Professional Documents
Culture Documents
Laporan Sizer .
Laporan Sizer .
Laporan Sizer .
PENDAHULUAN
b. Bahan Additive
Bahan additive adalah bahan tambahan yang akan masukkan ke dalam clinker
dalam proses penggilingan akhir untuk menghasilkan semen dengan tipe
tertentu. Bahan-bahan adiditive tersebut adalah berupa:
1. Pozzolan
Pozzolan merupakan bahan yang mengandung senyawa silika atau silika
alumina. Jika dicampur air, maka pozzolan tersebut akan membentuk
kalsium hidroksida.
2. Gipsum
Gipsum digunakan sebagai sumber kalsium sulfat (CaSO4·2H2O) dengan
reaksi pembentukan yang menghasilkan sedikit panas. Fungsi dari gypsum
sendiri dalam produk semen adalah untuk memperlambat terjadinya proses
pengerasan atau setting time ketika ditambahkan dengan air, atau biasa
disebut sebagai retarder.
3. Batu Kapur
Dalam penggilingan akhir, untuk semen tipe tertentu, batu kapur
ditambahkan kembali.
4. Fly Ash
Fly ash adalah abu hasil pembakaran batu bara dalam kiln. Abu ini termasuk
dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) sehingga bahaya pada
lingkungan apabila langsung dibuang tanpa pengendalian yang tepat. Salah
satu cara pengendalian tersebut adalah dengan menjadikannya bahan
additive karena terbukti meningkatkan kekuatan tekan pada beton, selain
material-material di atas, juga ada batu bara.
c. Mesin Utama
Mesin utama adalah mesin-mesin yang secara langsung bekerja untuk
menghasilkan semen. Ada empat mesin utama dalam proses produksi semen,
yaitu:
1. Raw Mill
Raw mill berfungsi untuk menggiling bahan-bahan mentah untuk mencapai
tingkat kehalusan tertentu. Bahan mentah dimasukkan ke dalam penggiling,
lalu diputar dengan media putar. Hasil dari penggilingan pada raw mill
disebut raw mix.
2. Rotary Kiln
Rotary kiln dapat disebut juga sebagai tanur putar. Tanur putar berfungsi
untuk membakar raw mix agar bisa menjadi clinker. Raw mix dibakar
dengan temperatur 1.400°C dengan bantuan bahan bakar batu bara. Hasil
dari pembakaran di tanur putar adalah clinker.
3. Coal Mill
Coal mill berfungsi untuk menghaluskan batu bara agar dapat terbakar
dengan mudah. Batu bara yang telah dihaluskan akan dimasukkan ke dalam
tanur putar bersama raw mix untuk membantu pembakaran raw mix.
4. Cement Mill
Cement mill berfungsi untuk melakukan penggilingan clinker dengan
bahan-bahan additive untuk kemudian dapat menjadi semen. Karena cement
mill merupakan penggilingan terakhir dalam proses pembuatan semen,
maka ada juga yang menyebutnya sebagai finish mill.
d. Alat pengangkut
Alat pengangkut berfungsi untuk memindahkan material dari satu tempat ke
tempat lainnya. Ada beberapa alat pengangkut yang digunakan, yaitu:
1. Belt Conveyor
Belt conveyor digunakan untuk mengangkut bahan baku dari tambang dan
bahan-bahan lainnya yang terlibat dalam pembuatan semen dari satu proses
ke proses berikutnya.
2. Pan conveyor
Khusus untuk mengangkut clinker dari kiln menuju silo clinker, karena
memiliki temperatur tinggi, maka jenis conveyor yang digunakan adalah
pan conveyor yang terbuat dari logam. Hal ini bertujuan agar system
conveyor tahan terhadap temperatur tinggi.
3. Air slide
Air slide berfungsi untuk meluncurkan produk menggunakan udara
bertekanan dari arah bawah produk, yang bergerak dalam lintasan miring
dan tertutup. Biasanya digunakan untuk mengangkut raw mix pada raw
mill.
4. Air Lift
Air lift berfungsi untuk mengangat material secara vertikal menggunakan
udara bertekanan yang dihasilkan oleh rotary blower. Dikarenakan
menggunakan udara bertekanan, maka prinsip kerjanya mirip dengan air
slide. Hanya saja tekanan yang digunakan pada air slide lebih besar.
5. Elevator
Elevator berfungsi mengangkut material ke area yang lebih tinggi. Biasanya
digunakan untuk mengangkut material ke dalam silo. Material diangkut
dalam bucket yang ditempelkan pada belt atau chain.
6. Bag House Filter (BHF)
Bag house filter adalah sebuah perangkat penangkap debu yang berfungsi
untuk menangkap material yang beterbangan pada penangkap yang
berbentuk silinder besar dengan tinggi 12 meter. Material yang sudah
melewati proses penggilingan dapat beterbangan secara bebas selama
proses transportasi karena sudah berbentuk partikel debu sehingga sangat
ringan dan dapat beterbangan di udara.
7. Mill Feed
Mill feed merupakan alat yang digunakan untuk mengumpan material sesuai
dengan komposisi yang dibutuhkan untuk ditransfer menuju mesin
penggiling. Mill feed yang mengumpan bahan baku utama disebut raw mill
feed dan akan ditransfer menuju raw mill. Sementara mill feed yang
mengumpankan clinker dan bahan additive menuju cement mill disebut
cement mill feed.
8. Air separator
Air separator berfungsi memisahkan material yang berupa partikel halus
dan kasar, serta material jadi dan material reject.
e. Mesin Penunjang
Mesin penunjang adalah mesin yang tidak dilewati bahan dalam proses
pembuatan semen, tetapi dapat menunjang proses produksi semen. Ada
beberapa mesin penunjang yang digunakan di PT Semen Padang, yaitu:
1. Reclaimer
Reclaimer adalah suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan material
dari storage yard untuk kemudian ditransfer ke raw mill feed menggunakan
belt conveyor. Kelebihan dari reclaimer dibandingkan menggunakan alat
berat loader adalah kapasitas transfer (dalam satuan m3/jam) lebih mudah
diukur sehingga penakaran bahan dalam proses penggilingan lebih mudah,
serta efisiensi bahan bakar dan tenaga kerja.
2. Jet pulse filter (JPF)
Jet pulse filter merupakan salah satu pengumpul debu. Prinsip kerjanya
mirip dengan bag house filter (BHF), hanya saja ukurannya lebih kecil dan
biasanya ditempatkan pada alat pengangkut outlet. Kelebihan penggunaan
JPF adalah material yang beterbangan saat ditransfer dari mill feed maupun
ke silo dapat ditangkap dan dikembalikan ke alat pengangkut, sementara
udara bersih yang berada bersama material akan disaring dan dilepaskan ke
lingkungan.
f. Penyimpanan (Storage)
Penyimpanan berfungsi untuk menyimpan material sebelum diolah, karena
tidak semua bahan akan digunakan secara bersamaan menyesuaikan dengan
komposisi bahan yang dibutuhkan. Jenis penyimpanan yang digunakan di PT
Semen Padang adalah sebagai berikut:
1. Silo
Silo merupakan suatu struktur bangunan yang digunakan untuk menyimpan
clinker dan semen.
2. Storage yard
Storage yard merupakan sebuah area datar luas serta berstruktur dinding
dan atap yang digunakan untuk menyimpan bahan baku utama dan bahan
additive dalam proses pembuatan semen.
g. Gedung Kendali
Proses produksi di PT Semen Padang sudah menggunakan otomasi, maka
dibutuhkanlah satu ruang kendali pusat (Central Control Room, disingkat
CCR). Ruang CCR menjadi ruang untuk mengendalikan dan memantau proses
produksi pada pabrik, termasuk memantau abnormalitas dan kerusakan yang
terjadi sehingga bisa langsung dikoordinasikan dengan tepat kepada petugas
pabrik. Ruang CCR berada pada gedung CCR yang sekaligus menjadi kantor
untuk pabrik. Gedung CCR terdapat pada setiap pabrik di PT Semen Padang.
Gambar 2.1 berikut merupakan gedung CCR pabrik Indarung VI.
b. Apron Feeder
Apron Feeder digunakan untuk membawa material clay menuju sizer. Fitur
utama apron feeder adalah rantai dan lamella yang kuat yang disematkan ke
rangka utama. Panjang feeder diukur dari garis tengah sprocket belakang ke garis
tengah sprocket depan (gambar 2.4).
e. Teeth sizer
Konsep dasar dari sizer adalah penggunaan dua rotor dengan gigi yang besar
dan bergerak berlawanan melindas material, pada poros berdiameter kecil,
didorong pada kecepatan rendah dengan sistem torsi penggerak langsung tinggi
(Gambar 2.8).
2.4 Perawatan
Perawatan merupakan sebuah langkah pencegahan yang bertujuan untuk mengurangi
atau bahkan menghindari kerusakan dari peralatan dengan memastikan tingkat
keandalan dan kesiapan serta meminimalkan biaya perawatan (Assauri, 2008).
Menurut Assauri (2008), tujuan perawatan atau pemeliharaan adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
produksi.
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan
oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas
dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang
ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi
tersebut.
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien
keseluruhannya.
5. Menghindari kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja.
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya
dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan,
yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan
total biaya yang rendah.
Perawatan secara umum berfungsi untuk memperpanjang umur ekonomis dari mesin
dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan
produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan
proses produksi.
2. Penanganan
Adapun penanganan yang dapat dilakukan yaitu:
- Ganti segment teeth yang sudah mengalami pengikisan.
- Hardfacing teeth sizer
3. Pencegahan
Adapun pencegahan yang dapat dilakukan yaitu:
- Pemilihan Material Masuk.
Pada gambar 2.10 adalah Teeth yang sudah mengalami keausan
b. Pada scraper
1. Scraper Aus
a. Penyebab
Adapun penyebab terjadinya pengikisan terhadap scraper yaitu:
• Gesekan yang terus menerus dengan material.
b. Penanganan
Adapun penanganan yang dapat dilakukan pada scraper yaitu:
•Dilakukan asjustmen terlebih dahulu.
•Ganti scraper baru
c. Pencegahan
Adapun pencegahan yang dilakukan pada scraper yaitu:
•Atur kedalam scraper, jangan terlalu dalam.
2. Scraper Bengkok
- Penyebab
Scraper membentur material yang terlalu besar dan keras
- Penanganan
1) Rekondisi untuk mengembalikan ke bentuk semula
2) Ganti Scraper Baru.
- Pencegahan
Sesuaikan kedalaman reclaiming agar tidak terlalu dalam.
c. Pada bearing disetiap komponen berputar
1. Bearing terlalu cepat aus
- Penyebab
a. Pelumasan yang tidak optimal
b. Beban Kerja yang melebihi beban kerja yang diizinkan oleh manufaktur
mesin
- Penanganan
Ganti bearing baru
- Pencegahan
Lakukan Pelumasan secara rutin, ganti bila diperlukan sesuaikan kerja alat
dengan spesifikasi yang diberikan manufaktur.
2. Bearing Pecah
- Penyebab
a. Bearing telah mencapai ketahanan kerja maksimal
b. Panas berlebihan pada bearing
c. Pelumasan yang tidak optimal
- Penanganan
Ganti bearing baru
- Pencegahan
a. Lakukan Pelumasan secara rutin
b. Lakukan pengecekan pelumasan. Ganti pelumas bila diperlukan agar
gesekan dan panas dapat direduksi.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI
Mulai
Briefing
Mempersiapkan Alat
dan Bahan
Melakukan Proses
Maintenance
Selesai
3.2 Briefing
Briefing adalah memberikan penjelasan-penjelasan secara singkat atau pertemuan
untuk memberikan penerangan secara ringkas. Biasanya briefing digunakan oleh para
manajer atau pimpinan yang mengundang para karyawan atau tokoh-tokoh karyawan
untuk menerima penjelasan penjelasan tertentu
5.1 Kesimpulan
Praktik Industri merupakan sarana bagi mahasiswa untuk melihat dan
mengetahui aplikasi dari ilmu yang didapat selama perkuliahan di kampus dengan
kondisi di lapangan atau dunia kerja. Dari masalah yang diperoleh selama kerja praktik
di PT Semen Padang, tidak semua ilmu di perkuliahan dapat diterapkan langsung ke
lapangan. Sehingga selama kerja praktik ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut ; PT
Semen Padang adalah suatu perusahaan semen yang memproduksi berbagai tipe semen
sesuai dengan kegunaannya.
1. Dalam produksi semen, PT Semen Padang menggunakan berbagai macam alat
dan mesin yang berfungsi sebagai mesin utama maupun penunjang dalam
proses produksi.
2. Sizer Clay merupakan salah satu mesin penunjang yang meningkatkan efesien
dalam pengendalian bahan material Clay (Tanah Liat).
3. Perawatan yang rutin dan maksimal dapat mencegah mesin dari kerusakan
sehingga menghasilkan penurunan biaya produksi.
4. Keausan adalah abnormalitas yang dapat diprediksi sesuai dengan kondisi
kerja alat. Penanganan keausan yang tepat dapat mencegah kerusakan yang
timbul akibat komponen yang aus tersebut.
5.2 Saran
Setelah melalui proses kerja praktik, maka penulis dapat memberikan saran-
saran sebagai berikut:
1. Sebelum memulai kerja praktik, mahasiswa dianjurkan mencari tahu tentang
perusahaan tempat akan melaksanakan kerja praktik, termasuk mengenai
produk-produk yang dihasilkan.
2. Pelajari dengan baik apa yang diperoleh di lapangan karena tidak semua yang
ada di lapangan dapat diperoleh di perkuliahan.
3. Selalu utamakan keselamatan kerja dalam setiap kegiatan.
4. Bagi karyawan khususnya yang di lapangan, lakukan perbaikan dan
peningkatan mutu dan kualitas kerja apabila ditemukan suatu hal yang dapat
diubah dan diperbaiki.
5. Mekanik yang handal perlu disiapkan untuk melakukan tindakan yang tepat
bila terjadi kerusakan mesin.
6. Perlu disediakan suku cadang agar bila bagian mesin yang perlu diganti tidak
menghentikan proses produksi yang terlalu lama.
7. Melakukan Penggantian Dibawah 50%.
8. Melakukan Pengelasan Maksimal 3 kali,Bila Melakukan Pengelasan Lebih 3
kali akan menyebabkan perubahan struktur casting menjadi getas dan mudah
patah.