Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Journal on Education

Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, pp. 5155-5164


E-ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Website: http://jonedu.org/index.php/joe

Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)


Terhadap Minat Belajar IPA Siswa Kelas IV UPTD SD Negeri 122353
Pematang Siantar

Sonia Raherka1*, Muktar Panjaitan2, Emelda Thesalonika Manalu3


1,2,3
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Jl. Sangnawaluh No.4, Siopat Suhu,
Kec. Siantar Tim., Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara 21136
soniaraherka72@gmail.com

Abstract
The purpose of the research is to achieve learning and educational goals and, as well as foster student interest in
learning. This type of research is quantitative, with the correlation method. The population in this study is all
fourth grade elementary school (SD) students consisting of 30 students, the number of research instruments used
is a questionnaire to determine the effect of the Contextual Teaching Learning ( CTL ) Model on the Science
Learning Interest of Grade IV Students UPTD SD Negeri 122353 PematangSiantar With a questionnaire of 25
questions. Based on the results of this study indicate that the influence of the Contextual Teaching Learning
(CTL) learning model on students' interest in learning science. The results of the research data analysis showed
that the correlation was proven by the value of rcount = 0.883>0.361 and it could be concluded that there was an
effect of the Contextual Teaching Learning (CTL) learning model on students' interest in science learning in
class IV UPTD SD Negeri 122353 Pematang Siantar.
Keywords: Contextual Teaching Learning, Students' Interest in Learning

Abstrak
Tujuan penelitian adalah untuk mencapai tujuan belajar dan pendidikan dan , seta menumbuhkan minat belajar
siswa. Jenis penelitian kuantitatif, dengan metode korelasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas IV sekolah dasar (SD) yang terdiri dari 30 siswa, jumlah instrumen penelitian yang digunakan adalah
angket untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning( CTL) Terhadap Minat
Belajar IPA Siswa Kelas IV UPTD SD Negeri 122353 Pematangsiantar dengan pertanyaan angket sebanyak 25
butir soal. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa,pengaruh model pembelajaran Contextual
Teaching Learning( CTL )terhadap minat belajar ipa siswa . Hasil analisis data penelitian, korelasi terbukti
harga rhitung=0.883>0.361 dan dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran Contextual
Teaching Learning (CTL) terhadap minat belajar IPA siswa di kelas IV UPTD SD Negeri 122353 Pematang
Siantar.
Kata Kunci: Contextual Teaching Learning, Minat Belajar Siswa

Copyright (c) 2023 Sonia Raherka, Muktar Panjaitan, Emelda Thesalonika Manalu
Corresponding author: Sonia Raherka
Email Address: soniaraherka72@gmail.com (Jl. Sangnawaluh No.4, Siopat Suhu, Kec. Siantar Tim., Kota
Pematang Siantar, Sumatera Utara 21136)
Received 12 June 2023, Accepted 17 June 2023, Published 24 June 2023

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung secara berkelanjutan yang dapat
membangkitkan keaktifan dan potensi siswa yang dilakukan secara sadar. pendidikan adalah suatu
proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat (Sinaga & Silaban,
2020). Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam menjalani hidup bermasyarakat.
Sebab tanpa pendidikan, manusia tidak akan pernah mengubah strata sosialnya untuk menjadi lebih
baik. Masalah terbesar dalam dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya proses
5156 Journal on Education, Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, hal. 5155-5164

