Professional Documents
Culture Documents
Optimalisasi Penurunan Kasus Diare Dan ISPA Pada Anak Usia 1-5 Tahun Melalui Pembentukan "LAPIS" (Laskar Peduli Sampah)
Optimalisasi Penurunan Kasus Diare Dan ISPA Pada Anak Usia 1-5 Tahun Melalui Pembentukan "LAPIS" (Laskar Peduli Sampah)
Optimalisasi Penurunan Kasus Diare Dan ISPA Pada Anak Usia 1-5 Tahun Melalui Pembentukan "LAPIS" (Laskar Peduli Sampah)
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….………ii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………….………..iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………….............................v
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………………...vii
TUPOKSI ............................................................................................................................... x
BAB I ..................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................... 7
ii
2.3.4 Data Sebaran Fasyankes Jejaring Puskesmas ................................................... 12
3.1 Permasalahan............................................................................................................ 18
BAB IV ................................................................................................................................. 34
4.2 Saran......................................................................................................................... 33
PENUTUP ........................................................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………37
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 38
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Umur Kelurahan Srengseng
Tahun 2022 ........................................................................................................................... 9
Tabel 2.3. Komposisi Penduduk Menurut per RW Kelurahan Srengseng Tahun 2022 ......... 10
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2. Grafik Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin kelurahan
srengseng tahun 2021 ......................................................................................................... 10
Gambar 3.1 Diagram Fish Bone Penyebab Masalah Kurangnya Pengetahuan dan
Pemahaman Masyatakat Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga ........................... 22
Gambar 3.2. Pra sosialisasi di RW.01 dan RW.07 Kelurahan Srengseng ............................ 25
Gambar 3.3 Penyuluhan, Pemicuan Ulang Tentang Sampah dan Penyuluhan Tentang
Penyakit Berbasis Lingkungan Pada Laskar di RW 01 dan RW 07 Kelurahan Srengseng ... 26
Gambar 3.4 Penyuluhan Tentang Sampah dan Penyuluhan Tentang Kesehatan Lingkungan
Pada Pertemuan Masyarakat Kelurahan Srengseng............................................................ 27
Gambar 3.5. Kegiatan pengelolaan sampah dengan cara dipilah dan dikumpulkan serta
disetor ke Bank sampah sekitar Kelurahan Srengseng ........................................................ 27
Gambar 3.7 Media Informasi Penyakit Berbasis Lingkungan dari Dampak Sampah ............ 29
Grafik 2.1 Jumlah Kasus Penyakit Berbasis Lingkungan di Puskesmas Kelurahan Srengseng
Tahun 2021 ......................................................................................................................... 16
Grafik 2.2. Jumlah Kasus Penyakit Diare Pada Anak di Puskesmas Kelurahan Srengseng
berdasarkan RW.01 s/d RW.12 Tahun 2022 ........................................................................ 17
Grafik 2.3. Jumlah Kasus Penyakit ISPA Pada Anak di Puskesmas Kelurahan Srengseng
berdasarkan RW.01 s/d RW.12 Tahun 2022 ........................................................................ 17
Grafik 3.1. Persentase Pengetahuan Pengelolaan Sampah Yang Benar Sebelum dan
Sesudah Program ................................................................................................................ 30
Grafik 3.2 persentase pengetahuan pengelolaan sampah yang benar sebelum dan sesudah
program ............................................................................................................................... 31
Grafik 3.3. Kasus Diare dan ISPA Pada Anak Usia 1-5 Tahun di RW 01 Kelurahan
Srengseng Tahun 2021 s/d 2023 ......................................................................................... 32
v
Grafik 3.4. Kasus Diare dan ISPA Pada Anak Usia 1-5 Tahun di RW 07 Kelurahan
Srengseng Tahun 2021 s/d 2023 ......................................................................................... 33
vi
vii
BIODATA PESERTA
Email : verawulandari05@gmail.com
viii
Riwayat Pekerjaan : 2016 s/d sekarang, tenaga kontrak Sanitarian
Puskesmas Kecamatan Kembangan
Workshop/Seminar/Pelatihan :
ix
Tupoksi
Jabatan :
x
BAB I
PENDAHULUAN
2
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan wujud
pemberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan
PHBS. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
tindakan dalam menciptakan suatu kondisi bagi kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat secara berkesinambungan. Upaya ini
dilaksanakan melalui pendekatan pimpinan (Advocacy), bina 3 suasana (Social
Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian
masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama
dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara
hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya
(Febriza, 2016).
