Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Journal Occupational Health Hygiene And Safety Vol. x, No.

x, Agustus 202x
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Udinus
No.ISSN online: xxxx- http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/index
No. ISSN cetak: xxxx-

Literature Review : Analisis Pengelolaan Limbah Domestik


di Bandar Udara

Khaidzir Maulana , Faradila Khoirunnisa , Ria Rahmadani , and Neva Marsela


1 2 3 4

1,2,3 Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Indonesia
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 024 3517261
*Corresponding Author: 411202003118@mhs.dinus.ac.id
ABSTRACT
The growing air transportation in Indonesia has an impact on
INFORMASI ARTIKEL increasing activities at airports which can result in an increase in the
volume of waste produced. There are two types of waste at airports,
namely solid waste and liquid waste. This research has the goal of
knowing how to treat wastewater at the airport so it doesn't pollute the
Article history
Dikirim :
environment. This study uses the literature review method from several
Direvisi : journal literature that has been collected, namely as many as 15
Diterima : journals which are the latest journals for a maximum of the last 10
years regarding the analysis of domestic waste management at airports.
Kata Kunci
Limbah domestik;
The research results from the four airports taken include Husein
Eco airport; Sastranegara airport, Yogyakarta International airport, Ahmad Yani
Bandara; airport and Banjarmasin Syamsudin Noor airport, each of which has
Lingkungan wastewater collection. The airport waste will be channeled into
absorption wells. Testing of domestic wastewater is carried out every 6
months while monitoring of wastewater itself is carried out every
month. At Husein Sastranegara Airport, wastewater treatment facilities
and infrastructure are poorly maintained. The conclusion obtained is
that Husein Sastranegara airport does not yet have a Wastewater
Disposal Installation (WWTP) and waste water management
infrastructure that is poorly maintained. Every airport has fulfilled the
eco green airport concept. Banjarmasin Syamsudin Noor Airport has
implemented the concept of airport water and has a Wastewater
Management Installation (WWTP), but its use is not fully efficient and
optimal.
Keywords: Domestic waste, eco airport, airport, environment

INTISARI
Transportasi udara di Indonesia yang semakin berkembang berdampak
terhadap meningkatnya aktivitas di bandar udara yang dapat
mengakibatkan pada peningkatan volume limbah yang dihasilkan.
Limbah yang terdapat di bandara memiliki dua jenis yaitu limbah padat
dan limbah cair. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui cara
pengolahan air limbah yang ada di bandara supaya tidak mencemari
lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode literature review dari
beberapa literature jurnal yang telah dikumpulkan yakni sebanyak 15
jurnal merupakan jurnal terbaru maksimal 10 tahun terakhir mengenai
analisis pengelolaan limbah domestik di bandara. Hasil penelitian dari
empat bandara yang diambil antara lain bandara Husein Sastranegara,
bandara International Yogyakarta, bandara Ahmad Yani dan bandara
Syamsudin Noor Banjarmasin masing-masing terdapat adanya

1
Journal Occupational Health Hygiene And Safety Vol. x, No. x, Agustus 202x
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Udinus
No.ISSN online: xxxx- http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/index
No. ISSN cetak: xxxx-

pengumpulan air limbah. Limbah bandara tersebut akan dialirkan ke


sumur resapan. Pengujian air limbah domestik dilakukan setiap 6 bulan
sekali sedangkan untuk pemantauan air limbah sendiri dilakukan setiap
bulannya. Di bandara Husein Sastranegara, sarana dan prasarana
pengolahan air limbah kurang terawat. Kesimpulan yang didapat yaitu
bandara Husein Sastranegara belum memiliki Instalasi Pembuangan
Air Limbah (IPAL) dan sarana prasarana pengelolaan air limbah yang
kurang terawat. Setiap bandara sudah memenuhi konsep eco green
airport. Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin telah menerapkan
konsep air airport dan memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL), namun penggunaannya belum sepenuhnya efisien dan optimal.

Kata kunci: Limbah domestik, eco airport, bandara, lingkungan

Pendahuluan

Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau menjadikan kebutuhan
akan transportasi udara adalah “conditio sine quanon”, mutlak dan tidak bisa dihindari
(Ferdian, 2019:36). Sebagai negara kepulauan yang besar dan luas, serta kebutuhan manusia
akan mobilitas yang cepat, aman dan nyaman menimbulkan kebutuhan penyediaan
transportasi yang dapat mendukung dan menyesuaikan dengan aktivitas tersebut. Transportasi
yang sesuai adalah jasa transportasi udara, yaitu dengan menggunakan pesawat udara karena
dinilai sangat efisien dalam memindahkan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat
lainnya (Hablillah, 2016).

Di Indonesia, angka penggunaan pesawat udara yang tinggi, perlu diperhatikan


mengenai bandar udara (bandara) sebagai tempat untuk menyediakan fasilitas bagi pesawat
terbang dan juga pengguna penerbangan domestik dan internasional. Menurut Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/124/VI/2009, Bandara adalah kawasan
di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat
pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang dan
tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan keamanan penerbangan serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya
(1).

Transportasi udara di Indonesia yang semakin berkembang berdampak terhadap


meningkatnya aktivitas di bandar udara yang dapat mengakibatkan pada peningkatan volume
limbah yang dihasilkan. Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan,
pada pasal 10 ayat 69 menyebutkan bahwa bandar udara sebagai bangunan dengan fungsi

2
Journal Occupational Health Hygiene And Safety Vol. x, No. x, Agustus 202x
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Udinus
No.ISSN online: xxxx- http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/index
No. ISSN cetak: xxxx-

khusus harus memenuhi perlindungan lingkungan dengan upaya pencegahan dan


penanggulangan pencemaran yang diakibatkan dari kegiatan angkutan udara dan
kebandarudaraan, dan pencegahan perubahan iklim serta menyelenggarakan keselamatan dan
keamanan penerbangan (2).

Limbah yang terdapat di bandara memiliki dua jenis yaitu limbah padat dan limbah
cair. Limbah padat yaitu limbah yang dihasilkan berupa padatan, sedangkan limbah cair yaitu
limbah yang dihasilkan berupa cairan. Dari kedua limbah tersebut, masing-masing memiliki
cara pengolahan yang berbeda. Dampak negatif dari air limbah yang terus dibiarkan dalam
waktu yang lama tanpa adanya pengolahan, maka akan mengakibatkan pencemaran dan
kerusakan lingkungan seperti bau, kotor dan munculnya penyakit (3).

Kegiatan yang terjadi di Bandara menjadi salah satu sumber yang berpotensi
munculnya dampak negatif terhadap lingkungan, salah satu limbah yang dihasilkan akibat
kegiatan operasional bandara adalah limbah domestik berupa air limbah. Air limbah tersebut
berasal dari tingginya penggunaan air bersih untuk pengelolaan bandara antara lain, kantin,
restoran, perkantoran, toko-toko, pemanfaatan toilet, pengoperasian pesawat, dan lain-lain
(Parasara, 2015).

Salah satu cara untuk mempertimbangkan aspek lingkungan pada kawasan bandara
adalah dengan menerapkan konsep bandara ramah lingkungan (eco airport), dengan
diperlukan suatu pengelolaan air limbah secara terpadu dan terintegrasi dengan baik sehingga
tidak akan menimbulkan dampak negatif tersebut. Eco Airport (bandara berwawasan
lingkungan) adalah bandara yang telah dilakukan pengukuran yang terukur terhadap beberapa
komponen yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan untuk menciptakan
lingkungan yang sehat di bandar udara dan sekitarnya.

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penelitian ini memiliki tujuan yaitu
mengetahui cara pengolahan air limbah yang ada di bandara supaya tidak mencemari
lingkungan.

Metode

Jenis metode penulisan artikel yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode
literature review. Literature review merupakan suatu penelusuran dan penelitian kepustakaan
3
Journal Occupational Health Hygiene And Safety Vol. x, No. x, Agustus 202x
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Udinus
No.ISSN online: xxxx- http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/index
No. ISSN cetak: xxxx-