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan
berpikirnya, dan menjadikan sebuah pelajaran tersebut menjadi bermakna.Proses pembelajaran di
dalam kelas hanya diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi (N. A. P. Lestari,
2019). Otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dalam kehidupan sehari-
hari.Akibatnya, ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoretis, akan tetapi
mereka miskin aplikasi.
Tujuan pendidikan menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3 adalah Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berhaklak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab. Jadi pendidikan merupakan suatu
aspek kehidupan yang sangat mendasar sebagai pembangunan bangsa. Pendidikan sekolah dasar
merupakan jenjang pendidikan yang paling mendasar dan menjadi pondasi dalam mengembangkan
aspek pengetahuan yang dimiliki siswa untuk memperoleh pengetahuan melalui proses pembelajaran
(Watini, 2019).
Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pelaksanaan pendidikan di sekolah.Setiap
pelaksanaanpendidikan diarahkan pada sebuah pencapaian-pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
MenurutLasmawan (2013:4)menyatakan bahwa “kurikulum dimaknai sebagai pengalaman belajar
yangdirencanakan sebagai dasar dan acuan dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
danmengembangkan serta pelaksanaan dari kurikulum tersebut untuk mampu mentransformasi
materipendidikan menjadi pengalaman belajar bagi peserta didik”. Kurikulum terdiri dari kumpulan
matapelajaran diantaranya IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan lain sebagainya (Pitnelly et al., 2021).
IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit disekolah dasar. sains atau IPA
adalah usaha manusia dalam memahami alam semestamelalui pengamatan yang tepat pada sasaran,
serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan denganpenalaran sehingga mendapatkan suatu
kesimpulan”. Jadi proses pembelajaran IPA sangat penting diterapkan untuk menambah pengetahuan
siswa di sekolah dasar dan harus dilaksanakans esuai denganstrategi yang tepat agar siswa mudah
memahaminya (Haris, 2020). Karera Pembelajaran IPA di sekolah dasar melibatkan anak-anak, maka
proses pembelajaran harus dilaksanakan semenarik mungkin untuk memancing keaktifan serta minat
belajar siswa dan guru juga harus tetap membimbing siswa untuk tetap disiplin.
Pada jenjang SD, pembelajaran IPA hendaknya bisa memberi kesempatan untuk membangun
keingintahuan alamiah siswa. “Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar”
(Simanjuntak & Silalahi, 2022). Hal tersebut akan mengakomodasi siswa mengasah kemampuan
bertanya dan menemukan jawaban bersumber pada fakta serta mengembangkan pemikiran ilmiah
(Carlucy, 2018). Pokok program pembelajaran IPA di SD semestinya ditujukan membangun minat
dan pengembangan siswa terhadap dunia dimana mereka hidup (D. D. Lestari & Muchlis, 2021). IPA
Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Terhadap Minat Belajar IPA Siswa Kelas IV
UPTD SD Negeri 122353 Pematang Siantar, Sonia Raherka, Muktar Panjaitan, Emelda Thesalonika Manalu 5157

adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, experiments, penyimpulan,


penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengait antara cara yang satu dengan cara yang lain’’
(Fatimah,2016). Dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa akan mengujudkan pembelajaran
yang lebih kondusif serta mengujudkan tujuan pembelajaran (Bahri, 2019).
Namun, kenyataannya di lapangan berbeda dengan yang harusnya dilakukan masih banyak
guru-guru bukan nya memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri melainkan guru
masih mentransfer pengetahuannya.Maka, siswa menjadi kurang mampu untuk mengemukakan
pikiran, pendapat serta pemahaman terhadap suatu konsep.Sehingga pembelajaran di kelas hanya
terjadi satu arah saja atau sering dikenal dengan istilah Teacher Centered (Yuris Nasri, 2021).
Karena permasalahan tersebut, diperlukan adanya sebuah pembelajaran baru yang
menyenangkan dan dapat menstimulus keaktifan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih berarti
untuk siswa.Salah satu inovasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran ialah dengan menggunakan
model pembelajaran CTL. Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi dan situasi nyata (Zulfa et al., 2020). Model pembelajaran CTL
membantu siswa untuk belajar lebih bermakna karena siswa dituntut untuk menghubungkan
pembelajaran dengan situasi nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari (Juhaeni, 2018). CTL
yaitu terjadi transfer belajar peserta didik yang belajar dari mengalami sendiri bukan dari pemberian
orang lain’’. CTL adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang
mewujudkan. Pembelajaran CTL yang harus dikembangkan guru, yakni:
1. Constructivism,
2. Inquiry,
3. Questioning,
4. Learning Community,
5. Modelling,
6. Reflection,
7. Authentic Assessment (Adim et al., 2020).
Kelebihan dari model pembelajaran CTL adalah lebih menekankan siswa untuk terlibat
langsung. Pembelajaran CTL akan sangat berkesan dan bermakna bagi peserta didik karena proses
pendidikannya yang membantu peserta didik melihat makna dalam proses pembelajaran (Marbun,
2018). Pembelajaran CTL siswa juga aktif sehingga hasil belajarnya menjadi lebih (Suprayogi et al.,
2019).
Penguasaan IPA melalui pembelajaran secara teoritis sangat ditentukan oleh kemampuan dan
kreatifitas siswa dalam menguasai keterampilan proses sains. Siswa yang mempunyai keterampilan
proses bagus maka prestasi akademiknya juga bagus. Pembelajaran IPA tidak bisa dengan cara
menghafal atau pasif mendengarkan guru menjelaskan konsep namun siswa sendiri yang harus
melakukan pembelajaran melalui percobaan, pengamatan maupun bereksperimen secara aktif yang
5158 Journal on Education, Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, hal. 5155-5164

