Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

LAPORAN MINGGUAN

ANALISIS DATA KATEGORIK

Nama : Virgilius Daton Balamakin


Nim : 201064018
Matakuliah : Analisis Data Kategorik
Modul Ke- :2
Kelompok :A
Nama Aslab :
1. Yakobus Adventianus Nong
2. Mercynanda Yuliany Alang

JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS SAINS TERAPAN
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2022
I. DATA PERCOBAAN
1) Suatu penelitian ingin melihat apakah ada hubungan golongan pelajar (SMP dan
SMA) dengan sikap terhadap tawuran (setuju dan tidak setuju), serta ingin melihat
apakah ada perbedaan antara golongan pelajar dengan kecenderungan sikap terhadap
tawuran, berikut adalah datanya :
Golongan Pelajar
Pendapat SMP SMA Total
Setuju 60 70 130
Tidak Setuju 90 50 140
Total 150 120 270
2) Data berikut ini adalah laporan dari Physicians’ Health Study Research Group di
Harvard Medical School tentang hubungan antara konsumsi Kortikosteriod dengan
terjadinya sesak nafas, dengan peserta pada penelitian ini adalah perempuan.

Sesak Nafas
Group Ya Tidak
Kortikosteriod 189 10,845
Bronkodilator 104 10,933
3) Data kepolisian di sebuah kota berisikan data 189 orang yang diklasifikasikan
berdasarkan location of injury, type of injury, dan fatal injury.
Fatal Injury
Location Of Injury Type of injury Total
Yes No
Victim's Home Suicide 50 22 72
Accident 18 32 50
Friend's Home Suicide 12 14 26
Accident 14 27 41
II. RUMUSAN MASALAH
1. Rumusan masalah untuk soal nomor pertama :
a) Apakah terdapat perbedaan proporsi pelajar SMP yang setuju dengan adanya
tawuran dengan pelajar SMA yang setuju dengan adanya tawuran?
b) Apakah proporsi Pelajar SMP yang setuju dengan adanya tawuran lebih besar
daripada pelajar SMA yang setuju dengan adanya tawuran? Apakah tingkat
pendidikan mempengaruhi pemikiran mengenai setuju atau tidaknya tawuran?
c) Hitunglah odds ratio (pelajar SMP yang setuju dengan adanya tawuran dan pelajar
SMA yang setuju dengan adanya tawuran) serta interval kepercayaan 95% untuk
odd ratio tersebut.
2. Rumusan masalah untuk soal nomor kedua :
a) Apakah terdapat perbedaan proporsi antara orang (perempuan)yang mengkonsumsi
Kortikosteroid (obat kosong) dan mengalami Myocardial Infarction (serangan
jantung) dengan orang (perempuan) yang mengkonsumsi Bronkodilator dan
mengalami Sesak nafas?
b) Apakah proporsi orang (perempuan) yang mengkonsumsi Kortikosteroid dan
mengalami Sesak nafas lebih besar daripada proporsi orang (perempuan) yang
mengkonsumsi Bronkodilator dan mengalami Sesak nafas? Apakah mengkonsumsi
Bronkodilator dapat mengurangi resiko terkena sesak nafas pada laki-laki?
c) Hitunglah odds ratio (terjadinya sesak nafas pada orang yang mengkonsumsi
Kortikosteroid terhadap orang yang mengkonsumsi Bronkodilator) serta interval
kepercayaan 95% untuk odd ratio tersebu!
