Indikator Pembangunan Manusia Dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 87

INDIKATOR

PEMBANGUNAN MANUSIA DAN GENDER


KABUPATEN BENGKALIS
2021
.id
go
s.
bp
b.
ka
is
al
gk
en
//b
s:
tp
ht

BADAN PUSAT STATISTIK


KABUPATEN BENGKALIS
id
o.
.g
ps
b .b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 vii


INDIKATOR PEMBANGUNAN MANUSIA
DAN GENDER
KABUPATEN BENGKALIS 2021

No. Publikasi : 14080.2221


Katalog : 4102002.1408
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm

id
Jumlah Halaman : xii + 74 halaman

o.
.g
ps
b.b
ka

Naskah :
lis

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis


ka

Penyunting :
ng

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis


be

Gambar Kulit :
//

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis


s:
tp
ht

Diterbitkan oleh :
© Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,


dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk
tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.
TIM PENYUSUN PUBLIKASI
INIKATOR PEMBANGUNAN MANUSIA DAN GENDER
KABUPATEN BENGKALIS 2021

Pengarah & Penanggung Jawab Umum:


Hari Prasetyo SST, M.Si.

Penanggung Jawab Teknis:

id
Cynthia Hazirah Imanina, S.Stat.

o.
.g
Editor: ps
b .b
ka

Cynthia Hazirah Imanina, S.Stat.


lis
ka
ng

Penulis:
be

Cynthia Hazirah Imanina, S.Stat.


//
s:

Surya Kamala S.Tr.Stat.


tp
ht

Pengolah Data:
Cynthia Hazirah Imanina, S.Stat.
Surya Kamala S.Tr.Stat.

Desain Kulit dan Infografis:


Surya Kamala S.Tr.Stat.
KATA PENGANTAR

Pembangunan manusia sebagai ukuran


kinerja pembangunan secara keseluruhan
dibentuk melalui pendekatan tiga dimensi
dasar, yaitu umur panjang dan sehat,
pengetahuan, dan penghidupan yang
layak. Semua indikator yang
merepresentasikan ketiga dimensi ini
terangkum dalam satu nilai tunggal, yaitu
angka Indek Pembangunan Manusia
(IPM).

id
o.
.g
Publikasi ini menyajikan data dan

ps
informasi terpilah tentang perkembangan .b
pembangunan menusia di sektor
b
kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
ka

Terbitnya publikasi ini diharapkan dapat


lis

menjadi acuan dalam penyusunan


ka

kebijakan dan evaluasi program


ng

pembangunan daerah yang berperspektif


be

gender.
//
s:

Semoga publikasi capaian pembangunan


tp

manusia yang berjudul “Indikator


ht

Pembangunan Manusia dan Gender


Kabupaten Bengkalis 2021” ini
bermanfaat bagi semua kalangan yang
berkepentingan, termasuk masyarakat
umum pengguna data statistik. Ucapan
terima kasih disampaikan kepada pihak-
pihak yang telah memberikan saran dan
masukan untuk perbaikan publikasi ini.

Bengkalis, Desember 2022


Kepala BPS Kabupaten Bengkalis

Hari Prasetyo

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 v


ht
tp
s:
//be
ng
ka
lis
ka
b.b
ps
.g
o.
id
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
BAB 1 Konsep dan Pengukuran Pembangunan Manusia 1

id
1.1. Konsep Dasar Pembangunan Manusia 3

o.
1.2. Pengukuran Pembangunan Manusia 4

.g
ps
1.3. IPM Indikator Penting Pembangunan Manusia 5
.b
BAB 2 Potret Pembangunan Manusia 7
b
ka

2.1. Perkembangan IPM Kabupaten Bengkalis 11


lis

2.2. Status Pembangunan Manusia Kabupaten Bengkalis 12


ka

2.3. Pembangunan Manusia di Kabupaten Bengkalis


ng

dibandingkan Kabupaten/Kota di Provinsi Riau 13


be

2.4.Kesenjangan Pembangunan Manusia antara Kabupaten


//

Bengkalis dengan Kota Pekanbaru (Kota dengan IPM


s:

Tertinggi di Provinsi Riau) 17


tp
ht

BAB 3 Kapabilitas Dasar: Capaian dan Tantangan 25


3.1. Capaian dan Tantangan Indikator Kesehatan 29
3.2. Capaian dan Tantangan Indikator Pendidikan 35
3.3. Capaian dan Tantangan Indikator Ekonomi 39
BAB 4 Mencapai Kesetaraan Gender 45
4.1. Indeks Pembangunan yang Terkait dengan Gender 49
4.2. Beberapa Ukuran Pemberdayaan Gender 50
4.3. Gambaran Pembangunan Gender 54
4.4. Ketidaksetaraan Gender dalam Kesehatan 56
4.5. Ketidaksetaraan Gender dalam Pendidikan 58
4.6. Ketidaksetaraan Gender dalam Kegiatan Ekonomi 61

LAMPIRAN 65

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 vii


ht
tp
s:
//be
ng
ka
lis
ka
b.b
ps
.g
o.
id
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.2.1. Perbandingan IPM Metode Lama dan IPM Metode Baru 5
Tabel 2.3.1. Umur Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah, Rata-rata
Lama Sekolah, dan Pengeluaran Perkapita Menurut

id
Kabupaten/Kota di Provinsi Riau, 2021 15

o.
Tabel 4.2.1. Komponen Penyusun GDI UNDP 52

.g
Tabel 4.2.2. Komponen Penyusun nGDI UNDP 53

ps
b.b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 ix


ht
tp
s:
//be
ng
ka
lis
ka
b.b
ps
.g
o.
id
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1.1. Tren Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten


Bengkalis, 2015-2020 11
Gambar 2.2.1 Klasifikasi Capaian IPM 12
Gambar 2.2.2 Perbandingan nilai IPM Kabupaten Bengkalis dan Provinsi
Riau, 2017-2021 13
Gambar 2.3.1. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Provinsi
Riau, 2021 14

id
Gambar 2.4.1. IPM Kabupaten Bengkalis dengan Kota Pekanbaru,

o.
.g
2017-2021 18

ps
Gambar 2.4.2. UHH Kabupaten Bengkalis dengan Kota Pekanbaru,
.b
2017-2021 19
b
Gambar 2.4.3. HLS Kabupaten Bengkalis dengan Kota Pekanbaru,
ka

2017-2021 20
lis

Gambar 2.4.4. RLS Kabupaten Bengkalis dengan Kota Pekanbaru,


ka

2017-2021 21
ng

Gambar 2.4.5. Pengeluaran Per Kapita Antara Kabupaten Bengkalis


be

dengan Kota Pekanbaru (Ribu Rupiah), 2017-2021 22


//
s:

Gambar 3.1.1. Perkembangan Umur Harapan Hidup Kabupaten


tp

Bengkalis (tahun), 2017-2021 29


ht

Gambar 3.1.2. Analisis Derajat Kesehatan (Konsep Henrik L. Blum) 30


Gambar 3.1.3. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bengkalis,
2017 dan 2021 33
Gambar 3.1.4. Persentase Penduduk Sakit yang Memanfaatkan Fasilitas
Kesehatan di Kabupaten Bengkalis, 2021 34
Gambar 3.2.1. Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan
Lama Sekola (HLS) di Kabupaten Bengkalis (tahun),
2017-2021 35
Gambar 3.2.2. Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kabupaten Bengkalis
(Persen), 2017-2021 37
Gambar 3.2.3. Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Bengkalis
(persen), 2017-2021 39
Gambar 3.3.1. Perkembangan Pengeluaran Per Kapita di Kabupaten
Bengkalis (ribu rupiah), 2017-2021 40
Gambar 3.3.2. Tren Kemiskinan di Kabupaten Bengkalis, 2017-2021 42

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 xi


Halaman

Gambar 3.3.3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten


Bengkalis, 2017-2021 43
Gambar 3.3.4. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan (persen), 2021 44
Gambar 4.3.1. Perkembangan IPM, IPM Laki-Laki, IPM Perempuan, dan
IPG di Kabupaten Bengkalis, 2017-2020 55
Gambar 4.4.1. Umur Harapan Hidup (UHH) di Kabupaten Bengkalis,
2017-2020 57
Gambar 4.5.1. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten

id
Bengkalis Menurut Jenis Kelamin dan Ijazah Tertinggi yang

o.
.g
Diperoleh, 2020 58

ps
Gambar 4.5.2. Angka Partisipasi Murni (APM) Perempuan dan LakiLaki di
.b
Kabupaten Bengkalis, 2020 59
b
Gambar 4.5.3. Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten
ka

Bengkalis (tahun), 2017-2020 60


lis

Gambar 4.5.4. Perkembangan Harapan Lama Sekolah (HLS) di Kabupaten


ka

Bengkalis (tahun), 2017-2020 61


ng

Gambar 4.6.1. Perkembangan Pengeluaran Per Kapita dalam Setahun


be

Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bengkalis (ribu rupiah),


//
s:

2017-2020 62
tp

Gambar 4.6.2. Selisih Pengeluaran Laki-Laki dan Perempuan di Kabupaten


ht

Bengkalis (ribu rupiah), 2017-2020 63

xii Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


ht
tp
s:
//be
ng
ka
lis
ka
b.b
ps
.g
o.
id
id
o.
.g
ps
b.b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

2 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


1.1. Konsep Dasar Pembangunan Manusia

Manusia sudah sepantasnya menjadi tujuan utama dalam


pembangunan, karena manusia merupakan kekayaan bangsa yang
sesungguhnya. Keberhasilan pembangunan seyogyanya juga diikuti oleh
peningkatan kualitas manusianya. Pembangunan manusia berarti
pertumbuhan yang positif dan perubahan dalam tingkat kesejahteraan. Hal
ini harus terjadi pada semua aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik,
budaya, dan lingkungan. Oleh karena itu, fokus utama pembangunan
manusia adalah pada manusia dan kesejahteraannya.

id
o.
.g
Konsep pembangunan manusia memang terdengar berbeda

ps
dibanding konsep klasik pembangunan yang memberikan perhatian utama
.b
b
pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan manusia menekankan pada
ka
lis

perluasan pilihan masyarakat untuk hidup penuh dengan kebebasan dan


ka

bermartabat. Tidak hanya itu, pembangunan manusia juga berbicara tentang


ng

perluasan kapabilitas individu dan komunitas untuk memperluas jangkauan


be
//

pilihan mereka dalam upaya memenuhi aspirasinya.


s:
tp

Menurut Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-


ht

Bangsa atau United Nations Development Programs (UNDP), pembangunan


manusia dirumuskan sebagai upaya perluasan pilihan bagi penduduk
(enlarging the choice of people). “Perluasan pilihan” hanya mungkin dapat
direalisasikan jika penduduk paling tidak memiliki: peluang berumur
panjang dan sehat, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, serta
peluang untuk merealisasikan pengetahuan yang dimiliki dalam kegiatan
yang produktif. Apabila ketiga hal mendasar tersebut tidak dimiliki, maka
pilihan lain tidak dapat diakses. Dengan kata lain, tingkat pemenuhan ketiga
unsur tersebut sudah dapat merefleksikan, secara minimal, tingkat
keberhasilan pembangunan manusia suatu wilayah.

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 3


1.2. Pengukuran Pembangunan Manusia

Pengukuran pembangunan manusia menggunakan pengukuran


yang sudah diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990. Menurut UNDP,
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan
manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran
kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar.
Dimensi tersebut mencakup:

1. Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life);

id
2. Pengetahuan (knowledge); dan

o.
.g
3. Standar hidup layak (decent standard of living).

