Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 22

Jurnal Internasional Penelitian dan Review

DOI: https://doi.org/10.52403/ijrr.20210535
Jil.8; Edisi: 5; Mei 2021
Situs web:
www.ijrrjournal.com
Makalah Penelitian E-ISSN: 2349-9788; P-ISSN: 2454-2237

Identifikasi Nilai Karakter dari Sejarah Bangunan


Cagar Budaya Dokterswoning dan Potensi untuk
Belajar Sejarah Sumber daya di Sekolah
Kian Amboro1, Elis Setiawati2, Adi Setiawan3, Barnas Rasmana4,
Pandu Pinuju Widodo5
ABSTRACT 1
Members of the Cultural Heritage Council, Metro City, Lampung, Indonesia
2
Lecturer in History Education Program, University of Muhammadiyah Metro, Lampung, Indonesia
History3 learning is full of value, both from
History Teacher in SMA Negeri 1 Sekampung, Lampung Timur Regency, Lampung, Indonesia
past4Activist
stories in
that
the can be used
Archive, as and
History, learning,
CulturalasHeritage Community, Metro City, Lampung, Indonesia
well 5as from the various traces left behind.
Activist in the Trimoerdjo Heritage Community, Lampung Tengah Regency, Lampung, Indonesia
The traces left by history have now become
cultural heritage which has important meaning
Sesuai Pengarang: Kian Amboro
for human life. In the context of education,
this cultural heritage has the potential to be
used as a source of historical learning because concluded that the history and heritage
it has important values and character values PERKENALAN
buildings of Dokterswoning have important
that can be developed. One of the cultural Nilai
values as sourcesDan karakter
of historical pendidikan
learning as well
heritages found in Metro, Lampung is the adalah Sekarang makhluk
as some character values that can be dirasakan
Dokterswoning cultural heritage building. sebagai
developed sebuah mendesak
in historical membutuhkan di
learning.
This study uses a descriptive qualitative dalam itu zaman dari globalisasi. Itu
approach with inductive methods, to produce kemajuan
Keywords: dari
moraldunia
values,budaya
characteryang adalah
values,
general conclusions. The results showed that cultural materialistis
makin heritage buildings, learningmenjadi A
memiliki
1) Dokterswoning Cultural Heritage Building resources, history learning, history
ancaman ke manusia sebagai makhluk
is a historical building from the era of the
Dutch East Indies colonial government, which
humanis yang telah beradab Karena dari
was built in 1939-1940 and is a residence for milik mereka nilai-nilai Dan karakter.
government doctors who were given the task Pendidikan sejarah, baik sebagai bagian dari
of providing health services for colonists in sosial sains Dan sebagai sebuah mandiri
Metro; 2) the important value of historis subjek, adalah sangat penting Dan
Dokterswoning as a source of historical memiliki A tinggi kontribusi terhadap
learning lies in the contextual historical aspect pengembangan kebudayaan dan karakter
and its existence as the guardian of a bangsa (Hasan, 2012). Sebagai bidang dari
collective memory; 3) integrating the sains, historis pengetahuan adalah
character values of the Dokterswoning direkonstruksi melalui jejak sejarah dari itu
Cultural Heritage Building into historical
masa lalu Dan Sekarang menjadi historis
learning by the values of the national character
in the Guidelines for the Development of
bukti di masa sekarang. Buktinya tetap
Cultural Education and National Character adalah keduanya bahan Dan tidak berwujud.
and can be implemented according to Core Melalui pendidikan sejarah dan sejarah
sedang belajar, banyak historis fakta berisi
pesan yang dapat diambil dan diubah ke
dalam nilai-nilai. Ini nilai-nilai Bisa
Nanti menjadi

International Journal of Research and Review (ijrrjournal.com) 1


Vol.8; Issue: 5; May 2021
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

dikembangkan ke dalam karakter itu bangkai kapal, di bawah air reruntuhan, Dan
membutuhkan ke menjadi akrab. kota. Sementara itu, tidak berwujud kultural
Itu murid tengah mendekati di dalam warisan meliputi tradisi lisan, seni
sedang belajar dengan kuat menekankan itu pertunjukan, dan tradisional ritual (UNESCO,
peran dari siswa sebagai sedang belajar dan).
mata pelajaran. Murid sedang belajar
kegiatan adalah bukan hanya terkait ke
proses kognitif tetapi juga kasih sayang
yang mana akan menjadi terkait ke nilai-
nilai. Nilai-nilai Dan karakter di dalam
sejarah sedang belajar sebaiknya bukan
hanya menjadi disampaikan oleh itu guru
Tetapi melibatkan siswa di dalam itu proses
dari mengklarifikasi nilai-nilai Jadi itu
mereka menjadi terbiasa dengan karakter
harus dilakukan oleh itu siswa diri sebagai
sedang belajar mata pelajaran. Ini adalah Di
mana itu guru peran menjadi penting
sebagai fasilitator. Menggunakan berbagai
bukti sejarah sebagai pembelajaran sumber
daya akan menjadi peran utama guru di
dalamnya merancang itu sejarah sedang
belajar proses. Di antara itu banyak historis
bukti itu dapat dijadikan sebagai sumber
belajar adalah keberadaan warisan budaya
yang ada disekitarnya Dan dalam
sekitarnya.
Hukum dari itu Republik dari
Indonesia Nomor 11 dari 2010 tentang
Kultural Warisan, mendefinisikan kultural
warisan sebagai bahan kultural warisan di
dalam itu membentuk dari Kultural
Konservasi Objek, Kultural Konservasi
Bangunan, Kultural Konservasi Struktur,
Kultural Warisan Situs, dan Kawasan Cagar
Budaya di di darat dan/atau di air perlu
keberadaannya dilestarikan karena
mempunyai nilai penting untuk sejarah,
sains, pendidikan, agama, Dan
/ atau budaya melalui itu proses dari
ketentuan (UU RI TIDAK 11, 2010).
Sementara itu, UNESCO mendefinisikan
kultural warisan ke dalam beberapa spesifik
kategori, yaitu nyata kultural warisan Dan
tidak berwujud kultural warisan. Nyata
kultural warisan terdiri dari bergerak
kultural warisan seperti sebagai lukisan,
patung, koin, manuskrip; tidak bergerak
kultural warisan seperti sebagai monumen,
situs sejarah dan arkeologi, dll.; sebagai
serta warisan budaya bawah laut seperti

International Journal of Research and Review 2


(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage
Historis peninggalan itu bertemu itu menjadi pesan (historis fakta), bahan Dan
kriteria sebagai kultural warisan, seperti tempat (bangunan). Dokterswoning kultural
sebagai bangunan, monumen, situs, sangat warisan, sebagai Sehat sebagai itu
mudah dikenali dan digunakan untuk lingkungan (konteks sejarah di mana
tujuan pendidikan karena milik mereka Dokterswoning menjadi ruang tunggal
nyata alam. dalam sejarah lokal di Metro).
Di dalam koneksi dengan itu
penjelasan diatas, Metro sebagai kawasan
yang mempunyai sejarah catatan sejak
masa kolonial memiliki beberapa warisan
budaya yang masih ada salah satunya
adalah Dokterswoning kultural warisan
bangunan. Secara fisik dan historis,
Dokterswoning adanya Bisa menjadi
digunakan sebagai A sumber dari historis
sedang belajar. Rohani berpendapat itu
sedang belajar sumber daya adalah semua
jenis itu adalah di luar itu murid yang
adanya memfasilitasi itu sedang belajar
proses (Rohani, 1997). Karena itu, apa
pun adalah sekitar siswa mempunyai
potensi untuk dijadikan a sumber dari
sedang belajar. Ariyani et Al.
menyarankan itu itu potensi dari sedang
belajar sumber daya adalah apa pun itu
Bisa menjadi digunakan untuk sedang
belajar, referensi dalam sumber belajar
tidak hanya itu saja dalam bentuk buku
teks, namun dapat pula dalam bentuk
membentuk dari tempat Dan peralatan di
dalam itu lingkungan sekitar (Ariyani &
Huda, 2016). Sementara itu, itu Asosiasi
dari Teknologi Pendidikan dan
Komunikasi (AECT) menjelaskan itu itu
komponen dari sedang belajar sumber
daya Bisa termasuk pesan, rakyat, bahan,
peralatan, teknik/ metode, Dan lingkungan
itu adalah digunakan sebagian atau
kombinasi untuk memfasilitasi sedang
belajar proses. Lebih-lebih lagi, sedang
belajar sumber daya Bisa menjadi
dikategorikan ke dalam dua hal-hal, yaitu
belajar sumber daya itu adalah dirancang
Dan sedang belajar sumber daya itu Bisa
hanya menjadi digunakan (Musfikon,
2012). Jika Kami Lihat pada konsep
sumber belajar, lalu Dokterswoning dapat
dijadikan sebagai sumber historis sedang
belajar di dalam sekolah, di dalam itu
kategori Dokterswoning adalah A sedang
belajar sumber daya yang dapat segera
digunakan, yaitu isi dari yang Bisa
International Journal of Research and Review 3
(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