3. Rumusan masalah untuk soal nomor ketiga :
a) Bantulah kepolisian untuk mengetahui apakah ketiga variabel pada data tersebut
saling berinteraksi? (conf.level 95%).
b) Berikan informasi sebanyak-banyaknya dari hasil analisis yang Anda lakukan
terhadap data agar memudahkan dokter mengambil kebijakan untuk pasiennya!
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Pembahasan Untuk soal nomor pertama :
a) Apakah terdapat perbedaan proporsi pelajar SMP yang setuju dengan adanya
tawuran dengan pelajar SMA yang setuju dengan adanya tawuran?
Interpretase Output:
Dari output diatas didapatkan nilai uji chi-square pearson adalah sebesar 8.256 dan
nilai p-value sebesar 0.004062.
Pengujian Hipotesis:
➢ Hipotesis
H0 : P1=P2 (Terdapat adanya perbedaan proporsi pelajar SMP yang setuju
dengan adanya tawuran dengan pelajar SMA yang setuju dengan adanya
tawuran).
H1 : P1≠P2 (Tidak terdapat adanya perbedaan proporsi pelajar SMP yang
setuju dengan adanya tawuran dengan pelajar SMA yang setuju dengan
adanya tawuran).
➢ Taraf Signifikansi
Alpha (α) = 5% (0,05)
➢ Statistik Uji
Diperoleh nilai p-value sebesar 0.004062
➢ Daerah Kritis
Ho di tolak apabila nilai Pvalue < nilai α
➢ Kesimpulan
Berdasarkan hasil output diatas, diperoleh nilai P-value (0.004062) < nilai α
(0.005), Sehingga H0 ditolak yang artinya Tidak terdapat perbedaan proporsi
pelajar SMP yang setuju dengan adanya tawuran dengan pelajar SMA yang
setuju dengan adanya tawuran pada tingkat kepercayaan 95%.
b) Apakah proporsi Pelajar SMP yang setuju dengan adanya tawuran lebih besar
daripada pelajar SMA yang setuju dengan adanya tawuran? Apakah tingkat
pendidikan mempengaruhi pemikiran mengenai setuju atau tidaknya tawuran?
Interpretasi :
Dari output diatas didapatkan nilai uji chi-square pearson adalah sebesar 8.256,
nilai derajat bebas sebesar 1 dan nilai p-value sebesar 0.004062.
Pengujian Hipotesis:
➢ Hipotesis
H0 : P1 ≥ P2 (Apakah proporsi Pelajar SMP yang setuju dengan adanya
tawuran lebih besar daripada pelajar SMA yang setuju dengan adanya
tawuran)
H1 : P1 < P2 (Apakah proporsi Pelajar SMP yang setuju dengan adanya
tawuran lebih kecil daripada pelajar SMA yang setuju dengan adanya
tawuran)
➢ Taraf Signifikansi
Alpha (α) = 5% (0,05)
➢ Statistik Uji
Diperoleh nilai p-value sebesar 0.004062
➢ Daerah Kritis
Ho di tolak apabila nilai Pvalue < nilai α
➢ Kesimpulan
Berdasarkan hasil output diatas, diperoleh nilai P-value (0.004062) < nilai α
(0.005), Sehingga H0 ditolak yang berarti proporsi Pelajar SMP yang setuju
dengan adanya tawuran lebih kecil daripada pelajar SMA yang setuju dengan
adanya tawuran pada tingkat kepercayaan 95%.
c) Hitunglah odds ratio (pelajar SMP yang setuju dengan adanya tawuran dan pelajar
SMA yang setuju dengan adanya tawuran) serta interval kepercayaan 95% untuk
odd ratio tersebut.