akhirnya akan terbentuk kreativitas dan kesadaran untuk menjaga dan memperbaiki gejala-gejala alam
yang terjadi untuk selanjutnya membentuk sikap ilmiah yang pada gilirannya akan aktif untuk
menjaga kestabilan alam ini secara baik dan lestari (Hajerina, 2018).
Tercapainya tujuan pembelajaran IPA, diharapkan guru mampu mengajarkan pembelajaran IPA
dengan baik dan benar agar peserta didik mudah memahami isi pembelajaran IPA (Syuhada et al.,
2018). Pada saat mengajar guru haruslah kreatif dan bervariatif dalam hal memilih dan memilah
metode, model,pendekatan, dan pengelolaan kelas (Prayunisa & Mahariyanti, 2022). Hal itu akan
mempermudah peserta didik untuk mencerna materi yang disampaikan oleh guru (Widyaiswara et al.,
2019). Salah satu cara untuk melakukan sesuatu yang berbeda di dalam mengajar adalah dengan
menggunakan model pembelajaran (Khodijah, 2018). Pembelajaran IPA di sekolah diharapkan agar
siswa mempunyai keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah (Taofek & Agustini, 2020).
Sebab,keterampilan berpikir kritis bukanlah pembawaan manusia sejak lahir namun bisa ditumbuh
kembangkan (Takim, 2021). Dalam hal ini, guru memegang peranan penting dalam usaha
pengembangan keterampilan berpikir kritis khususnya pada mata pelajaran sistem pencernaan
manusia, agar siswa dapat memiliki pengalaman bagaimana menemukan satu konsep (Miladiah,
2020).
Mata pelajaran IPA di sekolah dasar dianggap susah karena kajian teorinya yang luas sehingga
disekolah dasar banyak masalah-masalah yang ditemui oleh guru dan siswa dalam proses
pembelajaranIPA. Seperti masalah-masalah yang ditemukan pada siswa kelas IV UPTD SD Negeri
122353 Pematangsiantar, dari hasil observasi yang dilakukan dengan guru-guru kelas IV yang ada di
masing-masing sekolah ditemukan beberapa masalah yaitu:
1. Kurangnya pemahaman siswa mengenai konsep pembelajaran IPA,
2. Penggunaan model pembelajaran yang tidak relevan,
3. Siswa masih kurang aktifdalam mengikuti proses pembelajaran,
4. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru, dan
5. Nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa masih tergolong rendah.

