Professional Documents
Culture Documents
Makalah
Makalah
Makalah
2 (2020) 253-260
Permainan Tradisional
untuk Menumbuhkan Karakter Anak
Nova Helvana1, Syarip Hidayat2
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang manfaat permainan tradisional sebagai upaya
penumbuhan karakter anak. Tulisan ini didasarkan pada studi pustaka untuk mendeskripsikan penumbuhan karakter
anak melalui permainan tradisional. Karakter penting dimiliki oleh anak usia Sekolah Dasar sebagai bekal di masa
depan. Karakter merupakan sifat atau watak khas seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Penumbuhan karakter anak usia Sekolah Dasar sangat efektif dilakukan melalui permainan karena dunia anak adalah
dunia bermain. Permainan yang cocok untuk menumbuhkan karakter anak yang kompeten dan berbudi luhur yaitu
dengan permainan tradisional. Permainan tradisional adalah permainan yang sudah ada sejak dulu yang mengandung
nilai-nilai budaya atau erat hubungannya dengan budaya. Permainan tradisional di Indonesia sangatlah banyak
diantaranya ada permainan cim-ciman, sunda manda, bentengan, kontrakol, gobag sodor, dan congklak. Bermain cim-
ciman bagi anak memiliki banyak manfaat yaitu untuk menanamkan dan membentuk nilai-nilai budaya dan
membangun karakter anak seperti jujur, disiplin, kreatif, mandiri, tanggungjawab, kepedulian sosial, kerja keras,
semangat, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, dan musyawarah. Selain itu, permainan
sunda manda, bentengan, kontrakol, gobag sodor mengandung nilai-nilai yang mencerminkan cinta tanah air dan juga
didalamnya terdapat karakter tanggungjawab, kesabaran, kedisiplinan, ketekunan, demokratis. Permainan tradisional
juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran seperti permainan congklak, terdapat sembilan nilai-nilai karakter
yang terdapat di dalam permainan congklak jika digunakan sebagai media pembelajaran matematika yaitu nilai
kejujuran, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, komunikatif, tanggung jawab dan menghargai prestasi.
Kata Kunci: Karakter, permainan tradisional, penumbuhan karakter
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 253-260
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
254 1 2
Nova Helvana , Syarip Hidayat
Permainan Tradisional untuk Menumbuhkan Karakter Anak
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan,
berarti to mark atau menandai dan (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab.
memfokuskan bagaimana mengaplikasikan Pendidikan karakter merupakan konsep
nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau pendidikan yang saat ini dijalankan. Konsep
tingkah laku. Sejalan dengan pendapat pendidikan karakter ini diimplementasikan
Samani dan Hariyanto (2011) bahwa karakter untuk membentuk karakter peserta didik
adalah nilai dasar tiap individu yang yang kompeten dan berbudi luhur. Untuk
terbentuk karena pengaruh lingkungan menumbuhkan karakter maka sangat efektif
maupun pengaruh hereditas yang bila dilakukan melalui permainan karena
membangun pribadi seseorang. Dengan dunia anak adalah dunia bermain.
demikian, karakter dapat dikatakan sebagai Permainan yang dapat digunakan dalam
nilai yang mendarah daging dalam diri penumbuhan karakter yaitu dengan
seseorang yang membedakan dirinya dengan permainan tradisional. Hal tersebut sejalan
orang lain. Lickona (2012) mengungkapkan dengan pendapat Mulyadiprana (2017) dan
bahwa tanpa adanya nilai-nilai karakter, Nur (2017) bahwa permainan tradisional
seseorang tidak akan hidup bahagia dan “Kaulinan Barudak” merupakan salah satu
kehidupan di masyarakat tidak akan berjalan bentuk permainan yang dapat diterapkan
baik. Tanpa adanya nilai-nilai karakter yang dan dijadikan sebagai metode khusus yang
baik, manusia tidak akan mampu dapat mengembangkan kemampuan
mewujudkan kehidupan yang menjunjung mengelola emosi diri anak, mengembangkan
harkat dan martabat setiap individu. sikap empati dan pola gerak dasar anak
Menurut Kemendiknas (2010) misalnya yaitu menunggu giliran saat
pengembangan nilai pendidikan karakter bermain dan melayani teman saat bermain.
berdasarkan empat sumber, yaitu (1) agama, Menurut Wahyuningsih (2009) bahwa
(2) pancasila, (3) budaya, dan (4) tujuan permainan tradisional atau biasa yang
pendidikan. Berdasarkan empat hal tersebut disebut dengan permainan rakyat, yaitu
maka ditetapkanlah nilai pendidikan karakter, permainan yang dilakukan masyarakat secara
yakni (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) turun-temurun dan merupakan hasil dari
disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) penggalian budaya lokal yang didalamnya
mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, banyak terkandung nilai-nilai pendidikan dan
(10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah nilai budaya, serta dapat menyenangkan hati
air, (12) menghargai prestasi, (13) yang memainkannya. Permainan tradisional
bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, pada umumnya dimainkan secara
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 253-260
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Nova Helvana , Syarip Hidayat 255
Permainan Tradisional untuk Menumbuhkan Karakter Anak
berkelompok atau minimal dua orang. Jadi dapat dikatakan bahwa orang yang
permainan tradisional adalah permainan berkarakter adalah orang yang memiliki
yang sudah ada sejak dulu yang mengandung watak, akhlak atau tabiat tertentu yang dapat
nilai-nilai budaya sehingga tepat digunakan membedakan dirinya dengan orang lain. Hal
untuk penumbuhan karakter anak Sekolah tersebut sejalan dengan pendapat Samani
Dasar (SD). dan Hariyanto (2011, hlm. 43) bahwa
A. KARAKTER karakter adalah nilai dasar tiap individu yang
Karakter dalam Kamus Besar Bahasa terbentuk karena pengaruh lingkungan
Indonesia diartikan dengan tabiat, sifat-sifat maupun pengaruh hereditas yang
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membangun pribadi seseorang. Sehingga
membedakan seseorang dengan yang lain, dapat dikatakan bahwa karakter adalah nilai
dan watak. Menurut para ahli seperti Hornby yang mendarah daging dalam diri seseorang
dan Parnwell bahwa karakter adalah kualitas yang menjadi ciri khas seseorang yang dapat
mental atau moral, kekuatan moral, nama membedakan dirinya dengan orang lain.
atau reputasi. Sedangkan menurut Simon Lickona (2012) mengungkapkan bahwa tanpa
Philips bahwa karakter adalah kumpulan tata adanya nilai-nilai karakter, seseorang tidak
nilai yang menuju pada suatu sistem yang akan hidup bahagia dan kehidupan di
melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku masyarakat tidak akan berjalan baik. Tanpa
yang ditampilkan. Karakter baik adanya nilai-nilai karakter yang baik, manusia
dimanifestasikan dalam kebiasaan baik di tidak akan mampu mewujudkan kehidupan
kehidupan sehari-hari, seperti pikiran baik, yang menjunjung harkat dan martabat setiap
hati baik, dan tingkah laku yang baik. individu.
Berkarakter baik berarti mengetahui yang Mu’in (2011) mengungkapkan terdapat
baik dan melakukan yang baik. Sebaliknya, beberapa unsur dimensi manusia secara
orang yang mempunyai kebiasaan buruk dan psikologis dan sosiologis yang berkaitan
sering berperilaku menyimpang maka orang dengan terbentuknya karakter pada diri
tersebut dikatakan orang dengan karakter manusia. Unsur-unsur ini menunjukan
buruk. bagaimana karakter seseorang, unsur-unsur
Selain itu Izzaty, dkk (2008) menyatakan tersebut yaitu: (1) sikap, (2) emosi, (3)
bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, kepercayaan, (4) kebiasaan dan kemauan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan dan (5) konsepsi diri. Mustari (2011)
seseorang dari yang lain. Karakter juga bisa mengatakan bahwa ada beberapa nilai
dipahami sebagai tabiat atau watak. Sehingga karakter yang terkandung dalam diri setiap
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 253-260
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
256 1 2
Nova Helvana , Syarip Hidayat
Permainan Tradisional untuk Menumbuhkan Karakter Anak
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 253-260
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Nova Helvana , Syarip Hidayat 257
Permainan Tradisional untuk Menumbuhkan Karakter Anak
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 253-260
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
258 1 2
Nova Helvana , Syarip Hidayat
Permainan Tradisional untuk Menumbuhkan Karakter Anak
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 253-260
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Nova Helvana , Syarip Hidayat 259
Permainan Tradisional untuk Menumbuhkan Karakter Anak
berbuat curang kepada lawan mainnya bangsa agar terciptanya rasa cinta tanah air.
(Merpina, 2014). Permainan tradisional Permainan tradisional merupakan permainan
congklak juga bisa dijadikan sebagai media yang sudah ada sejak dulu yang mengandung
pembelajaran. Terdapat sembilan nilai-nilai nilai-nilai budaya. Permainan tradisional di
karakter yang terdapat di dalam permainan Indonesia sangatlah banyak diantaranya yaitu
Congklak jika digunakan sebagai media cim-ciman, sunda manda, bentengan,
pembelajaran matematika. Sembilan nilai kontrakol, gobag sodor dan congkak. Setiap
karakter tersebut adalah nilai kejujuran, permainan tradisional memiliki banyak
disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, manfaat untuk membentuk karakter anak
mandiri, komunikatif, tanggung jawab dan yaitu seperti jujur, disiplin, kerja keras,
menghargai prestasi (Zafirah, 2018). kreatif, mandiri, tanggungjawab, dan
menghargai. Dengan demikian permainan
tradisional cocok digunakan untuk
menumbuhkan karakter anak usia Sekolah
Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Anugerah, Nur’aeni, E., & Hodidjah. (2018).
Desain Didaktis Konsep Luas Daerah
Persegi melalui Permainan Tradisional
Gambar 7. Permainan Congklak Dam-daman di Sekolah Dasar. Jurnal
PEDADIDAKTIKA, 5 (4), hlm. 178-194.
SIMPULAN
Dharmamulya, S. (2008). Permainan
Anak usia Sekolah Dasar harus memiliki Tradisional Jawa. Yogyakarta: Kepel
karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Press.
budaya bangsa sebagai bekal di masa depan. Dilanisa. (2011). Mengenal Permainan
Tradisional. Bandung: Mawar Putra
Karakter merupakan sifat atau watak khas
Perdana.
seseorang yang membedakan dirinya dengan
Fauzi. (2016). Pembentukan Karakter Anak
orang lain. Untuk menumbuhkan karakter melalui Permainan Tradisional Cim-
anak bisa dilakukan melalui permainan ciman. Jurnal Ilmiah VISI PPTK
PAUDNI, 11 (2), hlm. 99-109.
karena dunia anak adalah dunia bermain.
Hasiana, I. (2015). Mengembangkan Karakter
Permainan yang bisa digunakan untuk Anak Usia Dini melalui Permainan
menumbuhkan karakter anak yaitu dengan Tradisional. Jurnal Buana Pendidikan,
11 (21), hlm. 21-26.
permainan tradisional. Selain untuk
menumbuhkan karakter anak, permainan Izzaty, R. E. dkk. (2008). Perkembangan
Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
tradisional juga dapat mengenalkan budaya
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 253-260
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
260 1 2
Nova Helvana , Syarip Hidayat
Permainan Tradisional untuk Menumbuhkan Karakter Anak
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Nur, L., Halimah, M., & Nurzaman, I. (2017).
Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Permainan Tradisional Kaulinan
Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Barudak untuk Mengembangkan Sikap
Budaya untuk Membentuk Daya Saing Empati dan Pola Gerak Dasar Anak Usia
dan Karakter Bangsa. Jakarta: Badan Dini. Jurnal PAUD AGAPEDIA, 1 (2), hlm.
Penelitian dan Pengembangan Pusat 170-180.
Kurikulum.
Nuriman, R., Kusmaedi, N., & Sumardiyanto.
Khamdani, A. (2010). Olahraga Tradisional (2016). Pengaruh Permainan Olahraga
Indonesia. Singkawang: PT. Maraga Tradisional Bebentengan terhadap
Borneo Tarigas. Kemampuan Kelincahan Anak Usia 8-9
Tahun. Jurnal Terapan Ilmu
Leslie, K. & Grier. (2012). Character, Social- Keolahragaan, 1 (1), hlm. 29-33.
Emotional, and Academic Outcomes
Among Underachieving Elementary Rahmawati, A. E. (2018). Penanaman
School Students. Journal of Education Karakter Cinta Tanah Air melalui
for Students Placed at Risk (JESPAR), 17 Permainan Tradisional pada Siswa
(3), hlm. 201-216. Kelas Tinggi di SDIT Mardhatillah
Kemasan. (Skripsi). Pendidikan Guru
Lickona, T. (2006). Eleven Principles of Sekolah Dasar, Universitas
Effective Character Education. Journal Muhammadiyah Surakarta.
of Moral Education, 25 (1), hlm. 93-100.
Samani, M. & Hariyanto, M. S. (2011). Konsep
Lickona, T. (2012). Character Matters dan Model Pendidikan Karakter.
(Persoalan Karakter): Bagaimana Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Membantu Anak Mengembangkan
Penilaian yang Baik, Integritas, dan Wahyuningsih, S. (2009). Permainan
Kebajikan Penting Lainnya. Jakarta: PT Tradisional Untuk Usia 4-5 Tahun.
Bumi Aksara. Bandung: PT Sandiarta Sukses.
Merpina., Marwawi., & Yuline. (2014). Zafirah, A. dkk. (2018). Penanaman Nilai-nilai
Menanamkan Kejujuran melalui Karakter terhadap Peserta Didik melalui
Permainan Congklak pada Anak Usia 5- Permainan Congkak sebagai Media
6 Tahun. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Pembelajaran Untan, 3 (3), hlm. 1-10. Karakter, 8 (1), hlm. 95-104.
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 253-260
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved