Sop Penangulangan GHPR

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

PENANGGULANGAN GHPR

No Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

Upt. Puskesmas Rusdin, SKM


Penanae NIP. 197112261992031007

1. Pengertian Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewan
penular rabies terutama anjing, kucing dan kera.Luka gigitan hewan penular
rabies adalah luka yang disebabkan oleh gigitan hewan yang dicurigai dapat
berpotensi menularkan virus rabies

2. Tujuan  Sebagai acuan untuk mencegah penularan virus rabies, serta mengurangi
resiko infeksi virus rabies
 Sebaagi acuan untuk menanggulangi penularan virus rabies dari hewan ke
manusia

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor :

4. Referensi  Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas tahun 2007


 Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Situasi dan Analisis
Rabies tahun 2014

5. Prosedur/ Langkah-  Alat dan bahan


Langkah 1. Kran dengan air bersih yang mengalir
2. Kasa steril
3. Sarung tangan bersih
4. Needle dan spuit 1 cc
5. Kapas alkohol
6. Sabun
7. Pinset sirugik dan anatomis
8. Gunting jaringan
9. Gunting perban
10. Cairan antiseptik
11. Kom
12. Bengkok
13. Vaksin anti rabies
14. Serum anti rabies jika tersedia

1
15. Plaster
16. Cairan steril atau NaCl
17. Salep antibiotik atau sufratul
 Perawatan luka gigitan
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan bersih
2. Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air (sebaiknya air yang
mengalir), dengan sabun atau detergent selama 10 – 15 menit, bila perlu
gunakan kasa untuk membantu membersihkan.
3. Keringkan luka dengan kasa steril.
4. Ganti sarung tangan yang basah dengan sarung tangan bersih yang baru.
5. Beri antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain) pada
luka.
6. Nilai besarnya luka, usahakan membersihkan luka sebersih mungkin,
dengan menggunakan pinset, kasa dan cairan antiseptik. Luka gigitan
tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi jika sangat
diperlukan dan hanya berupa jahitan situasonal.
7. Setelah luka sudah bersih, tutup dengan menggunakan sufratul atau salep
antibiotik, lalu tutup dengan kasa dan plaster.
8. Suntikan VAR karena termasuk luka beresiko infeksi dan anjing terbukti
terinfeksi rabies.
9. Jika pasien dinilai belum membutuhkan suntikan VAR/SAR maka pasien
dan hewan yang dicurigai diobservasi selama 2 minggu dari gigitan atau
dapat dikonfirmasi dengan dokter hewan setempat, jika memungkinkan
maka spesimen otak hewan dicurigai/penular rabies dibawa ke
laboratorium untuk diperiksa. Apabila hewan mati maka, pasien harus
mendapat suntikan VAR/SAR, sesuai dengan resiko yang ada.
 Prosedur penyuntikan VAR (dilakukan 2 orang)
1. Petugas mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan.
2. Bersihkan area deltoit kiri dan kanan pasien dengan kapas alkohol secara
memutar dari arah dalam ke luar.
3. Dengan bantuan perawat kedua atau asisten suntikan VAR secara
bersamaan pada deltiot kanan dan kiri secara intra muscular. Dosis untuk
dengan 4 kali pemberian yaitu hari ke 0 (dua kali pemberian sekaligus),
hari ke 7 satu kali pemberian dan hari ke 21 satu kali pemberian.
4. Tarik jarum suntik keluar, tekan daerah suntikan beberapa saat.
5. Tutup kembali spuit dan lepaskan needle dari spuit lalu, buang needle dan
spuit terpisah sesuai tempatnya pada sampah medis.
6. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
7. Tanyakan kondisi pasien dan catat tindakan.
8. Jika SAR juga tersedia dan pasien beresiko tinggi maka VAR dan SAR
dapat diberikan secara bersamaan, cara pemberiannya sama diatas. Dosis
untuk anak dan dewasa sama yaitu Dasar 0,5 ml dengan 4 kali pemberian
yaitu hari ke 0 (dua kali pemberian sekaligus), hari ke 7 satu kali
pemberian dan hari ke 21 satu kali pemberian. Ulangan 0,5 ml pada anak
dan dewasa pada hari ke 90.
9. Apabila pasien dinilai membutuhkan SAR namun tidak terdapat SAR
2
pasien dapat dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan yang memiliki SAR,
setelah luka dirawat.

6. Bagan Alir  Perawatan luka gigitan

Cuci tangan dan


kenakan sarung
tangan bersih

Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air (sebaiknya air
yang mengalir), dengan sabun atau detergent selama 10 – 15 menit,
bila perlu gunakan kasa untuk membantu membersihkan

Ganti sarung tangan yang basah dengan sarung tangan bersih yang
baru

Beri antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain)


pada luka

Nilai besarnya luka, usahakan membersihkan luka sebersih


mungkin, dengan menggunakan pinset, kasa dan cairan antiseptik.
Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi
jika sangat diperlukan dan hanya berupa jahitan situasonal

Setelah luka sudah bersih, tutup dengan menggunakan sufratul atau


salep antibiotik, lalu tutup dengan kasa dan plaster

suntikan VAR karena termasuk luka beresiko infeksi dan anjing


terbukti terinfeksi rabies

Ganti sarung tangan yang basah dengan sarung tangan bersih yang
baru

3
 Prosedur penyuntikan VAR (dilakukan 2 orang

4
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan

Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

Tanyakan kondisi pasien dan catat tindakan

Jika SAR juga tersedia dan pasien beresiko tinggi maka VAR
dan SAR dapat diberikan secara bersamaan, cara
pemberiannya sama diatas. Dosis untuk anak dan dewasa
sama yaitu Dasar 0,5 ml dengan 4 kali pemberian yaitu hari ke
0 (dua kali pemberian sekaligus), hari ke 7 satu kali pemberian
`
dan hari ke 21 satu kali pemberian. Ulangan 0,5 ml pada anak
dan dewasa pada hari ke 90

Apabila pasien dinilai membutuhkan SAR namun tidak


terdapat SAR pasien dapat dirujuk ke pusat pelayanan
kesehatan yang memiliki SAR, setelah luka dirawat

1. Ruang Tindakan
8. Unit terkait

9. Dokumen terkait. 1. Rekam Medis

10. Rekaman historis


No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal mulai di
perubahan
berlakukan

5
6

You might also like