Professional Documents
Culture Documents
Sep 3
Sep 3
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB I
TAHUN ANGGARAN
METODE
2021 PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan
Secara garis besar pelaksanaan pekerjaan dilakukan dalam 4 (empat) tahap
yaitu Persiapan & Pendahuluan, Survey Lapangan (Pengumpulan Data Primer),
Analisis Data & Perhitungan serta Analisis dan Perencanaan serta Rencana Anggaran
Biaya. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan terarah, maka dibuat langkah kerja
yang akan dilakukan, seperti terlihat dalam bagan alir pada gambar berikut.
A. Pengukuran Pengikatan
Salah satu kegiatan survei pengukuran adalah pengukuran pengikatan yaitu
pengukuran untuk mendapatkan titik-titik referensi posisi horisontal dan posisi
vertikal.
Peralatan yang Digunakan :
Peralatan yang digunakan untuk kegiatan survei pengukuran pengikatan adalah:
Theodolite T2 atau Total Station & Prisma.
Bak ukur (rambu ukur),
Statif/Trifoot,
Payung untuk melindungi alat jika terjadi hujan
GPS untuk penentuan koordinat UTM di BM,
Formulir data ukur dan alat tulis.
1. Theodolit Digital
Theodolite terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian bawah, bagian tengah, dan
bagian atas. Bagian bawah terdiri dari skrup penyetel yang menyangga suatu tabung
dan plat yang berbentuk lingkaran. Bagian tengah terdiri dari suatu rambu yang
dimasukkan ke dalam tabung, dimana pada bagian bawah sumbu ini adalah sumbu
tegak atau sumbu pertama (S1). Di atas S1 diletakkan lagi plat yang berbentuk
lingkaran yang berjari-jari lebih kecil daripada jari-jari plat bagian bawah. Pada dua
tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca yang disebut nonius (N0). Suatu nivo
diletakkan pada atas plat nonius untuk membuat sumbu tegak lurus. Bagian atas
terdiri dari sumbu mendatar atau sumbu kedua (S2), pada S2 diletakkan plat
berbentuk lingkaran dan dilengkapi skala untuk pembacaan skala lingkaran. Pada
lingkaran tegak ini di tempatkan kedua nonius pada penyangga S2.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan ada dua perbedaan antara lingkaran
mendatar dengan lingkaran vertikal. Untuk skala mendatar titik harus ikut berputar
bila teropong diputar pada S1 dan lingkaran berguna untuk membaca skala sudut
mendatar. Sedangkan lingkaran berskala vertikal baru akan berputar bila teropong
diputar terhadap S2. Pembacaan ini digunakan untuk mengetahui sudut miring.
Cara penggunaan theodolite digital :
1. Cara setting optis
Alat diletakkan di atas patok, paku payung terlihat pada lensa teropong
untuk centering optis.
Pengunci kaki statif dikendurkan, kaki statif ditancapkan ke tanah dan
dikunci atau di kencangkan lagi.
Gelbendungan nivo diatur berada tepat pada tengah lingkaran.
Mengatur salah satu nivo tabung dengan mengatur sekrup pengatur nivo.
Mengatur nivo tabung yang lain.
Mengatur nivo teropong dengan sekrup pengatur nivo teropong.
2. Cara penggunaan alat
Memasukkan baterai ke dalam tempatnya kemudian melakukan centering
optis ke atas.
Menghidupkan display dan atur sesuai keperluan.
Untuk membaca sudut mendatar, arahkan teropong pada titik yang
dikehendaki kemudian membaca pada display.
Untuk membaca sudut vertikal, teropong diarahkan secara vertikal dan
kemudian dibaca pada display.
2. Rambu Ukur
Bentuk rambu mirip dengan mistar kayu yang besar, dilengkapi dengan skala
pembacaan tiap satu sentimeter dan skala besamya merupakan huruf E. Panjang
rambu adalah tiga meter. Bahan rambu ada yang dari kayu maupun alumunium.
