Professional Documents
Culture Documents
Indikator Pembangunan Manusia Dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021
Indikator Pembangunan Manusia Dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021
Indikator Pembangunan Manusia Dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021
id
Jumlah Halaman : xii + 74 halaman
o.
.g
ps
b.b
ka
Naskah :
lis
Penyunting :
ng
Gambar Kulit :
//
Diterbitkan oleh :
© Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis
id
Cynthia Hazirah Imanina, S.Stat.
o.
.g
Editor: ps
b .b
ka
Penulis:
be
Pengolah Data:
Cynthia Hazirah Imanina, S.Stat.
Surya Kamala S.Tr.Stat.
id
o.
.g
Publikasi ini menyajikan data dan
ps
informasi terpilah tentang perkembangan .b
pembangunan menusia di sektor
b
kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
ka
gender.
//
s:
Hari Prasetyo
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
BAB 1 Konsep dan Pengukuran Pembangunan Manusia 1
id
1.1. Konsep Dasar Pembangunan Manusia 3
o.
1.2. Pengukuran Pembangunan Manusia 4
.g
ps
1.3. IPM Indikator Penting Pembangunan Manusia 5
.b
BAB 2 Potret Pembangunan Manusia 7
b
ka
LAMPIRAN 65
Halaman
Tabel 1.2.1. Perbandingan IPM Metode Lama dan IPM Metode Baru 5
Tabel 2.3.1. Umur Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah, Rata-rata
Lama Sekolah, dan Pengeluaran Perkapita Menurut
id
Kabupaten/Kota di Provinsi Riau, 2021 15
o.
Tabel 4.2.1. Komponen Penyusun GDI UNDP 52
.g
Tabel 4.2.2. Komponen Penyusun nGDI UNDP 53
ps
b.b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht
id
Gambar 2.4.1. IPM Kabupaten Bengkalis dengan Kota Pekanbaru,
o.
.g
2017-2021 18
ps
Gambar 2.4.2. UHH Kabupaten Bengkalis dengan Kota Pekanbaru,
.b
2017-2021 19
b
Gambar 2.4.3. HLS Kabupaten Bengkalis dengan Kota Pekanbaru,
ka
2017-2021 20
lis
2017-2021 21
ng
id
Bengkalis Menurut Jenis Kelamin dan Ijazah Tertinggi yang
o.
.g
Diperoleh, 2020 58
ps
Gambar 4.5.2. Angka Partisipasi Murni (APM) Perempuan dan LakiLaki di
.b
Kabupaten Bengkalis, 2020 59
b
Gambar 4.5.3. Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten
ka
2017-2020 62
tp
id
o.
.g
Konsep pembangunan manusia memang terdengar berbeda
ps
dibanding konsep klasik pembangunan yang memberikan perhatian utama
.b
b
pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan manusia menekankan pada
ka
lis
id
2. Pengetahuan (knowledge); dan
o.
.g
3. Standar hidup layak (decent standard of living).
seperti IPM harus mampu menjadi alat ukur yang tepat, dengan pemilihan
ng
Tabel 1.2.1. Perbandingan IPM Metode Lama dan IPM Metode Baru
Dimensi Indikator
Metode Lama Metode Baru
id
o.
(1) (2) (3)
.g
ps
Umur panjang dan Angka Harapan Hidup Umur Harapan Hidup
hidup sehat saat Lahir (AHH) saat Lahir (UHH)
b.b
ka
Tahun ke Atas
s:
tp
id
• Untuk mengalihkan fokus perhatian para pengambil keputusan, media,
o.
.g
dan organisasi nonpemerintah dari penggunaan statistik ekonomi
ps
.b
biasa, agar lebih menekankan pada pencapaian manusia. IPM diciptakan
b
ka
id
o.
pada tahun 2018 dimana IPM meningkat sebesar 0,67 poin dari 72,27 pada
.g
ps
Tahun 2017 menjadi 72,94 pada Tahun 2018. Capaian IPM yang cenderung
.b
meningkat merupakan indikasi positif bahwa kualitas manusia di Kabupaten
b
ka
73,58
73,46
ht
73,44
72,94
72,27
id
o.
pembangunan manusia berdasarkan IPM menjadi 4 kelompok yaitu:
.g
ps
Gambar 2.2.1 Klasifikasi Capaian IPM
b.b
ka
72,94
71,79
id
o.
