Professional Documents
Culture Documents
473-Article Text-2758-1-10-20200911
473-Article Text-2758-1-10-20200911
473-Article Text-2758-1-10-20200911
Article history
Received : 5 August 2020
Revised : 12 August 2020
Accepted : 19 August 2020
*Corresponding author
Andrika Pesparani Nikerija Nainggolan
Email : andrikanainggolan@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dampak antara kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja
PNS Generasi Milenial, Populasi penelitian terdiri dari PNS Generasi Milinneal terdaftar yang berlokasi di
Kementerian Perdagangan Jakarta. Ada 59 survei dikirimkan ke PNS Generasi Milenial terdaftar. Mengenai
kepemimpinan transformasional, survei diadaptasi dari Kuisioner Kepemimpinan Multifaktor (MLQ). Kepuasan
Minnesota Angket (MSQ) yang dikembangkan oleh Weiss (1967) diadaptasi untuk mengukur faktor kepuasan
kerja. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan secara statistik antara empat
dimensi kepemimpinan transformasional dan dua puluh dimensi kepuasan kerja.
Keywords : kepemimpinan transformasional, Kepuasan Kerja, PNS Generasi Miilineal, Kementerian
Perdagangan
Abstract
The study has aimed at identifying the impact between transformational leadership and job satisfaction of
Milenial Generation civil servant, the population of the study consisted of registered Milinneal Generation civil
servant located in Ministry of Trade. There have been 59 surveys mailed out to registered Milenial Generation
civil servant. 59 surveys have been returned with an 100 % response rate. Regarding transformational
leadership, the survey was adapted from the Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ). The Minnesota
Satisfaction Questionnaire (MSQ) developed by Weiss (1967) was adapted to measure job satisfaction. The
present study has shown a statistically there is no relationship existing between the four dimensions of
transformational leadership and the twentieth dimensions of job satisfaction. This study shows a positive and
statistically significant relationship between the four dimensions of transformational leadership and twenty
dimensions of job satisfaction.
Keywords: Transformational leadership, job satisfaction, Millinneal Generation civil servant, Ministry of Trade.
© 2020 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat diterbitkannya naskah karya tulis
ilmiah ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Agus Setiyo Utomo dan Andrika PN. Nainggolan, Cendekia Niaga 2020, Volume 4 Nomor: 1 (8-16)
9
Agus Setiyo Utomo dan Andrika PN. Nainggolan, Cendekia Niaga 2020, Volume 4 Nomor: 1 (8-16)
lulus SMA di tahun 2000. Tidak ada konsensus berkesinambungan. Pada perubahan konsep
mengenai rentang tahun lahir generasi industri konvensional menuju industri modern
milenial. Dalam Statistik Gender Tematik: Profil yang disebut industri 4.0, perusahaan di
Generasi Milenial Indonesia yang diterbitkan Indonesia dituntut untuk melakukan
tahun 2018, konsep generasi milenial transformasi agar dapat bertahan ditengah
Indonesia adalah Penduduk Indonesia yang derasnya arus persaingan. Disinilah
lahir antara tahun 1980-2000. pentingnya peran seorang pemimpin dalam
Memahami generasi milenial sangat penting merumuskan strategi bisnis dan
karena sejak tahun 2017, sebesar 33,75 persen memaksimalkan potensi yang dimiliki. Dewasa
jumlah keseluruhan penduduk Indonesia ini karakter kepemimpinan transformasional
adalah generasi milenial. Bila dilihat jumlah dipilih sebagai alternatif gaya kepemimpinan
penduduk usia produktif yang berusia antara yang mencerminkan karakter millennial dan
15-64 tahun, sekitar 50,36 persen adalah berorientasi pada peningkatan produktivitas
generasi milenial. Sebagai penduduk melalui pendekatan kreativitas dan inovasi
terbesar, tentunya generasi milenial akan (Suyanto, 2018).
berperan besar pada era bonus demografi, Generasi milenial memang selalu jadi sorotan.