Secara berkala UNDP melakukanps penyempurnaan dalam


b .b
penghitungan IPM. Perubahan yang dilakukan UNDP terhadap
ka
lis

penghitungan IPM disadari atas kebutuhan bahwa suatu indeks komposit


ka

seperti IPM harus mampu menjadi alat ukur yang tepat, dengan pemilihan
ng

variabel dan metode yang akurat. Tahun 2010, UNDP melakukan


be
//

penyempurnaan indikator yang digunakan dalam penghitungan IPM. Untuk


s:
tp

mengukur dimensi kesehatan, UNDP menggunakan umur harapan hidup


ht

saat lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan


rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Adapun untuk mengukur
dimensi standar hidup layak digunakan indikator Produk Nasional Bruto
(PNB) per kapita. Metode agregasi IPM pun mengalami penyempurnaan,
dari rata-rata aritmetik diubah menjadi rata-rata geometrik. Sedangkan
metode agregasi untuk indeks pendidikan berubah dari rata-rata geometrik
menjadi rata-rata aritmetik.
Pada tahun 2016, Indonesia secara resmi melakukan penghitungan
IPM dengan menggunakan metode baru. Indonesia melakukan beberapa
penyesuaian terhadap metode baru. Penyesuaian ini dilakukan pada
indikator PNB per kapita, karena ketidaktersediaan data pada tingkat

4 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


provinsi dan kabupaten/kota. Dari empat indikator yang digunakan dalam
penghitungan IPM metode baru, tiga di antaranya sama persis dengan UNDP.
Khusus untuk PNB per kapita, diproksi dengan pengeluaran per kapita
setahun yang disesuaikan. Perbandingan penghitungan IPM metode lama
dengan metode baru yang digunakan oleh BPS dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.2.1. Perbandingan IPM Metode Lama dan IPM Metode Baru

Dimensi Indikator
Metode Lama Metode Baru

id
o.
(1) (2) (3)

.g
ps
Umur panjang dan Angka Harapan Hidup Umur Harapan Hidup
hidup sehat saat Lahir (AHH) saat Lahir (UHH)
b.b
ka

Pengetahuan Angka Melek Huruf Harapan Lama


lis

(AMH) Sekolah (HLS)


ka

Rata-Rata Lama Sekolah Rata-Rata Lama


ng

(RLS) Penduduk Usia 15 Sekolah (RLS)


be

Tahun Keatas Penduduk Usia 25


//

Tahun ke Atas
s:
tp

Standar hidup Pengeluaran Per Kapita: Pengeluaran Per


ht

layak 27 Komoditas Kapita:


Paritas Daya Beli 96 Komoditas
Paritas Daya Beli
Agregasi Rata-Rata Aritmetik Rata-Rata Geometrik

Perubahan capaian Reduksi Shortfall (RSF) Pertumbuhan

1.3. IPM Indikator Penting Pembangunan Manusia


Menurut UNDP, tujuan utama pembangunan adalah menciptakan
lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur
panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif. Dengan kata
lain, tujuan tersebut dapat dicapai dengan memperbanyak pilihan-pilihan
yang dapat dimiliki manusia.

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 5


Oleh karena itu, IPM adalah indikator penting untuk mengukur
keberhasilan membangun kualitas hidup manusia, dalam hal ini masyarakat
atau penduduk suatu wilayah. Di tingkat pusat maupun daerah, angka IPM
menunjukkan ukuran kinerja yang dipakai untuk mengevaluasi proses
pembangunan sumber daya manusia. IPM dapat dijadikan ukuran, karena
dimensi penyusunnya adalah kesehatan, pendidikan, dan kehidupan yang
layak.
Selain itu IPM dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal sebagai
berikut:

id
• Untuk mengalihkan fokus perhatian para pengambil keputusan, media,

o.
.g
dan organisasi nonpemerintah dari penggunaan statistik ekonomi
ps
.b
biasa, agar lebih menekankan pada pencapaian manusia. IPM diciptakan
b
ka

untuk menegaskan bahwa manusia dan segenap kemampuannya


lis

seharusnya menjadi kriteria utama untuk menilai pembangunan


ka

sebuah negara, bukannya pertumbuhan ekonomi.


ng
be

• Untuk mempertanyakan pilihan-pilihan kebijakan suatu negara.


//

Bagaimana dua negara yang tingkat pendapatan per kapitanya sama


s:
tp

dapat memiliki IPM yang berbeda.


ht

• Untuk memperlihatkan perbedaan di antara negara-negara, di antara


provinsi-provinsi (atau negara bagian), di antara gender, kesukuan, dan
kelompok sosial ekonomi lainnya. Dengan memperlihatkan disparitas
atau kesenjangan di antara kelompok-kelompok tersebut, maka sumber
masalah dan solusinya dapat dicari.

6 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


id
o.
.g
ps
b .b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 7


ht
tp
s:
//be
ng
ka
lis
ka
b.b
ps
.g
o.
id
id
o.
.g
ps
b .b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 7


ht
tp
s:
//be
ng
ka
lis
ka
b.b
ps
.g
o.
id
2.1. Perkembangan IPM Kabupaten Bengkalis

Perkembangan pembangunan manusia di Kabupaten Bengkalis


secara umum menunjukkan peningkatan selama lima tahun terakhir. Hal ini
terlihat dari angka IPM yang menunjukkan tren positif dari tahun 2017
hingga 2021 (lihat Gambar 2.1.1). Pada tahun 2021, IPM di Kabupaten
Bengkalis mencapai 73,58. Angka ini meningkat yaitu sebesar 0,12 poin dari
tahun 2020 dimana capaian pada tahun tersebut sebesar 73,46.
Dalam kurun waktu lima tahun, IPM Kabupaten Bengkalis
mengalami peningkatan sebesar 1,31 poin. Peningkatan tertinggi terjadi

id
o.
pada tahun 2018 dimana IPM meningkat sebesar 0,67 poin dari 72,27 pada

.g
ps
Tahun 2017 menjadi 72,94 pada Tahun 2018. Capaian IPM yang cenderung
.b
meningkat merupakan indikasi positif bahwa kualitas manusia di Kabupaten
b
ka

Bengkalis yang dilihat dari aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonomi


lis
ka

secara umum semakin membaik.


ng

Gambar 2.1.1 Tren Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


be

Kabupaten Bengkalis, 2017-2021


//
s:
tp

73,58
73,46
ht

73,44

72,94

72,27

2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 11


2.2. Status Pembangunan Manusia Kabupaten Bengkalis

IPM yang dihitung oleh UNDP digunakan untuk melihat posisi


Indonesia di tingkat global. Namun dalam rangka memonitor capaian
pembangunan manusia antarwilayah, BPS menghitung IPM pada tingkat
regional, yaitu provinsi dan kabupaten/kota, baik pertumbuhannya maupun
statusnya. Selain pertumbuhan, status pembangunan manusia merupakan
cara lain untuk melihat perkembangan pembangunan manusia. Berubahnya
status pembangunan manusia dapat dijadikan indikator dalam membaca
perkembangan pembangunan manusia. BPS mengelompokkan status

id
o.
pembangunan manusia berdasarkan IPM menjadi 4 kelompok yaitu:

.g
ps
Gambar 2.2.1 Klasifikasi Capaian IPM
b.b
ka

IPM ≥ 80 ➔ Sangat Tinggi


lis
ka
ng

70 ≤ IPM < 80 ➔ Tinggi


be
//

60 ≤ IPM < 70 ➔ Sedang


s:
tp
ht

IPM < 60 ➔ Rendah

Berdasarkan klasifikasi tersebut, IPM Kabupaten Bengkalis pada


tahun 2017 hingga 2021 termasuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini menjadi
indikasi baiknya pembangunan manusia di Kabupaten Bengkalis, ditambah
lagi posisi Bengkalis yang masih terus berada di atas nilai IPM Provinsi Riau
selama 5 tahun terakhir (lihat Gambar 2.2.2).

12 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Gambar 2.2.2 Perbandingan nilai IPM Kabupaten
Bengkalis dan Provinsi Riau, 2017-2021

73,44 73,46 73,58

72,94

72,27 73,00 72,94


72,71
72,44

71,79

2017 2018 2019 2020 2021

id
o.
Bengkalis Riau

.g
ps
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau .b
b
Posisi Kabupaten Bengkalis yang pada lima tahun terakhir selalu
ka
lis

berada di atas nilai IPM Riau secara umum patut diberikan apresiasi. Hal ini
ka

mengindikasikan bahwa pembangunan manusia di Kabupaten Bengkalis


ng

masih lebih baik dibandingkan pembangunan manusia di Provinsi Riau


//be

secara umum.
s:
tp
ht

2.3. Pembangunan Manusia di Kabupaten Bengkalis


dibandingkan Kabupaten/Kota di Provinsi Riau

Pada tahun 2021, BPS mencatat bahwa IPM di Kabupaten Bengkalis


menyandang predikat “tinggi” dalam pembangunan manusia. Saat ini,
apabila dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Riau,
Kabupaten Bengkalis berada pada posisi nomor empat IPM tertinggi di
Provinsi Riau.
Dari 12 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau, terdapat satu
kabupaten/kota yang memiliki IPM dengan status sangat tinggi yaitu Kota
Pekanbaru. Selain itu tujuh kabupaten/kota sudah mencapai kategori tinggi,
termasuk Kabupaten Bengkalis. Enam kabupaten/kota lainnya yaitu Dumai,

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 13


Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Siak, Kampar, dan Pelalawan. Sedangkan
Empat kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Indragiri Hilir, Rokan Hulu,
Rokan Hilir, dan Kepulauan Meranti berada pada kategori sedang.

Gambar 2.3.1 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di


Provinsi Riau, 2021
81,58
74,75 72,94
70,60 70,01 72,08 73,98 73,02 73,58
69,67 69,34
66,63 65,70

id
o.
.g
ps
b .b
ka
lis
ka
ng
// be
s:

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau


tp
ht

Terdapat tiga dimensi dasar yang menyusun indeks pembangunan


manusia, yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar
hidup layak. Dimensi umur panjang dan hidup sehat diukur melalui
indikator Umur Harapan Hidup (UHH). Dimensi pengetahuan diukur melalui
Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Dimensi
standar hidup layar diukur melalui pengeluaran perkapita.

Secara umum pada tahun 2021 Angka Harapan Hidup di Provinsi


Riau adalah 71,67 tahun, artinya bayi-bayi yang dilahirkan di tahun 2021
diharapkan dapat hidup hingga usia 71 atau 72 tahun. Selain itu, Harapan
Lama Sekolah mencapai 13,28 tahun artinya secara rata-rata anak usia 7
tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun 2021 memiliki

14 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


peluang untuk bersekolah selama 13,28 tahun atau setara Diploma I. Rata-
rata Lama Sekolah Provinsi Riau pada tahun 2021 mencapai 9,19 yang
berarti secara rata-rata penduduk di Provinsi Riau yang berusia 25 tahun ke
atas telah menempuh pendidikan selama 9,19 tahun atau setara kelas IX.
Dari sisi pengeluaran, pendapatan per kapita di Provinsi Riau pada tahun
2021 sebesar 10,73 juta artinya rata-rata pengeluaran penduduk per tahun
untuk kebutuhan makanan dan bukan makanan mencapai 10,73 juta per
tahun per orang.

