Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

78 Agil Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN BERBASIS PENILAIAN


KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI

HUMAN RESOURCE MANAGEMENT FOR EDUCATION BASE ON TEACHER


PERFORMANCE ASSESSMENT AT ELEMENTARY SCHOOL
Muhammad Agil Husnul Hikam1a, Syamsudin Ali Nasution1, Muhammad Ichsan1
1
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Djuanda
Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720
a
Korespondensi: Muhammad Agil Husnul Hikam, Email: Agielmuhammad19@yahoo.com
(Diterima: 19-09-2016 ; Ditelaah: 24-09-2016 ; Disetujui: 30-09-2016)

ABSTRACT

Education is the norm and a provision for the life of society, nation and state. There are many
factors that affect the quality of the educational process, and the most influential factor is the
human resources education or teacher. Given the importance of the role of the teacher, it
takes an assessment system that results can describe the quality of teachers, teacher
performance appraisal (PKG), for further development and training are contained in human
resource management education (MSDMP). This is done to ensure the quality of teachers.
MSDMP PKG based on SDN Sindangsari aims to maintain and improve the competence of
teachers. Because the assessment conducted on four of teacher competence and its indicators,
the results illustrate the overall quality of teacher performance.This study is a qualitative
research. Data collected through interviews, documentation and observation. Interviews were
conducted with principals as the executor MSDMP and PKG and teachers as an object
implementation, documentation is data in the form of PKG and observation results conducted
through observation of learning activities.The results obtained showed that the average value
of teachers at SDN Sindangsari of PKG is a good result. However there are still some
weaknesses in pedagogical and professional competence. The weakness was followed by
MSDMP, namely the development of teachers in the form of workshops, training curriculum,
seminars, through the role of KKG and improvement of academic qualifications. It is
expected the quality of teachers at SDN Sindangsari can be continuously improved.
Keywords: Management, Human Resource, Education, Assessment, Performance

ABSTRAK

Pendidikan merupakan norma dan bekal bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas proses pendidikan, dan
faktor yang paling berpengaruh adalah sumber daya manusia pendidikan atau guru.
Mengingat pentingnya peran guru tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem penilain yang
hasilnya dapat menggambarkan kualitas guru yaitu penilaian kinerja guru (PKG), untuk
selanjutnya dilakukan pengembangan dan pelatihan yang tertuang dalam manajemen sumber
daya manusia pendidikan (MSDMP). Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas guru.
MSDMP berbasis PKG di SDN Sindangsari bertujuan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi guru. Karena penilaian dilakukan terhadap empat kompetensi guru
beserta indikatornya, yang hasilnya menggambarkan kualitas kinerja guru secara
keseluruhan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Wawancara dilakukan kepada
kepala sekolah sebagai pihak pelaksana MSDM dan PKG serta guru sebagai objek
pelaksanaannya, dokumentasi adalah data berupa hasil PKG dan obeservasi dilakukan
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 79

melalui pengamatan kegiatan pembelajaran.Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan,


nilai rata-rata guru SDN Sindangsari dari hasil PKG adalah baik. Namun masih terdapat
beberapa kelemahan pada kompetensi pedagogik dan profesional. Kelemahan tersebut
ditindaklanjuti melalui MSDMP, yaitu pengembangan guru berupa workshop, pelatihan
kurikulum, seminar, melalui peran KKG dan peningkatan kualifikasi akademik. Dengan
demikian diharapkan kualitas guru SDN Sindangsari dapat terus ditingkatkan.
Kata kunci: Manajemen, SDM, Pendidikan, Penilaian, Kinerja

Muhammad Agil Husnul Hikam. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Berbasis Penilaian Kinerja Guru. Ta’dibi 5 (2): 78 - 89