khususnya pada rentang tahun 2020-2030. Yang positif, generasi ini antara lain
Jumlah penduduk milenial, bukan hanya dipandang kreatif, fasih dengan teknologi
penting bagi para pebisnis yang melihatnya informasi (gawai), terbiasa multitasking, kritis
sebagai pasar yang besar. Generasi milineal karena kebanjiran informasi, peduli dengan
yang akan memegang kendali atas roda isu-isu kemanusiaan dan lingkungan hidup.
pembangunan khususnya di bidang Sedangkan yang negatif, mereka adalah
perekonomian yang diharapkan akan generasi yang manja, inginnya serba instan,
mampu membawa bangsa Indonesia menuju tidak suka membuat rencana jangka panjang
ke arah pembangunan yang lebih maju dan (tidak menabung untuk masa depan), kurang
dinamis. Sebagai modal besar pembangunan keterampilan sosial, dan kurang berani
suatu bangsa, diharapkan generasi milenial mengambil risiko.
memiliki potensi yang lebih unggul Banyak sekali penelitian akademik yang
dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. mencoba mengidentikasikan sikap, perilaku,
Oleh sebab itu, penting bagi pimpinan yang dan preferensi para milenial. Menurut
memiliki anggota kelompok atau bawahan penelitian tersebut, para milenial tumbuh
para milenial untuk memahami karakteristik dalam lanskap teknologi yang berkembang
milenial agar dapat memengaruhi mereka pesat sehingga menjadi pengguna intensif
menuju tujuan perusahaan atau tujuan produk high-tech. Dibandingkan generasi-
bersama yang disepakati. Para junjungan – generasi sebelumnya, milenial lebih mengerti
istilah milenial untuk mereka yang dipandang teknologi dan terbiasa melakukan bayak
sebagai pemimpin - tidak berarti selalu kegiatan sekaligus, atau multi-tasking. Mereka
berasal dari generasi yang berusia lebih tua cenderung percaya pada aksi kolektif dan
dibandingkan para milenial. Para milenial kerja tim. Juga, mereka memiliki
yang memiliki peran sebagai pemimpin kecenderungan untuk mempertanyakan
kelompok, organisasi, atau perusahaan juga aturan dan menantang norma-norma di
perlu memahami cara memimpin dengan tempat kerja.
efektif. Milenial adalah idealis, sangat optimis, dan
Pengguna internet tahun 2014 sebesar 83,6 percaya diri. Mereka memiliki harapan yang
juta, pertumbuhan penetrasi internet 33%. Dari tinggi dan sangat bangga dengan diri
data badan statistik menunjukkan jumlah mereka sendiri. Selain itu, mereka percaya
tenaga kerja di Indonesia lebih dari 50% bahwa mereka memberikan kontribusi besar
berumur dibawah 30 tahun. Sehingga dapat untuk pekerjaan mereka dan pimpinan
dikatakan generasi millennial menjadi pekerja diharapkan untuk mengakui pekerjaan baik
aktif di dalam dunia kerja saat ini, yang mereka. Mereka juga mengharapkan promosi
melakukan akses terhadap teknologi dan dan pengembangan yang cepat. Oleh
informasi secara rutin dan karena itu, pengakuan dan penghormatan
10
Agus Setiyo Utomo dan Andrika PN. Nainggolan, Cendekia Niaga 2020, Volume 4 Nomor: 1 (8-16)
11
Agus Setiyo Utomo dan Andrika PN. Nainggolan, Cendekia Niaga 2020, Volume 4 Nomor: 1 (8-16)
mengidentifikasi diri mereka dengan milenial yang semakin bertambah dari tahun
pemimpin, mengartikulasikan visi yang ke tahun.
menginspirasi kepada pengikut, mendorong Perbedaan generasi menyebabkan
dan merangsang kreativitas pengikut, dan perbedaan yang signifikan terhadap nilai,
memenuhi kebutuhan masing-masing sikap, preferensi, dan perilaku dari generasi
pengikut melalui kegiatan pendampingan milenial (Hernaus & Vokic, 2014). Oleh
atau pembinaan. karenanya generasi milenial cenderung
Pemimpin transformasional memiliki memiliki ciri seperti cerdas, kreatif, produktif,
kemungkinan untuk disukai oleh karyawan berorientasi pada pencapaian prestasi
milenial dengan cara mereka menantang (achievement oriented), mencari
pengikut dengan standar tinggi, pengembangan personal, kebermaknaan
mengkomunikasikan optimisme tentang karir, dan mencari mentor atau supervisor
pencapaian tujuan masa depan, dan untuk mendorong dan memfasilitasi
mengumpulkan gagasan-gagasan pengikut. pengembangan profesionalitas (Kicheva,
Pendekatan ini cocok dengan karakteristik 2017). Hannus (2016) menyatakan bahwa,
milenial, yaitu optimisme dan kepercayaan para generasi milenial akan merasa
diri yang tinggi. Dengan memberikan termotivasi dalam bekerja apabila mereka
pertimbangan individual kepada pengikut, mendapatkan feedback dan perhatian
pemimpin transformasional lebih cenderung secara personal, adanya mentoring dan
dihormati oleh milenial karena mereka lebih empowerment terhadap diri mereka,
suka pendekatan kepemimpinan seperti komunikasi yang transparan dan terbuka
mentor, yang memberikan komunikasi dengan atasan, goal setting dan visi yang
individual dan perhatian khusus. jelas, adanya apresiasi terhadap
Milenial juga lebih tertarik memiliki pemimpin kesejahteraan dan work-life balance, serta
yang menjadi model atau panutan. adanya motivasi ekstrinsik yang mendorong
Pemimpin transformasional, yang perilakunya mereka untuk semakin termotivasi dalam
mengagumkan, akan menciptakan bekerja. Tanner (2010) juga menyebutkan
identifikasi pengikut-pemimpin, dapat generasi milenial tidak mengharapkan untuk
menggunakan karakteristik ini untuk bekerja di bidang karir yang sama, generasi
melibatkan karyawan milenial. milenial juga mengharapkan perusahaan
Namun demikian, para pimpinan yang mampu menyediakan keseimbangan
menjadi panutanque bagi para milenial, kehidupan kerja, kompensasi yang adil,
perlu berhati-hati dengan karakter milenial pengembangan profesional, kesempatan
yang cenderung individualis. Mendorong untuk membuat perbedaan, kepemimpinan
perilaku kolektif pada milenial yang yang menginspirasi, dan lingkungan kerja
individualis terbukti bukan tugas yang mudah. yang positif.
Majalah terkemuka TIME, pernah Peneliti melaksanakan penelitian
mengangkat topik milenial sebagai tajuk pendahuluan guna mengetahui
utama dengan judul: The Me Me Me pemahaman, persepsi, pendapat ASN
Generation (TIME, 9 Mei 2013), dengan ulasan Milineal mengenai harapan Gaya
yang antara lain mengangkat karakteristik Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja pada
individualis milenial. Lebih jauh lagi, Organisasi Kementerian Perdagangan
penurunan sentralitas kerja secara signifikan diantara lain yang dapat disimpulkan adalah
menurunkan minat pada visi yang diberikan :
oleh pemimpin dan, sebagai konsekuensinya, 1. Kepemimpinan yang diharapkan
mengurangi kekuatan motivasi inspirasional adalah kepemimpinan yang
dari pimpinan. demokratis dan transformasional.
Pada beberapa tahun terakhir karyawan 2. Birokrasi yang cepat, efisien, efektif.
generasi milenial mulai mendapatkan sorotan 3. Teknologi yang mutakhir dan ahli
dibidang industri dan organisasi. Hal ini dalam teknologi.
dikarenakan jumlah karyawan generasi 4. Pemberian reward dan apresiasi yang
berimbang dengan pencapaian.
