Professional Documents
Culture Documents
Ab - 3B - Kelompok 2 - Public Relations
Ab - 3B - Kelompok 2 - Public Relations
Disusun oleh :
Kelompok 2
Adinda Kurniawati (223101031)
Devita Dwi Fitriani (223101040)
Putri Cinta Kinanthi Rahayu (223101054)
Vinsa Pandu Wiratama (223101060)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Hubungan Fungsi Public Relations, Public Opinions dan
Public Relations Sebagai Alat dalam Pengambilan Keputusan Manajemen” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Public Relations dosen pengampu Bapak Subiyantoro, S.Sos, M.Si.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
hubungan fungsi public relations, public opinions dan public relations sebagai alat
dalam pengambilan keputusan manajemen bagi para pembaca dan juga bagi
penyusun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Makalah...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Kesimpulan........................................................................................24
B. Saran..................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan usaha di bidang industri, perdagangan barang dan
jasa, perkembangan teknologi informasi dan politik semakin pesat. Hal
tersebut memberikan pengaruh semakin pesatnya perkembangan public
relations, hal ini dikarenakan semakin besarnya kebutuhan perusahaan
atau organisasi akan pencitraan yang baik dan manajemen yang baik.
Pencitraan dan management perusahaan/organisasi yang baik akan
terbentuk apabila hubungan antara perusahaan dan publiknya berjalan
dengan baik. Untuk menciptakan hubungan yang baik tersebut dibutuhkan
peran public relations sebagai jembatan komunikasi.
Public relations merupakan mediator yang berada antara pimpinan
organisasi dengan publiknya, baik dalam upaya membina hubungan publik
dengan publik internal maupun eksternal. Sebagai publik mereka berhak
mengetahui rencana kebijaksanaan, aktivitas program kerja dan rencana-
rencana usaha suatu organisasi/perusahaan berdasarkan keadaan, harapan-
harapan, dan sesuai dengan keinginan pihak sasarannya.
Dalam hal ini, public relations juga memiliki hubungan fungsi
dengan public opinions. Istilah “opini publik” sendiri berasal dari bahasa
Latin “opinari dan publicus” yang artinya: “berpikir/menduga” dan “milik
masyarakat luas”. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai dugaan,
perkiraan, harapan dan pilihan yang dilakukan oleh banyak orang
(Sumirat, Soleh & Ardianto, 2004). Maka dari itu, untuk mendapat
pengetahuan yang lebih luas mengenai hubungan fungsi public relations
dengan public opinions sangat penting untuk dibahas dalam makalah yang
kami susun. Sehingga makalah ini berjudul “Hubungan Fungsi Public
Relations, Public Opinions dan Public Relations Sebagai Alat dalam
Pengambilan Keputusan Manajemen.”
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah
dalam penulisan makah ini sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan public opinions?
2. Apa sajakah alat-alat pembentuk public opinions?
3. Bagaimanakah pendekatan dalam pembentukan opini publik?
4. Apa sajakah fungsi public relations dan opini publik?
5. Apakah yang dimaksud dengan proses manajemen?
6. Bagaimanakah public relations dalam proses manajemen?
7. Apa saja pentingnya data dan informasi?
8. Bagaimana pengertian dari pencitraan dan citra dalam suatu
perusahaan atau organisasi?
9. Bagaimana hubungan public relations dalam pengambilan keputusan
manajemen?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui berbagai hal tentang public opinions.
2. Untuk mengetahui berbagai alat pembentuk public opinions.
3. Untuk mendeskripsikan tentang pendekatan dalam pembentukan opini
publik.
4. Untuk mengetahui fungsi public relations dan opini public.
5. Untuk mengetahui proses manajemen.
6. Untuk mendeskripsikan public relations dalam proses manajemen.
7. Untuk mengetahui berbagai pentingnya data dan informasi.
8. Untuk mendeskripsikan pengertian dari pencitraan dan citra dalam
suatu perusahaan atau organisasi.
9. Untuk mengetahui hubungan public relations dalam pengambilan
keputusan manajemen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Leonard W. Doob
Seitel
3
orang terhadap suatu persoalan yang masih menjadi tanda tanya (dapat
berubah-ubah), yang biasanya muncul melalui media massa.
4
f. Opini Publik Terorganisir: Kelompok-kelompok masyarakat sipil,
seperti kelompok advokasi, LSM, dan gerakan sosial, dapat
memobilisasi pendukung untuk memengaruhi opini publik tentang
isu-isu tertentu.
g. Pendidikan: Sistem pendidikan, termasuk sekolah dan universitas,
memiliki peran dalam membentuk pandangan dan nilai-nilai
masyarakat. Hal ini dapat memasukkan materi yang memengaruhi
cara individu memahami dunia.
h. Penelitian dan Survei Opini: Penelitian dan survei opini
masyarakat dapat membantu dalam memahami pandangan dan
sikap masyarakat terhadap isu-isu tertentu. Hasil penelitian ini
sering digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan untuk
membentuk pesan/opini.
i. Entertainment: Film, musik, dan acara televisi juga dapat
memainkan peran dalam membentuk pandangan dan nilai-nilai
sosial. Hal ini bisa memengaruhi bagaimana masyarakat melihat
hal-hal seperti budaya populer, moralitas, dan politik.
Alat-alat ini tidak hanya memiliki pengaruh dalam membentuk
opini publik, tetapi juga dapat saling berinteraksi satu sama lain.
Kombinasi dari berbagai alat ini dapat memengaruhi cara masyarakat
melihat sekitar. Alat-alat yang biasanya digunakan oleh praktisi PR
untuk membentuk opini publik adalah: pers, organisasi politik maupun
organisasi non politik. Khususnya pers/media massa, merupakan alat
utama dalam berkomunikasi dan menjadi bagian yang integral dalam
proses PR.
Salah satu fungsi pers adalah media komunikasi massa yang
menjadi penyalur suara masyarakat, penyampai pesan dari dan ke
masyarakat, dan menyampaikan informasi yang berguna bagi
masyarakat. Artinya bahwa informasi yang disampaikan oleh pers
apabila dipercayai oleh masyarakat, tanpa disadari akan membentuk
sebuah opini publik. Oleh karena itu media merupakan sarana
transformasi beragam bentuk informasi yang menentukan kesuksesan
program PR.
5
Lebih lanjut, menurut Frank Jefkins, fungsi media relations atau
press relations adalah menyiarkan atau mempublikasikan seluas-
luasnya informasi PR guna menciptakan pengetahuan dan memberi
pengertian bagi publiknya. Hal ini dapat diartikan bahwa media:
6
c. Melalui media massa (pendekatan mekanistik)
Yakni pembentukan opini publik melalui suntikan media
massa tentang suatu pesan atau opini pribadi kepada khalayak
dengan kuat, sehingga dapat mendominasi pola pikir khalayak (the
bullet/hypodermic needle theory).
a. Kegiatan Penulisan
7
5) Surat pembaca, yakni kegiatan untuk menginformasikan segala
sesuatu lewat forum pembaca yang disediakan ruangnya oleh
media massa, baik informasi itu berasal dari inisiatif perusahaan,
maupun sebagai jawaban bagi publik yang menulis tentang
perusahaan, aktivitas atau misi perusahaan. Jawaban surat pembaca
yang baik ditulis dengan kalimat-kalimat yang simpatik dan tidak
emosional.
8
persoalan, baik menyangkut organisasi, misi, maupun aktivitas
perusahaan.
9
b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan
publik sebagai khalayak sasaran.
1
(3) dapat menjadi pendukung eksistensi organisasi-organisasi sosial
dan organisasi-organisasi politik.
Hal penting lain yang terkait dengan opini publik adalah bahwa
opini pada dasarnya ditentukan oleh pandangan dan kepentingan
pribadi atau golongan. Dan apabila opini publik dipahami sebagai
ekspresi sikap/pendapat sekumpulan orang terhadap suatu persoalan
yang masih menjadi tanda tanya (dapat berubah-ubah), akan berarti
bahwa opini publik sangat peka terhadap suatu peristiwa, sehingga
jika terjadi peristiwa besar yang luar biasa akan dapat mengubah opini
publik seketika itu.
1
Cara-cara untuk mengukur opini publik biasanya dilakukan melalui:
1
depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan
bagaimana kita akan melakukannya”.
b. Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan
manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan
rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi.
Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi
pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan
siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
c. Actuating
Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja
yang sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating adalah
implementasi rencana, berbeda dari planning dan organizing.
Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia
organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi
imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.
d. Controlling
Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana.
Hal ini membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang
telah ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang signifikan antara
kinerja aktual dan yang diharapkan, manajer harus mengambil
tindakan yang sifatnya mengoreksi. Misalnya meningkatkan
periklanan untuk meningkatkan penjualan. Fungsi dari controlling
adalah menentukan apakah rencana awal perlu direvisi, melihat
hasil dari kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada perubahan, maka
seorang manajer akan kembali pada proses planning. Di mana ia
akan merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkn hasil dari
controlling.
1
b. Tujuan, yakni sebagai misi sasaran yang ingin dicapai organisasi
di masa yang akan dating.
c. Orientasi, yakni pengakraban dan penyesuaian dengan
situasi/lingkungan (peran, organisasi, kebijakaan
organisasi/karyawan lain.
d. Sumber daya yakni unsur-unsur: manusia (men), uang (money),
bahan-bahan (Materials), mesin (machines), metode (method),
dan pasar (Market).
1
3. Pentingnya Data dan Informasi
Istilah "data" berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk jamak
dari 'datum'. Secara umum, data dipahami sebagai catatan atas
kumpulan fakta yang berwujud: suatu keadaan, gambar, suara, huruf,
angka, bahasa, atau simbol-simbol lain yang digunakan sebagai bahan
untuk melihat lingkungan, objek, kejadian atau sebuah konsep.
Dengan adanya fakta sebagai ciri pokok, data merupakan suatu
pernyataan yang diterima secara apa adanya, belum memiliki arti bagi
penerimanya. Artinya, data masih memerlukan adanya suatu
pengolahan/pemrosesan agar dapat memiliki arti bagi penerimanya,
yang disebut sebagai "informasi". Data yang telah diolah menjadi
informasi dipergunakan dalam membuat keputusan. Misalnya: dari
data presensi mahasiswa dalam suatu semester dan batas toleransi
absen/ketidakhadiran maksimum 3 kali ("pedoman akademik”), pihak
manajemen kampus mengambil keputusan terhadap mahasiswa yang
melanggar batas toleransi ketidakhadiran tersebut.
Bagi organisasi/perusahaan, khususnya yang profit oriented, data
memiliki arti yang sangat penting dan berpengaruh langsung terhadap
eksistensinya. Karena dengan data yang disusun dengan baik dalam
sebuah basis data (database), perusahaan dapat mengumpulkan,
mengorganisasi, dan menganalisis data dalam rangka menentukan dan
menjalankan strategi bisnisnya, terutama yang terkait dengan
konsumen, pesaing, perusahaannya, dan pasar (customer, competitor,
company, dan change).
Fungsi database tersebut antara lain: sebagai komponen utama
dalam sistem informasi atau sebagai dasar dalam menyediakan
informasi, menentukan kualitas informasi (cepat, akurat, dan relevan),
mengatasi kerangkapan data (redundancy data) dan kesulitan dalam
mengaksesnya, atau untuk menghindari terjadinya inkonsistensi data.
Dari paparan tentang pengertian dan arti penting data dan informasi
tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang ingin maju dan tetap
eksis membutuhkan sistem informasi yang berkualitas, yakni
1
perpaduan yang baik antara sumber daya manusia, fasilitas, teknologi
media, prosedur, dan pengendalian yang bertujuan untuk mengolah
data menjadi informasi yang berguna untuk mendukung pekerjaan
rutin, evaluasi terhadap prestasi atau sebagai dasar bagi pengambilan
keputusan yang tepat.
C. Pencitraan
Secara umum, istilah pencitraan pada dasarnya dapat dipahami sebagai
suatu usaha yang dilakukan untuk menggambarkan sesuatu menjadi lebih
baik di mata publik, upaya menonjolkan citra terbaik di hadapan publik.
1. Citra (Image)
a. Pengertian citra
Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id)
Citra adalah rupa, gambar, gambaran (tunggal) atau gambaran
yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan,
organisasi, atau produk.
Bill Canton (Soemirat & Ardianto, 2004)
Citra atau pencitraan adalah kesan, perasaan, gambaran diri
publik terhadap perusahaan/kesan yang dengan sengaja diciptakan
dari suatu objek, orang atau organisasi.
Philip Kotler (2008)
Pencitraan adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang
dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.
Frank Jefkins (Soemirat & Ardianto, 2004)
Citra adalah kesan seseorang atau individu tentang sesuatu
yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.
Ruslan (2014)
Landasan citra berakar dari nilai-nilai kepercayaan yang
konkritnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan
atau persepsi. Dalam hal ini terjadinya proses akumulasi dari
individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau
1
lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan
abstrak yaitu sering dinamakan citra atau image.
Effendi (Soemirat & Ardianto, 2004)
Citra adalah dunia sekeliling kita yang memandang kita.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik satu kesimpulan
bahwa citra dapat dipahami sebagai gambaran, kesan atau persepsi
tentang seseorang, merek, produk, organisasi/perusahaan. b. Jenis-
jenis citra
1
diharapkan itu selalu berkonotasi baik. Wish image biasanya
dirumuskan dan diperjuangkan untuk menyambut sesuatu yang
relatif baru, yakni ketika publik belum memiliki informasi yang
ada.
4) Citra perusahaan (corporate image)
Adalah citra dari suatu perusahaan secara keseluruhan, bukan
hanya citra atas produk atau pelayanannya.