Tabel 2.3.1 Umur Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah, Rata-rata

id
Lama Sekolah, dan Pengeluaran Perkapita Menurut Kabupaten/Kota

o.
.g
di Provinsi Riau, 2021

ps
.b
Pengeluaran
Angka Harapan Rata-rata
b
Per kapita
ka

Kabupaten/Kota Harapan Lama Lama


(Ribu
lis

Hidup Sekolah Sekolah


Rupiah)
ka
ng

Kuantan Singingi 68,60 13,34 8,75 10.309


be

Indragiri Hulu 70,26 12,46 8,39 10.260


//

Indragiri Hilir 67,98 11,93 7,24 9.945


s:
tp

Pelalawan 71,24 12,41 8,70 11.672


ht

Siak 71,13 12,81 9,86 11.807


Kampar 70,83 13,55 9,27 10.858
Rokan Hulu 70,18 12,85 8,54 9.406
Bengkalis 71,24 12,88 9,70 11.415
Rokan Hilir 70,39 12,76 8,26 9.417
Kepulauan Meranti 67,78 12,83 7,84 7.780
Pekanbaru 72,41 15,55 11,92 14.360
Dumai 70,98 13,31 10,14 11.818
RIAU 71,67 13,28 9,19 10.736
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau

Dari tabel 2.3.1 terlihat bahwa Angka Harapan Hidup (AHH) di


Kabupaten Bengkalis pada tahun 2021 adalah 71,24 tahun dan merupakan

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 15


kabupaten/kota dengan nilai AHH tertinggi ke dua di Provinsi Riau setelah
Kota Pekanbaru. Nilai yang tinggi pada AHH ini dapat dikatakan
keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup penduduk
melalui peningkatan kualitas maupun kuantitas pada sarana dan prasarana
di bidang kesehatan.
Jika dilihat pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah (HLS)
Kabupaten Bengkalis sebesar 12,88 tahun, sehingga menempatkan
Kabupaten Bengkalis pada posisi ke lima kabupaten/kota dengan HLS
tertinggi di Provinsi Riau. Nilai yang cukup tinggi pada angka HLS ini

id
menunjukkan sebuah keberhasilan semakin banyak penduduk di Kabupaten

o.
.g
Bengkalis yang bersekolah. Selain HLS, dimensi pengetahuan dalam IPM juga

ps
.b
mengukur Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dengan asumsi masing-masing
b
ka

indikator tersebut memiliki andil yang sama dalam menggambarkan capaian


lis

pendidikan. Nilai RLS Kabupaten Bengkalis berada pada posisi ke empat,


ka

yakni sebesar 9,70 tahun. Nilai RLS Kabupaten Bengkalis yang tergolong
ng
be

tinggi ini menandakan bahwa jenjang pendidikan yang ditempuh penduduk


//

pada Kabupaten Bengkalis juga semakin tinggi.


s:
tp

Pada dimensi standar hidup layak, pengeluaran per kapita


ht

Kabupaten Bengkalis berada pada posisi ke lima diantara seluruh


kabupaten/kota di Provinsi Riau, yakni sebesar 11,415 juta rupiah per
kapita per tahun. Pengeluaran per kapita memiliki korelasi yang positif
dengan pendapatan. Semakin besar pengeluaran perkapita penduduk
menandakan pendapatan yang diterima juga semakin besar, yang berarti
terdapat indikasi kualitas hidup penduduk yang semakin meningkat. Secara
keseluruhan, nilai indikator IPM kabupaten Bengkalis berada pada angka
yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi
Riau. Hal inilah yang menyebabkan IPM Kabupaten Bengkalis menempati
posisi tertinggi ke empat pada level kabupaten/kota di Provinsi Riau.

16 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


2.4. Kesenjangan Pembangunan Manusia antara Kabupaten
Bengkalis dengan Kota Pekanbaru (Kota dengan IPM
Tertinggi di Provinsi Riau)

Kecepatan pembangunan manusia setiap wilayah berbeda-beda


sehingga muncul kesenjangan pembangunan manusia. Kesenjangan
merupakan permasalahan yang selalu muncul dalam pelaksanaan
pembangunan yang umumnya terjadi karena ketidakmerataan dari
distribusi program pembangunan serta ketidakmerataan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam program pembangunan.

id
o.
Perkembangan IPM Riau dari tahun 2017-2021 cenderung

.g
meningkat, namun kemajuan ini juga tidak terlepas dari masalah
ps
.b
kesenjangan. Oleh karena itu, pemerintah memiliki tanggung jawab dalam
b
ka

mengatasi masalah kesenjangan pembangunan termasuk pembangunan


lis

manusia, di mana pemerintah lebih berperan untuk melakukan fasilitasi dan


ka
ng

koordinasi.
be

Kota Pekanbaru yang merupakan kota dengan IPM tertinggi di


//
s:

Provinsi Riau sudah masuk kategori sangat tinggi sejak tahun 2017.
tp

Sementara itu, IPM Kabupaten Bengkalis masih berstatus tinggi selama


ht

kurun waktu lima tahun terakhir. Selama lima tahun terakhir, selisih IPM
Kabupaten Bengkalis dengan Kota Pekanbaru berada di atas tujuh poin
dengan rata-rata selisih sebesar 7,84 poin. Meskipun masih terdapat
kesenjangan, Kabupaten Bengkalis harus tetap optimis karena masih
terdapat kesempatan bagi Kabupaten Bengkalis untuk mengejar
ketertinggalan dari sisi pembangunan manusia dengan Kota Pekanbaru.

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 17


Gambar 2.4.1 IPM Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru, 2017-2021

85
81,35 81,32 81,58
79,97 80,66
80

75 72,94 73,44 73,46 73,58


72,27

70

65

id
2017 2018 2019 2020 2021

o.
.g
Bengkalis Pekanbaru

ps
.b
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau
b
ka

Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten kepulauan di


lis
ka

Provinsi Riau yang terdiri dari 15 pulau utama disamping pulau-pulau kecil
ng

lainnya, sedangkan Kota Pekanbaru merupakan ibu kota provinsi dimana


be

secara geografis merupakan pusat kota di Provinsi Riau. Kesenjangan ini


//
s:

dapat dimaklumi karena status Kota Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi
tp
ht

memungkinkan perekonomian di kota ini tumbuh lebih cepat daripada


Kabupaten lainnya termasuk Kabupaten Bengkalis.
Pada umumnya, daerah dengan kualitas pembangunan manusia
yang lebih rendah berpeluang untuk meningkat lebih cepat dibandingkan
daerah dengan kualitas pembangunan manusia yang lebih tinggi. Namun, hal
tersebut dapat terjadi apabila strategi pembangunan benar-benar diarahkan
untuk meningkatkan kualitas penduduk sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan pembangunan manusia.

18 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Gambar 2.4.2 Usia Harapan Hidup Kabupaten Bengkalis dengan Kota
Pekanbaru, 2017-2021

73
72,34 72,41
72,22
71,94
72 71,75

71,11 71,20 71,24


70,85
71 70,69

id
70

o.
.g
ps
69 .b
2017 2018 2019 2020 2021
b
ka

Bengkalis Pekanbaru
lis
ka

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau


ng

Umur Harapan Hidup Kabupaten Bengkalis mengalami peningkatan


//be

dari 70,69 pada tahun 2017 menjadi 71,24 pada tahun 2021 atau meningkat
s:
tp

sebesar 0,55 poin. Sama halnya dengan Kabupaten Bengkalis, UHH Kota
ht

Pekabaru juga mengalami peningkatan dari 71,75 pada tahun 2017 menjadi
72,41 pada tahun 2021 atau meningkat sebesar 0,66 poin.
Selama periode tersebut, selisih UHH antara kedua kabupaten/kota
berkisar antara 1,06 hingga 1,17 tahun. Meskipun pada lima tahun terakhir
pertumbuhan UHH Kabupaten Bengkalis lebih rendah dibandingkan Kota
Pekanbaru, bukan tidak mungkin kedepannya akan lebih tinggi. Hal tersebut
bergantung dari gencarnya pemerintah daerah dalam memperbaiki kualitas
kesehatan di Kabupaten Bengkalis.
Salah satu penyebab kesenjangan UHH antara Kabupaten Bengkalis
dengan Kota Pekanbaru yaitu fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten
Bengkalis jauh lebih sedikit dibandingkan Kota Pekanbaru. Pada Tahun

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 19


2021 di Kota Pekanbaru terdapat 22 rumah sakit sedangkan di Kabupaten
Bengkalis hanya terdapat 6 rumah sakit.
Kesenjangan pembangunan manusia di bidang pendidikan dapat
dilihat melalui dua indikator, yaitu angka Harapan Lama Sekolah (HLS) dan
Rata-Rata Lama Sekolah (RLS). Angka harapan lama sekolah ini merupakan
salah satu indikator input dalam bidang pendidikan. Sementara itu, rata-rata
lama sekolah merupakan indikator output dari sebuah proses pendidikan.

Gambar 2.4.3 HLS Kabupaten Bengkalis dengan Kota Pekanbaru,

id
2017-2021

o.
.g
ps 15,54 15,55
15,34 15,37
.b
14,93
b
15 12,73 12,83 12,86 12,87 12,88
ka
lis

10
ka
ng
be

5
//
s:

0
tp

2017 2018 2019 2020 2021


ht

Bengkalis Pekanbaru

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau

Secara umum, selama kurun waktu 2017 hingga 2021, selisih


harapan lama sekolah antara Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru
berkisar antara 2,20-2,67 tahun. Pada tahun 2021, harapan lama sekolah di
Kota Pekanbaru telah mencapai 15,55 tahun artinya secara rata-rata anak
usia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun 2021
memiliki peluang untuk bersekolah selama 15,55 tahun atau setara Diploma
III. Sementara itu di Kabupaten Bengkalis sebesar 12,88 tahun atau setara
Diploma I.

20 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Jika dilihat dari sisi pertumbuhannya, selama periode 2017 hingga
2021 harapan lama sekolah di Kabupaten Bengkalis mengalami
pertumbuhan sebesar 1,18 persen selama lima tahun terakhir sedangkan
rata-rata lama sekolah di Kota Pekanbaru menunjukkan peningkatan yang
lebih tinggi dengan pertumbuhan sebesar 4,15 persen.

Gambar 2.4.4 RLS Kabupaten Bengkalis dengan Kota Pekanbaru,


2017-2021

id
15

o.
11,43 11,68 11,92
11,21 11,22

.g
9,41 9,69 9,70

ps
8,89 9,21
10 .b
b
ka

5
lis
ka
ng

0
be

2017 2018 2019 2020 2021


//
s:

Bengkalis Pekanbaru
tp
ht

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau

Indikator kedua yang tercakup dalam dimensi pengetahuan adalah


rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas. Sama halnya dengan
harapan lama sekolah, tedapat ketimpangan juga antara rata-rata lama
sekolah di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Bengkalis. Selisih antara RLS
kedua kabupaten/kota berkisar antara 1,99 hingga 2,32 tahun. Selama
periode 2017 hinga 2021 pertumbuhan rata-rata lama sekolah di Kabupaten
Bengkalis mencapai 9,11 persen, sedangkan pertumbuhan harapan lama
sekolah Kota Pekanbaru sebesar 6,33 persen. Keunggulan pada nilai
pertumbuhan RLS ini dapat menjadi pertanda bahwa semakin membaiknya

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 21


kualitas pendidikan di Kabupaten Bengkalis meskipun belum mampu
mencapai angka yang sama dengan Kota Pekanbaru.
Pada tahun 2021, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bengkalis
adalah 9,70 artinya secara rata-rata penduduk di Kabupaten Bengkalis yang
berusia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan selama 9,70 tahun
atau setara kelas IX. Sedangkan rata-rata lama sekolah di Kota Pekanbaru
sudah mencapai 11,92 atau setara kelas XI.