4
166 kasus dan RW 07 sebesar 158 kasus.
5
2. Untuk menurunkan angka kasus penyakit berbasis lingkungan Diare dan
ISPA yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam
pengelolaan sampah yang baik dan benar dengan wadah memanfaatkan
bank sampah yang ada di wilayah Kelurahan Srengseng.
6
BAB II
PROFIL WILAYAH KERJA
Kelurahan Srengseng adalah salah satu dari enam kelurahan yang terdapat
di Kecamatan Kembangan Kota Administrasi Jakarta Barat. Luas Kelurahan
491,60 hektar berada pada ketinggian kurang lebih 15 m dari permukaan laut.
Puskesmas Kelurahan Srengseng dengan luas tanah 450 m2 dan luas
bangunannya 235 m2. Puskesmas Kelurahan Srengseng terletak di Jalan
Srengseng Raya Nomor 2A, RT 1, RW 02 Kelurahan Srengseng, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11630 Telp.
(021) 22540298. Luas wilayah Srengseng 491.60 Ha dengan jumlah penduduk
52.722 jiwa.
RW RT
1 12
2 7
3 16
4 7
5 11
6 8
7 8
8 6
9 7
10 5
11 5
12 6
Jumlah
12 RW 98 RT
8
2.2. Demografi Kependudukan
9
No RW KK WNI WNA Jumlah
. LK PR LK PR Penduduk
10
2.3 Gambaran Puskesmas Kelurahan Srengseng
11
MISI
TATA NILAI
TERBAIK
Klinik Pratama 2
Apotek 4
12
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
Posyandu 16
Posbindu 10
Posyandu Lansia 3
Posyandu Remaja 1
Kader Jumantik 86
13
2.3.5 Sumber Daya Manusia Puskesmas Kelurahan Srengseng
3 Perawat 1 1 2
4 Bidan 1 1 2
5 Asisten Apoteker 1 1
6 Sanitarian 1 1
7 Administrasi umum 2 2
8 Nutrisionis 1 1
9 Security 3 3
10 Cleaning Service 1 1
Total 4 12 16
15
2.5 Data Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan di Puskesmas Kelurahan Srengseng
Tahun 2021 s/d 2022
16
Grafik 2.2. Jumlah Kasus Penyakit Diare Pada Anak di Puskesmas
Kelurahan Srengseng berdasarkan RW.01 s/d RW.12 Tahun 2022
Berdasarkan grafik di atas wilayah dengan kasus Diare tertinggi pada anak
usia 1-5 tahun berada di RW 01 sebanyak 26 kasus dan RW 07 sebanyak 22
kasus.
3.1 Permasalahan
Keikutsertaan masyarakat dalam program pengelolaan sampah tentunya
dapat mengurangi beban lingkungan karena bahaya sampah, selain itu masyarakat
juga dapat memperoleh keuntungan ekonomis dari mengikuti program pengelolaan
sampah dimana masyarakat bisa mengolah sampah tersebut menjadi barang yang
berguna lainnya dari sampah yang dihasilkan oleh masyarakat juga dapat membuat
pupuk organik dari sampah-sampah tersebut. Partisipasi masyarakat merupakan
keikut sertaan masyarakat dalam menjalankan setiap kegiatan atau program yang di
tetapkan oleh pemerintah untuk memberdayakan dan membangun masyarakat
sehingga masyarakat mau ikut berperan aktif dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pemeliharaan.
18
dengan menggunakan media informasi, seperti media audio visual dan pamplet,
karena intervensi dengan menggunakan media bisa merubah perilaku dan untuk
merubah perilaku ini sebaiknya dilakukan promosi kesehatan. Pengertian dari
promosi kesehatan sendiri adalah pencegahan penyakit untuk peningkatan
kesehatan, promosi kesehatan juga diartikan sebagai upaya memasarkan,
menyebarluaskan, mengenalkan atau “menjual” kesehatan, hal ini dapat di artikan
juga sebagai pendidikan kesehatan (Health Education).
19
Beberapa hal lain yang mendasari masalah ini diangkat adalah di wilayah Kelurahan
Srengseng masih ada :
20
Berdasarkan berita di Detik.com kondisi Kali Duri, Jakarta Barat sampah tampak
mengambang di atas permukaan air sungai kali Duri Kosambi
21
Perbaikan analisa masalah diagram Fish Bone
22
Dari analisa fish bone diatas, ada beberapa akar penyebab masalah masih
kurang kesadaran masyarakat tentang pengeloaan sampah yaitu:
1. Kurangnya edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah yang benar.
2. Belum optimal pilar ke-4 STBM pengelolaan sampah rumah tangga untuk
keberlangsungan dan pengembangan dalam mempetahankan status
deklarasi STBM.
3. Belum ada kader/laskar peduli tentang sampah.
4. Kurangnya media infomasi tentang pengelolaan sampah.
5. Kurangnya media informasi tentang kesehatan .
Melakukan edukasi/sosialisasi ke
1 Kurangnya edukasi masyarakat tentang
masyarakat tentang pengelolaan
pengelolaan sampah yang benar.
sampah.
23
Oleh karena itu, maka diperlukan tindakan perbaikan dengan menyusun rencana
kegiatan terhadap solusi terpilih yang penulis kemas dalam sebuah program Inovasi
dalam makalah ini Optimalisasi Penurunan Kasus Diare dan ISPA Pada Anak Usia
1-5 Tahun Melalui Pembentukan “LAPIS” (Laskar Peduli Sampah) dengan
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Pilar Ke-4 STBM di Kelurahan Srengseng
Kecamatan Kembangan Tahun 2023.
Terdiri dari kegiatan promotif dan preventif yang artinya solusi yang digunakan
adalah tindakan pencegahan dan penyuluhan oleh tenaga Kesehatan Lingkungan, serta
pemberdayaan masyarakat berkolaborasi dengan Lintas Sektoral terkait di wiliyah
Kelurahan Srengseng untuk membentuk natural leader menjadi Laskar Peduli Sampah.
1 Pra Sosialisasi
A √
kelas LAPIS
P √ √
2 Sosialisasi di
kelas LAPIS A √
Penyuluhan dan P √ √
Pembentukan
3
Laskar Peduli
Sampah (LAPIS) A √
P √ √ √ √ √ √ √ √
4 Monitoring hasil
A √ √ √ √ √ √ √ √
kegiatan
Kegiatan ini memperkenalkan model inovasi yang akan dibuat dengan cara
pemberdayaan masyarakat membentuk Laskar Peduli Sampah “LAPIS” dan
mengenalkan model inovasi ini ke Tokoh masyarakat, RT, RW serta masyarakat
Kelurahan Srengseng RW 01 dan RW 07.
25
Gambar 3.3 Penyuluhan Tentang Sampah dan Penyuluhan Tentang Penyakit
Berbasis Lingkungan Pada Laskar
di RW 01 dan RW 07 Kelurahan Srengseng
26
3. Penyuluhan tentang sampah dan dampaknya bagi kesehatan manusia di
pertemuan masyarakat Kelurahan Srengseng
28
6. Membuat media infomasi penyuluhan tentang penyakit berbasis lingkungan.
Media informasi dibuat dengan pamplet berisi informasi tentang penyakit berbasis
lingkungan akibat sampah jika tidak dikelola dengan benar.
29
3.6. Evaluasi Hasil Kegiatan
1 Setelah kegiatan inovasi ini dilakukan, terdapat peningkatan yang signifikan dalam
pemahaman masyarakat tentang pemilahan sampah yang benar di RW 01
Kelurahan Srengseng.
30
2. Setelah kegiatan inovasi ini dilakukan, terdapat peningkatan yang signifikan
dalam pemahaman masyarakat tentang pemilahan sampah yang benar di RW
07 Kelurahan Srengseng.
31
3. Penurunan kasus Diare dan ISPA pada anak usia 1-5 tahun di RW 01
Kelurahan Srengseng tahun 2023
Grafik 3.3. Kasus Diare dan ISPA Pada Anak Usia 1-5
Tahun di RW 01 Kelurahan Srengseng
Tahun 2021 s/d 2023
Berdasarkan grafik diatas penyakit berbasis lingkungan pada anak usia 1-5
tahun di RW 01 Kelurahan Srengseng bulan Januari s/d Februari tahun 2021
yaitu Diare sebanyak 4 kasus dan ISPA sebanyak 10 kasus, bulan Januari
s/d Februari tahun tahun 2022 Diare sebanyak 8 kasus dan ISPA sebanyak
25 kasus. Pada bulan Januari s/d Februari tahun tahun 2023 Diare sebanyak
1 kasus dan ISPA sebanyak 4 kasus.
32
4. Penurunan kasus Diare dan ISPA pada anak usia 1-5 tahun di RW 07
Kelurahan Srengseng tahun 2023
Grafik 3.4. Kasus Diare dan ISPA Pada Anak Usia 1-5
Tahun di RW 07 Kelurahan Srengseng
Tahun 2021 s/d 2023
Berdasarkan grafik diatas penyakit berbasis lingkungan pada anak usia 1-5
tahun di RW 07 Kelurahan Srengseng bulan Januari s/d Februari tahun 2021
yaitu Diare sebanyak 4 kasus dan ISPA sebanyak 7 kasus, bulan Januari s/d
Februari tahun tahun 2022 Diare sebanyak 5 kasus dan ISPA sebanyak 15
kasus. Pada bulan Januari s/d Februari tahun tahun 2023 Diare 0 kasus dan
ISPA sebanyak 3 kasus.
33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Penyebab dari masalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang
pengelolaan sampah yang benar yaitu:
a. Kurangnya edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah yang benar
b. Belum optimal pilar ke-4 STBM pengelolaan sampah rumah tangga untuk
keberlangsungan dan pengembangan dalam mempetahankan status
deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
c. Belum ada laskar peduli tentang sampah
d. Kurangnya media infomasi tentang pengelolaan sampah
e. Kurangnya media informasi tentang kesehatan berbasis lingkungan
4.2 Saran
34
2. Agar tenaga medis dapat menciptakan kegiatan inovatif lainnya.
35
PENUTUP
Demikian makalah tentang optimalisasi penurunan kasus Diare dan ISPA pada anak
usia 1-5 tahun melalui pembentukan Laskar Peduli Sampah “LAPIS” dengan
pengelolaan sampah rumah tangga pilar ke-4 STBM di Kelurahan Srengseng dibuat,
besar harapan penulis agar makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi
inspirasi bagi profesi Sanitarian dalam melakukan upaya kesehatan lingkungan bagi
masyarakat di Puskesmas.
Tentunya masih banyak kekurangan dalam penulisan, kiranya kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Adapun inovasi yang sudah dijabarkan dalam
makalah ini bagi siapapun yang ingin mengadopsi dan mereplikasi demi kemajuan
profesi sanitarian, sangat penulis berikan kesempatan seluas-luasnya. Semoga
semua niat dan upaya kita mendapat kemudahan dan ridho dari Allah SWT.
36
DAFTAR PUSTAKA
37
LAMPIRAN
38
3. Soal Pre/Post test alat ukur tingkat pengetahuan Laskar Peduli Sampah
“LAPIS”
39
40
4. Foto kegiatan pelaksanaan Laskar Peduli Sampah “LAPIS” di RW 01
Kelurahan Srengseng Tahun 2022-2023
41
5. Foto kegiatan pelaksanaan Laskar Peduli Sampah “LAPIS” di RW 07
Kelurahan Srengseng Tahun 2022-2023
42
43
6. Whatsapp Grup Laskar Peduli Sampah “LAPIS”.
44
7. Laskar Peduli Sampah “LAPIS” Edukasi masyarakat melalui
Whatsapp Grup tingkat RT.
45
46