Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 43

[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot

DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN DALAM IKLAN


TELEVISI
(Kajian Semiotik Tentang Iklan KB Versi Televisi Episode “Pernikahan Dini”)

Cosmas Gatot Haryono


cosgathar@gmail.com

ABSTRACT

The fall of the Suharto government coupled with changes and reforms in
various fields apparently it does not touch the family planning program. BKKBN
noted, the population growth rate after the reform uncontrollable. Early marriage
which contributed to high birth rate compared to previous years. Today, the
government began to realize and seek to return the brakes on population growth
rate, which until now at 2.6 percent. BKKBN various campaigns conducted
through various media. One of the themes compelling ads and according to the
researchers studied is a theme suited for early marriage. Advertising on television
is about the love of a young woman who was rejected by his idol because of
problems young age. The boy's love was finally accepted after he finish school
and get a job.
In this study, researcher used a qualitative research method with a semiotic
approach to determine the meaning or message is behind the ad. Data collection
method in this paper is a method of documentation, while the method of data
analysis used in this paper is the method of semiotic analysis with a semiotic
analysis is based on the theory of Roland Barthes, the meaning of the signified,
signifier, denotation, connotation, and mythology.

Results from this study revealed that the ad about KB represents marriage
as an important step in life that must be prepared carefully. Not only is the right
age factor alone, but more than that marriage must be accompanied by a
readiness partner in terms of economic, health, and the future of generations in
denotations and connotations. Proper preparation will only be obtained at the age
that had been "ideal" or ready for marriage. Through these ads, BKKBN want to
deliver message that early marriage is not an option and should be avoided. In
addition, there is a changing targets and campaign goals KB change to young
people than ever among the elderly or a new family.

Keyword : semiotic, signified, signifier, denotation, and konotation

1
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

A. Latar Belakang menikmati sumber daya secara


Salah satu modal utama sebuah maksimal. Dengan demikian semakin
negara adalah jumlah penduduknya. banyak pula anggota masyarakat
Penduduklah yang secara nyata yang menjadi sejahtera. Oleh karena
mewakilkan hakikat negara sebagai itu, banyak negara yang mencoba
sebuah bangsa. Dalam pendekatan untuk membatasi pertumbuhan
ekonomi, para ekonom klasik yang jumlah penduduk agar kesejahteraan
pelopori oleh Adam Smith (1790), penduduknya bisa tercapai.
menyatakan bahwa jumlah penduduk Di Indonesia, sejak zaman
menjadi sebuah input yang sangat orde baru pihak pemerintah terus
potensial yang dapat digunakan mencanangkan program KB
sebagai faktor produksi dalam rangka (Keluarga Berencana); sebuah
meningkatkan kesejahteraan rumah wacana program pengendalian jumlah
tangga perusahaan. Semakin besar penduduk dengan cara menekan
jumlah penduduk, semakin besar angka kelahiran. Sejak tahun 1970,
tersedia tenaga kerja yang dapat pemerintah mulai mencanangkan
digunakan. Tapi di sisi lain, jumlah pengendalian kelahiran dengan
penduduk yang besar ini juga akan program dua anak cukup. Kepala
memicu persaingan yang sangat keras Badan Kependudukan dan Keluarga
untuk memperebutkan sumber daya. Berencana Nasional (BKKBN) Fasli
Semakin tinggi jumlah penduduk Jalal mengungkapkan pada 2013 ini
akan semakin tinggi tingkat gesekan diperkirakan jumlah penduduk
dan semakin sedikit yang bisa Indonesia akan bertambah menjadi
merasakan sumber daya secara 250 juta jiwa dengan pertumbuhan
maksimal. Sebaliknya, semakin kecil penduduk 1,49 persen per tahun1.
jumlah penduduk sebuah negara,
semakin rendah gesekan-gesekan
1
yang mungkin terjadi dan semakin Lihat Republika Online, edisi rabu 17 Juli
2013 dengan judul: 2013 Penduduk
banyak penduduk yang bisa Indonesia Diperkirakan 250 Juta Jiwa

2
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

Berdasarkan sensus penduduk data Riset Kesehatan Dasar


tahun 2010 jumlah anak usia dibawah (Riskesdas) pada tahun 2010,
lima tahun mencapai 22.678.702 kecenderungan wanita di Indonesia
jiwa. Angka tersebut merupakan untuk menikah pada usia sangat muda
angka yang cukup besar dalam (di bawah 14 tahun) masih cukup
struktur penduduk Indonesia usia besar, yaitu sekitar 5 persen.
dini. Salah satu faktor utama yang Sementara persentase paling banyak
mendorong pertumbuhan itu adalah didapat dari usia 15-19 tahun2. Patut
masih tingginya tingkat fertilitas diduga bahwa pernikahan usia dini
penduduk Indonesia. menjadi salah satu faktor utama
Laju pertumbuhan penduduk sulitnya pembatasan kelahiran yang
di Indonesia yang sedemikian cepat, dicanangkan pemerintah melalui
akan sangat sulit dimbangi oleh program KB.
pertumbuhan pembangunan di Hal ini diperkuat oleh hasil
Indonesia sendiri. Sehingga akan survei Demografi dan Kesehatan
menambah tingkat kemiskinan di Indonesia (SDKI) tahun 2012 yang
Indonesia. Keadaan ini tentu sekaligus menjadi pukulan telak bagi
memerlukan perhatian yang cukup pemerintah. Data survei SDKI
besar dari seluruh sektor dan lapisan memperlihatkan tingkat kelahiran
masyarakat agar bertambahnya (TFR) nasional meningkat dari 2,41
jumlah penduduk diiringi dengan menjadi 2,6. Sebanyak 5,4 persen
meningkatnya kualitas generasi remaja pernah melakukan hubungan
bangsa. Oleh karena itu, memberikan seks pranikah, dan sebanyak 11,2
perhatian lebih atau minimal hubungan pranikah tersebut berakhir
memenuhi kebutuhan minimal anak dengan kehamilan. Hal ini memberi
menjadi sangat penting. gambaran bahwa keberhasilan
Karena bagaimanapun juga, reformasi dalam berbagai bidang di
anak adalah awal mata rantai
2
manusia yang menentukan kondisi Lihat Detik.com edisi Rabu, 28 agustus
2013 dengan judul: Pernikahan Dini Masih
bangsa di masa depan. Berdasarkan Banyak Terjadi, Program KB Sulit Terwujud

3
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

negara ini, tidak pernah menyentuh “Pernikahan Dini”. Dalam perspektif


bidang kependudukan. komunikasi, iklan merupakan salah
Remaja dan anak-anak justru satu bentuk komunikasi massa yang
terlibat atau “terjebak” dalam memanfaatkan media massa sebagai
hubungan seks pranikah tanpa channel untuk menyampaikan suatu
pengetahuan mengenai alat-alat pesan dengan waktu singkat.
kontrasepsi yang dapat membuat Iklan atau advertising pada
pengendalian penduduk menjadi dasarnya merupakan pesan yang
semakin sulit dilakukan. Kemudian menawarkan suatu produk yang
munculah pernikahan yang dilakukan ditujukan kepada masyarakat lewat
pada usia terlalu muda yang bisa suatu media (Jefkin, 1997). Dalam
berakibat buruk, baik secara fisik kajian komunikasi, iklan dilihat
maupun secara mental. Dalam hal ini, sebagai salah satu sarana propaganda
pemerintah mempunyai “PR“ yang dalam mengkontruksikan suatu pesan.
sangat besar untuk mengatasi Danesi (2010) menyebut iklan
permasalah besar hal ini. Untuk diciptakan dalam dua cara, yaitu
mengatasi permasalah tersebut, permisision dan penciptaan citra.
pemerintah dalam hal ini BKKBN Permisision dapat merujuk pada
(Badan Kependudukan dan Keluarga penempatan atau penargetan produk
Berencana Nasional) mencoba bagi orang-orang yang tepat.
melakukan sosialisasi program Sedangkan penciptaan citra adalah
Keluarga berencana dengan berbagai menciptakan “kepribadian” atas
cara. Salah satu yang dilakukan sebuah produk. Citra atau kepribadian
pemerintah adalah melalui iklan di atas produk dibangun dengan teknik
televisi. Berbagai macam iklan mitologisasi. Iklan biasa dirancang
layanan masyarakat tentang program untuk mencapai sasaran spesifik dari
KB dengan berbagai versi telah perusahaan, walaupun tujuan akhir
ditayangkan di televisi. dari program periklanan adalah untuk
Salah satunya dan yang mendorong keputusan pembelian oleh
terbaru adalah iklan KB dengan tema konsumen (Danesi, 2010).

4
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

Iklan merupakan sarana menggali bagaimana pesan penting


untuk menarik perhatian dan secara membangun keluarga yang ideal
lebih jauh lagi merubah perilaku direpresentasikan dalam iklan
manusia dalam beberapa aspek. berdasarkan sasaran yang dituju,
Dalam konteks KB, iklan diharapkan yaitu anak muda.
mampu merubah perilaku masyarakat
dalam membangun keluarga B. Rumusan Masalah
sejahtera. Iklan program KB episode
Untuk mengkaji representasi
pernikahan dini ini sangat menarik
usia pernikahan yang terkandung
bagi peneliti karena tema yang
dalam iklan KB versi siaran televisi
diangkat mencerminkan masalah
dalam episode Pernikahan Dini,
utama yang sedang dihadapi oleh
peneliti merumuskan masalah nya
pemerintah dalam mengendalikan laju
sebagai berikut: Bagaimanakah usia
pertumbuhan penduduk. Pemerintah
ideal pernikahan direpresentasikan
sangat berkepentingan untuk
dalam iklan KB episode “Pernikahan
mengendalikan angka kelahiran
Dini”?
sekaligus memberikan pengarahan
atau edukasi kepada remaja dan
C. Tujuan Penelitian
orang tua tentang pernikahan yang
terencana dan usia pernikahan yang Tujuan dari penelitian ini
cukup agar keluarga yang terbangun untuk mengkaji representasi usia
menjadi keluarga yang bahagia. ideal pernikahan yang terkandung
Kedewasaan usia ketika menikah dalam iklan layanan masyarakat KB
diterapkan untuk menurunkan angka dalam episode Pernikahan Dini.
kematian ibu dan bayi dalam proses Penelitian ini akan menampilkan
persalinan, serta sebagai momen pentingnya kebahagiaan yang
aktualisasi diri bagi para wanita. bersumber dari usia yang pas saat
Peneliti tertarik untuk melihat menikah yang coba dikomunikasikan
representasi pesan yang ditawarkan pemerintah dalam hal ini BKKBN
oleh iklan tersebut . Peneliti ingin melalui iklan.