Gambar 2.4.5 Pengeluaran Per Kapita Per Tahun Antara Kabupaten


Bengkalis dengan Kota Pekanbaru (Ribu Rupiah), 2017-2021

id
o.
.g
20.000
ps
b .b
14.497 14.778 15.206
ka

14.433 14.360
15.000
lis

11.530 11.640 11.753 11.331 11.415


ka

10.000
ng
be

5.000
//
s:
tp

0
ht

2017 2018 2019 2020 2021

Bengkalis Pekanbaru

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau

Dimensi standar hidup layak terlihat dari besarnya perbedaan antar


kabupaten pada indikator pengeluaran per kapita yang disesuaikan (PPP).
Kondisi perekonomian yang dinamis telah mengakibatkan tingkat kemajuan
setiap kabupaten/kota berbeda-beda. Pada tahun 2021, Kota Pekanbaru
menempati posisi teratas dalam capaian pengeluaran per kapita disesuaikan
yaitu sebesar 14,36 juta rupiah per tahun. Sementara itu, Kabupaten

22 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Bengkalis menempati posisi ke lima dengan capaian sebesar 11,42 juta
rupiah.
Jika dilihat dari pertumbuhannya, seluruh kabupaten di Provinsi
Riau mengalami penurunan jumlah pengeluaran perkapita disesuaikan
untuk Tahun 2020 pasca pandemi COVID-19, termasuk Bengkalis dan
Pekanbaru. Kabupaten Bengkalis sendiri mengalami peningkatan
pengeluaran perkapita disesuaikan sebesar 0,7 persen untuk Tahun 2021,
sedangkan Kota Pekanbaru mengalami penurunan sebesar 0,5 persen. Hal
ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bengkalis memiliki peluang untuk bisa

id
mengejar ketertinggalan terhadap Pekanbaru untuk indikator pengeluaran

o.
.g
perkapita disesuaikan.

ps
.b
b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 23


id
o.
.g
ps
b.b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

24 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


id
o.
.g
ps
b .b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 23


id
o.
.g
ps
b.b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

24 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


id
o.
.g
ps
b .b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 23


ht
tp
s:
//be
ng
ka
lis
ka
b.b
ps
.g
o.
id
3.1. Capaian dan Tantangan Indikator Kesehatan

“Dimensi Kesehatan Lebih Baik”

Selama kurun waktu 2017 hingga 2021, umur harapan hidup


Kabupaten Bengkalis terus meningkat. Umur harapan hidup saat lahir di
Kabupaten Bengkalis tumbuh rata-rata 0,17 persen per tahun. Saat ini, umur
harapan hidup saat lahir di Kabupaten Bengkalis telah mencapai 71,24
tahun, meningkat 0,78 persen dibandingkan tahun 2017. Artinya, harapan
seorang bayi yang baru lahir menjadi semakin tinggi karena membaiknya

id
derajat kesehatan masyarakat. Kemajuan teknologi di bidang kesehatan,

o.
.g
peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, serta kepedulian masyarakat

ps
terhadap gaya hidup sehat yang meningkat turut berperan dalam
b .b
memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat.
ka
lis

Gambar 3.1.1 Perkembangan Umur Harapan Hidup Kabupaten


ka

Bengkalis (tahun), 2017-2021


ng
//be
s:
tp

71,24
71,20
ht

71,11

70,85

70,69

2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Provinsi Riau 2021

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 29


Peningkatan kualitas hidup manusia sangat tergantung dari derajat
kesehatannya. Derajat kesehatan menjadi salah satu pilar penentu kualitas
hidup manusia selain pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan kepedulian
tinggi dari pemerintah dan seluruh masyarakat untuk senantiasa peduli
pada peningkatan derajat kesehatan. Keberhasilan dalam melakukan
pembangunan di bidang kesehatan ditandai dengan penduduk yang hidup
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.

id
Menurut Henrik L. Blum (www.depkes.go.id) peningkatan derajat

o.
.g
kesehatan masyarakat yang dapat diukur dari tingkat mortalitas dan

ps
.b
morbiditas penduduk dipengaruhi oleh empat faktor penentu, yaitu: faktor-
b
ka

faktor lingkungan (45 persen), perilaku kesehatan (30 persen), pelayanan


lis

kesehatan (20 persen), dan kependudukan/keturunan (5 persen). Konsep


ka

Henrik L. Blum ini diilustrasikan lewat Gambar 3.2 yang memperlihatkan


ng
be

hubungan derajat kesehatan dengan keempat faktornya.


//
s:

Gambar 3.1.2
tp
ht

Analisis Derajat Kesehatan (Konsep Henrik L. Blum)

Lingkungan
(45 persen)

Keturunan Pelayanan
(5 persen) DERAJAT Kesehatan
KESEHATAN (20 persen)

Perilaku Kesehatan
(30 persen)

30 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


“Kondisi Lingkungan hampir Sepenuhnya Sehat”

Berdasarkan konsep derajat kesehatan yang dikemukakan oleh


Blum, faktor terbesar yang memengaruhi derajat kesehatan seseorang yaitu
faktor lingkungan. Konsep ini menegaskan bahwa lingkungan yang baik
akan mendorong secara langsung peningkatan derajat kesehatan. Tidak
hanya itu, lingkungan yang baik juga secara tidak langsung berhubungan
dengan keturunan dan pelayanan kesehatan. Beberapa indikator yang
menunjukkan kondisi lingkungan dalam mendukung derajat kesehatan
antara lain adalah akses terhadap air minum bersih, fasilitas buang air besar,

id
o.
dan jenis lantai terluas.

.g
ps
Hasil data Susenas tahun 2021 menunjukkan bahwa terdapat 95,96
.b
persen rumah tangga di Kabupaten Bengkalis sudah memiliki tempat buang
b
ka

air besar sendiri. Angka ini mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan
lis
ka

dengan tahun 2020, dimana terdapat 96,95 persen rumah tangga yang
ng

memiliki tempat buang air besar sendiri.


be

Indikator lain adalah akses sanitasi layak yang merupakan fasilitas


//
s:

sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan (dilengkapi dengan kloset leher


tp
ht

angsa dan dengan tempat pembuangan tangki septik). Faktor sanitasi sangat
penting karena masyarakat membutuhkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jika sanitasi layak tidak dipenuhi, maka fasilitas tersebut berpeluang lebih
besar untuk menularkan dan menumbuhkan penyakit. Pada tahun 2021
rumah tangga di Kabupaten Bengkalis yang sudah menggunaan kloset
dengan jenis leher angsa adalah sebesar 93,10 persen. Namun demikian,
rumah tangga yang menggunakan fasilitas sanitasi layak mengalami sedikit
penurunan dari Tahun sebelumnya, yakni dibandingkan tahun 2020 yang
tercatat sebesar 92,77 persen.
Selain akses terhadap sanitasi layak, indikator lingkungan lain yang
juga berpengaruh pada tingkat kesehatan masyarakat adalah akses terhadap
air bersih. Dengan adanya pembangunan sarana air bersih di suatu

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 31


wilayah/daerah, beberapa infeksi oleh mikrobakteria, misalnya kolera,
disentri, tifus, dan lainnya dapat dikurangi (Said, 1999). Di Kabupaten
Bengkalis, pada tahun 2021 masih terdapat 9,63 persen rumah tangga yang
menggunakan sumber mata air tidak terlindung untuk keperluan sehari-
sehari seperti mandi/cuci/dll. Oleh sebab itu menjadi tanggung jawab bagi
pemerintah untuk memberikan penyuluhan mengenai penggunaan air
bersih oleh masyarakat, sekaligus juga memberikan fasilitas air bersih yang
dapat digunakan oleh masyarakat.

id
“Fasilitas Kesehatan sudah Cukup Merata”

o.
.g
ps
Dengan perkembangan berbagai indikator lingkungan di atas, maka
.b
secara umum kondisi lingkungan penduduk Kabupaten Bengkalis belum
b
ka

sepenuhnya aman terhadap penularan penyakit. Meskipun capaian angka


lis

untuk setiap indikator sudah cukup tinggi, namun masyarakat harus tetap
ka
ng

waspada terhadap kemungkinan adanya penularan penyakit, khususnya


be

untuk indikator sanitasi yang layak dan akses terhadap air bersih. Oleh
//
s:

sebab itu upaya memperbaiki lingkungan menjadi lebih sehat menjadi


tp

sebuah prioritas untuk memperbaiki kesehatan masyarakat. Tanpa


ht

lingkungan yang sehat, berbagai penyakit akan cepat muncul dan menular
sehingga akan menambah angka morbiditas yang pada akhirnya akan
mengurangi angka harapan hidup.
Salah satu faktor penentu untuk mewujudkan peningkatan derajat
dan status kesehatan penduduk adalah pelayanan kesehatan. Indikator yang
dapat mengukur pelayanan kesehatan adalah ketersediaan fasilitas dan
sarana kesehatan. Oleh sebab itu faktor kemudahan akses terhadap fasilitas
kesehatan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan harus terus
diupayakan dalam rangka membangun kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data yang terlihat dari Gambar 3.1.3, persentase
ketersediaan fasilitas kesehatan secara umum di Kabupaten Bengkalis

32 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


semakin meningkat dari tahun 2017-2021. Dibandingkan dengan fasilitas
kesehatan lainnya, posyandu lebih tinggi dibanding lainnya.

Gambar 3.1.3 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bengkalis,


2017 dan 2021

518
494

id
o.
.g
ps
7 6 17 19
.b
Rumah Sakit Puskesmas Posyandu
b
ka

2017 2021
lis
ka

Sumber: Kabupaten Bengkalis Dalam Angka, 2017-2021


ng
be

“Praktik Persalinan yang Aman belum Merata”


//
s:
tp

Salah satu indikator dalam upaya untuk menjamin ketersediaan


ht

pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi dalam rangka kesehatan reproduksi
adalah persalinan dilakukan oleh tenaga medis (dokter, bidan, dan tenaga
kesehatan lainnya). Hal ini penting karena persalinan yang dilakukan oleh
tenaga medis lebih aman dibandingkan oleh selain tenaga medis. Praktik
persalinan yang aman menjadi salah satu faktor penentu keselamatan ibu
dan bayi hingga pada akhirnya akan menurunkan risiko kematian keduanya.
Pada tahun 2020 tercatat sebesar 98,26 persen kelahiran bayi telah
dibantu oleh tenaga medis. Artinya hanya terdapat 1,74 persen ibu
melahirkan yang belum ditolong oleh tenaga medis dalam proses
kelahirannya.

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 33


Akses terhadap pelayanan kesehatan dikatakan merata jika semua
lapisan masyarakat dapat memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan.
Dalam hal ini pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi empat yaitu
rumah sakit (pemerintah dan swasta), praktik/klinik dokter/bidan,
puskesmas/puskesmas pembantu (pustu), dan lainnya yang meliputi UKBM,
praktik batra (pengobatan tradisional), dukun bersalin, serta praktik
nonmedis lainnya.

