Makalah Uang Elektronik

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 25

MAKALAH

UANG ELEKTRONIK (STORED VALUE CARD)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Resiko 2

Dosen Pengampu:

Bapak Ramli S.E., M.M.

DISUSUN OLEH:

AINUN NISA SAFITRI (962021019)

ADELA PUTRI ARMADA (962021020)

HAERUNNISA (962021021)

ANUGRAHANING PRISCILLA (962021027)

PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN DIGITAL

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
membantu saya dalam penulisan laporan ini.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Resiko
2 yang diampu oleh Bapak Ramli S.E., M.M. Makalah ini didasarkan pada data
yang saya kumpulkan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diterima dan
dipahami.
Saya menyadari bahwa hal ini dapat terlaksana dengan baik dengan bantuan
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Ramli S.E., M.M. selaku dosen yang memgampu mata kuliah ini.
2. Teman – teman kelompok yang sudah mendedikasikan waktu dan tenaganya
dalam penyusunan makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat
tentang bagaimana Sistem Informasi Akuntansi dan Aplikasi Sistem Informasi
Akuntansi, termasuk Excel, dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi,
keakuratan, dan nilai informasi akuntansi dalam berbagai konteks.

Balikpapan, 20 September 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB 1...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................... 3

BAB 2...................................................................................................................... 4

KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 4

BAB 3...................................................................................................................... 5

METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 5

BAB 4...................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

4.1 Definisi dan Karakteristk Uang Elektronik (Stored Value Card) ............. 6

4.1.1 Definisi Uang Elektronik (Stored Value Card) ................................. 6

4.1.2 Karakteristik Uang Elektronik (Stored Value Card) ......................... 7

4.2 Pembagian Uang Elektronik (Stored Value Card) .................................... 8

4.2.1 Pembagian Berdasarkan Medianya ................................................... 8

4.2.2 Pembagian Berdasarkan Masa Berlaku Media Uang Elektronik ...... 9

4.2.3 Pembagian Berdasarkan Jangkauan Penggunaannya ........................ 9

4.2.4 Pembagian Berdasarkan Pencatatan Data Identitas Pemegang....... 10

iii
4.2.5 Pembagian Berdasarkan Basis Teknologi ....................................... 10

4.3 Sejarah Perkembangan Uang Elektronik .................................................11

4.4 Manfaat Utama Uang Elektronik............................................................ 12

4.5 Jenis – Jenis Uang Elektronik................................................................. 14

4.6 Tantangan Dan Risiko Yang Dihadapi Dalam Penggunaan Uang


Elektronik .......................................................................................................... 16

4.7 Regulasi Dan Peraturan Terkait Uang Elektronik .................................. 17

4.8 Penerapan Uang Elektronik Dalam Aplikasi Dunia Nyata..................... 17

BAB 5.................................................................................................................... 20

PENUTUP ............................................................................................................. 20

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 20

5.2 Saran ....................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 21

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era digital ini, kemajuan teknologi telah mengubah banyak aspek
kehidupan kita, termasuk bagaimana kita bertransaksi dan mengelola keuangan.
Salah satu inovasi terkemuka dalam bidang keuangan digital adalah uang
elektronik, yang sering disebut juga sebagai Stored Value Card (SVC) atau e-
money. Uang elektronik adalah bentuk pembayaran yang sepenuhnya berbasis
digital, yang memungkinkan individu dan bisnis untuk melakukan transaksi
keuangan tanpa perlu uang tunai fisik atau kartu kredit.

Penggunaan uang elektronik telah mengalami pertumbuhan yang pesat di


seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi ini telah mengubah
cara kita membayar tagihan, berbelanja online, menggunakan transportasi
publik, dan bahkan berpartisipasi dalam program pemerintah. Uang elektronik
menjanjikan kemudahan, kecepatan, dan keamanan dalam bertransaksi, dan
telah menjadi elemen integral dalam ekosistem keuangan digital.

Namun, perkembangan ini juga menghadirkan sejumlah tantangan dan


pertanyaan yang harus dijawab. Bagaimana kita dapat memastikan keamanan
transaksi uang elektronik? Bagaimana peraturan dan regulasi beradaptasi
dengan teknologi ini yang terus berkembang? Bagaimana masyarakat dapat
memahami dan mengadopsi uang elektronik dengan baik?