Rambu berguna untuk membantu theodolite dalam menentukan jarak secara optis.
Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam memegang rambu harus tegak lurus
terhadap titik yang ditinjau.
3. Patok Kayu
Patok kayu dibuat dari reng ¾ atau bujur sangkar dan panjangnya 90
centimeter yang salah satu ujungnya diruncingkan dan di ujung lainnya di beri paku
payung agar pembacaan nonius lebih akurat.
4. Payung
Payung digunakan untuk melindungi theodolit dari sinar matahari dan hujan.
Sebaiknya payung tersebut bukan terbuat dari bahan logam.
5. Pendulum
Alat ini digunakan untuk membantu dalam meletakkan alat dalam kondisi
tegak lurus terhadap titik yang ditinjau. Karena salah satu syarat utama dalam
pengukuran sudut adalah sumbu vertikal harus tegak lurus sumbu horisontal. Untuk
peralatan modem pendulum diganti dengan cara optis dengan bantuan teropong.
6. Roll Meter
Alat ini digunakan untuk mengukur jarak antar titik dan juga untuk mengukur
tinggi alat. Roll Meter yang dipergunakan ini mempunyai panjang 50 m.
Gambar III-2. Roll Meter
Pengukuran harus dimulai dari titik ikat dan pengukuran poligon harus
tertutup (dimulai dari titik ikat dan berakhir pada titik yang sama atau
ditutuppada titik lain yang sudah diketahui koordinatnya sehingga
kesalahan-kesalahansudut maupun jarak dapat di kontrol).
Pengukuransudut jurusan dengan menggunakan sistem triangulasi.
- Dipakai titik BM sebagai basis.
- Pengukuran jarak basis dengan alat elektronik atau optis (T2 dan
Invarbasis) atausejenis.
- Pengukuran sudut dilakukan dengan 2 (dua) seri biasa - luar biasa.
Selisih sudut antara bacaan tidak boleh lebih dari 10 detik.
Pengamatan azimuth matahari (pengukuran azimuth) dilakukan pada salah
satu BM yangtelah dibuat.
c) Pengukuran Titik Kontrol Horisontal
Titik kontrol yang diukur dilakukan dengan cara poligon tertutup dan
diikatkan pada titik dasar, yaitu Bench Mark yang telah terpasang;
Jalur pengukuran poligon dibuat sedemikian rupa sehingga merupakan kring
(loop) tertutup;
Sudut poligon diukur dalam satu seri ganda.
Gambar III-4. Pengukuran Sudut Jurusan
Pembacaan sudut jurusan dilakukan dalam posisi teropong biasa dan luar
biasa. Spesifikasi teknis pengukuran poligon adalah sebagai berikut:
Jarak antara titik-titik poligon adalah 50 meter.
Alat ukur sudut yang digunakan Theodolite T2.
Alat ukur jarak yang digunakan pita ukur 100 meter.
Jumlah seri pengukuran sudut 4 seri (B1, B2, LB1, LB2)
Selisih sudut antara dua pembacaan < 5” (lima detik)
Ketelitian jarak linier (K1).
d) Pengukuran Titik Kontrol Vertikal
Titik kontrol yang diukur dilakukan dengan pengukuran sipat datar
(Waterpass) secara tertutup,
Dilaksanakan disepanjang jalur poligon dengan mengukur beda tinggi antara
2 titik polyangon,
Sebelum dan sesudah pengukuran akan dilakukan pengecekan besamya
kesalahan garis bidik alat yang digunakan,
Pengukuran dilakukan double stand pergi pulang pembacaan rambu lengkap
benang atas, benang tengah, dan benang bawah,
Selisih pembacaan stand 1 dengan stand 2 lebih kecil atau sama dengan 2
mm,
Jarak rambu ke alat maksimum 50 m,
Setiap awal dan akhir pengukuran dilakukan pengecekan garis bidik,
Toleransi salah penutup beda tinggi (T) ditentukan dengan rumus berikut: