Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

JURNAL ILMU ADMINISTRSI NEGARA (AsIAN) ISSN : 2338-9567

VOL. 10 NO. 1(2022) E-ISSN : 2746-8178


DOI : 10.47828/jianaasian.v10i1.81

Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-19 Di Kecamatan


Sangatta Utara Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
Chika Putri Aprilia1, Tri Sulistyaningsih2, Salahudin3
1,2,3 Program
Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang – Jawa Timur 65144

ARTICLE INFO

Article history:
Received 08/02/2022
Received in revised form 02/03/2022
Accepted 13/05/2022

Abstract

The purpose of this study is to analyze the problems and supporting factors of the implementation of
the Covid-19 vaccination policy carried out by the East Kutai District Health Office in North Sangatta
District. This research is important to do in order to enrich research on the implementation of the
Covid-19 vaccination policy so that it can be used as a reference and comparison for further research.
The theory used in this research is the theory of policy implementation according to George Edward
which states that there are four crucial variables in policy implementation. In this study using a
descriptive approach with qualitative research methods. Sources of data used are secondary data and
primary data taken from interviews with several respondents who are the people of North Sangatta
District and also from the Health Office of East Kutai Regency, both interviews and data in other
forms. The findings obtained are that people who carry out the second dose of vaccination tend to
decrease for several reasons, one of which is that some people only follow the first vaccine as a
condition for traveling outside the region. In general, the implementation of the Covid-19 vaccination
in North Sangatta District itself has been carried out well according to the technical instructions for
the Covid-19 vaccination implementation, but there are several things that still need to be improved so
that the implementation of the Covid-19 vaccination in North Sangatta District is getting better. to the
future.

Keywords: Implementation, Policy, Vaccination, Covid-19

Abstrak

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis permasalahan dan faktor pendukung dari
implementasi kebijakan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai
Timur di Kecamatan Sangatta Utara. Penelitian ini penting dilakukan dalam rangka memperkaya
penelitian mengenai implementasi kebijakan vaksinasi Covid-19 agar menjadi bahan rujukan serta
perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori
implementasi kebijakan menurut George Edward yang menyatakan bahwa ada empat variabel
krusial dalam implementasi kebijakan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
dengan metode penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan berasal dari data sekunder dan
data primer yang diambil dari wawancara beberapa responden yang merupakan masyarakat
Kecamatan Sangatta Utara dan juga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, baik wawancara
maupun data dalam bentuk lainnya. Hasil temuan yang didapat yaitu masyarakat yang melakukan
vaksinasi dosis kedua cenderung menurun karena beberapa hal, salah satunya yaitu sebagian
masyarakat hanya mengikuti vaksin pertama sebagai syarat untuk berpergian keluar daerah.
Secara umum, untuk implementasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Sangatta Utara
353
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

sendiri sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-
19, namun ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki agar implementasi vaksinasi Covid-19 di
Kecamatan Sangatta Utara semakin lebih baik untuk kedepannya.

Kata kunci: Implementasi, Kebijakan, Vaksinasi, Covid-19

*)Penulis Korespondensi : Chika Putri Aprilia


E-mail : chikaputriaprilia8@gmail.com

penularan yang terus meningkat


PENDAHULUAN dengan pesat, di samping itu wabah
Sejak akhir tahun 2019 hingga saat ini telah ditetapkan sebagai darurat
ini, Coronavirus Disease 2019 atau kesehatan global(Putri, 2020).
dikenal dengan Covid-19 yang
Gambar 1.
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2
(Severe Acute Respiratory Syndrome Data Masyarakat Terkonfirmasi
Coronavirus-2) ini telah menjadi Covid-19 di Indonesia dari Tanggal 11
perhatian serius bagi semua negara Maret 2020 – 24 Januari 2022
termasuk Indonesia. Hal ini karena
virus yang berasal dari salah satu
provinsi di Tiongkok ini dapat
mengancam kesehatan masyarakat
serta telah menyebar begitu cepat ke
berbagai negara hingga menimbulkan
dampak buruk yang luar biasa,
sehingga membuat banyak
masyarakat menjadi resah karena
takut terinfeksi virus ini. Selain itu,
virus ini juga telah merenggut banyak
jiwa karena penularannya yang
sangat mudah, bisa dari manusia ke (sumber : JHU CSSE COVID-19 DATA)
manusia lain bahkan ke hewan. Tidak
hanya bagi kesehatan, virus Covid-19 Berdasarkan grafik yang
ini juga menimbulkan dampak buruk didapatkan pada website ‘Our World
di berbagai aspek kehidupan seperti in Data’ dari JHU CSSE COVID-19
ekonomi, pariwisata, dan lainnya. DATA yang selalu update setiap
(Rahman, 2021) Munculnya 2019- harinya mengenai masyarakat
nCoV telah menarik perhatian global terkonfirmasi Covid-19 di Dunia
sehingga pada tanggal 30 Januari termasuk Indonesia, jumlah
2020 WHO telah menyatakan Covid- masyarakat Indonesia yang
19 sebagai darurat kesehatan terkonfirmasi terinfeksi Covid-19 di
masyarakat yang menjadi perhatian Indonesia sejak tanggal 11 Maret
internasional (Dong et al., 2020). 2020 hingga 24 Januari 2022 totalnya
Penambahan jumlah kasus Covid-19 sudah mencapai 4,29 jt kasus yang
berlangsung cukup cepat dan sudah diakumulasikan dari pasien positif
terjadi penyebaran antar negara satu dirawat dan pasien positif sembuh
dengan yang lainnya. Kemudian WHO sebanyak 4,12 jt kasus, sedangkan
mengumumkan Covid-19 pada 12 pasien yang meninggal dunia
Maret 2020 sebagai pandemic karena sebanyak 144 rb jiwa. Hal ini
penularannya yang sangat mudah dan menunjukkan bahwa kasus Covid-19
mengakibatkan jumlah kasus di Indonesia memiliki angka kasus