Bengkalis Riau
.g
ps
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau .b
b
Posisi Kabupaten Bengkalis yang pada lima tahun terakhir selalu
ka
lis
berada di atas nilai IPM Riau secara umum patut diberikan apresiasi. Hal ini
ka
secara umum.
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
b .b
ka
lis
ka
ng
// be
s:
id
Lama Sekolah, dan Pengeluaran Perkapita Menurut Kabupaten/Kota
o.
.g
di Provinsi Riau, 2021
ps
.b
Pengeluaran
Angka Harapan Rata-rata
b
Per kapita
ka
id
menunjukkan sebuah keberhasilan semakin banyak penduduk di Kabupaten
o.
.g
Bengkalis yang bersekolah. Selain HLS, dimensi pengetahuan dalam IPM juga
ps
.b
mengukur Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dengan asumsi masing-masing
b
ka
yakni sebesar 9,70 tahun. Nilai RLS Kabupaten Bengkalis yang tergolong
ng
be
id
o.
Perkembangan IPM Riau dari tahun 2017-2021 cenderung
.g
meningkat, namun kemajuan ini juga tidak terlepas dari masalah
ps
.b
kesenjangan. Oleh karena itu, pemerintah memiliki tanggung jawab dalam
b
ka
koordinasi.
be
Provinsi Riau sudah masuk kategori sangat tinggi sejak tahun 2017.
tp
kurun waktu lima tahun terakhir. Selama lima tahun terakhir, selisih IPM
Kabupaten Bengkalis dengan Kota Pekanbaru berada di atas tujuh poin
dengan rata-rata selisih sebesar 7,84 poin. Meskipun masih terdapat
kesenjangan, Kabupaten Bengkalis harus tetap optimis karena masih
terdapat kesempatan bagi Kabupaten Bengkalis untuk mengejar
ketertinggalan dari sisi pembangunan manusia dengan Kota Pekanbaru.
85
81,35 81,32 81,58
79,97 80,66
80
70
65
id
2017 2018 2019 2020 2021
o.
.g
Bengkalis Pekanbaru
ps
.b
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau
b
ka
Provinsi Riau yang terdiri dari 15 pulau utama disamping pulau-pulau kecil
ng
dapat dimaklumi karena status Kota Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi
tp
ht
73
72,34 72,41
72,22
71,94
72 71,75
id
70
o.
.g
ps
69 .b
2017 2018 2019 2020 2021
b
ka
Bengkalis Pekanbaru
lis
ka
dari 70,69 pada tahun 2017 menjadi 71,24 pada tahun 2021 atau meningkat
s:
tp
sebesar 0,55 poin. Sama halnya dengan Kabupaten Bengkalis, UHH Kota
ht
Pekabaru juga mengalami peningkatan dari 71,75 pada tahun 2017 menjadi
72,41 pada tahun 2021 atau meningkat sebesar 0,66 poin.
Selama periode tersebut, selisih UHH antara kedua kabupaten/kota
berkisar antara 1,06 hingga 1,17 tahun. Meskipun pada lima tahun terakhir
pertumbuhan UHH Kabupaten Bengkalis lebih rendah dibandingkan Kota
Pekanbaru, bukan tidak mungkin kedepannya akan lebih tinggi. Hal tersebut
bergantung dari gencarnya pemerintah daerah dalam memperbaiki kualitas
kesehatan di Kabupaten Bengkalis.
Salah satu penyebab kesenjangan UHH antara Kabupaten Bengkalis
dengan Kota Pekanbaru yaitu fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten
Bengkalis jauh lebih sedikit dibandingkan Kota Pekanbaru. Pada Tahun
id
2017-2021
o.
.g
ps 15,54 15,55
15,34 15,37
.b
14,93
b
15 12,73 12,83 12,86 12,87 12,88
ka
lis
10
ka
ng
be
5
//
s:
0
tp
Bengkalis Pekanbaru
id
15
o.
11,43 11,68 11,92
11,21 11,22
.g
9,41 9,69 9,70
ps
8,89 9,21
10 .b
b
ka
5
lis
ka
ng
0
be
Bengkalis Pekanbaru
tp
ht
id
o.
.g
20.000
ps
b .b
14.497 14.778 15.206
ka
14.433 14.360
15.000
lis
10.000
ng
be
5.000
//
s:
tp
0
ht
Bengkalis Pekanbaru
id
mengejar ketertinggalan terhadap Pekanbaru untuk indikator pengeluaran
o.
.g
perkapita disesuaikan.
ps
.b
b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht
id
derajat kesehatan masyarakat. Kemajuan teknologi di bidang kesehatan,
o.
.g
peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, serta kepedulian masyarakat
ps
terhadap gaya hidup sehat yang meningkat turut berperan dalam
b .b
memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat.
ka
lis
71,24
71,20
ht
71,11
70,85
70,69
id
Menurut Henrik L. Blum (www.depkes.go.id) peningkatan derajat
o.
.g
kesehatan masyarakat yang dapat diukur dari tingkat mortalitas dan
ps
.b
morbiditas penduduk dipengaruhi oleh empat faktor penentu, yaitu: faktor-
b
ka
Gambar 3.1.2
tp
ht
Lingkungan
(45 persen)
Keturunan Pelayanan
(5 persen) DERAJAT Kesehatan
KESEHATAN (20 persen)
Perilaku Kesehatan
(30 persen)
id
o.
dan jenis lantai terluas.
.g
ps
Hasil data Susenas tahun 2021 menunjukkan bahwa terdapat 95,96
.b
persen rumah tangga di Kabupaten Bengkalis sudah memiliki tempat buang
b
ka
air besar sendiri. Angka ini mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan
lis
ka
dengan tahun 2020, dimana terdapat 96,95 persen rumah tangga yang
ng
angsa dan dengan tempat pembuangan tangki septik). Faktor sanitasi sangat
penting karena masyarakat membutuhkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jika sanitasi layak tidak dipenuhi, maka fasilitas tersebut berpeluang lebih
besar untuk menularkan dan menumbuhkan penyakit. Pada tahun 2021
rumah tangga di Kabupaten Bengkalis yang sudah menggunaan kloset
dengan jenis leher angsa adalah sebesar 93,10 persen. Namun demikian,
rumah tangga yang menggunakan fasilitas sanitasi layak mengalami sedikit
penurunan dari Tahun sebelumnya, yakni dibandingkan tahun 2020 yang
tercatat sebesar 92,77 persen.
Selain akses terhadap sanitasi layak, indikator lingkungan lain yang
juga berpengaruh pada tingkat kesehatan masyarakat adalah akses terhadap
air bersih. Dengan adanya pembangunan sarana air bersih di suatu
id
“Fasilitas Kesehatan sudah Cukup Merata”
o.
.g
ps
Dengan perkembangan berbagai indikator lingkungan di atas, maka
.b
secara umum kondisi lingkungan penduduk Kabupaten Bengkalis belum
b
ka
untuk setiap indikator sudah cukup tinggi, namun masyarakat harus tetap
ka
ng
untuk indikator sanitasi yang layak dan akses terhadap air bersih. Oleh
//
s:
lingkungan yang sehat, berbagai penyakit akan cepat muncul dan menular
sehingga akan menambah angka morbiditas yang pada akhirnya akan
mengurangi angka harapan hidup.
Salah satu faktor penentu untuk mewujudkan peningkatan derajat
dan status kesehatan penduduk adalah pelayanan kesehatan. Indikator yang
dapat mengukur pelayanan kesehatan adalah ketersediaan fasilitas dan
sarana kesehatan. Oleh sebab itu faktor kemudahan akses terhadap fasilitas
kesehatan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan harus terus
diupayakan dalam rangka membangun kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data yang terlihat dari Gambar 3.1.3, persentase
ketersediaan fasilitas kesehatan secara umum di Kabupaten Bengkalis
518
494
id
o.
.g
ps
7 6 17 19
.b
Rumah Sakit Puskesmas Posyandu
b
ka
2017 2021
lis
ka
pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi dalam rangka kesehatan reproduksi
adalah persalinan dilakukan oleh tenaga medis (dokter, bidan, dan tenaga
kesehatan lainnya). Hal ini penting karena persalinan yang dilakukan oleh
tenaga medis lebih aman dibandingkan oleh selain tenaga medis. Praktik
persalinan yang aman menjadi salah satu faktor penentu keselamatan ibu
dan bayi hingga pada akhirnya akan menurunkan risiko kematian keduanya.
Pada tahun 2020 tercatat sebesar 98,26 persen kelahiran bayi telah
dibantu oleh tenaga medis. Artinya hanya terdapat 1,74 persen ibu
melahirkan yang belum ditolong oleh tenaga medis dalam proses
kelahirannya.
id
o.
.g
ps
58,33 .b
b
ka
lis
ka
20,05
ng
15,08
9,95
//be
s:
tp
Dokter/Bidan/Klinik
id
manusia agar dapat memperluas peluang mereka.
o.
.g
Dimensi pengetahuan dalam penghitungan IPM terdiri dari dua
ps
indikator, yaitu harapan lama sekolah dengan rata-rata lama sekolah.
b .b
Harapan lama sekolah menghitung pendidikan penduduk dari usia 7 tahun
ka
lis
penghitungan.
//be
s:
2017-2021
9,69 9,70
9,21 9,41
8,89
HLS RLS
id
rata 0,25 persen per tahun, sementara rata-rata lama sekolah tumbuh 1,90
o.
.g
persen per tahun.
ps
b .b
“Target Wajib Belajar sudah Tercapai”
ka
lis
Lama Sekolah (HLS) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS). Capaian HLS
be
Gambar 3.2.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2017 hingga 2021, harapan
tp
ht
id
meningkatkan kapabilitas dasar manusia Riau.
o.
.g
“Partisipasi Sekolah Pendidikan Dasar Cukup Tinggi”
ps
b .b
ka
lis
(Persen), 2017-2021
ng
be
98,77 98,97
s:
94,35
ht
73,49
id
peningkatan secara umum, kecuali terjadi penurunan tipis pada Tahun 2019.
o.
.g
Selain itu, APS penduduk usia 16-18 juga memiliki nilai yang lebih rendah
ps
.b
Hal lain yang patut dicermati yaitu belum semua penduduk pada
b
ka
kelompok umur 7-12 tahun dan 13-15 tahun yang merupakan kelompok
lis
Dengan melihat capaian APS pada saat ini, peningkatan APS pada jenjang
ng
be
selama 9 tahun.
ht
id
semua masyarakat.
o.
.g
ps
Gambar 3.2.3 Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Bengkalis
.b
(persen), 2017-2021
b
ka
lis
63,95
tp
ht
SD SMP SMA
id
o.
Pengeluaran atau pendapatan telah memberikan sedikit gambaran
.g
mengenai ukuran pembangunan, seperti yang telah terjadi pada era tahun
ps
.b
1970-an. Akan tetapi uang memiliki arti yang penting untuk memperluas
b
ka
disesuaikan.
//
s:
tp
11.753
11.640
11.530
11.415
11.331
id
0,74 persen. Hal ini karena mulainya terjadi pemulihan ekonomi pasca
o.
.g
pandemi Covid 19 yang menyebabkan penurunan konsumsi masyarakat,
ps
.b
sehingga di Tahun 2021 pengeluran per kapita mulai meningkat.
b
ka
id
o.
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu) Persentase Penduduk Miskin
.g
Sumber: Kabupaten Bengkalis Dalam Angka, 2017-2021
ps
.b
Selama periode 2017 hingga 2021, tingkat kemiskinan di Kabupaten
b
ka
Penurunan tingkat kemiskinan hanya terjadi pada Tahun 2018, selain dari
ka
ng
persen (37,66 ribu jiwa) yang sebelumnya sebesar 6,40 persen (36,96
tp
ht
“Pengangguran Menurun”
9,76 9,31
id
9,28
o.
8,62
.g
ps
b .b
ka
6,63
lis
ka
Sekolah Menengah Atas (SMA), yakni sebesar 70,44 persen. Sementara 18,70
persen lainnya berpendidikan perguruan tinggi. Sebesar 6,77 persen lulusan
Sekolah Dasar (SD) ke bawah yang menganggur dan lulusan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sebesar 4,08 persen.
18,70
6,77 4,08
id
o.
.g
Sumber: Kabupaten Bengkalis Dalam Angka 2021
ps
b.b
ka
lis
ka
ng
//be
s:
tp
ht
id
yaitu Human Development Report (HDR) di tahun 1990 yang mencantumkan
o.
Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
.g
ps
sebagai ukuran kemajuan suatu negara (BPS, 2015). Lima tahun kemudian,
.b
UNDP menambah konsep HDI dengan kesetaraan gender (Gender Equality).
b
ka
tahun 1995 adalah Gender Development Index (GDI) yang bertitik tolak pada
tp
ht
id
kaum yang kurang atau belum berdaya menuju keberdayaan. Oleh sebab itu,
o.
pemberdayaan gender lebih mengacu pada konsep adanya proses
.g
ps
“opportunity” bukan pada hasil akhir atau outcome. Hal ini sesuai dengan
.b
konsep UNDP (1995) yang memfokuskan makna pemberdayaan pada
b
ka
id
kesetaraan gender yang telah disusun sejak tahun 1995. Latar belakang
o.
.g
penyusunan GDI adalah adanya kelemahan HDI yang hanya
ps
.b
menggambarkan pencapaian rata-rata seluruh penduduk, tanpa melihat
b
ka
(Klasen, 2009). Uraian lebih rinci mengenai berbagai ukuran tersebut akan
s:
tp
id
Tabel 4.2.1
o.
Komponen Penyusun GDI UNDP
.g
Dimensi Indikator Indeks Dimensi
ps
b .b
(1) (2) (3)
ka
Pendapatan
tp
ht
id
o.
Ekonomi/Standard Pendapatan Nasional Indek Distribusi
.g
Hidup Layak Bruto Pendapatan
ps
b .b
Dalam metode baru ini, dimensi yang digunakan masih sama
ka
lis
seperti yang GDI sebelumnya, yaitu: 1) umur panjang dan hidup sehat 2)
ka
id
mencakup pemberdayaan, kerja sama, kesetaraan, keberlanjutan, dan
o.
.g
keamanan. Untuk menyederhanakan konsep yang terlalu luas ini, UNDP
ps
menyusun ukuran pembangunan manusia yang dikenal sebagai Human
.b
b
Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia. Namun IPM belum
ka
turunan IPM. IPG merupakan rasio antara IPM perempuan dan laki-laki.
be
id
o.
.g
Gambar 4.3.1 Perkembangan IPM, IPM Laki-Laki, IPM Perempuan,
ps
dan IPG di Kabupaten Bengkalis, 2017-2021 .b
b
ka
lis
76,77
s:
72,27
ht
id
o.
derajat kesehatan selain angka kesakitan dan Angka Kematian Bayi (AKB)
.g
ps
yang dijadikan sebagai tolok ukur dari kinerja pemerintah dalam upaya
.b
melaksanakan pembangunan kesehatan. UHH adalah rata-rata jumlah tahun
b
ka
dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
tp
ht
id
o.
Laki-Laki Perempuan
.g
ps
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis
.b
Perbedaan level atau gap yang terjadi pada UHH merupakan
b
ka
antara lain faktor biologis dan gaya hidup. Laki-laki lebih rentan terhadap
ka
ng
id
o.
Gambar 4.5.1 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas
.g
di Kabupaten Bengkalis Menurut Jenis Kelamin dan Ijazah
Tertinggi yang Diperoleh, 2021 ps
b.b
ka
36,71
34,4
lis
ka
24,77 26,15
ng
18,88 17,48
be
11,32 12,34
//
8,31 9,62
s:
tp
ht
Laki-laki Perempuan
id
Pada tahun 2021, APM perempuan pada jenjang SD dan SMP lebih
o.
.g
lebih tinggi dari APM laki-laki, sedangkan pada jenjang SMA APM laki-laki
ps
.b
lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan perempuan untuk
b
ka
97,50 99,05
87,21 87,42
68,43 65,71
Laki-laki Perempuan
id
pada tahun 2021 RLS laki-laki dan perempuan masing-masing sebesar 9,98
o.
.g
tahun dan 9,40 atau setara kelas 3 SMP hingga kelas 1 SMA,
ps
.b
Gambar 4.5.3 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten
b
ka
9,97 9,98
9,74
be
9,56
//
9,39 9,40
s:
9,30
tp
9,08
ht
8,86
8,54
Laki-Laki Perempuan
id
Gambar 4.5.4 Perkembangan Harapan Lama Sekolah (HLS)
o.
di Kabupaten Bengkalis (tahun), 2017-202 1
.g
ps
b .b
13,75 13,76 13,77
13,72
ka
13,63
lis
ka
ng
12,68
//
s:
tp
ht
Laki-Laki Perempuan
id
2017 2018 2019 2020 2021
o.
.g
Laki-Laki Perempuan
ps
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis
b .b
ka
17,05 juta per tahun, maka perempuan hanya sekitar 8,19 juta per tahun.
//
s:
tenaga kerja Kabupaten Bengkalis masih terjadi hingga saat ini. Perempuan
ht
belum bisa memasuki seluruh lapangan pekerjaan yang ada. Masih ada
beberapa lapangan usaha yang didominasi oleh laki-laki. Sebagai contoh
adalah pekerjaan di lapangan usaha pertambangan dan penggalian, listrik,
gas dan air, serta angkutan, pergudangan dan komunikasi yang lebih
didominasi oleh laki-laki. Padahal produktivitas pada lapangan-lapangan
usaha tersebut cukup tinggi di antara lapangan usaha lainnya (Kemenaker,
2015).
Selisih pendapatan yang dihitung dari pengeluaran laki-laki dan
perempuan mulai dari 9,03 juta di tahun 2017 menjadi 8,86 juta di tahun
2021 (Gambar 4.6.2). Peluang kesetaraan upah antara laki-laki dan
perempuan di masa datang cukuplah besar meskipun selisihnya masih
id
o.
Kabupaten Bengkalis (ribu rupiah), 2017- 2021
.g
ps
.b
9.174
b
ka
9.095
lis
9.026
ka
ng
8.859
be
8.814
//
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
b .b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht
Pengeluaran
Tahun IPM UHH HLS RLS
Per Kapita
id
2019 73,44 71,11 12.86 9.41 11.753
o.
.g
2020 73,46 71,20 12.87 9.69 11.331
ps
.b
2021 73,58 71,24 12,88 9,70 11.415
b
ka
lis
IPM
Tahun IPM Laki-laki IPG
Perempuan
id
2019 77.85 70.13 90.08
o.
.g
2020 77.87 70.14 90.07
ps
.b
2021 77,99 70,27 90,10
b
ka
lis
id
2019 69.10 73.01
o.
.g
2020 69.22 73.08
ps
.b
2021 69,28 73,11
b
ka
lis
id
2019 12.80 13.75
o.
.g
2020 12.81 13.76
ps
.b
2021 12,82 13,77
b
ka
lis
id
o.
.g
2020 9.97 9.39
ps
2021 9,98
b .b 9,40
ka
lis
id
o.
.g
2019 17.582 8.408
ps
.b
2020 16.939 8.125
b
ka
lis
Laki-Laki+
Karakteristik Laki-Laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
APS
id
o.
13-15 2.01 3.44 1.94
.g
ps
16-18 5.48 5.07
.b 3.73
b
ka
APM
lis
ka
Jenis Kelamin
id
o.
Perempuan 10.36 5.98 7.75 3.78
.g
ps
Kabupaten
7.96 4.35 .b 5.17 2.59
Bengkalis
b
ka
lis
MENCERDASKAN BANGSA
al
gk
en
//b
s:
tp
ht