Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
PEMBUATAN DAN PENGENCERAN
LARUTAN

NAMA :
NIM :
KELAS :
KELOMPOK :
ASISTEN :

Pas foto 3 x 4

JURUSAN THP/TIP/TEP (KEPANJANGAN)


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
MATERI 2
PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN

1. PRE-LAB
1. Jelaskan prinsip pembuatan larutan. Sebutkan komponen penyusun dan sifat
dari komponen penyusunnya!

Prinsip larutan yang pertama adalah menentukan massa larutan dengan rumus
perhitungan yang sesuai. Selanjutnya Menimbang larutan dengan timbangan analitik
secara akurat serta menyiapkan larutan aquades. Lalu mencampurkan larutan
Bersama dengan ke dalam gelas beaker lalu memasukkan larutan ke dalam labu ukur.
Sebelum digoyangkan, aquades perlu ditambahkan sampai batas labu ukur (bisa
menggunakan pipet tetes untuk memudahkan mengukuran sesuai miniskus bawah).
Terakhir kocok labu ukur secara perlahan sehingga larutan tercampur merata.
(Haryanto, 2018).

2. Jelaskan prinsip pengenceran larutan dan tuliskan rumusnya!

Prinsip pengenceran larutan yaitu menentukan volume sebuah larutan yang


hendak diencerkan lalu menambahkan aquades yang bekerja sebagai pelarut
(menghitung volume dengan rumus yang tepat). Dalam melakukan pengenceran
larutan, penambahan lebih banyak pelarut ke dalam larutan akan mengubah
konsentrasi larutan tanpa mengubah jumlah mol zat terlarut yang terdapat
dalam larutan (Haryanto, 2018). Rumus:

M x Vi = M₂ x V₂
V₁ volume larutan standar yang diencerkan
V₂: volume larutan pengenceran M: konsentrasi larutan yang diencerkan
M₂: konsentrasi larutan pengenceran
3. Jelaskan pengertian dari konsentrasi!

Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan jelas


perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Kelarutan dapat kecil atau besar
sekali, dan jika jumlah zat terlarut melewati titik jenuh, zat itu akan keluar
(mengendap di bawah larutan). Dalam kondisi tertentu suatu larutan dapat
mengandung lebih banyak zat terlarut dari pada dalam keadaan jenuh. semakin besar
nilai konsentrai larutan maka energi yang digunakan juga akan semakin besar dan
waktu yang diperlukan larutan untuk mencapai kenaikan suhu yang ditentukan akan
semakin besar (Putri dkk., 2017).

4. Jelaskan yang dimaksud dengan molaritas, molalitas, ppm, dan ppb!

PPM (parts per million) adalah satuan konsentrasi, sedangkan PPB (parts per
billion) adalah satuan yang digunakan sebagai satuan nirdimensi dari pecahan yang
sangat kecil,. Contohnya larutan dengan konsentrasi 21 ppm berarti setiap 1.000.000
bagian larutan hanya ada 21 bagian zat terlarut, jika dinyatakan dalam pecahan,
konsentrasi yaitu 21/1000000 atau 0.000021. Pada satuan ini sering digunakan untuk
menghindari kesulitan dalam menuliskan pecahan yang sangat kecil atau deret angka
nol yang panjang.

5. Jelaskan pengenceran dari larutan H2SO4 pekat!

Tahap Pengenceran Larutan H2SO4 dilakukan dengan cara mengencerkan larutan


H2SO4 dengan ditambahkan aquades, dengan perhitungan rumus molaritas yang
sesuai. Pertama mengambil asam sulfat menggunakan pipet ukur (dengan bantuan
bulb) lalu memasukkan ke dalam labu ukur (bisa menggunakan pipet ukur 1 mL untuk
ukuran asam sulfat yang kecil), selanjutnya menambahkan aquades sesuai tanda
batas dengan bantuan corong. Terakhir larutan dihomogenkan dengan cara menutup
labu ukur dan dibolak-balik sambil ditahan tutupnya hingga benar-benar tercampur
(Haryanto, 2018)
6. Jelaskan pembuatan larutan dari padatan murni
Membuat larutan dari padatan dimulai dengan menghitung molaritas zat padat.
Stelah mengetahui jumlah padatan maka bisa memulai membuat larutan dari
padatan dengan cara: Menimbang larutan dengan timbangan analitik secara akurat
(dengan gelas arloji sebagai wadah padatan) Lalu mencampurkan larutan Bersama
dengan aquades atau zat pelarut lainnya ke dalam gelas beaker lalu mengaduknya
agar tercampur. Setelah itu memasukkan larutan ke dalam labu ukur. Sebelum
digoyangkan, aquades perlu ditambahkan sampai batas labu ukur. Terakhir tutup labu
ukur lalu bolak balik labu ukur secara perlahan agar larutan tercampur merata
(Haryanto, 2018)

7. Sebutkan dan jelaskan pengaplikasian larutan dalam teknologi pertanian!


(minimal 2)
Larutan sangat berperan penting dalam proses pengolahan pangan. Salah satu
manfaat larutan dalam proses pangan yaitu menghilangkan racun pada bahan
makanan agar dapat dikonsumsi dengan man, contih larutan dan konsentrasi NaHCO3
digunakan untuk penurunan kadar sianida beracun pada ubi kayu (Hutami dkk., 2018).

Rasa kelat pada buah biasanya disebabkan oleh tanin. Tanin merupakan senyawa
fenol yang larut dalam air. Tanin yang terdapat pada buah tanjung bisa dihilangkan
dengan cara merendam buah tersebut dengan larutan kapur sirih (CaOH2). Lama
perendaman buah tanjung berpengaruhsangat nyata terhadap rasa,
berpengaruh nyataterhadap tekstur permen jelly yang kenyal (Husna dkk.,
2018).
2. Tinjauan Pustaka
1. Aquades
Akuades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat pengotor
sehingga bersifat murni dalam laboratorium. Akuades berwarna bening, tidak berbau,
dan tidak memiliki rasa. Akuades biasa digunakan untuk membersihkan alatalat
laboratorium dari zat pengotor. Air murni diperoleh dengan cara destilasi, tujuan dari
distilasi yaitu memperoleh cairan murni dari cairan yang telah tercemari zat terlarut,
atau bercampur dengan cairan lain yang berbeda titik didihnya. Cairan yang
dikehendaki dididihkan hingga menguap kemudian uap diembunkan melalui
kondensor, sehingga uap mencair kembali.

Akuades merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir semua cairan
yang umum dijumpai. Senyawa yang segera melarut di dalam akuades mencakup
berbagai senyawa organik netral yang mempunyai gugus fungsional polar seperti gula,
alkohol, aldehida, dan keton. Kelarutannya disebabkan oleh kecenderungan molekul
akuades untuk membentuk ikatan hidrogen dengan gugus hidroksil gula dan alkohol
atau gugus karbonil aldehida dan keton (Khotimah dkk., 2017)

2. NaCl
NaCl (Natrium Klorida) adalah nama senyawa dari garam dapur, Sejenis
mineral yang lazim dikonsumsi manusia. Bentuknya kristal putih, seringkali
dihasilkan dari air laut. dan memiliki titik lebur 800,4°C dan titik didih 1413°C
(Sigit, et al. 2005).

3. H2SO4
Larutan elektrolit H2SO4 Asam sulfat merupakan salah satu asam mineral
(anorganik) yang tergolong asam kuat. Asam sulfat murni tidak berwarna, berupa
cairan kental yang membeku pada suhu 10,4˚C dan mendidih pada suhu 279,6˚C.

Dalam memprodusi larutan asam sulfat (H2SO4) terdapat 3 tahap dalam


pembuatannya, yaitu: 1. Tahap 1 : Pembuatan sulfure dioxide, Pembuatan sulfure
trioxide, Penyerapan SO3 dalam bentuk asam sulfat.
4. HCl 37%
Asam klorida merupakan asam kuat yang paling tidak berbahaya dibandingkan
dengan asam kuat lainnya karena mengandung ion klorida yang tidak reaktif dan tidak
beracun. Asam klorida diproduksi dalam bentu larutan 38 % HCl (pekat). Konsentrasi
HCl yang sangat optimal untuk pengantar produk adalah 30 % sampai 34 %. Oleh
sebab itu, asam klorida merupakan reagen pengasaman yang sangat baik . Asam
klorida akan bereaksi dengan oksida logam menghasilkan garam dan air (Pratomo
dkk, 2013).

5. Etanol 96%
Etanol berwujud cair tak berwarna dan tak mmemiliki bau. Dalam hal
penyarian, pemisahan senyawa dari matriks atau simplisia dengan pelarut yang
cocok . etanol memiliki kelebihan dibandingkan dengan air dan
methanol .Etanol sebagai pelarut memiliki kelebihan diantaranya adalah tidak
beracun, netral, absorbsinya baik, memerlukan panas yang lebih sedikit untuk
proses pemekatan, dan zat pengganggu yang larut terbatas. etanol dan air
digunakan sebagai pelarut karena bersifat polar, universal dan mudah didapat
(Fathonah, 2019).

You might also like