Makalah ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan


memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang uang elektronik. Kami akan
menyelidiki definisi dan konsep dasar uang elektronik, sejarah
perkembangannya, manfaat yang ditawarkannya, serta tantangan dan regulasi
yang terkait. Selain itu, makalah ini akan mencakup studi kasus dan aplikasi

1
uang elektronik di berbagai bidang, serta mempertimbangkan masa depan uang
elektronik dalam ekosistem keuangan digital yang terus berubah.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini:

1. Apa definisi dan karakteristik uang elektronik?


2. Bagaimana pembagian uang elektronik?
3. Apa sejarah perkembangan uang elektronik, dan bagaimana peran teknologi
telah membentuk evolusinya?
4. Apa manfaat utama yang diberikan oleh uang elektronik?
5. Apa saja jenis – jenis uang elektronik?
6. Apa saja tantangan dan risiko yang dihadapi dalam penggunaan uang
elektronik, termasuk masalah keamanan data dan risiko kehilangan akses ke
dana elektronik?
7. Bagaimana regulasi dan peraturan terkait dengan uang elektronik
mempengaruhi perkembangannya, dan bagaimana peraturan ini berbeda di
berbagai negara?
8. Bagaimana uang elektronik diterapkan dalam aplikasi dunia nyata, seperti
pembayaran digital, transportasi publik, dan program pemerintah, dan apa
dampaknya pada masyarakat dan bisnis?

1.3 Tujuan
Adapun tujuam dari makalah ini:

1. Menjelaskan Apa definisi dan karakteristik uang elektronik.


2. Menjelaskan pembagian uang elektronik.
3. Menjelaskan sejarah perkembangan uang elektronik, dan bagaimana peran
teknologi telah membentuk evolusinya.
4. Menjelaskan manfaat utama yang diberikan oleh uang elektronik.
5. Menjelaskan jenis – jenis uang elektronik

2
6. Menjelaskan saja tantangan dan risiko yang dihadapi dalam penggunaan
uang elektronik, termasuk masalah keamanan data dan risiko kehilangan
akses ke dana elektronik.
7. Menjelaskan regulasi dan peraturan terkait dengan uang elektronik
mempengaruhi perkembangannya, dan bagaimana peraturan ini berbeda di
berbagai negara.
8. Menjelaskan penerapan uang elektronik dalam aplikasi dunia nyata, seperti
pembayaran digital, transportasi publik, dan program pemerintah, dan apa
dampaknya pada masyarakat dan bisnis.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan makalah tentang Uang Elektronik (Stored Value Card)
memiliki manfaat yang signifikan baik untuk penulis maupun pembaca. Bagi
penulis, makalah ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih dalam tentang konsep uang elektronik, teknologi yang terlibat, dan
dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penelitian yang diperlukan
untuk membuat makalah ini juga akan membantu penulis mengikuti
perkembangan terbaru dalam uang elektronik, termasuk inovasi teknologi
terkini dan perubahan regulasi yang mungkin memengaruhi penggunaan uang
elektronik.

Bagi pembaca, makalah ini berfungsi sebagai sumber informasi yang


berharga. Makalah ini akan menyampaikan informasi penting tentang uang
elektronik kepada mereka yang mungkin belum memahaminya sepenuhnya. Ini
membantu pembaca untuk lebih memahami cara uang elektronik berbeda dari
uang tunai dan kartu kredit, serta bagaimana teknologi ini memengaruhi cara
kita bertransaksi dalam kehidupan sehari-hari. Bagi mereka yang terlibat dalam
bisnis, makalah ini juga dapat memberikan wawasan tentang bagaimana uang
elektronik dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, layanan
pelanggan, dan proses pembayaran.

3
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Uang adalah elemen perekonomian yang memiliki peran sangat krusial.


Hampir seluruh aktivitas ekonomi bergantung pada elemen ini, yang digunakan
sebagai sarana pembayaran dan pertukaran. Sebagai hasilnya, keberadaan uang
dalam kehidupan sehari-hari memiliki signifikansi yang sangat besar, terutama
dalam proses akuisisi barang, jasa, dan kebutuhan lainnya.

Elektronik adalah bidang ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan


elektron, sirkuit listrik, komponen elektronik, dan aplikasi teknologi elektronik. Ini
mencakup studi tentang elektronika digital dan analog, perancangan sirkuit,
pembuatan perangkat elektronik, dan pengembangan perangkat lunak yang terkait
dengan perangkat elektronik. Elektronik digunakan dalam berbagai konteks,
termasuk dalam pembuatan perangkat elektronik konsumen seperti ponsel,
komputer, dan perangkat rumah pintar, serta dalam industri seperti telekomunikasi,
otomotif, dan manufaktur. Selain itu, elektronika juga memainkan peran penting
dalam pengembangan teknologi seperti robotika, komunikasi nirkabel, dan Internet
of Things (IoT).

Uang elektronik, atau yang dikenal juga sebagai Stored Value Card (SVC),
adalah bentuk uang digital yang disimpan dalam bentuk elektronik. Konsep
dasarnya adalah pengguna menyimpan dana dalam bentuk digital di sebuah akun
elektronik yang dapat diakses melalui kartu fisik, aplikasi ponsel, atau platform
online. Uang elektronik dapat digunakan untuk berbagai jenis transaksi, termasuk
pembayaran, pengisian ulang, dan transfer dana.

4
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian dalam makalah ini adalah metode analisis literatur.


Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mengevaluasi berbagai sumber
literatur yang relevan dengan topik Uang Elektronik (Stored Value Card) dari
berbagai sumber, seperti buku, artikel jurnal, laporan penelitian, situs web resmi,
dan dokumen regulasi.

Analisis literatur ini akan memungkinkan penulis untuk menyusun


pemahaman yang komprehensif tentang topik tersebut. Penulis akan
mengidentifikasi definisi uang elektronik, karakteristik, pembagian, sejarah
perkembangannya, manfaat, tantangan, dan regulasi yang terkait melalui studi
literatur yang teliti.

Hasil dari analisis literatur ini akan digunakan untuk mendukung argumen
dan temuan yang ada dalam makalah, serta untuk memberikan pandangan yang
lebih luas tentang topik uang elektronik. Penulis juga akan merujuk pada literatur
terbaru untuk memastikan bahwa makalah ini mencerminkan perkembangan terkini
dalam uang elektronik.

Dengan menggunakan metode analisis literatur, makalah ini akan dapat


menyajikan informasi yang berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, memungkinkan penulis untuk merangkum dan mensintesis
pengetahuan yang ada, serta memberikan pandangan yang mendalam tentang topik
uang elektronik secara komprehensif.

5
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Definisi dan Karakteristk Uang Elektronik (Stored Value Card)


4.1.1 Definisi Uang Elektronik (Stored Value Card)
Sistem Electronic Money dikenal dengan nama Electronic Cash, Electronic
Currency, Digital Money, Digital Cash atau Digital Currency. E-Money atau
uang elektronik merupakan segala bentuk jenis uang yang dapat diakses secara
online dan tersimpan di sebuah server atau kartu chip. E-Money dapat
dipergunakan untuk segala macam kebutuhan transaksi termasuk pembayaran,
tagihan kartu kredit, pembayaran asuransi hingga penarikan uang secara tunai.

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.20/6/PBI/2018 tentang uang elektronik,


E-Money harus memenuhi beberapa unsur, yaitu diterbitkan atas dasar nilai
uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit, nilai uang disimpan secara
elektronik dalam suatu media server atau chip dan nilai uang elektronik yang
dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.

Nilai uang dalam uang elektronik akan berkurang pada saat konsumen
menggunakannya untuk pembayaran. Di samping itu uang elektronik berbeda
dengan single-purpose prepaid card lainnya seperti kartu telepon, sebab uang
elektronik dapat digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran (multi
purposed). Selain itu, uang elektronik juga berbeda dengan alat pembayaran
elektronis berbasis kartu lainnya seperti kartu kredit dan kartu debit. Kartu
kredit dan kartu debit (APMK) bukan merupakan prepaid products melainkan
access products.

Berikut definisi dan pengertian E-Money dari beberapa sumber buku:

1. Menurut Rivai (2007), E-Money adalah alat pembayaran elektronik


yang diperoleh dengan menyetorkan terlebih dahulu sejumlah uang

6
kepada penerbit, baik secara langsung, maupun melalui agen-agen
penerbit, atau dengan pendebitan rekening di bank, dan nilai uang
tersebut dimasukan menjadi nilai uang dalam media uang elektronik,
yang dinyatakan dalam satuan rupiah, yang digunakan untuk melakukan
transaksi pembayaran dengan cara mengurangi secara langsung nilai
uang pada media uang elektronik tersebut.
2. Menurut Sakti (2014), E-Money adalah sistem pembayaran secara
elektronik yang dipergunakan untuk transaksi online, yakni elemen
digital yang dibuat dan dapat digunakan sebagai uang.
3. Menurut Peraturan Bank Indonesia No.16/8/PBI/2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 tentang
Uang Elektronik (Electronic Money), E-Money adalah nilai uang yang
disimpan secara elektronik pada suatu media server atau chip yang dapat
dipindahkan untuk kepentingan transaksi pembayaran dan/atau transfer
dana.
4. Menurut Bank for International Settlement (Hidayati, 2006), E-Money
adalah produk storedvalue atau prepaid dimana sejumlah uang disimpan
dalam suatu media elektronis yang dimiliki seseorang.

4.1.2 Karakteristik Uang Elektronik (Stored Value Card)


Menurut Bank Indonesia (2006), E-Money atau uang elektronik memiliki
beberapa karakteristik, yaitu sebagai berikut:

1. Nilai uang telah tercatat dalam instrumen E-Money, atau sering disebut
dengan stored value, yang akan berkurang pada saat konsumen
menggunakan untuk melakukan transaksi pembayaran.
2. Dana yang tercatat dalam E-Money sepenuhnya berada dalam
penguasaan konsumen.
3. Pada saat transaksi, perpindahan dana dalam bentuk electronic value
dari E-money milik konsumen kepada terminal merchant dapat

7
dilakukan secara offline. Dalam hal ini verifikasi cukup dilakukan pada
level merchant (point of sale), tanpa harus online ke komputer penerbit.

