Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Nama : Eka Septina Pandra Dewi

Nim : 232020047

PENGANTAR AKUNTANSI SYARIAH

A. Pengertian Akuntansi Syariah


Akuntansi adalah identifikasi transakasi yang kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, pengolongan,
serta pengikhtisaran transaksi tersebut sehingga mengha-silkan laporan keuangan yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan. Syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk
dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia. Jadi, akuntansi Syariah dapat
diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang sesuai hukum
islam yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Berdasarkan IAI (2007 Paragraf 28-29) transaksi syariah dapat berupa aktivitas bisnis yang bersifat
komersial maupun aktivitas sosial yang bersifat non komersial. Transaksi syariah komersial dilakukan
antara lain berupa: investasi untuk me ndapatkan bagi hasil, jual beli barang untuk mendapatkan laba,
dan atau pemberian layanan jasa untuk mendapatkan imbalan. Sedangkan transaksi syariah nonkomersial
dilakukan antara lain berupa: pemberian dana pinjaman atau talangan (gardh) penghimpunan dan
penyaluran dana sosial (seperti zakat, infak, sedekah, wakaf dan hibah).
Dasar hukum akuntansi syariah ialah :
 Al-Qur’an
 Hadits
 Qiyas (persamaan)
 ‘Uruf (adat kebiasaan)

B. Tujuan Akuntansi Syariah


1. Untuk menentukan hak dan kewajiban dari pihak yang terlibat dengan lembaga keuangan Syariah
2. Untuk menjaga asset dan hak-hak lembaga keuangan Syariah.
3. Untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan produktivitas dari lembaga keuangan Syariah.
4. Untuk menyiapkan informasi laporan keuangan yang berguna kepada pengguna laporan keuangan
sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat dalam berhubungan dengan lembaga
keuangan.
5. Mendukung penyusunan standar akuntansi yang konsisten. Sehingga meningkatkan kepercayaan
pengguna laporan keuangan.

C. Persamaan dan Perbedaan Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional


1. Persamaan
 Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi.
 Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode waktu atau tahun pembukuan keuangan.
 Prinsip pembukuan langsung dengan pencatatan bertanggal;
 Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan barang.
 Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip perbandingan income dengan cost (biaya)
 Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan perusahaan.
 Prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan atau pemberitahuan
2. Perbedaan
 Akuntansi Syariah dasar hukumnya adalah hukum etika yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Sunnah.Sedangkan, akuntansi konvensional dasar hukumnya adalah hukum bisnis modern.
 Akuntansi Syariah dasar tindakannya adalah keberadaan hukum Allah SWT keagamaan.
Sedangkan akuntansi konvensional dasar tindakannya adalah rasionalisme ekonomis sekuler.
 Akuntansi Syariah tujuannya adalah keuntungan yang wajar. Sedangkan akuntansi konvensional
tujuannya adalah memaksimalkan keuntungan.
 Akuntansi Syariah orientasinya adalah kemasyarakatan. Sedangkan akuntansi konvensional
orientasinya adalah individu atau kepada pemilik.

D. Standar Akuntansi Syariah


 Internasional : Dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting Auditing Organisation for Islamic Financial
Institution). Standar hanya menyangkut entitas Lembaga Keuangan Islam sejauh ini menyangkut Bank
dan Asuransi.Lembaga ini private dan belum diendorse oleh international authority
 Indonesia: PSAK Entitas Syariah Indonesia

E. PSAK yang Mengatur Entitas Syariah di Indonesia


 PSAK 59 (khusus perbankan syariah)
 PSAK 101 Penyajian Lap Keu Syariah
 PSAK 102 Ak Murabahah
 PSAK 103 Akuntansi Salam
 PSAK 104 Akuntansi Istishna
 PSAK 105 Ak Mudharabah
 PSAK 106 Ak Musyarakah
 PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah
 PSAK 108 tentang Akuntansi Penyelesaian Utang Piutang Murabahah Bermasalah
 PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infak Sedekah.
 PSAK 110 tentang Akuntansi Hawalah
 PSAK 111 tentang Akuntansi Asuransi

F. Pemakai Laporan Keuagan Syariah


Pemakai laporan keuangan menurut AAOIFI antara lain sebagai berikut:
 Pemegang saham
 Pemegang investasi
 Pemilik dana (bagi deposan bank).
 Pemilik dana tabungan.
 Pihak yang melakukan transaksi bisnis
 Pengelola zakat
 Pihak yang mengatur

G. Kerangka Dasar Penyusunan Pelaporan Laporan Keuangan Syariah


Pendahuluan: Tujuan/peranan, ruang lingkup, pemakai/kebutuhan informasi, transaksi syariah, asas
transaksi syariah dan karakteristik
Tujuan LK: Posisi keuangan, kinerja, perubahan posisi keuangan, catatan dan skedul tambahan
Asumsi Dasar: Akrual, kelangsungan usaha
Karakteristik Kualitas LK: Dapat dipahami, Relevan, materialitas, keandalan, penyajian jujur, substansi over
form, netralitas, pertimbangan seha, kelengkapan, Dapat dibandingkan, Kendala informasi yang relevan &
andal, tepat waktu, keseimbangan antara biaya & manfaat, keseimbagan antara karakteristik kualitatif,
Penyajian wajar.
Unsur LK: Posisi keuangan, aset, kewajiban, ekuitas, dana syirkah temporer, Kinerja, penghasilan, beban,
Hak pilih ketiga atas bagi hasil
Pengakuan Unsur LK: Manfaat Ekonomi masa depan, keandalan pengukuran, aset, kewajiban, dan syirkah
temporer, penghasilan dan beban.
Pengukuran Unsur LK: Historis, biaya kini, nilai realisasi: Nilai historis

H. Bentuk Laporan Keuangan Syariah


Laporan keuangan (perbankan syariah) yang diminta oleh AAOIFI antara lain sebagai berikut:
 Laporan Perubahan Posisi Keuangan
 Laporan Laba Rugi
 Laporan Perubahan Ekuitas atau Laporan Perubahan Saldo Laba
 Laporan Arus Kas
 Laporan Perubahan Investasi yang Dibatasi dan Ekuivalennya
 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat serta Dana Sumbangan
 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qard Hasan.

I. Penyajian Laporan Keuangan Syariah


 Pendahuluan: Tujuan, Ruang Lingkup
 Tujuan LKS: Tanggungjawab atas Lapaoran Keuangan
 Pertimbangan menyeluruh.
 Struktrur & Isi: Identifikasi Lap keuangan, periode pelaporan.
 Neraca: Aset lancar, kewajiban lancar, informasi yang disajikan di neraca dan di catatan atas laporan
keuangan.
 Laporan Laba Rugi: Informasi yang disajikan di L/R atau di catatan..
 Laporan Perubahan Ekuitas.
 Laporan Arus Kas.
 Laporan Sumber & Penggunaan Dana Zakat.
 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh .
 Catatan atas Laporan Keuangan: Struktur, penyajian kebijakan akuntansi, pengungkapan lain.
 Lampiran: Ilustrasi Neraca, L/R, Lap DI Terikat, Pendapatan & bagi hasil, Laporan sumber penggunaan
Dana Zakat, Lap Sumber & Penggunaan Dana Kebajikan

You might also like