354
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

yang cukup signifikan. Berdasarkan tanggal 25 Januari 2022, jumlah


data tersebut maka semua pihak pasien yang terkonfirmasi positif
terkait, baik pemerintah ataupun Covid-19 di Provinsi Kalimantan
masyarakat, semakin terdesak untuk Timur telah mencapai 158.507 kasus,
segera mengambil tindakan dalam serta 5.459 orang meninggal, 90
melakukan deteksi dini infeksi serta orang masih dirawat (positif aktif),
mencegah penyebaran Covid-19 dan 152.958 orang dinyatakan
terjadi guna menurunkan jumlah sembuh. Untuk jumlah angka kasus
kasus Covid-19. (Yanti, Nugraha, positif sekaligus jumlah pasien
Wisnawa, Agustina, & Diantari, 2020) meninggal terbanyak di Kalimantan
Timur terdapat di Kota Balikpapan
Kasus penyebaran virus Covid- yaitu jumlah kasus positif sebanyak
19 di Indonesia ini telah sampai 37.879 orang dan meninggal
hingga hampir di seluruh Provinsi
sebanyak 1.863 orang. Sesuai dengan
dan Kabupaten/Kota di Indonesia,
lokasi yang peneliti ambil yaitu
salah satunya yaitu di Provinsi
Kabupaten Kutai Timur per-tanggal
Kalimantan Timur, dan khususnya 25 Januari 2022 menduduki
Kabupaten Kutai Timur. Jumlah kasus
peringkat ketiga jumlah kasus pasien
Covid-19 di Provinsi Kalimantan
terkonfirmasi di Provinsi Kalimantan
Timur sendiri dapat dilihat pada
Timur yaitu sebanyak 17.794 kasus
grafik di bawah ini: terkonfirmasi, sembuh sebanyak
Gambar 2. 17.365 orang dan meninggal
sebanyak 428 orang.
Grafik Perkembangan Kasus
Komulatif Virus Corona di Provinsi Situasi dari pandemic Covid-
Kalimantan Timur hingga Tanggal 25 19 yang jumlahnya tidak kunjung
Januari 2022 menurun di dunia termasuk
Indonesia membuat pemerintah
harus segera bertindak agar angka
penularan akibat penyebaran Covid-
19 dapat dicegah dan dikendalikan.
Dalam rangka mencegah terjadinya
episenter/kluster baru selama
pandemic, pemerintah pun berupaya
untuk meningkatkan pencegahan dan
pengendalian Covid-19 bagi
masyarakat terutama di tempat dan
fasilitas umum dengan mengeluarkan
Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
(HK.01.07/MENKES/382/2020)
tentang Protokol Kesehatan Bagi
Masyarakat di Tempat dan Fasilitas
Umum seperti menggunakan alat
pelindung diri seperti masker,
(sumber : kemkes.go.id, covid19.go.id, dan membersihkan tangan atau mencuci
BNPB) tangan dengan sabun dan air atau
Dari gambar grafik di atas, menggunakan cairan antiseptic
berdasarkan data dari kemkes.go.id, berbasis alcohol/handsanitizer.
covid19.go.id, dan BNPB, hingga Menjaga jarak minimal 1 meter
355
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

dengan orang lain serta menghindari masing-masing. Indonesia sebagai


kerumunan serta keramaian, dan juga negara yang terdampak Pandemi
meningkatkan daya tahan tubuh Covid-19 merespon dinamika
dengan menerapkan Perilaku Hidup pandemi global dengan
Bersih dan Sehat (PHBS). mengeluarkan kebijakan vaksinasi
warga negara yang bertujuan untuk
Untuk menanggulangi serta
memutus mata rantai penyebaran
menurunkan angka kasus akibat Covid-19 di Indonesia, menurunkan
pandemi Covid-19 ini, selain wajib angka kesakitan dan kematian akibat
menjalankan protocol kesehatan juga
Covid-19, mencapai kekebalan
perlu dilaksanakan upaya
kelompok di masyarakat (herd
perlindungan khusus oleh immunity) serta merestorasi kondisi
pemerintah Indonesia yaitu dengan perekonomian yang sempat terhenti
program vaksinasi. (Nasir,
akibat pandemi. (Veronica & Radhiah,
Joyosemito, Boerman, & Ismaniah,
2021) Pemerintah, melalui
2021) hal ini juga sejalan dengan
Kementerian Kesehatan setidaknya
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor telah mengeluarkan tiga kebijakan
28 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
publik yang berkaitan dengan wacana
Pengadaan Vaksin dalam rangka
vaksinasi, salah satunya yaitu Perpres
Penanggulangan Pandemi Corona
No. 99 Tahun 2020 tentang
Virus Disease 2019 (Covid-19) Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
(Berita Negara Republik Indonesia Vaksinasi dalam rangka
Tahun 2020 Nomor 1229)
Penanggulangan Pandemi Covid-19.
sebagaimana telah diubah dengan
Rencana Vaksinasi Covid-19
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor massal di Indonesia menerangkan
79 Tahun 2020 tentang Perubahan bahwa rencana vaksinasi yang akan
atas Peraturan Menteri Kesehatan
dilakukan adalah langkah efektif
Nomor 28 Tahun 2020 tentang
dalam menangulangi penularan
Pelaksanaan Pengadaan Vaksin dalam penyakit. Pelaksanaan vaksinasi
rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19 dimulai pada 13 Januari
Corona Virus Disease 2019 (COVID-
2021 dengan vaksinasi pertama
19) (Berita Negara Republik
dilakukan pada Presiden RI Joko
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1266). Widodo. Program vaksinasi ini
Vaksinasi sendiri merupakan sebuah terlaksana setelah pada tanggal 11
proses di dalam tubuh, di mana
Januari 2021, Badan POM
seseorang menjadi kebal atau
mengeluarkan persetujuan
terlindungi dari suatu penyakit
penggunaan darurat (EUA) untuk
sehingga apabila suatu saat terpapar vaksin dan dikeluarkannya fatwa
dengan penyakit tersebut maka tidak
halal oleh Majelis Ulama Indonesia.
akan sakit atau hanya mengalami
Namun dalam pelaksanaannya,
sakit ringan. (Fitriani Pramita
dibutuhkan dukungan dari
Gurning, Laili Komariah Siagian, Ika masyarakat agar turut berpartisipasi
Wiranti, Shinta Devi, & Wahyulinar dalam penyelenggaraan vaksinasi
Atika, 2021) Vaksinasi juga dinilai
Covid-19. Partisipasi masyarakat
sebagai salah satu solusi dalam upaya
sendiri merupakan keikutsertaan dari
menanggulangi pandemi Covid-19. masyarakat secara sukarela dalam
Berbagai institusi riset di berbagai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini
negara bergegas untuk
karena program vaksinasi Covid-19
mengembangkan varian vaksin
ini dibuat dalam upaya pencegahan
dengan karakteristik dan efikasi dan pengendalian virus Covid-19.
356
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