Interpretasi Output :
Berdasarkan hasil analis tersebut dapat diketahui bahwa diperoleh nilai odds ratio
sebesar 0.8571429 untuk pelajar SMP yang setuju dengan adanya tawuran dan
untuk nilai kedua sebesar 1.800000 untuk pelajar SMA yang setuju dengan adanya
tawuran dengan connf.level 0.95.
2. Pembahasan untuk soal nommor ke dua :
a) Apakah terdapat perbedaan proporsi antara orang (perempuan) yang mengkonsumsi
Kortikosteroid (obat kosong) dan mengalami Myocardial Infarction (serangan
jantung) dengan orang (perempuan) yang mengkonsumsi Bronkodilator dan
mengalami Sesak nafas?
Interpretase Output:
Dari output diatas didapatkan nilai uji chi-square pearson adalah sebesar 1.3103
dan nilai p-value sebesar 0.2523, selang interval atau interval konfidensi antara
- 0.02815135 sampai 0.10986720.
Pengujian Hipotesis:
➢ Hipotesis
H0 : P1=P2 (Terdapat perbedaan proporsi antara orang (perempuan) yang
mengkonsumsi Kortikosteroid (obat kosong) dan mengalami Myocardial
Infarction(serangan jantung)d engan orang (perempuan) yang
mengkonsumsi Bronkodilator dan mengalami Sesak nafas
H1 : P1≠P2 (Tidak Terdapat perbedaan proporsi antara orang (perempuan)
yang mengkonsumsi Kortikosteroid (obat kosong) dan mengalami
Myocardial Infarction(serangan jantung)dengan orang(perempuan)
yang mengkonsumsi Bronkodilator dan mengalami Sesak nafas)
➢ Taraf Signifikansi
Alpha (α) = 5% (0,05)
➢ Statistik Uji
Diperoleh nilai p-value sebesar 0.2523
➢ Daerah Kritis
Ho di tolak apabila nilai Pvalue < nilai α
➢ Kesimpulan
Berdasarkan hasil output diatas, diperoleh nilai P-value (0.2523) > nilai α
(0.005), Sehingga H0 tidak ditolak yang artinya Terdapat perbedaan proporsi
antara orang (perempuan) yang mengkonsumsi Kortikosteroid (obat kosong)
dan mengalami Myocardial Infarction (serangan jantung)dengan
orang(perempuan) yang mengkonsumsi Bronkodilator dan mengalami Sesak
nafas) pada tingkat kepercayaan 95%.
b) Apakah proporsi orang (perempuan) yang mengkonsumsi Kortikosteroid dan
mengalami Sesak nafas lebih besar dari pada proporsi orang(perempuan) yang
mengkonsumsi Bronkodilator dan mengalami Sesak nafas? Apakah mengkonsumsi
Bronkodilator dapat mengurangi resiko terkena sesak nafas pada perempuan?

Pengujian Hipotesis:
➢ Hipotesis
H0 : P1 ≥ P2 (Apakah Proporsi orang (perempuan) yang mengkonsumsi
Kortikosteroid dan mengalami Sesak nafas lebih besar dari pada proporsi
orang(perempuan) yang mengkonsumsi Bronkodilator dan mengalami
Sesak nafas?)
H1 : P1 < P2 (Apakah Proporsi orang (perempuan) yang mengkonsumsi
Kortikosteroid dan mengalami Sesak nafas lebih kecil dari pada proporsi
orang(perempuan) yang mengkonsumsi Bronkodilator dan mengalami
Sesak nafas?)
➢ Taraf Signifikansi
Alpha (α) = 5% (0,05)
➢ Statistik Uji
Diperoleh nilai p-value sebesar 0.2523
➢ Daerah Kritis
Ho di tolak apabila nilai Pvalue < nilai α
➢ Kesimpulan
Berdasarkan hasil output diatas, diperoleh nilai P-value (0.2523) > nilai
α(0.005), Sehingga H0 tidak ditolak yang berarti Proporsi orang (laki-laki)
yang mengkonsumsi Kortikosteroid dan mengalami Sesak nafas lebih besar
dari pada proporsi orang(perempuan) yang mengkonsumsi Bronkodilator dan
mengalami Sesak nafas pada tingkat kepercayaan 95%
c) Hitunglah odds ratio (terjadinya sesak nafas pada orang yang mengkonsumsi
Kortikosteroid terhadap orang yang mengkonsumsi Bronkodilator) serta interval
kepercayaan 95% untuk odd ratio tersebu!
Berdasarkan hasil analis tersebut dapat diketahui bahwa diperoleh nilai odds ratio
sebesar 17.427386 untuk sesak nafas pada orang yang mengkonsumsi
Kortikosteroid dan untuk nilai kedua sebesar 9.512485 untuk orang yang
mengkonsumsi Bronkodilator serta dengan connf.level 0.95.
3. Pembahasan untuk soal nomor ke tiga :
Berikut ini adalah penyelesaian untuk nomor a dan b