5
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

D. Studi Pustaka sebagai ikatan suami istri yang sah,


D.1. Pernikahan dan Usia Ideal menurut ensiklopedia Indonesia
Menikah diartikan sebagai perjodohan laki-laki
Perkawinan atau pernikahan dan perempuan menjadi suami istri.
adalah ikatan sosial atau ikatan Sedangkan menurut Undang-Undang
perjanjian hukum antar pribadi yang Perkawinan No.1 Tahun 1974, yang
membentuk hubungan kekerabatan dimaksud dengan perkawinan adalah
dan merupakan suatu pranata dalam ikatan lahir batin antara seorang pria
budaya setempat yang meresmikan dan seorang wanita sebagai suami
hubungan antar pribadi atau istri dengan tujuan membentuk
interpersonal yang tergambar secara keluarga (rumah tangga) yang
intim dan seksual. Perkawinan bahagia dan kekal berdasarkan
biasanya dilakukan dengan ritual Ketuhanan Yang Maha Esa.
tertentu yang dimulai dan diresmikan Ikatan lahir adalah hubungan
dengan upacara pernikahan. formal yang dapat dilihat karena
Perkawinan dijalani dengan maksud dibentuk menurut undang-undang,
untuk membentuk sebuah keluarga, hubungan mana mengikat kedua
dimana bentuk perkawinan bisa pihak dan pihak lain dalam
berbeda-beda tergantung budaya yang masyarakat. Ikatan batin adalah
menlingkupinya. hubungan yang tidak formal yang
Tapi umumnya perkawinan dibentuk dengan kemauan bersama
itu ekslusif dan mengenal konsep yang sungguh-sungguh, yang
perselingkuhan sebagai pelanggaran mengikat kedua pihak saja. Dengan
terhadap perkawinan. Perkawinan ditetapkannya atau dikeluarkannya
umumnya dijalani dengan maksud Undang-Undang No.1 Tahun 1974
untuk membentuk keluarga. diatas maka seluruh seluk beluk
Umumnya perkawinan harus tentang perkawinan di Indonesia
diresmikan dengan pernikahan. diatur oleh undang-undang tersebut.
Menurut Ensiklopedia Indonesia, Undang–Undang Perkawinan
perkawinan yang sering diartikan itu dilengkapi dengan Peraturan

6
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

Pemerintah No. 9 Tahun 1975 yaitu mempersatukan diri, tetapi seluruh


tentang pelaksanaan Undang-Undang keluarga besarnya juga ikut. Proses
No.1 Tahun 1974 tersebut diatas dan pengenalan antar pasangan itu
menjadi acuan tentang perkawinan di berlangsung hingga salah satu
Indonesia. pasangan mati, dan dalam perkawinan
Dari dua pengertian di atas terjadi proses pengembangan yang
terlihat jelas bahwa yang diikat didasari oleh LOVE yaitu Listen,
dalam pernikahan sebagai suami istri Observe, Value dan Emphaty
adalah seorang pria dan seorang (Wismanto, 2005).
wanita. Ini berarti jika ada dua wanita Pernikahan pada dasarnya
atau dua pria yang ingin diikat merupakan salah satu aktivitas
sebagai suami dan istri melalui individu manusia dalam bentuk
perkawinan, menurut Undang- kerjasama kelompok yang selalu
Undang Pernikahan tidak dapat terkait dengan tujuan yang hendak
dilakukan atau tidak sah. Dalam dicapai oleh individu-individu yang
setiap pernikahan, selain cinta juga bersangkutan. Idealnya, pernikahan
diperlukan saling pengertian yang merupakan aktivitas satu pasangan
mendalam, kesediaan untuk saling yang memiliki tujuannya bersama dan
menerima pasangan masing-masing diwujudkan secara bersama pula.
dengan latar belakang yang Tetapi karena perkawinan itu terdiri
merupakan bagian dari keberadaan dari dua individu, maka ada
seluruh kepribadiannya. kemungkinan bahwa tujuan tertentu
Hal ini berarti mereka juga mereka kadang kala tidak sama. Bila
harus bersedia menerima dan hal tersebut terjadi, maka tujuan itu
memasuki lingkungan sosial budaya harus dibulatkan agar terdapat satu
pasangan-nya, dan karenanya kesatuan dalam tujuan tersebut.
diperlukan keterbukaan dan toleransi Makan dibutuhkan komunikasi dan
yang sangat tinggi, serta saling kerjasama.
penyesuaian diri yang harmonis. Dalam pasal 1 Undang-
Orang menikah bukan hanya Undang Perkawinan, dengan jelas

7
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

disebutkan bahwa tujuan dari kegagalan dalam menyesuaikan diri


perkawinan adalah membentuk dalam hal keuangan, perilaku, dan
keluarga yang bahagia dan kekal permasalahan seksualitas.
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Kebahagiaan itu sendiri
Esa. Pasal itu menerangkan secara mempunyai berbagai makna atau
jelas pentingnya pembentukan sering dimaknai secara beragam
keluarga yang bahagia dan kekal atau tergantung dari sudut pandang masing
bisa bertahan lama. Dengan masing. Salah satunya, kebahagiaan
demikian, rasa kebahagian dan seringkali dimaknai sebagai perasaan
keberlangsungan kebahagiaan dalam kegembiraan, yaitu suatu keadaan
keluarga hasil pernikahan itu menjadi pikiran atau perasaan yang ditandai
hal yang harus diwujudkan dan dengan kesenangan, cinta, kepuasan,
diusahakan setiap orang yang kenikmatan, atau kegembiraan.
melangsungkan pernikahan Berbagai pendekatan filsafat, agama,
Kebahagiaan keluarga baru psikologi, dan biologi telah dilakukan
yang terbentuk melalui pernikahan untuk mendefinisikan kebahagiaan
akan sangat dipengaruhi keberhasilan dan menentukan sumbernya. Para
pasangan untuk menyesuaikan diri. filsuf dan pemikir agama telah sering
Masalah penyesuaian dengan mendefinisikan kebahagiaan dalam
pasangan (istri atau suaminya) adalah kaitan dengan kehidupan yang baik
masalah pokok pertama yang dan tidak hanya sekadar sebagai suatu
biasanya dihadapi pasangan yang emosi.
baru menikah3. Penyesuaian di sini Aristoteles mengartikan
tidak hanya belaku pada kebahagiaan sebagai kesejahteraan
permasalahan keuangan saja, tetapi (eudaimonia) dalam kehidupan
juga penyesuaian perilaku dan mental dan keterpenuhan kapasitas
seksual. Banyak pasangan yang justru manusia sebagai manusia. Sebuah
akhirnya gagal atau bercerai karena posisi pasif manusia yang puas

3
karena telah mendapatkan apa yang
Elisabeth b. Hurlock, 2002, Psikologi
Perkembangan, Erlangga, Jakarta, hal 290 dia inginkan dan secara bersamaan ia

8
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

dapat menikmatinya4. Manusia akan berdasarkan niat memenuhi perintah


disebut sebagai bahagia kalau dia Allah SWT. Tujuan pembentukan
merasakan kepuasan karena hidupnya rumah tangga adalah menciptakan
sejahtera dan dia sebagai manusia kebahagiaan yang abadi. Rumah
bisa menikmati kesejahteraan yang tangga yang bahagia merupakan
dimilikinya. surga bagi pasangan perkawinan.
Meskipun dalam pengukuran Walaupun tujuan perkawinan adalah
langsung derajat kebahagiaan masih menciptakan rumah tangga yang
menjadi tantangan, beberapa peneliti bahagia, akan tetapi tidak setiap
telah mengembangkan alat untuk perkawinan mampu melahirkan
melakukan hal itu, misalnya dengan rumah tangga yang bahagia.
The Oxford Happiness Questionnaire. Terkait dengan pengaturan
Para peneliti juga telah mencoba usia pernikahan, dalam pasal 7 ayat1
mengidentifikasikan beberapa hal UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974,
yang dapat berhubungan dengan juga diatur mengenai umur seseorang
kebahagiaan: hubungan dan interaksi bisa melangsungkan pernikahan,
sosial, status pernikahan, pekerjaan, yaitu
kesehatan, kebebasan demokrasi,
optimisme, keterlibatan religius, “jika pihak pria sudah mencapai
penghasilan, serta kedekatan dengan umur 19 (sembilan belas) tahun, dan
orang-orang bahagia lain. pihak wanita sudah mencapai umur
Sedangkan menurut Ir. Farhat 16 (enam belas) tahun”.
Umar MSC, sebuah rumah tangga
merupakan suatu lembaga yang Jika ada penyimpangan terhadap
terbentuk dari sebuah perikatan lahir pasal 7 ayat (1) ini, dapat meminta
batin antara seorang pria dan wanita dispensasi kepada Pengadilan atau
sebagai suami istri dengan tujuan pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua
melahirkan kebahagiaan yang kekal orang tua pihak pria maupun pihak

4
wanita (pasal 7 ayat 2).
R Almeder, 2000, Human Happiness and
Morality , Buffalo, NY: Prometheus Press

9
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

Hal itu dikuatkan dengan itu dipilih. Menurut Kepala BKKBN,


KUH Perdata dalam pasal 29 yang Sugiri Syarif, pada umur 20 tahun ke
menentukan: atas, organ reproduksi perempuan
sudah siap untuk mengandung dan
“Setiap laki-laki yang belum berusia melahirkan. Sedangkan pada usia 35
18 tahun penuh dan wanita yang tahun mulai terjadi proses regeneratif.
belum berusia 15 tahun penuh, tidak Dan secara psikologis, pada umur 20
diperkenankan mengadakan perkawi- tahun perempuan mempunyai mental
nan namun bila ada alasan-alasan dan kepribadian yang mulai matang
penting Presiden dapat sehingga bisa mempertimbangkan
menghapuskan larangan itu dengan sesuatu secara emosional dan nalar.
memberikan dispensasi.” Dia sudah tahu tujuan menikah itu
apa dan untuk apa.
Namun demikian, Badan Pernikahan dini sering terjadi
Koordinasi Keluarga Berencana karena terjepit masalah ekonomi. Hal
Nasional (BKKBN) mempunyai ini banyak dijumpai di pedesaan dan
pandangan sendiri tetang usia daerah tertentu di Indonesia yang
pernikahan yang ideal. BKKBN masih sangat memegang pemikiran
“mewanti-wanti” agar pasangan laki- lama, di mana perempuan tidak perlu
laki dan perempuan tidak menikah di mendapat pendidikan tinggi karena
usia muda. Usia muda artinya, usia banyak bergulat di dapur, kasur dan
yang belum matang secara medis dan sumur.
psikologinya. BKKBN menetapkan Selain itu, masih ada orangtua
usia menikah ideal untuk perempuan yang merasa bangga jika anaknya
adalah 20-35 tahun dan 25-40 tahun menikah di usia muda meski harus
untuk pria5. Ada pertimbangan medis tidak melanjutkan pendidikan.
dan psikologis kenapa kisaran umur Sepertinya ada sebuah kebanggan
kalau anaknya 'laku' atau masih muda
5
Lihat Detik.com, Menikah Ideal Usia 20-35 namun telah dipinang orang.
Untuk Wanita Dan 25-40 Untuk Pria, edisi
Rabu 18 Mei 2011

