Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

RMK Accounting Theory

Kelompok 2
 Andrian Ameth Liemagasa (A031211006)
 Ahmad Zulfikar (A031211032)

Measurement and Valuation

5 measurement scales:
1). Binary
Bilangan binary adalah bilangan yang dipakai dalam Bahasa mesin. Biasanya para
programmer sering me-mention binary sebagai suatu Bahasa yang kemudian dari
padanya dibuatkan Bahasa pemrograman seperti Python, Ruby, C++, SQL, dan Java.
Namun, bilangan binary juga dipakai dalam dunia akuntansi. Yaitu untuk
memodelkan situasi real world di akuntansi dan financial research. Bahasa binary
terdiri dari dua angka saja, yaitu 0 dan 1. 0 melambangkan ketiadaan dan 1
melambangkan keberadaan. Dalam dunia programming, 0 melambangkan mesin mati
dan 1 melambangkan mesin hidup.

2). Nominal
Bilangan nominal adalah bilangan yang deskriptif atas sesuatu. Misalnya 50 ikan, Rp
50.000, 2 laptop, 3 ekor kucing dsb. Termasuk bilangan decimal dan pecahan seperti
rata-rata IPK mahasiswa adakah 3,5 dan 2/3 dari masyarakat Kota Makassar adalah
mahasiswa. Bilangan nominal yang kemudian di-stastistikkan akan menjadi statistik
nominal. Sehingga rata-rata, median, modus, standar deviasi, skew, dan kurtosis dari
bilangan nominal adalah bilangan nominal juga. Ciri yang jelas yang bisa
teridentifikasi sebagai skala nominal adalah counting items.
3). Ordinal
Berbeda dengan bilangan nominal, skala ordinal adalah skala urutan. Biasa disebut
dengan perankingan. Namun, bilangan ordinal masih memakai bilangan cardinal
(sama yang dipakai oleh skala nomimal) sebagai dasarnya. Bilangan cardinal adalah
1, 2, 3, 4 dsb. Contoh bilangn ordinal adalah pertama (1 st), kedua (2nd), ketiga (3rd),
keempat (4th), dsb. Kelemahan dari bilangan ordinal adalah misalnya terdapat skala 1
sebagai sangat setuju dan skala 5 sebagai sangat tidak setuju (ada total 5 skala
pengukuran). Anda tidak dapat bahwa skala 4 itu dua kali lebih buruk dibandingkan
skala 2.

4). Interval
Skala interval adalah selisih/interval antar bilangan, kecuali bilangan ordinal.
Bilangan ordinal berdasarkan contoh di atas tidak dapat diukur intervalnya, kalua
diukur akan membawa pada misleading. Skala interval menyebutkan bahwa selisih
antara kedua bilangan ordinal harus selalu konsisten. Misalnya perbedaan 1 cm dari 3
cm dan 2 cm itu sama dengan perbedaan 1 cm dari 45 cm dan 46 cm. Melalui skala
interval, skala nominal dapat dibuat lebih sepadan tanpa menghilangkan informasi.
Contoh skala interval adalah berat, panjang, dan harga.

5). Ratio
Skala ratio adalah lanjutan dari skala interval. Bedanya skala ratio adalah skala yang
angka 0 nya adalah objektif dan mutlak dimana sesuatu benar-benar tidak ada
sehingga angka negatif dapat dipastikan tidak ada. Seperti contohnya adalah satuan
Kelvin, di mana 0 Kelvin benar-benar adalah 0 dan tdak bisa turun lagi karena sudah
tidak ada perpindahan atom lagi. Namun untuk Celcius, temperature 0-nya
melambangkan titik beku air dan masih ada temperature untuk -1, -2 dst. Skala ratio
menyebutkan nothing relevant is there before the start.
Penilaian (Valuation)
Pengukuran adalah objektif dan dapat diotomatisasi, sedangkan penilaian adalah
subjektif dan hanya dapat diotomatisasi jika asumsi subjektif dari perancangnya
dibangun ke dalam program.
Nilai sentimental dan pribadi sangat subjektif dan berkaitan dengan perasaan
personal. Nilai guna (value in use) masuk ke dalam dunia akuntansi, dan ini berkaitan
dengan penggunaan nilai saat ini dari manfaat yang diharapkan di masa depan dari
suatu aset.
Akuntansi historis adalah pendekatan yang mencatat semua penerimaan dan
pembayaran kas secara akurat dan mengakrualkan semua biaya dan kewajiban
persediaan sesuai dengan faktur sebenarnya atau kontrak yang ada sebelumnya.
Pendekatan informasi menggunakan akuntansi historis karena keandalannya dalam
merepresentasikan bagaimana manajer sebagai agen mengelola sumber daya
pemegang saham sebagai prinsipal selama periode tersebut. Pendekatan pengukuran,
di sisi lain, menggunakan akuntansi nilai wajar (fair value) yang mencoba mengukur
nilai saat ini dari perusahaan sebagai entitas yang berkelanjutan.

Penilaian dalam Inflasi (Valuation Under Inflation)


Ketika mata uang mengalami inflasi tinggi, akun harus disesuaikan dengan daya beli
konstan sesuai dengan IAS29. Ini melibatkan penyesuaian angka neraca tahun
sebelumnya dengan perubahan laju inflasi selama satu tahun. Item moneter tidak
disesuaikan karena kenaikan atau penurunan daya beli mata uang selama inflasi
adalah kenyataan, bukan biaya yang sebenarnya. Penggunaan akuntansi nilai saat ini
(current cost accounting) adalah alternatif lain yang melibatkan biaya penggantian
aset. Akuntansi nilai saat ini menciptakan cadangan yang dapat digunakan untuk
dividen kepada pemegang saham meskipun kenaikan nilai sebenarnya dan belum
direalisasikan.
Dua Pendekatan dan Teori Clean Surplus
Pendekatan informasi lebih menekankan pada laporan laba rugi daripada neraca dan
berkaitan dengan bagaimana manajemen mengelola sumber daya pemilik selama
periode tersebut. Pendekatan pengukuran menggunakan akuntansi nilai wajar, lebih
mengutamakan neraca daripada laporan laba rugi, dan berkaitan dengan mendapatkan
nilai perusahaan sesuai dengan nilai pasar. Teori clean surplus menyatakan bahwa
nilai perusahaan adalah nilai buku wajar ditambah nilai sekarang dari penghasilan
abnormal di masa depan. Ini menghasilkan nilai yang sama untuk perusahaan,
terlepas dari bagaimana nilai buku entitas diukur.

Nilai Wajar dan Representasi yang Setia (Fair Value and Faithful
Representation)
Nilai wajar berarti nilai pasar ketika ada pasar dan NPV ketika tidak. Ini memiliki
pendukung di dewan penetapan standar utama di seluruh dunia dan kelompok
akademisi yang konsisten. Konsep "adil" dalam nilai wajar tidak selalu berarti adil
dalam arti harfiah, tetapi mengacu pada keadilan dalam proses penetapan nilai sesuai
dengan kondisi pasar yang sah. Beberapa pandangan menganggap bahwa konsep nilai
itu sendiri adalah hasil dari perjuangan sosial dan mencerminkan kepentingan
kelompok terkuat dalam masyarakat. Pendekatan pengukuran mencoba menjadi
jembatan antara harga saham dan laporan keuangan dengan menggunakan nilai wajar
untuk menyajikan informasi lebih kaya dan bermakna daripada hanya melihat harga
saham.

You might also like