Namun dalam yang berjudul “Implementasi


pelaksanaannya, program vaksinasi Kebijakan Pemerintah Mengenai
Covid-19 di Indonesia banyak Pemberian Vaksin Terhadap
mengalami kendala di masyarakat Pengurangan Laju Pertumbuhan
Sebagian masyarakat mendukung Kasus Covid-19 di Kelurahan
program vaksinasi Covid-19 ini, Pekapuran Raya Kota Banjarmasin”,
namun tidak sedikit yang meragukan hasil penelitian tersebut menunjukan
efektifitas dan keampuhan vaksin bahwa Kelurahan Pekapuran Raya
Covid-19. Beberapa diantaranya sudah melakukan dengan sesuai
bahkan menolak untuk diberi vaksin. Kebijakan Pemerintah untuk
Meskipun demikian, kebijakan Pemberian Vaksin terhadap
vaksinasi Covid-19 tetap harus pengurangan kasus Covid-19 namun
berjalan agar dapat membantu saja masih Kendala lainnya yang
memutus rantai penyebaran Covid-19 dihadapi yaitu keterbatasannya
di Indonesia. Sejalan dengan adanya persediaan, dan pendistribusian
program vaksinasi Covid-19 di vaksin Covid- 19. Selain itu, kendala
seluruh Kabupaten/kota yang ada di utama yang terjadi di daerah
seluruh Indonesia termasuk pekapuran raya itu terkhusus untuk
Kabupaten Kutai Timur yang terletak para Lansia yang terhambat dengan
di Provinsi Kalimantan Timur. bagaimana mereka pergi kelokasi
Penelitian ini bertujuan untuk vaksinasi dan juga masih banyak
menganalisis apa saja faktor informasi yang mengatakan jika
pendukung dan penghambat dari Lansia tidak boleh di vaskin karena
implementasi kebijakan vaksinasi dapat menyebabkan resiko yang
Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas berbahaya sehingga mengakibatkan
Kesehatan Kabupaten Kutai Timur di tertunda dan bahkan tidak
Kecamatan Sangatta Utara. Penelitian mendapatkan vaksin. Penelitian
ini penting dilakukan dalam rangka Asyafin et al., (2021) yang berjudul
memperkaya penelitian mengenai “Implementasi Kebijakan Vaksinasi
implementasi kebijakan vaksinasi Covid-19 di Kota Surabaya”, hasil
Covid-19 agar menjadi bahan rujukan penelitian menunjukkan bahwa
serta perbandingan untuk penelitian pelaksanaan kebijakan vaksinasi
selanjutnya dalam rangka COVID-19 di Kota Surabaya pada
mendukung serta mensukseskan realitanya menemukan sejumlah
implementasi kebijakan program masalah dalam pelaksanaan
vaksinasi Covid-19 yang Vaksinasi COVID-19 di Surabaya,
diselenggarakan oleh Pemerintah di antara lain: realisasi vaksin kepada
Indonesia. sasaran jauh dari target yang
ditetapkan, keengganan calon
Penelitian yang mengkaji
penerima vaksin menginformasikan
mengenai Implementasi Kebijakan
penyebab ketidakhadirannya kepada
Vaksinasi Covid-19 dan relevan petugas fasilitases Kehatan, kurang
dengan penelitian ini sudah banyak aktifnya kelompok sasaran calon
dilakukan, diantaranya dilakukan
penerima vaksin untuk datang sesuai
oleh Fitriyana, Hamdi, & Akhmad
jadwal yang ditetapkan. Penyebab
(2021), Asyafin, Virdani, Kasih, & Arif lainnya yang tak kalah penting adalah
(2021), Almanzani (2022), Nurlaiah kurang sinkronnya data calon
(2021), Niken et al., (2021), Fitriani
penerima vaksin yang diperoleh
Pramita Gurning et al., (2021). Pada
fasilitas kesehatan sebagai
penelitian Fitriyana et al., (2021) penyelenggara, karena beberapa
357
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