10
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

D.2. Iklan dan Segala mendefinisikan iklan sebagai pesan


Kompleksitasnya yang menawarkan suatu produk yang
Iklan saat ini telah menjadi ditujukan kepada masyarakat lewat
salah satu bentuk komunikasi massa suatu media. Sementara, Frank
yang paling mudah dikenal dan Jefkins mendefinisikan iklan sebagai
paling menarik perhatian, dimana pesan yang diarahkan untuk
hampir seluruh masyarakat terterpa membujuk orang atau individu untuk
olehnya. Marchel Danesi menyebut membeli. Penekanan Jefkins lebih
iklan sebagai penyebar citra atau pada penciptaan pesan yang
gambaran dan pesan setiap hari yang membujuk. Jadi pada dasarnya, satu-
menggambarkan pemandangan sosial satunya tujuan periklanan adalah
kontemporer yang menunjukkan menjual suatu produk.
adanya “penggeseran” arus utama Iklan biasa dirancang untuk
6
budaya ke arah budaya populer . mencapai sasaran spesifik dari
Istilah advertising (iklan) perusahaan, walaupun tujuan akhir
sendiri datang dari kata kerja bahasa dari program periklanan adalah untuk
Latin advertere yang berarti mendorong terjadi keputusan
“mengarahkan perhatian seseorang pembelian oleh konsumen. Sasaran
ke”. Hal ini menyatakan satu bentuk periklanan ditentukan berdasarkan
atau jenis pengumumnan atau klarifikasi apakah tujuan periklanan
representasi yang dimaksud untuk mempunyai maksud-maksud seperti
mempromosikan penjualan komoditas menginformasikan, membujuk atau
atau layanan tertentu. Iklan adalah mengingatkan saja.
bagian dari kegiatan promosi, Iklan dikatakan sebagai iklan
sedangkan kegiatan promosi adalah informatif bila iklan dirancang
bagian dari bauran pemasaran. sedemikian rupa sehingga hal-hal
Secara lebih sederhana Renald Kasali penting mengenai produk bisa
disampaikan dalam pesan iklan. Jenis
6
Marchel Danesi, 2010, Pengantar iklan ini lebih menonjolkan aspek
Memahami Semiotika Media, Jalasutra,
Yogyakarta, hal 223 manfaat produk yang biasanya

11
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

dikategorikan sebagai iklan yang membeli, ada juga iklan yang


bersifat informatif. mempunyai fungsi sosial tanpa
Iklan membujuk adalah iklan bertujuan untuk mendapat
yang memang dibuat untuk keuntungan, yaitu iklan layanan
membujuk konsumen dan berperan masyarakat atau dalam bahasa inggris
penting bagi perusahaan dengan public service ad (PSA). Iklan
tingkat persaingan tinggi. Dimana layanan masyarakat adalah iklan yan
Perusahaan mencoba menyakinkan dalam arti menyajikan pesan-pesan
konsumen bahwa merek yang sosial yang bertujuan untuk
ditawarkan adalah pilihan yang tepat. membangkitkan rasa kepedulian
Iklan yang membujuk biasanya masyarakat terhadap sejumlah
dituangkan dalam pesan-pesan iklan masalah yang harus mereka hadapi,
perbandingan. Perusahaan berusaha yakni kondisi yang bisa mengancam
membandingkan kelebihan produk keselarasan dan kehidupan umum.
yang ditawarkan dengan produk lain Pada umumnya Iklan layanan
yang sejenis. masyarakat dikampanyekan oleh
Sedangkan Iklan dengan organisasi profit ataupun non profit
tujuan mengingatkan adalah iklan dengan tujuan sosial ekonomis demi
yang digunakan untuk membangun meningkatkan tingkat kesejahteraan
ingatan publik tentang sebuah masyarakat.
produk. Biasanya iklan mengingat
digunakan untuk mengingatkan D.3. Kajian Semiotik
produk-produk yang sudah mapan. John Fiske mengatakan bahwa
Banyak produk-produk yang dulu komunikasi adalah proses generation
mapan dan menguasai pasar kini of meaning (pembangkitan makna).
hilang karena tidak adanya iklan yang Pesan yang disampaikan dalam
bersifat mengingatkan. berkomunikasi tidak hanya dimaknai
Selain iklan komersial yang sebagai sebuah informasi yang
bertujuan memperoleh keuntungan dikirim seorang komunikator kepada
dengan membujuk publik untuk komunikan semata, melainkan suatu

12
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

elemen di dalam struktur hubungan simbol. Sedangkan simbol adalah


antar elemen yang keberadaanya basis dari semua bentuk komunikasi.
sangat dipengaruhi oleh berbagai Simbol selalu mewakili “sesuatu”
realitas (realitas pengirim, realitas kecuali dirinya sendiri. Hubungan
pembaca dan realitas eksternal)7. antar simbol dan obyek yang
Dalam kaitannya dengan diwakilinya melahirkan berbagai
semiotika, lebih lanjut ia menegaskan macam makna.
bahwa komunikasi tidak dilihat Semiotik adalah ilmu tentang
hanya sebagai sebuah proses simbol-simbol. Studi tentang simbol
pengiriman pesan, melainkan juga dan segala yang berhubungan
merujuk pada produksi dan dengannya, cara berfungsinya,
pertukaran pesanyang memerhatikan hubungannya dengan simbol-simbol
bagaimana suatu pesan/ teks lain , cara pengiriman simbol dan
berinteraksi dengan komunikan penerimaannya oleh mereka yang
untuk memproduksi makna. Hal ini menggunakan8. Jadi fokus semiotik
bisa terjadi karena penekanan adalah simbol dalam pesan. Semiotik
semiotika bukan pada tahapan proses mempelajari sistem-sistem, aturan-
komunikasinya, melainkan teks dan aturan, konvensi-konvensi yang
interaksinya dalam memproduksi dan memungkinkan tanda-tanda tersebut
menerima suatu budaya, serta lebih mempunyai arti. Pendekatan ini
fokus pada peran nilai-nilai yang berusaha menyajikan makna tanda
membuat sebuah proses komunikasi termaksud hal-hal yang tersembunyi
mempunyai makna. di balik sebuah tanda (teks, iklan,
Pesan sendiri adalah hal yang berita, dll.).
sangat penting dalam kajian semiotik Ada beberapa tokoh penting
pesanlah yang hendak dicari oleh dalam pendekatan seiotik, yaitu
semiotik. Pesan terdiri atas simbol- Charles Sanders Pierce, Ferdinan De

7 8
John Fiske, 1990, Introduction to Racchmat Kriyanto, S.Sos, M.Si., 2007,
Communication Studies, Routledge, London, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana
hal 4 Prenada Media Group, jakarta

13
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

Saussure, dan Roland Barthes. Interpretant adalah oprang


Charles Sanders Pierce melakukan yang melakukan interpretasi terhadap
analisis semiotik dengan lebih obyek. Interpretasi sendiri merujuk
menekankan logika dan filosfi dari pada proses memperantarai dan
tanda-tanda yang ada di masyarakat. mengumpulkan pesan yang secara
Ia melihat semiotik sebagai suatu implisit dan eksplisit termuat dalam
kolaborasi tiga elemen utama atau realitas12. Yang harus dilakukan
yang sering disebut sebagai “triangle interpretant memperhatikan dengan
meaning” yaitu tanda (sign), obyek baik apa yang de facto dikatakan
(object) dan pengguna tanda lewat teks (sense apparent) , dan juga
(interpretant)9. yang tidak dikatakan tapi terbaca
Tanda adalah segala sesuatu (sense cache).
yang ada pada sesorang untuk
menyatakan sesuatu yang lain dalam Triangle of Meaning (Pierce)
beberapa kapasitas. Makna tanda Sign
sesungguhnya adalah mengemukakan
sesuatu (representamen)10. Menurut Interpretant Object
Budi Irawanto,tanda adalah sesuatu
yang memiliki bentu fisik, namun Sementara itu, Ferdinan De
menyatakan sesuatu yang lain Saussure mengkaji semiotik dengan
(berbeda dengan dirinya sendiri).11 lebih melihat pada penguraian sistem
Sedangkan obyek adalah konteks tanda atau simbol yang berkaitn
sosial yang menjadireferensi dari dengan linguistik. Ia mensyaratkan
tanda atau sesuatu yang dirujuk adanya dua entitas tanda yakni
sebuah tanda. signifier (penanda) dan signified
(petanda) dalam kajian semiotik.
Penanda adalah bunyi, coretan,
9
John Fiske, 1990
10 ataupun gambaran yang bermakna,
Panuti Sudjiman & Aart Van Zoest, 1992,
Serba-Serbi Semiotika, Gramedia, hal 4
11 12
Budi Irawanto, 1998, Film, Ideologi, dan WE. Poespoprodjo, 1987, Interpretasi,
Militer, Media Presindo, Yogyakarta, hal xxi Remaja Karya, bandung, hal 192

14
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

yakni apa yang ditulis, digambar, atau komunikator akan menggunakan


dibaca. Penanda sering juga disebut tanda tertentu untuk mengirimkan
sebagai aspek material dari petanda. sebuah makna tentang obyek dan
Sedangkan petanda adalah segala komunikan menginterpretasikan tnda
sesuatu yang dikerjakan dalam tersebut. proses komunikasi akan
aktivitas mental seseorang sebagai lancar ketika komunikator dan
penanda. Menureut Saussure, komunikan mempunyaibahasa atau
petanda “mengekspresikan” gagasan pengetahuan yangs ama terhadap
sebagai kejadian mental yang sistem tanda tersebut.
berhubungan dengan pikiran manusia. Karena banyaknya tanda
yang mungkin digunakan dalam
Model Semiotik Saussure sebuah proses komunikasi, Saussure
Sign menawarkan sistem pengorganisasian
tanda atau yang biasa disebut kode.
Composed of Kode digunakan untuk merujuk
struktur perilaku manusia. Kode
mempunyai sejumlah unit tanda,
Signifier Signification Signified dimana masing-masing unit tanda
Referent (ExternalReality) berbeda makna satu sama lainnya.
Ada dua cara pengorganisasian tanda
Tanda (Sign) adalah suatu ke dalam kode, yaitu paradigmatik
bentuk fisik (any sound – image) dan sytagmatic.
yang dapat dilihat dan diengar yang Paradigmatic merupakan
biasa merujuk kepada sebuah obyek sekumpulan tanda yang dari
atau aspek realitas yang ingin dalamnya dipilih satu untuk
dikomunikasikan13. Referent yang digunakan. Dalam semiotik,
dimaksud di sini adalah obyek. paradigmatic digunakan untuk
Dalam berkomunikasi, seorang mencari oposisi-oposisi (simbol-
simbol) yang ditemukan dalam teks
13
Rachmat Kriyantono, 2007, hal 266 (tanda) yang bisa membantu memberi

15
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

makna. Sedangkan syntagmatic konvensi teks dalam teks dengan


merupakan pesan yang dibangun dari konvensi yang dialami dan
paduan tanda-tanda yang dipilih. diharapkan oleh penggunanya.
Dalam semiotik, syntagmatic pada Gagasan ini lebih dikenal deng
umumnya digunakan untuk sebutan “order of significations”.
menginterpretasikan teks (tanda) Tatanan pertanda yang
berdasarkan urutan kejadian/ ditawarkan Barthes terdiri dari:
peristiwa yang memberikan makna a. Denotasi
atau bagaimana urutan peristiwa/ Makna kamus dari sebuah kata
kejadian mengeneralisasi makna. atau terminologi atau obyek yang
Salah satu kelemahan dari merupakan deskripsi dasar.
pendekatan Saussure adalah b. Konotasi
minimnya interaksi antara teks Makna kultural yang melekat
dengan pengalaman personal dan pada terminologi atau makna
kultural penggunanya. Meskipun kiasan.
Saussure mengkaji secara lebih c. Metafora
kompleks pembentukan kalimat dan Sebuah makna yang merujuk pada
cara bentuk-bentuk aklimat analogi sebuah kata.
menentukan makna, tapi ia kurang d. Simile
memberi porsi lebih pada kenyataan Sub kategori metafor dengan
bahwa kalimat yang sama bisa menggunakan kata-kata “seperti”
mempunyai makna yang berbeda e. Metonimi
pada orang yang berbeda situasi. Sebuah makna yang merujuk pad
Hal inilah yang coba asosiasi. Asosiasi dibuat dengan
disempurnakan oleh Roland Barthes. cra menghubungkan sesuatu yang
Sebagai penerus pemikiran Saussure, kita ketahui dengan sesuatu yang
Barthes memberi penekanan pada lain.
interaksi antara teks dengan f. Synecdoche
pengalaman personal dan kultural Subkategori metonimi yang
penggunanya, interaksi antara memberi makna “keseluruhan”

16
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

atau “sebaliknya”. Maksudnya, Secara umum, pendekatan


sebuah bagian digunakan untuk semiotik versi barthes menekankan
mengasosiasikan keseluruhan. pada keberadaan mitos yang
g. Intertextual merupakan sebuah kepercayaan yang
Hubungan antar teks dan dipakai diturunkan secara turun temurun dan
untuk memperlihatkan bagaimana diyakini dalam masyarakat, atau biasa
teks saling bertukar satu dengan disebut sebagai tuturan (speech).
yang lain, sadar maupun tidak Menurut Kris Budiman dalam
sadar. bukunya “Semitotika Visual”,
Bahasa membutuhkan kondisi
Terkait dengan komunikasi terntentu untuk dapat menjadi mitos,
yang dilakukan melalui media massa, yaitu yang secara semiotis dicirikan
Barthes menjelaskan bahwa struktur oleh hadirnya sebuah tataran
makna yang terbangun di dalam signifikansi yang disebut sebagai
produk dan genre media diturunkan sistem semiologis tingkat kedua atau
dari mito-mitos kuno, dan berbagai the second order semiological
peristiwa media ini mendapatkan system15.
jenis signifikansi yang sama dengan Maksudnya, pada tataran
signifikansi yang secra tradisional bahasa atau sistem semiologis tingkat
hanya dipakai di dalam ritual-ritual pertama (the first order semiological
keagamaan14. Jadi, pesan yang sytem), penanda-penanda saling
dikomunikasikan manusia melalui berhubungan dengan petanda-petanda
media setiap hari, tidak pernah jauh sedemikian sehingga menghasilkan
dari mitos-mitos yang selama ini tanda. Selanjutnya, tanda-tanda pada
diyakini masyarakat. Banyak makna tataran signifikansi lapis kedua inilah
yang kemudian dimediasikan. mitos bercokol. Barthes menyebut
aspek material mitos, yakni penanda-
penanda pada the second
14
Marchel Danesi, 2010, Pengantar
15
Memahami Semiotika Media, Jalasutra, Kris Budiman, 2003, Semiotika Visual,
Yogyakarta, hal 39 Buku Baik, Yogyakarta, hal 63

17
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

semiological system sebagai E. Metode Penelitian


konotator-konotator yang tersusun Penelitian ini menggunakan
dari tanda-tanda pada sistem pertama; metode penelitian kualitatif. Sanafiah
sementara petanda-petandanya sendiri fasial menulis bahwa penelitian
dapat dinamakan sebagai fragmen kualitatif berkaitan dengan sifat unik
ideologi. dan ralitas sosial serta dunia tingkah
Dalam kaitannya dengan iklan laku manusia itu sendiri. Keunikanya
televisi, teori semiotika Barthes ini bersumber dari hakikat manusia
bisa digunakan untuk mengetahui sebagai makluk psikis, makluk sosial
lebih mendalam tentang makna dasar dan makluk budaya yang mengaitkan
yang terkandung dalam pesan iklan makna dan interpretasi dalam
termasuk mitos-mitos yang bersikap dan bertingkah laku. Makna
terkandung dalam iklan tersebut. dan interpretasi itu sendiri
Melalui semiotika Barthes, kita bisa dipengaruhi oleh lingkungan sosial
mengurai model kultivasi ideologi dan budaya16.
dalam iklan televisi yang menerpa Menurut Robert Bog dan
penonton melalui representasi mitos Steven J.Taylor, metode kualitiatif
dalam iklan tersebut. adalah prosedur penelitian yang
Dengan pendekatan ini, akan menghasilkan data deskriptif. Ucapan
terlihat bahwa dibalik tayangan iklan atau tulisan dan perilaku dapat
yang terlihat sederhana, terdapat diamati dari orang-orang (subyek) itu
tanda-tanda linguistik, visual dan sendiri. Pendekatan ini lebih
jenis tanda lainnya yang sebenarnya diarahkan pada setting (latar
mengkonotasikan sesuatu. Makna belakang) dan individu-individu
yang dihasilkan dari konotasi itulah tersebut secara keseluruhan: Subyek
yang seringkali menghadirkan mitos. penelitian, baik berupa organisasi
Makna konotasi akhirnya maupun individu, tidak dapat
merepresentasikan sebuah nilai atau
16
pemahaman tertentu ketika dimaknai Sanafiah Faisal, 1990, Penelitian Kualitaif:
Dasar-Dasar dan Aplikasinya, Y3A, Malang,
secara “benar”. hal 2.

18
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

dipersempit menjadi variabel yang 3. Instrumen penelitian tidak


terpisah ataupun menjadi hipotesis, bersifat eksternal, tetapi
tapi hanya dapat dipandang sebagai internal yaitu peneliti sendiri
bagian dari keseluruhan.17 tanpa menggunakan tes
Ada beberapa permasalahan eksperimen atau angket.
pokok yang berkaitan erat dengan Instrumen dengan sendirinya
penelitian kualitatif: berdasar pada definisi
1. Teori yang digunakan tidak operasional. Yang dilakukan
dapat ditentukan sebelumnya. adalah meneliti aspek-aspek
Penelitian kualitatif tidak khas yang berulang kali
bertujuan untuk menguji teori terjadi, yang berpola, atau
atau membuktikan kebenaran bertema.
suatu teori. Bahkan, teori itu 4. Analisis data bersifat terbuka,
dikembangkan berdasarkan open ended, induktif.
data-data yang dikumpulkan. Terbuka disini maksudnya
2. Tidak ada pengertian populasi adalah terbuka untuk
dalam penelitian ini. Sampling perubahan, perbaikan, atau
berbeda tafsirnya. Sampling penyempurnaan berdasar data
adalah pemikiran peneliti, terbaruy yangmasuk.
aspek apa dari peristiwa dan 5. Hipotesis tidak dirumuskan
siapa yang dijaduikan fokus pada awal penelitian karena
pada saat dan situaasi tertentu tidak ada maksud untuk
dan karenanya sampling menguji sebuah kebenaran
biasanya bersifat purposive atau teori. Namun sepanjang
(purposive sampling), yakni penelitian selalu akan timbul
tergantung pada fokus saat hipotesa-hipotesa sebagai
penelitian. pegangan untuk mengetahui
makna.
17
Furchan Arief, 1992, Metode Penelitian 6. Statistik tidak bisa diramalkan
Kualitatif, Usaha Nasional, surabaya, hal 21-
22 atau dipastikan sebelumnya

19
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

karena datanya tidak bersifat penerimaannya oleh mereka yang


kuantitatif, merupakan data menggunakan18.
kuantitatif yang tidak dapat
dinyatakan dengan angka- E.1. Obyek Penelitian
angka. Obyek Penelitian dalam
7. Hasil penelitian tidak dapat penelitian ini adalah Iklan KB versi
diramalkan atau dipastikan siaran televisi episode “Pernikahan
sebelumnya. Sebab, akan Dini”. Iklan berdurasi 30 detik ini
banyak hal yang terungkap merupakan iklan dari BKKBN
yang tidak dapat terduga (Badan Koordinasi Keluarga
sebelumnya sebagai hal-hal Berencana Nasional) yang diproduksi
baru. Oleh sebab itu, selalu oleh rumah produksi Trubadour
terbuka segala kemungkinan Film.
penemuan baru atau
discovery. E.2. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan Faktor yang menentukan
pendekatan semiotik dimana penelit keberhasilan suatu penelitian terletak
ingin mngungkap makna yang ada di pada teknik yang digunakan dalam
balik pesan. Peneliti ingin menggarap penelitian tersebut.
menggunakan pendekatan semiotika Teknik yang digunakan dalam
untuk mengetahui representasi makna penelitian ini adalah teknik
pesan dalam iklan. Semiotik sendiri dokumentasi. Dalam hal ini, peneliti
merupakan ilmu tentang simbol- mendokumentasikan gambar iklan
simbol. KB versi siaran televisi episode
Semiotik merupakan kajian Pernikahan Dini yang diambil
tentang simbol dan segala yang dengan cara mendownload dari
berhubungan dengannya, cara Youtube.
berfungsinya, hubungannya dengan
18
simbol-simbol lain, pengirimnya dan Racchmat Kriyanto, S.Sos, M.Si., 2007,
Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana
Prenada Media Group, jakarta

20
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

Adapun langkah-langkah E.3. Teknik Analisis Data


dalam menerapkan teknik Setelah data terkumpul,
pengumpulan data tersebut adalah ada tiga tahap analisis data dalam
sebagai berikut (Saputra, 2012 : penelitian ini, yaitu :
40-41) :
1. menentukan sumber 1. Tahap klasifikasi,
data, yaitu memilih yaitu pengelompokan
Shot dan Scene yang data berdasarkan
ada pada iklan KB spesifikasi dari
episode Pernikahan masing- masing fokus
Dini; penelitian.
2. membaca detail dan 2. Tahap analisis, yaitu
mencermati teks dan menganalisis data
gambar yang terdapat berdasarkan analisis
pada iklan KB semiotik dan dilihat
episode Pernikahan korelasinya dengan
Dini secara mendalam; makna denotasi dan
3. memilih selektif dan konotasi.
menetapkan data 3. Tahap deskripsi, yaitu
sesuai dengan fokus menuliskan kembali
penelitian; hasil penelitian setelah
4. menggolongkan data melalui pembuktian
tersebut sesuai dengan dengan cara analisis
fokus masalah yang deskriptif kualitatif
diteliti; dan; dari setiap fokus
5. mendeskripsikan teks masalah penelitian
dan gambar pada iklan untuk diambil suatu
KB khususnya episode simpulan akhir
Pernikahan Dini (Saputra, 2012 : 40-
41).

21
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

F. Hasil Dan Pembahasan karena itu, sebelum peneliti


Dalam membaca sebuah melakukan analisa terhadap iklan
tanda, Barthes selalu menekankan tersebut, peneliti terlebih dahulu
pentingnya memahami sistem mengidentifikasi secara detail dan
pemaknaan tataran kedua atau mengklasifikasikan beberapa shot
konotatif yang dibangun di atas yang ada dalam tayangan iklan itu ke
sistem lain yang telah ada dalam scene yang sesuai. Hasilnya,
sebelumnya. Sistem tataran kedua ini Iklan layanan masyarakat KB yang
memang tidak berdiri sendiri, melain berdurasi 30 detik ini, terdiri 26 shot
terbangun oleh pemaknaan pada gambar yang bisa diklasifikasikan ke
tataran pertama atau denotatif. Oleh dalam enam scene. Scene pertama
karena itu, tanda konotatif tidak berdurasi 5 detik yang terdiri dari 5
sekedar memiliki makna tambahan, shot, scene kedua berdurasi 3 detik
melainkan juga mengandung dua yang terdiri dari 3 shot, scene ketiga
bagian yang ada dalam tanda berdurasi 5 detik dengan jumlah shot
denotatif yang sekaligus melandasi 5 buah, scene keempat berdurasi 7
keberadaannya. detik yang terdiri dari 5 shot, scene
Tanda konotatif identik kelima terdiri dari 3 shot dengan
dengan operasi ideologi, yang durasi 3 detik, dan scene keenam
disebutnya sebagai “mitos” dan terdiri dari 5 shot dengan durasi 7
berfungsi untuk mengungkapkan dan detik.
memberikan pembenaran bagi nilai- Yang menjadi aktor utama
nilai dominan yang berlaku dalam dalam iklan ini adalah seorang laki-
satu periode tertentu19. laki muda, sebut saja “si lelaki” dan
Obyek penelitian dalam riset seorang perempuan muda sebut saja
ini berupa tayangan iklan layanan “si perempuan”. Iklan menggunakan
masyarakat yang ditayangkan di backsound lagu berjudul “Pernikahan
beberapa televisi di Indonesia. Oleh Dini” karya Melly Guslow yang

19
dinyanyikan oleh Rosa.
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi,
RosdaKarya, bandung, 2003, hal 71

22
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

F.1. Deskripsi Penanda (Signifier) dan Petanda (Signified)


F.1.1. Deskripsi Penanda (Signifier) dan Petanda (Signified) Scene Pertama

Tabel 1
Klasifikasi Penanda dan Petanda pada Iklan Layanan Masyarakat KB versi Televisi
Episode “Pernikahan Dini” Scene Pertama

No Penanda Petanda
1 Scene I BKKBN melalui iklan
ini mengajak
Shot 1 perempuan muda
Komposisi: long shot, low angle Indonesia untuk
Adegan: seorang lelaki muda jongkok memberikan cincin menolak ajakan
yang diletakkan pada kotak cincin kepada seorang melakukan
perempuan yang berdiri dengan ekspresi kaget. pernikahan usia
Atribut: lelaki itu membawa tas gemblok dan mengenakan dini.
baju kasual rapi (celana jeans & baju kotak-kotak, serta jam
sporty).
Sementara si perempuan juga mengenakan baju kasual rapi
(celana jeans biru dan kaos putih yang dilapis sweater
lengan pendek warna pink) dengan tas di tangan sebalah
kanan, rambut dikucir ke belakang.
Background: sebuah taman terbuka dengan air mancur
seakan di tengah-tengah mereka.
Teks: tidak ada

Shot 2
Komposisi: medium close up, low angle, zoom in
Adegan: si lelaki muda masih berjongkok dengan tangan kiri
mengulurkan kotak terbuka isi cincin senyum penuh harap.
Atribut: masih sama
Background: masih di tempat yang sama
Teks: tidak ada

Shot 3
Kompisisi: medium close up, normal angle BKKBN melalui iklan
Adegan: ekspresi senyum si perempuan yang kemudian ini mengajak
menutup kotak cincin di tangan si lelaki muda. perempuan muda
Atribut:sama Indonesia untuk
Background: sama menolak ajakan
Teks: tidak ada melakukan
pernikahan usia
Shot 4 dini.
Close up, norma angle dari sisi samping kitak.

23
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

Adegan: tangan si perempuan menutup kotak isi cincin


yang disampaikan oleh lelaki itu.
Atribut: sama
Background: sama
Teks: tidak ada

Shot 5
Komposisi: close up, low angle.
Adegan: lelaki geleng-geleng dengan muka masam
Atribut: sama
Background: sama
Teks: tidak ada

2. Scene II Dalam keseharian,


Shot 1 praktek
Komposisi: medium shot, low angle, till up dari kotak ke “menaklukan” hati
muka lelaki perempuan akan
Adegan: duduk membelakangi jembatan menunggu selalu ada. Seorang
sesuatu, tangan memang kotak cincin tertutup sambil lelaki akan terus
mengetuk-ketuk kotak. berusaha dengan
Atribut: kaos oblong warna biru dan celana hitam. berbagai cara
Background: dinding jembatan warna merah untuk menaklukan
Teks: tidak ada hati perempuan
pujaan hatinya.
Shot 2
Komposisi: wide shot/ long shot, low angle.
Adegan: lelaki muda duduk membelakangi jembatan merah,
tangan kanan menimang-nimang kotak cincin. Lelaki
terkejut ketika tiba-tiba perempuan yang ditunggu lewat
menyeberangi jembatan dengan menaiki sepeda.
Atribut: lelaki itu mengenakan kaos oblong warna biru dan
celana hitam. Sementara si perempuan mengenakan kaos
lengan panjang warna coklat, celana panjang putih, dengan
rambut dibiarkan terurai tertiup angin.
Sepeda putih, roda putih, dan keranjang warna coklat di
depan.
Background: jembatan warna merah
Teks: tidak ada

Shot 3
Komposisi: longshot, normal angle, (di tengah jembatan)
Adegan: lelaki lari mengejar si perempuan tersenyum lebar
yang terus mengayuh sepeda di atas jembatan.

24
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

Atribut: sama
Background: taman dan jembatan merah di bagian atas
(siatas jembatan)
Teks: tidak ada

Scene III Perempuan harus


Shot 1 berani bersikap
Komposisi: normal angle, long shot. tegas terhadap
Adegan: cowok mencoba menarik perhatian si perempuan “ajakan” si lelaki.
yang sedang duduk di bangku taman dengan menjadi badut Bisa dimulai
(Charlie capline), kemudian memberikan kotak berisi cincin. denngan hal-hal
Atribut: lelaki mengenakan pakaian ala charlie capline yang sederhana
dengan topi badut, tongkat, dasi, dan kumis khas capline. (gestur atau non
Sedangkan si perempuan mengenakan kaos ungu dibalut verbal) hingga
sweater warna putih, rambut dikuncir ke belakang. penolakan secara
Background: taman dengan banyak pohon tegas misalnya
Teks: tidak ada dengan meminta si
+ lelaki fokus ke
Shot 2 sekolahnya dahulu.
Komposisi: medium close shot, angle normal, over shoulder Harus disadari
dari sebelah kiri bahu kanan si lelaki bahwa tujuan
Adegan: si perempuan duduk di bangku taman tersenyum utama anak muda
lebar. Kemudian ia mencoba melepaskan kumis palsu ala adalah
capline yang dikenakan si lelaki. menyelesaikan
Atribut: sama pendidikannya baru
Background: sama berfikir pada hal-hal
Teks: tidak ada lain (termasuk
pernikahan).
Shot 3
Komposisi: medium close up, normal angel, over shoulder
dari bahu kiri perempuan.
Adegan: tangan si perempuan melepaskan kumis palsu si
lelaki
Atribut: sama
Background: sama
Teks: tidak ada

Shot 4
Komposisi: medium close up, normal angle
Adegan: si perempuan sambil nyengir menunjukkan tulisan:
“sekolah dulu kalee...”
Atribut: sama
Background: sama
Teks: “Sekolah duluu kalee...”

25
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

Shot 5
Komposisi: medium close up, normal angle, forground
kertas tulisan
Adegan: ekspresi kecewa si lelaki
Atribut: sama
Background: sama
Teks: tidak ada

4 Scene IV Dengan tetap fokus


Shot 1 pada belajar, bukan
Komposisi: long shot, track ke kiri, normal angle, group berarti hubungan
shot. putus begitu saja.
Adegan: si lelaki duduk di bangku taman membaca buku Justru akan menjadi
sambil diskusi dengan teman-temannya di sebuah taman. motivator belajar
Sementara, si perempuan melakukan hal sama. sehingga bisa lulus
Atribut: si lelaki dan perempuan mengenakan pakaian tepat waktu.
sporty (kaos sport & celana jeans).
Background: suasana taman banyak pohon, dengan banyak
anak-anak muda lainya berseliweran menenteng tas sebagai
foreground. Di ujung belakang terlihat mobil lalu lalang.
Teks: tidak ada

Shot 2
Komposisi: tree shot, zoom in, normal angle, framing dari si
perempuan yang sedang bercakap-cakap.
Adegan: si lelaki sedang asik berdiskusi
Atribut: sama
Background: sama
Teks: tidak ada

Shot 3
Komposisi: twoshot, medium close up, normal angle.
Adegan: si perempuan tersenyum melihat asyiknya diskusi
lelaki itu dan teman-temannya. Sementara teman
diskusinya memperhatikan ekspresi si perempuan.
Atribut: sama
Komposisi: sama
Teks: tidak ada

Shot 4
Komposisi: two shot, medium close up, angle normal
Si lelaki senyum melihat perempuan itu memperhatikannya
dan membalas senyumanya. Sementara itu temannya ikut
tersenyum kepada si perempuan.
Atribut: sama

26
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

Background: sama
Teks: tidak ada

Shot 5
Komposisi: group shot, low angle.
Adegan: wisudawan melempar topi wisuda mereka ke
langit.
Atribut: pakaian wisuda lengkap
Bacground: langit
Teks: tidak ada

5 Scene V Dengan pendidikan


Shot 1 yang cukup dan
Komposisi: medium close up, low angle, follow object berprestasi dalam
Adegan: si perempuan disertai teman-temannya yang belajar, seorang
berbaju resmi berjalan menemui si lelaki dan berjabat anak muda bisa
tangan. Mereka terlihat tersenyum bahagia. mengembangkan
Atribut: si perempuan mengenakan kemeja resmi putih diri dalam dunia
dengan rambut tertata rapi (sanggul cepol). Sementara si kerja secara
lelaki juga mengenakan pakaian rapi berupa kemeja putih maksimal.
lengan panjang, berdasi, mengenakan jam di tangan kiri, Keberhasilan akan
dan rambut di sisir rapi. menanti jika
Background: lokasi meeting outdoor seseorang
Teks: tidak ada mempersiapkan diri
mereka sendiri.
Shot 2
Komposisi: close up, normal angle.
Adegan: jabat tangan si lelaki dan tangan si perempuan
Atribut: sama
Background: badan seorang perempuan lain berbaju blazer
resmi
Teks: tidak ada

Shot 3
Komposisi: tree shot dengan framing dua orang yang ikut
mendengarkan, normal angle
Adegan: mereka duduk secara berkelompok mengitari
sebuah meja. Si perempuan sedang menjelaskan sesuatu
dan didengarkan dengan seksama oleh yanglainnya,
termasuk si lelaki yang duduk persisi di samping kirinya. Dua
lelaki yang digunakan sebagai framing sedang mencatat.
Atribut: orang-orangnya sama. Di meja terdapat empat
cangkir berwarna putih.

27
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

Background: sama
Teks: tidak ada

6 Scene 6 Dengan pekerjaan


Shot 1 yang sudah jelas
Komposisi: Low angle, Medium shot, zoom out (pasti) di kedua
Adegan: si lelaki muda membentangkan tangannya sambil pihak (laki-laki dan
tersenyum riang perempuan), maka
Atribut: celana panjang warna hitam dan baju putih lengan tidak ada lagi beban
panjang dimasukkan. yang menghantui
Background: tempat outdoor degan beberapa lampion di pernikahan. Di saat
belakang. Malam hari. sudah siap baik
Teks: lahir maupun batin
MENIKAH DI USIA IDEAL di kedua pihak (laki-
PRIA 25 TAHUN laki dan
WANITA 21 TAHUN perempuan),
pernikahan bisa
Shot 2 dilangsungkan.
Komposisi: two shot, medium shot, normal angle diambil
dari samping
Adegan: lelaki dan perempuan itu saling berhadapan sambil
tersenyum satu sama lain, kemudian si lelaki memegang
erat kedua tangan si perempuan. Adegan kedua insan
Atribut: si perempuan mengenkan baju warna biru muda, saling berhadapan
rambut dikepang. Sementara si cowok mengenakan celana saling tersenyum
panjang warna hitam dan baju putih lengan panjang dan saling
dimasukkan. berpegangan
Background: sama (malam hari) tangan dengan
Teks: bunga-bunga
MENIKAH DI USIA IDEAL berjatuhan diatas
PRIA 25 TAHUN mereka (si lelaki
WANITA 21 TAHUN mengenakan blazer
putih dan si
perempuan
Shot 3 mengenakan
Komposisi: close up, normal angle kebaya putih),
Adegan: kedua tangan berpegangan menggambarkan
Atribut: sama kebahagian
Background: sama (malam hari) sempurna yang
Teks: TUNDA KEHAMILAN seharusnya terjadi
ketika melakukan
Shot 4 pernikahan. Situasi
Komposisi: two shot, low angle. inilah impian
Adegan: kedua insan saling berhadapan, saling tersenyum banyak orang dan
dan saling berpegangan tangan. Bunga-bunga berjatuhan harus diwujudkan

28
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

diatas mereka. oleh anak muda


Atribut: si lelaki mengenakan blazer putih rapi. Sedangkan si zaman sekaran.
perempuan mengenakan kebaya putih dengan rambut
dikonde dan bunga putih menempel di konde.
Background: taman luas dengan rumah indah di
belakangnya. Ditengan-tengan mereka berdiri tampak
sebuah air mancur .
Teks: TUNDA KEHAMILAN

Shot 5
Komposisi: longshot, high angle, tampilan la
yar layar diperkecil.
Adegan: si lelaki dan perempuan santai di bangku taman,
kemudian dua anak kecil laki-laki dan perempuan
menghampiri mereka sambil membawa bola. Kedua anak Background rumah
itu kemudian dipangku: anak perempuan dipangku si lelaki, indah dengan
anak laki-laki dipangku si perempuan. taman luas dan air
Atribut: si lelaki berpakaian santai (kaus berkrah warna mancur
merah dipadukan dengan celana jeans bitu), sedangkan si menegaskan
perempuan mengenakan longdress warna putih dibalut kebahagian yang
sweater warna merah marun. Sementara si anak terpancar ketika
perempuan mengenakan kaus “you can see” warna pink pernikahan itu
dan rok pendek jean gelap, sementara anak laki-laki dilangsungkan
mengenakan kaos oblong warna kuning dan jelana pendek
gelap.
Background: rumput
Teks:
HINDARI 4 T
Terlalu Muda Terlalu Rapat
Terlalu Tua Terlalu Banyak
Adegan
Shot 6 menggambarkan
Komposisi: tidak ada keluarga yang
Adegan: tidak ada berhasil dibangun
Atribut: tulisan & karikatur kedua pasangan
Background: warna biru merupakan
Teks: keluarga yang
bahagia dan
AYO IKUT KB sejahtera.
2 Anak Cukup Kegembiraan dan
Laki-Laki, Perempuan Sama Saja keriaan mewarnai
keseharian mereka.
(Logo BKKBN)

Terdapat karikatur dua jari berbentuk wajah tersenyum

29
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

lebar: satu jari berambut panjang dikuncir dua, sedangkan


jari satunya lagi tidak berambut.

F.2. Makna yang Terkandung Layanan Masyarakat dari Badan


dalam Iklan Layanan Masyarakat Kependudukan dan Keluarga
KB Versi Televisi Episode Berencana Nasional (BKKBN) yang
”Pernikahan Dini” dibuat untuk mempengaruhi
Roland Barthes menekankan masyarakat Indonesia terutama
pentingnya penalaran bertingkat kawula muda untuk tidak melakukan
dalam memahami sebuah tanda. Pada pernikahan pada usia dini.
tataran pertama ada sistem primer
(denotasi ) yang merupakan sistem F.2.2. Analisis Teks Verbal
pemahaman yang didasarkan pada a. Pada shot 4 scene V, terdapat
kesepakatan sosial dan berlaku tulisan yang ditunjukkan si
secara umum. Sedangkan di tataran perempuan kepada si lelaki
kedua, ada sistem sekunder dimana berbunyai: “Sekolah duluuu
pemahaman akan sebuah tanda kalee...”. Tulisan yang ini
didasarkan tidak hanya pada mempermudah peneliti untuk
kesepakan bersama yang berlaku, menganalisa pesan verbal
tetapi juga bersandar pada adanya yang muncul. Penggunakan
mitos yang dianut oleh masyarakat “Bahasa gaul” atau “Bahasa
secar umum. Alay” ini mempertegas apa
yang ingin disampaikan oleh
F.2.1. Sistem Primer (Makna BKKBN dalam rangka
Denotasi) mempengaruhi memperjelas
Berdasarkan penanda-penanda apa yang ingin disampaikan
yang ada pada Iklan KB versi produsen, untuk
Televisi Episode “Pernikahan Dini”, mempengaruhi penonton
makna denotasi yang diperoleh sasaran, yaitu kawula muda.
adalah iklan tersebut merupakan Iklan Jenis kalimat ini termasuk

30
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

dalam kategori kalimat targetnya para remaja atau


sindiran. kawula muda.
Kata “sekolah” menurut
Kamus Besar bahasa F.2.3. Analisis Teks Visual
Indonesia adalah bangunan a. Scene I iklan tersebut
atau lembaga untuk belajar menceritakan seorang laki-laki
dan mengajar serta temat muda berlutut menyampaikan
menerima dan memberi kotak berisi cincin kepada
pelajaran (menurut seorang perempuan di sebuah
tingkatannya atau jurusan). taman. Perempuan itu terlihat
Kata “duluuu” sebenarnya terkejut namun menutup kembali
merupakan bentuk “Bahasa kotan cincin tersebut.
Gaul” dari kata “dulu” dalam Digambarkan lelaki muda itu
bahasa Indonesia formal. terlihat menggeleng-gelengkan
Menurut Kamus Besar kepala.
Bahasa Indonesia berarti yang Pada tataran konotasi, gambar
mula-mula dikerjakan dan tersebut mempunyai makna
diperbuat. Sedangkan kata seorang anak muda yang
“kalee...” merupakan bentuk meminang atau melamar kekasih
kata dalam “Bahasa Gaul” hatinya. Ternyata perempuan
dari kata “kali” dalam Bahasa pujaan hatinya itu menolak
Indonesia yang bermakna cintanya yang dilambangkan
sindiran atau menyidir. dengan menutup kotak cincin itu.
Berdasarkan pemilihan Reaksi ini tentu saja
kalimat sindiran yang mengecewakan anak muda itu
digunakan oleh BKKBN yang tergambar jelas dalam
dalam iklan tersebut maka adegan dimana lelaki muda itu
pemaknaan yang timbul dari menggelengkan kepalanya.
penanda tersebut adalah Background air mancur di
tengah-tengah adegan mereka

31
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

berdua yang begitu kuat yang macho. Dalam hal ini, si


memancar, melambangkan gairah lelaki diproyreksikan oleh
yang tinggi atau sebuah letupan sutradara sebagai sosok lelaki
emosi “cinta” yang biasanya yang perkasa, hebat, dan
muncul diantara para kaum muda berkarakter. Sedangkan angle
yang biasanya meledak-ledak. normal atau eye level
Dalam scene ini, komposisi menerangkan kegiatan apa saja
pengambilan gambar divariasikan dalam dari obyek yang
ke dalam beberapa ukuran gambar dibidiknya. Dengan kata lain, dia
dan jenis angle. Hal ini membuat hanya merekam apa yang sedang
adegan menjadi variatif dan terasa terjadi tanpa menonjolkan sesuatu
kontinuitasnya. Namun yang yang istimewa dari adegan atau
menarik, dibalik variasi angle orang yang ada di dalam gambar
yang dipilih, sutradara selalu tersebut.
mengulang jenis angle yang sama b. Scene II dan III dalam iklan
untuk kedua tokoh dan terus tersebut menceritakan laki-laki
berlanjut. Pengambilan gambar si itu menunggu pujaan hatinya
lelaki selalu dari angle bawah, melewati sebuah jembatan untuk
sementara si perempuan selalu mengejarnya. Kemudian si lelaki
diambil dari angle normal. Low muda tersebut berlaku bak
angle menurut Fred Wibowo seorang pelawak, Charlie Caplin,
merupakan sebuah teknik untuk menarik perhatian si
pengambilan gambar yang perempuan. Perempuan itupun
ditujukan untuk menciptakan tersenyum riang tapi kemudian
karakter obyek menjadi menunjukkan sebuah tulisan yang
berkekuatan tinggi terlihat berbunyi: “Sekolah Duluu
perkasa, dan pandangan obyek Kaleee...”.
dalam bidikan kamera terlihat Pada tingkat/tataran konotasi,
perspektif yang meninggi hingga penggambaran ini bermakna
sang obyek seperti sorang jagoan usaha keras yang dilakukan oleh

32
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

pemuda untuk menundukkan hati ketika menemukan kesepakatan.


pujaan hatinya. Adegan pemuda Dalam adegan itu tidak
mengejar perempuan yang sedang ditunjukkan penggambaran
naik sepeda menggambarkan kesepatakannya pada adegan
bahwa lelaki ini tidak mudah berikutnya. Yang ada justru di
menyerah bahkan cenderung adegan antiklimaks bagi si lelaki
semakin bersemangat ketika yaitu perempuan menunjukkan
perempuan pujaan hatinya tidak sikapnya dengan menunjukkan
memberikan respon secara tegas. tulisan: “Sekolah Duluu
Dalam adegan tersebut si Kaleee...” ketika si lelaki berlagak
perempuan tetap mengayuh sebagai badut menyampaikan
sepedanya dengan penuh tawa kembali kotak cincinnya.
dan rambutnya dibiarkan teruai Dalam scene ini terdapat beberapa
terkena angin. Tanda ini komposisi shot yang yang
menyimbolkan bahwa perempuan berbeda dengan sebelumnya,
itu sama sekali tidak menolak dan yaitu menggunakan teknik over
juga tidak menerima. Ia shoulder. Teknik ini adalah teknik
membiarkan lelaki itu tetap yang biasa dipakai untuk
mengejarnya, bahkan ia ikut memberikan ilusi kedalam. Ilusi
menikmati atau senang karena kedalaman biasa digunakan untuk
merasa “dikejar”. Jembatan merah memberikan jarak antar obyek
melambangkan sebuah proses satu dengan yang lain. Ketika
atau fase dalam kehidupan. mengambil ekspresi dari si
Adegan mengejar di atas perempuan, sutradara memilih
jembatan menyimbolkan sebuah mengambil gambar dengan over
proses menuju pacaran atau shoulder sebelah kanan si lelaki.
pernikahan kadang dilalui dengan Ini menggambarkan bahwa antara
proses “kejar-kejaran” atau antara laki-laki dan perempuan itu
sebuah proses “bargaining” belum “jadian” atau pacaran.
dimana proses ini akan berhenti Masih ada jarak diantara mereka.

33
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

Juga ketika mengambil adegan bahwa proses diskusi dan belajar


ekspresi si lelaki geleng-geleng itu berada di lingkungan kampus
kepala, diambil dari sebelah kiri atau sekalahan.
lengan si perempuan. Adegan saling lirik dan saling
c. Adegan pada scene IV senyum memnggambarkan bahwa
menceritakan bahwa laki-laki dan proses belajar tidak menghambat
si perempuan itu beserta kawan- proses saling mengenal pasangan.
kawan mereka masing-masing Bahkan kadang justru membuat
membaca buku dan berdiskusi. semakin semangat. Adegan
Mereka tetap saling curi-curi melempar topi wisuda ke udara
pandang. Kemudian ditutup menggambarkan bahwa proses
dengan adegan lulusan dengan belajar telah selesai artinya
pakaian wisuda lengkap merekapun akhirnya lulus.
melempar topi wisuda mereka ke Komposisi yang digunakan dalam
udara. adegan ini juga masih
Dalam tataran konotasi adegan- menggunakan ilusi kedalaman.
adegan ini menggambarkan Lebih tepatnya, membuat bingkai
kesadaran anak muda itu bahwa ia dengan memanfaatkan kedua
harus belajar terlebih dahulu. lengan perempuan yang sedang
Adegan membaca buku dan berdiskusi untuk mengambil
diskusi melambangkan proses gambar si lelaki sedang berdiskusi
belajar yang sedang berlangsung. dengan teman-temannya.
Background sebuah taman d. Scene V menggambarkan lelaki
sebenarnya tidak pas untuk dan perempuan itu telah bekerja
menjadi background karena di masing-masing perusahaan dan
menjadi tidak bermakna apa-apa. saling bertemu dalam sebuah
Namun keberadaan naka-anak meeting point di luar kantor.
muda lain yang berlalu-lalang Dalam tataran konotasi adengan-
sambil membawa tas dan buku adegan yang ada di dalam scene
cukup untuk menggambarkan ini menggabarkan bahwa mereka

34
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

telah bekerja secara profesional, adalah tempat bernaung bagi


menjadi orang yang mapan seluruh keluarga yang melingkupi
terlihat dari baju dan cara segala aktivitas keluarga tersebut.
berpenampilan mereka. Halaman luas menandakan
e. Scene VI memunculkan adegan kekayaan yang sudah cukup dan
mereka saling berpegangan bahkan lebih sehingga menjamik
tangan mesra, kemudian berubah kesejahteraan dalam arti ekonomi.
pada setting lain dengan Sedangkan air mancur kecil yang
komposisi yang sama yaitu tidak memancar kuat atau tinggi
bergandengan tangan tapi dengan menyimbolkan letupan emosi
background yang berbeda. yang tidak menggebu-gebu.
Dalam tataran konotasi, shot-shot Emosi tetap ada tapi tidak
dalam scene ini menggambarkan meledak-ledak sehingga tidak
sebuah perubahan fase. Dari fase membahayakan kehidupan rumah
pacaran berubah ke fase tangga tersebut. Pancuran kecil
pernikahan. Ketika mereka sudah itu justru mempercantik rumah
nyaman dan “siap” karena sudah atau dengan kata lain, letupan-
lulus sekolah, telah bekerja, dan letupan emosi yang kecil dan
berkehidupan “baik”, mereka terkendali akan membuat rumah
melangsungkan pernihkan. tangga indah dan tetap terawat.
Yang menarik dalam scene ini Pada shot terakhir, digambarkan
adalah adanya background pasangan ini sedang duduk di
rumah dengan taman yang luas bangku sebuah taman kemudian
beserta air mancur kecil pada didatangi sepasang anak laki-laki
adegan pasangan saling dan perempuan. Kedua anak ini
berpegangan. Background ini kemudian dipangku. Adegan ini
sarat makna akan kemapanan. menyimbolkan kebahagiaan yang
Rumah dalam kehiduapan rumah dimiliki keluarga ini bertambah
tangga menandakan kemapanan setelah memiliki sepasang anak,
rumah tangga tersebut. Rumah laki-laki dan perempuan. Bermain

35
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

di taman sekeluarga biasanya pengetahuan, pengalaman, dan latar


diartikan sebagai sebuah waktu belakang pembaca.
kebersamaan yang intim dan Hasil pengembangan sistem
diidam-idamkan oleh semua primer (E1 – R1 - C1) menjadi sistem
keluarga. sekunder (E2 – R2 – C2) yang berupa
konotasi dalam Iklan KB versi
F.2.4. Sistem Sekunder (Konotasi) televisi pada episode “Pernikahan
Berangkat dari keterbatasan Dini” adalah sebagai berikut:
makna pada pemaknaan primer, a. Pengembangan pada segi C,
Barthes mengembangkan sistem hasilnya adalah suatu tanda
pemaknaan primer menjadi sistem mempunyai lebih dari satu C
sekunder atau konotasi yang untuk E yang sama. Pada iklan
merupakan pemaknaan pada tahap KB versi televisi pada episode
kedua. Pemaknaan primer atau yang “Pernikahan Dini” itu, makna
biasa disebut makna denotasi (E1-R1- denotasinya adalah iklan tersebut
C1) pada dasarnya adalah model adalah iklan KB dari lembaga
pemaknaan dalam konvensi umum pemerintah yang mengurusi
yang dianut masyarakat. Jadi, Keluarga Berencana (BKKBN)
pemaknaan itu lebih pada untuk mempengaruhi masyarakat
mengartikan secara artikulasi saja (konsumen/ pelanggan atau calon
sebuah konsep; tidak terjadi pelanggan televsisi) untuk untuk
pemaknaan dalam arti yang mengikuti program pemerintah
sesungguhnya. Pemaknaan yang yaitu Program Keluarga
sesungguhnya, menurut Barthes Berencana.
justru terjadi pada tahapan sekunder b. Berdasarkan tanda (verbal dan
atau sistem konotatif dimana sistem visual) dalam iklan KB tersebut
primer dimaknakan menjadi E2 - R2 - akan dapat di temukan konotasi
C2. Untuk membangun pemaknaan di (C2) yaitu: “Anak perempuan
tingkat sekunder ini dibutuhkan harus berani menolak ajakan
menikah di usia sekolah (usia

36
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

dini)”, “Lebih baik selesaikan dihindari untuk mendapatkan


dahulu sekolah untuk kemudian keluarga yang sejahtera”,
bekerja”, “Setelah mapan dalam “Perencanaan yang baik (usia
kerja, baru menikah”, “Setelah menikah, jumlah anak, jarak
menikah jangan buru-buru punya kelahiran) akan membuat rumah
anak”, “Pernikahan Dini harus tangga bahagia”.

Tabel 2.2.5 Konotasi Iklan KB versi Televisi pada Episode “Pernikahan


Dini”
E1 R1 C1

Iklan KB - Anak perempuan harus berani menolak ajakan


Versi Televisi menikah di usia sekolah (usia dini)
Espisode - Lebih baik selesaikan dahulu sekolah untuk
“Pernikahan Dini” kemudian bekerja
- Setelah mapan dalam kerja, baru menikah
- Setelah menikah jangan buru-buru punya anak
- Pernikahan Dini harus dihindari untuk
mendapatkan keluarga yang sejahtera
- Perencanaan yang baik (usia menikah, jumlah
anak, jarak kelahiran) akan membuat rumah
tangga bahagia

E2 R2 C2
Iklan KB
Versi Televisi - Pernikahan merupakan sebuah fase kehidupan
Episode yang penting dalam kehidupan oleh karena itu
“Pernikahan Dini” harus direncanakan agar menghasilkan
keluarga yang sejahtera

37
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

Dari keseluruhan tanda visual dan verbal di dalam iklan tersebut (C2)
dapat diperoleh sebuah makna konotasi yang pada hakekatnya merupakan benang
merah dari iklan tersebut, yaitu pernikahan merupakan sebuah fase kehidupan
yang sangat penting dalam kehidupan, maka harus direncanakan agar
menghasilkan keluarga yang sejahtera. Dalam merencanakan pernikahan,
hendaknya mempertimbangkan usia yang tepat, pendidikan yang tepat, dan mata
pencaharian yang jelas. Memutuskan menikah di usia dini sangat riskan dan tidak
sesuai dengan konsep ideal pernikahan yang digaungkan pemerintah, dalam hal
ini BKKBN.
Pandangan ini jelas bertenatangan dengan mitologi lokal yang telah
berkembang di masyarakat. Di Jawa misalnya, setiap orang yang sudah
mengalami akil balik sudah diperbolehkan menikah. Istilah perawan tua menjadi
momok yang menakutkan bagi banyak wanita Jawa di beberapa daerah. Bahkan
beberapa daerah di Indonesia masih mempraktekkan perjodohan dalam
pernikahan dimana kadang yang dijodohkan adalah mereka yang masih sangat
belia. Bagi kalangan tertentu, di Jawa misalnya, banyak yang masih memegang
teguh model pernikahan dini ini. Konsep atau mitologi banyak anak banyak rejeki
dan momok perawan tua menjadi momok yang mendorong pelestarian model
pernikahan dini.

