Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 59
PRAKTIK FISIKA TERAPAN MODUL PRAKTEK (JOBSHEET) POLITEKNIK PEKERJAAAN UMUM SEMARANG 2020 Daftar Isi Modul Praktikum Fisika—Dasar 1. Modul Praktikum Medan Magnet Dalam Solenoida, 2. Modul Praktikum Daya Bfektif Pada Arus Bolak Balik. 3. Modul Praktikum Arus Bolak Balik eo 4, Modul Praktikum Pengukuran Tegangan dan Arus Searah (DC) . 5. Modul Praktikum Pengukuran Bentuk Tegangan Dengan Osiloskop. 6. Modul Praktikum Archimedes. 7. Modul Praktikum Gaya Centrifugal 8. Modul Praktikum Muai Panjang. 9. Modul Praktikum Termodinamika .. 10. Modul Praktikum Gelombang Berdiri Pada Tali 11. Modul Praktikum Resonansi Gelombang Bunyi 12, Modul Praktikum Momen Inersia 13. Modul Praktikum Generator Listrik DC .. 14, Modul Praktikum Spektrometer: 15. Modul Praktikum Karakteristik Sinar Laser 16. Modul Praktikum Interfensi dan Difraksi Pada Celah Jamak.. 17. Modul Praktikum Dinamika Usaha dan Energi 18. Modul Praktikum Modulus Puntir. 19. Modul Praktikum Modulus Young .. 20. Modul Praktikum Osilasi Harmonik Sederhana: Bandul Fisis .. 21. Modul Praktikum Bandul Matemati 22. Modul Praktikum Osilasi Harmonik Sederhana: Pegas 23. Modul Praktikum Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian.... MODUL PRAKTIKUM. MEDAN MAGNET DALAM SOLENOIDA 1 TUJUAN 1) Mempelajari besarnya medan magnet di dalam dan di lar solenoida 2) Menentukan hubungan antara medan magnetik dan arus listrik 3) Menentukan hubungan antara medan magnetik dan jumlah lilitan 4) Menentukan tetapan permeabilitas I ALATDAN BAHAN 1) LabQuest 2 (1 buah) 2) Catu daya DC-variabel 3A (1 buah) 3) Rheostat (1 buah) 4) Amperemeter (1 buah) 5) Sensor medan magnetik (1 buah) 6) Solenoida dengan dudukannya (1 set) 7) Kabel-kabel penghubung (1 set) M1. EKSPERIMEN i. Persiapan 1) Hubungkan sensor medan magnetik ke antar muka LabQuest pada Channel 1. Atur sensitivitas sensor ke posisi High 2) Regangkan solenoida Slinky sampai 1 m panjangnya. Atur agar jarak antarlilitan kira- kira sama panjang 3) Buatlah rangkaian seri catu daya, Amperemeter dan rheostat. Hubungkan rangkaian tersebut ke solenoida 4) Nyalakan catu daya, dan pastikan, dengan mengatur hambatan rheostat (mulai dari hambatan maksimum), bahwa catu daya tersebut dapat memberikan arus ke rangkaian antara 0,5 A sampai dengan 3 A. Hati-hati, kawat solenoida dan catu daya bisa panas, ‘Maka pemberian arus ke rangkaian cukup sebentar saja Mengamati Hubungan Kuat Medan Magnetik dalam Solenoid dengan Arus Listrik 1) Atur panjang solenoid sampai | meter. Letakkan sensor di tengah-tengah solenoid iti, 2) Tanpa arus listrik, amati besamya medan magnetik pada LabQuest. Putar sensor sedemikian rupa sehingga bagian yang bertanda putih menghadap sejajar dengan sumbu solenoid. Ini adalah posisi sensor paling peka. Jika Tesla Meter menunjukkan suatu nilai yang tidak nol, berarti Tesla Meter mencatat kuat medan magnetik Jingkungan, atau medan magnetik bumi 3) Klik tombol Zero untuk mengabaikan pengaruh medan magnet lingkungan 4) Nyalakan catu daya, atur arus rangkaian sampai 100 mA 5) Tekan tombol play untuk mengambil data. Bila data yang ditunjukkan oleh Tesla ‘Meter sudah cukup stabil, tekan tombol Stop dan catat nilai arus listrik 6) Ulangi eksperimen langkah ke-4 dan ke-5 di atas untuk tiap kenaikan arus 100 mA sampai dicapai arus 1 A 7) Ulangi eksperimen langkah ke-6 untuk panjang solenoid 1,5 m 8) Tabulasikan data yang diperoleh