Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 11

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DAN CARA MENERAN DENGAN

KEJADIAN DERAJAT LASERASI PADA PERSALINAN PRIMIGRAVIDA DI


BPM JAWIRIYAH PUNGE KOTA BANDA ACEH

Putri Kurniawati1, Desri Mauliati2, Rika Dewi3, Arianti Amanda4, Dela


Ameliyah5, Yanti6, Hikmah Marissa7
Akademi Kebidanan Saleha, Banda Aceh
e-mail : putriniazi@gmail.com

Abstract
Based on data from BPM Jawiriyah, 114 mothers gave birth from
January to June 2023, among them 40 primigravida mothers, the
initial survey was conducted there were 7 primiparous mothers who
experienced lacerations during childbirth, including 4 mothers who
had a birth weight of more than 3500 grams and even 4000 grams,
and there were 3 mothers who had a birth weight of 2500 grams.
Based on these 7 mothers said that the cause of the laceration they
experienced was due to the weight of the baby born and some were
due to the wrong way of receiving in the process of labor. The
purpose of the study was to determine the relationship between
birth weight and the way of receiving with the incidence of
laceration degree in primigravida labor at BPM Jawiriyah, S.ST in
2023. Research Methods, research is analytical using a Cross
Sectional approach conducted on June 20-25, 2023 at BPM
Jawiriyah, S. ST with a population of 40 laboring mothers. The
research instrument was a questionnaire. Data analysis using
univariate and bivariate analysis with the SPSS statistical program.
The results of the statistical test with Chi Square obtained a p value
= 0.086 (P>0.05) means that there is no relationship between
laceration and baby weight in primigravida labor. While the results
of statistical tests with Chi Square obtained a p value = 0.991
(P>0.05) means that there is no relationship between lacerations
and how to deliver in primigravida labor. The conclusion is that
there is no relationship between laceration and baby weight and how
to deliver in primigravida labor.

Keywords: Degree of laceration, birth weight, mode of delivery at


BPM Jawiriyah

1. PENDAHULUAN dan persalinan. Pada tahun 2016,


Angka Kematian Ibu (AKI) WHO menyatakan bahwa Indonesia
merupakan salah satu indikator merupakan salah satu negara
untuk mengukur derajat penyumbang AKI terbesar di dunia
kesehatan. Tingkat kematian ibu dan di Asia. Kejadian ruptur
merupakan masalah kesehatan perineum pada ibu bersalin di
yang menjadi perhatian World Dunia pada tahun 2020 sebanyak
Health Organization (WHO). Fakta 2,7 juta kasus, dimana angka ini di
menunjukan lebih dari 350.000 di perkirakan akan mencapai 6,3 juta
seluruh dunia meninggal setiap pada tahun 2050. Di Benua Asia
tahun akibat komplikasi kehamilan

1
sendiri 50% ibu bersalin sebesar 12,5%, sepsis sebesar
mengalami ruptur perineum. 3,5%, pneumonia sebesar 15,9%,
Penyebab utama dari diare sebesar 12,1% dan lain- lain
kematian ibu di Indonesia adalah sebesar 21,4. Diketahui di
perdarahan (27%) Perdarahan Indonesia ruptur perineum di alami
pada 24 jam pertama persalinan oleh 75% ibu melahirkan
salah satunya disebabkan oleh pervaginam, ditemukan dari total
robekan jalan lahir. Prevalensi ibu 1.951 ibu yang melahirkan spontan
bersalin yang mengalami ruptur pervaginam, 57% ibu
perineum di Indonesia 52% mendapatkan jahitan perineum
dikarenakan persalinan dengan yaitu 28% karena episiotomi dan
bayi berat lahir cukup atau lebih. 29% karena robekan spontan.
AKI masih merupakan Berdasarkan data yang
masalah kesehatan yang serius di diperoleh dari Profil Kesehatan
Negara berkembang. Menurut Provinsi Aceh tahun 2019 Angka
Laporan WHO Tahun 2015 AKI di Kematian Ibu (AKI) sebesar 172
negara ASEAN (Association of per 100.000 Kelahiran Hidup (KH),
South East Asia Nations) yaitu angka ini meningkat bila
seperti Malaysia 40/100.000 KH, dibandingkan tahun 2018 sebesar
Thailand 20/100.000 KH, 139 per 100.000 KH, Tahun 2019
Singapura 10/100.000, dan di AKB jumlah ibu bersalin sebanyak
yaitu seperti di Thailand Indonesia 100,784 jiwa dengan jumlah
126/100.000 KH. Sedangkan kematian ibu sebanyak 164 orang
12,3/1.000 KH, Malaysia 7/1.000 yang terdiri dari pendarahan
KH, Singapura 2,7/1.000, dan di sebesar 47 orang, pre eklamsia
Indonesia 27,2/1.000 KH. sebanyak 38 oranag , infeksi
Menurut Data Kementrian sebesar 6 orang , gangguan sistem
Kesehatan Indonesia (Kemenkes) peredaran darah sebesar 10
tahun 2019 Angka Kematian Ibu orang , gangguan sistem metabolik
(AKI) sebesar 305 per 100.000 sebesar 10 orang dan lain-lain
Kelahiran Hidup (KH) dan belum sebesar 53 orang. Pada persalinan
mencapai target penurunan AKI primipara dianggap sangat berisko
sebesar 205 per 100.000 KH, terjadinya rupture perineum
jumlah ibu bersalin sebanyak spontan, Angka kejadian
4.557.577 jiwa. Lima penyebab perdarahan karena rupture
langsung kematian ibu terbesar perineum kira-kira lebih dari 5,5 %
adalah perdarahan sebesar 30,3%, - 7,2 % pada persalinan primipara
Preeklampsia sebesar 27,1%, dan 4,0 % pada multipara, rupture
infeksi sebesar 7,3%, partus lama perineum terbagi menjadi derajat
sebesar 1,8% abortus 1,6% dan I, II, III bahkan IV dan rupture
lain-lain sebesar 40,8%. AKB perineum derajat III dan IV sering
sebesar 24 per 1.000 KH. menyebabkan perdarahan pada
Penyebab kematian bayi adalah saat post partum.
BBLR sebesar 35,3%, Asfiksia AKI adalah jumlah kematian
sebesar 27%, kelainan bawaan ibu selama masa kehamilan,