diantaranya data yang masuk METODE PENELITIAN


terdapat calon penerima vaksin yang Metode penelitian yang
merupakan penyintas, bahkan digunakan dalam penelitian ini
beberapa lainnya ditemukan telah adalah metode penelitian kualitatif
melakukan vaksinasi ditempat lain. dengan pendekatan deskriptif,
Penelitian Almanzani (2022) berjudul penelitian kualitatif merupakan
“Implementasi Kebijakan Vaksinasi penelitian yang digunakan untuk
Covid-19 di Kota Banda Aceh”, hasil menyelidiki, menemukan,
penelitian menunjukkan bahwa menggambarkan, dan menjelaskan
implementasi kebijakan vaksinasi dengan menggunakan metode
COVID-19 belum berjalan optimal observasi untuk mencari data di
ditandai dengan aspek kejelasan dan lapangan. Penelitian ini dilakukan
konsistensi komunikasi belum efektif, selama peneliti melakukan magang
aspek sumber daya manusia, riset selama 3 bulan (Agustus-
anggaran, sarana dan prasarana November 2021) di Dinas Kesehatan
belum optimal, aspek SOP pada Kabupaten Kutai Timur. Proses
struktur birokrasi belum berjalan pelaksanaan penelitian kualitatif ini
sebagaimana mestinya, serta terdapat secara garis besar tahapan
delapan hambatan, diantaranya penelitiannya dapat merumuskan
rendahnya partisipasi masyarakat, masalah sebagai fokus penelitian,
keterpaparan terhadap hoax, mengumpulkan data dilapangan,
keterbatasan petugas vaksinasi menganalisis data, dan merumuskan
COVID- 19, insentif petugas vaksinasi hasil studi. Sumber data yang
COVID-19 yang belum memadai, digunakan adalah berasal dari data
dosis vaksinasi COVID-19 yang rusak, sekunder dan data primer. Data
keraguan terhadap vaksin, aplikasi diambil dari wawancara responden
dan jaringan yang bermasalah, dan yang merupakan masyarakat
pelayanan vaksinasi COVID-19 yang Kecamatan Sangatta Utara. Selain itu,
tidak sesuai dengan SOP. data juga diambil dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
Perbedaan penelitian ini baik dalam wawancara maupun data
dengan penelitian terdahulu terletak dalam bentuk lainnya. Model analisis
pada lokasi penelitian. Lokasi data yang digunakan yaitu model
penelitian ini dilakukan di Kecamatan Miles-Huberman, dikutip oleh
Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Saldana (Miles, M. B., Huberman, M.,
Timur. Selain itu, hasil dan temuan & Saldana, 2014) yang meliputi: data
dari penelitian yang dilakukan di kondensasi (condentation data),
sebelumnya pun juga berbeda. penyajian data (display data), dan
Sedangkan persamaannya yaitu ditarik kesimpulan (drawing
terletak pada metode penelitian dan conclusions). (Asyafin et al., 2021)
teori yang digunakan yaitu metode Penelitian ini menggunakan
teori implementasi kebijakan dari
penelitian yang digunakan adalah
George Edward, Menurut (George
metode penelitian kualitatif dengan
Edward INI, 1980:1), implementasi
pendekatan deskriptif dan kebijakan merupakan proses yang
menggunakan teori implementasi krusial karena seberapa baiknya
menurut George Edward. suatu kebijakan kalau tidak
dipersiapkan dan direncanakan
dengan baik, maka implementasi
yang menjadi tujuan kebijakan publik
358
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

tidak akan terwujud. Begitu pula kelompok di masyarakat (herd


sebaliknya, bagaimanapun baiknya imunity), dan melindungi masyarakat
persiapan dan perencanaan dari penularan Covid-19. Dalam
implementasi kebijakan, kalau rangka pelaksanaan vaksinasi Covid-
kebijakannya tidak dirumuskan 19, dibutuhkan perencanaan yang
dengan baik, maka tujuan kebijakan komprehensif agar mutu pelayanan
pun tidak bisa dicapai. Oleh karena dan cakupan vaksinasi Covid-19
itu, untuk mencapai tujuan kebijakan, meningkat dan merata. Proses
perumusan kebijakan dan penyusunan perencanaan kebutuhan
implementasi harus dipersiapkan dan vaksinasi Covid-19 dilakukan di
direncanakan dengan baik. Evaluasi masing - masing administrasi
implementasi Edward menyatakan pemerintahan dan fasilitas pelayanan
bahwa ada empat variabel krusial kesehatan. Dengan perencanaan yang
dalam implementasi, yaitu: baik, diharapkan kegiatan pelayanan
komunikasi, sumberdaya, watak atau vaksinasi dapat berjalan dengan baik.
sikap, dan stroktur birokrasi (Edward
Data Capaian Vaksinasi Covid-19 di
Ill, 1980:1), (Abdal, 2015).
Kabupaten Kutai Timur 2021
Selama tahun 2021, Dinas
HASIL ANALISIS Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
Paparan Data tentunya memiliki target sasaran
Upaya dari pemerintah mengenai peserta vaksinasi Covid-19 hingga
kewajiban menjalankan protocol data capaian peserta vaksinasi Covid-
kesehatan seperti menggunakan 19 di seluruh kecamatan yang ada di
masker, menjaga jarak dan mencuci Kabupaten Kutai Timur. Untuk jenis
tangan dirasa masih kurang cukup vaksin yang terdata dalam tabel di
untuk memutus rantai penyebaran bawah ini ada 5 jenis yaitu:
Covid-19 karena kesadaran CoronaVac (Sinovac), Astra Zeneca,
masyarakat yang masih kurang dalam Moderna, Sinopharm, dan Pfizer. Data
penerapan protocol kesehatan target sasaran hingga data capaian
tersebut. Maka dari itu diperlukan peserta vaksinasi Covid-19 di
intervensi lain yang efektif untuk Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat
membantu memutus rantai pada Tabel 5.1 yang terlampir di
penularan Covid-19 ini melalui upaya bawah ini:
vaksinasi. Vaksinasi merupakan Tabel 5.1.
upaya kesehatan masyarakat paling Data Capaian Vaksinasi Covid-19
efektif dan efisien dalam mencegah Dosis 1,2 dan 3 di Kab. Kutai Timur
beberapa penyakit menular Selama Tahun 2021
berbahaya. Sejarah telah mencatat
besarnya peranan vaksinasi dalam
menyelamatkan masyarakat dunia
dari kesakitan, kecacatan bahkan
kematian akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Vaksinasi (PD3I).
Dalam upaya penanggulangan
pandemi Covid-19, vaksinasi Covid-
19 bertujuan untuk mengurangi Berdasarkan Tabel 5.1 yang
penularan Covid-19, menurunkan berisi data capaian vaksinasi Covid-
angka kesakitan dan kematian akibat 19 di Kabupaten Kutai Timur pada
Covid-19, mencapai kekebalan dosis pertama, kedua dan ketiga,
359
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