Berdasarkan hasil observasi tentang oleh beberapa informasi, Jadi itu itu data
pembelajaran sejarah di sekolah-sekolah, diperoleh adalah deskriptif.
baik di Metro Kota, lampung Timur Daerah, Itu data dikumpulkan termasuk bidang
Dan Kabupaten Lampung Tengah, hal catatan di dalam itu membentuk dari deskripsi
tersebut menunjukkan bahwa di praktik, itu dari itu fisik kondisi, itu struktur dari itu
menggunakan dari lokal sumber seperti tempat, Dan lainnya objek sekitar dia. Data
sebagai kultural warisan itu adalah koleksi teknik digunakan termasuk
keduanya bahan Dan berwujud belum
dimanfaatkan oleh guru untuk mengajarkan
sejarah kepada siswanya. Banyak hal adalah
penyebabnya, termasuk kurangnya guru
pengetahuan dari itu pengetahuan dari
kultural warisan di sekitar mereka,
kekurangan guru keyakinan bahwa warisan
budaya ini bisa digunakan dalam
pembelajaran sejarah sehingga guru masih
memiliki kesulitan mengintegrasikan atau
mengkontekstualisasikan lokal sumber
daya di dalam itu membentuk dari kultural
warisan di dalam historis sedang belajar.
Beberapa sebelumnya studi memanfaatkan
kultural warisan budaya dalam
pembelajaran sejarah, baik dalam bentuk
dari historis warisan situs, historis kenangan
(Amboro, 2021; Ariyani & Huda, 2016;
Darmayanti et Al., 2018; Guntur et Al.,
2018; Habsari, 2016; Hartati dkk., 2020;
Pardi & Margi, 2013; Wuni dkk Al., 2018),
ke tidak berwujud kultural warisan seperti
cerita pahlawan lokal dan berbagai
macamnya bentuk-bentuk kearifan lokal
(Antara et al., 2017; Effendi, 2019).
Berdasarkan pada itu hasil dari penelitian
sebelumnya, dapat ditekankan bahwa lokal
kultural warisan, keduanya bahan Dan tidak
berwujud, Bisa menjadi digunakan untuk
historis sedang belajar.

RISET METODE
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan a pendekatan kualitatif.
Pendekatan ini berupaya untuk
menggambarkan Dan menganalisa
fenomena, acara, realitas, sosial kegiatan,
sikap, keyakinan, persepsi, pikiran dari
rakyat keduanya secara individu Dan di
dalam kelompok (Sukmadinata, 2007).
Induktif teknik adalah digunakan oleh
mengamati itu Dokterswoning Kultural
Warisan bangunan obyek, Kemudian
menggambar umum kesimpulan didukung

International Journal of Research and Review 4


(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage
wawancara, dokumentasi, Dan langsung Wonosobo, sedangkan pada tahap kedua
pengamatan di dalam itu bidang. besar berbasis pertanian koloni adalah
Wawancara adalah diadakan dengan dibuka di dalam
informan WHO tahu informasi tentang itu
Dokterswoning Kultural Warisan
bangunan Dan ke sejarah guru, sementara
dokumentasi dibawa dengan
mengumpulkan arsip, dokumen, dan
rekaman gambar-gambar dari itu
Dokterswoning Kultural Warisan
bangunan Dan Juga meninjau kurikulum
dokumen untuk historis mata pelajaran
pada sekolah, Dan observasi adalah dibuat
pada itu Kultural Warisan bangunan.
Dokterwoning adalah ke mengamati
aspek-aspek yang dapat dijadikan sumber
dari historis sedang belajar. Kualitatif data
analisis dilakukan dengan menggunakan
interaktif model analisis seperti yang
dikemukakan oleh Huberman, yaitu, itu
data analisis proses dulu telah membawa
keluar serentak dengan itu data koleksi
proses di dalam itu bidang (Sutopo, 2002).

HASIL DAN DISKUSI


Sejarah dari Dokterswoning Kultural
Warisan Gedung di Metro
Itu Dokterswoning Kultural
Warisan Bangunan di dalam Metro adalah
satu dari itu historis bangunan di dalam
Metro Kota. Dokterswoning adalah A
diam saksi ke itu sejarah panjang
perkembangan Metro sebagai suatu
kawasan yang lahir sebagai
implementasinya Kebijakan Etis
(pendidikan, irigasi, migrasi) dari itu
Belanda Timur Hindia Pemerintah di
dalam lampung (Amboro et Al., 2018;
Kuswono et Al., 2020). Itu penerapan dari
itu Etis Kebijakan di dalam lampung dulu
telah membawa keluar di dalam dua fase,
yaitu Tahap Eksperimental (1905-1931)
dan Fase Ekspansi (1932-1941). Itu
implementasi Kebijakan Etis yang terdiri
dari tiga bagian dilakukan secara an
secara terpadu, melalui transfer penduduk
Jawa ke Lampung yang adalah ditelepon
itu kolonisasi program, itu konstruksi dari
irigasi untuk pertanian tujuan, dan
pendidikan bagi penduduk asli. Di dalam
itu Pertama fase, beberapa besar pertanian
koloni adalah di dalam Gedongtataan Dan
International Journal of Research and Review 5
(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

Sukadana dan Belitang. Saat itu, Metro Timur Hindia Pemerintah di dalam Batavia,
dirancang sebagai pusat atau ibu kota yaitu
Penjajahan Sukadana yang berlangsung
cukup lama arealnya luas, yakni sekitar
55.000 hektar (Pelzer, 1948).
Dokterswoning datang dari itu
Belanda bahasa yang cara milik dokter
Rumah. Dokterswoning adalah A
perumahan bangunan disengaja untuk
pemerintah dokter yang diberi tugas
memberikan kesehatan jasa pada itu
Sukadana Kolonisasi Tengah dibantu oleh
lainnya kesehatan pekerja. Dokterswoning
dulu dibuat Kanan di belakang itu
pengontrol rumah, Dan bukan jauh dari itu
lokasi dari itu RSUD berlari oleh Nona atau
Kamar Katholieke Nona (Amboro &
Bambang, 2020). Itu Toko makanan berani
koran, yang dulu diterbitkan di dalam April
1939, dilaporkan itu A orang WHO dulu
diangkat sebagai dokter penjajahan yaitu
Mas Soemarno Hadiwinoto, akan
menempati rumah dokter atau
Dokterswoning di Metro. Sambil menunggu
rumah untuknya diselesaikan di Metro. Jadi
itu untuk sementara dr. Soemarno hidup di
dalam Gedong tataan (Deli_courant, 1939a).
Tentang itu perkembangan dari
Dokterswoning, De India berani, Dan
Bataviaasch Nieuwsblad, terbit bulan Juni
1939, banyak surat kabar memberitakan
tentang perkembangan proses pada itu
tengah dari itu Sukadana Kolonisasi
termasuk Dokterswoning. Jadi bisa
diperkirakan begitu itu konstruksi dari
Dokterswoning di dalam itu Metro akan
memulai pembangunan antara bulan Mei
sampai Juni 1939 (Bataviaasch_nieuwsblad,
1939; De_Indische_courant, 1939a). Lebih-
lebih lagi, A sedikit bulan Nanti, banyak
surat kabar memberitakan perkembangan ini
Dokterswoning perkembangan proses
sampai dengan selesainya pembangunannya
pada tahun Februari 1940.
(Algemeen_handelsblad_voor_Nederlandsc
h-India, 1939; Pengadilan_India, 1939b,
1939c; Lokomotif_, 1939; Toko
kue_courant, 1939b;
Berita_hari_untuk_Belanda sch-India,
1939). Di dalam Berbaris 1940, A juru
potret WHO bekerja untuk itu Belanda