F. 2. 5. Jingle Iklan KB KB Versi “Pernikahan dini, bukan


Televisi Episode “Pernikahan cintanya yang terlarang
Dini” Hanya waktu belum tepat,
merasakan semua
Jinggle yang digunakan
Pernikahan dini, sebaiknya
adalah penggalan lagu “Pernikahan
janganlah terjadi
Dini” karya Melly Goeslow yang
Namun putih cinta
dinyanyikan oleh Rossa. Penggalan
membuktikan
syair lagu yang diambil adalah
Dua insan tak dapat
sebagai berikut:
dipisahkan.”

38
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

Syair yang ada dalam lagu belum tepat”. Cinta adalah masalah
tersebut dibuat dengan kata – kata hati dan menurut lagu itu, kalau cinta
yang simple dan mudah dicerna oleh itu putih atau bersih atau murni atau
masyarakat. Hal ini memudahkan “suci” maka cinta tidak akan mudah
penonton hanya dengan sekali terpisahkan. Artinya meskipun
mendengar langsung bisa memahami pernikahan harus ditunda hingga usia
maksud dari lagu tersebut. Musik yang cukup, cinta akan tetap
yang simple dan easy listening untuk mempertemukan mereka kembali.
membuat pendengar merasa nyaman Jadi ngga perlu khawatir karena cinta
dengan musik tersebut. tidak mengenal kata”basi”. Cinta dua
Pemenggalan bagian syair insan tidak akan terpisahkan
sarat dengan makna. Syair secara meskipun harus ditunda terlebih
utuh sebenarnya menggambarkan dahulu.
berbagai macam rona kehidupan Secara umum, tema lagu
pernikahan di usia dini. Namun dalam yang diambil dalam Iklan KB
iklan ini yang diambil hanyalah Pernikahan Dini Episode Pernikahan
penggalan kenapa pernikahan dini itu dini ini sangat sangat cocok dengan
harus dihindari. Melalui syair, pesan produk yang ingin di promosikan.
bahwa pernikahan dini itu harus Apalagi dalam syair lagu itu tersebtu
dihindari diteguhkan. Dari syair lagu setidaknya dua kali frase “pernikahan
tersebut dapat digambarkan bahwa dini”. Penyebutan berulang ini seakan
pernikahan bukan sebuah kegiatan memberikan penekanan pada tema
yang bisa dilarang atau dianggap pernikahan dini yang perlu dihindari.
salah. Yang menjadi masalah adalah
kalau pernikahan itu dilakukan tidak F.2.6. Semiotika Komunikasi Iklan
tepat. Tidak tepat disini jelas KB Versi Televisi Episode
menunjuk pada aspek waktu yang “Pernikahan Dini”
tidak tepat atau secara lebih tepat lagi Dari beberapa konotasi-
adalah usia yang tidak tepat. “Bukan konotasi yang tampak dalam iklan
cintanya yang terlarang , hanya waktu KB tersebut, dapat ditarik benang

39
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

merah yang sama dengan apa yang sering dilontarkan pria. Dalam kultur
terjadi di dalam masyrakat saat ini. budaya kita, lelaki selalu dalam posisi
Pasca reformasi, kebebasan yang mengajak atau melamar. Nah, peran
berkembang pesat membuat negara penting wanita adalah menimbang
seakan alpha dalam mengatur dan sudahkah lelaki yang melamar itu
mensosialisasikan keuarga berencana. memang “pantas” untuk dinikahi.
Tercatat pertumbuhan penduduk di Ada banyak faktor di luar 4T tadi
era reformasi itu tidak terkendali. yang sebenarnya bisa dipertimbang.
Iklan KB tersebut mau Akan tetapi dengan setidaknya
mengatakan bahwa kaum muda mempertimbangkan 4T tadi, wanita
adalah penerus bangsa jangan mudah bisa mengambil keputusan untuk
memutuskan untuk menikah kalau menerima atau tidak pinangan sang
memang belum cukup umur atau lelaki.
masih berusia dini. Ada banyak faktor Lelaki sebagai pihak yang
hal yang harus diperhatikan oleh selalu digambarkan berusaha keras
seseorang yang akan melangsungkan untuk menaklukkan pujaan hatinya
pernikahan. Dalam iklan tersebut juga diharapkan untuk menyadari
disebut: Hindari 4T (telalu muda, bahwa perencanaan dalam
terlalu tua, terlalu rapat dan terlalu berkeluarga itu sangat penting. Di situ
banyak). 4T tersebut adalah sebuah digambarkan si lelaki kemudian
rangkaian frase yang harus diingat menyadari pentingnya persiapan
oleh kaum muda sebelum dengan melanjutkan proses belajar &
memutuskan menikah. Dengan menyelesaikan studinya kemudian
terpenuhinya 4T tersebut, keluarga bekerja. Setelah bekerja barulah
yang terbentuk akan bahagia karena mulai melanjutkan cita-cita awal yang
dengan sendirinya telah terencanakan sempat tertunda, yaitu berkeluarga.
dengan baik. Ujung dari iklan tersebut
Dalam iklan itu tergambar adalah kebahagiaan keluarga yang
dengan jelas peranan penting wanita digambarkan dalam shot keluarga
dalam menolak ajakan menikah yang kecil dengan ayah-ibu dan dua orang

40
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

anak lelali dan perempuan. Pernikahan adalah sebuah


Penggambaran ini sesuai dengan tahapan penting dalam kehidupan
tagline KB: “2 anak cukup, laki-laki yang harus dipersiapkan dengan
perempuan sama saja”. Kebahagian matang. Tidak hanya faktor usia
keluarga yang dituju adalah keluarga yang tepat saja, tapi lebih dari pada
kecil sejahtera dimana itu sesuai yang itu pernikahan haruslah dibarengi
diprogramkan pemerintah yaitu dengan kesiapan pasangan dalam hal
membatasi kelahiran dengan dua anak ekonomi, kesehatan, dan masa depan
saja. keturunan. Di era kebebasan ini, anak
yang masih sekolah sering kali
G. Kesimpulan dan Saran Sebagai menjalin hubungan cinta dengan
Penutup lawan jenis dan terjerumus pada
hubungan pernikahan dini. BKKBN
F.1. Kesimpulan melalui iklan ini ingin menyadarkan
Makna yang terkandung bahwa pernikahan dini bukan pilihan
dalam iklan KB versi penikahan dini dan harus dihindari.
ini adalah pentingnya kesadaran Usia ideal pernikahan menjadi
bahwa kaum muda adalah penerus hal yang paling ditonjolkan dan
bangsa jangan mudah memutuskan menurut peneliti merepresentasikan
untuk menikah kalau memang belum keseluruhan pesan iklan ini.
cukup umur atau masih berusia dini. Pengulangan dan penonjolan
Ada banyak faktor hal yang harus perlunya anak muda menyelesaikan
diperhatikan oleh seseorang yang sekolah, mencari pekerjaan yang tepat
akan melangsungkan pernikahan. dan pentingnya peran wanita untuk
Dalam iklan ini setidaknya menunda berlangsungnya pernikahan
ditekankan empat hal penting yang merepresentasikan betapa pentingnya
harus dipertimbangkan sebelum menikah pada usia yang ideal.
nenikah: Hindari 4T (telalu muda, Melalui Iklan KB ini, tercermin pula
terlalu tua, terlalu rapat dan terlalu perubahan target & sasaran kampanye
banyak). KB berubah ke anak muda dari

41
Semiotika, Volume. 9, Nomor 1, Juni 2015

sebelumnya kalangan orang tua atau konsisten sehingga tumbuh kesadaran


keluarga baru. dalam diri masyarakat tentang
pentingnya menghindari pernikahan
F.2. Saran dini.
Bagi kaum muda yang
menjadi sasaran iklan ini, peneliti
Daftar Pustaka
menyarankan untuk memperhatikan
empat hal yang dipesankan dalam
Alex Sobur, 2003, Semiotika
iklan ini, yaitu hindari 4 T (terlalu Komunikasi, Bandung: Rosda
muda, terlalu tua, terlalu rapat dan Karya

terlalu banyak. Dengan demikian Arief Furchan, 1992, Metode


kesejahteraan keluarga yang dibangun Penelitian Kualitatif,
Surabaya: Usaha Nasional
akan terwujud dengan sempurna
Bagi BKKBN, mungkin perlu Budi Irawanto, 1998, Film, Ideologi,
dan Militer, Yogyakarta:
dicari ide-ide baru yang lebih Media Presindo
menggambarkan dan merefleksikan
Elisabeth B. Hurlock, 2002,
kehidupan sehari-hari anak muda. Psikologi Perkembangan,
Pemilihan cerita yang berangkat dari Jakarta: Erlangga

penggalan hidup anak muda sehari- Jefkins, Fank. 1997, Periklanan.


hari akan menjadi cerita yang Penerbit Erlangga, Jakarta

menarik untuk divisualisasikan John Fiske, 1990, Introduction to


dengan video. Communication Studies,
London: Routledge
Yang menjadi tantangan Marchel Danesi, 2010, Pengantar
terbesar dalam program ini adalah Memahami Semiotika Media,
Yogyakarta:Jalasutra
bagaimana mampu merubah
pandangan masyarakat yang sudah Panuti Sudjiman & Aart Van Zoest,
1992, Serba-Serbi Semiotika,
terlanjur terpengaruh mitologi lokal Jakarta: Gramedia
yang telah berkembang di
Racchmat Kriyanto, S.Sos, M.Si.,
masyarakat. Oleh karena itu, perlu 2007, Teknik Praktis Riset
dikampanyekan secara kontinu dan

42
[REPRESENTASI USIA IDEAL PERNIKAHAN Cosmas Gatot
DALAM IKLAN TELEVISI] Haryono

Komunikasi,Jakarta: Kencana Universitas Prof. Dr.


Prenada Media Group Moestopo (Beragama)
“Wacana”, Vol VIII No. 28
R Almeder, 2000, Human Happiness Desember 2009
and Morality , Buffalo, NY:
Prometheus Press Mick, D.G., 2015, Consumer
Research and Semiotics:
Sanafiah Faisal, 1990, Penelitian Exploring the Morphology of
Kualitatif: Dasar-Dasar dan Signs, Symbols, and
Aplikasinya, Malang: Y3A, Significance, The Journal of
Malang Consumer Research pp.196-
209
WE. Poespoprodjo, 1987,
Interpretasi, Bandung: Giorgio Aiello, 2006, The Theoritical
Remaja Karya Advances In Critical Analysis:
Perception, Ideologi,
Mythologies and Social
Daftar Jurnal Semiotics, Journal Visual Of
Literacy, Spring 2006, Vol
Endah Muwarni, 2009, Iklan Dan
26, Novembre 2, 89-102
Reproduksi Sosial, Jurnal
Ilmiah Ilmu Komunikasi

43

You might also like