Interpretasi Output:
- Berdasarkan variabel “Lokasi Cedera atau Location_Of_Injury” untuk “Rumah
Korban atau Victim’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe cedera atau
Tipen Of Injury” pada bagian “Bunuh Diri atau Suicide” diperoleh sebanyak 50
orang yang mengalami “cedera fatal atau Yes Fatal Injury”
- Berdasarkan variabel “Lokasi Cedrea atau Location Of Injury” untuk “Rumah
Korban atau Victim’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe cedera atau
Tipe Of Injury” pada bagian “Kecelakaan atau Accident” diperoleh sebanyak 22
orang yang mengalami “cedera fatal atau Yes Fatal Injury”
- Berdasarkan variabel “Lokasi Cedrea atau Location Of Injury” untuk “Rumah
Korban atau Victim’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe cedera atau
Tipe Of Injury” pada bagian “Bunuh Diri atau Suicide” diperoleh sebanyak 18
orang yang tidak mengalami “cedera fatal atau No Fatal Injury”
- Berdasarkan variabel “Lokasi Cedera atau Location Of Injury” untuk “Rumah
Korban atau Victim’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe cedera atau
Tipe Of Injury” pada bagian “Kecelakaan atau Accident” diperoleh sebanyak 32
orang yang tidak mengalami “cedera fatal atau No Fatal Injury”
- Berdasarkan variabel “Lokasi Cedera atau Location Of Injury” untuk “Rumah
Teman atau Friend’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe cedera atau
Tipe Of Injury” pada bagian “Bunuh Diri atau Suicide” diperoleh sebanyak 12
orang yang mengalami “cedera fatal atau Yes Fatal Injury”
- Berdasarkan variabel “Lokasi Cedrea atau Location Of Injury” untuk “Rumah
Teman atau Friend’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe cedera atau
Tipe Of Injury” pada bagian “Kecelakaan atau Accident” diperoleh sebanyak 14
orang yang mengalami “cedera fatal atau Yes Fatal Injury”
- Berdasarkan variabel “Lokasi Cedrea atau Location Of Injury” untuk “Rumah
Teman atau Friend’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe cedera atau
Tipe Of Injury” pada bagian “Bunuh Diri atau Suicide” diperoleh sebanyak 14
orang yang tidak mengalami “cedera fatal atau No Fatal Injury”
- Berdasarkan variabel “Lokasi Cedera atau Location Of Injury” untuk “Rumah
Teman atau Friend’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe cedera atau
Tipe Of Injury” pada bagian “Kecelakaan atau Accident” diperoleh sebanyak 27
orang yang tidak mengalami “cedera fatal atau No Fatal Injury”

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa untuk Variabel “Lokasi Cedera atau
Location Of Injury” pada bagian “Rumah Korban atau Victim’s Home” diperoleh
nilai odds rasio sebesar 4.040404 artinya bahwa odds “location of injury in
victim’s home” dengan “type of injury is suicide” mengalami “yes fatal injury”
sebesar 4.040404 kali, odds “location of injury in victim’s home” dengan “type of
injury is accident”. Sedangkan pada bagian “Rumah Teman atau Friend’s Home”
diperoleh nilai odds rasio sebesar 1.653061 artinya bahwa odds “location of injury
in friend’s home” dengan “type of injury is suicide” mengalami “yes fatal injury”
sebesar 1.653061 kali, odds “location of injury in friend’s home” dengan “type of
injury is accident”.

