JURNAL SABUN Rev1

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

FORMULASI SEDIAAN SABUN PADAT TRANSPARAN MINYAK

MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odarata) DENGAN


COCAMIDE DEA SEBAGAI SURFAKTAN

Rendi Susmiharjo1, Aldi Budi Riyanta2, Joko Santoso3


Email : randyjak343@gmail.com , aldibudiriyanta@gmail.com, jokosantoso@gmail.com
DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama
Jln. Mataram No. 09 Tegal
Telp./Fax (0283) 352000

Abstrak

Bunga kenanga (Cananga odarata) merupakan salah satu jenis bunga penghasil minyak atsiri. Bunga
kenanga yang berasal dari Indonesia khususnya Jawa adalah bunga kenanga spesies Cananga odarata
forma macrophylla yang dapat menghasilkan minyak kenanga. Minyak atsiri kenanga banyak
digunakan dalam industri parfum, kosmetika, farmasi, sabun, dan aromaterapi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh cocamid DEA sebagai surfaktan pada sabun transparan minyak atsiri
bunga kenanga terhadap stabilitas busa dan sifat fisik sabun yang dihasilkan. Sabun mandi padat
transparan minyak atsiri bunga kenanga dibuat sebanyak 3 formula, formula I dibuat dengan penambahan
minyak atsiri 5% dan konsentrasi cocamid DEA sebesar 3%, formula II dengan minyak atsiri 5% dan
konsentrasi cocamid DEA sebesar 4% dan pada formula III dengan minyak atsiri bunga kenanga 5% dan
konsentrasi cocamid DEA sebesar 5%. Evaluasi sabun mandi meliputi uji organoleptis, uji tinggi busa,
uji keasaman (pH), uji kadar air, uji asam lemak, uji alkali bebas dan uji kesukaan. Dan dari data yang
diperoleh diuji dengan statistik analisis of variansi (ANOVA) satu arah. Hasil penelitian menunjukan
bahwa peningkatan konsentrasi cocamid DEA berpengaruh pada stabilitas busa sabun mandi transparan
yang dihasilkan . stabilitas busa dan formula terbaik diproleh pada konsentrasi cocamid DEA sebesar
5%.

Kata kunci :Bunga Kenanga (Cananga odarata), Minyak Atsiri, Sabun Transparan.

1. Pendahuluan Minyak atsiri kenanga banyak


Indonesia merupakan Negara tropis digunakan dalam industri parfum,
kaya akan beraneaka ragam flora, berbagai kosmetika, farmasi, sabun, dan
jenis tanaman yanng memiliki banyak aromaterapi. Minyak kenanga ini
manfaat dapat tumbuh dengan mudah, salah memiliki aroma khas dan berwarna
satu diantaranya adalah tanaman yang dapat kuning muda hingga kuning tua. Pada
menghasilkan minyak atsiri. Bunga umumnya minyak atsiri kenanga di
kenanga (Cananga odarata) merupakan proleh dengan cara destilasi uap dan air.
salah satu jenis bunga penghasil minyak Komponen kimia yang terkandung pada
atsiri. Bunga kenanga yang berasal dari bunga kenanga diantaranya yaitu:
Indonesia khususnya Jawa adalah bunga Minyak atsiri, (linalool, geraniol, dan
kenanga spesies Cananga odarata forma eugenol). Minyak kenanga ini memiliki
macrophylla yang dapat menghasilkan khasiat yang terkandung didalam ektrak
minyak kenanga. Bunga kenanga berwarna bunga kenanga yaitu sebagai antidepresan,
kuning kehijauan dan kuning dapat obat penenang, afrodiasak, dan merangsang
menghasilkan minyak dengan kualitas yang sistem peredaran darah, meningkatkan
baik (Rachmawati et al., 2013). sirkulasi, menghilangkan racun. Karena
minyak kenanga bersifat menenangkan dan
melembabkan kulit, sehingga dapat
digunakan untuk pengobatan kulit memilih bunga yang berukuran sedang
berminyak. Minyak kenanga sering hingga besar. Penelitian ini mempunyai 3
digunakan oleh para kaum hawa untuk variabel, yaitu variabel bebas, variabel
mengatasi kulit berminyak (Rachmawati et terikat, dan variabel kontrol. Variabel bebas
al., 2013). pada penelitian ini adalah variasi
Sabun mandi transparan adalah konsentrasi cocamid DEA terhadap
salah satu produk inovasi sabun yang stabilitas busa sabun transparan minyak
menjadikan sabun menjadi lebih atsiri bunga kenanga (Cananga odarata)
menarik. Sabun transparan mempunyai yaitu 3%, 4%, dan 5%. Variabel terikat
busa yang lebih halus dibandingkan pada penelitian ini adalah sifat fisik sediaan
sabun biasa (sabun yang tidak transparan) sabun transparan meliputi uji organoleptis,
(Qisti, 2009). uji pH, uji tinggi dan stabilitas busa, uji
Salah satu parameter penting yang kadar air, uji asam lemak, uji alkali bebas
perlu diperhatikan dalam penentuan mutu dan uji kesukaan. Variabel kontrol pada
sabun mandi adalah banyaknya busa penelitian ini adalah metode pembuatan
yang dihasilkan. Busa mempunyai minyak atsiri bunga kenanga, metode
peranan penting dalam proses pembuatan sabun.
pembersihan kulit dan menghantarkan Pembuatan minyak atsiri bunga
wangi dari sabun (Wijana et al., 2005). kenanga dilakukan menggunakan metode
Surfaktan diperlukan untuk meningkatkan destilasi. Ektraksi dilakukan 4 kali, Pertama
kualitas busa pada sabun (Wijana et al., melakukan pencucian bunga kenanga segar
2005). Surfaktan merupakan senyawa kemudian dilakukan perajangan,
aktif penurun tegangan penurun menimbang bunga kenanga segar sebanyak
permukaan yang bermanfaat untuk 1000 gram lalu dimasukan kedalam tabung
menyatukan fase minyak dan dengan distilasi menyalakan mantel pemanas dan
fase air (Sinatrya, 2009). Salah satu mengatur besar panasnya, menjelang air
surfaktan yang dapat digunakan untuk mendidih, mengaktifkan pompa pendingin
meningkatkan stabilitas busa sabun distilasi, memasang erlenmeyer untuk
adalah Dietanolamida (DEA). Cocamid menampung uap dan produk hasil distilasi,
DEA merupakan surfaktan non ionik mencatat penambahan dan mengamati
yang digunakan dalam pembuatan sabun kejadian-kejadian yang terjadi selama
dan bersifat non iritatif DEA dalam proses distelilasi setiap 15 menit. Destilasi
formula sediaan kosmetik berfungsi dilakukan sekitar 3 jam. Setelah
sebagai surfaktan dan penstabil busa pengembunan, minyak kenanga akan
(Hambali, et al., 2002). membentuk lapisan dan selanjutnya
Penelitian ini dilakukan untuk dipisahkan dengan corong pisah. Minyak
mengetahui memgetahui pengaruh cocamid yang diperoleh ditambahkan Na2SO4 untuk
DEA sebagai surfaktan pada sabun memisahkan kadar airinya. Minyak yang
transparan minyak atsiri bunga kenanga sudah bebas air kemudian dianalisis dengan
terhadap stabilitas busa dan sifat fisik. kromatografi lapis tipis.
Proses pembuatan krim, penimbangan
bahan dan menyiapkan alat yang akan
2. Metode Penelitian digunakan. menimbang bahan satu persatu,
Penelitian ini dilakukan untuk masukan minyak kelapa lalu panaskan pada
mengetahui konsentrasi cocamid DEA suhu 60⁰C, masukan NaOH 30% sebanyak
surfaktan terhadap stabilitas busa sabun sambil diaduk sampai proses saponifikasi
transparan ekstrak bunga kenanga sempurna, tambahkan asm stearat sambil
(Cananga odarata). Sampel pada penelitian diaduk, tambahkan etanol, gliserin, coco-
ini adalah bunga kenanga. Pengambilan DEA, NaCl, asam sitrat dan sukrosa sambil
bunga kenanga diproleh dari Pasar terus diaduk, tambahkan minyak atsisri
tradisional Sawojajar Desa Sawojajar, bunga kenanga, lalu tuangkan campuran
Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. kedalam cetakan, diamkan hingga
Teknik sampling dilakukan secara acak mengeras, lalu keluarkan sabun dari
cetakan dan lakukan evaluasi sediaan yang suka, dan tidak suka. lalu panelis di minta
meliputi uji organoleptis, uji pH, uji tinggi memilih dari 4 skala yang sudah ditentukan
dan stabilitas busa, uji kadar air, uji asam pada sampel sabun yang disajikan,
lemak, uji alkali bebas dan uji kesukaan. direncakan uji kesukaan terhadap aroma,
Uji organoleptis dilakukan dengan bentuk, banyaknya busa, transparansi
menggunakan pancaindra. Komponen yang bentuk, agar untuk melihat formulasi sabun
dievaluasi meliputi bau, warna, dan bentuk transparan yang baik.
(Widodo, 2013).
Uji pengukuran pH dilakukan dengan
menggunakan alat bernama pH meter. 3. Hasil dan Pembahasan
Karena pH meter hanya bekerja pada zat
yang berbentuk larutan, maka harus dibuat Penelitian ini pengaruh konsentrasi
dalam larutan terlebih dahulu, bahwa cocamid DEA, sebagai surfaktan terhadap
kriteria mutu nilai pH sabun berkisar sifat fisik sabun padat transparan minyak
antara 9-11 (SNI, 1994). atsiri bunga kenanga (Cananga odarata).
Uji tinggi dan stabilitas busa. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui
Pengukuran tinggi busa dalam air suling pengaruh cocamid DEA sebagai surfaktan
pengukuran dilakukan dengan metode pada sabun transparan minyak atsiri bunga
sederhana, dengan 10 gram sabun kenanga terhadap stabilitas busa dan sifat
dimasukan ke dalam gelas ukur 100 ml, fisik. Dengan demikian dapat diketahui
denagn membolak balikan gelas ukur, lalu formula terbaik manakah untuk
segera amati tinggi busa yang dihasilkan menghasilkan sediaan sabun transparan
dan 5 menit kemudian amati kembali tinggi minyak atsiri bunga kenanga. Penelitian ini
busa (SNI, 1994). juga bertujuan untuk membuat sabun padat
Uji penetapan kadar air dilakukan transparan sesuai dengan standar yang
dengan metode gravimeter, prosedur meliputi kadar air, jumlah asam lemak,
gravimeter, timbang teliti 4 gram sampel alkali bebas dan dievaluasi lebih lanjut
pada cawan petri yang telah di ketahui meliputi pH, stabilitas busa.
bobotnya, panaskan pada lemari pengering
Langkah awal yang dilakukan adalah
pada suhu 105˚C selama 2 jam sampai
bunga kenanga diperoleh dari pasar
bobot tetap (SNI 01-3532-1994).
tradisional Sawojajar, Desa Sawojajar,
Uji asam lemak menimbang 10 grram
Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes.
sabun dan memasukan ke dalam gelas ukur
Bunga kenanga yang digunakan dalam
250 ml, menambahkan 100 ml air, teteskan
penelitian adalah bunga kenanga yang
larutan jingga metil dan H2SO4 sampai
sudah tua. bunga yang diperoleh lalu dicuci
berubah menjadi warna merah,
dengan air mengalir sampai benar-benar
menambahkan 10 gram parafin padat ,
bersih, penggunaan air mengalir bertujuan
dinginkan dalam bak bersama batang
untuk menghilangkan kotoran yang
pengaduk mengeluarkan setelah memadat
menempel pada bunga. Selanjutnya
(SNI, 1994).
dilakukan penyortiran untuk memisahkan
Uji alkali bebas Menimbang sabun 5
bunga kenanga segar dengan bunga
gram, masukan ke dalam beaker gelass dan
kenanga yang rusak.
menambahkan 100 ml etanol 96% panaskan
diatas lampu spiritus sampai larut,
menambahkan indicator pp sampai
berwarna merah, menitrasi dengan larutan
HCl 0,1 N sampai berwarna jernih (SNI,
1994).
Uji kesukaan Pengujian di rencanakan
menggunakan 15 orang panelis, panelis
diberikan formulir kuesioner uji kesukaan,
skala penetapan ada 3 yaitu suka, kurang
No Pengamatan Hasil Pustaka Hasil gambar
1 Bentuk panjang Panjang + 5 Sel berisi
2 Warna kuning Kuning + minyak
3 Bau aromatik aromatik +
Pengambilan minyak atsiri dari bunga
kenanga pada penelitian ini dilakukan
Keterangan = (+) sesuai dengan
dengan metode destilasi. Dengan alasan
keterangan
metode destilasi
tilasi lebih cocok untuk
Uji makroskopik ini sesuai dengan mengisolasi minyak atsiri. Minyak yang
pustaka Rahayu, 2009. Dimana bunga dihasilkan akan bermutu baik jika suhunya
kenanga umumnya berbentuk majemuk, tidak terlalu tinggi. Penyari yang digunakan
panjang, berwarna : masih mudah hijau dan adalah aquadest, hal ini aquadest
setelah tua kuning, bau : khas aromatik merupakan cairan penyari yang murah dan
tajam, sedangkan untuk uji makroskopik mudah diproleh, stabil tidak menguap,
m tidak
pada bunga kenanga ini umumnya berupa mudah terbakar, tidak beracun dan alamiah.
berbentuk panjang, berwarna : hijau Isolasi dilakukan dengan 4 kali destilasi,
kekuningan, bau : khas aromatik tajam. berat bunga kenanga 1.000 g dan
menambahkan aquadest sebanyak 2.000 ml.
Setelah dilakukan uji makroskopik Destilasi dilakukan selama kurang lebih 3
bunga kenanga, dilakukan uji mikroskopik jam dan suhu pertama menetes 93˚C.93 Hasil
dengan menggunakan sampel serbuk bunga destilat
estilat ditambahkan Na2SO4 anhidrat ke
kenanga kemudian ditetesi dengan dalam hasil destilat yang bertujuan untuk
aquades. Selanjutnya diu
diuji dengan mengikat air yang masih bercampur dengan
mikroskopik, hasil uji mikroskopik minyak. Fase minyak ditampung dalam vial
menunjukan terdiri dari fragmen-fragmen
fragmen yang sebelumnya telah ditimbang terlebih
yang sesuai dengan pustaka yaitu rambut dahulu.
pnutup, epidermis, spons, pembuluh kayu,
sel yang berisi minyak atsiri, epidermis Berat sampel, hasil minyak atsiri dan
bawah. rendemen bunga kenanga tertera pada tabel
sebagai berikut.
Hasil uji mikkroskopik bunga kenanga
terlihat
lihat pada tabel dibawah ini :

No Fragmen Hasil Pustaka Berat Sampel, Hasil Minyak Atsiri dan


(Rahayu, Rendemen Bunga Kenanga Basah
2009)
Perlakuan Berat Hasil Rendemen
Bunga Minyak
1 Pembuluh
Basah Atsiri
kayu
1 250,78 2,43 g 0,96 %
g
2 250,62 2,43 g 0,96 %
2 Rambut g
penutup 3 250,60 2,52 g 1,00 %
g
4 250,50 2,51 g 1,00 %
3 Epidermis g
Rata-rata 250,625 2,47 g 0,98 %
g
Pada tabel di atas, sampel Bunga
4 Spons
kenanga dari ke empat perlakuan memiliki
rata-rata
rata berat sampel 250,650 g, hasil rata-
rata
rata minyak atsiri 2,47 g, dan rata-rata
rendemen sekitar 0,98 %. Pada sampel Rata- 0,26 26 0,27 27
bunga kenanga kandungan minyak atsiri rata
lebih banyak, karena tidak dilakukan Dari hasil nilai Rf antara sampel dan
pengeringan. Pada replikasi ketiga hasil standar tidak menunjukan perbedaan yang
minyak atsiri dan rendemen lebih baanyak berarti, karena Rf dari sampel dan standar
dari yang lain dikarenakan peroses jaraknya berdekatan.
penguapan pada penyulingan lebih cepat
yang disebabkan pemanasan lebih tinggi Penelitian mengenai pengaruh
dari yang lain. Minyak atsiri bunga kenanga konsentrasi cocamid DEA, sebagai
yang didapatkan berwarna putih surfaktan terhadap sifat fisik sabun padat
kekuningan dengan berat 9.78 g sehingga transparan minyak atsiri bunga kenanga
rendeman yang didapat 3,92 %. (Cananga odarata) ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana cocamid DEA ini
Hasil identifikasi minyak atsiri dapat mempengaruhi karakteristik sifat fisik
yang dilakukan secara organoleptis : sediaan sabun padat transparan minyak
atsiri kenanga. Penelitian ini juga bertujuan
Tabel 7. Hasil Identifikasi Minyak untuk mencari formulasi yang paling baik
Atsiri Bunga Kenanga dalam pembuatan sabun padat transparan
minyak atsiri kenanga sesuai ketentuan SNI
Pengamatan Hasil Pustaka Keterang
06-3532-1994 yang meliputi kadar air,
percobaan an
jumlah asam lemak, pH, tinggi dan
1. Bentuk Cairan Cairan + stabilitas busa dan uji kesukaan.
2. Warna Putih Putih +
3. Bau Kekuningan Kekuningan + Metode yang digunakan dalam
Khas Khas pembuatan sabun transparan minyak atsiri
Keterangan : (+) sesuai dengan pustaka kenanga adalah metode semi panas karena
(SNI, 1995). metodenya lebih sederhana dan muda. Zat
aktif yang digunakan adalah minyak atsiri
Langkah selanjutnya adalah kenanga, untuk masing-masing formula
mengidentifikasi menggunakan metode adalah untuk konsentrasi cocamid DEA
Kramatografi Lapis Tipis (KLT), untuk untuk formula I adalah 3 %, umtuk formula
memastikan bahwa hasil yang diproleh II adalah 4 % dan untuk formula III adalah
mengandung minyak astiri. Metode ini 5 %, masing-masing formula akan dibuat
digunakan karena perlengkapan yang sebanyak 3 replikasi untuk melihat hasil
sederhana, memerlukan cuplikan bahan dari beberapa sediaan yang dibuat.
yang sedikit, diproleh pemisahan yang baik
dan membutuhkan waktu yang singkat Pada formulasi sabun padat
untuk pengerjaanya. Fase gerak yang transparan ini digunakan dua minyak yaitu
digunakan dalam KLT adalah toluen dan minyak atsiri bunga kenanga dan minyak
etyl asetat perbandingan 93 : 7. Fase kelapa. Minyak atsiri bunga kenanga adalah
diam yang digunakan adalah plat silica minyak yang hasil proses penyulingan yang
digunakan sebagai zat aktif pada pembuatan
gel yang bersifat polar. Pada uji KLT
sabun. Minyak kelapa adalah minyak nabati
bercak dapat dibaca pada sinar UV 254 yang paling banyak digunakan pada
nm. pembuatan sabun. Minyak kelapa
mengandung asam lemak yang membuat
Tabel 8. Hasil nilai Rf dan hRf
sabun menjadi padat dan berbusa. Pada
No Sampel Standar formulasi ini juga surfaktan yang digunakan
(Gustira, 2016) pada sabun adalah cocamid DEA yang
Rf hRf Rf hRf berfungsi untuk meningkatkan kualitas busa
pada sabun yang dihasilkan. Sehingga
1 0,28 28 0,27 27
kombinasi cocamid DEA pada sabun
2 0,27 27 0,27 27
3 0,25 25 0,27 27
transparan menghasilkan stabilitas busa konsentrasi cocamid DEA 3%
yang baik. sabun dengan bentuk agak keras,
hasil sabun berwarna putih,
put sifat
Bahan lain yang harus ditambahkan sabun pembusaan yang baik dan
pada formula sabun padat transparan berbau khas minyak. Sedangkan
adalah asam stearat, NaOH 30%, sukrosa, formula II dengan konsentrasi
gliserin, asam sitrat, NaCl, aquadest dan cocamid DEA 4% menghasilkan
etanol 96% sebagai pembentuk transparansi sabun dengan padat, agak keras,
sabun. Setelah dilakukan proses pembuatan hasil sabun berwarna kuning
sabun dilakukan evaluasi sediaan sabun transparan karena dari karakteristik
transparan minyak atsiri minyak atsiri warna sabun jernih atau transparan
transpa
bunga
unga kenanga meliputi uji organoleptis, uji dan berbau khas minyak.
pH, uji tinggi busa, uji kadar air, uji asam Kemudian pada formula III dengan
lemak, uji alkali bebas dan uji kesukaan. konsentrasi cocamid DEA 5 %
menghasilkan sabun dengan bentuk
1. Uji Organoleptis padat keras, hasil sabun
Uji organoleptis penting berwarnakuning transparan dan bau
mengetahui bentuk, warna dan bau khas minyak. Dengan penambahan
Formula Bentuk Warna Bau Hasil konsentrasi cocamid DEA semakin
tinggi maka
ka busa sabun akan lebih
I Agak keras Putih Khas minyak
baik.
II Padat, agak Kuning Khas minyak 1. Uji pH
keras transparan Pengukuran pH dilakukan
di untuk
III Padat keras Kuning Khas minyak mengetahui apakah sabun bersifat
transparan asam, basa, atau netral. Standar pH
pada sediaan sabun padat transparan untuk sabun mandi berkisar antara
minyak
nyak atsiri bunga kenanga. 9-11.
11. Sabun dengan netral
Berikut ini adalah hasil dari uji merupakan sabun dengan baik,
organoleptis sabun padat transparan karenalembut untuk kulit. Sedangkat
minyak atsiri bunga kenanga : pH sangat tinggi atau rendah dapat
Hasil uji organoleptis dalam pada menyebabkan iritasi.
ritasi.
tabel dibawah ini : Hasil uji pH dalam pada tabel
dibawah ini :
Tabel 9. Hasil Uji Organoleptis