dengan cara membaca dan menelaah berbagai jurnal, buku, dan berbagai naskah terbitan
lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian untuk menghasilkan sebuah tulisan yang
berkenaan dengan suatu topik atau isu tertentu (Marzali, 2016). Yakni sebuah pencarian
literature review yang diperoleh dari bahan acuan jurnal yang telah dijadikan landasan subjek
penelitian untuk merumuskan masalah yang akan diteiti. Dalam metode penelitian systematic
literature review menurut (Perry & Hammond 2002) para peneliti mencari referensi jurnal
ilmiah maupun bahan penelitian lain yang dapat dijadikan acuan maupun landasan teori bagi
penelitian yang baru yang mana ketika sudah mendapatkan bahan atau pedoman dari adanya
referensi oleh peneliti yang lain, peneliti akan dapat menemukan suatu kerangka dasar dan
menemukan suatu rumusan masalah untuk selanjutnya dikembangkan menjadi pembahasan
serta melewati tahap-tahap. Penulis membuat analisis dari beberapa literature jurnal yang
telah dikumpulkan yakni sebanyak 15 jurnal merupakan jurnal nasional maupun internasional
terbaru dalam 10 tahun terakhir untuk dijadikan suatu landasan dalam membuat penulisan
penelitian ini. Pencarian literature review ini menggunakan bantuan database Google Scholar.
Dari penulisan penelitian ini adapun isi mengenai analisis pengelolaan limbah domestik di
bandara dengan beberapa kesimpulan lalu di analisis secara lanjut dengan cara yang lebih
jelas mengenai sebuah hasil akhir yang teratur dan berbanding seimbang dengan apa yang
diharapkan oleh penulis di penelitian ini. Kata kunci atau keyword yang digunakan yaitu
“limbah domestik”, “eco airport”, “bandara” dan “lingkungan”.

Hasil

Dari hasil obeservasi yang telah dilakukan pada empat bandara yang ada di Indonesia,
didapat hasil perolehan untuk variabel pengelolaan air limbah yaitu sebagai berikut :

Tabel 1. Komponen Pengelolaan Air Limbah Airport

Komponen Bobot Bandara HS Bandara Bandara Bandara Skor


YIA AYIA SNB

Pengumpulan 4 1 1 1 1 16
air limbah

4
Journal Occupational Health Hygiene And Safety Vol. x, No. x, Agustus 202x
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Udinus
No.ISSN online: xxxx- http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/index
No. ISSN cetak: xxxx-

Komponen Bobot Bandara HS Bandara Bandara Bandara Skor


YIA AYIA SNB

Limbah 1 1 1 1 16
dialirkan ke
sumur
resapan

Adanya 1 1 1 12
Instalasi
Pembuangan
Air Limbah

Pengujian air 1 1 1 1 16
limbah
domestik
setiap 6
bulan sekali

Sarana dan 1 1 1 12
prasarana
pengolahan
air limbah
terawat

Dari ke empat bandara diatas, bandara Husein Sastranegara tidak memiliki Instalasi
Pembuangan Air Limbah (IPAL).

Pembahasan

Bandara HS

Bandara HS merupakan bandara internasional yang berlokasi di Jawa Barat yang


sudah berdiri semenjak tahun 1920. Dari hasil yang di dapatkan, bandara ini memiliki tempat
untuk pengumpulan limbah serta tempat pengaliran limbah ke sumur resapan sehingga dalam
pengelolohan limbah di bandara ini cukup terjaga dari air limbah. Bandara ini juga rutin

5
Journal Occupational Health Hygiene And Safety Vol. x, No. x, Agustus 202x
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Udinus
No.ISSN online: xxxx- http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/index
No. ISSN cetak: xxxx-

melakukan pengujian limbah domestik setiap 6 bulan sekali sehingga limbah yang di hasilkan
dapat terus terkontrol. Dalam hal ini bandara Husein Sastranegara memiliki sistem yang baik
untuk pengelolahan limbahnya.

Namun dari beberapa penilaian yang di lakukan berdasarkan hasil observasi Bandara
HS masih belum memiliki Instalasi Pembuangan Air Limbah dan sarana prasarana
pengelolahan air limbah terawat. Hal ini dikarenakan air limbah domestik yang berasal dari
pesawat tidak semua diolah oleh bandara, karena tidak terdapat tempat pengolahan air limbah
khusus dari toilet pesawat. Sebelumnya, air limbah domestik diproses melalui penyedotan
terlebih dahulu dengan menggunakan truk pengangkut limbah. Kemudian, air limbah
ditampung ke dalam tank khusus yang disediakan oleh pihak pengendalian tanah yang
selanjutnya akan dialirkan ke instalasi sistem pengolahan limbah cair untuk diolah lebih
lanjut.