pada tabel berikut ini Panjang solenoid: No. TA) B (mT) 9) Lakukan regresi linier untuk data yang telah didapatkan Mengamati Hubungan Kuat Medan Magnetik dalam Solenoid dengan Jumlah Kumparan 1) Atur panjang solenoid sampai 0,6 meter. Letakkan sensor di tengah-tengah solenoid 2) Tampa arus listrik, amati besarnya medan magnetik pada LabQuest 3) Klik tombol Zero untuk mengabaikan pengaruh medan magnet lingkungan 4) Nyalakan catu daya, atur arus rangkaian sampai 1 A 5) Tekan tombol play untuk mengambil data. Bila data yang ditunjukkan oleh Tesla Meter sudah cukup stabil, tekan tombol Stop dan catat nilai arus listrik 6) Ulangi eksperimen langkah ke-4 dan ke-5 di atas untuk jumlah kumparan per meter yang berbeda-beda 7) Tabulasikan data yang diperoleh pada tabel berikut ini Panjang solenoid: No. N71 Gilitan/m) Bint) iv. 8) ) 2 3) 4) 3) Lakukan regresi linier untuk data yang telah didapatkan Mengamati Distribusi Nilai Medan Magnet di dalam dan di luar Solenoida ‘Atur panjang solenoida hingga mencapai 1 meter Ambil 10 sampel titik pengukuran medan magnet di dalam solenoida tanpa mengklik terlebih dahulu tombol Zero Ukur medan magent di luar solenoida yakni di setiap bagian sisi solenoida Berikan arus sebesar 1 A pada solenoida Ulangi langkah ke-2 dan ke-3 pada titik yang sama ‘Tabulasikan data yang diperoleh pada tabel berikut ini ‘Medan magnet di dalam solenoida No x(m) B background (mT) B terukur (mT) B(mT) dst ‘Medan magnet di luar solenoida Uj No ue B Background (mT) B tentur (mT) B(mT) solenoida Kiri MODUL PRAKTIKUM DAYA EFEKTIF PADA ARUS BOLAK BALIK 1 TUJUAN 1) Memahami dan menentukan hubungan fasa pada komponen R, L, dan C dalam arus bolak balik 2) Memahami pengertian daya efektif dalam rangkaian RL dan RC 3) Memahami daya efektif dalam rangkaian RLC saat terjadi resonansi I. ALAT DAN BAHAN 1) Osiloskop digital dual channel (1 buah) 2) Signal generator (1 buah) 3) RLC Meter (1 buah) 4) Resistor (I buah) 5) Kapasitor (1 buah) 6) Induktor (1 buah) 7) Kabel Jumper Banana to Banana (3 buah) 8) Kabel BNC to Buaya (3 buah) 9) Kabel Buaya to Banana (6 buah) I. FKSPERIMEN a) Daya Listrik pada Rangkaian RC Seri 1) Siapkan osiloskop digital dengan dua kanal aktif 2) Siapkan generator sinyal dengan tegangan keluaran 2 V pp sinusoidal pada frekuensi 1 kHz, 3) Ukur nilai R dan C menggunakan RLC Meter 4) Susun rangkaian RC seri seperti pada gambar berikut ini 5) Ukur Vs rms, Vr rms dan beda fasa antara Vs — Vp. Untuk melakukan pengukuran, hubungan probe osiloskop pada CH; ke Vs dan probe osiloskop pada CH2 ke Vp seperti pada gambar berikut ini 6) Ukur Vs rms, Ve mms dan beda fasa antara Vs ~ Vc. Untuk melakukan pengukuran, hubungan probe osiloskop pada CH ke Vs dan probe osiloskop pada CH ke Ve seperti pada gambar berikut ini 7) Hitunglah Ps (daya tebal) dan Péisasi (aya aktif) 8) Ulangi langkah di atas untuk nilai frekuensi sinyal generator yang berbeda R a c uF Vs cans. v (Hz) Xe Z(0) Vrms Ox) | Ve(V) | Oc) | Ps | Pasipai @ ™ 1000 Hz, Hz b) Daya Listrik pada Rangkaian RL Seri 1) Siapkan ositoskop digital dengan dua kanal aktif 2) Siapkan generator sinyal dengan tegangan keluaran 2 V pp sinusoidal pada frekuensi 1 kHz 3) Ukur nilai R dan L menggunakan RLC Meter 4) Susun rangkaian RL seri seperti pada gambar berikut ini 5) Ukur Vs rms, Ve rms dan beda fasa antara Vs ~ Vr. Untuk melakukan pengukuran, hubungan probe osiloskop pada CH; ke Vs dan probe osiloskop pada CHa ke Ve seperti pada gambar berikut ini | \y ke ie 9) Ukur Vs ms, Vi. rms dan beda fasa antara Vs ~ Vi. Untuk melakukan pengukuran, hubungan probe osiloskop pada CH; ke Vs dan probe osiloskop pada CHa ke Vi seperti pada gambar berikut ini 10) Hitunglah Ps (daya tebal) dan Peisipsi (daya aktif) 11) Ulangi langkah di atas untuk nilai frekuensi sinyal generator yang berbeda R a L mH Vs ons Vv raz) | ™ | 2@ | *™ | oe |vic| | Ps | Pasion @) «) 1000 Hz Hz ©) Daya Listrik pada Rangkaian RLC Seri 1) Siapkan osiloskop digital dengan dua kanal aktif 2) Ukur nilai R, L, dan C menggunakan RLC Meter 3) Hitung nilai frekuensi resonansi dari sistem rangkaian RLC 4) Siapkan generator sinyal dengan tegangan keluaran 2 V pp sinusoidal pada frekuensi resonansi RLC yang telah dihitung sebelumnya 5) Susun rangkaian RLC seri seperti pada gambar berikut ini L 6) Ukur Vs rms, Vi ms. Untuk melakukan pengukuran, hubungan probe osiloskop pada CH ke Vs dan probe osiloskop pada CHa ke Ve seperti pada gambar berikut ini 7) Hitunglah Ps (daya tebal) dan Paisipasi (daya aktif) 8) Ulangi langkah di atas sebanyak 6 kali dengan frekuensi yang divariasikan (3 kali dengan frekuensi yang lebih kecil dari frekuensi resonansi dan 3 kali dengan frekuensi yang lebih besar dari frekuensi resonansi) R L c Vs sms 2 Celah) 1) Ubah susunan eksperimen di atas dengan mengganti pelat gelasnya dengan pelat gelas celah jamak (ada 4 macam susunan) 2) Ukur dan catat posisi jarak layar terhadap posisi pelat gelas jamak 3) Atur posisi laser sehingga berkas sinar laser melewati salah satu susunan celah ganda yang ada pada pelat gelas tadi 4) Tekan tombol laser untuk menghidupkan laser 5) Catat dan buat sketsa pola terang gelap akibat interferensi yang teramati di layar. Catat berapa jumlah terang sekundernya 6) Tentukan banyaknya celah pada kisi yang digunakan 7) Ulangi langkah ke-1 hingga ke-S untuk susunan celah jamak lain yang ada pada pelat gelas tersebut ©) Pengamatan Pola Interferensi dan Difraksi dengan menggunakan Sensor Aray CCD 1) Ulangi eksperimen (b) di atas tetapi dengan mengganti layar dengan sensor aray cep 2) Kurangi intensitas laser dengan menaruh filter untuk mereduksi intensitasnya 3) Aktifkan program pada komputer (ALPHALAS CCD-S3600-D(-UV) Acquisition & Viewer) untuk mengatur dan membaca sensor 4) Atur posisi sensor terscbut agar berkas pola interferensi dapat jatuh di sepanjang sensor tersebut dan jatuh sccara simetrik, Catatlah jarak sensor tersebut dari posisi celah jamak yang digunakan 5) Amati intensitas yang terukur oleh sensor pada monitor. Atur infergration time dan intensitas laser agar intensitas yang ditampilkan di monitor tidak mengalami saturasi 43 6) Simpan hasil pengukuran ke dalam file agar bisa diolah selajutaya dengan software spreadsheet 7) Tentukan banyaknya celah pada kisi yang digunakan dan bandingkan hasilnya dengan eksperimen (b) (ket: 1 pixel: 0,0264583 cm) L nL. ml. i ) 2) MODUL PRAKTIKUM DINAMIKA USAHA DAN ENERGI TUJUAN 1) Memahami keterkaitan berbagai besaran dinamika dan menguji kebenaran hukum II Newton sebagai rumusan yang menghubungkan besaran-besaran tersebut 2) Menghitung energi potensial dan kinetik suatu benda kemudian mengamati kesesuaiannya dengan prinsip kekalan energi mekanik atau teorema usaha energi ALAT DAN BAHAN 1) Rel udara (airtrack) dan glider 2) Dasar beban + 6 buah beban bulat masing-masing 5 gram 3) Beban untuk glider (persegi panjang) : 25 gram, 50 gram, dan 100 gram 4) Penghalang cahaya tunggal 5) Sistem sensor photogate beserta antarmuka Vernier Logger Pro 6) Katrol kecil dan benang berpengait 7) Baut pengunci EKSPERIMEN, a) Ekperimen Hukum II Newton 3) 4) Hubungan antara massa dan percepatan dengan gaya tetap ‘Timbang glider dan simpan di atas rel udara Tkatkan benang berpengait pada glider dengan menggunakan sengkang setelah sebelumnya dilewatkan melalui katrol dan lubang kecil di ujung rel Gantung penggantung beban di ujung dengan 3 beban yang masing-masing massanya 5 gram (sckitar 20 gram jika dihitung dengan penggantung bebannya juga). Tambahkan penghalang cahaya yang dipasang di bagian atas glider dengan posisi tegak lurus Atur jarak antar gerbang cahaya (sistem sensor photogate) sejauh 30 em dan jarak posisi glider dari gerbang pertama minimal 40 cm, Pastikan jarak yang ditempuh glider melewati gerbang masih cukup sebelum beban pada penggantung menabrak lantai 4s 5) Siapkan lembar kerja pengukur kecepatan di komputer dengan perangkat Vernier Logger Pro. Untuk memulai data, tekan tombol collect 6) Hidupkan peniup, sehingga glider akan mulai bergerak dan kecepatan awalnya tercatat di gerbang cahaya pertama (vo) dan kecepatan akhimya (v) di gerbeng kedua 7) Segera hentikan glider jika sudah melewati gerbang cahaya kedua. Matikan peniup. Jika eksperimen berhasil dengan baik, maka data baru akan tercatat di lembar kerja Vernier Logger Pro 8) Usahakan jangen ada benda apapun yang melewati sensor photogate selain glider 9) Ulangi eksperimen dengan memberikan variasi beban pada glider ii, Hubungan antara gaya dan percepatan dengan massa sistem tetap 1) Untuk eksperimen ini, semua beban (5 buah) 5 gram menggantung pada glider, ‘menyisakan sebuah penggantung di ujung tali dekat katrol. Masing-masing beban dan penggantung diberi nilai LF 2) Atur jarak antar gerbang cahaya sekitar 40 cm 3) Lepaskan glider (setelah menekan tombol collect) di sekitar 40 cm dari gerbang pertama. Amati kecepatan glider yang tercatat pada komputer 4) Ulangi langkah ke-3 dengan memindahkan beban 5 gram dari glider ke penggantung beban b) Eksperimen konsep usaba-energi 1) Langkah-langkah cksperimen masih sama seperti eksperimen poin (a), hanya saja pendekatan rumus untuk eksperimen ini berbeda 2) Perubahan energi potensial akan ditentukan dari perubahan ketinggian. Perubahan ketinggian ini dapat diukur dari jarak antara gerbang cahaya yang mencatat Kecepatan awal dan kecepatan akhir. Dengan variasi jarak yang berancka ragam, Jakukan eksperimen pengumpulan data kecepatan awal dan kecepatan akhir dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Glider seperti biasa dilepaskan minimal dari jarak 40 cm sebelum gerbang pertama 46 L I mM. MODUL PRAKTIKUM MODULUS PUNTIR. TUJUAN 1) Memahami sifat elastis bahan di bawah pengaruh puntiran 2) Menentukan modulus puntir suatu baban 3) Menentukan hal-hal yang mempengaruhi modulus puntir ALAT DAN BAHAN 1) Kit modulus puntir 2) Batang silinder logam besi dan kuningan 3) Meteran 4) Satu set beban (5 buah beban masing-masing + 0.5 kg dan dasar beban) 5) Mikrometer sekrup 6) Jarum penunjuk 2 buah EKSPERIMEN 1) Ukur diameter batang logam menggunakan mikrometer sekrup dan mengukur pula diameter roda pemutar menggunakan meteran 2) Masukkan satu ujung batang ke dalam penjepit diam dan ujung lain ke dalam penjepit pemuntir, Sebatang logam silindris diteguhkan di salah satu ujungnya (titik A) dan

You might also like