METODE
Penelitian ini merupakam jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metodependekatan
korelasionalsehingga dalam menganalisis datanya digunakan analisis dengan rumus korelasi, yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching
LearningTerhadap Minat Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 122353 Pematangsiantar.
Menurut Sugiyono (2022) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positifisme. Digunakan untuk meneliti pada populasiatau sampel tertentu,
dalam pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sampel untuk penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV yang
Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Terhadap Minat Belajar IPA Siswa Kelas IV
UPTD SD Negeri 122353 Pematang Siantar, Sonia Raherka, Muktar Panjaitan, Emelda Thesalonika Manalu 5159

terdiri dari 30 siswa, alasan memilih kelas IV (Empat) untuk memperoleh data tentang motivasi
belajarnya karena kelas IV (Empat) sudah bisa memahami dan diajak kerjasama dan juga lebih materi
yang diberikan.
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan alat-alat untuk dapat mengumpulkan data agar dapat
menjawab penelitian tersebut.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket
(kusioner).Lembar angket (kusioner) digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan komunikasi
guru. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data.Sedangkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan relavan agar dapat
memperoleh kesimpulan dari hasil penelitian yang di peroleh suatu hasil yang dapat dipercaya dan
dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka diperlukan data yang valid tentang kreativitas guru dan
prestasi belajar.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil observasi, angket / Kusioner dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Kartikasari, 2022).

HASIL DAN DISKUSI


Uji Instrumen Angket
Instrumen dalam penelitian ini adalah angket sebanyak 25 pertanyaan,dimana angket di
gunakan mencari variabel x,y yaitu model pembelajaran Contextual Teaching Learning terhadap
minat belajar siswa.Pengujian dilakukan dengan menghitung besar rhitung menggunakan rumus
person product moment yang di bandingkan dengan ɼtabel jika rhitung>rtabel maka instrument
tersebut dapat di gunakan untuk mengumpulkan data, dan instrumen yang di gunakan harus valid, dan
instrumen yang tidak valid tidak dapat digunakan dalam pengumpulan data. ɼhitung masing-masing
dari setiap butir pertanyaan ɼhitung lebih besar dari ɼtabel,(ɼhitung dari setiap butir pertanyaan >
0.361) maka dapat disimpulkan angket yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah valid
(Harahap et al., 2021).
Setelah mengetahui butir peryataan valid, kemudian dilakukan pugujian reliabilitas dengan
mencari nillai Alpaha Crobach.Berikut adalah hasil uji reliabilitas variabel x dan y. Berdasarkan uji
dapat dilihat bahwa variabel Xy rhitung = 0,929 dan rtabel= 0,361. Maka rhitung> rtabel dan
Cronbach Alpaha(0,929) > 0,361 dari hasil uji reliabilitas dengan terhadap minat belajar siswa dapat
di simpulkan bahwa instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam peneliti ini adalah reliabel.
Analisis Data
Stastik Deskriptif
Satstik deskriptif digunakan untuk menganalisis dan menyajikan kuantitatif dengan tujuan
untuk mengetahui gambaran data penelitian.
5160 Journal on Education, Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, hal. 5155-5164

Tabel 1. Uji Deskriptif


Statistics
Minat Belajar
N Valid 30
Missing 0
Mean 82,8
Median 83
Mode 100
Std. Deviation 12,5248
Variance 156,8552
Range 82,8
Minimum 60
Maximum 100

Skor paling banyak mencapai 84% terdapat pada interval 73-100 dengan frekuensi sebanyak 25
orang dari 30 orang dan terdapat 16% berada ada interval ,59-72 dengan tiap-tiap frekuensi sebanyak
5 orang dari 30 orang. Dengan lebih jelas lagi dapat dilihat dari tampilan gambar berikut:

90
80
70
60
50 Frekuensi
40 Presentase
30
20
10
0
34-46 47-54 59-72 73-100
Gambar 1. Diagram Statistik
Analisis Korelasi
Tabel 2. analisis korelasi
Contextual Teaching
Learning Minat Belajar
Contextual Teaching Pearson Correlation 1 0.630**
Learning Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
Minat Belajar Pearson Correlation 0.630** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30

Dari tabel diatas dikatakan bahwa jika nilai signifikan < 0.05, maka berkorelasi dan jika nilai
singnifikan > 0.05, maka tidak berkorelasi.Maka dapat disimpulkan bahwa nilai singnifikan untuk
pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching Learning dengan minat belajar adalah sebesar
0.630.artinyanilai signifikan < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa pengaruh model pembelajaran
Contextual Teaching Learning dengan minat belajar.
Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Terhadap Minat Belajar IPA Siswa Kelas IV
UPTD SD Negeri 122353 Pematang Siantar, Sonia Raherka, Muktar Panjaitan, Emelda Thesalonika Manalu 5161

Uji Hipotesis uji (f)


Uji hipotesiss digunakan untuk memutuskan apakah hipotesis yang diuji ditolak atau
diterima.Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab apakah prameter memiliki perbedaan dengan nilai
pada hipotesis nol. Jika data bebeda singnifikan.Dengan ansumsi hipotesis nol adalah benar, maka
hipotesis nol di tolak (Ismatunsarrah et al., 2020). uji f bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan yang diberikan variabel bebas(x) terhadap variabel terkait(y). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa uji hipotesis di terima yang berarti terdapat hubungan yang singnifikan maka H0 ditolak dan
Ha diterima. Artinya terdapat hubungan yang singnifikan untuk pengaruh model pembelajaran
Contextual Teaching Learning dengan minat belajar (Yusransal et al., 2022).
Uji Koefisien Determinasi
Koefisen determinasi bertujuan untuk menggambarkan besarnya pengaruh model pembelajaran
Contextual Teaching Learning dengan minat belajar siswa di sekolah kelas IV UPTD SD negeri
122353 Pematang Siantar R2 dinamakan koefisen determinasi atau koefisen penetu.
Tabel 3.Uji Koefisen Determinasi
N %
Valid 30 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Berdasarkan tabel diatas dapat di simpulkan berdasarkan hasil output spss, koefisen determinasi
atau nilai r square sebesar 0,878.
Diskusi
Berdasarkan hasil peneliti yang dilakukan di kelas IV UPTD SD Negeri 122353
Pematangsiantar JI Sisingamangaraja Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar Provinsi
Sumatera Utara. mengenai Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning Terhadap
Minat Belajar IPA Siswa IV UPTD SD Negeri 122353 Pematangsiantar. Selanjutnya berdasarkan
perhitungan koefisien determinasi sebesar 83%.Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat Pengaruh
Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning Terhadap Minat Belajar IPA Siswa IV UPTD SD
Negeri 122353 Pematangsiantar (Manurung, 2020). Dalam penelitian ini instrumen angket di sebar
kepada responden yaitu siswa kelas IV telah diuji validitas reliabelnya 25 soal untuk mengetahui
hasilnya valid dan juga reliable. Hasil normalitas juga menunjukan bahwa minat belajar siswa
berdistribusi normal,seperti yang dapat di tabel uji normalitas, nilai 0,372 >dari 0,05 bahwa
variabel(x) dengan variabel (y) berdidtribusi normal (Hasan, 2021).

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian kelas IV UPTD SD Negeri 122353 Pematangsiantar JI
Sisingamangaraja Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara. mengenai
5162 Journal on Education, Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, hal. 5155-5164

Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning Terhadap Minat Belajar IPA Siswa IV
UPTD SD Negeri 122353 Pematangsiantar maka di tinjau dari:
1. Persentase ketuntasan minat belajar IPA siswa kelas IV UPTD SD Negeri 122353
Pematangsiantar setelah diterapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) yaitu 83,33% dengan demikian ketuntasan minat belajar siswa secara klasikal telah
tercapai.
2. Jumlah siswa yang melakukan aktivitas yang positif dan memberikan respon positif dalam
pembelajaran IPA meningkat dari sebelum di terapkannya model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL)
Berdasarkan analisis data dari penelitian dan angket telah menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan dengan di terapkannya model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
terhadap minat belajar IPA murid kelas IV UPTD SD Negeri 122353 Pematangsiantar. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
berpangaruh yang signifikan terhadap minat belajar IPA siswa kelas IV UPTD SD Negeri 122353
Pematangsiantar.

REFERENSI
Adim, M., Herawati, E. S. B., & Nuraya, N. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Contextual
Teaching And Learning (Ctl) Menggunakan Media Kartu Terhadap Minat Belajar Ipa Kelas
Iv Sd. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Sains (Jpfs), 3(1), 6–12.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.52188/Jpfs.V3i1.76
Bahri, S. (2019). Pengaruh Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas Iv Tema Daerah Tempat Tinggalku Di Sdn Sumbersari 01 Jember.
Http://Repository.Unej.Ac.Id//Handle/123456789/94226
Hajerina, H. (2018). Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Smpn 18 Sigi Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (Spldv). Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam, 5(2), 113–122. Https://Doi.Org/10.24256/Jpmipa.V5i2.270
Harahap, T. D., Husein, R., & Suroyo, S. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching
And Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Berpikir Kritis. Journal Of
Education, Humaniora And Social Sciences (Jehss), 3(3), 972–978.
Https://Doi.Org/10.34007/Jehss.V3i3.462
Haris, P. A. A. (2020). Pengaruh Model Contextual Teaching And Learning (Ctl) Berbantuan Media
Boneka Tongkat Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku Di
Sdn Kebonsari 01 Jember. Http://Repository.Unej.Ac.Id/Handle/123456789/89278
Hasan, H. (2021). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Contextual
Teaching And Learning Pada Era New Normal. Indonesian Journal Of Educational
Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Terhadap Minat Belajar IPA Siswa Kelas IV
UPTD SD Negeri 122353 Pematang Siantar, Sonia Raherka, Muktar Panjaitan, Emelda Thesalonika Manalu 5163

Development, 1(4), 630–640. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.5281/Zenodo.4560726


Ismatunsarrah, I., Ridha, I., & Hadiya, I. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Ctl
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Pada Materi Elastisitas Di Sman 1
Peusangan. Jurnal Ipa & Pembelajaran Ipa, 4(1), 70–80.
Https://Doi.Org/10.24815/Jipi.V4i1.14567
Juhaeni, J. (2018). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Kimia Dengan Materi
Sifat Koligatif Larutan Dengan Menerapkan Model Contextual Teaching And Learning
(Penelitian Tindakan Di Kelas Xii Ipa1 Sman 2 Pandeglang). Cakrawala Pedagogik, 2(2),
215–221. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.51499/Cp.V2i2.89
Kartikasari, A. D. (2022). Pengaruh Model Contextual Teaching And Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Mapel Ipa Materi Perubahan Wujud Benda. Sittah: Journal Of Primary
Education, 1(1), 57–66. Https://Doi.Org/10.30762/Sittah.V1i1.2074
Lestari, D. D., & Muchlis, M. (2021). Pengembangan E-Lkpd Berorientasi Contextual Teaching And
Learning (Ctl) Untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi
Termokimia Kelas Xi Sma. Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 5(1), 25–33.
Https://Doi.Org/10.23887/Jpk.V5i1.30987
Lestari, N. A. P. (2019). Pengaruh Implementasi Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar
Matematika Dengan Kovariabel Kemampuan Numerik Dan Kemampuan Verbal. Jurnal
Pendidikan Dasar Nusantara, 5(1), 72. Https://Doi.Org/10.29407/Jpdn.V5i1.12845
Manurung, A. S. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching Dan Learning (Ctl)
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri 31 Jakarta. Jgk (Jurnal
Guru Kita), 4(3), 1–10. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.24114/Jgk.V4i3.19454
Miladiah, M. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Mtsn 9 Blitar.
Http://Repo.Uinsatu.Ac.Id/Id/Eprint/16801
Novitri, R. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Terhadap
Hasil Belajar Matematika Di Kelas V Sdn 12 2x11 Enam Lingkung. Jurnal Pendidikan
Nasional, 2(1), 29–35. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.55249/Jpn.V2i1.21
Pitnelly, P., Wahyuni, S., Elisa, E., Zurweni, Z., & Malik, A. (2021). Peningkatan Kemampuan
Literasi Sains Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning
Berbantukan Google Classroom Dimasa Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran Kimia.
Journal Of The Indonesian Society Of Integrated Chemistry (On Progress), 13(1), 58–65.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.22437/Jisic.V13i1.14507
Prayunisa, F., & Mahariyanti, E. (2022). Analisa Kesulitan Siswa Sma Kelas X Dalam Pembelajaran
Kimia Pada Pendekatan Contextual Teaching And Learning Berbasis Two Tier Multiple
Choice Instrument. Jurnal Ilmiah Global Education, 3(1), 24–30.
Https://Doi.Org/10.55681/Jige.V3i1.167
5164 Journal on Education, Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, hal. 5155-5164

Simanjuntak, H., & Silalahi, H. P. K. . (2022). The Effect Of Discovery Learning Model To Improve
Learning Outcomes And Chemical Process Skills. Jurnal Basicedu, 6(2), 2616–2624.
Https://Doi.Org/10.31004/Basicedu.V6i2.2483
Sinaga, M., & Silaban, S. (2020). Implementasi Pembelajaran Kontekstual Untuk Aktivitas Dan Hasil
Belajar Kimia Siswa. Gagasan Pendidikan Indonesia, 1(1), 33.
Https://Doi.Org/10.30870/Gpi.V1i1.8051
Suprayogi, I. H., Sarjana, K., & Kurniati, N. (2019). Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And
Learning (Ctl) Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas Viii-G Smp Negeri 5 Mataram Tahun Pelajaran
2016/2017. Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia, 1(2), 124–130.
Syuhada, F. A., Dalimunthe, M., Sari, W. S. N., & Sihombing, J. L. (2018). Penerapan Model
Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Dengan Media Lks Untuk Meningkatkan
Kerjasama Danhasil Belajar Kimia Siswa. Js (Jurnal Sekolah), 4(2), 150–157.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.24114/Js.V4i2.17971
Takim, R. R. (2021). Pengembangan Modul Ikatan Kimia Berbasis Contextual Teaching And
Learning (Ctl) Melalui Metode Eksperimen. Journal Of Tropical Chemistry Research And
Education, 3(2), 53–62. Https://Doi.Org/10.14421/Jtcre.2021.32-01
Taofek, I., & Agustini, R. (2020). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Contextual Teaching
And Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Laju
Reaksi Kimia Kelas Xi Sma. Unesa Journal Of Chemical Education, 9(1), 121–126.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.26740/Ujced.V9n1.P121-126
Watini, S. (2019). Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Anak Usia
Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 82.
Https://Doi.Org/10.31004/Obsesi.V3i1.111
Widyaiswara, G. P., Parmiti, D. P., & Suarjana, I. M. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Contextual Teaching And Learning Terhadap Hasil Belajar Ipa. International Journal Of
Elementary Education, 3(4), 389. Https://Doi.Org/10.23887/Ijee.V3i4.21311
Yuris Nasri. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl)
Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Sdn 27 Limau Asam. Inventa, 5(2), 302–308.
Https://Doi.Org/10.36456/Inventa.5.1.A3187
Yusransal, Y., Agustina, A., Arifah, M., Nurliana, N., Kurniawan, A., Ismail, N., Amiruddin, A., &
Salfiyadi, T. (2022). Peningkatan Hasil Belajar Ipa Pada Tema Panas Dan Perpindahannya
Melalui Model Pembelajaran Take And Give Di Kelas V Sd Negeri Reudeup Kabupaten
Aceh Barat. Jurnal Guru Kita Pgsd, 6(3), 309. Https://Doi.Org/10.24114/Jgk.V6i3.36590
Zulfa, K., Santosa, A. B., & William, N. (2020). Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And
Learning Terhadap Hasil Belajar Tematik. Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan
Dasar, 4(2), 101–111. Https://Doi.Org/10.36379/Autentik.V4i2.74

You might also like