Professional Documents
Culture Documents
2.pedoman Jejaring Puskesmas
2.pedoman Jejaring Puskesmas
2.pedoman Jejaring Puskesmas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa
tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi
dalam mecapai drajat kesehatan yang optimal.
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di Indonesia.
Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya perubahan status
kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang optimal. Untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya pembangunan sistem pelayanan kesehatan
dasar yang mampu memenuhi kebutuhan mayarakat.
Upaya Kesehatan Masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, maka Puskesmas wajib menyelenggarakan Upaya
Kesehatan masyarakat melalui jejaring
B. Tujuan Pedoman
Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas, penanggung jawab dan pelaksana
jejaring dalam melakukan pelayanan di Puskesmas. Sehingga pelayanan dapat dilaksanakan
sesuai dengan rencana serta memperolah hasil sesuai dengan yang diharapkan.
C. Ruang Lingkup
Pelayanan jejaring adalah pelayanan yang ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
masyarakat di Puskesmas mencakup kegiatan pengobatan dan pembinaan di puskesmas
pembantu,bidan desa, dan puskesling
Pembinaan pustu adalah pelayanan kesehatan dimasyarakat yang dilakukan melalui kegiatan
pengawasan pengendalian dan penilaian yang meliputi pencatatan,pelaporan,monitoring dan
evaluasi puskesmas pembantu
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas
3. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
6. Panduan Praktik Klinik bagi Dokter Gigi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. STANDAR FASILITAS
Fasilitas pelayanan Jejaring meliputi :
1. Pembinaan ( Monev) Puskesmas Pembantu
2. Pembinaan ( Monev) PKD
3. Pembinaan ( Monev ) Puskesling
4
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
1. Tata laksana jejaring di Puskesmas Bulukertodiawali dengan membuat rencana kerja monev
pada bidan desa,puatu dan puskesling
2. Tim jejaring melakukan monev sesuai dengan jadwal yang di rencanakan
3. Tim jejaring menulis hasil monev yang dilakukan dan dilaporkan kepada kepala puskesmas
4. Tim jejaring menyampaikan hasil monev pada saat minlok puskesmas dilaksanakan
5. Tim jejaring merencanakan RTL dan TL HASIL MONEV
5
BAB V
PENUTUP
Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pasien. Dimensi
mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan,maupun penyelenggara
pelayanan kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indiktor kualitas pelayanan. Dan banyaknya
kunjungan pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan.
Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan. Namun
ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu dan
kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan.
Permasalahan yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan, yang berawal
dari kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan pelayanan yg tidak bisa
menyesuaikan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, managemen
resiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Pedoman jejaring Puskesmas Desa Lama digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
upaya pengembangan, dan peningkatan pelayanan serta mutu pelayanan di Puskesmas.
Hal-hal tesebut diatas semaksimal mungkin akan dilaksanakan yang pada akhirnya tujuan
kepuasan pelanggan akan tercapai.