Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kurangnya Persiapan Masyarakat 2 (AutoRecovered)
Makalah Kurangnya Persiapan Masyarakat 2 (AutoRecovered)
Kata Pengantar
Salam sejahtera,
Tidak ada kata yang dapat mendefinisikan pembuatan makalah ini selain puji syukur kepada Allah SWT.
Tuhan yang menganugerahi manusia kesehatan serta rasa sakit agar manusia dapat mengingatkan satu
sama lain bahwa kita hidup tidak selamanya berada di atas.
Dengan restu Allah SWT. Maka terbentuklah “Kurangnya Persiapan Masyarakat Terhadap Bencana
Alam dan Perencanaan Tanggap Darurat” karya ilmiah ini merupakan hasil pencarian – pencarian tentang
bagaimana kondisi pendidikan di Maluku yang beredar melalui internet, berita, dan informasi lainnya
yang beredar.
Dalam pembuatan karya ilmiah ini saya selaku panitia mengucapkan selamat dan terima kasih untuk para
peserta yang telah mendaftarkan diri dalam kegiatan TB SOCIA. Semoga melalui kegiatan kalian bisa
memetik hal yang dapat berguna dimasa yang akan datang.
Makalah ini merupakan pedoman kalian untuk mencari solusi tentang kasus yang akan kalian cari
solusinya, dan tentunya saya selaku panitia TB SOCIA mengetahui bahwa hasil makalah ini masih jauh
dari kata sempurna.
Content Writer
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
SMA TARUNA BAKTI
Jl. L. L. R. E. Martadinata No. 52, Citarum, Kec. Bandung
Wetan Kota Bandung, Jawa Barat 40115
Daftar Isi
Halaman Judul....................................................................................................................I
Kata Pengantar..................................................................................................................II
Daftar Isi..........................................................................................................................III
ISI
BAB I Pendahuluan
......................................................................................................................1
BAB II Landasan
Teoritis...........................................................................................................3
2.2 Mitigasi.................................................................................................................................3
2.4 Edukasi Terkait Persiapan Bencana Alam dan Perencanaan Tanggap Darurat......................5
BAB III
Pembahasan..................................................................................................................6
BAB IV
Penutup.........................................................................................................................7
4.1 Simpulan...............................................................................................................................7
4.2 Saran.....................................................................................................................................7
Daftar Pustaka
...........................................................................................................................................8
Informasi
Tambahan...................................................................................................................8
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
SMA TARUNA BAKTI
Jl. L. L. R. E. Martadinata No. 52, Citarum, Kec. Bandung
Wetan Kota Bandung, Jawa Barat 40115
BAB I
Pendahuluan
Bencana alam merupakan bencana yang disebabkan oleh alam. Peristiwa yang disebabkan antara
lain, seperti bencana alam geologi, bencana alam meteorologi, dan bencana alam ekstra-
terestial. Bencana alam geologi merupakan bencana alam yang terjadi di relief permukaan
bumi akibat adanya gerakan atau aktivitas dari dasar bumi yang muncul ke permukaan.
Contoh bencana alam geologi antara lain, gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Bencana
alam meteorologi merupakan bencana alam yang terjadi karena iklim di suatu daerah. Contoh
bencana alam meteorologi antara lain, banjir dan kekeringan karena hanya terjadi di daerah
tertentu dan tidak terjadi di daerah lain. Bencana alam ekstra-terestial merupakan bencana
alam yang terjadi di luar angkasa namun mengenai bumi. Contoh bencana alam ekstra-terestial
antara lain, hujan meteor dan jatuhnya asteoroid.
Penyebab umum terjadinya bencana alam karena faktor alam seperti adanya gesekan di lempeng
bumi yang menyebabkan terjadinya gempa namum bencana alam dapat terjadi karen afaktor
manusia. Bencana alam adalah suatu fenomena atau peristiwa yang erjadi secara alamiah
tanpa campur tangan manusia.
● Seberapa penting keberadaan tanggap darurat dan kesiapan masyarakat terhadap bencana
alam?
● Bagaimana keadaan penerapan tanggap darurat dan kesiapan masyarakat terhadap
bencana alam sekarang?
● Akan kah peningkatan kesiapan dan perencanaan tanggap darurat membantu masyarakat
dengan efektif?
● Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dan perencanaan
tanggap darurat?
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
SMA TARUNA BAKTI
Jl. L. L. R. E. Martadinata No. 52, Citarum, Kec. Bandung
Wetan Kota Bandung, Jawa Barat 40115
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan edukasi atau pemahaman mengenai persiapan pra bencana alam
dan perencanaan tanggap darurat sehingga membangun kesadaran masyarakat terhadap bencana di
sekitar mereka.
BAB II
Landasan Teoritis
Persiapan bencana terdiri dari kata "Persiapan" yang berarti perlengkapan dan persediaan
(untuk sesuatu), dan "Bencana" yang berarti sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan
kesusahan, kerugian atau penderitaan. Berarti, persiapan bencana alam adalah persediaan
yang disiapkan untuk jika adanya kejadian alami yang dapat menimbulkan kesusahan,
kerugian, atau penderitaan. Pertolongan bencana adalah subhimpunan dari doktrin yang
berpusat pada usaha pertolongan, biasanya merupakan kebijakan pemerintah untuk
menyiapkan masyarakat sebelum bencana terjadi.
Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan . Ini meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsian dan pemulihan sarana prasarana. Penyelenggaraan
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat meliputi: (a) Pengkajian secara cepat
dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya; (b) Penentuan status keadaan
darurat bencana; (c) Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana; (d)
Pemenuhan kebutuhan dasar; (e) Perlindungan terhadap kelompok rentan; dan (f)
Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
2.2 Mitigasi
Kala berhadapan dengan bencana alam, ada empat kegiatan : mitigasi, kesiapan, tanggapan, dan
penormalan kembali. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
SMA TARUNA BAKTI
Jl. L. L. R. E. Martadinata No. 52, Citarum, Kec. Bandung
Wetan Kota Bandung, Jawa Barat 40115
Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 6, Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi didefinisikan sebagai upaya yang
ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana.
Mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh
bencana terhadap masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana baik bencana
alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara atau
masyarakat.
Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu : (a) Ketersediaan Informasi serta
peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana; (b) Sosialisasi untuk meningkatkan
pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana; (c) Mengetahui apa
yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana
timbul; dan (d) Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi
ancaman bencana.
Mitigasi bencana dibagi menjadi dua jenis yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non-
struktural. Masing-masing jenis mitigasi bencana mempunyai karakteristik dan bentuknya
1. Mitigasi Struktural
Mitigasi bencana non struktural adalah jenis mitigasi yang dilakukan melalui
pembentukan peraturan oleh pemerintah dan lain sebagainya, biasanya dilakukan di
daerah-daerah yang rawan bencana dan sekitarnya. Tujuan dari mitigasi ini agar
masyarakat tetap mampu beraktivitas tanpa adanya rasa takut yang berlebihan,
sehingga mereka merasa aman dan nyaman.
Tujuan utama dari mitigasi adalah (a) Mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh bencana
khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa, kerugian ekonomi, dan kerusakan sumber
daya alam; (b) Sebagai landasan untuk perencanaan pembangunan; (c) Meningkatkan
pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak, sehingga
masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman.
Manfaat dari mitigasi diantaranya : (a) Mengurangi resiko bencana bagi penduduk dalam
bentuk korban jiwa, kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam ; (b) Menjadi
landasan perencanaan pembangunan; (c) Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk
menghadapi serta mengurangi dampak dan resiko bencana sehingga masyarakat dapat
hidup aman.
Tujuan perencanaan tanggap darurat ini adalah untuk membimbing setiap individu yang
berada pada situasi kecelakaan atau keadaan darurat guna mencegah atau meminimalkan
cedera, kerusakan aset serta kerugian material. Dapat juga mencegah atau meminimalkan
dampak lingkungan akibat kecelakaan atau keadaan darurat tersebut.
Manfaat dari perencanaan tanggap darurat yaitu untuk mempersiapkan dan memberi
informasi untuk apa yang dilakukan jika suatu bencana terjadi. Persiapan ini dapat
mengurangi jumlah kerugian yang menjadi risiko dari bencana, diantaranya korban jiwa,
kerugian ekonomi dan sebagainya.
2.4 Edukasi Terkait Persiapan Bencana Alam dan Perencanaan Tanggap Darurat
Meski adanya pendidikan yang diberikan, tentu akan sia-sia jika tidak ada yang berminat
untuk mendapatkan ilmunya. Oleh dari itu, masyarakat perlu untuk diberikan literasi dan
pemahaman atas mitigasi demi hidup yang tidak seburuk sebagaimana jika mereka
menghadapi bencana alam tanpa persiapan. Masyarakat harus mengerti bahwa pendidikan
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
SMA TARUNA BAKTI
Jl. L. L. R. E. Martadinata No. 52, Citarum, Kec. Bandung
Wetan Kota Bandung, Jawa Barat 40115
mitigasi ini bukanlah sesuatu yang dapat mereka pilih, melainkan sesuatu yang mereka
butuhkan, karena akhirnya efeknya akan berdampak kepada mereka sendiri.
BAB III
Pembahasan
Bencana seakan sudah merupakan bagian keseharian masyarakat Indonesia. Menurut data
BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), tercatat 3.350 kejadian bencana alam telah
terjadi di Indonesia hingga 12 Desember 2022. Kejadian bencana alam yang mendominasi
adalah bencana cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor. Bencana alam tersebut telah
menimbulkan korban meninggal dunia 565 jiwa, hilang 43 jiwa, 8.703 luka-luka dan terdampak
serta lebih dari 5 juta jiwa mengungsi.
Indonesia sudah menghadapi banyak tantangan, salah satunya disebabkan posisi geografi dan
geologi Indonesia sebagai kawasan rawan bencana. Sebanyak 95 persen merupakan bencana
hidrometeorologi yang disebabkan dinamika iklim dan perubahannya, seperti puting beliung,
banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan. Indonesia juga memiliki potensi risiko
bencana geologi seperti gempa tektonik, likuifaksi, tsunami dan erupsi vulkanik sangat besar.
Kondisi ini tentunya menjadi refleksi, bahwa masih diperlukan sikap siaga dan waspada
menghadapi ketidakpastian sangatlah penting. Kita harus menjadikan waspada bencana itu gaya
hidup. Karena dari tahun ke tahun angka kebencanaan kita semakin meningkat, ditambah
dengan bencana yang diakibatkan dari bencana hidrometeorologi.
Bencana adalah urusan bersama, untuk itu penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tugas
pemerintah semata namun memerlukan dukungan berbagai pihak seperti akademisi, dunia
usaha, masyarakat dan media. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai generasi muda untuk
berinovasi menemukan penyelesaian demi kesejahteraan kehidupan masyarakat kedepannya.
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
SMA TARUNA BAKTI
Jl. L. L. R. E. Martadinata No. 52, Citarum, Kec. Bandung
Wetan Kota Bandung, Jawa Barat 40115
BAB IV
Penutup
4.1 Simpulan
Dapat disimpulkan dari pembahasan diatas bahwasannya wawasan persiapan bencana alam
dan perencanaan tanggap darurat sangat penting adanya di negara Indonesia yang rawan
akan bencana ini. Hal ini dikarenakan persiapan bencana alam dan taggap darurat dapat
sangat membantu mengurangi risiko bencana terutama dalam memperkecil angka korban
akibat bencana. Meski sudah adanya pendidikan yang diberi oleh pemerintah di Indonesia,
masyarakat harus mau untukmemahami bagaimana caranya untuk bersiap-siap menghadapi
bencana dan bagaimana tanggap darurat, karena kembali lagi, semua ini demi kebaikan
mereka.
4.2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa kita memiliki peranan untuk menjadi pusat kemajuan
bangsa. Maka dari itu, carilah solusi terbaik kalian untuk menyelesaikan masalah
kurangnya persiapan masyarakat terhadap bencana alam dan perencanaan tanggap darurat.
Cari solusi yang bersifat inovatif dan realistis agar dapat direalisasikan. Diharapkan solusi
yang diberikan dapat diterapkan dalam jangka waktu yang panjang serta dapat memberikan
dampak besar terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
SMA TARUNA BAKTI
Jl. L. L. R. E. Martadinata No. 52, Citarum, Kec. Bandung
Wetan Kota Bandung, Jawa Barat 40115
Daftar Pustaka
Silmi Nurul Utami. 2022. "Apa yang Menyebabkan Indonesia Rawan terhadap Bencana Alam?",
https://amp.kompas.com/skola/read/2022/03/25/152045469/apa-yang-menyebabkan-indonesia-rawan-terh
adap-bencana-alam
Wikipedia. 2022. "Persiapan Bencana", https://id.m.wikipedia.org/wiki/Persiapan_bencana
BPBD NTB. "Penanganan Bencana", https://bpbd.ntbprov.go.id/pages/penanganan-bencana
Pusat Krisis Kesehatan. 2022. "Urgensi Melakukan Persiapan Menghadapi Bencana",
https://penanggulangankrisis.kemkes.go.id/urgensi-melakukan-persiapan-menghadapi-bencana
BPBD Bogor. "Mitigasi Adalah Upaya Mengurangi Risiko, Berikut Langkah-langkah dan Contohnya",
https://bpbd.bogorkab.go.id/mitigasi-adalah-upaya-mengurangi-risiko-berikut-langkah-langkah-dan-conto
hnya/
LindungiHutan. 2022. "Mitigasi Bencana Adalah : Jenis, Strategi, Tahapan, Contoh, dan Penerapannya",
https://lindungihutan.com/blog/penjelasan-lengkap-mitigasi-bencana/
Kemenko PMK. 2022. "Jadikan Waspada Bencana Sebagai Gaya Hidup",
https://www.kemenkopmk.go.id/jadikan-waspada-bencana-sebagai-gaya-hidup
Massaputro Delly TP. "Mitigasi Bencana di Kantor",
https://satpolpp.bantenprov.go.id/id/read/mitigasi-bencana-di-kantor.html
Pusat Krisis Kesehatan. 2022. "3 Tujuan Penting Mitigasi Bencana", https://pusatkrisis.kemkes.go.id/3-
tujuan-penting-mitigasi-bencana
SAFETYSIGN. 2017.
"10 Poin Penting yang Harus dipahami Pekerja Tentang Perencanaan Tanggap Darurat ",
https://www.safetysign.co.id/news/296/10-Poin-Penting-yang-Harus-Dipahami-Pekerja-Tentang-Perencan
aan-Tanggap-Darurat
Adhy Rahadhyan S.I.Kom. 2022. "Mengajarkan Mitigasi Bencana Sejak Dini",
https://cimahikota.go.id/artikel/detail/1299-mengajarkan-mitigasi-bencana-sejak-dini
Informasi Tambahan
BPBD Bogor. 2019. "Bencana dan Managemen Bencana",
https://bpbd.bogorkab.go.id/bencana-dan-manajemen-bencana