International Journal of Research and Review 6


(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage
Januari mobil van der Kolk, telah dari itu empat utama elemen termasuk itu
mengambil ini foto dari Dokterswoning tengah dari pemerintah, keagamaan tengah,
dan beberapa gambar lainnya menembak ekonomis tengah, Dan
ke membuat A kolonial propaganda film.
Dilihat dari gaya arsitekturnya,
Dokterswoning memiliki A Campuran
arsitektural gaya yaitu gaya Hindia atau
Baru Hindia gaya yang adalah A
mencampur dari Eropa gaya (klasik dan
neo-klasik) dan lokal arsitektural gaya. Itu
Hindia gaya adalah A bentuk baru yang
lahir dari adaptasi proses terhadap iklim
tropis dan budaya di Indonesia. Metro
merupakan kawasan yang dibuka Dan
dikembangkan oleh itu Belanda Timur
Hindia Pemerintah, sehingga akan sangat
mudah untuk menemukan a perpaduan
arsitektur Eropa dan lokal di bangunan
Dan milik mereka spasial pola (Amboro,
2018a, 2018b). Jadi itu Kapan dilihat dari
itu bisa dilihat fitur Dan itu periode waktu
dari -nya konstruksi, itu Bangunan
Dokterswoning dapat dikategorikan
sebagai peninggalan sejarah dan arkeologi
di berakhirnya masa kolonial. Oleh karena
itu, itu dapat dikatakan Dokterswoning
sebagai sebuah budaya bangunan cagar
budaya perlu mendapat perhatian khusus
itu -nya keaslian Dan kelestarian adalah
terawat.

Nilai Penting dari Dokterswoning


Bangunan Cagar Budaya untuk
Sejarah Sedang belajar Sumber daya
Sebagai A historis bangunan dari
itu Belanda Timur Hindia Kolonial
Pemerintah yang keberadaannya masih
ada, Dokterswoning mempunyai beberapa
potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai
a sumber pembelajaran sejarah, khususnya
lokal sejarah. Sebagai dengan beberapa
lainnya bersejarah bangunan Dan lokasi
terkait ke itu Kolonisasi Sukadana, seperti
pintu air bangunan di dalam Trimurjo, itu
mantan Inlandschbestuur Resmi Rumah
pada Jalan Diponegoro Metro (di dalam
depan dari itu Metro Kota POLISI), ke itu
spasial pola dari itu Kota Metro yang dulu
pernah menjadi ibu kota dari itu
Sukadana Kolonisasi. itu pusat pola tata
ruang ibu kota kerajaan di dalam Jawa,
yaitu “catur gatra tunggal” (itu persatuan
International Journal of Research and Review 7
(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

pusat kegiatan masyarakat) dan terintegrasi sekolah agar dapat memahaminya asal usul
dengan modern pola spasial. bagaimana lembar saat ini yang mana saat ini
Itu menggunakan dari bermacam- berlari dulu dimulai. Ini adalah A potensi
macam historis bangunan, situs, dan lokasi sejarah yang harus dimanfaatkan sebagai a
sebagai sumber daya di dalam sedang bagian dari lokal historis pengetahuan oleh
belajar sejarah Bisa kereta historis
pemikiran keterampilan Dan membangun
historis kesadaran dari siswa melalui
bermacam-macam metode Dan pendekatan
(Amboro, 2015; Fadli dkk., 2020).
Pemikiran sejarah adalah sebuah
kemampuan dikembangkan oleh historis
pendidikan melalui pembelajaran sejarah
karena, sebagai tambahan untuk bertujuan
menguasai pengetahuan kognitif, sejarah
sedang belajar kebutuhan ke kereta siswa
pemikiran keterampilan terkait ke sejarah
(Hitam, 2011; Seixas, 2017).
Dari itu perspektif dari historis
pendidikan, jika itu adanya dari
Dokterswoning dimanfaatkan secara
maksimal, bisa juga menjadi sarana
pembelajaran sejarah bagi masyarakat atau
itu publik (Amboro, 2020; Amboro &
Anindita, 2020). Karena proses mempelajari
sejarah seseorang tidak tidak hanya berhenti
ketika dia selesai sekolah, tapi proses
pembelajaran sejarah dan pembelajaran dari
masa lalu pengalaman akan terus menjadi
dilakukan oleh manusia dewasa dalam
menjalani hidupnya kehidupan. Banyak hal
bisa dijadikan pertimbangan tentang
perlunya menggunakan Dokterswoning
sebagai sumber dari sedang belajar sejarah
di dalam sekolah, termasuk:
Aspek Sejarah Kontekstual. Itu
adanya dari Dokterswoning memiliki A
sangat nilai sejarah yang penting, khususnya
bagi orang-orang di sekitarnya. Orang-orang
yang tinggal di bekas wilayah penjajahan
Sukadana, yaitu sekarang sebagian terletak
di tiga administratif wilayah (Lampung
Tengah Daerah, Kabupaten Lampung
Timur, dan Kota Metro) memiliki kuat
historis ikatan. Metro sebagai itu modal dari
itu kolonisasi daerah dulu itu tengah dari
koordinasi kegiatan untuk itu penerapan dari
Etis Kebijakan di dalam itu Sukadana
Kolonisasi. Ini historis jejak Bisa tentu
menjadi A petunjuk untuk itu lebih muda
generasi WHO adalah saat ini belajar di

International Journal of Research and Review 8


(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage
pendidik di dalam pengajaran sejarah menjadi berarti sedang belajar kegiatan
melalui A kontekstual mendekati Dan untuk siswa. Potensi ini bisa saja terjadi
kontekstualisasi proses ke milik mereka dikategorikan ke dalam sedang belajar
siswa (Amboro, 2019; Rumah di luar kota sumber daya itu pendidik membutuhkan ke
& Levstik, 2008; Stan, 2003; Kyvig & desain sebagai secara kreatif sebagai
Marty, 2010). Sedangkan jejak mungkin.
implementasi Kebijakan Etis itu siswa Monumen Menjaga Kolektif
terpelajar dari milik mereka sejarah buku Penyimpanan. Sejarah adalah tertulis
teks (yang adalah saat ini tetap didominasi Penyimpanan atau
oleh Jawasentris) juga ada mereka. Ini
menunjukkan bahwa sejarah sudah dekat,
dan sejarah adalah bagian dari milik
mereka kehidupan. Menggunakan lokal
sejarah Dan sejarah sekitar siswa akan
memudahkan siswa dalam menemukan
sejarah makna sebagai bagian dari historis
pemikiran keterampilan itu membutuhkan
ke menjadi dibuat dari sejarah sedang
belajar (Clark & kiri, 2018; kiri, 2008).
Signifikansi sejarah adalah sebuah
upaya untuk menemukan rasionalisasi
tentang peristiwa masa lalu penting dan
relevan dengan masa kini juga terkait
dengan kontekstualisasi. Dengan
menemukan historis makna, siswa akan
mendapatkan A nilai pragmatis dari
sejarah. Sejarah pembelajaran yang terjadi
akan memberi semangat pada siswa ke
membangun milik mereka perspektif
tentang itu lingkungan, dan apa yang
terjadi di masa lalu. Sejarah akan bernilai,
dan mandiri akan menjadi dibuat di dalam
sejarah sedang belajar (Stan, 2003).
Pendidik dapat menggunakan
berbagai cara untuk melakukannya
mengeksploitasi itu historis potensi dari
Dokterswoning adanya. Di dalam bahan,
pendidik dapat mengemasnya dalam
pengembangan lokal materi sejarah yang
terpadu ke dalam Nasional sejarah,
mempertimbangkan itu itu 1905 Etis
Politik sedang belajar bahan adalah
bagian dari itu inti bahan dari bahasa
Indonesia Nasional Sejarah. Secara
metodologis, pendidik dapat
menggunakan berbagai macam metode,
misalnya sebagai historis investigasi
(VanSledright, 2011) dan penelusuran dan
penceritaan (Kyvig & Marty, 2010).
Melakukan kegiatan pembelajaran dengan
pelacakan jejak, menyelidiki, Dan
Kemudian menceritakan kembali Bisa
International Journal of Research and Review 9
(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

