Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Exploratory Factor Analysis

1. What is exploratory Factor Analysis?


Analisis faktor eksplorasi dapat digunakan untuk menguji pola atau hubungan yang
mendasari sejumlah besar variabel dan untuk menentukan apakah informasi dapat diringkas
atau diringkas dalam serangkaian faktor atau komponen yang lebih kecil.

Exploratory factor analysis (EFA)


m, analisis faktor menyediakan alat untuk menganalisis struktur keterkaitan (korelasi) di
antara sejumlah besar variabel (misalnya, nilai atau soal ujian, tanggapan kuesioner, pola
penggunaan media sosial, pelacakan digital) dengan mendefinisikan serangkaian variabel
yang sangat saling terkait, yang dikenal sebagai factor atau komponen.
Linear combination (variate) of the original variables. Factors also represent the underlying
dimensions (constructs) that summarize or account for the original set of observed variables.

adalah metode statistik yang digunakan untuk membangun model struktur yang terdiri dari
satu set atau banyak variabel. EFA adalah salah satu metode analisis faktor untuk
mengidentifikasi hubungan antara variabel manifest atau variabel indikator dalam
membangun sebuah konstruk. EFA digunakan dalam kondisi dimana peneliti tidak memiliki
informasi awal atau hipotesis harus dikelompokkan ke dalam variabel mana saja sekumpulan
indikator yang telah dibuat. jadi peneliti berangkat dari indikator (manifest) kemudian
membentuk variabel. EFA juga digunakan dalam kondisi dimana variabel laten memiliki
indikator yang belum jelas. indikator satu variabel laten dimungkinkan overlap dengan
indikator variabel laten lainnya.

Tujuan dari analisis faktor ialah untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel. Variabel
yang memiliki hubungan yang tinggi akan menghasilkan sebuah pola yang baru, sehingga
dapat dideskripsikan dalam bentuk yang lebih sederhana.
analisis faktor ialah cara untuk menemukan kelompok variabel baru yang lebih sedikit
jumlahnya dibanding variabel sebelumnya. Setiap kelompok variabel, membentuk kerangka
dasar yang disebut faktor. Setiap faktor tersebut, jika diinterpretasikan akan memudahkan
penentuan variabel yang sebelumnya tidak dapat diukur.

EFA adalah analisis yang sebelumnya sudah terprediksi, lalu dibuat sebuah pola yang lebih
kompleks. EFA merupakan analisa langkah awan pada langkah lanjutan untuk membangun
sistem pengukuran yang menghasilkan suatu dasar berupa hasil agar dapat diuraikan.

Faktor analisis adalah salah satu keluarga analisis multivariate yang bertujuan meringkas
atau mereduksi variabel amatan secara keseluruhan menjadi beberapa variabel atau dimensi
baru. Akan tetapi dengan variabel atau dimensi baru yang terbentuk tetap mampu
mempresentasikan variabel utama. Dalam analisis factor dikenal 2 pendekatan utama, yaitu
Exploratory Factor Analysis (EFA) dan Confirmatory Factor Analysis (CFA).
Kita menggunakan EFA bila banyaknya faktor yang akan terbentuk tidak ditentukan terlebih
dahulu. Sebaliknya CFA digunakan apabila faktor yang terbentuk telah ditetapkan terlebih
dahulu

analisis faktor eksploratori akan menghasilkan suatu dasar berupa hasil yang dapat diuraikan,
untuk dapat menguraikan serta mempermudah menginterpretasi hasil analisis agar
memperoleh data yang pasti, maka dilakukan analisis lanjutan. Analisis lanjutan yang
dimaksud seperti uji T, uji F, atau ANOVA, analisis regresi, analisis faktor lanjutan, analisis
kluster.