Tabel 10. Hasil Uji pH


Hasil Uji pH
Keterangan : Replik Formu Formu Formu Stand
asi la I la II la III ar
1. Formula I adalah konsentrasi 1 9 9 9
cocamid DEA 3 % 2 9 9 9 9-11
2. Formula II adalah konsentrasi 3 9 9 9 (SNI,
cocamid DEA 4 % 1994)
3. Formula III adalah konsentrasi Keterangan :
cocamid DEA 5 %
1. Formula I adalah konsentrasi
Dari tabel di atas dapat cocamid DEA 3 %
disimpulkan bahwa penggunaan 2. Formula II adalah konsentrasi
basis konsentrasi yang berbeda cocamid DEA 4 %
dapat berpengaruh bentuk sediaan. 3. Formula III adalah konsentrasi
Pada tabel diatas, formula I dengan cocamid DEA 5 %
Berdasarkan hasil uji pH maka 3. Formula III adalah konsentrasi
sediaan sabun yang dibuat menunjukan cocamid DEA 5 %
sediaan yang stabil dan dapat digunakan
pada kulit karena tidak menyebabkan Pada tabel diatas terlihat bahwa
iritasi. Hasil penelitian menunjukan untuk nilai rata-rata pada formula I sebesar
semua formula mempunyai pH yang sama, 8,1 cm, formula II sebesar 9 cm dan
maka perbedaan penggunaan konsentrasi formula III sebesar 10 cm. Hasil
cocamid DEA tidak mempengaruhi pH dari stabilitas busa tiap menit menunjukan
sediaan sabun padat transparan minyak bahwa formula semakin tinggi
atsiri bunga kenanga. Karena pada nilai pH konsentrasi penambahan cocamid
pada formula I, II dan III juga tidak di DEA menghasilkan busa cenderung
sebabkan oleh pengaruh konsentrasi menaik. Ini disebabkan karena adanya
penambahan cocamid DEA yang penambahan cocamid DEA sebagai
mempunyai nilai pH sebesar 8 dan bersifat penstabil busa. Formula sabun dengan
basa sehingga dapat meningkatkan sifat konsentrasi cocamid DEA sebesar 3%,
basa dari sabun mandi transparan. Hasil pH 4%, 5% maka karena itu semakin
sediaan menunjukan pH yang dihasilkan tinggi konsentrasi cocamid DEA
sesuai dengan standar pH sabun padat semakin banyak busa yang dihasilkan
transparan yaitu 9-11 (SNI, 1994). tiap menit. Hal ini menunjukan bahwa
pada konsentrasi tersebut cocamid
2. Uji Tinggi Busa dan Stabilitas Busa DEA mampu meningkatkan
Busa merupakan salah satu kesetabilan busa sabun mandi
parameter penting dalam transparan. Sediaan sabun mandi
pembentukan mutu sabun mandi. transparan dengan konsentrasi cocamid
Pada penggunaanya, busa berperan DEA 5% memiliki busa yang setabil
dalam proses pembersihan dan dengan tinggi busa sebesar 10 cm ini
melimpahkan wangi sabun pada menunjukan bahwa stabilitas busa
kulit. yang baik yaitu pada formula III
Hasil uji tinggi busa dan dengan konsentrasi cocamid DEA 5%
stabilitas busa dalam pada tabel dengan memenuhi nilai standar yang
dibawah ini : ditentukan pada pustaka.

Tabel 12. Hasil Uji Analisis Deskriptif


Tabel 11. Uji Tinggi Busa dan Descriptives

uji tinggi busa


Stabilitas Busa 95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
formula Pada
I 3% tabel
3 descriptive statistik diatas,
8,1667 ,28868 ,16667 7,4496 8,8838 8,00 8,50
Uji tinggi busa (cm) formula II 4%
terlihat 3 9,0000 ,00000 ,00000 9,0000 9,0000 9,00 9,00
formula III 5% nilai
3 rata-rata uji tinggi busa untuk
10,0000 ,00000 ,00000 10,0000 10,0000 10,00 10,00
Replikasi Formula Formula Formula Standar Total
formula I 8,16,
9
formula II sebesar 9,10 dan
9,0556 ,80795 ,26932 8,4345 9,6766 8,00 10,00

I II III formula III 10,00. Jadi nilai tinggi busa


1 8,5 cm 9 cm 10 cm yang baik adalah pada formula II 4% dan
2 8 cm 9 cm 10 cm >9,5 formula III 5%.
3 8 cm 9 cm 10 cm cm
Rata- 8,1 cm 9 cm 10 cm (SNI, Tabel 13. Anova Uji Tinggi Busa
rata 1994) Sum of
Squar Mean
es Df Square F Sig.
Keterangan : Between
5,056 2 2,528 91,000 ,000
Groups
1. Formula I adalah konsentrasi Within
,167 6 ,028
cocamid DEA 3 % Groups
Total 5,222 8
2. Formula II adalah konsentrasi
cocamid DEA 4 %
Pada tabel perhitungan One Way Anova maksimal 15%. Apabila kandungan
Uji Kadar Air % air pada sabun terlalu tinggi maka
Repli Formula I Formula Formula Stand mutu sabun yang di hasilkan akan
kasi II III ar lembek dan mudah larut dalam air.
1 13,18 % 14,88 % 15,88 % Hasil uji kadar adalah seperti yang
2 13,68 % 14,60 % 15,42 % 15% terlampir pada tabel berikut ini :
3 13,61 % 14,10 % 15,61 % (SNI,
Rata- 13,46 % 14,52 % 15,54 % 1994) Tabel 14. Uji Kadar AiR
rata
diatas didapatkan F hitung 91,000 > F tabel
5,14 yang artinya bahwa hipotesis
diterima.. Artinya bahwa peningkatan
konsentrasi cocamid DEA berpengaruh
sebagai surfaktan terhadap peningkatan Keterangan:
stabilitas busa sabun padat transparan
minyak atsiri bunga kenanga (Cananga 1. Formula I adalah
odarata). konsentrasi cocamid DEA
3%
2. Formula II adalah
10.00

konsentrasi cocamid DEA


9.50
4%
Mean of uji tinggi busa

9.00
3. Formula III adalah
konsentrasi cocamid DEA
5%
8.50

8.00

Pada tabel diatas terlihat bahwa


formula I 3% formula II 4% formula III 5%
formula

Dari perhitungan rata-rata standar mutu nilai rata-rata pada formula I besar
sabun yang di uji dengan menggunakan 13,46 %, formula II sebesar 14,52 %
analisis statistik SPSS versi 17 yang dan formula III sebesar 15,54 %.
bertujuan untuk mengetahui perbedaan rta- Adanya peningkatan kadar air sabun
rata dari masing-masin formula. Dari mandi transparan ini menujukkan
statistik diatas menunjukan bahwa stabilitas bahwa penambahan cocamid DEA
busa sabun mandi padat penambahan dapat berpengaruh terhadap kenaikan
cocamid DEA konsentrasi 3% dan pada kadar air. Formula III dengan
penambahan cocamid DEA konsentrasi 4% konsentrasi cocamid DEA sebesar 5%
tidak berbeda signifikan. Sedangkan sabun diperoleh kadar air tertinggi. Kenaikan
yang dibuat dengan penambahan cocamid kadar air tersebut disebabkan karena
DEA konsentrasi 5% memiliki stabilitas penambahan surfaktan cocamid DEA
busa yang berbeda signifikan. Stabilitas yang bersifat higroskopis dan
busa di hasilka pada formula III sebesar 10 cenderung menarik air, sehingga
cm. Menurut Deragon et at. (1968) kriteria semakin tinggi konsentrasi cocamid
stabilitas busa yang baik yaitu apa bila DEA yang ditambahkan, kadar air
dalam waktu 5 menit diproleh kisaran dalam sabun transparan juga akan
stabilitas busa busa antara >9,5 cm. meningkat. Penambahan gliseri,
sukrosa dan NaOH juga dapat
1. Uji Kadar Air mempengaruhi kenaikan kadar air pada
Prinsip penetapan kadar air sabun mandi transparan karena bahan-
adalah pengukuran berat setelah bahan tersebut juga bersifat
pengeringan pada suhu 105˚C higroskopis atau menarik air. Dari
selama 2 jam. Berdasarkan SNI 06- hasil uji yang dilakukan nilai rata-rata
3532-1994, kadar air yang diproleh kadar air untuk formula II dan III
dalam sediaan sabun padat memenuhi nilai standar, sedangkan
untuk formula I mempunyai rata-rata
sedikit diatas nilai standar.
Gambar 2. Grafik kadar air
Pada grafik diatas formula I dengan
konsentrasi cocamid DEA sebesar 3%
diproleh kadar air tertinggi. Karena kadar
air tersebut disebabkan penambahan
surfaktan cocamid DEA yang bersifat
Tabel 15. Hasil Analisis Descriptive
higroskopis dan cenderung menarik air
Uji kadar air (Qisti, 2009).
Descriptives

uji kadar air


Uji Asam Lemak
95% Confidence Interval for
Mean Jumlah asam lemak adalah keseluruhan
N MeanStd. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
MinimumMaximum
formula I 3% 313,4900 ,27074 ,15631 12,8174 14,1626 13,18 13,68 asam lemak baik asam lemak yang terikat
formula II 4% 314,5267 ,39514 ,22813 13,5451 15,5082 14,10 14,88 dengan natrium atau asam lemak bebas
formula III 5% 315,5467 ,29143 ,16826 14,8227 16,2706 15,34 15,88
Total 914,5211 ,93365 ,31122 13,8034 15,2388 13,18 15,88
ditambah asam lemak netral (trigliserida
atau lemak tak tersabunkan). Prinsip
Pada tabel descriptive statistik penetapan jumlah asam lemak adalah
diatas, terlihat nilai rata-rata uji kadar air pemisahan jumlah asam lemak dari ikatan
untuk formula I 13,49, formula II sebesar sabun natrium dengan penambahan asam
14,52 dan formula III 15,54. Jadi nilai kuat , kemudian mengekstraknya dengan
tinggi busa yang baik adalah pada formula cake yang berisi campuran paraffin padat,
III 5%. asam lemak bebas, lemak netral dan minyak
mineral yang mungkin ada. Jumlah asam
lemak pada semua formula sabun
TABEL 16. Hasil Uji Anova transparan lebih dari 70 % artinya sabun
memenuhi ketentuan dalam SNI 06-3532-
Sum
1994.
of
Squar Mean
es Df Square F Sig. Hasil uji asam lemak dalam pada tabel
Between 30,27 dibawah ini :
6,345 2 3,172 ,001
Groups 5
Within
,629 6 ,105
Tabel 17. Hasil Uji Asam Lemak
Groups
Total 6,974 8
Uji asam lemak (%)
uji kadar air
Replikasi Formula I Formula II Formula Standar
III
Pada tabel perhitungan One Way 1 68,62 % 70,54 % 76,51 %
Anova diatas didapatkan F hitung 30,275 > 2 68,22 % 70,11 % 76,29 % >70 %
F tabel 5,14 yang artinya bahwa hipotesis (SNI,
3 68,29 % 70,04 % 76,07 %
diterima. Artinya terdapat pengaruh
Rata-rata 68,25 % 70,23 % 76,29 % 1994)
konsentrasi cocamid DEA terhadap sifat
fisik uji kadar air sabun padat transparan
minyak atsiri bunga kenanga (Cananga
Keterangan:
odarata).
1. Formula I adalah
konsentrasi cocamid DEA
15.50

3%
15.00
Mean of uji kadar air

14.50

14.00

13.50

formula I 3% formula II 4% formula III 5%


formula
formula I 70,33, formula II sebesar 73,56
Sum of dan formula III 75,52. Jadi nilai tinggi busa
Square Mean
s Df Square F Sig. yang baik adalah pada formula III 5%.
Between 356,21
40,442 2 20,221 ,000 Tabel 19. Uji Anova Asam Lemak
Groups 6
Within
,341 6 ,057
Groups
Total 40,783 8
2. Formula II adalah
konsentrasi cocamid DEA
4%
3. Formula III adalah
konsentrasi cocamid DEA Pada tabel perhitungan One Way
5% Anova diatas didapatkan F hitung 356,216
> F tabel 5,14 yang artinya bahwa hipotesis
Pada tabel diatas terlihat bahwa nilai
diterima.. Artinya terdapat pengaruh
rata-rata pada formula I sebesar 68,25 %,
konsentrasi cocamid DEA terhadap sifat uji
sedangkan formula II sebesar 70,23 % dan
asam lemak air sabun padat transparan
formula III mempunyai jumlah asam lemak
minyak atsiri bunga kenanga (Cananga
paling tinggi sebesar 76,29 %. Peningkatan
odarata).
jumlah asam lemak pada formula III
disebabkan karena pengaruh penambahan
konsentrasi cocamid DEA . 76.00

75.00
Mean of uji asam lemak

Cocamid DEA merupakan surfaktan 74.00

yang dihasilkan dari minyak atau lemak


73.00

72.00

kelapa (Fachmi, 2008), sehingga dengan 71.00

adanya penambahan cocamid DEA pada 70.00

sabun transparan dapat mempengaruhi formula I 3% formula II 4%


formula
formula III 5%

kenaikan jumlah asam lemak. Penurunan


jumlah asam lemak pada formula II dan I Gambar 3. Grafik uji asam
disebabkan karena asam lemak terikat kuat lemak
pada proses penyabunan dengan NaOH
sehingga asam lemaktidak terikat kuat Pada grafik diatas menunjukan bahwa
dengan NaOH maka asam lemak yang formula III mempunyai jumlah asam lemak
berada dalam jumlah bebas semakin besar yang paling tinggi yaitu sebesar 75,46 %
dan dapat meningkatkan jumlah asam dan pada formula II dan I jumlah asam
lemak dalam sabun mandit ransparan. Hasil lemak semakin menurun yaitu 73,56% dan
jumlah asam lemak yang ada pada sabun 70,33%. Peningkatan jumlah asam lemak
transparan minyak atsiri bunga kenanga pada formula III disebabkan karena
telah memenuhi standar syarat mutu sabun pengaruh penambahan surfaktan cocamid
mandi dari SNI. DEA.

Tabel 18. Hasil Analisis Descriptive Uji Uji Alkali Bebas


Asam Lemak
Alkali bebas adalah asam lemak yang
Descriptives
berada dalam sabun, tetapi yang tidak
uji asam lemak
95% Confidence Interval for terikat sebagai senyawa natrium ataupun
Mean
N MeanStd. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper BoundMinimumMaximum
trigliserida (lemak netral). Tujuan dari
formula I 3% 3 70,3333
formula II 4% 3 73,5667
,15275 ,08819 69,9539 70,7128 70,20 70,50 kadar asam lemak yaitu untuk mengetahui
,30551 ,17638 72,8078 74,3256 73,30 73,90
formula III 5% 3 75,5200 ,15875 ,09165 75,1257 75,9143 75,40 75,70 apakah sabun yang dibuat dapat digunakan
Total 9 73,1400 2,27638 ,75879 71,3902 74,8898 70,20 75,70
pada kulit tanpa menimbulkan iritasi.
Pada tabel descriptive statistik diatas, Standar kadar alkali bebas dihitung sebagai
terlihat nilai rata-rata uji kadar air untuk
NaOH yaitu kurang dari 0,1 % (SNI 06- 2 Formula II adalah
3532-1994). konsentrasi cocamid DEA
4%
Pembuatan larutan HCl 0,1 N dilakukan 3 Formula III adalah
dengan menentukan dulu beberapa konsentrasi cocamid DEA
normalitas pada HCl dengan Cara : 5%
Menentukan molaritas pada HCl pekat Tabel diatas terlihat bahwa nilai rata-
rata pada formula I sebesar 0,088 %,
M = Pengenceran HCL 0,1 N formula II sebesar 0,055 % dan formula III
% sebesar 0,069 %. Adanya alkali bebas pada
M1 = ketiga formula tersebut disebabkan karena
, %
air yang digunakan untuk melarutkan
= NaOH terlalu sedikit, sehingga NaOH yang
,
ditambahkan sabun mandi transparan
= 77,4 M memiliki konsentrasi yang pekat , selain itu
adanya alkali bebas dalam sabun mandi
transparan juga disebabkan oleh konsentrasi
alkali yang berlebihan pada penyabunan
1. Menentukan berapa banyak (Qisti, 2009). Kadar alkali bebas maksimal
HCl pekat yang harus adalah 0,1%. Sabun yang mempunyai kadar
ditambahkan, dengan cara alkali bebas > 0,1% dapat mengakibatkan
M1 . V1 = M2 . V2 iritasi kulit (Fachmi, 2008). Sehingga
semua formula pada uji kadar alkali bebas
10,2 . V1 = 0,1 . 100 pada sabun mandi transparan bunga
kenanga memenuhi standar persyaratan
10,2 V1 = 10 mutu sabun mandi Standar Nasional
Indonesia.
V1 = 102 / 1 ml
Tabel 21. Hasil Analisis Descriptive Uji
Alkali Bebas
Hasil uji kadar alkali bebas
dalam pada tabel dibawah ini : Descriptives

uji alkali bebas


95% Confidence Interval for
Tabel 20. Hasil Uji Kadar Alkali Bebas Mean
N MeanStd. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Minimum Maximum
formula I 3% 3 ,0550 ,00500,00289 ,0426 ,0674 ,05 ,06
Replikasi Uji kadar alkali bebas (%) Standar formula II 4% 3 ,0693 ,01665,00961 ,0280 ,1107 ,06 ,09
Formula Formula Formula formula III 5%3 ,0880 ,00800,00462 ,0681 ,1079 ,08 ,10
Total 9 ,0708 ,01723,00574 ,0575 ,0840 ,05 ,10
I II III
1 0,060 % 0,088 % 0,096 % Pada tabel descriptive statistik diatas,
2 0,055 % 0,064 % 0,088 % Maksimal terlihat nilai rata-rata uji kadar air untuk
3 0,050 % 0,056 % 0,080 % 0,1 % formula I 0,88, formula II sebesar 0,55 dan
Rata-rata 0,055 % 0,069 % 0,088 % (SNI, formula III 0,69. Jadi nilai tinggi busa yang
1994) baik adalah pada formula III 5%.