2
persalinan dan nifas yang di di Kecamatan Meuraxa, dan 1 Ibu
sebabkan oleh kehamilan, di kecamatan jaya baru.
persalinan, dan nifas atau Berdasarkan studi yang telah
pengelolaannya tetapi bukan dilakukan di Puskesmas Jaya Baru
karena sebab-sebab lain seperti kota banda aceh pada tahun 2022
kecelakaan atau terjatuh untuk dari bulan Januari – Desember
setiap 100.000 kelahiran hidup. terdapat 520 ibu Bersalin dari 9
Angka kematian ibu (AKI) di desa yaitu lampoh daya,
Provinsi Aceh Tahun 2017-2021 lamjamee, bitai, punge blang cut,
mengalami fluktuasi, namun pada lamtemen timur, lamtemen barat,
tahun 2021 mengalami emperom, ulee pate, geuce
peningkatan yang sangat siknifikan meunara. 1 diantaranya mengalami
dari tahun sebelumnya yaitu 223 kematian dengan persentase 0,1%.
per 100,000 kelahiran hidup. Dari 520 ibu bersalin diketahui 172
Adapun jumlah kematian ibu ibu bersalin yang mengalami
tertinggi tahun 2021 ada derajat laserasi diantaranya, dari
kabupaten Aceh Utara sebanyak 28 33 ibu bersalin di desa lampoh
orang. daya 11 ibu yang mengalami
Angka kejadian laserasi derajat laserasi, dari 30 ibu
diseluruh dunia terjadi 2,7 juta bersalin di desa lamjamee 7 ibu
kasus robekan (ruptur) periminum yang mengalami derajat laserasi,
pada ibu bersalin. Angka ini dari 21 ibu bersalin di desa bitai 9
diperkirakan mencapai 6,3 juta ibu yang mengalami derajat
pada tahun 2020. Diamerika dari laserasi, dari 120 ibu bersalin di
26 juta ibu bersalin, periminum desa punge blang cut 38 ibu yang
cukup banyak dalam masyarakat, mengalami derajat laserasi, dari 61
50% dari kejadian robekan ibu bersalin di lamtemen barat
periminum di dunia terjadi diAsia. daya 14 ibu yang mengalami
Persalinan adalah suatu derajat laserasi, dari 114 ibu
proses dimana seseorang wanita bersalin di desa lamtemen timur 41
melahirkan bayi yang diawali ibu yang mengalami derajat
dengan dimana adanya kontraksi laserasi, dari 57 ibu bersalin di
uterus yang teratur dan memuncak desa emperom 21 ibu yang
saat pengeluaran bayi sampai mengalami derajat laserasi, dari 15
dengan pengeluaran plasenta dan ibu bersalin di desa ulee pata 6 ibu
selaputnya dimana proses yang mengalami derajat laserasi,
persalinan ini akan berlangsung 69 ibu bersalin di desa geuce
selama 12 jam sampai 14 jam. meunara 25 ibu yang mengalami
Berdasarkan data yang derajat laserasi.
diperoleh dari Dinas Kesehatan Berdasarkan data dari BPM
Kota Banda Aceh 2023 Angka Jawiriyah,S.ST, Punge,Kota Banda
Kematian Ibu (AKI) sebesar Aceh, tercatat ibu bersalin dari
3/100.000 Kelahiran Hidup (KH). 1 bulan Januari- juni 2023 sebanyak
ibu di Kecamatan Jaya Baru, 1 Ibu 114 ibu bersalin, diantara nya

3
sebanyak 40 orang ibu lintang. Metode cross sectional
primigravida. adalah metode penelitian deskriptif
Survey awal di lakukan di dan analisis, dengan penelitian ini
Punge, terdapat 7 orang ibu adalah jenis penelitian kuantitatif.
primipara yang mengalami laserasi Pada dasarnya, pendekatan cross
pada saat persalinan, diantaranya sectional adalah dengan melakukan
4 ibu yang memiliki berat bayi lahir survei, observasi, dan pengumpulan
lebih dari 3500gram bahkan 4000 data langsung dalam satu waktu.
gram, dan terdapat 3 ibu yang Dalam penelitian ini peneliti
memiliki beat bayi lahir 2500gram. mengumpulkan data dari banyak
Berdasarkan dari ke 7 ibu ini sampel individu yang berbeda
mengatakan bahwa penyebab dalam satu titik waktu, mengamati
laserasi yang mereka alami ada di variabel tanpa bisa lagi
karenakan berat bayi lahir dan ada mempengaruhinya. Adapun yang
yang dikarenakan cara meneran menjadi lokasi penelitian ini adalah
yang salah pada proses persalinan. di BPM Jawiriyah , Punge, Kota
Berdasarkan data survey awal Banda Aceh, Penelitian ini di
yang dilakukan oleh peneliti pada lakukan dari tanggal 20 Juni – 25
ibu bersalin laserasi yang Juni.
primigravida, yang bersalin di BPM Populasi dalam penelitian ini
bidan Jawiriyah diketahui adalah seluruh ibu bersalin
bahwasanya akibat laserasi ibu primigravida yang mengalami
dikarenakan berat badan bayi dan derajat laserasi sebanyak 40 orang
cara meneran, dengan cara yang pernah melahirkan di BPM
memberikan kuesioner kepada ibu Jawiriyah Periode Bulan Januari –
yang bersalin primigravida dengan Juni 2023, Punge, Kota Banda
laserasi. Aceh. Teknik dalam pengambilan
Berdasarkan hal tersebut di sempel ini menggunakan teknik
atas, penelitian tertarik untuk total sampling, dimana seluruh
meneliti lebih lanjut mengenai populasi dijadikan sampel
Hubungan berat badan lahir dan penelitian. Sampel dalam penelitian
cara meneran dengan kejadian ini adalah sebanyak 40 orang ibu
laserasi pada ibu bersalin di BPM primigravida yang mengalami
Jawiriyah, Punge, Kota Banda derajat laserasi.
Aceh. Alat pengumpulan data yang
2. METODE di pergunakan dalam penelitian ini
Penelitian ini merupakan adalah pertanyaan (alat tes) berupa
penelitian survey yang bersifat kusioner dan ceklis untuk mengukur
analtik dengan pendekatan cross variabel independen dan variabel
sectional. penelitian cross sectional dependen, untuk berat badan lahir
adalah jenis penelitian 1 pertanyaan untuk variabel Cara
observasional dengan melakukan Meneran 5 pertanyaan, untuk
pengamatan data-data populasi variabel Derajat Laserasi 1
hanya satu kali pada saat yang pertanyaan , dengan jumlah 7
bersamaan alias data potong pertanyaan menggunakan ceklis.

