Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 28

LUKA BAKAR

ARIE KRISNASARY
Dietetika Lanjut
Definisi
⚫ Luka yg tjd akibat sentuhan permukaan tubuh
dgn benda-benda yg mhasilkan panas (api, air
panas, listrik) atau zat-zat yg bsifat mbakar
(asam kuat, basa kuat).

⚫ Mengakibatkan hilangnya sebagian/sluruh lapisan


kulit tubuh kehilangan perlindungan
Derajat Luka Bakar
■ Berat ringannya luka bakar
ditentukan o/ :
1.Luas bagian tubuh yg terkena
2.Keadaan bagian kulit yg rusak
3.Lokasi
4.Umur
5.Komplikasi
Derajat LB dibagi 3 :
1. Derajat I (superficial burn)
Hanya mengenai lapisan epidermis
kulit menjadi merah, tampak sedikit udem,
dan terasa nyeri.
Tidak akan menimbulkan jaringan parut
setelah sembuh

2. Derajat II (partial thickness burn)


Mengenai epidermis & sebagian dermis tapi
masih tersisa sel sehat.
terbentuk bulla (apabila pecah tampak
kemerahan) , sedikit udem, dan terasa sangat
nyeri.
Derajat LB dibagi 3 :
3. Derajat III (full thickness burn)
Mengenai slruh lapisan kulit & kadang
mencapai jaringan lebih dalam spt jar.lemak,
otot bahkan tulang
menimbulkan jaringan parut setelah luka sembuh

4. Derajat IV (charring injury)


■ kulit tampak hitam seperti arang karena

terbakarnya jaringan.
■ Terjadi kerusakan seluruh kulit dan

jaringan subkutan begitu juga pada


tulang akan gosong.
Perhitungan Luas luka bakar
Luas luka bakar (rule’s of nine)
Bagian tubuh Dewasa (%) Anak-anak (%)
Kepala & leher 1. Depan 4,5 9
2. Belakang 4,5 9
Trunk 1. Depan
a. atas 9 18
b. bawah 9
2. Belakang 18
a. atas 9
b. bawah 9
Lengan 1. Depan 4,5 4,5
2. Belakang 4,5 4,5
Kaki 1. Depan 9 13,5
2. Belakang 9 13,5
Genitalia 1 1
Total 100 100
Berat Luka Bakar
RINGAN
- Luka Bakar derajat I
- LB derajat II seluas < 10%
- LB derajat III seluas <2%

SEDANG
- LB derajat II seluas 10-15%
- LB derajat III seluas 5-10%
BERAT

- LB derajat II seluas > 20%


- LB derajat II yg mengenai
wajah, tangan, kaki, genitalia,
dan persendian sekitar ketiak
- LB derajat III seluas > 10%
- LB akibat listrik dg tegangan >
1000 volt
- LB dgn komplikasi patah
tulang, kerusakan luas
jaringan lunak / gangguan
jalan nafas
Penatalaksanaan Diet
Tujuan
■ Mempercepat penyembuhan
luka
■ Menjaga penurunan BB

■ Memulihkan cairan tubuh


Jalur Pemberian Diet
• Selalu mengusahakan untuk pemberian
makan per oral
✔ Mjg fungsi GIT
✔ Makanan bs mberikan terapi pengobatan,
Tube feeding tidak.
• Jk pasien tdk dpt mengkonsumsi 80% dari
kalori /protein enteral feeding
• TPN bs kontraindikasi krn infeksi tp tetap
diberikan jika penting pilihan terakhir.
Jalur Pemberian Diet
• Sal. gastrointestinal (GI) umumnya berisiko pada fase awal
resusitasi luka bakar oleh karena stres mayor yang disebabkan
oleh luka bakar tersebut dan juga terapi yang dilakukan untuk
mempertahankan hidup.
• Permeabilitas usus juga meningkat secara bermakna setelah
kejadian jika dibandingkan dengan kondisi di ICU lainnya.
• Oleh karena itu pemberian nutrisi enteral secara dini (6-12 jam
setelah kejadian) dpt memberikan manfaat secara klinis dan
biologis, spt menurunkan kadar hormon stres dari respons
hiperkatabolik yg dpt berdampak kpd peningkatan produksi
immunoglobulin (Ig), penurunan stres ulcer, dan juga
menurunkan risiko malnutrisi dan kekurangan energi.
⦿ Pemberian nutrisi enteral
bisa diberikan melalui
PEG (percutaneous
endoscopic
gastrostomy).
⦿ Pmilihan formula nutrisi
enteral : bersifat
polimerik, TETP
⦿ Kandungan serat risiko
konstipasi oleh karena
pergerakan cairan dan
efek dari obat sedatif
dosis tinggi, dan juga
opioid yang digunakan
sebagai analgesia.
Kebutuhan Kalori
■ Dewasa
Rumus Curreri :
(25 K x BBA) + (40 K x % LB)
Rumus Harris Bennedict :
Laki-laki : (66,5 + 13,7BB + 5TB – 6,8U)
x FA x Faktor Luka Bakar/ Fk. Injury
Wanita : (655 + 9,6BB + 1,8TB – 4,7U) X
FA x Faktor Luka Bakar/ Fk. Injury
Faktor Aktifitas
■ Confined to bed : 1,2
■ Out of Bed : 1,3

FAKTOR INJURY : 2,1


Faktor Luka Bakar
Burn factor Stress Factors

20% luas luka bakar 1.2


20–25% luas luka bakar 1.6

25–30% luas luka bakar 1.7

30–35% luas luka bakar 1.8

35–40% luas luka bakar 1.9

40% luas luka bakar 2.0


Anak - Anak
■ Rumus Curreri > 3 th
( 25 x BB) + (40 K x %LB)

Untuk anak < 3 tahun = POLK FORMULA


(60 x BB) + (35 K x %LB)
Kebutuhan Protein
✔ Asam amino penting sintesis kollagen dan
penyembuhan luka.
✔ Menjaga visceral protein utk fungsi organ
terutama utk sistem imun
✔ 20-25% dr total E

• Dewasa
(1 gr x BBI) + (3 gr x %LB)
• Anak-anak
(Keb/umur x BBI) + (3 gr x %LB)
Lemak
• Simpanan Lipid penting utk sbr E jjk panjang stlah
luka bakar

• Oksidasi lemak lebih tinggi pd Px hipermetabolik


dbandingkn Px normal.

• Konsumsi lemak tdk >30% utk mcegah diare.


• Utamakan Asam lemak Esensial
KH
• Metabolisme karbohidrat significan terpengaruh
• Gluconeogenesis dari Alanine dan AA lain
meningkat.
• karbohidrat sumber yg baik utk “protein sparing”
terutama utk retensi nitrogen.
• Karbohydrat tinggi berkontribusi utk hyperglycemia
mengurangi lemak yg tinggi
• Recommendasi 60% dari KH, tdk melebihi 400
g/hr atau 1600 kcal/hr.
• LEMAK
15 – 20% dr E total
• KH
Sisa dr Protein & Lemak
• VITAMIN & MINERAL
2-3 x AKG
• CAIRAN
25 ml/kgBB/ hari
Zat Gizi Mikro
⚫ Vitamin C : mcegah edema, pbntukan
kolagen, sistem imun.
⚫ Vitamin A : fs imun, Epitelialisasi (5000 IU
Vitamin A per 1000 kkal).
⚫ Vitamin D & kalsium : mcegah fraktur
⚫ Defisiensi Zinc & copper ; krn pmecahan
jaringan & pengeluaran mll urin
Suplementasi
Kebutuhan Cairan

1. Rumus Parkland
◻ Cairan RL :

24 jam pertama = % luka bakar x BB x 4 ml


◻ Mis : BB 80 kg, luas luka bakar 25 %
(25) X (80 kg) X (4 ml) = 8000 ml dalam 24 jam pertama
- ½ jumlah cairan diberikan dlm 8 jam pertama = 4000 ml
- ½ jumlah cairan lagi diberikan dlm 16 jam berikutnya =
4000 ml.
Kebutuhan Cairan

2. Evans
a. Luas luka bakar (%) x BB (kg) = jmlh NaCl / 24 jam
b. Luas luka bakar (%) x BB (kg) = jmlh plasma / 24 jam
⚫ no 1 dan 2 pengganti cairan yang hilang akibat oedem
c. 2000 cc Dextrose 5% / 24 jam (utk mengganti cairan yg
hilang akibat penguapan)
⚫ ½ dari jumlah cairan a+b+c diberikan dalam 8 jam
pertama, sisanya diberikan dlm 16 jam berikutnya.
⚫ Pada hari ke-2 diberikan ½ jumlah cairan pada hari 1.
⚫ Hari ketiga diberikan ½ jumlah cairan hari ke-2
3. Rumus Baxter
% luas luka bakar x BB x 4 cc
⦿ ½ dari jumlah cairan ini diberikan dlm 8 jam
pertama, sisanya diberikan dlm 16 jam
berikutnya.
⦿ Hari pertama terutama diberikan elektrolit
yaitu larutan RL karena terjadi defisit ion Na.
⦿ Hari kedua diberikan setengah cairan hari
pertama

You might also like