Gambar 3.1.4 Persentase Penduduk Sakit yang Memanfaatkan


Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bengkalis Tahun 2021

id
o.
.g
ps
58,33 .b
b
ka
lis
ka

20,05
ng

15,08
9,95
//be
s:
tp

Rumah Sakit Prakter Puskesmas Lainnya


ht

Dokter/Bidan/Klinik

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau 2021

Berdasarkan gambar 3.1.4, pada tahun 2021 terlihat bahwa sebagian


besar penduduk berobat jalan menggunakan fasilitas praktik
dokter/bidan/klinik, puskesmas, dan rumah sakit. Sedangkan penduduk
yang berobat ke fasilitas kesehatan lainnya kurang dari 10 persen.

34 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


3.2. Capaian dan Tantangan Indikator Pendidikan

Pendidikan memperluas peluang seseorang. Pendidikan


meningkatkan kreativitas dan imajinasi. Sebagai nilai tambah, pendidikan
juga akan memperluas pilihan-pilihan lain. Manusia yang berpendidikan
akan lebih memperhatikan tingkat kesehatan agar dapat hidup lebih lama.
Tidak hanya itu, manusia yang berpendidikan juga akan berpeluang besar
mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang lebih layak. Oleh karena itu,
pendidikan menjadi penting sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas

id
manusia agar dapat memperluas peluang mereka.

o.
.g
Dimensi pengetahuan dalam penghitungan IPM terdiri dari dua

ps
indikator, yaitu harapan lama sekolah dengan rata-rata lama sekolah.
b .b
Harapan lama sekolah menghitung pendidikan penduduk dari usia 7 tahun
ka
lis

ke atas, sementara rata-rata lama sekolah menghitung dari usia 25 tahun ke


ka

atas. Kedua indikator ini diagregasikan menjadi indeks pendidikan dalam


ng

penghitungan.
//be
s:

Gambar 3.2.1 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan


tp

Harapan Lama Sekolah (HLS) di Kabupaten Bengkalis (tahun),


ht

2017-2021

12,73 12,83 12,86 12,87 12,88

9,69 9,70
9,21 9,41
8,89

2017 2018 2019 2020 2021

HLS RLS

Sumber: Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Provinsi Riau 2021

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 35


Sampai dengan tahun 2021, kedua indikator ini menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, rata-rata lama
sekolah cenderung lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan harapan
lama sekolah. Rata-rata lama sekolah penduduk 25 tahun ke atas di
Kabupaten Bengkalis mencapai 9,70 tahun pada Tahun 2021 atau setara
dengan kelas IX. Sementara anak usia 7 tahun yang masuk dunia pendidikan
diharapkan akan dapat bersekolah selama 12,88 tahun atau hampir
mencapai Diploma I. Selama lima tahun terakhir, rata-rata lama sekolah dan
harapan lama sekolah terus meningkat. Harapan lama sekolah tumbuh rata-

id
rata 0,25 persen per tahun, sementara rata-rata lama sekolah tumbuh 1,90

o.
.g
persen per tahun.

ps
b .b
“Target Wajib Belajar sudah Tercapai”
ka
lis

Aspek pendidikan pada IPM dicerminkan oleh indikator Harapan


ka
ng

Lama Sekolah (HLS) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS). Capaian HLS
be

Kabupaten Bengkalis meningkat 0,15 tahun selama 5 tahun terakhir.


//
s:

Gambar 3.2.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2017 hingga 2021, harapan
tp
ht

penduduk usia 7-24 tahun untuk meneruskan pendidikan meningkat


menjadi 12,88 tahun. Hal tersebut sudah melampaui target pemerintah
dalam wajib belajar 12 tahun. Meskipun demikian, pemerintah harus tetap
konsisten dalam menjalankan program-programnya di bidang pendidikan
agar target yang diinginkan dapat tercapai.
Selain HLS, komponen pendidikan lain yang digunakan untuk
menggambarkan aspek pendidikan adalah Rata-Rata Lama Sekolah (RLS).
Dari Gambar 3.2.1 terlihat bahwa RLS Kabupaten Bengkalis terus meningkat
dari tahun 2017 sampai 2021. Pada tahun 2017 rata-rata penduduk
Kabupaten Bengkalis yang berumur 25 tahun ke atas bersekolah sampai
kelas VIII SMP. Pada tahun 2021 rata-rata lama sekolah meningkat satu level
yaitu hingga kelas IX SMP.

36 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Salah satu upaya peningkatan kapabilitas dasar penduduk di bidang
pendidikan adalah dengan memperluas cakupan pendidikan formal.
Berbagai program di bidang pendidikan telah diupayakan pemerintah dalam
rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Riau. Di antaranya yaitu
program untuk memberantas buta aksara, menekan angka putus sekolah
melalui pemberian bantuan operasional sekolah atau yang lebih dikenal
dengan sebutan BOS, serta menjamin kesempatan untuk memperoleh
pendidikan melalui program penuntasan wajib belajar sembilan tahun.
Berbagai macam program pendidikan tersebut diharapkan mampu

id
meningkatkan kapabilitas dasar manusia Riau.

o.
.g
“Partisipasi Sekolah Pendidikan Dasar Cukup Tinggi”
ps
b .b
ka
lis

Gambar 3.2.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kabupaten Bengkalis


ka

(Persen), 2017-2021
ng
be

99,49 99,59 99,20


//

98,77 98,97
s:

94,60 94,89 95,03 94,91


tp

94,35
ht

81,74 80,94 80,68 81,58

73,49

2017 2018 2019 2020 2021

7-12 13-15 16-18

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau 2021

Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan indikator yang


mengukur pemerataan akses terhadap pendidikan. Secara umum APS

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 37


Kabupaten Bengkalis mengalami peningkatan dari tahun 2017-2021.
Gambar 3.2.2 menunjukkan capaian APS pada setiap kelompok umur
sekolah di mana capaian APS 7-12 tahun sudah cukup tinggi yaitu 99,20
persen pada Tahun 2021. Nilai ini sedikit meningkat dari tahun sebelumnya
yang sebesar 98,97. Penurunan APS sempat terjadi pada tahun 2019 yaitu
98,77 setelah sebelumnya bernilai 99,59.
APS penduduk usia 13-15 tahun masih lebih rendah jika
dibandingkan dengan APS penduduk usia 7-12 tahun, serta memiliki tren
yang sama dalam kurun waktu lima tahun terakhir yaitu mengalami

id
peningkatan secara umum, kecuali terjadi penurunan tipis pada Tahun 2019.

o.
.g
Selain itu, APS penduduk usia 16-18 juga memiliki nilai yang lebih rendah

ps
.b
Hal lain yang patut dicermati yaitu belum semua penduduk pada
b
ka

kelompok umur 7-12 tahun dan 13-15 tahun yang merupakan kelompok
lis

umur wajib belajar 9 tahun dapat berpartisipasi dalam pendidikan formal.


ka

Dengan melihat capaian APS pada saat ini, peningkatan APS pada jenjang
ng
be

usia 13-15 tahun masih perlu ditingkatkan karena Undang-Undang telah


//

mengamanatkan agar warga negara dapat mengenyam pendidikan dasar


s:
tp

selama 9 tahun.
ht

Untuk mendapatkan gambaran utuh tentang partisipasi sesuai


dengan jenjang pendidikan, indikator angka Partisipasi Murni (APM) lebih
relevan. Secara umum, APM Kabupaten Bengkalis untuk jenjang pendidikan
SD, SMP, dan SMA mengalami peningkatan dari tahun 2017 hingga 2021.
Hingga tahun 2021, capaian APM SD telah mencapai 98,29 persen.
Sementara itu, APM SMP hanya sebesar 87,31 persen yang memberikan
gambaran bahwa 12,69 persen anak usia 13-15 tahun tidak bersekolah pada
jenjang SMP.
Pada periode 2017 hingga 2021, terjadi peningkatan APM SD, namun
pada tahun 2018 hingga 2019 cenderung menurun. Sementara itu,
perkembangan APM SMP dan SMA cukup pesat selama periode 2017 hingga

38 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


2021, meskipun peningkatannya berfluktuatif. Jika dibandingkan dengan
tahun 2017, APM SMP mengalami peningkatan sebesar 5,28 persen dan APM
SMA meningkat sebesar 3,10 persen. Meskipun terjadi peningkatan yang
cukup pesat, akan tetapi nilai APM SMP lebih rendah dibandingkan dengan
APM SD, dan nilai APM SMA lebih jauh rendah dibandingkan APM SD dan
SMP. Dengan demikian, capaian APM SMP dan SMA pada tahun 2021
menunjukkan bahwa pendidikan di tingkat SMP dan SMA belum dirasakan
oleh seluruh anak usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun. Oleh karena itu, perlu
program yang lebih komprehensif agar pendidikan dasar dirasakan oleh

id
semua masyarakat.

o.
.g
ps
Gambar 3.2.3 Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Bengkalis
.b
(persen), 2017-2021
b
ka
lis

98,54 98,33 97,91 98,06 98,29


ka
ng

85,7 86,5 87,31


84,35
82,03
//be

66,46 66,07 66,97 67,05


s:

63,95
tp
ht

2017 2018 2019 2020 2021

SD SMP SMA

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau 2021

3.3. Capaian dan Tantangan Indikator Ekonomi

“Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan sudah Melampaui Target”

Aspek terakhir yang menggambarkan kualitas hidup manusia yaitu


standar hidup layak yang direpresentasikan melalui indikator pengeluaran
per kapita per tahun yang disesuaikan. Indikator ini menggambarkan tingkat

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 39


kesejahteraan yang dapat dinikmati oleh penduduk. Selama lima tahun
(2017-2021) pengeluaran per kapita disesuaikan Kabupaten Bengkalis
mengalami penurunan sebesar 115 ribu rupiah dari 11,530 juta rupiah
menjadi 11,415 juta rupiah. Hal ini disebabkan karena penurunan ekstrim
yang terjadi pada Tahun 2020 yang disebabkan oleh wabah pandemi COVID-
19 sehingga pada Tahun 2021 belum terjadi pemulihan ekonomi
sepenuhnya.

“Standar Hidup Layak makin Membaik”

id
o.
Pengeluaran atau pendapatan telah memberikan sedikit gambaran

.g
mengenai ukuran pembangunan, seperti yang telah terjadi pada era tahun
ps
.b
1970-an. Akan tetapi uang memiliki arti yang penting untuk memperluas
b
ka

pilihan, terutama bagi penduduk miskin. Oleh karena itu, perkembangan


lis

tingkat pengeluaran menjadi hal menarik untuk diteliti. Dimensi standar


ka

hidup layak dicerminkan oleh indikator pengeluaran per kapita yang


ng
be

disesuaikan.
//
s:
tp

Gambar 3.3.1 Perkembangan Pengeluaran Per Kapita di Kabupaten


ht

Bengkalis (ribu rupiah), 2017-2021

11.753

11.640

11.530

11.415

11.331

2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Provinsi Riau 2021

40 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Pengeluaran per kapita yang disesuaikan di Kabupaten Bengkalis
cenderung meningkat dalam kurun waktu Tahun 2017-2019, akan tetapi
terjadi penurunan yang cukup tajam pada Tahun 2020. Jika dilihat secara
keseluruhan, selama kurun waktu lima tahun terakhir, pengeluaran per
kapita Kabupaten Bengkalis mengalami penurunan tipis sebesar 0,99 persen
dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 0,18 persen per tahun. Pada tahun
2017 pengeluaran per kapita penduduk sekitar 11,53 juta rupiah per tahun,
sedangkan pada tahun 2021 mencapai 11,41 juta rupiah per tahun. Namun
demikian, jika dibandingkan dengan tahun 2020 terjadi peningkatan sebesar

id
0,74 persen. Hal ini karena mulainya terjadi pemulihan ekonomi pasca

o.
.g
pandemi Covid 19 yang menyebabkan penurunan konsumsi masyarakat,

ps
.b
sehingga di Tahun 2021 pengeluran per kapita mulai meningkat.
b
ka

“Kemiskinan Menurun tetapi Lambat”


lis
ka
ng

Kemiskinan merupakan salah satu masalah pokok dalam


be

pembangunan yang sifatnya multiaspek sehingga penanganannya juga perlu


//
s:

mendapat perhatian khusus. Kemiskinan menyebabkan seseorang


tp

kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kapabilitasnya. Hal tersebut


ht

masuk akal karena keterbatasan ekonomi menyebabkan seseorang tidak


dapat mengakses fasilitas kesehatan dan pendidikan yang memadai, padahal
kedua aspek tersebut merupakan kapabilitas dasar dalam pembangunan
manusia.