untuk wilayah Kecamatan Sangatta Gotong Royong (Kimia Farma, RS


Utara sendiri sudah mencakup warga PKT, Klinik Swakarsa, Klinik Pratama
Sangatta Utara dan Sangatta Selatan KPC dan RS Medika). Pcare atau
karena lokasinya yang cukup dekat Primary Care Vaksinasi sendiri
sehingga seringkali masyarakat merupakan sebuah
Kecamatan Sangatta Selatan terinput aplikasi website milik BPJS Kesehatan
di wilayah Kecamatan Sangatta Utara yang digunakan untuk pendataan,
ketika vaksinasi begitupun registrasi, skrining, verifikasi sasaran,
sebaliknya, sehingga data kedua serta pencatatan vaksinasi Covid-19.
Kecamatan tersebut pun masih saling Selain itu, penentuan lokasi, jadwal
mencakup. pelayanan, alokasi, dan monitoring
Pada Tabel 5.1 tersebut logistik vaksin juga dapat dipantau
terdapat jumlah target sasaran dengan aplikasi PCare Vaksinasi.
penerima Vaksinasi Covid-19 di Berikut ini merupakan data
seluruh kecamatan yang ada di cakupan vaksinasi Covid-19 di
Kabupaten Kutai Timur yang totalnya wilayah Kecamatan Sangatta Utara
mencapai 333.961 jiwa, namun untuk Selama Tahun 2021 yang dapat
capaiannya hanya sekitar 252.869 dilihat pada Tabel 5.4 di bawah ini:
jiwa atau sekitar 75.72%. Tabel 5.4
Pada Tabel 5.1 tersebut juga Data Cakupan Vaksinasi Covid-19 di
terdapat data capaian Dosis 2 yang Wilayah Kecamatan Sangatta Utara
mengalami penurunan jumlah Selama Tahun 2021
capaian cukup signifikan yaitu sekitar
167.107 (50.04%) saja. Khusus untuk
vaksinasi Dosis 3 atau booster ini
memang memiliki angka yang sedikit
yaitu 2.561 jiwa karena pada tahun
2021 vaksin dosis ketiga hanya
dikhususkan untuk Tenaga Kesehatan
seperti Perawat, Dokter, Bidan,
Pegawai Dinas Kesehatan dan lainnya
yang memiliki riwayat pemberian
vaksin dosis 1 & 2 dengan jenis
vaksin CoronaVac (Sinovac).
Meskipun capaian vaksinasi belum
memenuhi target sasaran, tetapi
angka ini sudah cukup baik karena
presentase masyarakat Kabupaten
Kutai Timur yang telah tervaksin
sudah lebih dari 70% di tahun 2021, Pembahasan Teori Implementasi
untuk sisanya akan dilanjut pada Kebijakan
tahun berikutnya yaitu tahun 2022.
Untuk sumber data capaian Berdasarkan teori George
vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Edward mengenai implementasi
Kutai Timur ini berasal dari seluruh kebijakan, ada empat variable rusial
web Pcare atau Primary Care dalam implementasi, yaitu
Vaksinasi yang ada di Kabupaten komunikasi, sumberdaya, watak atau
Kutai Timur yaitu Pcare Puskesmas, sikap, dan struktur birokrasi.
Pcare LANAL, Pcare POLRES, Pcare Keempat variable ini beroperasi
KODIM, dan Pcare Pelaksana Vaksin secara simultan dan saling
360
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

berinteraksi antara satu dengan yang ataupun media sosial serta kebijakan
lainnya. Berikut analisis hasil pemerintah mengenai kewajiban
kegiatan atau pembahasan masyarakat menggunakan sertifikat
berdasakan teori George Edward vaksin ketika berpergian, masuk ke
akan dijelaskan di bawah ini: tempat hiburan umum maupun
lainnya.
A. Komunikasi
Meskipun dari Dinas
Dinas Kesehatan Kabupaten Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
Kutai Timur dalam pelaksanaan maupun puskesmas setempat pada
vaksinasi Covid-19 melakukan kerja
awalnya tidak begitu memberikan
sama dengan instansi lainnya seperti
informasi atau sosialisasi mengenai
badan usaha milik swasta seperti vaksinasi Covid-19, namun antusias
beberapa perusahaan tambang batu peserta vaksinasi Covid-19 setiap
bara, kelapa sawit dan lainnya yang
harinya tetap saja dapat memenuhi
terletak di Kabupaten Kutai Timur,
jumlah sasaran yang telah ditetapkan
organisasi profesi/ kemasyarakatan,
setiap harinya, terlebih pada
Tentara Nasional Indonesia/ pertengahan hingga akhir tahun
Kepolisian Negara Republik
2021.
Indonesia, dan kementerian/lembaga
atau pihak terkait lainnya yang
B. Sumber daya
berada di Kabupaten Kutai Timur. a) Sumberdaya Manusia
Dalam hal ini upaya kerja sama yang Agar kerja sama dapat terlaksana
dilakukan meliputi: 1) Dukungan
dengan efektif, dibutuhkan Tim
penyediaan tenaga kesehatan dari
Pelaksana mulai dari tingkat provinsi,
puskesmas dan rumah sakit yang ada kabupaten/kota, dan puskesmas. Tim
di Kabupaten Kutai Timur; 2) Tempat ini harus melibatkan seluruh lintas
vaksinasi Covid-19 seperti di gedung
program di lingkungan sektor
serba guna, tempat umum dan
kesehatan serta lintas sektor terkait.
lainnya; 3) Keamanan seperti dari Tim Pelaksana setidaknya terdiri dari
TNI-POLRI, SATPOL-PP dan Dinas 5 bidang yaitu Bidang Perencanaan;
Perhubungan; 4) Sosialisasi dan
Bidang Vaksin, Logistik dan Sarana
penggerakan masyarakat; 5)
Prasarana; Bidang Pelaksanaan;
Dukungan penyediaan tenaga non Bidang Komunikasi, Advokasi dan
kesehatan; dan 6) Pengelolaan limbah Pemberdayaan Masyarakat; serta
medis.
Bidang Monitoring dan Evaluasi.
Untuk kebijakan vaksinasi
Untuk tim pelaksana vaksinasi Covid-
Covid-19 di Kecamatan Sangatta
19 oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Utara ini telah dilakukan sosialisasi Kutai Timur sendiri dirasa sudah
kepada petugas dan fasilitas
cukup personil karena semua tugas
pelayanan, namun masih kurang
tim pelaksana sudah terlaksana
sosialisasi kepada masyarakat baik
dengan baik, seperti bidang logistic
secara langsung maupun dan sarana prasarana yang telah
menggunakan media sosial sehingga mengupayakan ketersediaan logistic
pada tahap awal vaksinasi ini
dan sarana prasarana yang cukup
masyarakat masih belum begitu
memadai seperti vaksin,
mengetahui mengenai pelaksanaan komputer/laptop untuk input data,
serta informasi mengenai vaksinasi APD dan lainnya untuk melakukan
Covid-19. Masyarakat mengetahui
vaksinasi di Kecamatan Sangatta
informasi mengenai vaksinasi Covid-
Utara. Sedangkan tim vaksinasi yang
19 ini kebanyakan dari televisi terdiri dari beberapa bagian seperti
361
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