4
Sumber data dalam dalam 1. Analisa Univariat
penelitian ini menggunakan sumber Tujuan analisa univariat
data primer dan sumber data adalah menyampaikan masing-
skunder. Setelah data sudah di masing variabel dependen dan
kumpulkan dari lembaran independen.11 Analisa univariat ini
kuesioner yang telah memenuhi hanya distribusi dan presentasi
syarat maka dilakukan pengolahan tiap-tiap variabel yaitu berat badan
data dengan langkah-langkah lahir, dan ibu primigravida di BPM
sebagai berikut : jawiriyah, punge, Kota Banda Aceh.
a) Editing: adalah melakukan Data diwajibkan dalam bentuk tabel
pemeriksaan data yang telah distribusi frekuensi hanya
dikumpulkan baik berupa menghasilkan distribusi dan
daftar pertanyaan, kartu atau persentase dari tiap variabel :
pun register, yang di lakukan x=n/N x 100%
pada kegiatan pemeriksaan Keterangan :
data adalah menjumlahkan X: nilai persentase
data dan melakukan n: nilai yang diperoleh dari tiap
pengkoreksian, dengan kelompok
memeriksa apakah jawaban N: jumlah responden
dengan pertanyaan dengan di 2. Analisa Bivariat
bantu oleh teman dari Akbid Untuk mengukur hubungan
saleha sendiri. variabel dengan menggunakan
b) Coding: adalah memerikan program komputer yaitu
kode untuk semua variable mengguankan statistic product
berupa nomor pada setiap service solution (SPSS) versi 25.
kuesioner yang di isi oleh Aturan yang berlaku pada uji chi-
responden pada saat square (X2) untuk program
penelitian. komputerisasi SPSS adalah sebagai
c) Tranfering: adalah berikut. Bila pada tabel 2x2 tidak
memindahkan data dari dijumpai nilai Expeceted (harapan)
kuesioner kedalam table kurang dari 5 maka nilai yang
pengolahan data secara digunakan Countinuity Correction.
berurutan sesuai dengan Untuk menentukan nilai p-
variable penelitian. value pada Chi-Square Tes (x2 )
d) Tabulating: adalah tabel, memiliki ketentuan sebagai
pengorganisasian data berikut:
sedemikian rupa agar dengan a) Bila pada tabel 2x2 dijumpai
mudah dapat dijumlahkan, nilai Expected (harapan)
disusun dan ditata di ajukan kurang dari 5, maka nilai yang
dan di analisa. digunakan adalah “Fisher’s
e) Setelah pengolahan data Excact test”.
dilakukan maka selanjutnya b) Bila pada tabel 2x2 dan tidak
data di analisis dengan teknik dijumpai nilai Expected
analisis data univariat dan (harapan) kurang dari 5, maka
bivariat.

5
nilai yang digunakan adalah derajat 1 dan derajat 2 masing
“Countinuity Correction”. masing berjumlah 17 orang
c) Bila tabelnya lebih dari 2x2, (42,5%), dan minoritas ibu laserasi
misalnya tabel 3x2, 3x3 dan derajat 3 berjumlah 6 orang
sebagainya, maka digunakan (15,0%).
uji “Pearson Chi-Square”.
3. HASIL b) Berat Badan Bayi
Penelitian ini dilakukan di PMB Tabel 2 Distribusi Frekuensi berat
Jawiriyah, Punge Kota Banda Aceh badan Bayi Pada Persalinan
Pada Tanggal 20 Juni – 25 Juni Primigravida Di BPM Jawiriyah,
2023. Dari data yang dikumpulkan Punge, Banda Aceh Tahun 2023
terdapat 40 Responden dari
N Berat Frekuen Persenta
pendekatan cross sectional di PMB
o Bada si se %
Jawiriyah, Punge Kota Banda Aceh
n
Tahun 2023. Data dikumpulkan
bayi
melalui kuesioner dan wawancara.
Hasil penelitian ini diperoleh hasil 1. 2500 5 12,5
sebagai berikut: 2. Gram 25 62,5
3. 2500- 10 25,0
1. Analisis Univariat
4000
a) Leserasi Gram
>400
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Laserasi Pada 0
Persalinan Primigravida Di BPM Jawiriyah, gram
Punge, Banda Aceh Tahun 2023 i.
Jumlah 40 100
No Laseras Frekuens Persentas Sumber: Data Primer (Diolah Tahun
i i e%
2023)
1. Derajat 17 42,5
2. 1 17 42,5 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
3. Derajat 6 15,0 bahwa dari 40 responden,
4. 2 0 0 mayoritas bayi yang lahir dengan
Derajat berat badan 2500-4000 gram
3 berjumlah 25 orang (62,5%), dan
Derajat minoritas bayi yang lahir kurang
4 dari 2500 gram berjumlah 5 orang
(12,5%),
Jumlah 40 100
c) Cara Meneran
Sumber: Data Primer (Diolah Tahun
2023) Tabel 3 Distribusi Frekuensi Cara
Meneran Pada Persalinan
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui Primigravida Di BPM Jawiriyah,
bahwa dari 40 responden, Punge, Banda Aceh Tahun 2023
mayoritas ibu mengalami laserasi N Pendapa Frekue Persent

6
o tan nsi ase % a 5 5 6
m
1. Benar 21 52,5
2. Tidak 19 47,5
Benar 2 25 8 2 1 3 2 6
00 0 3 2 4 5 2,
Jumlah 40 100 - , , 1 5
40 0 5 0,
Sumber: Data Primer (Diolah Tahun
00 0
2023) Gr
a
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui m
bahwa dari 40 responden,
mayoritas ibu yang cara meneran 3 >4 4 1 4 1 2 1 2
dengan benar berjumlah 21 orang 00 0 0 0 5,
(52,5%). 0 , , 5 0
Gr 0 0 ,
2. Analisis Bivariat
a 0
a) Hubungan Berat Badan Bayi m
Terhadap kejadian derajat
laserasi Pada Persalinan Total 1 4 1 4 6 4 1
Primigravida 7 2 7 2 0 0
, , 1 0,
Tabel 4 Distribusi Hubungan Berat 5 5 5 0
Badan Lahir Terhadap kejadian ,
Derajat Laserasi Pada Persalinan 0
Primigravida Di BPM Jawiriyah,
Punge, Banda Aceh Tahun 2023 Sumber : Data Primer (Diolah
Tahun 2023)
Tota P
Laserasi l v Berdasarakan tabel 4 didapatkan
N Be al hasil penelitian dari 40 responden
o ra u yang menunjukkan bahwa dari 5
t e bayi dengan berat badan 2500
B gram yang mempengaruhi laserasi
ad Der Der Der derajat 1 sebanyak 5 bayi (12,5%).
an ajat ajat ajat Dari 25 bayi dengan berat badan
B 1 2 3 2500-4000 gram yang
ay mempengaruhi berat laserasi
i F % F % F F % derajat 1 sebanyak 8 bayi (20,0%),
% laserasi derajat 2 sebanyak 13 bayi
(32,5%), dan laserasi derajat 3
0 sebanyak 4 bayi (10,0%). Dan dari
1 25 5 1 0 0 0 5 ,0 10 bayi dengan berat badan >4000
00 2 0 1 8 gram yang mempengaruhi laserasi
Gr , 2, derajat 1 sebanyak 4 bayi (10,0%),

7
laserasi derajat 2 sebanyak 4 bayi 2 Tid 8 2 8 2 3 1 4
(10,0%), dan laserasi derajat 3 ak 0 0 7 9 7,
sebanyak 2 bayi (5,0%). Be , , , 5
na 0 0 5
Berdasarkan tabel Chi-square test
r
menunjukkan p-value sebesar
0,086 > 0,05 yang menunjukkan Total 1 4 1 4 4 1
bahwa tidak ada hubungan antara 7 2 7 2 6 0 0
laserasi dengan berat badan bayi , , 1 0,
pada persalinan primigravida di 5 5 5 0
BPM Jawiriyah, Punge, Banda Aceh. ,
0
b) Hubungan cara meneran
Terhadap kejadian derajat Sumber: Data Primer (Diolah Tahun
laserasi Pada Persalinan 2023)
Primigravida
Berdasarakan tabel 5 didapatkan
Tabel 5 Distribusi Hubungan Cara hasil penelitian dari 40 responden
Meneran Terhadap kejadian Derajat yang menunjukkan bahwa dari 21
Laserasi Pada Persalinan ibu dengan cara meneran benar
Primigravida Di BPM Jawiriyah, yang mempengaruhi laserasi
Punge, Banda Aceh Tahun 2023 derajat 1 sebanyak 9 ibu (22,5%),
laserasi terajat 2 sebanyak 9 ibu
Laserasi Tot P
(22,5%), dan laserasi derajat 3
al v
N Ca sebanyak 3 ibu (7,5%). Sedangkan
al
o ra dari 19 ibu dengan cara meneran
u
Me tidak benar yang mempengaruhi
e
ne laserasi derajat 1 sebanyak 8 ibu
ra Der Der Der (20,0%), laserasi derajat 2
n ajat ajat aja sebanyak 8 ibu (20,0%), dan
1 2 t3 laserasi derajat 3 sebanyak 3 ibu
(7,5%).
F % F % F F %
% Berdasarkan tabel Chi-square test
menunjukkan p-value sebesar
1 Be 9 2 9 2 3 2 5 0,991 > 0,05 yang menunjukkan
0,
na 2 2 7 1 2, bahwa tidak ada hubungan antara
9
r , , , 5 laserasi dengan cara meneran pada
9
5 5 5 persalinan primigravida di BPM
1
Jawiriyah, Punge, Banda Aceh.

4. PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 4


Hubungan Berat Badan didapatkan hasil penelitian dari 40
BayiTerhadap kejadian Derajat responden yang menunjukkan
Laserasi bahwa dari 5 bayi dengan berat

8
badan 2500 gram yang Menurut asumsi peneliti tidak
mempengaruhi laserasi derajat 1 ada hubungan laserasi terhadap
sebanyak 5 bayi (12,5%). Dari 25 berat bandan bayi pada ibu
bayi dengan berat badan 2500- primigravida karena dari ibu
4000 gram yang mempengaruhi primipara pada saat persalinan
berat laserasi derajat 1 sebanyak 8 tidak semua terjadi rupture
bayi (20,0%), laserasi derajat 2 perineum, tetapi jika semakin
sebanyak 13 bayi (32,5%), dan besar berat badan bayi yang
laserasi derajat 3 sebanyak 4 bayi dilahirkan akan meningkatkan
(10,0%). Dan dari 10 bayi dengan resiko terjadinya laserasi jalan lahir
berat badan >4000 gram yang karena perineum tidak cukup kuat
mempengaruhi laserasi derajat 1 menahan regangan kepala bayi
sebanyak 4 bayi (10,0%), laserasi dengan berat badan bayi yang
derajat 2 sebanyak 4 bayi besar, sehingga pada proses
(10,0%), dan laserasi derajat 3 kelahiran bayi dengan berat badan
sebanyak 2 bayi (5,0%). bayi lahir yang besar sering terjadi
Berdasarkan tabel Chi-square laserasi jalan lahir. Pada saat
test menunjukkan p-value sebesar persalinan berat badan bayi baru
0,086 > 0,05 yang menunjukkan lahir berpengaruh pada
bahwa tidak ada hubungan antara peregangan perineum terutama
laserasi dengan berat badan bayi pada ibu yang pertama melahirkan
pada persalinan primigravida di (primipara) karena pada perineum
BPM Jawiriyah, Punge, Banda Aceh. yang kaku akan mudah terjadi
Hasil penelitian ini tidak sejalan laserasi. Laserasi jalan lahir terjadi
dengan penelitian yang dilakukan ketika kepala dan bahu dilahirkan,
oleh Ernawati Pohan, menunjukkan kejadian ini akan meningkat bila
bahwa ada hubungan berat badan bayi dilahirkan.
lahir dengan kejadian derajat Hubungan Cara Mengedan
laserasi. Terhadap kejadian Derajat
Bayi baru lahir normal adalah Laserasi
bayi yang berat lahir antara 2500- Berdasarkan tabel 5.6
4000 gram, cukup bulan, lahir didapatkan hasil penelitian dari 40
langsung menangis dan tidak ada responden yang menunjukkan
kelainan kongenital (cacat bawaan) bahwa dari 21 ibu dengan cara
yang berat. Bayi yang lahir lebih meneran benar yang
dari normal dapat menimbulkan mempengaruhi laserasi derajat 1
kerusakan pada saat persalinan sebanyak 9 ibu (22,5%), laserasi
karena kepala besar atau kepala terajat 2 sebanyak 9 ibu (22,5%),
yang lebih keras tidak dapat dan laserasi derajat 3 sebanyak 3
memasuki pintu atas panggul, atau ibu (7,5%). Sedangkan dari 19 ibu
karena bahu yang lebar sulit dengan cara meneran tidak benar
melalui rongga panggul sehingga yang mempengaruhi laserasi
sering kali menyebabkan laserasi derajat 1 sebanyak 8 ibu (20,0%),
jalan lahir. laserasi derajat 2 sebanyak 8 ibu

9
(20,0%), dan laserasi derajat 3 terjadinya ruptur perineum pada
sebanyak 3 ibu (7,5%). ibu bersalin spontan. Pada saat
Berdasarkan tabel Chi-square mengedan dipuncak kontraksi ibu
test menunjukkan p-value sebesar bersalin tidak diperbolehkan
0,991 > 0,05 yang menunjukkan mengagkat bokong, dan disaat kala
bahwa tidak ada hubungan antara II yaitu kala pengeluaran bayi
laserasi dengan cara meneran pada terjadi karena adanya kontraksi
persalinan primigravida di BPM yang kuat dan sering, sehingga
Jawiriyah, Punge, Banda Aceh. saat his atau kontraksi terjadi
Hasil penelitian ini tidak tekanan pada otot dasar panggul
sejalan dengan penelitian yang yaitu secara spontan dapat
dilakukan oleh Masmuni Wahda menimbulkan rasa ingin
Aisya, menunjukkan bahwa ada mengedan, sehingga menyebabkan
hubungan antara laserasi dengan perineum menonjol serta lebar dan
cara meneran pada persalinan anus membuka, diikuti labia
primigravida dengan nilai p Value mayora dan minora, kemudian
0,001. kepala janin yang tampak pada
Mengedan adalah respon vulva dan disaat inilah ruptur
alami yang normal terhadap perineum dapat terjadi terutama
mekanisme refleks akibat dari pada persalinan primigravida dan
kontraksi yang semakin kuat. melakukan teknik mengedan yang
Adanya kontraksi yang kuat salah.
disertai dengan teknik mengedan 5. KESIMPULAN
yang benar akan membantu Berdasarkan analisis dan
mempercepat proses persainan, pembahasan yang telah diuraikan
sehingga dapat menghindari sebelumnya, maka dapat diambil
kejadian asfiksia pada bayi baru suatu kesimpulan tentang hasil
lahir serta mengurangi kejadian penelitian sebagai berikut:
ruptir perineum, karena jika 1) Berdasarkan tabel Chi-square
mengadan yang tidak terkontrol test menunjukkan p-value
dapat meningkatkan resiko sebesar 0,086 > 0,05 yang
terjadinya ruptir perineum. menunjukkan bahwa tidak ada
Menurut asumsi peneliti tidak hubungan antara laserasi
ada hubungan laserasi terhadap dengan berat badan bayi pada
cara meneran saat persalinan persalinan primigravida di BPM
karena ibu pada saat melakukan Jawiriyah, Punge, Banda Aceh.
persalinan sudah di pimpin 2) Berdasarkan tabel Chi-square
bagaimana cara mengedan yang test menunjukkan p-value
benar dengan bidan, dan ibu sebesar 0,991 > 0,05 yang
mengukuti arahan dari bidan menunjukkan bahwa tidak ada
dengan melakukan teknik hubungan antara laserasi
mengedan yang benar dan memilih dengan cara meneran pada
posisi yang tepat pada saat persalinan primigravida di BPM
persalinan, tetapi teknik mengedan Jawiriyah, Punge, Banda Aceh.
juga dapat mempengaruhi DAFTAR PUSTAKA

10
BPM JAWIRIYAH.2022.jumlah ibu Hutahaean, J. (2015) Konsep
bersalin Sistem Informasi.Deepublish

Fitriana. Asuhan Margaret, S. 2018. Kehamilan


Persalinan .Yogyakarta:2018 Persalinan Nifas. Yogyakarta:
Nuha Medika
Hasan, Iqbal. 2008. Analisis Data
Penelitian Dengan Statistik, Maryunani,A. 2015.Nyeri Dalam
Jakarta: PT. Bumi Aksara Persalinan ,Jakarta :Tarns
Info Media
http://ejournal.poltektegal.ac.id/
index.php/siklus/article/ Notoadmojo, Soekidjo. 2018.
downloadSuppFile/305/73 Metodelogi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka
http://repository.poltekkes- Cipta.
denpasar.ac.id/7380/1/BAB
%20II.pdf Nurhayati.2019. Persalinan
Patologis .Yogyakarta:
https://eprints.umm.ac.id/ Pustaka Baru Pres
63511/3/BAB%20II.pdf
Padila. 2015. Buku Ajar
https://media.neliti.com/media/ Keperawatan Maternitas.
publications/286098- Yogyakarta:Nuha Medika .
hubungan-berat-badan-lahir-
bayi-dengan-t- profile_dinkes_2021_Rev.pdf
4bb79305.pdfMasmuni
Wahda Aisya. 2022. WHO.(2015).Angka Kematian Ibu
dan Angka Kematian Bayi.
https://repository.poltekkes- (dikutip pada tanggal 2
tjk.ac.id/id/ pdf juni 2021).

https://www.kemkes.go.id/folder/ Worl Health Organizati. Data Ibu


view/01/structure-publikasi- Hamil, Bersalin,Angka
pusdatin-profil- Kematian Ibu, Dan Angka
kesehatan.html Kematian Bayi : 2015

Hubungan Teknik Mengedan


Dengan Kejadian Ruptur
Perineum. Gorontalo. Jurnal

11

You might also like