Citra perusahaan terbentuk oleh beberapa hal, dimana hal-hal
positif yang dapat meningkatkan citra seperti reputasi (nama baik)
perusahaan, kesediaan memikul perusahaan, atau tanggung jawab
yang besar melalui kegiatan-kegiatan perilaku manajemen.
5) Citra beraneka ragam/berganda/ (multiple image)
Merupakan citra yang bervariasi, muncul karena setiap
perusahaan pasti memiliki banyak unit dan pegawai, dimana
masing-masing unit dan individu memiliki perilaku sendiri-sendiri,
sehingga secara sadar maupun tidak, memunculkan suatu citra
yang belum tentu sama dengan citra perusahaan secara
keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki oleh perusahaan dapat
dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimiliki.
1
perusahaan adalah cara bagaimana orang lain memandang sebuah
perusahaan. Itulah tadi definisi terkait pencitraan, citra, dan citra
perusahaan.
1
akan rangsangan yang diberikan. Setelah itu muncul dorongan untuk
melakukan suatu kegiatan tertentu atau biasa disebut dengan motif atau
motivasi. Terakhir munculah sikap, yang merupakan kecenderungan
bertindak, berpersepsi, berpikir, dan terdapat perasaan mendalam
menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai.
2) Memelihara persepsi
2
diatas saling berhubungan satu sama lain. Diawali dengan mengetahui
opini publik secara pasti, seorang public relations dapat memberikan
masukan kepada pihak perusahaan berdasarkan pada opini yang beredar
tersebut sehingga sebuah perusahaan diharapkan tidak akan mengambil
keputusan yang keliru sehingga akan merugikan posisi perusahaan itu
sendiri.
2
data dan informasi sangat penting pada fungsi humas yang kedua karena
tanpa adanya data dan informasi maka tidak bisa dengan mudah
mengidentifikasi permasalahan atau opini publik yang ada. Seorang
pranata public relations dituntut memberikan informasi yang akurat dan
terpercaya kebenarannya. Ia juga dituntut untuk segera mengklarifikasi
setiap berita hoax yang tersebar. Peranan public relations adalah untuk
memberikan sanggahan mengenai pemberitaan yang salah dan merugikan
perusahaan dan mengkomunikasikan atau menginformasikan berbagai
kebijakan perusahaan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk
membentuk citra positif perusahaan daerah tersebut dimata publiknya.
2
Seorang public relations harus mampu dan benar memperhatikan
bagaimana melakukan komunikasi dengan masyarakat baik di luar ataupun
didalam suatu instansi atau perusahaan sehingga public relations mampu
memberikan kontribusinya dalam perusahaan ataupun instansi tersebut.
Sebaliknya, perusaahn yang tidak peduli dengan harapan publik akan
mendapat akibatnya. Perusahaan harus terus beradaptasi dengan
pergantian kebutuhan dan harapan masyarakat. Karena itu, praktisi public
relations harus memonitor dan mengevaluasi sikap dan harapan
masyarakat. Menganalisa sikap dan harapan masyarakat untuk
mempertahankan kebijakan perusahaan, program-program dan tindakan.
2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai seorang praktisi Public Relations dalam perusahaan,
penting untuk selalu menjaga keterbukaan dan kejujuran dalam semua
aspek pekerjaan. Saran kritis adalah untuk memastikan bahwa komunikasi
yang di sampaikan kepada publik adalah akurat dan tidak menyesatkan.
Selalu pertimbangkan dampak jangka panjang dari setiap tindakan PR
yang dilakukan terhadap reputasi perusahaan dan hubungannya dengan
pemangku kepentingan.
Selain itu, jangan pernah mengabaikan umpan balik negatif atau
kritik yang mungkin harus diterima, tetapi gunakan sebagai peluang untuk
perbaikan. Penting juga untuk mematuhi etika dalam praktik Public
Relations, termasuk menghindari konflik kepentingan dan menjaga privasi
serta keamanan data pelanggan. Dengan mendekati pekerjaan tersebut
dengan sikap kritis dan etis, maka dapat dipastikan bahwa peran public
relations dalam memelihara citra perusahaan berjalan dengan baik dan
berkelanjutan.
2
DAFTAR PUSTAKA
Albig, William. (1956). Modern Public Opinion. New. York: McGraw-Hill Book
Company, Inc,
Artika Ariana. (2022). Hubungan Fungsi Public Relations dengan Publici
Opinions dan Public relations sebagai alat dalam pengambilan keputusan
manajemen. https://id.scribd.com/document/450120100/2-Hubungan-
fungsi-public-relations-dengan-public-opinions-public-relations-sebagai-
alat-dalam-pengambilan-keputusan-manajemen diakses 20 Agustus 2022.
Cutlip, Scott M., Allen H. Center & Glen M. Broom. (2005). Effective Public
Relations. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.