pendaftaran, screening, vaksinator Sangatta Utara secara umum sudah


dan observasi hingga keamanan juga memadai. Vaksinasi yang pada
sudah cukup personil karena dalam awalnya hanya dilaksanakan di lokasi
pelaksanaan vaksinasi Covid-19, vaksin massal yang telah ditentukan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai seperti Gedung Serba Guna dan BPU
Timur dibantu oleh tenaga kesehatan kini juga dilaksanakan di UPTD
dari beberapa rumah sakit dan Puskesmas, tempat umum seperti
puskesmas yang ada di wilayah tempat hiburan yang telah
Kecamatan Sangatta Utara, selain itu ditentukan, dan juga vaksin on the
untuk keamanan juga dibantu oleh road di beberapa RT. TNI dan POLRI
tenaga dari TNI, POLRI dan Dinas seperti LANAL Sangatta, Polres Kutim
Perhubungan untuk menjaga aga dan Koramil 0909-01/SGT pun juga
situasi di lokasi vaksinasi tetap turut andil dalam pelaksanaan
kondusif. vaksinasi Covid-19 karena
menyediakan vaksinasi di lokasi yang
b) Sumberdaya Anggaran telah ditentukan. Bahkan beberapa
Sumber daya anggaran pada perusahaan swasta terlebih
pelaksanaan kegiatan vaksinasi perusahaan batu bara yang ada di
Covid-19 program bersumber dari wilayah Kecamatan Sangatta Utara
APBN (Dekonsentrasi, DAK non juga turut serta dalam percepatan
fisik/BOK), APBD dan sumber lain implementasi kebijakan vaksinasi
yang sah sesuai dengan ketentuan Covid-19 ini seperti mengadakan
peraturan perundang-undangan. vaksinasi gotong royong bagi
Kegiatan pelaksanaan vaksinasi karyawan dan keluarga karyawan,
Covid-19 yang dibiayai oleh APBN, sehingga masyarakat saat ini dapat
APBD dan sumber lain yang sesuai lebih mudah untuk mendapatkan
dengan ketentuan peraturan vaksin Covid-19.
perundang-undangan, antara lain: Selain lokasi, ketersediaan
biaya operasional, biaya distribusi sarana dan prasarana dalam
vaksin dan logistik, biaya pelaksanaan vaksinasi covid-19 di
pengembangan dan penyebarluasan wilayah Kecamatan Sangatta Utara
materi KIE, biaya penyelenggaraan juga dirasa sudah cukup memadai
pertemuan advokasi, koordinasi dan seperti alat tensimeter, thermogun,
sosialisasi, bimbingan teknis dan laptop/computer, printer, alat
monitoring, dan surveilans KIPI. perlindungan diri (APD), masker,
Untuk pelaksanaan seluruh kegiatan handscoon, dan lainnya yang
yang berhubungan dengan vaksinasi berkaitan dengan pelaksanaan
Covid-19 di Kabupaten Kutai Timur vaksinasi Covid-19.
selama tahun 2021 tidak mengalami
kendala sedikitpun, untuk anggaran d) Sumberdaya Kewenangan
vaksinasi Covid-19 sendiri Sumberdaya kewenangan
menghabiskan dana sekitar pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19
Rp17.000.000.000,- di kecamatan Sangatta Utara telah
dilaksanakan sesuai dengan
c) Sumberdaya Peralatan kewenangan yang telah ditentukan
Untuk sumberdaya peralatan karena pada pelaksanaannya, Dinas
seperti fasilitas fisik berupa sarana Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
dan prasarana yang digunakan dalam telah melakukannya sesuai dengan
pengimplementasian kebijakan Petunjuk Teknis (Juknis) yang
vaksinasi Covid-19 di Kecamatan dikeluarkan oleh Kementerian
362
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