4.2 Pembagian Uang Elektronik (Stored Value Card)


Menurut Penjelasan Peraturan Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009 tentang Uang
Elektronik, E-Money dapat dibagi dalam beberapa bentuk, yaitu:

4.2.1 Pembagian Berdasarkan Medianya


Uang elektronik memiliki media elektronik yang berfungsi sebagai penyimpan
nilai uang (monetary value), dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Dicatat pada media elektronik yang dikelola oleh penerbit juga dicatat
pada media elektronik yang dikelola oleh pemegang. Media elektronik
yang dikelola oleh pemegang dapat berupa card-based dalam bentuk
chip yang tersimpan pada kartu atau berupa software-based yang
tersimpan pada harddisk yang terdapat pada personal computer milik
pemegang. Dengan sistem pencatatan seperti ini, maka transaksi
pembayaran dengan menggunakan uang elektronik dapat dilakukan
secara off-line dengan mengurangi secara langsung nilai uang elektronik
pada media elektronik yang dikelola oleh pemegang.
2. Uang elektronik yang nilai uang elektroniknya hanya dicatat pada media
elektronik yang dikelola oleh penerbit. Dalam hal ini pemegang diberi
hak akses oleh penerbit terhadap penggunaan nilai uang elektronik
tersebut. Dengan sistem pencatatan seperti ini, maka transaksi
pembayaran dengan menggunakan uang elektronik ini hanya dapat
dilakukan secara on-line dimana nilai uang elektronik yang tercatat pada
media elektronik yang dikelola penerbit akan berkurang secara
langsung.

8
4.2.2 Pembagian Berdasarkan Masa Berlaku Media Uang Elektronik
Berdasarkan masa berlaku medianya, uang elektronik dibagi menjadi dua
bentuk, yaitu:

1. Reloadable.
Uang elektronik dengan bentuk reloadable adalah uang elektronik yang
dapat di lakukan pengisian ulang, dengan kata lain, apabila masa
berlakunya sudah habis dan atau nilai uang elektroniknya sudah habis
terpakai, maka media uang elektronik tersebut dapat digunakan kembali
untuk di lakukan pengisian ulang.
2. Disposable.
Uang elektronik dengan bentuk disposable adalah uang elektronik yang
tidak dapat diisi ulang, apabila masa berlakunya sudah habis dan/atau
nilai uang elektroniknya sudah habis terpakai, maka media uang
elektronik tersebut tidak dapat digunakan kembali untuk dilakukan
pengisian ulang.

4.2.3 Pembagian Berdasarkan Jangkauan Penggunaannya


Berdasarkan jangkauan penggunaannya, uang elektronik dibagi menjadi dua
bentuk, yaitu:

1. Single Purpose.
Single-purpose adalah uang elektronik yang digunakan untuk
melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari satu jenis
transaksi ekonomi, misalnya uang elektronik yang hanya dapat
digunakan untuk pembayaran tol atau uang elektronik yang hanya dapat
digunakan untuk pembayaran transportasi umum.
2. Multi Purpose.
Multi-purpose adalah uang elektronik yang digunakan untuk melakukan
berbagai pembayaran atas kewajiban pemegang kartu terhadap berbagai
hal yang dilakukannya. Contohnya yaitu suatu uang elektronik yang
dapat digunakan dalam beberapa jenis transaksi seperti penggunaan

9
uang elektronik untuk pembayaran tol, dapat juga digunakan untuk
membayar telepon, jasa transportasi, pembayaran pada minimarket dan
lain-lain cukup menggunakan satu kartu.

4.2.4 Pembagian Berdasarkan Pencatatan Data Identitas Pemegang


Berdasarkan pencatatan data identika pemegang uang elektronik, E-Money
dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:

1. Uang Elektronik yang data identitas pemegangnya terdaftar dan tercatat


pada Penerbit (registered). Registered artinya data identitas pemegang
uang elektronik tercatat dan terdaftar pada penerbit.
2. Uang Elektronik yang data identitas pemegangnya tidak terdaftar dan
tidak tercatat pada Penerbit (unregistered). Unregistered artinya data
identitas pemegang uang elektronik (e-money) tidak tercatat dan tidak
terdaftar pada penerbit.