Bandara YIA

Bandara YIA yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Bandara ini dibuka pada
tanggal 06 Mei 2019 dan Beroperasi penuh pada tanggal 29 Maret 2020. Hasil penilaian dari
obesevasi yang dilakukan, Bandara YIA memenuhi 5 aspek penilaian pengelolahan limbah
bandara. Bandara ini sudah memiliki tempat untuk pengumpulan air limbah serta tempat
pengaliran limbahnya yang di alirkan ke sumur serapannya. Selain itu, Bandara YIA memiliki
instalasi pembuangan air limbahnya sendiri sehingga mempermudah dalam pengelolahan
limbah yang dihasilkan. Pengujian air limbah juga rutin di lakukan untuk mengurangi
pencemaran air. Selain itu, Sarana dan prasarana pengelolaan air limbah juga menjadi hal
yang sangat di perhatikan di bandara ini sehingga sarana dan prasarana pengelolahan air
limbah yang ada cukup terawat. aspek sanitasi higiene pada Pengelolahan Limbah sudah
sesuai kriteria hal ini dapat di lihat dari kompenen-kompenen penilaian yang ada.

Bandara AYIA

Bandar Udara AYIA menjadi bandara internasional pada Maret 2004, bandara ini
berlokasi di Jawa Tengah. Bandar udara AYIA dalam pengelolahan limbahnya sudah sesuai
dengan kriteria sanitasi higiene. Hal ini sesuai dengan konsep bandara ini yaitu bandara
ramah lingkungan (eco green airport). Dapat diliat juga dari kompenen penilaian yang
berdasar pada 5 aspek penilaian yang telah terpenuhi. Pengelolaan limbah di bandara ini

6
Journal Occupational Health Hygiene And Safety Vol. x, No. x, Agustus 202x
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Udinus
No.ISSN online: xxxx- http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/index
No. ISSN cetak: xxxx-

cukup baik mulai dari pengumpulan limbahnya sampai ke pengaliran limbahnya ke sumur
resapannya, pengujian air limbah domestik juga rutin dilakukan untuk mengurangi dampak
dari pencemaran. Pemantauan air limbah dilakukan dilakukan setiap bulan sementara untuk
pemantauan pH dan debit dilakukan harian. Di bandara ini terdapat saluran limbah yang
dapat menampung limbah cair yang berfungsi mengalirkan limbah cair ke tempat
pengelolahan yang disebut sewage treatment plant (STP). Bandara ini juga memiliki sarana
prasarana pengelolahan limbah air yang terawat sehingga bandara ini memiliki kualitas yang
baik pada sarana prasarana pengelolahan limbahnya. kemudian Adanya instalasi pembuangan
air limbah juga jadi faktor penting pada pengelolahan limbah air, hal ini juga dimiliki oleh
bandara AYIA sehingga aspek sanitasi higinenya juga cukup baik.

Bandara SNB

Bandara SNB ini mulai beroperasi pada tahun 1936. Bandara ini berlokasi di
Kalimantan Selatan. Bandara ini menerapkan konsep eco airport yang mana bandara ini juga
menerapakan konsep ramah lingkungan. Bandara ini telah memiliki Instalasi pengelolaan air
limbah namun dalam penggunaannya belum sepenuhnya efisien dan optimal. Di bandara ini
terdapat tempat pengumpulan air limbah dan pengaliran limbah air ke sumur resapan yang
mana ini merupakan kompenan dalam penilaian kriteria sanitasi higiene limbah air. Selain itu
juga bandara ini sudah memiliki sarana dan prasarana pengelolaan air limbah. Selain itu juga
bandara ini rutin dilakukan pengujian air limbah. Berdasarkan penilaian yang dilakukan
Bandara SNB telah memenuhi kompenen penilaian pengolahan limbah air walaupun dalam
pelaksanaannya masih belum efisien dan optimal.

Penutup

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian di Bandar Udara, dapat disimpulkan
bahwa Bandara HS memiliki tempat untuk pengumpulan limbah serta tempat
pengaliran limbah ke sumur resapan sehingga dalam pengelolaan limbah di bandara
ini cukup terjaga dari air limbah. Bandara ini rutin melakukan pengujian limbah
domestik setiap 6 bulan sekali. Namun bandara ini masih belum memiliki Instalasi
Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan sarana prasarana pengelolaan air limbah terawat.

7
Journal Occupational Health Hygiene And Safety Vol. x, No. x, Agustus 202x
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Udinus
No.ISSN online: xxxx- http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/index
No. ISSN cetak: xxxx-

Bandara YIA telah memiliki tempat untuk pengumpulan air limbah serta tempat
pengaliran limbahnya yang di alirkan ke sumur serapannya. Pengujian air limbah juga
rutin dilakukan untuk mengurangi pencemaran air. Selain itu, sarana dan prasarana
pengolahan air limbah di bandara ini cukup terawat.
Bandara AYIA sudah sesuai dengan konsep eco green airport. Pengelolaan limbah
di bandara ini cukup baik mulai dari pengumpulan limbahnya sampai dengan ke
pengaliran limbahnya ke sumur resapannya. Selain itu pengujian air limbah domestik
juga rutin dilakukan. Pemantauan air limbah dilakukan setiap bulan, sedangkan untuk
pemantauan pH dan debit dilakukan harian. Bandara ini juga memiliki Instalasi
Pembuangan Air Limbah (IPAL) serta terdapat pula saluran limbah yang dapat
menampung limbah cair (STP).
Bandara SNB telah menerapkan konsep air airport. Selain itu, bandara ini juga
telah memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), namun penggunaannya
belum sepenuhnya efisien dan optimal. Terdapat tempat pengumpulan air limbah dan
pengaliran limbah air ke sumur resapan. Bandara SNB telah memenuhi komponen
penilaian pengolahan limbah cair walaupun dalam pelaksanaanya masih belum efisien
dan optimal.

B. Saran
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka diperlukan saran untuk
pengelolaan air limbah domestik di bandar udara yaitu pihak Bandar Udara
diharapkan menambahkan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah
air limbah domestik. Sebaiknya dilakukan treatment dengan menambahkan bakteri
pengurai atau dilakukan pemeriksaan keadaan anaerob pada STP dapat meningkatkan
kinerja STP tersebut. Pihak Bandar Udara diharapkan dapat memaksimalkan prinsip
3R dengan penerapan daur ulang air limbah domestik pada grey water dan air hujan
sehingga dapat digunakan kembali serta dampak pencemaran air dapat berkurang.

8
Journal Occupational Health Hygiene And Safety Vol. x, No. x, Agustus 202x
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Udinus
No.ISSN online: xxxx- http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/index
No. ISSN cetak: xxxx-

Ucapan Terimakasih

Kelompok Bandara kelas 61 mengucapkan terima kasih yang sebesar –


besarnya kepada:

1. Dr. Mg.Catur Yuantari S,Km, M.Kes

2. Bayu Yoni Setyo Nugroho M.P.H

3. Izzatul Alifah Sifai S.K.M., M.P.H

4. Seluruh Anggota Kelompok 10 Bandara

Daftar Pustaka

1. Raffah AM. Analisis Penerapan Konsep Eco Green Airport Dalam Menangani Pencemaran Air Limbah
Di Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung. Manners. 2021;4(1):11–28.
2. Hablillah AH. Evaluasi pengelolaan prasarana dan sarana air limbah dalam mewujudkan eco-airport di
Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta. Environ Eng. 2016;1(1):1–9.
3. Rizki YS, Syamsudin R. Pengkajian Pelaksanaan dan Pengembangan Kapasitas Pengolahan Limbah
Padat Dan Limbah Cair Di Bandara Sultan Thaha-Jambi. War Ardhia. 2014;40(3):189–202.
4. Marzali A-. Menulis Kajian Literatur. ETNOSIA J Etnogr Indones. 2017;1(2):27.
5. Perry A, Hammond N. Systematic Reviews: The Experiences of a PhD Student. Psychol Learn Teach.
2002;2(1):32–5.
6. Anggraini FA. Kajian Komponen Lingkungan dalam Penerapan Eco Green Airport Bandar Udara
Internasional Ahmad Yani Seamarang. Angew Chemie Int Ed 6(11), 951–952 [Internet]. 2021;3(1):10–
27.
7. Megananda S. Perencanaan Saluran Air Limbah Cair di Gedung Terminal Bandar Udara Internasional
Ahmad Yani Semarang. J Ilm Aviasi Langit Biru. 2019;12(1):79–88.
8. Hanum F. Evaluasi Instalasi Air Limbah Domestik dalam Penerapan Eco-Airport di Bandar Udara
Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin. 2022;

You might also like