PENDAHULUAN implementasi kebijakan pendidikan,


karenanya kualitas guru perlu selalu
Pendidikan merupakan norma dan bekal ditingkatkan.
bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa Menyikapi hal tersebut, pemerintah
dan bernegara (Yeti dan Mumuh, 2014). sebagai pemangku kebijakan pendidikan,
Terdapat banyak hal yang berpengaruh merancang sebuah sistem evaluasi
terhadap kualitas proses pendidikan, bernama penilaian kinerja guru (PKG).
diantara faktor-faktor tersebut, yang Hasil PKG dapat dapat menggambarkan
memiliki andil besar adalah kualitas SDM kualitas kinerja guru di suatu sekolah, dan
atau guru. Seperti dalam masalah menilai apakah kompetensi guru telah
kurikulum, guru merupakan pribadi yang memenuhi standar yang telah ditetapkan.
harus dapat menafisrkan nilai-nilai yang PKG dilakukan terhadap empat
ada dalam kurikulum, kemudian kompetensi wajib bagi guru, yaitu
mengintegrasikan nilai-nilai tersebut kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial
kepada peserta didik melalui proses dan profesional. Dengan tujuan untuk
pembelajaran di ruang kelas. Priansa menilai kemampuan gurudalam
(2014) menyatakan bahwa guru tidak melaksanakan proses pembelajaran.
membuat atau menyusun kurikulum tapi ia Pengembangan kompetensi guru
menggunakan kurikulum, yang merujuk pada hasil PKG menjadi
menjabarkannya, serta melaksanakannya jelas tujuannya, karena melalui hasil PKG
melalui suatu proses pembelajaran bagi akan diketahui bagian dari kompetensi
peserta didik. Kurikulum diperuntukkan guru yang memerlukan pengembangan dan
bagi peserta didik melalui guru yang yang tidak perlu. Oleh karenanya sebagai
secara nyata memberikan pengaruh tindak lanjut dari PKG diperlukan sebuah
kepada peserta didik pada saat terjadinya sistem pengelolaan yang terstruktur dan
proses pembelajaran. Bahkan guru khsusus menangani masalah
merupakan perwujudan nyata kurikulum di pemberdayaan SDM pendidikan.
dalam kelas bagi peserta didik. Manajemen sumber daya manusia
Hal tersebut menunjukkan besarnya pendidikan (MSDMP) dapat menjadi
fungsi gurudalam mensukseskan proses jawaban dari permasalahan tersebut.
pendidikan, karena ketika pendidikan Karena menurut Yeti dan Mumuh (2014)
diselenggarakan oleh guru berkualitas MSDMP menangani berbagai masalah
maka proses pendidikan akan menjadi pada ruang lingkup siswa, karyawan,
efektif dan efisien. Sebaliknya, ketika pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja
pendidikan diselenggarakan oleh guru lainnya dalam bidang pendidikan untuk
yang kualitasnya kurang, maka proses menunjang aktivitas bidang pendidikan
pendidikan menjadi tidak efektif. Guru demi mencapai tujuan yang telah
menjadi ujung tombak dalam ditentukan.
80 Agil Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan

SDN Sindangsari dipilih sebagai (pengaturan). Kata tersebut


salah satu pilot proyek pelaksanaan merupakanbentukan dari kata dabbara
Kurikulum 2013 di Kota Bogor, yang (mengatur) yang banyak terdapat dalam
dalam pelaksanaannya menuntut guru Al-qur`an seperti firman Allah SWT.
terampil dalam mengasah kemampuan
siswa agar antusias dalam belajar. 
Pemilihan tersebut menunjukkan bahwa 
pengelolaan kinerja guru dilakukan di 
SDN Sindangsari berjalan dengan baik. 
Dengan mengamati proses 
manajemen terhadap SDM sekolah yang 
didasarkan pada penilaian kinerja penulis 
tertarik melakukan penelitian dengan 
rumusan masalah: (1) Bagaimana 
pelaksanaan penilaian kinerja guru (PKG) Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit
SDN Sindangsari? (2) Bagaimana ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
pelaksanaan manajemen sumber daya kepadanya dalam satu hari yang kadarnya
manusia pendidikan (MSDMP) SDN (lamanya) adalah seribu tahun menurut
Sindangsari? (3) Bagaimana pelaksanaan perhitunganmu”. (Q.S. As Sajdah: 5)
manajemen sumber daya manusia
pendidikan berbasis penilaian kinerja guru Ayat tersebut menunjukkan bahwa
di SDN Sindangsari? Allah SWT. yang mengatur alam semesta
(manager), dan keteraturan alam semesta
MATERI DAN METODE iniadalah tanda kekuasaanNya. Namun,
Materi dalam konteks ini Allah telah menciptakan
manusia dan telah menjadikannya sebagai
Manajemen sumber daya manusia khalifah (pemimpin) di bumi. Maka,
pendidikan (MSDMP) manusia bertugas dan berkewajibanuntuk
mengatur dan mengelola bumi dengan
Manajemen sumber daya manusia sebaik-baiknya sebagaimana Allah SWT
pendidikan dapat diartikan secara mengatur alam raya beserta isinya
sederhana sebagai pengelolaan terhadap (Masrokan, 2013).
sumber daya suatu organisasi untuk
mencapai suatu tujuan, pengelolaan Penilaian Kinerja Guru (PKG)
tersebut dilakukan terhadap sumber daya
manusia dalam pendidikan yang mencakup Penilaian kinerja guru adalah suatu sistem
tenaga pendidik, tenaga kependidikan, formal dan terstruktur yang digunakan
siswa dan lain-lain. Pengertian tersebut untuk mengukur, menilai, dan memetakan
sejalan dengan pendapat Yeti Heryati dan sifat-sifat yang berkaitan dengan
Mumuh Muhsin (2014) yang mengartikan pekerjaan, perilaku, dan hasil kerja guru
manajemen sumber daya manusia terkait dengan peran yang diembannya.
pendidikan sebagai proses menangani Dengan demikian, penilaian kinerja guru
berbagai masalah pada ruang lingkup merupakan hasil kerja guru dalam lingkup
siswa, karyawan, pegawai, buruh, manajer, tanggung jawabnya, serta tidak hanya
dan tenaga kerja lainnya dalam bidang berkisar pada aspek karakter individu
pendidikan untuk menunjang aktivitas melainkan juga pada hal-hal yang
bidang pendidikan demi mencapai tujuan menunjukkan proses dan hasil kerja yang
yang telah ditentukan. dicapainya, seperti kualitas, kuantitas,
Manajemen dalam perspektif Islam ketepatan waktu, dan sebagainya (Priansa,
memiliki makna sama dengan al-tadbir 2014).
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 81

Pengertian tersebut sesuai dengan digunakan adalah metode studi kasus,


pengertian PKG yang tertuang dalam Syamsudin dan Vismaia (2011) mengutip
peraturan Meneg-PAN dan RB Nomor 16 Bogdan dan Biklen mengartikan metode
Tahun 2009, (Pembinaan dan studi kasus sebagai pengujian secara rinci
Pengembangan Profesi Guru, 2012). terhadap satu latar (a detailed examination
“Penilaian dari tiap butir kegiatan tugas of one setting) atau satu orang subjek (one
utama guru dalam rangka pembinaan karir, single subject) atau satu tempat
kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan penyimpanan dokumen (one single
tugas guru tidak dapat dipisahkan dari depository of decuments) atau satu
kemampuan seorang guru dalam peristiwa tertentu (one particular event).
penguasaan pengetahuan, penerapan Sasaran penelitian studi kasus dapat
pengetahuan, dan keterampilan, sebagai berupa manusia, peristiwa, latar, dan
kompetensi yang dibutuhkan sesuai dokumen. Sasaran-sasaran tersebut
amanat Peraturan Menteri Pendidikan ditelaah secara mendalam sebagai suatu
Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang totalitas sesuai dengan latar atau
Standar Kualifikasi Akademik dan konteksnya masing-masing dengan
Kompetensi Guru”. maksud memahami berbagai kaitan yang
Priansa (2014) mengutip Werther ada di antara variabel-variabelnya.
dan Davis mengemukakan tujuan PKG Latar atau tempat penelitian
yaitu, peningkatan kinerja, penyesuaian dilaksanakan di SDN Sindangsari Kota
kompensasi, keputusan penempatan, Bogor, yang beralamat Jalan Ledeng
kebutuhan pengembangan dan pelatihan, Sindangsari nomor 50, Keluarahan Kebon
perencanaan dan pengembangan karir, Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota
prosedur perekrutan, kesalahan desain Bogor. Penelitian dilakukan terhitung dari
pekerjaan dan ketidakakuratan informasi, bulan Januari ketika melakukan observasi
kesempatan yang sama, tantangan awal sebagai persiapan penulisan proposal,
eksternal dan umpan balik. sampai penulisan laporan penelitian pada
Adapun prosedur pelaksanaan PKG bulan Mei. Pada observasi awal diketahui
meliputi, a) Tahap persiapan meliputi bahwa PKG di SDN Sindangsari telah
memahami pedoman PKG, Memahami dilakukan selama rentang Januari sampai
pernyataan kompetensi guru, Memahami Desember oleh kepala sekolah, yang
penggunaan instrumen PKG. b) Tahap diketahui dan disetujui oleh pengawas
pelaksanaan meliputi, sebelum sekolah. Penilaian kinerja guru (PKG)
pengamatan, selama pengamatan dan dilakukan kepada seluruh tenaga pendidik
setelah pengamatan. c) Tahap penilaian, dan tenaga kependidikan SDN
dan d) Tahap pelaporan. Sindangsari. Baik PNS maupun honorer
dan yang tersertifikasi maupun yang
Metode belum.
Data-data yang diperlukan dalam
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian berasal dari beberapa sumber
kualitatif, yaitu penelitian yang data. Sumber data ialah subjek dimana
menggunakan latar alamiah, dengan data diperoleh. Sumber data sebagaimana
maksud menafsirkan fenomena yang dirumuskan oleh Arikunto (2010), terbagi
terjadi dan dilakukan dengan melibatkan menjadi 3 bagian yakni, a) Person, yaitu
berbagai metode yang ada. Penelitian sumber data yang dapat memberikan
kualitatif juga memanfaatkan wawancara jawaban lisan melalui wawancara atau
terbuka untuk menelaah dan memahami jawaban tertulis, b) Place, yaitu sumber
sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku data yang menyajikan tampilan berupa
individu atau sekelompok orang keadaan diam dan bergerak dan c) Paper,
(Moeloeng, 2011). Metode yang yaitu sumber data yang menyajikan tanda-
82 Agil Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan

tanda berupa huruf, angka, gambar, atau dipersiapkan oleh atau untuk individu atau
simbol lain. Person disini adalah guru, organisasi dengan tujuan membuktikan
Place kinerja guru dan Paper data atau adanya suatu peristiwa.Metode ini mencari
hasil PKG. data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat
Teknik Pengumpulan Data kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda dan sebagainya.
Wawancara
Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu
Abidin (2012) mengartikan wawancara data supervisi guru, hasil PKG dan data
sebagai cara menghimpun bahan-bahan lain yang berkaitan dan penelitian.
keterangan yang dilakukan melaluitanya
jawab secara lisan, sepihak, berhadapan Observasi
muka dan dengan arahan tujuan yang telah Observasi dalam Abidin (2012) adalah
ditentukan. Arikunto (2010) menegaskan usaha mengumpulkan data-data melalui
teradapat dua pedoman wawancara, yaitu pengamatan dan pencatatan secara
wawancara tidak terstruktur dan sistematis terhadap fenomena-fenomena
wawancara terstruktur.Wawancara tidak yang dijadikan objek pengamatan.
terstruktur hanya memuat garis besar yang Observasi dapat dilakukan secara
akan ditanyakan. Sementara wawancara partisipasif (participant observation)
terstruktur disusun secara terperinci maupun non partisipatif (non participant
sehingga menyerupai check list. observation). Observasi juga dapat
Pedoman wawancara yang umum berbentuk eksperimental (experimental
digunakan adalah wawancara semi observation) yang dilakukan dalam situasi
terstruktur, yaitu pewawancara akan yang dibuat dan observasi non
mengajukan pertanyaan terstruktur eksperimental (non eksperimental
kemudian jawaban yang muncul observation) yang dilakukan dalam situasi
diperdalam. Dengan demikian, jawaban yang wajar. Observasi ini dilakukan
dapat meliputi semua variabel dengan dengan objek manajemen SDM kepala
keterangan yang lengkap dan mendalam. sekolah terhadap guru dan kinerja guru.
Penelitian ini menggunakan pedoman Peneliti tidak melakukan tindakan dalam
wawancara semi terstruktur, yaitu observasi ini.
menggabungkan dua pedoman wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur. Pada Teknik Analisis Data
pelaksanaannya, penulis mengajukan
pertanyaan secara terstruktur, kemudian Penelitian ini menggunakan analisis data
jawaban yang muncul akan menurut Miles dan Huberman
diperdalam.Wawancara dilakukan sebagaimana dikutip Imam Gunawan
terhadap kepala sekolah sebagai manajer (2014) yang mengemukakan tiga tahap
sekolah, guru selaku pihak yang dikelola dalam menganalisis data kualitatif, yaitu
serta operator sekolah sebagai pencatat dan reduksi data (data reduction), paparan data
pengawas administrasi sekolah. (data display), dan penarikan kesimpulan
dan verifikasi (conclusion drawing/
Dokumentasi verfying).
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan Reduksi data (data reduction)
data dari sumber nonmanusia yang terdiri
atas dokumen dan rekaman.Syamsudin dan Reduksi data (data reduction) dilakukan
Vismaia (2011) mengutip Lincoln dan untuk menyaring data-data yang penting
Guba,mendefinisikan rekaman sebagai dan pokok. Temuan yang asing, tidak
setiap tulisan atau pertanyaan yang dikenal, dan belum memiliki pola
dijadikan perhatian, karena penelitian
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 83

kualitatif bermaksud mencari makna dan Teknis pelaksanaan PKG di SDN


pola yangterkandung dalam pola dan data Sindangsari
yang tampak.
Hasil PKG yang digunakan dalam
Paparan data (data display) penelitian ini adalah hasil PKG tahun
2015. Adapun pelaksanaan PKG SDN
Paparan data (data display), setelah Sindangsari pada tahun 2015 dilakukan
mereduksi data dilakukan pemaparan data selama dua semester, yaitu semester
untuk lebih meningkatkan pemahaman pertama pada bulan Januari-Juni sebagai
kasus dan sebagai acuan pengambilan penilaian awal dan semester kedua pada
tindakan didasarkan pada pemahaman dan Juli-Desember sebagai proses penilaian.
analisis sajian data. Lebih rincinya, PKG mencakup tahun
akademik yang berbeda, yaitu semester 2
Penarikan simpulan (conclusion
tahun ajaran 2014 (Januari-Juni), dan
drawing/ verfying)
semseter satu tahun ajaran 2015 (Juli-
Penarikan simpulan (conclusion drawing/ Desember).
verfying) merupakan hasil penelitian yang
menjawab fokus penelitian berdasarkan
Semester I Semester II
hasil analisis data. Simpulan yang ada 14/15 14/15
berbentuk deskriptif objek peneliltian
dengan berpedoman pada kajian
penelitian.
PELAKSANAAN
PEMBAHASAN PENILAIAN
KINERJA GURU
2015
Implementasi Penilaian Kinerja Guru
(PKG) SDN Sindangsari
Semester I Semester II
Landasan hukum pelaksanaan PKG adalah 15/16 15/16
1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2)
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Gambar 1. Waktu pelaksanaan PKG SDN
tentang Guru dan Dosen. Sindangsari
Tujuan pelaksanaan PKG di SDN
Sindangsari adalah untuk menilai Pelaksanaan PKG SDN Sindangsari
kemampuan guru dalam menerapkan dilaksanakan oleh kepala sekolah, namun
semua kompetensi dan keterampilan yang dalam praktiknya, kepala sekolah
diperlukan pada proses pembelajaran, membentuk tim koordinator PKG yang
pembimbingan atau pelaksanaan tugas terdiri dari beberapa guru senior. Tim
tambahan yang relevan dengan fungsi koordinator ikut menilai dalam
sekolah/madrasah, peningkatan kinerja, pelaksanaan PKG, tetapi hanya sebagai
memberi motivasi bagi guru untuk masukan bagi kepala sekolah, sementara
perbaikan di tahun mendatang, melengkapi itu keputusan akhir tentang nilai PKG
kekurangan dan mengadakan segala ditentukan mutlak oleh kepala sekolah.
penunjang kegiatan pembelajaran yang Sebenarnya ada pihak lain yang juga
belum ada, serta menghitung angka kredit melakukan penilaian kepada guru, yaitu
yang diperoleh atas kinerja yang telah pengawas sekolah, namun hanya sebatas
dilakukan. supervisi terhadap admnisitrasi guru
dilakukan satu kali setahun dan bukan
merupakan PKG. Sementara itu, pihak
84 Agil Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan

yang dinilai dalam PKG adalah semua dewasa dan teladan


guru SDN Sindangsari yang berjumlah 18 Etos kerja, tanggungjawab 91,7
guru dengan status PNS ataupun non-PNS, yang tinggi, dan rasa bangga
yang telah tersertifikasi maupun belum. menjadi guru
Terdapat beberapa kendala yang
dihadapi dalam penerapan PKG, seperti
terbatasnya waktu kepala sekolah dalam
melakukan penilaian. Karena pada Tabel 3. Hasil PKG Kompetensi Sosial
dasarnya PKG SDN Sindangsari dilakukan
secara kontinu, seperti melakukan PKG Kompetensi Sosial
pada minggu pertama kepada rombel kelas Bersikap inklusif, bersikap 100
1, kemudian minggu kedua pada rombel obeyektif, serta tidak
kelas 2 dan seterusnya, namun dikarenakan diskriminatif
kepala sekolah memiliki agenda lain yang Komunikasi dengan sesama 99,07
tidak dapat ditinggalkan, maka penilaian guru, tenaga pendidikan,
orang tua peserta didik, dan
tidak dapat dilakukan kontinu secara
masyarakat
maksimal.Oleh karenanya kepala sekolah
membentuk tim kooridator PKG, (kepala
sekolah dibantu guru senior dan TU). Tabel 4. Hasil PKG Kompetensi
Profesional
Hasil PKG SDN Sindangsari
Kompetensi Profesional
Berikut adalah hasil PKG seluruh guru
Penguasaan materi struktur 68,51
SDN Sindangsari yang berjumlah 18 guru. konsep dan pola pikir
Tabel 1. Hasil PKG Kompetensi keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu
Pedagogik
Mengembangkan 80,95
Kompetensi Pedagogik keprofesian melalui tindakan
Mengenal karakteristik 88,42 reflektif
peserta didik
Menguasai teori belajar dan 89,35
Penilaian kinerja guru dilakukan
prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik terhadap seluruh guru SDN Sindangsari
Pengembangan kurikulum 86,1 yang berjumlah 18 guru, dengan hasil
Kegiatan pembelajaran yang 90,9 keseluruhan yaitu, kompetensi pedagogik
mendidik memiliki rata-rata pencapaian hasil
Memahami dan 77,8 85,28%, kompetensi kepribadian 95%,
mengembangkan potensi kompetensi sosial 99,5%, dan kompetensi
Komunikasi dengan peserta 89,35 profesional 74%. Namun tidak dapat
didik disangkal juga, bahwa berdasarkan hasil
Penilaian dan evaluasi 78,3 PKG, guru SDN Sindangsari masih
memiliki kelemahan dalam penguasaan
kompetensi. Kelemahan tersebut terdapat
Tabel 2. Hasil PKG Kompetensi pada penguasaan kompetensi pedagogik
Kepribadian dan kompetensi profesional.
Kompetensi Kepribadian Adapun kekurangan pada
Bertindak sesuai dengan 100 kompetensi pedagogik mencakup, 1)
norma agama, hukum, sosial memahami dan mengembangkan potensi
dan kebudayaan nasional peserta didik, 2) penilaian dan evaluasi.
Indonesia Sementara itu, kekurangan pada
Menunjukkan pribadi yang 90 kompetensi profesional mencakup, 1)
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 85

penguasaan materi struktur konsep dan mencakup, 1) Penguasaan materi struktur


pola pikir keilmuan yang mendukung mata konsep dan pola pikir keilmuan yang
pelajaran yang diampu, 2) mendukung mata pelajaran yang diampu,
Mengembangkan keprofesian melalui 2) Mengembangkan keprofesian melalui
tindakan reflektif. Tindak lanjut dari hasil tindakan reflektif. Tindak lanjut dari hasil
PKG tersebut adalah kepala sekolah PKG tersebut adalah kepala sekolah
menyusun perencanaan pengembangan menyusun perencanaan SDM,
kompetensi guru yang tertuang dalam pengembangan SDM, dan evaluasi yang
MSDMP SDN Sindangsari. tertuang dalam manajemen sumber daya
manusia pendidikan (MSDMP) SDN
Implementasi Manajemen Sumber Daya Sindangsari. MSDMP SDN Sindangsari
Manusia Pendidikan (MSDMP) di SDN sebagai tindak lanjut PKG bukan hanya
Sindangsari membahas pengembangan kompetensi
guru, tetapi juga mencakup perencanaan
Manajemen sumber daya manusia dan evaluasi. Dengan penjelasan sebagai
pendidikan atau MSDMP di SDN berikut:
Sindangsari dilakukan oleh kepala sekolah.
Selain itu, pengawas sekolah juga 1. Perencanaan SDM
dilibatkan mengawasi jalannya kegiatan
pendidikan. Pelaksanaan MSDMP di SDN Dari hasil PKG yang telah diketahui,
Sindangsari bertujuan menciptakan SDM kepala sekolah merencanakan dan
pendidikan yang berkualitas sehingga menetapkan kebutuhan SDM berupa
dapat mencetak generasi yang berkualitas tindakan pengembangan yang nantinya
pula. Oleh karenanya ada beberapa akan diberikan kepada guru sesuai dengan
langkah yang harus dilakukan dalam kebutuhan masing-masing.
MSDMP. Adapun cakupan MSMDP SDN Melalui analisis hasil PKG,
Sindangsari sebagai berikut: 1) diketahui terdapat kelemahan guru pada
Perencanaan SDM (Human Resource kompetensi pedagodik, lebih rincinya
Planning) 2) Pengembangan SDM pada kompetensi memahami dan
(Human Resource Development) 3) mengembangkan potensi serta penilaian
Evaluasi (Evaluation). dan evaluasi. Kemudian masih terdapat
juga kelemahan guru pada kompetensi
Pembahasan Hasil Penelitian profesional, yaitu pada kompetensi
pengusaaan materi struktur konsep dan
Berdasarkan hasil PKG secara
pola pikir keilmuan yang mendukung
keseluruhan, kompetensi pedagogik
mata pelajaran yang diampu, serta
memiliki rata-rata pencapaian hasil
kompetensi mengembangkan keprofesian
85,28%, kompetensi kepribadian 95%,
melalui tindakan reflektif. Setelah
kompetensi sosial 99,5%, dan kompetensi
mengetahui kelemahan dari guru tersebut,
profesional 74%. Namun tidak dapat
kepala sekolah membuat perencanaan
disangkal juga, berdasarkan hasil PKG,
pengembangan kompetensi guru yang
sejumlah guru di SDN Sindangsari masih
didasarkan pada hasil PKG, sebagai
memiliki kelemahan dalam penguasaan
berikut:
kompetensi. Kelemahan tersebut terdapat
pada penguasaan kompetensi pedagogik
dan kompetensi profesional.
Adapun kekurangan pada kompetensi
pedagogik mencakup, 1) Memahami dan
mengembangkan potensi peserta didik, 2)
Penilaian dan evaluasi. Sementara itu,
kekurangan pada kompetensi profesional
86 Agil Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan

penguasaan kompetensi sesuai dengan


hasil PKG, pengembangan dilakukan
dengan teknik yang bervariasi disesuaikan
pada kebutuhan guru yang bersangkutan.

a. Pengembangan pada kompetensi


pedagogik
Kekurangan pada kompetensi
Kompetensi Pedagogik
pedagogik terdapat pada 1) memahami
dan mengembangkan potensi peserta
didik 2) penilaian dan evaluasi.
Memahami &
1) Pengembangan terhadap guru yang
mengembangkan Kelmpok
memiliki kelemahan pada kompetensi
potensi peserta Kerja Guru
memahami dan mengembangkan
didik potensi peserta didik adalah melalui
peran KKG.
Pelatihan Setiap masing-masing guru
Penilaian & Kurikulum kelas dalam KKG menyamakan
evaluasi 2013 persepsi tentang bagaimana
memahami dan mengembangkan
potensi anak didiknya, karena potensi
peserta didik antara satu kelas dengan
Kompetensi Profesional kelas lainnya berbeda.
Pada pertemuan tersebut guru
diingatkan bahwasanya peserta didik
Penguasaan materi, dalam suatu kelas, memiliki latar
Pertemuan belakang dan cara belajar yang
struktur konsep & guru kelas se- beragam, karena ada peserta didik
pola pikir keilmuan Kecamatan yang nyaman dengan pembelajaran
yg mendukung Bogor
yang bersifat audio, visual, audio
mapel yang diampu Tengah/KKG
visual, kinestetik dan lain-lain. Guru
diarahkan untuk menerapkan metode
yang mengarah pada pembelajaran
interaktif (student center) serta
Mengembangkan
Seminar menggunakan media pembelajaran
keprofesian melalui pengembangan yang menarik agar dapat merangsang
tindakan reflektif keprofesian potensi peserta didik. Hal ini dapat
dilakukan mislanya melalui perjalanan
ke kawasan wisata edukatif, seperti
Gambar 2. Perencanaan pengembangan museum biologi. Guru hanya
kompetensi guru menjelaskan secara umum tentang
jenis hewan karnivora, herbivora dan
2. Pengembangan SDM omnivora, selanjutnya peserta didik
secara aktif mengamati wujud hewan
Pengembangan SDM merupakan tersebut.
tindakan praktis dari perencanaan SDM Selain cara tersebut,
yang dibuat pada tahap sebelumnya. memahami dan mengembangkan
Pengembangan dilakukan terhadap guru potensi peserta didik melalui analisis
yang masih memiliki kelemahan hasil belajar siswa. Maka diharapkan
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 87

melalui pemantapan peran KKG keilmuan yang mendukung mata


tersebut guru dapat saling bertukar pelajaran yang diampu, 2)
pendapat berbagi pengalaman mengembangkan keprofesian melalui
sehingga dietmukan terobosan baru tindakan reflektif.
untuk memahami dan 1) Pengembangan terhadap guru yang
mengembangkan potensi peserta didik memiliki kelemahan pada penguasaan
dengan lebih baik. materi, struktur konsep dan pola pikir
2) Pengembangan terhadap guru yang keilmuan yang mendukung mata
memiliki kelemahan pada kompetensi pelajaran yang diampu adalah melalui
penilaian dan evaluasi adalah melalui peran KKG dalam rangka
pelatihan Kurikulum 2013 (Kurtilas). menyamakan persepsi mengenai
Guru yang masih memiliki penguasaan materi, struktur konsep
kelemahan dalam penilaian dan dan pola pikir keilmuan yang
evaluasi mendapatkan pengembangan mendukung mata pelajaran yang
berupa pelatihan Kurtilas, baik diluar diampu.
maupun di iternal sekolah. Di internal Dalam pertemuan tersebut
sekolah, pelatihan diberikan oleh guru guru diarahkan membuat pemetaan
senior atau guru yang telah memahami standar kompetensi dan kompetensi
dengan baik Kurikulum 2013. dasar untuk mata pelajaran yang
Namun penerapannya diampunya, sehingga dapat
dilakukan secara bertahap. Kurtilas mengidentifikasi materi pembelajaran
diterapkan pada kelas 1 dan 4 di tahun yang dianggap sulit. Kemudian guru
2013/2014, kelas 2 dan 5 di tahun diarahkan dalam menyusun materi,
2014/2015, serta kelas 3 dan 6 di perencanaan dan pelaksanaan
tahun 2015/2016. Oleh karenanya pembelajaran yang membantu peserta
penguasaan pelaksanaan Kurtilas didik untuk memahami konsep materi
khususnya dalam aspek penilaian pembelajaran.
masih belum merata. Ditambah lagi 2) Pengembangan terhadap guru yang
dengan proses penilaian yang memiliki kelemahan pada kompetensi
dilakukan pada banyak aspek dalam mengembangkan keprofesian melalui
setiap proses pembelajaran. Guru tindakan reflektif adalah dengan
yang masih memiliki kelemahan menginstruksikan guru yang
dalam penilaian dan evaluasi bersangkutan untuk melakukan
mendapatkan pengembangan berupa penelitian, mengembangkan karya
pelatihan Kurikulum 2103, baik diluar inovasi, dan mengikuti kegiatan
maupun di iternal sekolah. ilmiah (seminar, konferensi).
Di internal sekolah, pelatihan Selain itu, untuk
diberikan oleh guru senior atau guru mengembangkan keprofesian guru,
yang telah memahami dengan baik pihak sekolah membantu dan
Kurikulum 2013. Sementara itu, diluar mendorong guru yang belum memiliki
sekolah, pelatihan dilakukan di kualifikasi akademik untuk
kelompok kerja guru (KKG) Gugus menyelesaikan studi pada tingkat
IV Kota Bogor. strata satu. Hal tersebut dilakukan agar
guru yang bersangkutan memiliki
b. Pengembangan pada kompetensi kualifikasi akademik sehingga proses
profeisonal pembelajaran akan berjalan efektif.
Pengembangan terhadap guru yang
memiliki kelemahan pada kompetensi Evaluasi (Evaluation)
profesional terdapat 1) penguasaan
materi, struktur konsep dan pola pikir
88 Agil Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan

Evaluasi dilakukan pada saat dibuat pemetaan bagian mana dari SDM
pengembangan dan setelah pengembangan yang harus dikelola dan dikembangkan.
selesai dilakukan. Dengan evaluasi akan Penilaian kinerja guru (PKG) SDN
diketahui proses atau tahapan yang Sindangsari dengan segala rinciannya
berjalan baik dan kurang, sehingga akan memberikan gambaran tentang kualitas
mempermudah perencanaan baik kelebihan maupun kelemahan kinerja
pengembangan SDM yang tepat pada guru SDN Sindangsari. Hasil tersebut
tahun berikutnya. menjadi acuan bagi kepala sekolah untuk
Pengawas sekolah dan mempertahankan kekuatan dan kelebihan
penyelenggara pelatihan (yang dilakukan guru, serta melakukan pengembangan
di internal dan eksternal sekolah) terhadap guru dengan penguasaan
mengevaluasi perkembangan guru selama kompetensi yang masih lemah melalui
pelatihan berlangsung, dan hasilnya manajemen sumber daya manusia
dilaporkan kepada kepala sekolah. pendidikan (MSDMP).
Evaluasi selanjutnya dilakukan kepala Diketahui dari hasil PKG, masih
sekolah setelah proses pelatihan, yaitu terdapat beberapa guru yang memilliki
ketika guru yang bersangkutan kelemahan penguasaan pada kompetensi
melaksanakan proses pembelajaran. pedagogik dan profesional. Dari hasil
Kepala sekolah menilai efektifitas setiap tersebut, kepala sekolah menyusun
teknik pengembangan guru melalui proses perencanaan pengembangan guru yang
pembelajaran yang dilakukan di sekolah. dapat mengatasi kelemahan yang ada.
Hasil dan evaluasi tersebut akan menjadi Pengembangan tersebut dilakukan melalui
acuan kepala sekolah untuk pelaksanaan seminar, pertemuan KKG dan pelatihan
MSDMP pada tahun selanjutnya. kurikulum untuk kompetensi pedagogik
serta melalui kaulifikasi akademik dan
1. Kompetensi Pedagogik : seminar/pelatihan keprofesionalan guru
a. Seminar untuk kompetensi profesional.
b. KKG Sementara itu untuk
c. Pelatihan mempertahankan guru dengan kompetensi
yang sudah baik, kepala sekolah
2. Kompetensi Profesional melakukan pengembangan dengan
a. Akademik mengikutsertakan guru yang bersangkutan
b. Seminar Keprofesionalan dalam kegiatan ilmiah, seminar dan
konferensi serta pelatihan-pelatihan yang
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
sesuai dengan kebutuhan guru teresbut.
Kesimpulan Dengan demikian diharapkan
pengembangan guru SDN Sindangsari
Keberhasilan proses pendidikan bukan akan lebih efektif, efisien dan tepat
hanya karena terdapa SDM berkualitas, sasaran. Sehingga kualitas guru SDN
tetapi juga melalui pengelolaan yang baik Sindangsari dapat dipertahankan dan
terhadap SDM tersebut. Karena walaupun ditingkatkan yang akan mempermudah
SDM yang ada berkualitas, tetapi apabila ketercapaian tujuan lembaga.
tidak disertai dengan pengelolaan dan
pengembangan yang baik, maka kualitas Implikasi
SDM tersebut akan sulit dipertahankan dan
Dari hasil penelitian ini dapat
akan berdampak pada proses pembelajaran
dikembangkan penelitian serupa tentang
yang tidak maksimal. Oleh karenanya
manajemen sumber daya manusia
diperlukan gambaran umum mengenai
pendidikan berbasis penilaian dalam
kualitas SDM yang ada sehingga dapat
peningkatan mutu mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 89

monitoring guna mencapai tujuan amanat udang-undang


pendidikan yang bermutu sesuai dengan

DAFTAR PUSTAKA Gunawan, I., 2014. Metode Penelitian


Kuantitatif; Teori dan Praktik.
Abidin, Z., 2012. Metodolodi Penelitian Jakarta : Bumi Aksara.
Pendidikan; Perspektif Paradigma Moloeng, L.J., 2011. Metodologi
Baru dalam Pendidikan. Bogor: Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Graha Widya Sakti. Remaja Rosdakarya.
Anone., 2012. Pembinaan dan Muhsin, Y.H.d.M., 2014. Manajemen
Pengembangan Profesi Guru. Sumber Daya Pendidikan.
Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian; Bandung : CV Pustaka Setia.
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Mutohar, P.M., 2013. Manajemen Mutu
PT Rineka Cipta. Sekolah; Strategi Peningkatan
Damaianti, S.A.d.V.S., 2011. Metode Mutu dan Daya Saing Lembaga
Penelitian Bahasa. Bandung PT Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-
Remaja Rosdakarya. ruzz Media.

You might also like