manusia memori (penulisan sejarah). ingatan umum nenek moyang mereka. Jadi
Kenangan peristiwa yang telah terjadi di pembelajaran sejarah harus sampai pada titik
masa lalu, keberadaan mereka merupakan ini, bukan hanya menghafal angka dari
prasyarat itu adanya dari itu hadiah. Karena bertahun-tahun, nama dan acara.
itu, mengajar sejarah adalah mengajarkan
ingatan manusia (Kensteiner, 2017) dari
generasi ke generasi yang memiliki menjadi
sebuah kolektif Penyimpanan (Glassberg,
1996; Wasino & Hartatik, 2018). Kenangan
atau kenangan bisa menjadi hilang, hancur
melalui itu proses dari lupa Dan makhluk
terlupakan, kecuali untuk kenangan yang
ditulis, dirawat, diawetkan, dan disimpan.
Bangunan bersejarah adalah objek Di mana
kolektif Penyimpanan adalah terlampir Dan
disimpan, bukan hanya bangunan, lanskap,
area juga dapat menyimpan kolektif memori
(Kyvig & Marty, 2010).
Dokterswoning adalah A historis
bangunan cagar budaya yang tertanam pada
bagiannya memori kolektif tentang
penjajahan Sukadana. Dia adanya adalah A
Monumen, penanda, pengingat, bukti
peristiwa di masa lalu (Carroll, 2018;
Duncan, 2009). Dokterswoning adalah
bagian dari itu historis penjelasan, itu
kesehatan masalah adalah A masalah itu
selalu menghantui itu penjajah Kapan
mereka adalah bertahan hidup, berjuang,
Dan bertahan untuk membangun
“peradaban” dari nol. Sekaligus menghantui
pemerintah saat itu waktu karena dapat
mengancam keberhasilan program
penjajahannya. Keberadaannya bisa Juga
menjadi A tanda itu di sana adalah
pemerintah dokter WHO memiliki pernah di
dalam mengenakan biaya dari memberikan
pelayanan kepada penjajah sehingga mereka
bisa tetap sehat dan bisa melawan ancaman
tersebut penyakit, seperti malaria, yang pada
saat itu waktu dapat membahayakan kapan
saja karena miskin kualitas dari lingkungan
kebersihan (bekas hutan dan rawa). Kolektif
ini Penyimpanan Kemudian pengaruh itu
kolektif identitas (Kamen, 1997), khususnya
untuk mereka yang merupakan keturunan
perantauan Bahasa Jawa, sebuah identitas
yang kemudian dibangun, untuk contoh,
Putra Kolonis, Putra Jawa Kelahiran
Sumatra (PUJAKESUMA), Dan identitas
sosial lain yang dibangun karena dari

International Journal of Research and Review 1


(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage
Sebagai A Monumen, sebagai pionir dipindahkan dari Pulau Jawa,
Dokterswoning keberadaannya dapat jauh dari tanah air dan sanak saudaranya,
membawa kembali sejarah yang untuk membangun a baru peradaban pada
terlupakan atau kenangan (Carroll, 2018) itu lainnya samping dari itu tanah. Itu
atau mengenang acara itu memiliki artistik nilai dari itu Gedung
muncul (Boret & Shibayama, 2018). Ini Dokterswoning juga bisa dijadikan lintasan
potensi harus dari Tentu saja catatan dari arsitektural perkembangan Dan
dimanfaatkan dalam pembelajaran lokal perumahan perkembangan teknologi untuk
sejarah sehingga terjadi proses pelestarian A
dan mempertahankan kolektif
Penyimpanan berlanjut Dan adalah
berkelanjutan untuk masa depan generasi.
Itu saat ini seribu tahun generasi telah
melakukan bukan mengalami langsung
peristiwa sejarah Namun, penjajahan
mungkin saja terjadi membangun kembali
kolektif Penyimpanan. Memori sosial
dalam masyarakat tidak akan pernah
sama, sekalipun kontemporer rakyat akan
menafsirkan milik mereka sosial
Penyimpanan berbeda, Tetapi itu itu utuh
masyarakat pembicaraan tentang itu
peristiwa, menganggapnya penting, dan
tidak mengabaikannya pentingnya memori
sebagai tujuannya (Roosa et Al., 2004).
Juga, upaya ke membangun memori
kolektif dari para pendahulu ke masa
depan generasi adalah diperlukan
(Dickerman, 2018; Halbwachs, 1941,
1980). Mempresentasikan ini memori,
Dan memungkinkan setiap generasi ke
membangun kembali kenangan mereka
dan makna masa lalu menurut mereka
konteks Dan zaman, adalah itu tugas dari
sedang belajar sejarah.
Selain memiliki pendidikan dan
pengetahuan nilai-nilai, Dokterswoning
sebagai A monumen juga memiliki seni
dan rekreasi nilai-nilai (Anshori et Al.,
2012; tidak, 1992; Rizqiyah & Setyawan,
2012). Dokterswoning sebagai A
Monumen, jelas terlampir ke itu nilai dari
pendidikan Dan pengetahuan tentang
peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Keberadaannya saat ini, yang masih bisa
ada ditemukan, dan dalam keadaan baik
kondisinya, tentu saja memiliki narasi di
baliknya, mengapa itu dibangun masa lalu
sehingga sekarang ada. Nilai dari berjuang
Dan adaptif alam Bisa Juga menjadi
terpelajar dari itu memori dari kita
pendahulu, milik mereka nenek moyang
International Journal of Research and Review 1
(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

kelas masyarakat tertentu pada saat itu. penjajah akan menjadi ditempatkan, termasuk
Demikian juga sebagai itu rekreasional nilai studi dari semua macam pendukung dan
adalah hadiah Kapan siswa potensi yang potensial ancaman, seperti
mengunjunginya, menyaksikan sebagai penyakit, untuk contoh.
keindahannya historis jejak itu tetap ada Mencerminkan pada sebelumnya pengalaman
Hari ini di dalam menjalankan fungsinya di dalam itu Pertama Fase dari Kolonisasi
sebagai pembawa pesan dari masa lalu. (1905), itu kesehatan masalah adalah satu dari
Bahkan acara rekreasi pun bisa juga hadir itu serius masalah dihadapi, Dan sering
dalam bentuk eksplorasi itu historis penyebab itu kegagalan
imajinasi dari siswa, ke membayangkan, ke
merekonstruksi milik mereka kognitif
struktur tentang Bagaimana situasi Dan
kondisi di dalam masa lalu (Supriatna,
2019).

Moral Nilai-nilai Dan Karakter Nilai-


nilai dari Dokterswoning Kultural
Warisan Bangunan Dan Milik mereka
Potensi untuk Sedang belajar Sumber
Daya Sejarah
Keberadaan Dokterswoning sebagai
a sumber belajar mempunyai nilai-nilai
karakter yang Bisa menjadi dikembangkan
di dalam sedang belajar sejarah, khususnya
lokal sejarah. Karakter nilai-nilai selalu
melekat dalam sejarah sebagai a pesan
moral dari masa lalu untuk kehidupan yang
lebih baik ke masa depan (Peterson, 2017).
Nilai ini selalu bisa hadir dari setiap sejarah
peristiwa yang terjadi, baik peristiwa baik
maupun buruk untuk bangsa Indonesia. Hal
ini kemudian membuat mempelajari sejarah
akan membuat manusia lebih bijaksana,
karena selalu mengandung nilai, hikmah
dari historis acara itu terjadi. Sebuah
pendidik harus bisa mengundang murid-
muridnya untuk dapat mengambil nilai dan
pelajaran tersebut. Sedang belajar dari
Dokterswoning, beberapa hal-hal itu Bisa
menjadi dikembangkan di dalam sedang
belajar sejarah termasuk:
Orientasi ke itu Masa depan.
Dokterswoning adalah satu membentuk dari
pelaksanaan perencanaan matang yang telah
telah dipersiapkan sebelumnya. Kolonisasi
adalah bukan A spontan, tidak direncanakan
program. Jauh sebelum merekrut calon
penjajah ke menjadi direlokasi, itu Belanda
Timur Hindia Pemerintah sebelumnya telah
membawa keluar sebuah di dalam-
kedalaman belajar dari itu daerah Di mana

International Journal of Research and Review 1


(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage
atau berkembangnya penjajahan di suatu mengandalkan pena dan diplomasi (the
daerah. Oleh karena itu, selama Fase berjuang untuk itu periode dari Nasional
Ekspansi ini itu Kolonisasi dari Sukadana, gerakan dan organisasi politik) akan
itu Belanda Timur Hindia Pemerintah siap menjadi hanya sebagai sulit. Namun, itu
lagi menyeluruh agar kegagalan dan kolaborasi antara keduanya (perjuangan
kesalahan itu telah terjadi tidak akan untuk itu Jepang pekerjaan) bisa
terulang atau kemungkinan dari kegagalan menghasilkan
bisa menjadi diminimalkan dan dicegah.
Dari sini siswa dapat belajar tentang satu
hal yaitu perlunya memiliki a penglihatan
untuk itu masa depan Dan mempersiapkan
untuk itu masa depan sebagai terbaik
sebagai mungkin, Dan sejarah mengajar
itu. Sejarah melakukan bicara tentang itu
masa lalu, namun berorientasi pada masa
depan. Dan menjadi satu garis linier
antara masa lalu, hadir, dan masa depan.
Persamaan. Dokterswoning
dibangun sebagai itu tempat tinggal dari
itu Pertama kolonisasi dokter yang diberi
tugas menyediakan kesehatan jasa di
dalam itu Sukadana Kolonisasi, yaitu Mas
Soemarno Hadinoto. Dokter Soemarno
dulu A dokter yang berasal dari kalangan
pribumi, ini menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia yang dulu lalu disebut inlander,
bisa menaikkan pangkatnya dan
menyamai Belanda saat itu mempelajari
Dan melalui pendidikan. Bahkan padahal
akses terhadap pendidikan pada saat itu
masih terbatas masih sangat terbatas,
bangsa Indonesia sebagai a bangsa itu
dulu selalu diklaim oleh itu kolonial
bangsa dulu bodoh Dan ke belakang, bisa
membuktikan bahwa bangsa Indonesia
bisa maju dan setara dengan negara lain.
Ini dapat diajarkan kepada siswa, bahwa
ancaman terhadap menjadi A ke belakang
Dan terjajah bangsa selalu ada sampai
sekarang, dan itu akan terjadi terjadi
Kapan ini bangsa adalah lagi di dalam
ketidaktahuan. Perjalanan panjang bangsa
sejarah menunjukkan bahwa perjuangan
dengan pena dan bambu runcing
merupakan dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan dari A koin. Perjuangan itu
mengandalkan semata-mata pada fisik
(yang masih bersifat regional, zaman
Perang Aceh, Imam Bondjol, Pangeran
Diponegoro, dan seterusnya) akan merasa
kesulitan untuk mengusir kolonialisme,
serta perlawanan yang hanya
International Journal of Research and Review 1
(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

hasil kemerdekaan. Hal ini tentu bisa Ini roh dari merawat Dan tanggung
menjadi motivasi bagi siswa untuk selalu jawab harus menjadi disampaikan dari
belajar keras dan menjadi bangsa yang maju pendidik ke milik mereka siswa setelah
di bidangnya masa depan. sedang belajar tentang Dokterswoning ini,
Kekhawatiran Dan Tanggung dan internalisasi mereka, dan
jawab. Itu roh Dan roh dari Etis Kebijakan mengkulturkannya dalam keseharian mereka
adalah itu penegakan nilai-nilai hidup.
kemanusiaan bagi terjajah negara yang telah Cerminan. Sebagai sumber sejarah
memberikan banyak manfaat Kerajaan pembelajarannya, Dokterswoning bisa
Belanda. Meskipun di dalam praktik itu Etis menjadi bahan untuk historis cerminan.
Kebijakan itu telah membawa keluar ke Siswa Bisa menjadi diajak untuk
keuntungan itu penjajah, itu Belanda Hindia merefleksikan apa yang telah dipelajari dari
milik pemerintah kekhawatiran untuk itu itu masa lalu Dan Apa itu situasi adalah
pribumi meningkat. Belanda Timur Hari ini. Mencari tahu Apa memiliki
Pemerintah Hindia Belanda menganggap berubah Dan Apa tetap, atau tentang itu
ada perlunya kepedulian terhadap penduduk kemajuan Dan kemunduran itu memiliki
asli agar standar hidup mereka meningkat, muncul (Levesque, 2008), menentukan di
dan produktivitas mereka juga meningkat dalam yang arah itu masa depan akan
dan program yang telah dicanangkan menjadi dibuat. Bangunan kolektif memori
pemerintah bisa berjalan dengan baik. dalam pembelajaran sejarah akan juga
Dokterswoning adalah buktinya perhatian memimpin siswa untuk merenungkan
Pemerintah Hindia Belanda terhadap hakikat manusia mengingat Dan lupa
masalah kesehatan para penjajah, yang (Rumah di luar kota & Levstik, 2008).
merupakan salah satu kunci kesuksesan Tentang Apa ke Ingat dari itu masa lalu ke
program penjajahan. Sejak awal dari itu melayani sebagai motivasi Dan panduan,
pilihan proses, prospektif penjajah di dalam Dan Apa ke lupa Dan secara sederhana
milik mereka kampung halaman memiliki meninggalkan di belakang, tanpa
lulus itu kesehatan memeriksa panggung, membutuhkan ke membawa dia lebih ke
sebagai itu utama persyaratan Jadi itu sekarang dan masa depan.
mereka Bisa bertahan hidup, bertahan hidup Pemetaan sejarah _
di tempat baru mereka yang sangat keras Dokterswoning kultural warisan bangunan
Dan tuntutan tinggi kemampuan beradaptasi sebagai sumber pembelajaran sejarah
Dan ketahanan (Levang, 2003; Sjamsu, berdasarkan Inti Kompetensi (Kompetensi
1960). Tiba di dalam itu tanah dari Inti/KI) Dan Dasar Kompetensi
Sabrang, ke memastikan kesehatan para (Kompetensi Dasar/KD) pada Mata
penjajah masih baik dan mampu untuk Pelajaran Sejarah SMA Tingkat berdasarkan
bertahan hidup dan mengembangkan daerah pada Nasional kurikulum (Kurikulum 2013)
barunya, itu perlu memiliki dokter dan (Permendikbud RI Nomor 37 September
tenaga medis personil siapa yang 2018):
merawatnya dari milik mereka kesehatan.

Meja 1. Pemetaan Dokterswoning ke dalam KI Dan KD di dalam Sejarah mata pelajaran


Historis Sedang belajar Sumber daya berdasarkan pada Lokal
Kultural Warisan
A. Latar belakang Dan Sejarah dari itu Dokterswoning Kultural Warisan Bangunan
B. Fisik Membentuk dari Dokterswoning Kultural Warisan Bangunan (Bangunan Gaya, Arsitektur, tata letak, Teknologi)

Perkembangan di KI Dan KD

International Journal of Research and Review 1


(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage
Kelas X
Inti Kompetensi (KI)
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kebudayaan, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban yang berkaitan dengan fenomena dan peristiwa, dan menerapkan prosedural pengetahuan ke bidang tertentu dari
belajar menurut ke milik mereka bakat dan kepentingan ke menyelesaikan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkrit dan ranah abstrak berkaitan dengan pengembangan apa yang
dimilikinya belajar di sekolah mandiri, dan makhluk mampu ke menggunakan metode menurut ke ilmiah prinsip.
Dasar Kompetensi (KD)
3.1 Memahami Dan melamar itu konsep dari kronologis, diakronis, sinkronis, ruang angkasa Dan waktu pemikiran di dalam sejarah.
3.2 Memahami itu konsep dari mengubah Dan kontinuitas di dalam sejarah
4.1 Menyajikan informasi tentang hubungan konsep berpikir kronologis, diakronis, sinkronis, ruang, Dan waktu di dalam
historis acara di itu bentuk dari menulis atau lainnya formulir.
4.2 Melamar itu konsep dari mengubah Dan keberlanjutan di dalam menilai historis acara.

International Journal of Research and Review 1


(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

Meja 1 Lanjutan…

Kelas XI
Inti Kompetensi (KI)
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kebudayaan, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban yang berkaitan dengan fenomena dan peristiwa, dan menerapkan prosedural pengetahuan ke bidang tertentu dari
belajar menurut ke milik mereka bakat dan kepentingan ke menyelesaikan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkrit dan ranah abstrak berkaitan dengan pengembangan apa yang
dimilikinya belajar di sekolah mandiri, dan makhluk mampu ke menggunakan metode menurut ke ilmiah prinsip.
Dasar Kompetensi (KD)
3.3 Ke menganalisa itu politik, kultural, sosial, ekonomis, Dan mendidik dampak dari itu Eropa kolonial periode (Portugis,
Orang Spanyol, Belanda, Inggris) pada itu kehidupan dari itu bahasa Indonesia rakyat Hari ini.
4.3 Penalaran tentang dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa kolonial Eropa (Portugis, Orang Spanyol,
Belanda, Inggris) pada itu kehidupan dari itu bahasa Indonesia rakyat Hari ini Dan menyajikan mereka di dalam itu membentuk
dari historis cerita.

Pemetaan nilai karakter yang bisa Perkembangan dari Nasional Karakter Dan
dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai Kultural Pendidikan untuk Sekolah
karakter sebagai menyatakan di dalam itu (Pusat.Pengembangan.Kurikulum, 2010):
Pedoman untuk itu

Meja 2. Pemetaan dari Dapat dikembangkan Karakter Nilai-nilai


Nilai-nilai
TID Historis Sedang belajar Sumber daya Identifikasi
AK Moral Nilai-nilai Dapat dikembangkan Karakter Nilai*
Orientasi Masa Depan, Disiplin, Keras Bekerja, rasa ingin tahu,
Latar Belakang dan Sejarah Dokterswoning
1 Kesetaraan, Kekhawatiran, Cinta ke Membaca, peduli untuk itu
Kultural Warisan Bangunan
Dan Tanggung jawab, Lingkungan, peduli untuk
Cerminan Sosial, Tanggung jawab
Bentuk Fisik Budaya Dokterswoning Warisan
Kerja Keras, Kreatif, Rasa Ingin Tahu,
2 Bangunan (Bangunan Gaya, Arsitektur, Adaptasi, Cerminan
tata letak, Teknologi) Peduli Lingkungan
*Berdasarkan pada 18 Nasional Karakter Nilai-nilai di dalam itu Pedoman untuk itu Perkembangan dari Nasional Budaya Dan Karakter
Pendidikan untuk Sekolah (Pusat.Pengembangan.Kurikulum, 2010).

Berdasarkan pada ini pemetaan, bangunan memiliki itu potensi ke menjadi


Nanti itu guru Bisa mengembangkan dia ke dimanfaatkan Dan dikembangkan ke dalam A
dalam A pelajaran rencana dengan sumber dari historis sedang belajar
pendekatan pembelajaran kontekstual. berdasarkan pada lokal pengetahuan. Dia
Dengan demikian itu potensi sedang belajar pentingnya adalah di dalam kontekstual
sumber daya itu ada sekitar siswa dapat historis
dimanfaatkan dalam sejarah sedang belajar,
apakah di dalam itu membentuk dari lokal
sejarah, kearifan lokal, warisan budaya itu
adalah material seperti bangunan, benda,
situs, atau warisan budaya yang tidak
berwujud seperti cerita rakyat, mitos dan
legenda.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dokterswoning kultural warisan
bangunan merupakan bukti peninggalan
sejarah di Metro Kota. Dia adanya adalah
bukti dari Sejarah panjang Metro sebagai
suatu wilayah dan kota itu dulu dilahirkan
dari itu penerapan dari Kebijakan Etis
Hindia Belanda Kolonial Pemerintah di
dalam lampung. Dokterswoning dari itu
historis aspek Dan itu arsitektural gaya
International Journal of Research and Review 1
(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage
aspek dan sebagai monumen wali dari
kolektif Penyimpanan.
Beberapa moral nilai-nilai Bisa
Juga menjadi dikembangkan: Orientasi ke
itu Masa depan, Kesetaraan, Kepedulian,
dan Tanggung Jawab, dan Cerminan.
Sementara itu, berdasarkan pada itu
Pedoman Pengembangan Kebudayaan
Pendidikan Dan Nasional Karakter untuk
Sekolah yang berisi 18 (delapan belas)
nilai-nilai karakter bangsa, beberapa
karakter nilai-nilai Bisa menjadi
diidentifikasi, termasuk Disiplin, Kerja
Keras, Rasa Ingin Tahu, Suka Membaca,
peduli untuk itu Lingkungan, Sosial
Peduli, Tanggung jawab, dan Kreatif.

Saran
1. Sekolah membutuhkan ke ikut di
dalam memperkenalkan Dan
memaksimalkan itu potensi sekitar
siswa di dalam itu proses
pembelajaran kontekstual. Sejarah dari
Dokterswoning Bisa menjadi A bagian
dari ilmu yang bisa diajarkan di
sekolah, khususnya di tingkat sekolah
menengah atas. Itu sejarah dari itu
Dokterswoning kultural bangunan
peninggalan adalah Juga kaya di
dalam karakter

International Journal of Research and Review 1


(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

nilai-nilai yang memperkuat urgensinya http://m.lampung.rilis.id/Menemukan-Jejak-


sebagai a sumber dari pembelajaran Arsitektur-Indis-di-Metro.html
sejarah. 4. Amboro, K. (2018b). Mengamati Metro dari
2. Sejarah lokal tidak dicantumkan secara Di atas Dan Waktu Kemudian. Rilis.Id.
eksplisit itu Nasional kurikulum atau http://m.lampung.rilis.id/Mengamati-Metro-
Kurikulum 2013, salah satu di dalam dari-Atas-dan-Masa Lalu.html
Sosial Sains atau Mata pelajaran 5. Amboro, K. (2019). Kontekstualisasi
Pandemi Covid-19 dalam Pembelajaran
sejarah. Namun, saat ini Nasional
Sejarah. Yupa: Historical Studies Journal,
kurikulum menyediakan sebuah 3(2), 90–106.
kesempatan bagi guru untuk https://doi.org/10.30872/yupa.v3i2.203
mengeksplorasi lokal sejarah dan 6. Amboro, K. (2020). Sejarah Publik dan
potensi lokal untuk dimanfaatkan Pendidikan Sejarah Bagi Masyarakat. Jurnal
sumber pembelajaran sejarah. Sehingga Historis: Jurnal Kajian, Penelitian &
guru membutuhkan ke berinovasi Pengembangan Pendidikan Sejarah, 5(1),
melalui berbagai macam pendekatan, 29–40.
strategi, model, teknik, Dan kreatif https://doi.org/https://doi.org/10.31764/histo
taktik belajar. Dokterswoning bisa saja ris.v5i1.2420
diajarkan dalam kurikulum tersembunyi 7. Amboro, K. (2021). Bendung Argoguruh
1935 dan Potensinya sebagai Sumber
atau bisa juga Juga menjadi hadiah di
Pembelajaran Sejarah di Lampung.
dalam itu membentuk dari penyuburan. MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan,
Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 5(1), 100–
PENGAKUAN 110.
Terima kasih untuk banyak institusi 8. Amboro, K., & Anindita, I. P. (2020).
yang telah berkolaborasi dalam Urgensi Pemanfaatan Rumah Dokter
melaksanakan hal ini persendian riset, yaitu (dokterswoning) sebagai Sumber
itu Metro Kota Kultural Warisan Dewan, itu Pembelajaran Sejarah di Sekolah. In Tim
Sejarah Program Studi Pendidikan Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Metro
Universitas Muhammadiyah Metro, SMA (Ed.), Dokterswoning: Sejarah Rumah
Negeri 1 Lampung Timur, Penggiat Sejarah, Dokter Kota Metro (pp. 55–69). AURA
Publisher.
Arsip, Dan Kultural Warisan (ARSENIK),
9. Amboro, K., & Bambang, S. (2020). Sekilas
dan Aktivis Trimoerdjo Warisan. Sejarah Rumah Dokter Metro. In Tim Ahli
Cagar Budaya (TACB) Kota Metro (Ed.),
Konflik atau Minat: Tidak ada Dokterswoning: Sejarah Rumah Dokter
Kota Metro (pp. 20–28). AURA Publisher.
Sumber Pendanaan: Tidak ada 10. Amboro, K., Syahidah, F., Hartati, U., &
Kuswono. (2018). Album Metro Tempo
REFERENSI Dulu Era Kolonisasi 1932-1940an. Dinas
1. Algemeen_handelsblad_voor_Nederlandsch Perpustakaan dan Kearsipan Kota Metro.
-India. (1939, November). Itu Kolonisasi 11. Anshori, S. A., Yusiana, L. S., & Utami, N.
Soekadana: Menimbang Dan Rumah W. F. (2012). Perencanaan Lanskap
menjadi Dibuat. Umum Handelsblad Untuk Monumen Pahlawan Perang Kemerdekaan
Hindia Belanda. Republik Indonesia 1945, Taman Mumbul,
2. Amboro, K. (2015). Membangun Kesadaran Nusa Dua, Bali. E-Jurnal Agroteknologi
Berawal Dari Pemahaman; Relasi Tropika, 1(2).
Pemahaman Sejarah Dengan Kesadaran 12. Antara, I. M. A. E., Atmadja, N. B., &
Sejarah Mahasiswa Program Studi Sendratari, L. P. (2017). Peranan Mayor I
Pendidikan Sejarah Fkip Universitas Gusti Wayan Debes Dalam Puputan
Muhammadiyah Metro. Historia: Jurnal Margarana Tabanan , Bali ( Identifikasi
Program Studi Pendidikan Sejarah, 3(2), Nilai-Nilai Kepahlawanan Dan Potensinya
109. https://doi.org/10.24127/hj.v3i2.150 Sebagai Sumber Belajar Peranan Mayor I
3. Amboro, K. (2018a). Menemukan Jejak Gusti Wayan Debes Dalam Puputan
Arsitektur Indis di Metro. Rilis.Id. Margarana Tabanan , Bali ( Identifikasi

International Journal of Research and Review 1


(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

Nilai-Nilai Kepa. Jurnal Widya Winayata, Indian Saat ini.


5(3).
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/jjp
s.v5i3.4909
13. Ariyani, R. W., & Huda, K. (2016). Situs
Masjid Agung Sewulan (Sejarah dan
Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah
SMP/MTsN). Agastya: Jurnal Sejarah Dan
Pembelajarannya, 6(02), 97–111.
https://doi.org/10.25273/ajsp.v6i02.1042
14. Rumah di luar kota, K. C., & Levstik, L. S.
(2008). Pengajaran Sejarah untuk itu Umum
Bagus. Lawrence Erlbaum Rekan Penerbit.
15. Bataviaasch_nieuwsblad. (1939, Juni).
Berita keluar itu Lampong. Batavia Koran.
16. Hitam, L. (2011). Pengajaran Sejarah Hari
Ini: Pendekatan Dan Metode. Itu Eropa
Komisi Kantor Penghubung.
17. Stan, A. (2003). Pengajaran Sejarah pada
Universitas ; Meningkatkan Sedang belajar
Dan Memahami. Routledge.
18. Boret, SP, & Shibayama, A. (2018). Itu
peran monumen bagi orang mati selama
akibat dari itu Besar Timur Jepang Gempa
bumi. Internasional Jurnal dari
Pengurangan Risiko Bencana, 29(Maret),
55–62.
https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2017.09.021
19. carroll, B. (2018). Monumental
Perselisihan: milik Savannah Mengingat
(Dan Lupa) dari Dia Diperbudak. Visual
Komunikasi Triwulanan, 25(3),
156–167.
https://doi.org/10.1080/15551393.2018.149
1736
20. Clark, P., & Levesque, S. (2018). Historis
Pemikiran: Definisi Dan Pendidikan
Aplikasi. Di dalam S. A. Metzger & L. M.
Haris (Edisi), Itu Willy Internasional Buku
Pegangan dari Sejarah Pengajaran Dan
Sedang belajar (hal. 119–148). Willey-
Blackwell.
21. Darmayanti, W. D., Mudana, I. W., &
Margi, K. (2018). Identifikasi Potensi
Taman Soekasada Ujung, di Desa Tumbu,
Kabupaten Karangasem, Bali sebagai
Sumber Belajar Sejarah Lokal di SMA.
Jurnal Widya Winayata, 6(1).
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/jjp
s.v6i1.4277
22. Koran_India_. (1939a). Keluar itu
Lampongs: Sambungan tembus
Tandjongkarang Tidak menyenangkan
palembang. - Itu penyelesaian oleh dua
besar konkret- jembatan lengkung. - Juga
belum Sebuah reguler koneksi bus. Itu
International Journal of Research and Review 1
(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage
23. Koran_India_. (1939b, Agustus). Itu itu memori kolektif. Memori Kolektif, 1–15.
Kolonisasi Jawa di Lampong. Itu 36. halbbach, M. (1980). Itu Kolektif
keberanian India, 286. Penyimpanan. Pemain harpa dan Baris.
24. Koran_India_. (1939c, November). Itu 37. Hartati, U., Sumiyatun, S., & Prastyo, A. B.
Situasi di dalam Soekadana. Itu Indian (2020). Cagar Budaya Sebagai Sumber
Saat ini.
25. Lokomotif_. (1939, November). Itu
Situasi di Soekadana. Itu Lokomotif.
26. Deli_courant. (1939a, April). Kolonisasi-
Dokter di itu Lampong. Deli Courant, ke-
3.
27. Deli_courant. (1939b, September). Dari
Kolonisasi di dalam dari Lampong. Toko
Saat Ini.
28. Dickerman, L. (2018). Monumental
Propaganda. Oktober, 165, 178–191.
https://doi.org/10.1162/octo_a_00328
29. Duncan, C. R. (2009). Monumen Dan
kemartiran Mengenang orang mati di
masa pasca- konflik Utara maluku.
165(4), 429–458.
30. Effendi, H. (2019). Kontekstualisasi
Fungsi Bagas Godang dan Sopo Godang
Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah
Lokal. Diakronika, 18(2),
19.
https://doi.org/10.24036/diakronika/
vol18- iss2/66
31. Fadli, MR, Sudrajat, A., Zulkarnain, Z.,
Seorang pria, A., Setiawan, R., &
Amboro, K. (2020). Itu Efektivitas dari E-
Modul Sedang belajar Sejarah Pertanyaan
Model ke Tumbuh Materi Keterampilan
Berpikir Sejarah Siswa Peristiwa
Proklamasi dari Kemerdekaan. Jurnal
Internasional Ilmu Pengetahuan Lanjutan
Dan Teknologi, 29(08), 1288–1295.
http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/
ar artikel/lihat/20146
32. Glassberg, D. (1996). Public history and
the study of memory. Public Historian,
18(2), 7–23.
https://doi.org/10.2307/3377910
33. Guntur, A., Syukur, A., & Umasih.
(2018). Kraton Buton Sebagai Sumber
Sejarah Lokal Dalam Pembelajaran
Sejarah. Jurnal Pendidikan Sejarah, 7(1),
85–98.
https://doi.org/10.21009/JPS.071.06
34. Habsari, N. T. (2016). Situs Ngurawan:
Sejarah dan Potensinya sebagai Sumber
Belajar Sejarah Lokal. Agastya: Jurnal
Sejarah Dan Pembelajarannya, 6(1), 58–
64.
https://doi.org/http://doi.org/10.25273/ajs
p.v 6i01.881
35. halbbach, M. (1941). Ruang angkasa Dan
International Journal of Research and Review 2
(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

Belajar Sejarah Lokal. Diakronika, 20(2), 50. Pelzer, KJ (1948). Permukiman Perintis di
143. itu Asia Daerah tropis: Studi di dalam
https://doi.org/10.24036/diakronika/vol20- Tanah Pemanfaatan dan Kolonisasi
iss2/155 Pertanian di Asia Tenggara. Geografis
38. Hasan, S. H. (2012). Pendidikan Sejarah Amerika Masyarakat.
Untuk Memperkuat Pendidikan Karakter. 51. Peterson, A. (2017). Moral pendidikan,
Paramita: Jurnal Kajian Sejarah, 22(1). pendidikan karakter dan sejarah. Di I.
https://doi.org/10.15294/paramita.v22i1.187 Davies (Ed.), Perdebatan di dalam Sejarah
5 Pendidikan (hal. 191–201). Routledge.
39. Berita_hari_untuk_Belanda sch-India. 52. Pusat.Pengembangan.Kurikulum. (2010).
(1939, November). Ke dalam Situasi Pedoman Pengembangan Pendidikan
Soekadana. Berita Hari Ini Untuk Hindia Budaya dan Karakter Bangsa. Kementerian
Belanda. Pendidikan Nasional.
40. Kammen, M. (1997). Sejarah Publik dan 53. Rizqiyah, F., & Setyawan, W. (2012).
Kegunaan dari Penyimpanan. Itu Publik Aplikasi Monumentalisme dalam
Sejarawan, 19(2), 49–52. Perancangan Museum Gempa Yogyakarta
https://doi.org/10.2307/3379141 sebagai Upaya Membangkitkan Kesadaran
41. Kansteiner, W. (2017). Film, Masa Lalu, Masyarakat akan Ketanggapan Terhadap
dan a Jalan Buntu Didaktik: Dari Pengajaran Gempa Bumi di Yogyakarta. Jurnal Sains
Sejarah untuk Mengajar Memori. Di dalam Dan Seni Its, 1(1).
M.Carretero, S. Berger, & M. Grever 54. Rohani, A. (1997). Media Instruksional
(Edisi), Palgrave Buku Pegangan Penelitian Edukatif. Rineka Cipta.
Budaya Sejarah Dan Pendidikan (hal. 169– 55. Roosa, J., Ratih, A., & Farid, H. (2004).
190). Palgrave Macmillan Inggris. Tahun yang tidak pernah berakhir. ELSAM.
42. Permendikbud RI Nomor 37, 368 (2018). 56. Seixas, P. (2017). Kesadaran Sejarah dan
43. Kuswono, Hartati, U., Amboro, K., Pemikiran Sejarah. Dalam M.Carretero, S.
Mujiyati, N., Immawati, F. L., Tantri, A. D., Berger, & M. Grever (Edisi), Palgrave Buku
& Wijaya, A. R. (2020). Metro Tempo Pegangan Penelitian Budaya Sejarah Dan
Dulu: Sejarah Kota Metro Era Kolonisasi Pendidikan (hal. 59–72). Palgrave
1935-1942 (B. Hidayat & U. Hartati (eds.); Macmillan Inggris.
1st ed.). LADUNY. https://doi.org/10.1057/978- 1-137-52908-
44. Kyvig, D. E., & Marty, M. A. (2010). 4_3
Nearby History: Exploring The Past Around 57. Sjamsu, M. A. (1960). Dari Kolonisasi ke
You (Third Ed.). Altamira Press. Transmigrasi 1905-1955. Djambatan.
45. Levang, P. (2003). Ayo ke Tanah Sabrang ; 58. Sukmadinata, N. S. (2007). Metode
Transmigrasi di Indonesia. Kepustakaan Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya.
Populer Gramedia. 59. Supriatna, N. (2019). Pengembangan
46. Levesque, S. (2008). Thinking Historically: Kreativitas Imajinatif Abad Ke-21 dalam
Educating Students for the Twenty-First Pembelajaran Sejarah. Historia: Jurnal
Century. University of Toronto Press. Pendidik Dan Peneliti Sejarah, 2(2), 73–82.
47. Musfiqon, H. M. (2012). Pengembangan https://doi.org/10.17509/historia.v2i2.16629
Media dan Sumber Pembelajaran. Prestasi 60. Sutopo, H. B. (2002). Metode Penelitian
Pustaka. Kualitatif. UNS Press.
48. Nas, PJM (1992). Jakarta, Kota Penuh 61. UNESCO. (nd). Definisi budaya warisan.
Simbol: Esai dalam Ekologi Simbolik. Serikat Bangsa Pendidikan, Ilmiah, Dan
Jurnal Masalah Sosial di Asia Tenggara, Kultural Organisasi. Diperoleh Mungkin 15,
7(2). 2021, dari www.unesco.og
49. Pardi, I. W., & Margi, I. K. (2013). 62. UU RI No 11. (2010). Undang-Undang
Eksistensi Punden Berundak di Pura Candi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010
Desa Pakraman Selulung, Kintamani, tentang Cagar Budaya. Direktorat
Bangli (Kajian tentang Sejarah dan Pelestarian Cagar Budaya dan
Potensinya sebagai Sumber Belajar Permuseuman.
Sejarah). Jurnal Widya Winayata, 1(3). 63. VanSledright, B. A. (2011). The Challenge
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/jjp of Rethinking History Education: On
s.v1i3.1020 Practices, Theories, and Policy. Routledge.

International Journal of Research and Review 2


(ijrrjournal.com)
Kian Amboro et.al. Identifications of character values from the history of dokterswoning cultural
heritage

64. Wasino, & Hartatik, E. S. (2018). Metode


Penelitian Sejarah: Dari Riset hingga
How to cite this article: Amboro K, Setiawati
Penulisan. Magnum Pustaka Utama.
E, Setiawan A et.al. Identifications of
65. Wuni, I. A. K. N., Sendratari, L. P., &
character values from the history of
Margi, I. K. (2018). Gereja Pniel di Desa
dokterswoning cultural heritage buildings and
Blimbingsari, Jembrana, Bali (Sejarah
potentials for learning history resources in
Pendirian Dan Potensinya Sebagai Sumber
schools. International Journal of Research
Belajar Sejarah). Jurnal Widya Winayata,
and Review. 2021; 8(5): 273-285. DOI:
6(1), 12.
https://doi.org/
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJP
S/artikel/lihat/4150

******

International Journal of Research and Review 2


(ijrrjournal.com)

You might also like