4.2.5 Pembagian Berdasarkan Basis Teknologi


Berdasarkan basis teknologi yang digunakan, uang elektronik atau E-Money
dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:

1. Uang elektronik berbasis chip (chip based). E-Money berbasis chip


memiliki nilai uang disimpan di dalam media chip. Verifikasi transaksi
lebih cepat, karena bersifat off-line. Jenis ini sangat cocok sebagai alat
pembayaran yang bersifat massal dengan nilai transaksi kecil, tetapi
frekuensinya tinggi, seperti pembayaran tiket kereta api, parkir, tol.
2. Uang elektronik berbasis server (server based). E-Money berbasis
server memiliki nilai uang disimpan di dalam server penerbit. Verifikasi
transaksi lebih lambat, karena harus on-line kepada penerbit. Kurang
cocok sebagai alat pembayaan yang bersifat massal, tetapi lebih cocok
untuk micro/retail payment lainnya.

10
4.3 Sejarah Perkembangan Uang Elektronik
Sejarah perkembangan uang elektronik (e-money atau e-payment) mencakup
perkembangan teknologi keuangan modern yang memungkinkan transaksi
elektronik. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah perkembangan uang
elektronik:

1. Kartu Kredit
Awalnya, kartu kredit seperti Diners Club (1950) dan American Express
(1958) adalah bentuk awal uang elektronik. Mereka memungkinkan
pemegang kartu untuk melakukan pembelian dengan kredit yang akan
dibayar nanti.
2. ATM (Automated Teller Machine)
ATM pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an. Mereka
memungkinkan pengguna untuk melakukan penarikan tunai dan memeriksa
saldo secara elektronik.
3. Kartu Debit
Kartu debit diperkenalkan pada tahun 1970-an. Mereka memungkinkan
pengguna untuk melakukan pembelian langsung dari rekening bank mereka
tanpa harus menggunakan kredit.
4. Perbankan Online
Dengan munculnya internet pada tahun 1990-an, perbankan online menjadi
umum. Ini memungkinkan nasabah untuk mengakses rekening mereka,
mentransfer dana, dan melakukan pembayaran secara elektronik.
5. E-Money Awal
Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, uang elektronik yang lebih modern
mulai muncul. Contoh pertama adalah PayPal (1998), yang memungkinkan
pengguna untuk mengirim dan menerima uang secara elektronik melalui
internet.
6. Pembayaran Mobile
Pada tahun 2000-an, teknologi pembayaran mobile berkembang pesat.
Pengguna dapat melakukan pembayaran menggunakan ponsel mereka, baik
melalui SMS atau aplikasi khusus.

11
7. Kriptokurensi
Dengan munculnya Bitcoin pada tahun 2009, kriptokurensi menjadi bagian
dari perkembangan uang elektronik. Ini adalah bentuk uang digital yang
menggunakan teknologi blockchain.
8. Dompet ElektronikAplikasi dompet elektronik seperti Apple Pay, Google
Wallet, dan Samsung Pay mulai muncul di tahun 2010-an. Mereka
memungkinkan pengguna untuk menyimpan informasi kartu kredit atau
debit mereka dalam format digital dan melakukan pembayaran dengan
mudah melalui ponsel atau perangkat elektronik lainnya.
9. Central Bank Digital Currencies (CBDCs): Beberapa bank sentral mulai
mengembangkan mata uang digital resmi mereka sendiri pada tahun-tahun
terakhir. CBDCs adalah bentuk uang elektronik yang dikeluarkan dan
dijamin oleh pemerintah.

Perkembangan uang elektronik terus berlanjut seiring dengan kemajuan teknologi


dan perubahan dalam perilaku konsumen. Ini telah mengubah cara transaksi
keuangan dilakukan dan menghadirkan banyak kemudahan, tetapi juga
memunculkan pertanyaan tentang keamanan dan privasi. Sejarah ini mencerminkan
evolusi yang signifikan dalam dunia keuangan dan teknologi.

4.4 Manfaat Utama Uang Elektronik.


Uang elektronik (e-money) memiliki sejumlah manfaat utama, baik bagi individu
maupun bisnis. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan uang
elektronik:

1. Kemudahan dan Kecepatan Transaksi


Uang elektronik memungkinkan transaksi yang cepat dan mudah. Anda
dapat melakukan pembayaran atau transfer dana dalam hitungan detik tanpa
perlu menghadap uang tunai atau cek.
2. Aksesibilitas

12
Anda dapat mengakses uang elektronik Anda melalui perangkat seluler,
komputer, atau kartu kredit/debit. Ini membuatnya sangat mudah digunakan
di berbagai situasi, termasuk pembayaran online, belanja di toko fisik, dan
lainnya.
3. Keamanan
Uang elektronik sering dilengkapi dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Sistem otentikasi ganda, enkripsi data, dan perlindungan PIN adalah
beberapa contoh cara uang elektronik melindungi dana Anda.
4. Pelacakan dan Catatan Transaksi
Setiap transaksi yang dilakukan dengan uang elektronik biasanya terekam
dengan baik. Ini memungkinkan Anda untuk melacak pengeluaran Anda
dengan mudah dan membuat laporan keuangan yang lebih akurat.
5. Penghematan Waktu dan Biaya
Anda tidak perlu menghabiskan waktu untuk pergi ke bank atau mesin ATM
untuk melakukan transaksi. Ini mengurangi biaya perjalanan dan waktu
yang diperlukan.
6. Kemudahan Berbelanja Online
Uang elektronik memudahkan berbelanja online. Anda dapat membayar di
berbagai situs web dan aplikasi e-commerce tanpa harus mengungkapkan
informasi kartu kredit Anda setiap kali.
7. Transaksi Internasional
Beberapa bentuk uang elektronik, seperti kartu kredit, memungkinkan
transaksi internasional dengan cepat dan mudah. Anda dapat membeli
barang dari luar negeri tanpa harus menukar uang atau menghadapi
kerumitan mata uang asing.

8. Manajemen Keuangan yang Lebih Baik


Dengan catatan transaksi yang rapi, Anda dapat melihat dengan jelas
bagaimana uang Anda digunakan. Ini membantu dalam merencanakan
anggaran dan mengambil keputusan keuangan yang lebih baik.
9. Pengurangan Penggunaan Uang Tunai

13
Menggunakan uang elektronik dapat mengurangi ketergantungan pada uang
tunai, yang dapat lebih rentan terhadap pencurian dan kehilangan.
10. Kemudahan Pembayaran Tagihan
Anda dapat membayar tagihan rutin seperti listrik, air, atau telepon dengan
cepat melalui uang elektronik, menghindari keterlambatan pembayaran dan
denda.
11. Dukungan untuk Keuangan Digital
Uang elektronik adalah bagian dari pergeseran menuju keuangan digital
yang semakin mendalam, yang dapat membantu dalam mengakses layanan
keuangan tambahan seperti investasi, pinjaman, atau asuransi.
12. Pandemi dan Kebersihan
Selama periode pandemi, uang elektronik juga menjadi lebih penting karena
mengurangi kontak fisik dengan uang tunai, yang bisa menjadi sumber
potensial penularan penyakit.

Namun, penting untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan uang elektronik dan
menjaga keamanan akun Anda, termasuk menjaga kerahasiaan PIN atau kata sandi
Anda, serta memeriksa secara teratur aktivitas akun Anda untuk mendeteksi
transaksi yang mencurigakan.

4.5 Jenis – Jenis Uang Elektronik


Ada beberapa jenis uang elektronik (e-money) yang telah berkembang seiring
dengan perkembangan teknologi keuangan. Berikut adalah beberapa jenis utama
uang elektronik:

1. Kartu Debit
Kartu debit adalah salah satu bentuk uang elektronik yang paling umum.
Mereka terhubung langsung ke rekening bank Anda dan memungkinkan
Anda melakukan pembayaran dan penarikan tunai melalui mesin ATM atau
terminal pengecer.
2. Kartu Kredit

14
Kartu kredit juga merupakan bentuk uang elektronik yang populer. Mereka
memungkinkan Anda untuk melakukan pembelian dengan kredit yang akan
dibayar pada tanggal jatuh tempo. Anda dapat membayar sejumlah
minimum atau melunasi saldo penuh setiap bulan.
3. Dompet Elektronik (E-Wallet)
E-wallet adalah aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan Anda
menyimpan informasi pembayaran Anda secara digital. Contoh E-Wallet
termasuk Apple Pay, Google Pay, Samsung Pay, dan aplikasi seperti PayPal.
Anda dapat menghubungkan kartu kredit atau debit Anda ke dompet
elektronik Anda dan melakukan pembayaran dengan memindai kode QR
atau menggunakan teknologi NFC.
4. Mata Uang Kripto
Mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan banyak lainnya adalah
bentuk uang elektronik yang menggunakan teknologi blockchain untuk
mengamankan transaksi. Mereka beroperasi di luar sistem keuangan
tradisional dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pembelian
barang dan layanan, serta investasi.
5. Kartu Prabayar
Kartu prabayar adalah kartu fisik atau virtual yang telah diisi dengan
sejumlah uang. Mereka umumnya digunakan untuk pembelian yang terbatas
pada jumlah yang tersedia di kartu. Contoh kartu prabayar termasuk kartu
hadiah dan kartu prabayar telepon seluler.
6. Uang Elektronik Bank Sentral (Central Bank Digital Currency - CBDC)
Beberapa bank sentral dari berbagai negara sedang mengembangkan mata
uang digital resmi mereka sendiri. CBDC adalah bentuk uang elektronik
yang diakui secara resmi oleh pemerintah dan dijamin oleh bank sentral.
7. Transfer Uang Internasional
Layanan transfer uang internasional seperti Western Union dan
TransferWise (sekarang Wise) memungkinkan pengguna untuk mengirim
uang secara elektronik ke luar negeri dengan cepat dan dengan biaya yang
lebih rendah dibandingkan dengan metode tradisional.

15
8. Kartu Pembayaran Prabayar Transportasi
Di beberapa kota, terdapat kartu prabayar khusus untuk transportasi umum
yang memungkinkan pengguna membayar biaya perjalanan dengan
menggesek kartu tersebut di terminal yang sesuai.

4.6 Tantangan Dan Risiko Yang Dihadapi Dalam Penggunaan Uang


Elektronik
Penggunaan uang elektronik, seperti Stored Value Card (SVC) atau E-Money,
menghadapi sejumlah tantangan dan risiko yang penting untuk diperhatikan dalam
konteks perkembangan sistem pembayaran digital. Beberapa tantangan dan risiko
utama yang dihadapi dalam penggunaan uang elektronik yaitu :

1. Keamanan data
Semua transaksi dalam uang elektronik terjadi secara digital, meningkatkan
risiko potensial terhadap pelanggaran keamanan dan pencurian data.
Keamanan transaksi juga merupakan isu yang perlu diperhatikan, dengan
potensi risiko transaksi yang tidak diotorisasi atau penipuan. Selain itu,
perlu diingat bahwa teknologi uang elektronik terus berkembang, yang
mengharuskan pengguna untuk terus memperbarui perangkat dan aplikasi
mereka agar sesuai dengan perkembangan tersebut.
2. Kerentanan terhadap malware dan serangan siber
Hal ini dapat membahayakan keamanan dana elektronik dan data pengguna.
Kehilangan akses ke dana elektronik karena perangkat hilang atau rusak
juga menjadi risiko yang perlu diatasi.
3. Peraturan dan kepatuhan dengan regulasi
Pearturan dan kepatuhan dengan regulasi yang berlaku juga menjadi
tantangan penting, dengan berbagai yurisdiksi yang menerapkan peraturan
yang berbeda dalam penggunaan uang elektronik.
4. Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumen merupakan isu sentral dalam penggunaan uang
elektronik, dan tantangan dalam hal penyelesaian sengketa, perlindungan

16
terhadap penipuan, dan kebijakan pengembalian dana yang adil perlu
ditemukan solusinya.

Meskipun demikian, dengan langkah-langkah keamanan yang tepat, regulasi yang


baik, dan pemahaman yang lebih mendalam oleh pengguna, risiko-risiko ini dapat
dikelola secara efektif untuk mendukung perkembangan sistem pembayaran
elektronik yang lebih aman dan andal.

4.7 Regulasi Dan Peraturan Terkait Uang Elektronik


Ketentuan uang elektronik diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor
20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik. Peraturan ini memberikan pedoman dan
persyaratan dalam penerbitan dan penggunaan uang elektronik di Indonesia. Di
dalamnya juga terdapat ketentuan mengenai perlindungan konsumen, pembatasan
penggunaan data, dan mekanisme kompensasi finansial apabila terjadi kerugian
pengguna yang bukan disebabkan oleh kesalahan pengguna.

4.8 Penerapan Uang Elektronik Dalam Aplikasi Dunia Nyata


Uang elektronik (e-money) telah diadopsi secara luas dalam berbagai aplikasi dunia
nyata. Berikut adalah beberapa contoh penerapan uang elektronik dalam kehidupan
sehari-hari:

1. Pembayaran Retail
Uang elektronik digunakan secara luas untuk pembayaran di toko fisik.
Pelanggan dapat membayar dengan kartu debit, kartu kredit, atau dompet
elektronik seperti Apple Pay atau Google Pay. Ini mengurangi
ketergantungan pada uang tunai.
2. Belanja Online
Pembelian online seringkali menggunakan uang elektronik, terutama kartu
kredit dan dompet elektronik. Ini memudahkan pembayaran di berbagai
platform e-commerce.

17
3. Transportasi Umum
Banyak sistem transportasi umum di seluruh dunia telah mengadopsi kartu
prabayar atau dompet elektronik untuk membayar tiket kereta, bus, dan
metro. Ini memungkinkan pelanggan untuk menghindari antrean dan
melakukan pembayaran dengan cepat.

4. Parkir
Banyak tempat parkir kini menerima pembayaran melalui uang elektronik.
Pengemudi dapat membayar tiket parkir mereka dengan kartu debit atau
dompet elektronik, yang mempermudah dan mempercepat proses parkir.
5. Makanan dan Restoran
Restoran dan layanan pengiriman makanan seringkali menerima
pembayaran melalui aplikasi seluler atau kartu kredit. Ini memungkinkan
pelanggan untuk membayar tagihan mereka secara elektronik tanpa perlu
membayar tunai.
6. ATM dan Penarikan Tunai
Mesin ATM memungkinkan penarikan tunai dengan menggunakan kartu
debit atau kredit. Selain itu, beberapa aplikasi seluler memungkinkan
penarikan tunai dari rekening bank Anda tanpa perlu mengunjungi mesin
fisik.
7. Pembayaran Tagihan
Banyak layanan uang elektronik memungkinkan pembayaran tagihan rutin,
seperti tagihan listrik, air, telepon, atau internet, dengan mudah melalui
aplikasi seluler atau situs web.
8. Transfer Uang
Uang elektronik digunakan untuk mentransfer dana kepada teman, keluarga,
atau mitra bisnis. Ini sering dilakukan melalui aplikasi perbankan online
atau aplikasi dompet elektronik.
9. Travel

18
Uang elektronik dapat digunakan untuk membayar tiket pesawat, reservasi
hotel, dan sewa mobil. Ini mempermudah perencanaan perjalanan dan
pembayaran.
10. Penggajian
Banyak perusahaan menggunakan uang elektronik untuk membayar gaji
karyawan. Dana disetorkan langsung ke rekening bank atau dompet
elektronik karyawan.
11. Layanan Keuangan
Layanan keuangan digital, seperti perencanaan keuangan dan investasi, juga
menggunakan uang elektronik untuk memberikan layanan kepada
pelanggan mereka.
12. Donasi dan Amal
Uang elektronik digunakan untuk membuat donasi kepada organisasi amal
atau yayasan nirlaba. Ini mempermudah orang untuk memberikan dukungan
finansial.

Penerapan uang elektronik dalam aplikasi dunia nyata terus berkembang seiring
dengan teknologi keuangan yang semakin maju. Ini membantu dalam
meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan dalam berbagai aspek
kehidupan sehari-hari.

19
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa uang elektronik adalah inovasi yang
signifikan dalam dunia keuangan modern. Ini berfungsi sebagai alat tukar yang
praktis, satuan hitung yang efisien, dan penyimpan nilai yang relatif aman. Sejarah
perkembangannya telah menciptakan ekosistem yang semakin kompleks, dengan
berbagai jenis uang elektronik dan aplikasi dalam berbagai sektor.

Namun, untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi uang elektronik, penting bagi


semua pemangku kepentingan, termasuk pengguna, bisnis, pemerintah, dan
regulator, untuk berperan aktif dalam memahami dan mengatasi tantangan yang
dihadapi. Ini termasuk langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan data,
mengembangkan regulasi yang sesuai, dan terus berinovasi dalam teknologi uang
elektronik.

5.2 Saran
Terkait dengan semua hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam
penggunaan uang elektronik di Indonesia, sebaiknya pihak bank dan nasabah dapat
lebih meningkatkan lagi kerja sama terhadap program uang elektronik yang telah
diterbitkan oleh pemerintah untuk mempermudah dalam penggunaan uang disetiap
keadaannya. Masayarakat yang akan jadi nasabah sangat perlu melek dan banyak
mengetahui progres serta proses transaksi uang elektronik dengan menggunakan
media adapun cara yang perlu diperhatikan yaitu dengan mengoptimalkan regulasi
yang baik, dan pemahaman yang lebih mendalam oleh pengguna, risiko-risiko ini
dapat dikelola secara efektif untuk mendukung perkembangan sistem pembayaran
elektronik yang lebih aman dan andal.

20
DAFTAR PUSTAKA

Hendarsyah, D. (n.d.). PENGGUNAAN UANG ELEKTRONIK DAN UANG


VIRTUAL. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syariah Bengkalis.

Hidayati, S. (2006). Operasional E-Money. Jakarta: Bank Indonesia.

N.W, S. (2014). Buku Pintar Pajak E-Commerce. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Riadi, M. (2020, April 08). Uang Elektronik atau Electronic Money (E-Money).
Retrieved from https://www.kajianpustaka.com

Rival, V. (2007). Bank and Financial Institute Management. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Sari, N. P. (2021). Keberadaan Uang Elektronik Pada Kehidupan Masyarakat .


JURNAL EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN SOSIAL, 1-8.

Sari, S. W. (n.d.). PERKEMBANGAN DAN PEMIKIRAN UANG DARI MASA


KE MASA. Sekertaris Mediator PA Tulungagung, 2.

Systems), J. S. (2017). TANTANGAN DAN HAMBATAN IMPLEMENTASI


PRODUK UANG ELEKTRONIK DI INDONESIA: STUDI KASUS PT
XYZ. Kirana Widyastuti, Putu Wuri Handayani, dan Iik Wilarso , 38-40.

21

You might also like