Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

TUGAS UTS RESUME

NAMA : AULIA AYU NINGTYAS


NIM : S2113002
MAKUL : KEWARGANEGARAAN

JUDUL : KESADARAN DAN SIKAP BERBAHASA INDONESIA


MELALUI PERLIBATAN MASYARAKAT MULTIETNIS
PENELITI : MARTONO, JAGAD ADITYA DEWANTARA, EFRIANI,
WIBOWO HERU PRASETIYO

1. Abstrak
Batas negara merupakan wilayah yang rentan terhadap degradasi identitas
nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap dan perilaku
penggunaan bahasa di kalangan multietnis Indonesia yang didominasi Dayak,
Melayu, dan Tionghoa yang tinggal di perbatasan Indonesia- Malaysia. Beberapa
kata kunci diantaranya : pelibatan masyarakat, bahasa Indonesia, jati diri bangsa,
kerelawanan.

2. Latar Belakang
Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia dapat memiliki logat dan bahasa
yang berbeda antara suku yang satu dengan suku yang lain (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Hal ini juga berdampak pada kebiasaan
masyarakat setempat dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai identitas
nasional.

3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Entikong, Kalimantan Barat yang
berbatasan langsung dengan Malaysia. Data dikumpulkan dari empat lokasi.
Mereka adalah Desa Entikong, Desa Pala Pasang, Desa Suruh Tembawang,
dan Desa Semanget.
4. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menemukan bahwa Entikong merupakan daerah perbatasan
tempat berdomisilinya suku-suku seperti Dayak, Melayu, dan Tionghoa.
Kebanyakan orang yang tinggal di Entikong adalah Dayak dan Melayu. Suku
Dayak terdiri dari sekitar 400 sub-etnis dengan bahasa atau dialek yang berbeda
(Hariyanto et al.,2014). Kebanyakan orang Melayu yang tinggal di Entikong
berbicara dengan dialek Indonesia- Melayu, yang berbeda dengan bahasa Melayu
Malaysia (Phillips,1973). Identitas nasional merupakan landasan yang kuat untuk
menunjukkan jati diri bangsa Indonesia. Salah satu ciri khas masyarakat
Indonesia adalah dapat berekspresi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
benar (Zein,2018). Para siswa di Entikong juga diajarkan bahasa Indonesia secara
wajib sebagai media komunikasi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar. Semua interaksi baik di dalam maupun di luar proses belajar mengajar
disampaikan dalam bahasa Indonesia, kecuali bahasa daerah dan bahasa asing
yang diajarkan.

5. Kesimpulan
Peran pelibatan masyarakat di Entikong memiliki relevansi konseptual dengan
upaya dan pemeliharaan serta loyalitas terhadap bahasa. Hal itu tersirat dalam
bentuk gagasan, peran, keterlibatan dan sikap bahasa yang terletak pada sistem
budaya dan interaksi sosial di perbatasan. Terbukti dengan peran guru di sekolah
melalui pengajaran bahasa Indonesia yang dapat meningkatkan kebiasaan siswa
untuk menggunakan bahasa Indonesia di dalam dan di luar sekolah. Jelas bahwa
pengurangan penggunaan bahasa Indonesia di masyarakat perbatasan yang
bersangkutan berpotensi melemahkan posisi identitas nasional warga negara.

You might also like