2. A Hypothetical example of exploratory Factor Analysis


Asumsikan bahwa melalui penelitian kualitatif, sebuah perusahaan ritel mengidentifikasi 80
karakteristik berbeda dari toko ritel dan layanannya yang menurut konsumen mempengaruhi
pilihan pelanggan di antara toko-toko tersebut. Pengecer ingin memahami bagaimana
konsumen mengambil keputusan namun merasa tidak dapat mengevaluasi 80 karakteristik
terpisah atau mengembangkan rencana tindakan untuk banyak variabel, karena variabel
tersebut terlalu spesifik. Pada saat yang sama, masalahnya sangat kompleks karena
pengecer harus memahami masalah di dalam toko dan online. Akibatnya, pengecer ingin
mengetahui apakah konsumen berpikir dalam dimensi evaluatif yang lebih umum dan bukan
hanya pada item tertentu. Misalnya, konsumen mungkin menganggap tenaga penjualan
sebagai dimensi evaluatif yang lebih umum yang terdiri dari banyak karakteristik yang lebih
spesifik, seperti pengetahuan, kesopanan, dan kesopanan. kesukaan, kepekaan, keramahan,
suka menolong, dan sebagainya. Pada saat yang sama, dimensi di dalam toko cenderung
berbeda dengan dimensi online. Untuk mengidentifikasi dimensi yang lebih luas ini, pengecer
dapat melakukan survei yang meminta evaluasi konsumen terhadap masing-masing 80 item
tertentu. Analisis faktor eksplorasi kemudian akan digunakan untuk mengidentifikasi dimensi
evaluatif mendasar yang lebih luas. Item tertentu yang berkorelasi tinggi diasumsikan menjadi
anggota dimensi yang lebih luas. Dimensi-dimensi ini membentuk dasar untuk membuat
gabungan variabel-variabel tertentu, yang pada gilirannya memungkinkan dimensi-dimensi
tersebut diinterpretasikan dan dideskripsikan. Dalam contoh kita, analisis faktor eksplorasi
mungkin mengidentifikasi dimensi seperti pilihan produk, kualitas produk, harga, personel
toko, layanan, kemudahan penggunaan situs web, dan suasana toko sebagai dimensi
evaluatif yang lebih luas yang digunakan oleh responden. Masing-masing dimensi ini berisi
item spesifik yang merupakan aspek dari dimensi evaluatif yang lebih luas.
Contoh analisis faktor eksplorasi ini menunjukkan tujuan dasarnya dalam mengelompokkan
variabel-variabel yang sangat berkorelasi ke dalam kumpulan (faktor) yang berbeda. Dalam
banyak situasi, faktor-faktor ini dapat memberikan banyak informasi tentang hubungan antar
variabel. Dalam contoh ini, analisis faktor eksplorasi mengidentifikasi manajemen toko
sebagai serangkaian konsep yang lebih kecil untuk dipertimbangkan dalam rencana
pemasaran strategis atau taktis, sambil tetap memberikan wawasan tentang apa yang
membentuk setiap area umum (yaitu, variabel individual yang menentukan setiap faktor).

3. Factor Analysis Decision Process


Tujuan EFA :
1. Untuk mengidentifikasi dimensi mendasar (faktor) yang dapat menjelaskankorelasi
sekumpulan variabel.
2. Untuk mengidentifikasi variabel baru, yang dapat digunakan untuk analisislainnya
(contohnya: Regresi)
3. Untuk mengidentifikasi satu atau beberapa variabel dari avariabel yang banyak
jumlahnya.

a. Stage 1: objectives of Factor Analysis


Titik awal dalam analisis faktor, seperti halnya teknik statistik lainnya, adalah masalah
penelitian. Tujuan umum dari teknik analisis faktor eksplorasi adalah untuk
menemukan cara untuk menyingkat (meringkas) informasi yang terkandung dalam
sejumlah variabel asli ke dalam kumpulan dimensi atau variat (faktor) baru yang lebih
kecil dengan kehilangan informasi yang minimal—yaitu , untuk mencari dan
mendefinisikan konstruksi fundamental atau dimensi yang diasumsikan mendasari
variabel asli [25, 49]. Dalam mencapai tujuannya, analisis faktor eksplorasi berfokus
pada empat hal: menentukan unit analisis, mencapai peringkasan data dan/atau
reduksi data, pemilihan variabel, dan menggunakan hasil analisis faktor eksplorasi
dengan teknik multivariat lainny
i. Specifying the Unit of Analysis
Hingga saat ini, kami telah mendefinisikan analisis faktor eksploratif hanya
dalam kaitannya dengan mengidentifikasi struktur di antara serangkaian
variabel. Analisis faktor eksplorasi sebenarnya merupakan model yang lebih
umum karena dapat mengidentifikasi struktur hubungan
ii. Achieving Data Summarization Versus Data Reduction
iii. Variable Selection
iv. Using Factor Analysis with Other Multivariate Techniques
b. Stage 2: Designing an exploratory Factor Analysis
c. Stage 3: Assumptions in exploratory Factor Analysis
d. Stage 4: Deriving Factors and Assessing overall Fit
e. Stage 5: interpreting the Factors
f. Stage 6: Validation of exploratory Factor Analysis
g. Stage 7: Data Reduction—Additional Uses of exploratory Factor Analysis Results
4. An illustrative example
a. Stage 1: Objectives of Factor Analysis
b. Stage 2: Designing a Factor Analysis
c. Stage 3: Assumptions in Factor Analysis
d. Stages 4–7: Principal Component Factor Analysis:
e. Stages 4 & 5: Common Factor Analysis:
f. A Managerial Overview of the Results

a. Bedakan teknik analisis faktor eksplorasi dari teknik multivariat lainnya.


b. Bedakan antara penggunaan teknik analisis faktor eksploratif dan konfirmatori.
c. Memahami tujuh tahap penerapan analisis faktor eksplorasi.
d. Membedakan antara R Dan Q analisis faktor.
e. Identifikasi perbedaan antara analisis komponen utama dan model analisis faktor umum. –
f. Jelaskan cara menentukan jumlah faktor yang akan diekstraksi.
g. Menjelaskan konsep rotasi faktor.
h. Jelaskan cara memberi nama suatu faktor.
i. Jelaskan kegunaan tambahan analisis faktor eksplorasi.
j. Nyatakan keterbatasan utama teknik analisis faktor eksplorasi

You might also like