Berdasarkan hasil otuput diatas, dilihat bahwa interval konfidensi (955) antara
1.594222 sampai 5.307110. Estimasi sampel untuk common odds ratio sebesar
2.90873 dengan alternatif hipotesis yang digunakan adalah common odds ratio ≠ 1.
Maksud dari common odss ratio adalah untuk mengukur hubungan antara variabel
X (Tipe cedera atau tipe of injury) dan variabel Y(Fatal Injury)dengan
mengontrolnya adalah variabel Y (Fatal Injury).
Pengujian Hipotesis:
➢ Hipotesis
H0 : (Tidak ada hubungan atau tidak saling berinteraksi antar variabel
(variabel “Lokasi Cedera atau Location Of Injury”, variabel “Tipe cedera
atau Tipe Of Injury”, dan variabel “Fatal Injury” )
H1 : (Ada hubungan atau saling berinteraksi antar variabel (variabel “Lokasi
Cedera atau Location Of Injury”, variabel “Tipe cedera atau Tipe Of
Injury”, dan variabel “Fatal Injury”)
➢ Taraf Signifikansi
Alpha (α) = 5% (0,05)
➢ Statistik Uji
• P-value = 0.0007408
• Mantel-Haenszel X-squared (Q*) = 11.384
• 𝝌2(0,95;1) = 3,8415
➢ Daerah Kritis
Ho ditolak jika nilai p-value < α
Ho ditolak jika Q* > 𝝌2
➢ Kesimpulan
Karena P-value = 0.0007408 < α = 0,05 dan Mantel-Haenszel X-squared (Q*)
= 11.384 > 𝝌2(0,95;1) = 3,8415 maka Ho ditolak yang artinya bahwa ada
hubungan atau saling berinteraksi antar variabel (variabel “Lokasi Cedera atau
Location Of Injury”, variabel “Tipe cedera atau Tipe Of Injury”, dan variabel
“Fatal Injury”) dengan tingkat kepercayaan 95%.
IV. KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk nomor satu diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :
a) Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai P-value (0.004062) < nilai α
(0.005), Sehingga H0 ditolak yang artinya Tidak terdapat perbedaan proporsi
pelajar SMP yang setuju dengan adanya tawuran dengan pelajar SMA yang
setuju dengan adanya tawuran pada tingkat kepercayaan 95%.
b) Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai P-value (0.004062) < nilai α
(0.005), Sehingga H0 ditolak yang berarti proporsi Pelajar SMP yang setuju
dengan adanya tawuran lebih kecil daripada pelajar SMA yang setuju dengan
adanya tawuran pada tingkat kepercayaan 95%.
c) Berdasarkan hasil output dapat diketahui bahwa diperoleh nilai odds ratio sebesar
0.6666667 untuk pelajar SMP yang setuju dengan adanya tawuran dan untuk nilai
kedua sebesar 0.5833333 untuk pelajar SMA yang setuju dengan adanya tawuran
dengan connf.level 0.95
2. Untuk soal nomor dua diperoleh kesimpulan yaitu :
a) Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai P-value (0.2523) > nilai α
(0.005), Sehingga H0 tidak ditolak yang artinya Terdapat perbedaan proporsi
antara orang (perempuan) yang mengkonsumsi Kortikosteroid (obat kosong) dan
mengalami Myocardial Infarction (serangan jantung) dengan orang (perempuan)
yang mengkonsumsi Bronkodilator dan mengalami Sesak nafas) pada tingkat
kepercayaan 95%.
b) Berdasarkan hasil output diatas, diperoleh nilai P-value (0.2523) > nilai α (0.005),
Sehingga H0 tidak ditolak yang berarti Proporsi orang (perempuan) yang
mengkonsumsi Kortikosteroid dan mengalami Sesak nafas lebih besar dari pada
proporsi orang (perempuan) yang mengkonsumsi Bronkodilator dan mengalami
Sesak nafas pada tingkat kepercayaan 95%.
c) Berdasarkan hasil output diatas tersebut, dapat diketahui bahwa diperoleh nilai
odds ratio sebesar 17.427386 untuk sesak nafas pada orang yang mengkonsumsi
Kortikosteroid dan untuk nilai kedua sebesar 9.512485 untuk orang yang
mengkonsumsi Bronkodilator serta dengan connf.level 0.95
3. Untuk soal nomor tiga diperoleh kesimpulan :
a) Berdasarkan output diatas didapatkan, Karena P-value = 0.0007408 < α = 0,05
dan Mantel-Haenszel X-squared (Q*) = 11.384 > 𝝌2(0,95;1) = 3,8415 maka Ho
ditolak yang artinya bahwa ada hubungan atau saling berinteraksi antar variabel
(variabel “Lokasi Cedera atau Location Of Injury”, variabel “Tipe cedera atau
Tipe Of Injury”, dan variabel “Fatal Injury”) dengan tingkat kepercayaan 95%.
b) Informasi-informasi yang didapatkan adalah sebagai berikut :
➢ Berdasarkan variabel “Lokasi Cedera atau Location_Of_Injury” untuk
“Rumah Korban atau Victim’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe
cedera atau Tipen Of Injury” pada bagian “Bunuh Diri atau Suicide”
diperoleh sebanyak 50 orang yang mengalami “cedera fatal atau Yes Fatal
Injury”
➢ Berdasarkan variabel “Lokasi Cedrea atau Location Of Injury” untuk
“Rumah Korban atau Victim’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe
cedera atau Tipe Of Injury” pada bagian “Kecelakaan atau Accident”
diperoleh sebanyak 22 orang yang mengalami “cedera fatal atau Yes Fatal
Injury”
➢ Berdasarkan variabel “Lokasi Cedrea atau Location Of Injury” untuk
“Rumah Korban atau Victim’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe
cedera atau Tipe Of Injury” pada bagian “Bunuh Diri atau Suicide” diperoleh
sebanyak 18 orang yang tidak mengalami “cedera fatal atau No Fatal Injury”
➢ Berdasarkan variabel “Lokasi Cedera atau Location Of Injury” untuk
“Rumah Korban atau Victim’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe
cedera atau Tipe Of Injury” pada bagian “Kecelakaan atau Accident”
diperoleh sebanyak 32 orang yang tidak mengalami “cedera fatal atau No
Fatal Injury”
➢ Berdasarkan variabel “Lokasi Cedera atau Location Of Injury” untuk
“Rumah Teman atau Friend’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe
cedera atau Tipe Of Injury” pada bagian “Bunuh Diri atau Suicide” diperoleh
sebanyak 12 orang yang mengalami “cedera fatal atau Yes Fatal Injury”
➢ Berdasarkan variabel “Lokasi Cedrea atau Location Of Injury” untuk
“Rumah Teman atau Friend’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe
cedera atau Tipe Of Injury” pada bagian “Kecelakaan atau Accident”
diperoleh sebanyak 14 orang yang mengalami “cedera fatal atau Yes Fatal
Injury”
➢ Berdasarkan variabel “Lokasi Cedrea atau Location Of Injury” untuk
“Rumah Teman atau Friend’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe
cedera atau Tipe Of Injury” pada bagian “Bunuh Diri atau Suicide” diperoleh
sebanyak 14 orang yang tidak mengalami “cedera fatal atau No Fatal Injury”
➢ Berdasarkan variabel “Lokasi Cedera atau Location Of Injury” untuk
“Rumah Teman atau Friend’s Home” diperoleh bahwa untuk variabel “Tipe
cedera atau Tipe Of Injury” pada bagian “Kecelakaan atau Accident”
diperoleh sebanyak 27 orang yang tidak mengalami “cedera fatal atau No
Fatal Injury”
➢ Informasi yang didapatkan juga berupa ;
Pada hasil output dapat dilihat bahwa untuk Variabel “Lokasi Cedera atau
Location Of Injury” pada bagian “Rumah Korban atau Victim’s Home”
diperoleh nilai odds rasio sebesar 4.040404 artinya bahwa odds “location of
injury in victim’s home” dengan “type of injury is suicide” mengalami “yes
fatal injury” sebesar 4.040404 kali, odds “location of injury in victim’s
home” dengan “type of injury is accident”. Sedangkan pada bagian “Rumah
Teman atau Friend’s Home” diperoleh nilai odds rasio sebesar 1.653061
artinya bahwa odds “location of injury in friend’s home” dengan “type of
injury is suicide” mengalami “yes fatal injury” sebesar 1.653061 kali, odds
“location of injury in friend’s home” dengan “type of injury is accident”.
V. LAMPIRAN
Berikut adalah langkah-langakh pengerjaan dari nomor satu sampai tiga ;
Untuk soal nomor satu langkah-langkah dalam menyelesaikan soal seperti berikut ini!
➢ Langkah yang pertama yaitu membuka sofware R-studio dan menginputkan data
seperti gambar berikut :

Disini saya menggunakan nama variabel berupa tabelku, setelah di run maka akan
muncul output seperti gambar berikut :

➢ Selanjutnya menjumlahkan semua data yang ada di tabel, menggunakan rumus satau
syntax sebagai berikut :

Dari output diatas didapatkan angka 270 yang artinya bahwa dari data diatas
berjumlah 270.
➢ Selanjutnya menjumlahkan semua baris, berikut adalah syntaxnya :

Dari output diatas didapatkan untuk data yang setujuh berjumlah 130 orang dan tidak
setujih berjumlah 140.
➢ Selanjutnya menjumlahkan semua kolom, berikut adalah syntaxnya :

Dari output diatas, didapatkan untuk data atau total dari siswa SMP berjumlah 150
dan Total dari Siswa SMA berjumlah 120.
➢ Selanjutnya melihat nilai probabiliti dari data diatas :
➢ Selanjutnya melihat nilai probabilitas untuk kolom :

➢ Selanjutnya melihat nilai probabilitas untuk baris :

➢ Selanjutnya menghitung nilai odds ratio :

Selanjutnya langkah-langkah pengerjaan untuk soal nomor dua!


➢ Langkah yang pertama yaitu membuka sofware R-studio dan menginputkan data
seperti gambar berikut :

Disini saya menggunakan nama variabel berupa tabelku2, setelah di run maka akan
muncul output seperti gambar berikut :
➢ Selanjutnya menjumlahkan semua data yang ada di tabel, menggunakan rumus satau
syntax sebagai berikut :

Dari output diatas didapatkan angka 314.778 yang artinya bahwa dari data diatas
berjumlah 314.778.
➢ Selanjutnya menjumlahkan semua baris, berikut adalah syntaxnya :

Dari output diatas didapatkan untuk data kortikosteroid berjumlah 199.845 dan
bronkodilator berjumlah 114.933.
➢ Selanjutnya menjumlahkan semua kolom, berikut adalah syntaxnya :

Dari output diatas, didapatkan untuk data atau total dari orang yang mengalami sesak
nafas berjumlah 293 dan Total dari orang yang tidak sesak nafas adalah berjumlah
21.778.
➢ Selanjutnya melihat nilai probabiliti dari data diatas :

➢ Selanjutnya melihat nilai probabilitas untuk kolom :


➢ Selanjutnya melihat nilai probabilitas untuk baris :

➢ Selanjutnya menghitung nilai odds ratio :

Selanjutnya langkah-langkah pengerjaan untuk soal nomor tiga!


➢ Untuk soal nomor tiga, menginputkan data menggunakan data Array, seperti
gambar berikut.

➢ Selanjutnya menghitung nilai odds ratio dengan apply :

You might also like