1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Prosiding Farmasi http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.

22733

Minuman Probiotik Sari Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.)


dengan Kultur Starter Bakteri Lactobacillus acidophilus

Rifa Gifari Diyaulhaq, Amir Musadad Miftah, Anggi Arumsari


Prodi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung,
Bandung, Indonesia
email: rifagifaridi@gmail.com, amir.musadad.miftah@gmail.com, anggi.arumsari@unisba.ac.id

ABSTRACT : Moringa leaves have been widely studied about nutritional and usefulness. Seeing the benefits
and potential of Moringa leaves, food diversification is carried out as a probiotic product. This study aims to
ensure Moringa leaf extract can be a growth medium for Lactobacillus acidophilus bacteria, as well as to
obtain a dosage of Moringa leaf extract probiotics that meet the requirements of probiotic drinks based on SNI
7552: 2009. This study uses Lactobacillus acidophilus as a starter in probiotic drinks, the main component of
making this probiotic drink is Moringa leaf extract. To ensure that Moringa leaf extract can be used as a
bacterial media for Lactobacillus acidophilus, a media fertility test is performed. After the probiotic drink is
finished, then several parameters are measured. The parameters of probiotic drinks were observed covering
organoleptic and viscosity tests, total amount of lakat acid and bacterial viability. In calculating the number of
bacteria using the total plate number method. The results showed that Moringa leaf extract can be a growth
medium for the Lactobacillus acidophilus bacteria can be seen from the results of the study the number of
bacterial colonies which is 1,9 x 10 / . Then the results of bacterial viability on drinking probiotics
Moringa leaf extract showed on the first day as much as 2,66 x 10 / and until the twenty-second day
the number of colonies was 8,25 x 10 / , these results are included in the standard which is more than 1
x 10 / .
Keywords: Probiotic, Moringa leaf extract, Lactobacillus acidophilus bacteria, SNI 7552: 2009.

ABSTRAK : Daun kelor telah banyak diteliti kandungan gizi dan kegunaannya. Melihat manfaat dan potensi
daun kelor, maka dilakukan diversifikasi pangan sebagai produk probiotik. Penelitian ini bertujuan memastikan
sari daun kelor dapat menjadi media pertumbuhan bagi bakteri Lactobacillus acidophilus, serta mendapatkan
sediaan minuman probiotik sari daun kelor yang memennuhi syarat minuman probiotik berdasarkan SNI
7552:2009. Penelitian ini mengunakan bakteri Lactobacillus acidophilus sebagai starter pada minuman
probiotik, komponen utama dari pembuatan minuman probiotik ini adalah sari daun kelor. Untuk memastikan
sari daun kelor dapat digunakan sebagai media bakteri Lactobacillus acidophilus dilakukan uji fertilitas media.
Setelah minuman probiotik jadi, kemudian dilakukan pengukuran beberapa parameter. Parameter terhadap
minuman probiotik yang diamati meliput uji organoleptik dan viskositas, jumlah total asam lakat serta
viabilitas bakteri. Dalam menghitung jumlah bakteri menggunakan metode angka lempeng total. Hasil
penelitian menunjukan sari daun kelor bisa menjadi media pertumbuhan bagi bakteri Lactobacillus acidophilus
dapat dilihat dari hasil penelitian jumlah koloni bakterinya yaitu 1,9 x 10 koloni/ml. Kemudian hasil
viabilitas bakteri pada minum probiotik sari daun kelor menunjukan pada hari pertama sebanyak 2,66 x
10 koloni/ml dan sampai hari ke dua puluh dua jumlah koloninya sebanyak 8,25 x 10 koloni/ml, hasil
tersebut masuk kedalam standar yaitu lebih dari 1 x 10 koloni/ml.
Kata Kunci: Minuman probiotik, Sari daun kelor, Bakteri Lactobacillus acidophilus, SNI 7552:2009.

1 PENDAHULUAN masyarakat menyadari pentingnya manfaat pangan


Era modernisasi ini banyak masyarakat yang fungsional bagi kesehatan, sehingga produk
bekerja sangat keras sehingga kurangnya waktu fermentasi pun berkembang dengan pesat
untuk memelihara kesehatan. Beberapa kalangan (Sintasari, dkk., 2014). Salah satu contoh dari
208
Minuman Probiotik Sari Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) | 209
produk fermentasi ialah minuman probiotik. memanfaatkan bakteri asam laktat yaitu
Minuman probiotik merupakan minuman yang lactobacillus acidophilus yang diharapkan mampu
mengandung sejumlah bakteri hidup yang memenuhi kebutuhan probiotik hidup dalam tubuh
memberi efek menguntungkan bagi kesehatan sekaligus menjadi sumber nutrisi dan bermanfaat
(Yuniastuti, 2014). bagi kesehatan. Penggunaan bakteri asam laktat
Minuman probiotik yang dikenal oleh sebagai agen probiotik untuk minuman probiotik
masyarakat diproduksi dari hasil fermentasi karena perannya yang memiliki sifat mampu
dengan substrat susu sehingga harganya pun bertahan dalam keadaan hidup pada saat telah
lumayan mahal. Untuk itu perlu digunakan bahan dikonsumsi hingga mencapai usus manusia.
alternatif misalnya berbahan nabati sebagai bahan METODOLOGI PENELITIAN
baku pembuatan minuman probiotik, salah satunya
adalah daun kelor. Daun kelor merupakan salah Metode penelitian ini dilakukan secara
satu bagian dari tanaman kelor yang telah banyak eksperimental yang dilaksanakan di laboratorium
diteliti kandungan gizi dan kegunaannya riset fakultas matematika dan ilmu pengentahuan
(Yameogo. et,al.,2011). Melihat manfaat dan alam program studi farmasi universitas islam
potensi kandungan dari daun kelor, maka bandung. Untuk melakukan penelitiaan ini ada
dilakukan diversifikasi pangan sebagai produk beberapa tahapan. Yang pertama pengumpulan
probiotik. Dan pada pembuatannya menggunakan bahan-bahan yang diperlukan yaitu daun kelor
bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat yang (moringa oleifera lam.), starter bakteri
dapat mencapai saluran pencernaan manusia lactobacillus acidophilus, gelatin, madu dan
adalah salah satunya Lactobacillus acidophilus. aquades. Bahan utama dari penelitian ini yaitu
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan daun kelor yang didapatkan dari daerah lembang
sediaan minuman probiotik sari daun kelor yang jawab barat dan starter bakteri lactobacillus
dapat memenuhi syarat minuman probiotik acidophilus didapatkan dari lab mikrobiologi
berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI bidang sumber daya sekolah ilmu dan teknologi
7552:2009). Penelitian ini diharapkan dapat hayati, institut teknologi bandung.
memberi informasi ilmiah kepada masyarakat Penelitian ini terdiri dari penelitian
terkait daun kelor yang memiliki banyak manfaat, pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian
serta minuman probiotik sari daun kelor ini dapat pendahuluan bertujuan untuk menentukan apakan
memberikan manfaat fungsional bagi kesehatan sari daun kelor yang digunakan sebagai media
masyarakat dengan harga yang terjangkau. tumbuh untuk bakteri benar-benar bisa
menumbuhkan bakteri dan dilakukan perhitungan
jumlah koloni bakteri yang tumbuh. Penelitian
2 LANDASAN TEORI utama terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu
Dari hasil analisis kandungan nutrisi, dapat melakukan proses pembuatan minuman probiotik.
diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi Dan tahap berikutnya yaitu tahap dua, melakukan
dapat melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. evaluasi terhadap produk jadi minuman probiotik
Dengan mengonsumsinya, keseimbangan nutrisi dari sari daun kelor. Evaluasi yang dilakukan yaitu
dalam tubuh akan terpenuhi sehingga seseorang uji organoleptis sediaan jadi minuman probiotik
bisa meningkatkan energi dan ketahanan meliputi bentuk, bau, rasa, viskositas dan
tubuhnya. Berkhasiat mengatasi berbagai keluhan homogenitas sediaan, jumlah total asam laktat,
yang diakibatkan oleh kekurangan vitamin dan serta uji viabilitas bakteri dengan menggunakan
mineral (tilong, 2012). Karena nilai kandungan metode alt (angka lempeng total) pada minuman
nutrisi dari daun kelor yang relatife tinggi yang probiotik sari daun kelor.
membuat sari daun kelor merupakan bahan yang
tepat untuk membuat minuman probiotik.
Produk minuman probiotik yang berbahan 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dasar sari daun kelor merupakan salah satu Pada penelitian ini menggunakan simplisia
aplikasi bioteknologi yang menggunakan bakteri segar daun kelor sebagain bahan utama dalam
asam laktat (bal) sebagai agen probiotik dalam pembuatan minuman probiotik. Sebelum daun
proses fermentasi. Pembuatan minuman probiotik kelor yang pada pengujian ini diolah menjadi
dari sari daun kelor pada penelitian ini
Farmasi
210 | Rifa Gifari Diyaulhaq, et al.
minuman probiotik, daun kelor dilakukan mengganggu pada proses pembuatan minuman
pengujian skrinning fitokimia terlebih dahulu dan pengujian. Setelah daun kelor dicuci bersih
untuk menihat kandungan senyawa metabolit kemudian daun kelor dirajang untuk memperkecil
sekundernya dan selain itu dilakukan pengujian ukuran partikel.
parameter standar simplisia untuk memastikan Daun kelor yang digunakan seluruhnya
mutu dari simplisia segar yag digunakan. sebanyak 400 gram. Setelah daun kelor dicuci
Skrining fitokimia bersih dan dirajang untuk mempermudah proses
Penapisan fitokimia ini dilakukan pada penghalusan, kemudian daun kelor dihaluskan
simplisisa segar karena pada pembuatan minuman dengan menggunakan blender secara bersamaan
probiotik menggunakan daun kelor segar. Setelah dengan ditambahkan aquades dengan
dilakukan penapisan fotikimia, senyawa metabolit perbandingan 1:3 yaitu sebanyak 1200 mL
sekumder yang didapatkan didalam daun kelor aquadest. Setelah itu daun kelor yang telah
segar ditunjukkan pada Tabel 1. dihaluskan kemudian disaring dengan kain saring
Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia hingga didapatkan sari daun kelornya. Kemudian
sari daun kelor yang didapatkan direbus sampai
Golongan Senyawa Daun Kelor Segar mendidih kurang lebih selama 5 menit, pada
Alkaloid + proses perebusan ini ada 2 wadah. Wadah pertama
Polifenolat + berisi sari daun kelor unutk dibuat menjadi media
Tanin + untuk uji fertititas dan jumlah sari daun kelor
Flavonoid + sebanyak 450 mL, sedangkan wadah yang kedua
Monoterpen dan Sesquiterpen + berisi sari daun kelor untuk dibuat menjadi
Steroid dan Terpenoid + sediaan uji minuman probiotik dan jumlah sari
Kuinon + daun kelor sebanyak 750 mL.
Saponin + Untuk wadah pertama yang berisi sari daun
kelor untuk dibuat media setelah dididihkan
Keterangan: (+) = Terdeteksi, langsung disaring kembali, agar ampas yang
(-) = Tidak Terdeteksi tersisa bisa terpisah dari sarinya. Kemudian hasil
Uji Parameter Standar Simplisia sarinya langsung dimasukan kedalam wadah yang
Hasil penetapan parameter standar simplisia telah steril. Lalu didinginkan di suhu ruangan
dan ekstrak tercantum pada Tabel 2. sebelum dimasukan kedalam kulkas. Sedangkan
Tabel 2. Parameter Satndar Simplisia wadah kedua yang berisi sari daun kelor untuk
pembuatan sediaan uji kemudian selagi dalam
Penetapan Parameter Hasil (% b/b) proses perebusan ditambahkan bahan lainnya
seperti gelatin sebanyak 1% dan madu sebanyak
Kadar sari larut air 10.1596
Kadar sari larut etanol 11.4291
10%. Setelah itu baru hasil rebusan disaring
Kadar abu total 3.6894 kembali agar sisa ampas yang tersisa dapat
Kadar abu tidak larut asam 0.495 terpisahkan dari sarinya. Kemudian hasil sarinya
Kadar air *) 69 langsung dimasukan kedalam wadah yang telah
Susut pengeringan 1.3298 steril. Lalu didinginkan di suhu ruangan sebelum
dimasukan kedalam kulkas.
Keterangan: *) = % v/b Pengujian Fertilitas Media Sari Daun Kelor
Pengambilan Sari Daun Kelor Pada pengujian ini pertama yang dilakukan
Pada penelitian ini digunakan simplisia segar adalah dengan membuat media ujinya, yaitu
berupa daun kelor (Moringa oleifera Lam.). Hal mencampurkan sari daun kelor dengan agar.
pertama yang dilakukan yaitu daun kelor Formula media ditunjukan pada Tabel 3.
dilakukan sortasi basah untuk memisahkan daun
kelor dari pengotor baik pengotor dalam berupa Tabel 3. Formula Media
bagian tanaman yang tidak digunakan ataupun
Nama Bahan Satuan Komposisi
pengotor luar berupa bahan asing lain. Kemudian
daun kelor dicuci dengan menggunakan air Sari Daun Kelor mL 250
mengalir agar pengotor yang masih melekat pada Agar gram 2
daun dapat dihilangkan sehingga tidak akan
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472
Minuman Probiotik Sari Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) | 211
(Kurniawati, 2010 dimodifikasi). ditambahkan suspensi dengan pengenceran 10 ,
2 cawan ditambahkan suspensi dengan
Penambahan agar ini bertujuan untuk membuat
pengenceran 10 dan 2 cawan lagi ditambahkan
sari daun kelor menjadi padat dan bakteri
suspensi dengan pengenceran 10 . Setelah itu
Lactobacillus acidophilus dapat tumbuh dan
dilakukan inkubasi didalam inkubator dengan
nantinya akan mudah dihitung pada saat
suhu 37°C selama 24 jam.
pengerjaan ALT. Setelah media jadi, dilakukan
Setelah 24 jam diinkubasi dilakukan
sterilisasi pada media sari daun kelor, agar media
perhitungan jumlah koloni dengan cara
steril dan tidak adaknya kontaminasi.
perhitungan ALT. Dan didaatkan hasilnya yaitu
Kemudian pertama yang dilakukan pada uji
fertilitas dengan memasukan media sari daun kelor 191.575 koloni/ml atau 1,9 x 10 / .
yang telah steril kedalam cawan petri sebanyak 10 Sehingga dilihat dari hasil yang didapatkan, dapat
ml. Setelah itu kedalam cawan berisi media yang disimpulkan bahwa media sari daun kelor dapat
telah memadat, dimasukan suspensi bakteri. menjadi media pertumbuhan yang baik bagi
Sebelumnya suspensi bakteri telah dilakukan bakteri Lactobacillus acidophilus, dan hasilnya
pun mendekati dengan standar nasional Indonesia
pengenceran secara bertingkat yaitu 10 , 10 ,
(SNI 7552:2009) minuman probiotik, yaitu jumlah
10 . Uji fertilitas ini dilakukan secara duplo. jadi
koloni bakterinya minimal 1 x 10 . Hasil uji
terdapat 8 cawan perti, 2 cawan ditambahkan
fertilitas ditunjukkan dalam Tabel 4.
suspensi bakteri yang tidak diencerkan, 2 cawan
Tabel 4. Hasil ALT Uji Fertilitas

Jumlah koloni Jumlah koloni Jumlah koloni Jumlah koloni


Cawan
pengencetan pengencetan pengencetan pengencetan Jumlah koloni bakteri
Petri
10 10 10 10

1 TBUD 143 41 15 19.1575 koloni/mL


2 TBUD 120 33 14 atau 1,9 x 10

Pembuatan Minuman Probiotik Sari Daun kedalam inkubator dan dilakukan inkubasi pada
Kelor suhu 37°C selama 48 jam. Lama waktu fermentasi
Pada proses sebelumnya sudah dilakukan tersebut merupakan fase logaritmik pertumbuhan
pengambilan sari daun kelor serta menambahkan bakteri asam laktat (Haddadin. et,al., 2008).
beberapa bahan tambahan sesuai dengan formula Proses inkubasi ini dilakukan bertujuan untuk
minuman probiotik yang telah dibuat, dapat dilihat memberi waktu kepada bakteri untuk melakukan
pada Tabel 5. fermentasi terhadap sari daun kelor yang menjad
Tabel 5. Formula Sediaan Uji media pertumbuhannya di dalam sediaan
Nama Bahan Komposis
minuman probiotik.
Satuan
Hasil fermentasi minuman probiotik sari daun
Daun Kelor gram 400 kelor dengan penambahan starter bakteri
Aquades mL 1200 Lactobacillus acidophilus akan terjadi penurunan
Madu % 10 pH hingga 4,5 sampai 3,8 karena aktivitas dari
Gelatin % 1 Lactobacillus acidophilus. Penurunan pH
Kultur Bakteri Asam
Laktat (Lactobacillus % 4
minuman fermentasi dipengaruhi oleh adanya
acidophilus) aktifitas BAL yang dapat memecah lactose
menjadi asam laktat. Asam laktat yang dihasilkan
(Musfiroh, dkk., 2017).
merupakan metabolism gula yang mengakibatkan
Karena 1 botol berisikan 250 mL sari daun nilai pH menjadi turun hal ini berkaitan dengan
kelor makan suspensi bakteri yang ditambahkan semakin banyak sumber gula yang dimetabolis
sebanyak 4% (v/v) yaitu 10 mL suspensi bakteri dalam minuman fermentasi semakin banyak asam
Lactobacillus acidophilus. Setelah itu minuman organic yang terbentuk. Selain itu menurut
probiotik sari daun kelor langsung dimasukan Hidayat et,al (2006) selama inkubasi akan
terbentuk flavor karena terbentuknya asam laktat,
Farmasi
212 | Rifa Gifari Diyaulhaq, et al.
asam asetat dan diasetil. semakin tinggi total koloni starter maka
Setelah diinkubasi selama 2 hari/ 48 jam, kekentalan sediaan pun semakin tinggi. Menurut
minuman harus langsung dilakukan pendinginan Ngatemin dkk (2013) keasaman yang tinggi dapat
dengan dimasukan kedalam lemari pendingin agar menyebabkan protein menggumpal, dan
tidak terjadi asidifikasi lanjutan. Menurut Hidayat menyebabkan produk pun menjadi kental.
et,al (2006) setelah dilakukan proses inkubasi Pada pengujian viscometer ini menggunakan 2
diusahakan sediaan dilakukan pendinginan pada jenis viscometer yang berbeda. Pada awalnya
suhu sekitar 15-20°C karena selama 1-1,5 jam menggunakan viskometer Brookfield, namun
pertama setelah proses inkubasi masih dalam hanya terbaca di Rpm 100 dengan keakuratan
tahap pembentukan flavour. Selanjutnya minuman 4,1% yaitu 14 CPS dapat dilihat pada Tabel 7.
probiotik disimpan paa suhu 5-6°C. Tabel 7.Viskometer Brookfield (RV)
Evaluasi Sediaan Minuman Probiotik Sari
Daun Kelor
Rpm % Keakuratan Viskositas (CPS)
Tujuan dilakukan evaluasi sediaan terhadap
sediaan uji minuman probiotik sari daun kelor 100 4.1 14
yang telah dibuat adalah untuk melihat apakah
minuman probiotik yang dibuat telah memenuhi Sedangkan jika menggunakan viscometer
standar, standar yang digunakan adalah Standar dengan merk N DJ-9s Digitas Viscometer dapat
Nasional Indonesia (SNI 7552: 2009) tentang dibaca dari Rpm 6 sampai 60, dapat dilihat pada
minuman usu Fermentasi berperisa. Tabel 8.
Uji Organoleptik
Hasil dari pengujian ditunjukan pada Tabel 6. Tabel 8. N DJ-9s Digital Viscometer
Tabel 6. Hasil Uji Organoleptik Rpm % Keakuratan Viskositas (mPa's)

Penampakan 6 0.4 4
Warna Bau Rasa Homogenitas
(Bentuk) 12 2.6 12.99
30 2.6 5
Hijau 60 3.4 3
Cair Khas - Homogen
Kecoklatan
Uji Viabilitas
Hasil dari ujian organoleptik dari pengamatan Viabilitas merupakan jumlah sel hidup yang
secara langsung oleh panca indra secara spesifik diperkirakan sebagai ukuran konsentrasi sel yang
penampakan dari sediaan memang agak kental, ada didalam produk (Yulinery. et,al., 2012). Uji
kemudian karena bahan dasar sediaan berasal dari viabilitas dilakukan untuk mengetahui jumlah
sari daun kelor jadi warnanya menjadi hijau koloni bakteri pada sediaan untuk memastikan
kecoklatan dan transparan yang membuktikan ketahanan produk terhadap pengaruh lingkungan.
bahwa kandungannya benar-benar dari sari dan Pengujian ini menginduk pada SNI 7552:2009,
ampas daunnya sudah tidak ada. Selain itu untuk dan menurut standar nasional Indonesia (SNI
bau dari minumannya itu sangat khas, saat dicium 7552:2009) minuman probiotik, yaitu untuk
ada bau manis dan asam jadi terciumnya sangat jumlah koloni bakteri pada minuman probiotik
khas. Sedangkan untuk rasa minuman ini sendiri minimal 1 x 10 .
belum dilakukan karena memastikan kehalalan Pada uji viabilitas ini dilakukan secara duplo,
dari gelatin yang masih diragukan. Dan yang dengan media yang digunakan adalah media
terakhir untuk homogenitas sediaan sangat baik pantothenate agar. Menurut Difco and BBL
pada saat didiamkan tidak adanya endapan yang Team tahun 2009 bahwa media pantothenate
terdapat pada sediaan. merupakan media spesifik yang biasa digunakan
Uji Viskositas untuk bakteri Lactobacillus sp. Sedangkan untuk
pengukuran viskositas ini yaitu untuk suspensi bakterinya menggunakan media
mengetahui tingkat kekentalan dari sediaan uji pantothenate broth. Suspensi bakteri Lactobacillus
yang dibuat. Kekentalan mempunyai hubungan acidophilus yang digunakan % transmitannya
yang berbanding lurus dengan total koloni starter, sebesar 24,8%.
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472
Minuman Probiotik Sari Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) | 213
Pertama yang dilakukan adalah dengan memadat, lalu cawan petri diputar-putar sebanyak
memasukan media pantothenate agar steril 20x ke searah jarum jam dan 20x berlawanan arah
kedalam 8 cawan petri sebanyak 10 ml setiap jarum jam. Tujuannya agar sediaan uji tersebar
cawannya. Setalah media memadat kemudian merata dipermukaan media. Setelah itu cawan
dimasukan sediaan uji yaitu sediaan minuman petri dilakukan inkubasi didalm incubator dengan
probiotik sari daun kelor dengan kultur bakteri suhu 37°C selama 24 jam.
Lactobacillus acidophilus, yang sebelumnya telah Setelah 24 jam diinkubasi dilakukan
dilakukan pengenceran bertingkat sampai perhitungan jumlah koloni dengan cara
10 . Sesaat setelah sediaan uji dimasukan perhitungan secara ALT. Dan didapatkan hasil
kedalam cawan petri berisi media yang telah yang tertera dalam Tabel 9.
Tabel 9. Hasil ALT Uji Viabilitas
Jumlah koloni Jumlah koloni Jumlah koloni Jumlah koloni
Hari Ke- pengencetan pengencetan pengencetan pengencetan Jumlah koloni bakteri
10 10 10 10

TBUD 157 120 48 26.582.500 koloni/ml


1
TBUD 298 113 56 atau 2,66 x 10
TBUD 164 72 53 25.845.000 koloni/ml
8
TBUD 174 66 49 atau 2,58 x 10
TBUD 148 70 30 16.292.500 koloni/ml
15
TBUD 133 47 34 atau 1,63 x 10
TBUD 132 56 32 8.247.500 koloni/ml
22
TBUD 111 43 3 atau 8,25 x 10

Walaupun dari pengujian ini belum bakterinya masih memenuhi standar nasional
mendapatkan hasil akhir berupa waktu maksimal Indonesia (SNI 7552:2009) yaitu minimal jumlah
penyimpanan, manum dapat disimpulkan bahwa koloni bakterinya 1 x 10 / . Hasil
sediaan minumpan probiotik sari daun kelor perhitungan angka lempeng total pada uji
mampu probiotiknya bertahan sampai hari ke-22 viabilitas disajikan dalam Grafik1.
bahkan lebih karena dapat dilihat dari hasilnya
pun di hari ke-22 sediaan dibuat jumlah koloni

Grafik 1. Pertumbuhan Bakteri

Uji Jumlah Total Asam Laktat yang didapatkan sudah sesuai dengan Standar
Pada pengujian jumlah kadar asam laktat, Nasional Indonesia (2009) yaitu standar total asam
kadar asam laktat minuman probiotik sari daun laktat berkisaran 0,2%-0,9%. Selain itu standar
kelor yang dihasilkan sejumlah 0,535%. Hasil total asam menurut codex (2003) yaitu standar
Farmasi
214 | Rifa Gifari Diyaulhaq, et al.
total untuk susu fermentasi minimal 0,3%. Agrisarana. Surabaya.
Kurniawati, Yessy. (2010). Kajian Penambahan
4 KESIMPULAN Sari Ubi Jalar Sebagai Sumber Prebiotik
pada Susu Kelapa yang Difermentasi oleh
Sari daun kelor dapat menjadi media Lactobacillus casei FNCC 0090. Masters
pertumbuhan untuk bakteri asam laktat yaitu Thesis. Fakultas Pertanian, Universitas
bakteri lactobacillus acidophilus, dilihat dari hasil Lampung. Bandar Lampung.
perhitungan jumlah koloni bakterinya yaitu Musfiroh, A.D, Ansharullah, Asyik, N. (2017).
sebanyak 1,9 x 10 / . Minumna Pengaruh Penambahan Sari Daun Kelor
probiotik yang dibuat dari sari daun kelor (Moringa Oleifera) Dan Sari Daun Katuk
menghasilkan jumlah koloni bakteri pada hari (Sauropus androgynus L. Merr) Terhadap
pertama sebanyak 2,66 x 10 / dan Sifat Fisikokimia dan Aktivitas Antioksidan
sampai hari ke dua puluh dua jumlah koloninya Gula Cair Pati Sagu (Metroxylon sp.).
sebanyak 8,25 x 10 / sehingga dari Journal Sains dan Teknologi Pangan. Vol.
hasil tersebut bahwa sari daun kelor tidak hanya 2, No.6, P. 966-976. ISSN: 2527-627.
dapat digunakan sebagai media pertumbuhan Ngatemin, Nurrahman, Joko Teguh Isworo. (2013).
bakteri saja tetapi dapat dijadikan minuman Pengaruh Lama Fermentasi Pada Produksi
probiotik juga karena hasilnya itu memenuhi Minyak Kelapamurni (Virgin Coconut Oil)
standar nasional indonesia (sni 7552:2009). Terhadap Sifat Fisik, Kimia dan
Organoleptik. Program Studi gizi
SARAN Universitas Muhammadiyah Semarang.
Jurnal Pangan Dan Gizi Vol.04 No. 08
SARAN TEORITIS Tahun 2013.
1. Untuk penelitian selanjutkan disarankan untuk Sintasari, R.A., J. Kusnadi, dan D.W. Ningtyas.
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji (2014). Pengaruh Penambahan Konsentrasi
viabilitas dari sediaan, agar mendapatkan hasil Susu Skim dan Sukrosa terhadap
dari ketahanan sediaannya. Karakterisik Minuman Probiotik Sari Beras
2. Melakukan penelitian lanjutan mengenai Merah. Journal Pangan dan Agroindustri,
kandungan senyawa metabolit primer didalam Vol.2, No.3. hlm 65-75.
minuman probiotik sari daun kelor. Yameogo, W. C., Bengaly, D. M., Savadogo, A.,
Nikièma, P. A., Traoré, S. A. (2011).
SARAN PRAKTIS Determination of Chemical Composition
Untuk masyarakat semoga lebih mengetahui and Nutritional values of Moringa oleifera
peunggulan yang dimiliki oleh daun kelor dalam Leaves. Pakistan Journal of Nutrition 10
segi pangan, tidak melulu mengenai hal-hal Vol (3): 264-268.
mistisnya. Yulinery, Titin, N. Nurhidayat. (2012). analisis
Viabilitas Probiotik Lactobacillus
DAFTAR PUSTAKA Terenkapsulasi Dalam Penyalut Dekstrim
dan Jus Markisa. Bidang Micribiologi :
Dewan Standarisasi Nasional. (2009). SNI 7552:
LIPI, 111.
2009 Minuman Susu Fermentasi Berperisa.
Yuniastuti A. (2014). Buku Monografi Probiotik
Standar Nasional Indonesia. Jakarta.
(dalam perspektif kesehatan). UNNES
Difco and BBL Team. ( 2009). Manual of
PRESS: Semarang.
Microbiological Culture Media. Second
Edition. Dickinson and Company. New
York: Becton.
Haddadin MSY, Nazer I, Abu Raddad SJ,
Robinson RK. 2008. Effect of propolis on
two bacterial species with probiotic
potential. Pakist J Nutr 7: 391-394.
Hidayat, N., Irnia N., dan Wike, A.P.D, (2006).
Minuman Prebiotik dan Probiotik. Trubus
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472

You might also like