besar dari keuntungan yang
konflik dengan cara akan didapat, strategi
mengimbau pihak yang terlibat menghindar dapat di terapkan
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

Selanjutnya, metode yang dipil akibat dari keputusan yang telah


ih Supervisor PT. Linggar Bhakti Te dibuat
knika dapat dijeaskan sebagai beriku 6. Pendisiplinan; Konflik dalam
t: organisasi apabila tidak
1. Menerima dan mendefenisikan ditangani dengan baik bisa
pokok masalah yang menimbulkan tindakan
menimbulkan ketidakpuasan; pelecehan terhadap aturan main
Langkah ini sangat penting yang telah disepakati bersama.
karena kekeliruan dalam Sehingga perlu diterapkan
mengetahui masalah yang sanksi secara tegas untuk
sebenarnya akan menimbulkan pelanggaran di kemudian hari.
kekeliruan pula dalam Tindakan pendisiplinan dapat
merumuskan cara dibedakan menjadi dua, yaitu
pemecahannya pendisiplinan yang bersifat
2. Mengumpulkan keterangan positif dan yang bersifat negatif.
fakta; fakta yang lengkap dan Yang positif adalah dengan
akurat, tetapi juga harus memberi nasihat untuk kebaikan
dihindari tercampurnya dengan pada masa yang akan datang,
opini atau pendapat. Opini atau sedangkan cara-cara yang
pendapat sudah dimasuki unsur negatif mulai dari yang ringan
subyektif. Oleh karena itu sampai yang berat, antara lain:
pengumpulan fakta haruslah (1) Diberi peringatan secara
dilakukan dengan hati-hati. lisan; (2) Diberi peringatan
3. Menganalisis dan memutuskan, secara tertulis; (3)
yakni dengan diketahuinya Dihilangkan/dikurangi sebagian
masalah dan terkumpulnya data, haknya; (4) Didenda; (5)
manajemen haruslah mulai Dirumahkan sementara (lay-
melakukan evaluasi terhadap off); (6) Diturunkan
keadaan. Sering kali dari hasil pangkat/jabatannya; (7)
analisa bisa mendapatkan Diberhentikan dengan hormat;
berbagai altenatif pemecahan (8) Diberhentikan tidak dengan
4. Memberikan jawaban; jawaban hormat.
meski diberikan meskipun Selanjutnya, proses
kemudian sudah memutuskan, musyawarah atau negosiasi yang
keputusan ini haruslah dilakukan merruju pada strategi win
diberitahukan kepada anggota – win yaitu strategi negosiasi yang
organisasi. memprioritaskan kepentingan kedua
5. Tindak lanjut; langkah ini belah pihak agar memperoleh
diperlukan untuk mengawasi kesepakatan. Negosiasi ini
menjadikan pihak pertama dan pihak
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

kedua menang, sehingga banyak a selaku Teknisi lapangan mengaku


orang yang memilih menggunakan sudah puas dengan gaya manajerial
strategi negosiasi ini untuk penyelesaian konflik yang dilakukan
mendapatkan keinginan kedua pihak. oleh Suervisor.
Kelebihan negosiasi dengan strategi
ini adalah sama-sama saling SARAN
membutuhkan. Dalam hal ini, HSEQ 1. Sebaiknya konflik-konflik yan
Officer harus memastikan pekerja lap g terjadi dapat diselesaikan den
angan mampu menerapkan prosedur gan baik sesuai dengan peratur
keselamatan kerja dengan baik dan b an yang berlaku, sehingga dam
agi pekerja agar terhindar dari kecela paknya terhadap kinerja karya
kaan kerja yang berisiko buruk bagi wan tidak terjadi dan mempeng
kesehatan bahkan nyawa pekerja. aruhi reputasi perusahaan
Hasil penelitian ini sejalan den 2. Strategi
gan penelitian yang dilakukan oleh manajemen/penyelesaian yang
Fatyandri et al. (2022) yang menjelas diterapkan selama ini sudah
kan adanya interaksi negosiasi antar baik harus dipertahankan,
dua pihak atau lebih. Negosiasi dapat sebaiknya dapat meminimalisir
menghasilkan beberapa cara seperti konflik, kalaupun ada terjadinya
win-win solution, yang artinya dapat permasalahan/konflik bisa
menguntungkan dua belah pihak diselesaikan lebih dini secara
ketika sedang bernegosiasi atau internal dan terbuka
bermusyawarah. 3. Disarankan mengikutsertakan
seluruh karyawan pada acara
SIMPULAN gathering yang melibatkan
Sehubungan dengan uraian per seluruh karyawan sehingga
masalahan dan hasil penelitian yang t kekompakan dan pemahaman
elah dilakukan terkait dengan manaje antar karyawan dapat terjalin
men konflik di PT. Linggar Bhakti T lebih baik
eknika dapat disimpulkan bahwa
konflik yang terjadi di PT. Linggar B DAFTAR PUSTAKA
hakti Teknika hanya berkisar pada Fatyandri, A. N., Lim, V. E., Alvin,
konflik interpersonal. Gaya T., & Saputra, H. (2022).
manajemen konflik yang digunakan Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Negosiasi Dan
PT. Linggar Bhakti Teknika adalah
Manajemen Konflik Pada
kompromi atau musyawarah. Industri Travel. YUME :
Kemudian, Pihak-pihak yang terlibat Journal of Management, 5(3),
konflik yaitu Irfan Dwi Prasetyo sela 280–284.
ku drafter, Hizkil Azam selaku Admi https://doi.org/10.37531/yume.v
n & HSEQ Officer dan Harry Chikar xix.324
Kris Monika Septiani, Suryaning Hayati, SE, MM, M.Ikom, Dr Irmulansati
Tomohardjo…

Hayati, S. (2016). Pengaruh Internal Tjabolo, S. A. (2018). Manajemen


Communication dan Job Pendidikan Islam. Pustaka
Satisfaction terhadap Cendekia.
Organizational Commitment.
Jurnal Visi Komunikasi, 3(2), Tomohardjo, I., Ananda, I. A.,
1–15. Restaty, S. M. N., & Hadi, S.
(2021). Aktivitas Komunikasi
Morissan. (2015). Teori Komunikasi Kelembagaan Pengelola
Individu Hingga Massa. Homestay di Desa Sawarna
Prenada Media. Bayah Kabupaten Lebak
Banten. Jurnal Pariwisata
Robbins, P. S., & Judge, T. (2017). Pesona, 6(2), 189–197.
Organizational Behaviour
(Edisi 13). Salemba Empat. Wirawan. (2018). Konflik dan
Manajemen Konflik (Teori,
Ruslan, R. (2017). Metode Aplikasi, dan Penelitian).
Penelitian Public Relation & Salemba Humanika.
Komunikasi. PT Raja Grafindo
Persada.
Sari, K. (2017). Peran Public
Relations dalam
Mempertahankan Reputasi
Lembaga Penyiaran Sebagai
Media Dakwah. Jurnal Dakwah
Dan Pengembangan Sosial
Kemanusiaan, 8(1), 140–159.
Sopiah, & Sangadji, E. M. (2018).
Manajemen Sumber Daya
Manusia Strategik. CV. Andi
Offset.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. CV alfabeta.
Tasnim, Sunu Wahyudhi, M. S.
(2020). Pengantar Komunikasi
Organisasi (Alex Rikki (ed.)).
Yayasan Kita Menulis, 2020.
Tinangon, S. G., & Musta’an.
(2019). Strategi Marketing
Public Relation Danar Hadi
dalam Menciptakan Brand
Image sebagai Batik Solo
Terbaik. Jurnal Komunika, 6(2),
1–9.

You might also like