Tabel 22. Uji Alkali Bebas


Keterangan:

1. Formula I adalah
konsentrasi cocamid DEA
3%
ANOVA

uji alkali bebas


Sum of
Squares df Mean Square F
Between Groups ,002 2 ,001 6,727
Within Groups ,001 6 ,000
Total ,002 8 Formula I Formula II Formula III
Kriteria Ni Ʃ Ʃ Ʃ
Ʃ Ʃ Ʃ
Pada tabel perhitungan One Way Respon lai Resp Resp Resp
Nilai Nilai Nilai
Anova diatas didapatkan F hitung 6,727 > on on on
F tabel 5,14 yang artinya bahwa hipotesis Sangat
diterima.. Artinya terdapat pengaruh 5 - - - - - -
suka
konsentrasi cocamid DEA terhadap sifat Suka 4 3 12 5 20 8 32
fisik alkali bebas sabun padat transparan Agak
minyak atsiri bunga kenanga (Cananga 3 3 9 4 12 5 15
suka
odarata).
Tidak
2 9 18 6 12 2 4
suka
0.09

Sangat
0.08
tidak 1 - - - - - -
Mean of uji alkali bebas

0.07
suka

0.06
Total Nilai 39 44 51
Gambar 4. Grafik uji kadar alkali
0.05
bebas formula I 3% formula II 4% formula III 5%
formula

Pada grafik diatas menunjukan


bahwa pada formula I alkali bebas yang
paling tinggi sebesar 0,08% sedangkan
formula II mengalami penurunan signifikan
sebesar 0,05% dan sedangakan formula II
mengalami kenaikan sebesar 0,06%.
Hasil uji kesukaan dalam pada
Adanya alkali bebas pada ketiga formula
tersebut disebabkan oleh konsentrasi alkali tabel dibawah ini :
yang berlebihan pada proses penyabunan
Tabel 23. Hasil Uji Kesukaan
(Qisti, 2009).

Uji Kesukaan
Keterangan skala nilai :
Pada uji kesukaan konsumen yang
dilakukan terhadap 15 orang panelis. Nilai 1 = sangat tidak suka
Panelis dimintakan pendapatnya tentang Nilai 2 = tidak suka
tiga formula sabun padat transparan minyak Nilai 3 = agak suka
atsiri bunga kenanga yang sudah dibuat. Nilai 4 = Suka
Pada uji ini para panelis menilai Nilai 5 = sangat suka
berdasarkan aroma, bentuk, banyaknya
busa, transparansi bentuk dan untuk melihat Pada tabel diatas yang paling banyak
formulasi mana yang lebih baik dalam disukai adalah formula III dengan nilai 51
sediaan sabun transparan minyak kenanga dengan konsentrasi cocamid DEA 5%,
dengan cocamid DEA sebagai surfakt. kemudian disusul formula II dengan nilai
44 dengan konsentrasi cocamid DEA 4%
dan yang memiliki nilai terkecil adalah maka stabilitas busa sabun mandi
formula I dengan nilai 39 pada konsentrasi transparan semakin baik.
cocamid DEA 3%.
Formula III dengan konsentrasi cocamid
DEA 5% , menghasilkan formula paling
baik, karena mempunyai hasil kadar air,
asam lemak, alkali bebas yang memenuhi
persyaratan standar yang baik dalam sabun.

5. Daftar Pustaka
[1]. Hambali, E.,Bunasor, T.K.,Suryani, A.,
dan Kusumah, G.A., 2002.
Aplikasi Dietanolamida Dari
formula I formula II formula III Asam Laurat Minyak Inti Sawit
Pada Pembuatan Sabun
Transparan. J. Tek. Ind. Pert, 15
(2), 46-53.
Gambar 5. Diagram Uji Kesukaan
[2] Rachmawati RC, Rernowati R &
Berdasarkan pada tabel uji Juswono UP. 2013. Isolasi
kesukaan menujukan bahwa minyak atsiri kenanga
formula III yang banyak di (Cananga odarata)
sukai oleh panelis. menggunakan metode destilasi
Kemungkinan hal ini terjadi uap termodifikasi dan
karena formula III aroma, karakteristiknya berdasarkan
bentuk, banyaknya busa, sifat fisik dan KG-SM. Kimia
transparansi bentuk juga lebih Student Journal 1:276-282.
menarik dibandingkan dengan
formula II dan formula I.
Penelitian Muhammad, [3] Qisti, R., 2009. Sifat kimia Sabun
(2013) menujukan bahwa Transparan Dengan
hasil rata-rata nilai uji konsentrasi Yang Berbeda,
kesukaan 15 panelis Skripsi, Fakultas Peternakan,
menujukan bahwa panelis Institut Pertanian Bogor,
lebih suka skala aroma, bentuk, Bogor.
banyaknya busa, transparansi
bentuk dari sabun transparansi
yang dibuat.
[4] Sry Rahayu Eka, 2009. Identifikasi
Hasil Mikroskopik Tumbuhan.
4. Kesimpulan
Lembaga Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian dan
Indonesia, Bogor.
analisa data dari formula sabun padat
transparan minyak atsiri bunga
kenanga (Cananga odarata) dengan
[5] SNI. (1995), Standar Nasional
cocamid DEA dapat disimpulkan
Indonesia Minyak Ylang-Ylang,
bahwa:
Jakarta: Standar Nasional
1. Ada pengaruh konsentrasi pada
Indonesia.
stabilitas busa dalam sediaan
sabun transparan minyak atsiri
bunga kenanga, kareana semakin
besar konsentrasi cocamid DEA
[6] Sinatrya, M., 2009. Sifat organoleptis
Sabun Transparan Dengan
Penambahan Madu,
Skripsi.Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor,
Bogor.

[7] Suryani, A., Hambali, E., dan


kurniadewi, H., 2002. Pada
Pembuatan Sabun Opaque, J.
Tek. Ind. Pert, 15 (2), 40-45.

[8] Wijana, S., 2005. Pembuatan sabun:


Penyabunan dan Konsentrasi
Dektrin, Jur. Tek. Per, 6 (3),
193-202.

You might also like