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 41


Gambar 3.3.2 Tren Kemiskinan di Kabupaten Bengkalis, 2017- 2021
38,5 38,19
38 37,66 7,4
37,5 36,96 7,2
37 7
36,5
35,83 6,8
36 6,85
35,5 35,11 6,6
6,64
35 6,4
34,5 6,4
34 6,22 6,27 6,2
33,5 6
2017 2018 2019 2020 2021

id
o.
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu) Persentase Penduduk Miskin

.g
Sumber: Kabupaten Bengkalis Dalam Angka, 2017-2021

ps
.b
Selama periode 2017 hingga 2021, tingkat kemiskinan di Kabupaten
b
ka

Bengkalis cukup berfluktuatif, namun secara umum terjadi peningkatan.


lis

Penurunan tingkat kemiskinan hanya terjadi pada Tahun 2018, selain dari
ka
ng

itu tingkat kemiskinan di Kabupaten Bengkalis meningkat. Pada Tahun


be

2021, tingkat kemiskinan di Kabupaten Bengakalis meningkat menjadi 6,64


//
s:

persen (37,66 ribu jiwa) yang sebelumnya sebesar 6,40 persen (36,96
tp
ht

persen) pada Tahun 2020. Meskipun terjadi peningkatan tingkat kemiskinan


pada tiga tahun terakhir, namun secara keseluruhan terjadi penurunan
tingkat kemiskinan dari Tahun 2017 hingga Tahun 2021 sebesar 0,21
persen. Hal tersebut merupakan indikasi positif bagi perkembangan
perekonomian Kabupaten Bengkalis sehingga dapat mendorong
peningkatan pembangunan manusia ke depannya.

“Pengangguran Menurun”

Peningkatan kemiskinan pada tahun 2021 tidak diikuti dengan


peningkatan pengangguran. Pada tahun 2021, tingkat pengangguran
terbuka di Kabupaten Bengkalis mencapai 6,63 persen menurun cukup

42 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


besar dari Tahun 2020 dengan nilai 9,31 persen. Hal ini dikarenakan
pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 yang mulai digencarkan
pemerintah terutama di bidang ketenagakerjaan yang menyebabkan
peningkatan aktivitas ekonomi di Kabupaten Bengkalis.

Gambar 3.3.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten


Bengkalis, 2017-2021

9,76 9,31

id
9,28

o.
8,62

.g
ps
b .b
ka

6,63
lis
ka

2017 2018 2019 2020 2021


ng
be

Sumber: Kabupaten Bengkalis Dalam Angka, 2017-2021


//
s:
tp

Mayoritas penganggur di Kabupaten Bengkalis berpendidikan


ht

Sekolah Menengah Atas (SMA), yakni sebesar 70,44 persen. Sementara 18,70
persen lainnya berpendidikan perguruan tinggi. Sebesar 6,77 persen lulusan
Sekolah Dasar (SD) ke bawah yang menganggur dan lulusan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sebesar 4,08 persen.

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 43


Gambar 3.3.4 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan di Kabupaten Bengkalis (persen), 2021
70,44

18,70
6,77 4,08

≤ Sekolah Dasar Sekolah Menengah Sekolah Menengah Perguruan Tinggi


Pertama Atas

id
o.
.g
Sumber: Kabupaten Bengkalis Dalam Angka 2021

ps
b.b
ka
lis
ka
ng
//be
s:
tp
ht

44 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


id
o.
.g
ps
b .b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 1


id
o.
.g
ps
b.b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

2 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


id
o.
.g
ps
b .b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 3


id
o.
.g
ps
b.b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

4 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


4.1. Indeks Pembangunan yang Terkait dengan Gender

Penguatan sistem penyediaan, pemutakhiran, dan pemanfaatan


data terpilah gender sangatlah penting untuk penyusunan, pemantauan,
dan evaluasi kebijakan/program/kegiatan pembangunan. Oleh sebab itu,
pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis gender menjadi
hal yang sangat diperlukan.
Pengukuran pembangunan gender di Indonesia dimulai sejak United
Nations Development Program (UNDP) mengeluarkan laporan berkalanya

id
yaitu Human Development Report (HDR) di tahun 1990 yang mencantumkan

o.
Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

.g
ps
sebagai ukuran kemajuan suatu negara (BPS, 2015). Lima tahun kemudian,
.b
UNDP menambah konsep HDI dengan kesetaraan gender (Gender Equality).
b
ka

Sejak UNDP memasukkan kesetaraan gender dalam HDR, faktor kesetaraan


lis
ka

gender selalu diikutsertakan dalam mengevaluasi keberhasilan


ng

pembangunan setiap negara.


be

Salah satu ukuran kesetaraan gender yang disusun UNDP sejak


//
s:

tahun 1995 adalah Gender Development Index (GDI) yang bertitik tolak pada
tp
ht

konsep kesetaraan. Perhitungan GDI mencakup kesetaraan antara laki-laki


dan perempuan dalam hal capaian kesehatan, pendidikan, dan pendapatan.
Di Indonesia, GDI atau Indeks Pembangunan Gender (IPG) telah dihitung
Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 2009 atas kerja sama dengan
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
Pada tahun 2010, UNDP melakukan perubahan metodologi
pengukuran GDI disertai dengan penghitungan HDI laki-laki dan perempuan.
Menyesuaikan perubahan ini, pada tahun 2015 Indonesia merilis IPG
metode baru dengan backcasting data hingga tahun 2010.

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 49


4.2. Beberapa Ukuran Pemberdayaan Gender

Dalam kamus bahasa Indonesia, pemberdayaan berasal dari kata


dasar “daya” yang berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari
pengertian tersebut maka pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu
proses menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh
daya/kekuatan/kemampuan. Pengertian “proses” menunjukkan pada
serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan secara
kronologis sistematis yang mencerminkan pentahapan upaya mengubah

id
kaum yang kurang atau belum berdaya menuju keberdayaan. Oleh sebab itu,

o.
pemberdayaan gender lebih mengacu pada konsep adanya proses

.g
ps
“opportunity” bukan pada hasil akhir atau outcome. Hal ini sesuai dengan
.b
konsep UNDP (1995) yang memfokuskan makna pemberdayaan pada
b
ka

“opportunity” bukan pada kapabilitas, yang menjadi ukuran well-being.


lis
ka

Pelibatan perempuan dalam berbagai aktivitas telah menjadi bagian


ng

komitmen dari berbagai organisasi dunia. Salah satu konferensi perempuan


be

yang diselenggarakan UNDP di Beijing menghasilkan kesepakatan bahwa


//
s:

pemberdayaan perempuan dan partisipasi dalam setiap aspek kehidupan,


tp
ht

termasuk pengambilan keputusan dan akses terhadap kekuasaan


merupakan dasar bagi kesetaraan, pembangunan, dan perdamaian di dunia
(UN, 1995). Selanjutnya, pengarusutamaan gender menjadi salah satu
agenda penting dalam setiap penentuan kebijakan. Hal ini didasari atas
pemikiran bahwa pemberdayaan gender bukan sesuatu hal yang bisa datang
dengan sendirinya tanpa campur tangan eksternal (inisiatif khusus). Oleh
sebab itu, program pemerintah perlu disusun untuk menciptakan kondisi
bahwa perempuan diberikan kesempatan untuk menjadi agen dalam
pembangunan.
Konsep pemberdayaan juga bermakna suatu proses pembangunan
kapasitas yang mengarah pada partisipasi, pengambilan keputusan, kontrol,
dan tindakan perubahan ke arah yang lebih luas (Karl, 1995). Dengan

50 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


demikian, kesetaraan pemberdayaan gender ditujukan untuk tercapainya
kesamaan akses laki-laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan,
pelibatan dalam berbagai aspek kehidupan baik dalam lingkup publik
maupun domestik.
Untuk mengevaluasi sejauh mana gambaran ketidaksetaraan
gender diperlukan sebuah indikator. Indeks komposit umumnya dipilih
sebagai suatu ukuran yang mengagregasikan berbagai indikator
multidimensi. Di Indonesia, pengukuran kesetaraan gender merujuk pada
UNDP. UNDP memiliki GDI sebagai salah satu indikator pengukuran

id
kesetaraan gender yang telah disusun sejak tahun 1995. Latar belakang

o.
.g
penyusunan GDI adalah adanya kelemahan HDI yang hanya

ps
.b
menggambarkan pencapaian rata-rata seluruh penduduk, tanpa melihat
b
ka

adanya kesenjangan antarkelompok penduduk, termasuk gender. GDI


lis

kemudian diperbaiki tahun 2010 dengan adanya metode pengukuran baru


ka

yang disebabkan adanya berbagai permasalahan konseptual, metodologi,


ng
be

dan ketersediaan data, di antaranya permasalahan komponen pendapatan


//

(Klasen, 2009). Uraian lebih rinci mengenai berbagai ukuran tersebut akan
s:
tp

dibahas secara detail pada ulasan berikut.


ht

1. Gender Development Index (GDI)

GDI mengukur pencapaian pembangunan manusia tetapi


mengungkapkan ketidakadilan pencapaian kesejahteraan laki-laki dan
perempuan. Melalui angka GDI, kesenjangan atau gap kemampuan dasar
antara laki-laki dan perempuan mampu dijelaskan dengan melihat rasio
antara GDI dengan HDI. Semakin tinggi rasionya maka semakin rendah gap
kemampuan dasar antara laki-laki dan perempuan, sebaliknya semakin
rendah rasio maka semakin tinggi gap kemampuan dasar antara laki-laki
dan perempuan. Apabila nilai GDI sama dengan HDI, maka dapat dikatakan
tidak terjadi kesenjangan gender. Sebaliknya, GDI lebih rendah dari HDI

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 51


menunjukkan kesenjangan gender yang tinggi. Dengan demikian,
interpretasi GDI tidak terpisahkan dari analisis HDI.
GDI disusun dari komponen kesehatan, pendidikan, dan hidup layak
sama halnya dengan HDI. Angka harapan hidup mewakili dimensi kesehatan,
angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah mewakili dimensi
pengetahuan, serta sumbangan pendapatan mewakili dimensi ekonomi yang
disajikan menurut jenis kelamin. Dengan kata lain, dinamika GDI dari waktu
ke waktu sangat dipengaruhi oleh perubahan dari tiga komponen tersebut.

id
Tabel 4.2.1

o.
Komponen Penyusun GDI UNDP

.g
Dimensi Indikator Indeks Dimensi
ps
b .b
(1) (2) (3)
ka

Kesehatan Angka Harapan Hidup Indeks Kesehatan


lis
ka

Pendidikan 1. Angka Melek Huruf Indeks Pendidikan


ng

2. Rata-Rata Lama Sekolah


be
//

Ekonomi Sumbangan Pendapatan Indeks Distribusi


s:

Pendapatan
tp
ht

2. New Gender Development Index (nGDI)


Penghitungan GDI berhenti dilakukan oleh UNDP mulai tahun 2010
hingga 2013. Pada tahun 2014, UNDP kembali melakukan penghitungan GDI
dengan menggunakan metode baru. Perubahan metode ini merupakan
penyesuaian dengan perubahan yang terjadi pada HDI. Selain sebagai
penyempurnaan dari metode sebelumnya. nGDI merupakan pengukuran
langsung terhadap ketimpangan antara laki-laki dan perempuan dalam
pencapaian pembangunan manusianya. Pada metode baru ini digunakan
rasio HDI perempuan dengan HDI laki-laki, sehingga bisa terlihat
pencapaian pembangunan manusia antara perempuan dengan laki-laki.

