Professional Documents
Culture Documents
Proposal Kualitatis
Proposal Kualitatis
Proposal Kualitatis
PENELITIAN KUALITATIF
DOSEN PEMBIMBING
Disusun oleh
WIWIT VIANORA
Nim. : 2002012024
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini pada mata kuliah
kualitatif yang bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis
Peneltian Kualitatif, Ibu Dr. Fadriati, M.Ag yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
Penulis menyadari, proposal ini msih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangta mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
secara utuh dengan adanya rasa ingin tau dan terus mau belajar maka akan terciptalah sumber
daya manusia yang berkualitas. Kemajuan dan kekuatan suatu bangsa terletak pada kualitas
sumber daya manusia, tidak hanya pada melimpahnya kekayaan dan seberapa hebat
kecanggihan alat-alat kerja yang dimiliki oleh suatu negara, tetapi hal yang perlu dilakukan
yaitu meningkatkan sumber daya manusia agar terciptanya sumber daya manusia yang
berkualitas. Pendidikan merupakan kegiatan mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta
didik dalam proses pembelajaran yang tadinya peserta didik belum tau menjadi tau.
Pendidikan sebagai salah satu kekuatan dinamis dalam kehidupan setiap individu yang
dalam semua aspek dengan penjelasan bahwa yang dimaksud pengembangan peribadi ialah
yang mencakup pendidikan oleh diri sendiri, oleh lingkungan dan pendidikan oleh orang lain
(guru) secara seluruh aspek yang mencakup jasmani, akal dan hati, dari sisnilah terbentuknya
hidup manusia, yang pada intinya bertujuan untuk memanusiakan manusia, mendewasakan
manusia, merubah perilaku, serta meningkatkan kualitas menjadi lebih baik. Pendidikan
bukan suatu upaya yang sederhana, melainkan sebagai suatu sistem yang mengandung
5
beraneka ragam elemen dan saling berkaitan. Pendidikan selalu berubah dan berkembang
Dalam proses pendidikan dikenal dua kegiatan yang cukup elementer, yaitu
pokok pendidikan yang di dalamnya terjadi proses belajar-mengajar antara peserta didik dan
guru untuk mendalami materi-materi pengetahuan yang berkaitan dengan tujuan pendidikan
dan kemampuan yang hendak diperoleh peserta didik. Kedua, ekstrakurikuler, merupakan
kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan aspek-aspek tertentu dari apa yang
ditemukan pada kurikulum yang sedang dijalankan, termasuk yang berhubungan dengan
bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu pengetahuan yang dipejari oleh peserta didik
sesuai dengan tuntunan kebutuhan hidup mereka maupun lingkungan sekitarnya (Mulyono :
2009)
kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangkan potensi sumber
daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu
peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui
pelajaran yang diselenggarakan di luar jam pelajaran biasa. Kegiatan ini dilaksanakan sore
hari bagi sekolah-sekolah yang masuk pagi, dan dilaksanakan pagi hari bagi sekolah-sekolah
yang masuk sore. Kegiatan ekstrakurikuler ini sering dimaksudkan untuk mengembangkan
salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok peserta didik, misalnya olahraga,
dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan
6
pengetahuan dan kemampuan peserta didik (B. Suryosubroto: 2002), Ruang lingkup kegiatan
penalaran peserta didik, keterampilan melalui hobi dan minatnya serta pengembangan sikap
kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa, kecuali siswa yang
berkebutuhan khusus yang tidak memungkinkan untuk ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler
ekstrakurikuler wajib dari sekolah Dasar (SD) sederajat sampai dengan Sekolah Menengah
Atas (SMA) sederajat. Selanjutnya, kegiatan ekstrakurikuler pilihan, antara lain OSIS, UKS,
kegiatan ekstrakurikuler pilihan yang ada, dan biasanya kegiatan tersebut merupakan
pengembangan aplikatif dari suatu mata pelajaran, missal ekstrakurikuler bola volly
merupakan aplikasi dari mata pelajaran Pendidikan Jasmani (Peraturan Menteri Pendidikan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
7
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut tidak hanya cukup dicapai dengan pendidikan
formal saja namun juga dengan pendidikan non formal atau pendidikan ekstrakurikuler.
Lembaga pendidikan, dalam hal ini sekolah merupakan salah satu sarana untuk mencapai
merupakan satu kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah),
artinya bahwa satu komponen tidak lebih penting dari komponen lainnya.
dan unik. Sumber daya manusia yang dapat memanfaatkan potensi yang ada dalam diri akan
dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mengembangkan potensi yang
terdapat dalam diri setiap individu tersebut, dibutuhkan kegiatan yang dapat menunjang
potensi dan juga bimingan secara maksimal. Sekolah sebagai salah satu tempat yang dapat
digunakan untuk mengembangkan potensi, dibutuhkan kegiatan yang dilakukan di luar jam
Beck & Murph ( 1996 : 18 ) mengemukakan : “ Most throughful analyst of the educational
area insist that schools are successful when students are engaged in learning and growing in
their ability to solve problems, to think critically and creatively, and to work collaboratively
strong instructional leadership, clear focus for learning outcomes, high expectations of the
8
students, a safe and orderly environment, and the frequent monitoring of achievement
levels”.
faktor terpenting yang meberikan indicator keberhasilan dan efektivitas sekolah dalam
melaksanakan proses pendidikan. Karenanya, jika suatu sekolah ingin dikatakan sukses dan
berhasil, maka manajemen ekstrakurikuler adalah salah satu factor yang hatus diperhatikan
secara serius, dan harus dikelola melalui suatu manajemen ekstrakurikuler yang efektif.
menjadi brand image bagi sekolah/ madrasah yang akan meningkatkan bargaining price
mendapatkan prioritas utama dalam rangka mengangkat prestige sekolah yang dikelolanya.
Adanya persaingan yang ketat di bidang ekstrakurikuler yang terjadi di dunia pendidikan
belakangan ini menjadi bukti bahwa sekolah harus berusaha sedimikian rupa agar sekolah
mampu mengelola kegiatan pendidikan secara baik dan bermutu tinggi. Pengelola lembaga
banyak bidang dalam ajang lomba yang diadakan untuk tingkat para pelajar, baik secara
akademik maupun non akademik. Sekolah yang mampu menjadi juara, dialah yang akan
peserta didik berdasarkan minat, bakat, dan kecenderungannya untuk beraktivitas dan
berkreativitas di luar program kurikuler. Kegiatan ekstra di sini adalah kegiatan pendidikan
yang dilaksanakan sekolah namun pelaksanaannya di luar jam pelajaran yang tercantum
9
satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok peserta didik misalnya, olahraga,
merupakan bagian pekerjaan dari manajemen kesiswaan dibawah koordinasi wakil kepala
berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan siswa baru,
pembinaan siswa selama berada di sekolah, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya
melalui suatu penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar
mengajar yang efektif W. Mantja, 2007: 35. Kegiatan-kegiatan kesiswaan dibedakan atas
kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Kedua jenis pembelajaran ini secara bersamaan ikut
menentukan kualitas outcome lembaga pendidikan. Boleh dikatakan hampir semua kegiatan
di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan potensi dirinya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan kondisi agar siswa dapat mengembangkan
diri secara optimal. Sebagai pemimpin pendidikan (kepala sekolah) memegang peranan
penting dalam membangun kondisi yang demikian, yaitu menyediakan fasilitas kegiatan
bakat dan minat yang dimiliki siswa secara baik dan memperluas wawasan siswa yang pada
akhirnya akan dapat mendukung program intrakurikuler di sekolah. Oleh karena itu, sekolah
peserta didik bahwa peserta didik berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan
bakat, minat dan kemampuannya. Kegiatan ekstrakurikuler tidak akan berhasil apabila tidak
10
dikelola dengan baik oleh sekolah. Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan
secara efektif tidak hanya dapat mendukung keberhasilan program intrakurikuler, namun
manajemen merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan karena
yang muncul dalam dunia pendidikan juga disebabkan oleh kegiatan manajemen yang tidak
terlaksana dengan baik. Tilaar dalam pengantar bukunya “manajemen pendidikan nasional”
membutuhkan suatu manajemen atau pengelolaan yang semakin baik. Boleh dikatakan krisis
pendidikan yang dihadapi oleh bangsa dewasa ini berkisar pada krisis manajemen. Oleh
karena itu, untuk memperbaikinya pun haruslah dimulai dari manajemen itu sendiri. ( Tilaar
2011: xii)
pekerjaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Apabila manajemen diterapkan dengan
baik dalam pengelolaan pendidikan maka tujuan pendidikan akan dapat tercapai secara
Beranjak dari latar belakang masalah ini penulis ingin melihat pelaksanaan
ekstrakurikuler ini dari 3 buah madrasah Tsanwiyah yang berada di Kabupaten Tanah Datar.,
yang terdiri dari MTsN 3 Tanah Datar, MTsn 6 Tanah Datar dan MTsn 8 Tanah Datar.
ada di madrasah ini sudah ada dan telah dilaksanakan. Selain membuat perencanaan program
kerja pada setiap awal periode pembelajaran, setiap satu kali sebulan biasanya Pembina atau
coordinator ekstrakurikuler harus menyerahkan daftar hadir dan kegiatan yang telah
11
dilakukan. Hal ini dilakukan agar setiap ekstrakuriuler dapat terus dipantau
perkembangannya. Evaluasi dan penilaian juga selalu dilakukan pada setiapakhir tahun
pelajaran.
MTsN 3 Tanah Datar juga seringkali mengikuti berbagai ajang lomba dan
olimpiade baik tingkat kecamatan, kabupaten maupun tingkat provinsi. Beberapa kejuaraan
yang pernah diraih yaitu : juara 2 lomba olimpiade Matematika Tingkat provinsi, Juara 3
olimpiade IPS tingkat provinsi, juara 1 nasyid, juara 1 cenang dan lain sebagainya. Adapun
kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di MTsn 3 Tanah Datar antara lain; pramuka, osis,
Drum band, kesenian, olahraga, PMR, pencak silat, randai, pembinaan maple olimpiade,
madrasah ini sudah ada dan telah dilaksanakan. Selain membuat perencanaan program kerja
pada setiap awal periode pembelajaran, setiap satu kali sebulan biasanya Pembina atau
coordinator ekstrakurikuler harus menyerahkan daftar hadir dan kegiatan yang telah
dilakukan. Hal ini dilakukan agar setiap ekstrakuriuler dapat terus dipantau
perkembangannya. Evaluasi dan penilaian juga selalu dilakukan pada setiapakhir tahun
pelajaran. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ini sudah berbasis IT, dimana kita bisa
karena masih kurangnya rasa tanggungjawab dari Pembina kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Hal ini ini juga di sebabkan kurangnya motivasi dan perhatian yang diberikan kepala
12
Berdasarkan hasil observasi dari tiga madrasah ternyata tidak semua program
berjalan lancar. Seperti halnya ekstrakurikuler randai yang peminatnya banyak tetapi berhenti
ditengah jalan atau vakum sementara. Hal ini karena disebabkan randai membutuhkan
Pembina yang benar-benar paham dengan cerita randai dan randai juga memerlukan waktu
bimbingan yang lama dan intensif. Akhirnya kepala Madrash memutuskan untuk
ekstrakurikuler adalah sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Serta biaya operasional untuk
pengiriman duta sekolah untuk mengikuti lomba masih minim. Terkadang siswa yang ikut
lombs harus mengeluarkan biaya sendiri untuk akomodasi. Disamping itu masih adanya
kesadaran dan kurangnya tanggung jawab dari Pembina kegiatan ekstrakurikler atas tugas
yang diembannya, hal ini bias saja disebabkan karena kegiatan ekstrakurikuler ini dilakukan
B. FOKUS Penlitian
yang dijadikan dasar pada focus penelitian ini adalah : adanya manajemen dalam kegiatan
13
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
b. Faktor apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat kegiatan
a. Manfaat teoritis
Ekstrakurikuler di Sekolah.
b. Manfaat praktis
14
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh Kepala Sekolah sebagai
F. Definisi Operasional
Definisi istilah merupakan penjelasan atas konsep penelitian yang adala dalam
memberikan pemahaman dan atasan yang jelas agar penelitian ini tetap terfokus pada kajian
yang diinginksn. Adapun istilah-istilah yang perlu didefinisikan dalam penelitian ini adalah :
1. Manajemen
anggota organisasi serta penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar tercapai
Dari definisi tersebut maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh semua pihak dalam lembaga
pendidikan yang menjadi objek penelitian ini yang meliputi beberapa fungsi
manajemen yaitu, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
2. Manajemen ekstrakurikuler
pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Dalam kamus besar
Bahasa Indonesia pengertian Ekstra adalah tambahan di luar yang resmi, sedangkan
15
kurikuler adalah kegiatan luar sekolah pemisah atau sebagian ruang lingkup pelajaran
yang diberikan di perguruan tinggi atau pendidikan menengah tidak merupakan bagian
terorganisir mengenai kegiatan sekolah yang diadakan di luar kelas dan di luar jam
pelajaran untuk menari dan mengembangkan potensi sumber daya manusia ( SDM )
3. Mutu Sekolah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mutu adalah ukuran baik buruk suatu
dalam konteks pendidikan, pengertian kualitas atau mutu dalam hal ini mengacu
Pendidikan atau sekolah yang berkualitas disebut juga sekolah yang berprestasi,
sekolah yang baik atau sekolah yang sukses, sekolah yang efektif dan sekolah yang
unggul.
16
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin yakni kata manus yang berarti
tangan, dan a gere yang berarti melakukan, kemudian digabungkan menjadi kata
dalam bentuk kata kerja to manage, dan dalam bentuk kata benda menjadi
manajemen menjadi sebuah strategi pemberdayaan seluruh potensi yang ada dalam
organisasi yang tentu saja mengarah pada pencapaian tujuan organisasi, sebagaimana
manajemen adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang
knowing axatly what you want to do, and then seing that do in the bestand cheapest
way. ( manajemen adalah seni yang ditentukan untuk mengetahui dengan sungguh-
17
sungguh apa yang ingin kamu lakukan, dan mengawasi bahwa mereka mengerjakan
want to go, what shall you must avoid, what the forces are with to which you must
deal, and how to handle your ship, and your rew effectively and without waste, in
dan pengawasan serta evaluasi yang dilakukan pihak pengelola organisasi untuk
mencapai tujuan bersama dengan memberdayakan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya.
2. Fungsi Manajemen
Adapun manajemen dilihat dari segi fungsinya berarti usaha penapaian tujuan
Menurut Buford dan bedin, 1988;5 mengemukakan bahwa ada lima fungsi
pengawasan.
18
1) Perencanaan
untuk mengambil tindakan di masa yang akan datang diarahkan untuk tercapainya
Perencanaan adalah proses menetapkan tujuan melalui cara atau metode yang
tepat dan sistematis untuk mencapai tujuan atau seperangkat tujuan. Melalui
menjalankan kegiatan. Rencana yang dihasilkan juga berfungsi sebagai pedoman bagi
bagi anggotanya, dan merancang system pengendalian serta tindakan apabila terjadi
penyimpangan (Ahmadi,2011:28).
penyelesaian.
b) Rencana menentukan proses yang paling efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan.
c) Dengan adanya rencana, setiap langkah dapat diukur atau dibandingkan dengan
Oleh karena rencana itu akan dijadikan pedoman bekerja, maka harus
a) Perencanaan harus dijabarkan dari tujuan yang telah ditetapkan dan dirumuskan
secara jelas.
19
b) Perencanaan tidak perlu muluk – muluk, tetapi sederhana saja, realistis, praktis
c) Dijabarkan secara terperinci, memuat uraian kegiatan dan urutan atau rangkaian
tindakan.
dimodifikasi.
e) Ada petunjuk mengenai urgensi dan atau tingkat kepentingan untk bagian bidang
atau kegiatan.
sumber yang ada sehingga efisien dalam tenaga, biaya dan waktu.
2) Pengorganisasian
dalam kegiatan kerjasama yang mempunyai tujuan yang jelas. Agar pencapaian tujuan
Fungsi berupa tugas – tugas yang dibagi ke dalam fungsi garis, staf, dan fungsional.
3) Pengarahan
melaksanakan tugas.
20
a) Mengadakan orientasi sebelum seseorang memulai melaksanakan tugas untuk
dengan cara lisan maupun tertulis (menjelaskan peraturan atau tatakerja tertulis).
melaksanakan tugas.
4) Pengkoordinasian
hali-hal yang ada diluar lembaga yang ada kaitannya dengan kelancaran tugas
6) Pengawasan
pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui kelancaran kerja para pegawai dalam
melakukan tugas mencapai tujuan. Kegiatan pengawasan sering diartikan control atau
21
B. Konsepsi Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pengertian ekstrakurikuler
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan
minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik
luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar
Ketut Sukardi mengatakan ekstrakurikuler ialah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
para siswa di luar jam pelajaran biasa, termasuk pada saat liburan sekolah, yang
memperluas pengetahuan peserta didik dengan cara mengaitkan pelajaran yang satu
22
disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan
Daya Manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik baik berkaitan dengan aplikasi
membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada
dalam pendidikan dimaksudkan sebagai jawaban atas tuntutan dari kebutuhan peserta
memberikan stimulasi kepada mereka agar lebih kreatif. Suatu kenyataan bahwa
banyak kegiatan pendidikan yang tidak selalu dapat dilakukan dalam jam-jam
sekolah yang terbatas itu, sehingga terbentuklah perkumpulan anak-anak diluar jam
sekolah yang dianggap dapat menampung dan memenuhi kebutuhan serta minat
mereka.
Kurikulum tidak selalu membatasi peserta didik dalam kelas saja, tetapi
segala kegiatan pendidikan di luar kelas atau di luar jam sekolah yang sering disebut
Dari definisi itu, bisa diambil suatu kesimpulan bahwa kegiatan ekstrakuriler
adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam pembinaan dan naungan atau
tanggung jawab sekolah, yang bertempat di sekolah atau di luar sekolah, dengan
ketentuan terjadwal pada waktu-waktu tertentu termasuk hari libur dalam rangka
23
memperkaya, memperbaiki dan memperluas pengetahuan peserta didik,
mengembangkan nilai-nilai atau sikap yang positif dan menerapkan secara lebih
lanjut pengetahuan yang telah dipelajari peserta didik, untuk mata pelajaran inti
kelompok, akan tetapi sama-sama dilakukan di luar jam pelajaran kelas. Agar dapat
terlaksana secara efektif, ekstrakurikuler ini perlu disiapkan secara matang dan perlu
seperti yang telah peneliti kemukakan di atas. Dengan demikian perubahan yang
didik, peningkatan disiplin peserta didik dan semua petugas. Biasanya mengatur
peserta didik di luar waktu pelajaran lebih sulit daripada mengatur mereka di dalam
ini dimaksudkan untuk memberikan pengarahan dan pembinaaan juga menjaga agar
24
kegiatan tersebut tidak mengganggu atau merugikan aktivitas proses pembelajaran.
Pembina ekstrakurikuler adalah guru atau petugas khusus yang ditunjuk oleh Kepala
Sekolah untuk membina ekstrakurikuler, dalam hal ini adalah pembina kegiatan
organisasi kesiswaan.
menemukan jati diri yang sesungguhnya dan belajar secara serius bagaimana
dalam praktiknya banyak melibatkan inisiatif dan peran peserta didik, kegiatan
ekstrakurikuler harus mendapatkan perhatian khusus dari seluruh pihak yang terlibat
dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Maka
Berkenaan dengan hal tersebut, satuan pendidikan (kepala sekolah, guru, dan tenaga
kependidikan) perlu secara aktif mengidentifikasi kebutuhan dan minat peserta didik
positif bagi peserta didik. Ide pengembangan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat
2. Manajemen ekstrakurikuler
tata laksana, tata usaha, sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia manajemen berarti:
suatu proses pemakaian suatu sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang
telah ditentukan; penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
Selanjtnya adalah kata ekstrakurikuler yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu
25
ekstra dan kurikuler. Ekstra artinya bonus, tambahan, lemburan, sisipan, suplemen
sedangkan kurukuler dalam kamus Bahasa Indonesia berarti yang bersangkutan dengan
kurikulum.
ekstrakurikuler adalah usaha sadar untuk memaksimalkan sumber daya secara efektif
untuk mencapai tujuan dari kegiatan tambahan dalam kurikulum melalui beberapa
proses/tahapan.
(supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam
Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
oleh satuan pendidikan (seperti disebutkan pada Pasal 79 ayat (2) butir b Peraturan
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).
antara lain:
Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan
26
kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan alternatif-alternatif
keputusan.
dalam rangka mencapai tujuan dengan cara menggunakan sumberdaya yang dimiliki
secara maksimal.
direncanakan untuk mencapai tujuan. Senada dengan pendapat George R. Terry yang
tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala
sekolah bidang kurikulum dan peserta didik. Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler
atau dapat menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan
kurikuler.
27
3) Penilaian kegiatan ekstrakurikuler
secara kualitatif.
menambah atau mengurangi ragam kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan hasil evaluasi yang
berlaku di satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya berdasarkan hasil evaluasi
tersebut dan mendiseminasikannya kepada peserta didik dan pemangku kepentingan lainnya.
Sedangkan pihak yang perlu terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler yang terkait dengan
a. Satuan Pendidikan
28
dengan penugasannya melaksanakan supervisi dan pembinaan dalam pelaksanaan
b. Komite Sekolah/Madrasah
Sebagai mitra sekolah yang mewakili orang tua peserta didik memberikan usulan
kegiatan ekstrakurikuler.
c. Orang tua
2013 menyebutkan bahwa beberapa fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler pada satuan
29
3. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana
kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta
didik.
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkunganm sosial, budaya dan alam
semesta.
2) Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat peserta didik agar dapat menjadi
melaksanakan tugas.
keagamaan.
Dari penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa tujuan dari kegiatan
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa agar siswa dapat mencapai prestasi yang
30
4. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
dan lainnya;
d. Jenis lainnya.
bentuk.
a. Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
b. Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
c. Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
d. Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
31
e. Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan
lapangan.
minatnya serta pengembangan sikap yang ada pada program intrakurikuler dan
harus berpangkal pada kegiatan yang dapat menunjang serta dapat mendukung
memperluas pengetahuan melalui hobi dan minat siswa yang pada akhirnya dapat
Kata kualitas masuk ke dalam bahasa Indonesia dari bahasa Inggris yaitu
quality. Kata ini sesungguhnya berasal dari bahasa Latin, yaitu qualitas yang masuk
kedalam bahasa Inggris melalui bahasa Prancis kuno, yaitu qualite. Dalam kamus-
kamus lengkap ( kamus komprehensif) bahasa Inggris, kata itu mempunyai banyak
arti. Tiga di antaranya: (1) suatu sifat atau atribut yang khas dan membuat berbeda;
32
(2) standar tertinggi sifat kebaikan; (3) memiliki sifat kebaikan tertinggi,
ukuran baik buruk suatu benda, keadaan, taraf, atau derajat (kepandaian, kecerdasan,
dan sebagainya).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa mutu adalah suatu ukuran untuk
Di dalam konteks pendidikan, pengertian kualitas atau mutu dalam hal ini
seperti bahan ajar (kognitif, efektif atau psikomotorik), metode bervariasi sesuai
prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif.
dalam interaksi (proses) belajar baik antar guru, siswa dan sarana pendukung di kelas
maupun di luar kelas, baik konteks kurikuler maupun ekstrakurikuler, baik dalam
lingkup substansi yang akademis maupun yang non-akademis dalam suasana yang
Kualitas dalam konteks “hasil” pendidikan mengacu pada hasil atau prestasi
yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu (apakah tiap akhir cawu,
33
akhir tahun, 2 tahun atau 5 tahun, bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai atau hasil
Dapat pula prestasi dibidang lain seperti di suatu cabang olah raga, seni atau
keterampilan tambahan tertentu. Bahkan prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang
dasar, baik dari segi pengelolaan maupun dari segi proses pendidikan, yang
diarahkan secara efektif untuk meningkatkan nilai tambah dan faktor-faktor input
lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar, sehingga dapat mengikuti
berprestasi, sekolah yang baik atau sekolah yang sukses, sekolah yang efektif dan
sekolah yang unggul. Sekolah yang unggul dan bermutu itu adalah sekolah yang
mampu bersaing dengan siswa di luar sekolah. Juga memiliki akar budaya serta nilai-
berbagai tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi sekarang dan masa yang
akan datang.
34
Dari sini dapat disimpulkan bahwa kualitas atau mutu pendidikan (Sekolah)
sumber pendidikan untuk meningkatkan kualitas yang sesuai dengan harapan atau
yaitu lulusan yang memilki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu
tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di masa
yang akan datang (harapan bangsa). Hal demikian tidak dapat berhasil tanpa
a. Penelitian pertama dari Eri Hendro Kusuma : 2012 dalam junal implemetasi
35
robotika dan kecerdasan emosional siswa terdapat pengaruh positif dan
signifikan.
Dalam penelitian ini ada dua metode yang diteliti, pertama pembentukan
adalah takwa kepada Allah, peka terhadap sosial, mandiri, disiplin, kreatif,
nasionalisme, dan pekerja keras. Sedangkan dalam penelitian ini penulis tidak
mutu sekolah.
36
denagn baik. Akan tetapi dalam aspek pengawasan kepala sekolah kurang
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Disebut juga riset adalah “the activity of finding information about something that you are
interested in or need to know about”. Suwartono, 2014:3. Penelitian diartikan sebagai suatu
proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan seacara sistematis dan logis untuk
mencapai tujuan–tujuan tertentu Nana Syaodih, 2011; 5. Fungsi penelitian yaitu mencari
kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecah masalah Saifuddin anwar, 1999; 1.
Dengan menggunakan sebuah metode penelitian maka akan mempermudah bagi penulis
dalam menemukan masalah dan memecahkan masalah serta akan lebih mempermudah proses
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Metode penelitian kualitatif adalah metode (jalan) penelitian
yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah
tanpa ada manipulasi di dalamnya dan tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode
yang alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan
ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati.Andi
Prastowo , 2014; 51
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, disebut juga sebagai metode etnographi,
38
karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi
budaya, disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih
bersifat kualitatif.
atau menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi
mendeskritifkan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian
diperoleh berupa kalimat-kalimat narasi hasil analisis data dari wawancara, observasi
dijawab melalui penelitian. Adapun tempat atau lokasi dan waktu yang dimaksud dalam
1. Tempat Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Tanah Datar yang terdiri dari tiga
madrasah yaitu MTsN 3 Tanah Datar, MTsN 6 Tanah Datar dan MTsN 16 Tanah
Datar.
2. Waktu Penelitian.
39
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan setelah proposal ini disetujui oleh
dosen pembimbing.
C. Instrumen Penelitian.
Subyek penelitian adalah semua orang yang menjadi sumber atau informan
yang dapat memberi keterangan mengenai masalah penelitian. Dalam penelitian kualitatif
posisi sumber data yang berupa manusia sangat penting perannya sebagai individu yang
memiliki informasinya. Penulis dan narasumber di sini memiliki posisi yang sama, oleh
karena itu narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta penulis saja,
tetapi ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki.
Karena posisi inilah sumber data yang berupa manusia di dalam penelitian kualitatif lebih
subjek yang memiliki hubungan karakteristik dengan situasi sosial yang diteliti.Dalam
kegiatan penelitian yang menjadi sumber informasi adalah para informan yang berkompeten
dan mempunyai relefansi dengan penelitian. Sedangkan tempat yang menjadi elemen dari
situasi social adalah situasi dan kondisi lingkungan tempat yang berkaitan dengan masalah
penelitian. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,
ekstrakurikuler MTsN 3 Tanah Datar, MTsN 6 Tanah Datar, MTsN 17 Tanah Datar.
40
D. Sumber Data
berdasarkan beberapa kriteria yang dikemukakan Spradley yang dikutip oleh Arifin Imron
sebagai berikut:
1) Subjek yang cukup lama dan intensif menyatu dengan medan aktivitas yang menjadi
sasaran penelitian,
2) Subjek yang masih aktif terlibat dilingkungan aktivitas yang menjadi sasaran
penelitian,
3) Subyek yang masih memiliki banyak waktu untuk dimintai informasi tetapi relatif
4) Subjek yang tidak mengemas informasi tetapi relatif memberikan informasi yang
sebenarnya,
5) Subyek yang pergolong asing bagi peneliti, sehingga terkesan seperti “Guru Baru”.
diharuskan untuk menentukan sumber data/informan yang terdiri dari beberapa orang yang
menggunakan teknik purposive yang akan memberikan keluasan bagi peneliti untuk
menentukan kapan panggilan informasi dihentikan dan diteruskan. Biasanya hal ini
dilakukan dengan menetapkan key informan sebagai sumber data, yang kemudian
41
Alasan ditetapkannya informan tersebut adalah pertama; mereka sebagai
pelaku yang terlibat langsung dalam setiap kegiatan di MTsN Tanah Datar. Kedua; mereka
mengetahui secara langsung persoalan yang dikaji. Ketiga; mereka lebih menguasai informasi
secara akurat berkenaan dengan masalah yang terjadi di MTsN Tanah Datar.
1. Observasi
dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Metode
ini digunakan untuk melihat dan mengamati kegiatan ekstrakurikuler, investasi yang dimiliki
sekolah, serta apa yang dilakukan oleh sumber data dalam proses kegiatan ekstrakurikuler
2. Interviews (wawancara )
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Indepth interview
wawancara yang bebas dimana peneliti hanya menggunakan garis-garis besar permasalahan /
variable yang akan diteliti sebagai pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan penulis memiliki
bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau data sumber, maka diperlukan
a) Buku catatan : berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data.
42
b) Tape recorder : berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan.
pelaksanaan manajemen kegiatan ekstrakurikuler di MTsN Tanah Datar . Dalam hal ini,
3. Dokumentasi
recources), Nasution menyebutkan ...” adapula sumber non manusia (non Human
mencari data tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
berikut :
b) Menjadikan hasil penelitian dari pengamatan atau wawancara lebih dapat dipercaya
dengan dukungan sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, tempat kerja,
di masyarakat, dan autobiografi. Hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya apabila
didukung oleh foto-foto atau karya tulis dan seni yang telah ada.
c) Dokumen dapat digunakan sebagai sumber data penelitian. Hal ini disebabkan dalam
43
Dokumentasi yang diperlukan diantaranya: tentang visi, misi dan tujuan
MTsN 3 Tanah Datar, struktur organisasi, rencana strategi sekolah, rekapitulasi guru,
karyawan, jadwal ekstrakurikuler, data siswa dan sarana prasarana sekolah. Dokumen ini
diperlukan sebagai data acuan dasar dalam manajemen ekstrakurikuler di MTsN Tanah
Datar.
F. Keabsaan Data.
sejak sebelum terjun ke lapangan, observasi, selama pelaksanaan penelitian di lapangan dan
setelah selesai penelitian di lapangan. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi. Sesuai dengan jenis penelitian di atas, maka penulis
menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman untuk menganalisis data hasil
penelitian. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
Di dalam analisis data kualitatif terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan. Aktivitas dalam analisis data yaitu, Data Condensation, Data Display, dan
44
Gambar 1. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif 92
Sumber: Miles dan Huberman (Miles, Huberman dan Saldana, 2014: 14)
berikut:
memungkinkan penyimpulan dan aksi. Penyajian data membantu dalam memahami apa yang
terjadi dan untuk melakukan sesuatu, termasuk analisis yang lebih mendalam atau mengambil
verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari
Oleh karena itu, perlu dilaksanakan verifikasi yang merupakan kegiatan pengulangan untuk
tujuan pemantapan, penelusuran data dengan cepat (dengan melihat catatan lapangan kembali
pada saat menulis sajian data). Verifikasi juga dapat dilakukan dengan lebih mengembangkan
ketelitian, misalnya dengan berdiskusi. Pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya
46
DAFTAR PUSTAKA
Adnan Fateh, “Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Kegiatan Ekstrakurikuler
di Madrasah Darulhuda di Witaya Propinsi Yala Thailand Selatan 2014/2015”, Jurnal,
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.
Eri Hendro KUsuma, 2012 Implementasi Pendidikan Karakter Pada kegiatan ekstrakurikuler
di SMAN 2 Kota baru, Jurnal Universitas Negeri Malang
Fathurrahman, Manajemen Pembentukan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Ekstra dan Intra
kurkuler “, Jurnal Penelitian Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga 2013.
Putri Fatmawati, “Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Voice and Picture (studi kasus di
SMK Terpadu Al Ishlahiyah Singosari Malang)”, jurnal, Malang: Universitas Negeri
Malang, 2010.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cet.13, (Bandung: Alfabeta,
2011),
47
Tri Astuti, “Pelaksanaan Manajemen Mutu Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Negeri 1
Purwokerto”, Skripsi, Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2016,
Wahidmurni, Menulis Proposal dan laporan penelitian lapangan; pendekatan kualitatif dan
kuantitatif skripsi, Tesis dan disertasi ( Malang : PPs UIN Malang, 2008)
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013),
48