12
Agus Setiyo Utomo dan Andrika PN. Nainggolan, Cendekia Niaga 2020, Volume 4 Nomor: 1 (8-16)
13
Agus Setiyo Utomo dan Andrika PN. Nainggolan, Cendekia Niaga 2020, Volume 4 Nomor: 1 (8-16)
14
Agus Setiyo Utomo dan Andrika PN. Nainggolan, Cendekia Niaga 2020, Volume 4 Nomor: 1 (8-16)
15
Agus Setiyo Utomo dan Andrika PN. Nainggolan, Cendekia Niaga 2020, Volume 4 Nomor: 1 (8-16)
keseimbangan kehidupan kerja yang lebih bagi karyawan generasi milenial. Jurnal
baik - nilai kerja yang penting bagi milenial Fenomena, Vol. 28 No. 1, hal. 10-21
(Ningky Sasanti Munir, 2020). Sulieman Ibraheem Shelash Mohammad,
Hussein Ali AL-Zeaud, Ayat Mohammad
REFERENSI Essam Batayneh2. 2011. The relationship
Baihaqi, M. Fauzan. 2010. Pengaruh Gaya between transformationalleadership and
Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja employees’ satisfaction atJordanian
dan Kinerja dengan Komitmen Organisasi private hospitals. Business and Economic
sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Horizons. Vol 5. Issue2. 1. pp; 35-46.
Universitas Diponegoro. Jakarta Susilo Toto Raharjo, Durrotun Nafisah. 2006.
Colin J. Turey. 2013. Perceptions of Leadership Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Styles and Job Satisfaction in a Sample of TerhadapKepuasan Kerja, Komitmen
High School Athletic Directors in the United OrganisasiDan Kinerja Karyawan(Studi
States.University of North Florida. Empiris Pada Departemen
David J. Weiss, Rene V. Dawis, George W. AgamaKabupaten Kendal
England, Lylod H. Lofquist. 1967. Manual for DanDepartemen Agama Kota Semarang).
The Minnesota Satisfaction Questionnaire. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi. Vol.
Industrial Relations Center University of 3, No. 2. Hal 69.
Minnesota. Suyanto. 2018. Transformational
EBSCO Corporate Solutions.2016.Millennials In Leadership :Gaya Kepemimpinan
The Workplace. Finding Information To Get Millennial Di Era Industri 4.0.Working Papers
The Job Done. of Innovation in Economics.
Najda Hayajneh, Taghrid Suifan, Bader Yousef Uzair Khuwaja, Kaleem Ahmed, Ghulam Abid
Obeidat, Mohammd Abuhashesh, Raed & Ahmad Adeel. 2020. Leadership and
Kareem Kanaan. 2020. The Relationship employee attitudes: The mediating role of
between Organizational Changes and Job perception of organizational politics.
Satisfaction in the Jordanian Cogent Business & Management. 7:1,
Telecommunication Industry. Journal of 1720066.
Social Sciences .Vol 9, Number 1.
Ningky Sasanti Munir. 2020. Kunci bagi
Pemimpin Para Milenial. SWAOnline .
Kelompok Keahlian Transformasi Stratejik
dan Inovasi PPM Manajemen. 10 Maret.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung :Alfabeta, CV.
Syarif Hidayatullah, Abdul Waris *, Riezky Chris
Devianti, Syafitrilliana Ratna Sari, Irawan
Ardi Wibowo, Pande Made PW.2018.
Perilaku Generasi Milenial dalam
Menggunakan Aplikasi Go-Food. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan.
Vol.6..No.2.hal.240-249.
Raden Andriani Lestari, 2014. Pengaruh
Kepemimpinan Partisipatif Dan Komitmen
Organisasi Terhadap
EfektifitasImplementasi Rencana Stratejik
Pada Madrasah Aliyah Di Kabupaten
Sukabumi Jawa Barat. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Rahmatika Sari Amalia dan Cholicul Hadi.
2019. Peran desain pekerjaan dan karir
16