52 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Tabel 4.2.2
Komponen Penyusun nGDI UNDP

Dimensi Indikator Indeks


Dimensi
(1) (2) (3)

Kesehatan Angka Harapan Hidup Indeks Kesehatan


Pendidikan/ 1. Angka Melek Huruf
Pengetahuan Indeks
2. Rata-Rata Lama
Pendidikan
Sekolah

id
o.
Ekonomi/Standard Pendapatan Nasional Indek Distribusi

.g
Hidup Layak Bruto Pendapatan

ps
b .b
Dalam metode baru ini, dimensi yang digunakan masih sama
ka
lis

seperti yang GDI sebelumnya, yaitu: 1) umur panjang dan hidup sehat 2)
ka

pengetahuan; dan 3) standar hidup layak. Menurut UNDP, ketiga dimensi


ng

tersebut digunakan sebagai pendekatan dalam mengukur kualitas hidup,


be

dimana hakikatnya adalah mengukur capaian pembangunan manusia.


//
s:
tp

Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait


ht

banyak faktor. Adapun yang disempurnakan dari GDI sebelumnya adalah


penggantian beberapa indikator untuk menyempurnakan metodologi yang
digunakan. Dimensi pengetahuan menggunakan angka harapan lama
sekolah dan angka rata-rata lama sekolah. Selanjutnya untuk mengukur
dimensi standar hidup layak digunakan Produk Nasional Bruto (PNB) per
kapita.
Pengukuran nGDI dianggap lebih baik karena memisahkan capaian
pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Selain itu
konsekuensi dari pengggunaan rasio pencapaian HDI perempuan terhadap
laki-laki adalah interpretasi hasilnya yang memerlukan kehati-hatian. Nilai
nGDI yang besar belum tentu menunjukkan kondisi pembangunan manusia

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 53


yang tinggi. nGDI yang tinggi bisa terjadi karena HDI laki-laki dan
perempuan sama-sama rendah.

4.3 Gambaran Pembangunan Gender

“Pembangunan Perempuan Lebih Cepat Dibandingkan Laki-Laki”

Banyak ahli mengemukakan pendapat tentang konsep


pembangunan manusia. Namun Amartya Sen (1989) mengemukakan bahwa
secara umum pembangunan manusia mengandung konsep yang luas,

id
mencakup pemberdayaan, kerja sama, kesetaraan, keberlanjutan, dan

o.
.g
keamanan. Untuk menyederhanakan konsep yang terlalu luas ini, UNDP

ps
menyusun ukuran pembangunan manusia yang dikenal sebagai Human
.b
b
Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia. Namun IPM belum
ka

mempertimbangkan ketimpangan gender sehingga UNDP mengembangkan


lis
ka

Gender Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia sebagai


ng

turunan IPM. IPG merupakan rasio antara IPM perempuan dan laki-laki.
be

Melalui IPG dapat diukur kesenjangan atau gap pembangunan manusia


//
s:

antara laki-laki dan perempuan. Semakin mendekati 100, maka semakin


tp
ht

rendah gap pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan.

Dengan adanya ukuran terpisah antara IPM laki-laki dan IPM


perempuan, maka interpretasi tentang kualitas hidup masing-masing
kelompok gender tersebut dapat dilakukan secara parsial. Kualitas manusia
dalam IPM diukur dari dimensi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Komponen pembentuk IPM yang digunakan adalah angka harapan hidup
(mewakili dimensi kesehatan), angka harapan lama sekolah dan rata-rata
lama sekolah (mewakili dimensi pendidikan), serta sumbangan pendapatan
(mewakili dimensi ekonomi).

54 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Selama 4 tahun IPM laki-laki dan IPM perempuan di Kabupaten
Bengkalis sama-sama mengalami peningkatan. Secara umum kualitas
perempuan masih tertinggal dari laki-laki. Meskipun pada Tahun 2019 IPM
perempuan sudah masuk kategori pencapaian tinggi (antara 70 sampai
dengan 80), menyamai IPM laki-laki, namun IPM perempuan tertinggal
cukup tinggi yaitu sekitar 7,72 poin pada Tahun 2021. Dari sisi
kecepatannya, capaian pembangunan perempuan dan laki-laki memiliki
akselerasi yang sama. Hal inilah yang menjadi nilai IPG mengalami
peningkatan yang tidak besar selama beberapa tahun terakhir.

id
o.
.g
Gambar 4.3.1 Perkembangan IPM, IPM Laki-Laki, IPM Perempuan,

ps
dan IPG di Kabupaten Bengkalis, 2017-2021 .b
b
ka
lis

89,81 89,96 90,08 90,07 90,10


ka
ng
be

77,39 77,85 77,87 77,99


//

76,77
s:

72,94 73,44 73,46 73,58


tp

72,27
ht

69,62 70,13 70,14 70,27


68,95

2017 2018 2019 2020 2021

IPM IPM Laki-laki IPM Perempuan IPG

Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis

Beberapa faktor diduga menjadi penyebab masih rendahnya capaian


IPM perempuan dibandingkan laki-laki. Untuk analisis lebih jauh, perlu
dilakukan perbandingan pencapaian pembangunan manusia di setiap
dimensi, baik kesehatan, pendidikan maupun ekonomi.

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 55


4.4. Ketidaksetaraan Gender dalam Kesehatan

Kesehatan adalah kebutuhan mendasar dalam kehidupan yang


mencerminkan kualitas dari sumber daya manusia. Untuk memperoleh hal
tersebut, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah sebagai bentuk
pembangunan kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses dan
pelayanan. Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari
pembangunan nasional yang bertujuan semua lapisan masyarakat
memperoleh kesehatan secara mudah, leluasa, dan murah.
Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator

id
o.
derajat kesehatan selain angka kesakitan dan Angka Kematian Bayi (AKB)

.g
ps
yang dijadikan sebagai tolok ukur dari kinerja pemerintah dalam upaya
.b
melaksanakan pembangunan kesehatan. UHH adalah rata-rata jumlah tahun
b
ka

hidup yang diperkirakan dapat ditempuh oleh seseorang. UHH merupakan


lis

indikator penting yang mencerminkan taraf kesehatan masyarakat di suatu


ka
ng

wilayah sebagai dampak dari pelaksanaan hasil pembangunan khususnya di


be

bidang kesehatan. Kata kesehatan dapat dimaknai sebagai keadaan sejahtera


//
s:

dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
tp
ht

produktif secara sosial dan ekonomis (Undang-Undang Nomor 23 Tahun


1992 tentang Kesehatan).
Secara umum tren UHH baik untuk penduduk laki-laki maupun
perempuan selalu mengalami peningkatan dari periode 2017 hingga 2021
(Gambar 4.4.1). Hal ini mengindikasikan pembangunan kesehatan di
Kabupaten Bengkalis telah berdampak pada peningkatan kualitas
kesehatan penduduk. Besaran UHH menunjukkan adanya perbedaan level
capaian antara UHH perempuan dan laki-laki. Level UHH penduduk laki-laki
lebih rendah sekitar 4 tahun dibanding level UHH penduduk perempuan.
Selama periode 2018-2021 pergerakan UHH perempuan dan laki-laki
meningkat namun tidak terlalu signifikan.

56 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Gambar 4.4.1 Umur Harapan Hidup (UHH) di Kabupaten
Bengkalis (tahun), 2017-2021

73,01 73,08 73,11


72,60 72,76

69,10 69,22 69,28


68,67 68,83

2017 2018 2019 2020 2021

id
o.
Laki-Laki Perempuan

.g
ps
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis
.b
Perbedaan level atau gap yang terjadi pada UHH merupakan
b
ka

fenomena yang umum. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor,


lis

antara lain faktor biologis dan gaya hidup. Laki-laki lebih rentan terhadap
ka
ng

infeksi prenatal atau masalah lain di dalam kandungan saat dilahirkan.


be

Selain itu perkembangan secara fisik laki-laki lebih lambat dibandingkan


//
s:

perempuan sebelum lahir. Hal itulah yang menyebabkan laki-laki lebih


tp
ht

berisiko meninggal jika lahir prematur.


Dilihat dari aspek gaya hidup, secara umum lebih banyak laki-laki
yang bekerja dan beraktivitas di luar dibandingkan dengan perempuan.
Padatnya aktivitas kerja yang dilakukan tentu berpotensi “mendatangkan”
berbagai macam risiko, seperti stres, depresi, lingkungan yang tidak sehat,
obesitas, hingga ke penyakit-penyakit menular yang berbahaya. Selain itu
pekerjaan yang berisiko seperti supir, pekerja bangunan, dan lain-lain lebih
banyak dilakukan oleh laki- laki. Akibatnya risiko kecelakaan kerja juga lebih
banyak dialami laki- laki dibandingkan perempuan.

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 57


4.5. Ketidaksetaraan Gender dalam Pendidikan

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan kualitas sumber daya


manusia di suatu wilayah. Pendidikan juga merupakan salah satu aspek yang
dapat digunakan untuk melihat kesetaraan gender. Di Kabupaten Bengkalis,
kesempatan untuk memperoleh pendidikan antara laki-laki dan perempuan
sudah mulai meningkat. Hal tersebut terlihat lebih dari 30 persen penduduk
laki-laki maupun perempuan sudah memiliki ijazah SMA dan lebih dari
sepuluh persen sudah memiliki ijazah perguruan tinggi (Gambar 4.5.1).

id
o.
Gambar 4.5.1 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas

.g
di Kabupaten Bengkalis Menurut Jenis Kelamin dan Ijazah
Tertinggi yang Diperoleh, 2021 ps
b.b
ka

36,71
34,4
lis
ka

24,77 26,15
ng

18,88 17,48
be

11,32 12,34
//

8,31 9,62
s:
tp
ht

Tidak SD/MI SMP/MTs SMA/Sederajat Perguruan


Mempunyai Tinggi
Ijazah

Laki-laki Perempuan

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau 2021

58 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Persentase perempuan yang tidak memiliki ijazah, memiliki ijazah
SD/MI, dan Perguruan Tinggi melebihi persentase laki-laki. Sedangkan pada
jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/Sederajat, persentase perolehan
ijazah laki-laki masih lebih besar dibandingkan perempuan.
Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dapat juga dilihat dari
rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan terhadap laki-laki pada tiga
jenjang pendidikan (Gambar 4.5.2). APM adalah proporsi anak sekolah pada
satu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai
dengan kelompok usianya.

id
Pada tahun 2021, APM perempuan pada jenjang SD dan SMP lebih

o.
.g
lebih tinggi dari APM laki-laki, sedangkan pada jenjang SMA APM laki-laki

ps
.b
lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan perempuan untuk
b
ka

bersekolah pada jenjang SD dan SMP lebih tinggi dibandingkan laki-laki,


lis

sedangkan pada jenjang SMA berlaku sebaliknya. Tingginya rasio APM


ka

perempuan pada jenjang SD SMP ini merupakan prestasi bagi perempuan


ng
be

Kabupaten Bengkalis dalam aspek pendidikan.


//
s:

Gambar 4.5.2 Angka Partisipasi Murni (APM) Perempuan dan Laki-


tp

Laki di Kabupaten Bengkalis, 2021


ht

97,50 99,05
87,21 87,42

68,43 65,71

SD/MI SMP/MTS SMA/MA/SMK

Laki-laki Perempuan

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau 2021

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 59


Angka indikator pendidikan lain adalah rata-rata lama sekolah.
Selama periode 2017-2021, pola peningkatan angka rata-rata lama sekolah
laki-laki dan perempuan di Kabupaten Bengkalis sama yaitu tren meningkat
(Gambar 4.5.3). Hanya saja pola peningkatan RLS laki-laki lebih melandai
dibandingkan perempuan. Hal ini menunjukkan dari tahun 2017 ke tahun
2021, angka rata-rata lama sekolah perempuan naik lebih tinggi
dibandingkan laki-laki, menunjukkan bahwa perempuan semakin mengejar
ketertinggalannya dalam bidang pendidikan dibandingkan laki-laki. Meski
begitu, rata- rata lama sekolah laki-laki masih lebih tinggi dari perempuan,

id
pada tahun 2021 RLS laki-laki dan perempuan masing-masing sebesar 9,98

o.
.g
tahun dan 9,40 atau setara kelas 3 SMP hingga kelas 1 SMA,

ps
.b
Gambar 4.5.3 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten
b
ka

Bengkalis (tahun), 2017- 2021


lis
ka
ng

9,97 9,98
9,74
be

9,56
//

9,39 9,40
s:

9,30
tp

9,08
ht

8,86
8,54

2017 2018 2019 2020 2021

Laki-Laki Perempuan

Sumber BPS Kabupaten Bengkalis

Meskipun rata-rata lama sekolah perempuan lebih rendah dari laki-


laki, namun harapan lama sekolah perempuan relatif sama dengan laki-laki.
Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) mengasumsikan bahwa peluang anak
tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan

60 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang
sama saat ini.

Pada periode 2017-2021 angka HLS terus meningkat untuk tiap


tahunnya baik untuk laki-laki maupun perempuan di Kabupaten Bengkalis.
Dari tabel 4.5.4 terlihat bahwa HLS perempuan di Kabupaten Bengkalis lebih
tinggi dibandingkan laki-laki. Pada tahun 2021, harapan lama sekolah
perempuan di Bengkalis adalah 13,77 setara dengan Diploma II dan laki-laki
12.82 setara denngan Diploma I.

id
Gambar 4.5.4 Perkembangan Harapan Lama Sekolah (HLS)

o.
di Kabupaten Bengkalis (tahun), 2017-202 1

.g
ps
b .b
13,75 13,76 13,77
13,72
ka

13,63
lis
ka
ng

12,79 12,80 12,81 12,82


be

12,68
//
s:
tp
ht

2017 2018 2019 2020 2021

Laki-Laki Perempuan

Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis

4.6. Ketidaksetaraan Gender dalam Kegiatan Ekonomi

Salah satu komponen pembangunan manusia adalah standar hidup


layak yang direpresentasikan dalam pendapatan. Namun data pendapatan
belum dapat dikumpulkan sehingga didekati dengan pengeluaran. Dalam
konteks pembangunan gender, kontribusi laki-laki dan perempuan dalam
ekonomi diestimasi dengan beberapa indikator yaitu kontribusi upah,
angkatan kerja, dan jumlah penduduk terpilah gender.

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 61


Gambar 4.6.1 Perkembangan Pengeluaran Per Kapita dalam Setahun
Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bengkalis (ribu rupiah),
2017-2021

17.237 17.413 17.582 16.939 17.053

8.211 8.318 8.408 8.125 8.194

id
2017 2018 2019 2020 2021

o.
.g
Laki-Laki Perempuan

ps
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis
b .b
ka

Pada tahun 2021, rata-rata pendapatan perempuan di Kabupaten


lis

Bengkalis yang didekati melalui pengeluaran jauh lebih rendah


ka
ng

dibandingkan laki-laki. Jika rata-rata pengeluaran laki-laki sudah mencapai


be

17,05 juta per tahun, maka perempuan hanya sekitar 8,19 juta per tahun.
//
s:

Hal ini disebabkan segregasi pekerjaan berdasarkan gender di pasar


tp

tenaga kerja Kabupaten Bengkalis masih terjadi hingga saat ini. Perempuan
ht

belum bisa memasuki seluruh lapangan pekerjaan yang ada. Masih ada
beberapa lapangan usaha yang didominasi oleh laki-laki. Sebagai contoh
adalah pekerjaan di lapangan usaha pertambangan dan penggalian, listrik,
gas dan air, serta angkutan, pergudangan dan komunikasi yang lebih
didominasi oleh laki-laki. Padahal produktivitas pada lapangan-lapangan
usaha tersebut cukup tinggi di antara lapangan usaha lainnya (Kemenaker,
2015).
Selisih pendapatan yang dihitung dari pengeluaran laki-laki dan
perempuan mulai dari 9,03 juta di tahun 2017 menjadi 8,86 juta di tahun
2021 (Gambar 4.6.2). Peluang kesetaraan upah antara laki-laki dan
perempuan di masa datang cukuplah besar meskipun selisihnya masih

62 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


cukup besar. Peningkatan jumlah angkatan kerja dan pekerja perempuan
diharapkan dapat memperkecil selisih pendapatan. Terlebih lagi jika
didukung oleh peningkatan kapabilitas perempuan maka diharapkan
kesenjangan ini akan semakin kecil. Di sisi lain, dengan berkurangnya fungsi
domestik perempuan akibat perkembangan teknologi yang menyebabkan
pekerjaan rumah tangga semakin mudah juga diharapkan dapat membuka
peluang besar bagi perempuan untuk berkontribusi lebih besar dalam
ekonomi (Jayachandran, 2014).

Gambar 4.6.2 Selisih Pengeluaran Laki-Laki dan Perempuan di

id
o.
Kabupaten Bengkalis (ribu rupiah), 2017- 2021

.g
ps
.b
9.174
b
ka

9.095
lis

9.026
ka
ng

8.859
be

8.814
//
s:
tp
ht

2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 63


id
o.
.g
ps
b.b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

64 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


LAMPIRAN

id
o.
.g
ps
b .b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 1


id
o.
.g
ps
b.b
ka
lis
ka
ng
be
//
s:
tp
ht

60 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2020


Lampiran 1. Indeks Pembangunan Manusia dan Indikator
Pembangunnya Kabupaten Bengkalis, 2017-2021

Pengeluaran
Tahun IPM UHH HLS RLS
Per Kapita

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2017 72,27 70,69 12.73 8.89 11.530

2018 72,94 70,85 12.83 9.21 11.640

id
2019 73,44 71,11 12.86 9.41 11.753

o.
.g
2020 73,46 71,20 12.87 9.69 11.331

ps
.b
2021 73,58 71,24 12,88 9,70 11.415
b
ka
lis

Sumber: Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Provinsi Riau 2021


ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 67


Lampiran 2. IPM Laki-laki, IPM Perempuan dan Indeks Pembangunan
Gender Kabupaten Bengkalis, 2017-2021

IPM
Tahun IPM Laki-laki IPG
Perempuan

(1) (2) (3) (4)

2017 76.77 68.95 89.81

2018 77.39 69.62 89.96

id
2019 77.85 70.13 90.08

o.
.g
2020 77.87 70.14 90.07
ps
.b
2021 77,99 70,27 90,10
b
ka
lis

Sumber: Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Provinsi Riau 2021


ka
ng
//be
s:
tp
ht

68 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Lampiran 3. Umur Harapan Hidup Laki-Laki dan Perempuan
Kabupaten Bengkalis (tahun), 2017-2021

Tahun Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3)


2017 68.67 72.60

2018 68.83 72.76

id
2019 69.10 73.01

o.
.g
2020 69.22 73.08

ps
.b
2021 69,28 73,11
b
ka
lis

Sumber: Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Provinsi Riau 2021


ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 69


Lampiran 4. Harapan Lama Sekolah Laki-Laki dan Perempuan
Kabupaten Bengkalis (tahun), 2017-2021

Tahun Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3)


2017 12.68 13.63

2018 12.79 13.72

id
2019 12.80 13.75

o.
.g
2020 12.81 13.76

ps
.b
2021 12,82 13,77
b
ka
lis

Sumber: Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Provinsi Riau 2021


ka
ng
be
//
s:
tp
ht

70 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Lampiran 5. Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki dan Perempuan
Kabupaten Bengkalis (tahun), 2017-2021

Tahun Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3)


2017 9.30 8.54

2018 9.56 8.86

2019 9.74 9.08

id
o.
.g
2020 9.97 9.39

ps
2021 9,98
b .b 9,40
ka
lis

Sumber: Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Provinsi Riau 2021


ka
ng
be
//
s:
tp
ht

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 71


Lampiran 6. Pengeluaran Per Kapita yang Disesuaikan Laki-Laki dan
Perempuan Kabupaten Bengkalis (ribu rupiah), 2017-
2021

Tahun Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3)

2017 17.237 8.211

2018 17.413 8.318

id
o.
.g
2019 17.582 8.408

ps
.b
2020 16.939 8.125
b
ka
lis

2021 17.053 8.194


ka
ng

Sumber: Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Provinsi Riau 2021


be
//
s:
tp
ht

72 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


Lampiran 7. RSE Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi
Murni (APM) Penduduk Menurut Karakteristik dan
Jenis Kelamin, 2021

Laki-Laki+
Karakteristik Laki-Laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)

APS

7-12 0.77 0.52 0.46

id
o.
13-15 2.01 3.44 1.94

.g
ps
16-18 5.48 5.07
.b 3.73
b
ka

APM
lis
ka

SD 1.28 0.68 0.72


ng

SMP 4.45 4.45 3.15


be
//
s:

SMA 7.46 8.25 5.56


tp
ht

Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis, 2021

Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021 73


Lampiran 8. RSE Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi
Murni (APM) Penduduk Menurut Karakteristik dan
Jenis Kelamin, 2021

Tidak Punya SMA/ke


Karakteristik SD/sederajat SMP/sederajat
Ijazah SD atas
(1) (2) (3) (4) (5)

Jenis Kelamin

Laki-Laki 12.38 6.32 6.93 3.56

id
o.
Perempuan 10.36 5.98 7.75 3.78

.g
ps
Kabupaten
7.96 4.35 .b 5.17 2.59
Bengkalis
b
ka
lis

Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis, 2021


ka
ng
// be
s:
tp
ht

74 Indikator Pembangunan Manusia dan Gender Kabupaten Bengkalis 2021


DATA ka
b.
bp
s.
.id
go
is

MENCERDASKAN BANGSA
al
gk
en
//b
s:
tp
ht

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKALIS


Jalan Antara 439 Bengkalis, Riau
Website: h�ps://bengkaliskab.bps.go.id
Email: bps1408@bps.go.id

You might also like