Kesehatan, dengan dibantu oleh vaksinasi Covid-19 yang dimiliki oleh


pemerintah daerah atau Bupati Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai
Kabupaten Kutai Timur. Timur. Untuk alokasi dana insentif
tersebut sudah cukup baik karena
C. Disposisi insentif tersebut diberikan
Menurut Edward III dalam
berdasarkan laporan Surat Perintah
Winarno (2014:197) mengemukakan:
Tugas (SPT) harian yang diberikan
”kecenderungan dari para pelaksana masing-masing instansi dari personil
kebijakan merupakan faktor ketiga tim vaksinasi Covid-19.
yang mempunyai konsekuensi-
konsekuensi penting bagi seluruh
D. Struktur Birokrasi
implementasi kebijakan yang Dalam pelaksanaan vaksinasi
efektif”(Budi Winarno, 2014). Dalam Covid-19, struktur birokrasi di Dinas
hal ini ada beberapa faktor yang
Kesehatan Kabupaten Kutai Timur,
menjadi perhatian, menyangkut
Kementerian Kesehatan bekerja sama
tentang disposisi dalam implementasi
dengan kementerian/lembaga,
kebijakan, yaitu : pemerintah daerah provinsi,
pemerintah daerah kabupaten/ kota,
a) Pengangkatan Birokrasi
badan usaha milik negara atau badan
Dalam implementasi kebijakan
usaha swasta, organisasi profesi/
vaksinasi Covid-19 ini tentunya kemasyarakatan, dan pihak lainnya
tersusun tatanan struktur birokrasi termasuk Tentara Nasional
untuk menjalankan tugas-tugasnya
Indonesia/Kepolisian Negara
agar implementasi kebijakan
Republik Indonesia dan
vaksinasi Covid-19 ini berjalan secara lembaga/badan internasional yang
teratur. Karena keterbatasan jumlah terkait dengan bidang kesehatan.
tim pelaksana dari Dinas Kesehatan
Kemudian pelaksanaan
Kabupaten Kutai Timur dalam
vaksinasi program di tingkat provinsi
bidang-bidang yang telah disebutkan dikoordinasikan oleh Gubernur,
sebelumnya sehingga hamper semua sedangkan di tingkat kabupaten
personil Bidang pengendalian dan
dikoordinasikan oleh Bupati. Dinas
Pemberantasan penyakit (P2P) Dinas
Kesehatan kabupaten Kutai Timur
Kesehatan Kabupaten Kutai Timur kemudian melanjutkan-nya ke 21
ikut andil atau turun tangan dalam UPTD Puskesmas se-Kabupaten Kutai
pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di
Timur. Dinas Kesehatan Kabupaten
Kecamatan Sangatta Utara.
Kutai Timur dalam pelaksanaan
vaksinasi Covid-19 juga melakukan
b) Insentif kerja sama dengan instansi seperti
Insentif sendiri merupakan
Rumah Sakit swasta, badan usaha
bentuk kompensasi kepada tim
swasta seperti perusahaan-
pelaksana atau tim vaksinasi Covid-
perusahaan tambang batu bara atau
19 untuk mendorong atau kelapa sawit, TNI-Polres Kutim, dan
merangsang para personil dalam lembaga atau pihak terkait lainnya
pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini
hingga terbentuk tugas pokok,
agar dapat menjalankan tugasnya
wewenang dan fungsi dalam
dengan baik. Insentif yang diberikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
kepada para tenaga pelaksana a) Standart Operational Procedure
vaksinasi Covid-19 di Kabupaten
(SOP)
Kutai Timur sendiri sudah termasuk
Dalam pelaksanaannya, vaksinasi
dalam sumberdaya anggaran Covid-19 tentunya sudah memiliki
363
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

SOP yang mengatur tentang kebijakan vaksinasi Covid-19 di


mekanisme pelaksanaan vaksinasi Kecamatan Sangatta Utara, seperti; 1)
Covid-19, sistem, sumber daya, tugas Masih kurangnya sosialisasi kepada
dan fungsi, tanggung jawab dan masyarakat mengenai pentingnya
kebutuhan lainnya yang menyangkut vaksinasi Covid-19, 2) Masih banyak
vaksinasi Covid-19. Dinas Kesehatan masyarakat yang belum teredukasi
Kabupaten Kutai Timur dalam hal ini mengenai pentingnya mendapatkan
telah menerapkan Petunjuk Teknis vaksin Covid-19, sehingga belum
(Juknis) Pelaksanaan Kebijakan memiliki kesadaran untuk mengikuti
Vaksinasi Covid-19 yang dikeluarkan vaksinasi Covid-19, 2) Masih banyak
oleh Kementerian Kesehatan RI masyarakat yang malas mengantri
sebagai panduan dan SOP dalam untuk mendapatkan vaksin Covid-19,
pelaksanaan kebijakan vaksinasi 3) Masih banyak masyarakat yang
Covid-19, sehingga mekanisme dan hanya melakukan vaksinasi dosis
pelaksanaannya sudah teratur dan pertama saja karena sebagai syarat
memenuhi kebijakan yang telah untuk melakukan perjalanan keluar
ditetapkan. daerah sehingga tidak melakukan
vaksinasi dosis kedua, 4) Jika setelah
b) Fragmentasi mendapatkan vaksinasi Covid-19
Mengingat wilayah Kecamatan dosis pertama masyarakat mengalami
Sangatta Utara yang cukup luas dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
jumlah sasaran penerima vaksinasi (KIPI) gejala sedang hingga berat
Covid-19 ditargetkan sebanyak seperti demam, meriang, batuk, dan
95.572 jiwa. Maka hal ini merupakan lainnya, masyarakat cenderung takut
penyebaran tanggung jawab dari untuk melakukan vaksin dosis kedua
suatu kebijakan kepada beberapa karena takut mengalami KIPI untuk
instasi berbeda yang juga ikut serta kedua kalinya, 5) Masih banyak data
dalam melaksanakan kebijakan peserta vaksin atau masyarakat yang
tersebut sehingga diperlukan belum update di Dispendukcapil atau
koordinasi yang cukup baik dan kurang lengkap sehingga tidak
intensif agar kebijakan vaksinasi terinput kedalam sistem Pcare
Covid-19 dapat terlaksana dengan Vaksinasi.
baik di Kecamatan Sangatta Utara.

KESIMPULAN
Faktor Penghambat Dalam implementasi kebijakan
vaksinasi Covid-19 di Kecamatan
Dalam pelaksanaan vaksinasi Sangatta Utara sendiri sudah
Covid-19 di Kecamatan Sangatta
terlaksana dengan baik serta sesuai
Utara tentunya memiliki beberapa
dengan petunjuk teknis pelaksanaan
kendala yang terjadi, berdasarkan vaksinasi Covid-19, namun ada
observasi dan wawancara peneliti beberapa hal yang masih perlu
kepada pihak pelaksana vaksinasi
diperbaiki karena pada hasil capaian
Covid-19 seperti Dinas Kesehatan
vaksinasi Covid-19 di Kabupaten
Kabupaten Kutai Timur, Puskesmas
Kutai Timur sendiri mengalami
setempat, dan masyarakat sekitar, penurunan jumlah masyarakat yang
selama melakukan penelitian di cukup signifikan untuk vaksin dosis 2,
lokasi vaksinasi Covid-19, ada
karena pada vaksin dosis 1 jumlah
beberapa hal yang peneliti temui
masyarakat yang tervaksin mencapai
terkait hal-hal yang menjadi faktor 252.869 (75.72%) sedangkan pada
penghambat dari implementasi
364
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

vaksin dosis 2 masyarakat yang RI, 9, 22–50.


tervaksin hanya sekitar 167.107
Budi Winarno. (2014). Kebijakan
(50.04%) saja. Belum terpenuhinya
Publik: Teori, Proses dan Studi
target sasaran masyarakat ini
Kasus. YOGYAKARTA: Media
memiliki beberapa penyebab
Pressindo.
diantaranya yaitu masih kurangnya
kesadaran masyarakat untuk Abdal. (2015). KEBIJAKAN PUBLIK
melakukan vaksinasi Covid-19, dan (Memahami Konsep Kebijakan
juga sebagian masyarakat yang hanya Publik). 37,57. Retrieved from
melakukan vaksinasi dosis 1 saja http://repository.unimal.ac.id/3
sebagai syarat untuk melakukan 602/1/Pertemuan2Kebijakan.pd
perjalanan keluar daerah sehingga f
tidak melanjutkan vaksinasi ke tahap
selanjutnya yaitu dosis 2. Almanzani, N. N. (2022). No
Berdasarkan hasil analisis IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
yang dilakukan dalam penelitian ini, VAKSINASI COVID-19 DI KOTA
peneliti memiliki saran agar BANDA ACEH Title. Jurnal Ilmiah
pemerintah dapat semakin gencar Mahasiswa (JIM) Fakultas Ilmu
dalam melakukan sosialisasi kepada Sosial Dan Ilmu Politik, Vol. 7 No.
masyarakat mengenai pentingnya Asyafin, M. A., Virdani, D., Kasih, K. D.,
mendapatkan vaksinasi Covid-19. & Arif, L. (2021). Implementasi
Kebijakan Vaksinasi Covid-19 Di
Kota Surabaya. Journal
PENGHARGAAN Publicuho, 4(2), 501–510.
https://doi.org/10.35817/jpu.v4
Ucapan terima kasih
i2.18061
disampaikan kepada :
Fitriani Pramita Gurning, Laili
1. Kepala Dinas Kesehatan
Komariah Siagian, Ika Wiranti,
Kabupaten Kutai Timur yang
Shinta Devi, & Wahyulinar Atika.
telah memberikan izin dalam
(2021). Kebijakan Pelaksanaan
penelitian ini
Vaksinasi Covid-19 Di Kota
2. Kepala Bidang P2P Dinas
Medan Tahun 2020. Jurnal
Kesehatan Kabupaten Kutai
Kesehatan, 10(1), 43–50.
Timur yang telah memberikan
https://doi.org/10.37048/keseh
dukungan dalam penelitian ini.
atan.v10i1.326
3. Tim vaksinasi Covid-19
Kabupaten Kutai Timur yang Fitriyana, Hamdi, A. N., & Akhmad, B.
telah memberikan dukungan (2021). Implementasi Kebijakan
dalam penelitian ini. Pemerintah Mengenai
Pemberian Vaksin Terhadap
Pengurangan Laju Pertumbuhan
Kasus Covid-19 di Kelurahan
REFERENSI
Pekapuran Raya Kota
Leo Agustino. (2008). Dasar-dasar Banjarmasin. Universitas Islam
Kebijakan Publik. Bandung: Kalimantan, 1–12.
Afabeta.
Miles, M. B., Huberman, M., & Saldana,
KemenkesRI. (2021). Vaksinasi J. (2014). Qualitative Data
Covid-19 Lindungi Diri, Lindungi Analysis. London: United
Negeri. Kementerian Kesehatan Kingdom.
365
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 1 Tahun 2022

Nasir, N. M., Joyosemito, I. S., D., & Diantari, N. P. A. (2020).


Boerman, B., & Ismaniah. (2021). Public Knowledge about Covid-
Kebijakan Vaksinasi COVID-19 : 19 and Public Behavior During
Pendekatan Pemodelan the Covid-19 Pandemic. Jurnal
Matematika Dinamis Pada Keperawatan Jiwa, 8(4), 491.
Efektivitas Dan Dampak Vaksin https://doi.org/10.26714/jkj.8.4
Di Indonesia. Jurnal ABDIMAS, .2020.491-504
4(2), 191–204.
Niken, N., Mia, P., Septiana, S., Reyhan,
R., Argha, A., & Putra, P. (2021).
Implementasi Kebijakan
Vaksinasi Covid-19 di Kota
Boyolali. Jurnal Health Sains,
2(11), 2138–2144.
https://doi.org/10.46799/jsa.v2
i11.343
Nurlaiah, N. (2021). Implementasi
Kebijakan Vaksinasi Covid-19 Di
Kab. Ogan Komering Ulu. Jurnal
Dinamika, 1(2), 59–68. Retrieved
from
https://journal.unbara.ac.id/ind
ex.php/dinamika/article/view/1
135
Putri, R. N. (2020). Indonesia dalam
Menghadapi Pandemi Covid-19.
Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 20(2), 705.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v
20i2.1010
Rahman, Y. A. (2021). Vaksinasi
Massal Covid-19 sebagai Sebuah
Upaya Masyarakat dalam
Melaksanakan Kepatuhan
Hukum (Obedience Law).
Khazanah Hukum, 3(2), 80–86.
https://doi.org/10.15575/kh.v3i
2.11520
Veronica, N. F., & Radhiah, K. I.
(2021). Implementasi Kebijakan
Kesehatan Dalam Perspektif
Publik Di Kabupaten
Kartanegara. Ahmad Dahlan,
1(1900029202), 1–10.
Yanti, N. P. E. D., Nugraha, I. M. A. D.
P., Wisnawa, G. A., Agustina, N. P.

366

You might also like