Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 51

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA N 1 PAMOTAN


Mata pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester :X/2
Materi Pokok : Hukum – hukum Dasar dan Stoikiometri
Alokasi Waktu : 24 X 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e.
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b. kreatif, c.
produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar ( KD ) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK )

Kompetensi Dasar IPK


3.10 Menerapkan hukum- 3.10.1 Menjelaskan hukum-hukum dasar
hukum dasar kimia, konsep 3.10.2 Menyelesaikan soal perhitungan
massa molekul relatif, kimia yang berkaitan dengan hukum-
persamaan kimia, konsep mol,
hukum dasar kimia
dan kadar zat untuk
menyelesaikan perhitungan 3.10.3 Menganalisis data untuk
kimia menyimpulkan hukum Lavoisier,
hukum Proust , hukum Dalton, hukum
Gay Lussac dan hukum Avogadro.
3.10.4 Menjelaskan konsep massa molekul
relatif ( Mr)
3.10.5 Menentukan Mr suatu senyawa
3.10.6 Menjelaskan pengertian persamaan
reaksi
3.10.7 Menyetarakan persamaan reaksi
3.10.8 Menjelaskan konsep mol
3.10.9 Menentukan hubungan antara mol
dengan jumlah partikel, massa molar
dan volume molar
3.10.10.Menghitung jumlah partikel, massa
zat atau volume zat berdasarkan mol
zat
3.10.11 Menjelaskan Rumus Empiris dan
Rumus molekul
3.10.12 Menentukan Rumus Empiris dan
Rumus molekul
3.10.13 Menjelaskan persen massa, persen
volume, bagian per juta, kemolaran

1
3.10.14 menghitung persen massa, persen
volume, bagian per juta, kemolaran,
kemolalan, dan fraksi mol
3.10.15. Menjelaskan pereaksi pembatas
3.10.16. Menentukan pereaksi pembatas
3.10.17. Menjelaskan konsep hidrat
3.10.18. Menenentukan rumus suatu hidrat

4.10 Mengolah data terkait 4.10.1 Merancang dan melakukan percobaan


hukum-hukum dasar kimia, untuk membuktikan hukum-hukum
konsep massa molekul relatif, dasar
persamaan kimia, konsep mol,
4.10.2 Menyajikan hasil diskusi pengolahan
dan kadar zat untuk
menyelesaikan perhitungan data percobaan untuk membuktikan
kimia hukum hukum dasar
4.10.2 Merancang dan melakukan percobaan
dalam menemukan konsep mol
4.10.3. Merancang langkah kerja untuk
menentukan rumus suatu hidrat.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menganalisis data hasil percobaan
menggunakan hukum-hukum dasar kimia kuantitatif, serta dapat mempresentasikan dan
mengomunikasikan data hasil penelusuran informasi dan percobaan sederhana hukum-
hukum dasar kimia

D. Materi Pembelajaran
o massa atom relatif dan massa molekul relatif
 persamaan reaksi
 hukum Lavoisier
 hukum Proust
 hukum Dalton
 hukum Gay Lussac
 hukum Avogadro
 massa molar dan volume molar gas.
 rumus empiris dengan rumus molekul
 senyawa hidrat
 banyaknya zat dalam campuran (% massa, % volum, bpj, molaritas, molalitas,
dan fraksi mol)
 konsep mol
 pereaksi pembatas

E. Model Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi informasi
Model : Discovery Learning, Problem Base Learning

F. Media dan Alat Pembelajaran


Media.
Lembar Kerja dan Bahan Tayang

2
Alat: Laptop, kertas karton, spidol, post it, pelster

G. Sumber Belajar
1. Muchtaridi . 2013 Buku Kimia Untuk SMA /MA Kelas X. Yudhistira
2. Sudarmo Unggul. 2016 Buku Kimia Untuk SMA/MA Kelas X . Jakarta :Erlangga
3. Umiyati Nurhalimah. 2016 Buku Guru Kimia Untuk SMA / MA Kelas X .
Surakarta:Mediatama

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (2 JP )
Indikator:
3.10.1 Menjelaskan hukum-hukum dasar
3.10.2 Menyelesaikan soal perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum-
hukum dasar kimia
3.10.3 Menganalisis data untuk menyimpulkan hukum Lavoisier, hukum Proust ,
hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.

Kegiatan Langkah- Deskripsi Kegiatan Alokas


langkah DL i
Waktu
Pendahu-  Guru mengkondisikan peserta didik untuk 10 `
luan siap belajar dengan diawali berdoa bersama
dipimpin oleh salah seorang peserta didik
 Guru memberikan apersepsi, motivasi
 Perhatikan reaksi pembakaran kertas.
Sepintas lalu dapat kita lihat bahwa massa
abu hasil pembakaran lebih kecil daripada
massa kertas yang dibakar.Apakah
pembakaran kertas disertai pengurangan
massa?
 Guru menyampaikan kompetensi dan IPK
 Guru menyampaikan cara penilaian
 Guru membagi kelompok
Stimulus  Guru mendemontrasikan reaksi larutan 60
kalium iodida dan larutan timbal(II) nitrat
yang ditimbang massanya sebelum dan
sesudah reaksi..
Problem
statemen  Peserta didik akan menanyakan: Mengapa
(pertanyaan massa sebelum zat direaksi sama dengan
/ identifikasi massa zat setelah direaksikan?
masalah)

Pengumpulan
 Peserta didik study literature untuk dapat
data
menjawab pertanyaan itu
Pengolahan
data dan  Peserta didik berdiskusi dengan anggota
analisis kelompoknya untuk menjawab LK yang
diberikan guru
 Peserta didik berlatih untuk menjawab soal
yang ada hubungannya dengan hokum
kekekalan massa
Verifikasi  Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusinya sambil membandingkan dengan
hasil dari kelompok lain
Generalisasi  Peserta didik menyimpulkan tentang hukum

3
kekekalan massa

Penutup  Guru memberikan penguatan tentang 20


hukum kekekalan massa
 Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang berkinerja baik
 Guru memberikan tes akhir untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang telah
dipelajari.
 Guru memberi tugas untuk mempelajari
materi Hukum Proust

Pertemuan ke dua 2 JP

Indikator:
3.10.1 Menjelaskan hukum Proust
3.10.2 Menyelesaikan soal perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum Proust
ii. Menganalisis data untuk menyimpulkan Hukum Proust.

Kegiatan Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan


PBL
Pendahu  Mengkondisika
-luan n siswa siap
menerima
pelajaran
( salam
pembuka,
absensi)
 Guru
memberikan
apersepsi,
motivasi
 Perhatikan
reaksi
pembakaran
kertas. Sepintas
lalu dapat kita
lihat bahwa
massa abu hasil
pembakaran
lebih kecil
daripada massa
kertas yang
dibakar.Apakah
pembakaran
kertas disertai
pengurangan
massa?
 Guru
menyampaikan
kompetensi dan
IPK
 Guru
menyampaikan
cara penilaian
 Guru membagi
kelompok

4
o Mengorientasikan o Mengorientasik
an
 Peserta didik
mengamati
permasalahan
terkait materi
hukum
Perbandingan
Tetap.
 Disajikan data
tentang massa
unsur-unsur
yang bereaksi
o Mengorganisasikan kegiatan pembelajar membentuk
suatu senyawa.
Masalah yang
dimunculkan
adalah “apakah
perbandingan
massa unsur-
unsur dalam
setiap
persenyawaan
o Membimbing penyelidikan mandiri dan kimia itu
kelompok tetap ?”
“bisakah hal ini
dibuktikan?”

o Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.


 Guru membantu
peserta didik
mengorganisasi
kan belajar yang
berhubungan
dengan Hukum
Perbandingan
Tetap. Peserta
didik
dikelompokkan
untuk mengkaji
materi Hukum
Perbandingan
Tetap dan
mengarahkan
peserta didik
melakukan
percobaan
untuk
membuktikan
kebenaran
hukum tersebut.

 Peserta didik
mengumpulkan
data dari
percobaan dan
melakukan studi
literatur dari
berbagai
sumber untuk

5
memecahkan
masalah
tersebut.
 Guru melakukan
pembimbingan
setiap langkah
kegiatan peserta
didik.

 Peserta didik
menyiapkan
laporan
sementara hasil
pengkajian dan
percobaan
pemecahan
masalah
tersebut dan
menyampaikan
hasilnya dalam
diskusi klasikal .
 Diskusi untuk
menghasilkan
persepsi yang
sama terhadap
materi yang
dikaji.
o Menganalisis
dan evaluasi
proses
pemecahan
masalah.
 Peserta didik
melakukan
analisis
terhadap data
yang diperoleh
dari hasil
Percobaan,
misalnya guru
menginstruksik
an wakil
kelompok untuk
mencari
kelebihan dan
kekurangan
serta
kesimpulan
berdasarkan
data kelompok
lain
 Selanjutnya
melakukan
evaluasi
terhadap
pembelajaran
dan hasil
pembelajaran
terkait materi
yang telah

6
dikaji.
 Satu kelompok
diminta untuk
mempresentasik
an hasil diskusi
secara klasikal
sebagai
kesimpulan dari
proses
pembelajaran.

Penutup  Guru
memberikan
penguatan
tentang
hukum
Perbandinga
n tetap
 Guru
memberikan
penghargaa
n kepada
kelompok
yang
berkinerja
baik
 Guru
memberikan
tes akhir
untuk
mengetahui
sejauh mana
pemahaman
siswa
terhadap
materi yang
telah
dipelajari.
 Guru
memberi
tugas untuk
mempelajari
materi
Hukum
Proust

Pertemuan ke tiga 2 JP
Indikator:
3.10.1 Menjelaskan hukum Dalton
iii. Menyelesaikan soal perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum
Dalton
3.10.3Menganalisis data untuk menyimpulkan Hukum Dalton.

Kegiata Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


n PBL Waktu
Pendah  Memberi 1
u-luan salam, dan 0

7
berdoa
sebelum
pembelajaran
dimulai
dipimpin
salah seorang
siswa;
 Mengkondisik
an suasana
belajar yang
menyenangka
n;
 Melalui tanya
jawab
membahas
kembali
tentang
hukum
kekekalan
massa dan
hukum
perbandingan
tetap;
 Merekam
(memperhatik
an dan
menulis
ungkapan
yang
dikemukakan
peserta didik),
memberikan
sedikit ulasan;
 Menyampaika
n kompetensi
dan tujuan
yang akan
dicapai
berkaitan
dengan
hukum
Kelipatan
Perbandingan
(Hukum
Dalton), yang
diperlukan
dalam
pembelajaran.
 Menyampaika
n garis besar
cakupan
materi hukum
Kelipatan
Perbandingan
(Hukum
Dalton), yang
diperlukan
dalam
pembelajaran
dan kegiatan
yang akan

8
dilakukan;
 Menyampaik
an metode
pembelajaran
dan teknik
penilaian yang
akan
digunakan
saat
membahas
materi hukum
Kelipatan
Perbandingan
(Hukum
Dalton yang
diperlukan
dalam
pembelajaran.

o Mengorientasikan  Peserta didik 60
mengamati
permasalahan
terkait materi
hukum
Perbandingan
Berganda pada
dalton.
 Disajikan
databerikut!
Tabel. Perbandingan
Nitrogen dan
Oksigen dan
Senyawanya

 Masalah yang
dimunculkan
adalah “Jika dua
jenis unsur
bergabung
membentuk lebih
o Mengorganisasikan kegiatan pembelajar dari satu
senyawa, dan jika
massa-massa
salah satuunsur
dalam senyawa-
senyawa tersebut
sama, sedangkan
massa-massa
unsur lainnya
berbeda, maka
o Membimbing penyelidikan mandiri perbandingan
dan kelompok massa unsur
lainnya
dalamsenyawa-
senyawa tersebut

9
merupakan
bilangan bulat
dan sederhana?”
o Mengembangkan dan menyajikan hasil “bisakah halini
karya. dibuktikan?”

 Guru membantu
peserta didik
mengorganisasik
an belajar yang
berhubungan
dengan hukum
kelipatan
o Menganalisis dan evaluasi proses berganda Dalton
pemecahan masalah.
 Peserta didik
dikelompokkan
untuk mengkaji
materi hukum
kelipatan
berganda dalton
dan
mengarahkan
peserta didik
melakukan
percobaan untuk
membuktikan
kebenaran
hukum tersebut.

 Peserta didik
mengumpulkan
data dari
percobaan dan
melakukan studi
literatur dari
berbagai sumber
untuk
memecahkan
masalah tersebut.
 Guru melakukan
pembimbingan
setiap langkah
kegiatan peserta
didik.

 Peserta didik
menyiapkan
laporan
sementara hasil
pengkajian dan
percobaan
pemecahan
masalah tersebut
dan
menyampaikan
hasilnya dalam
diskusi klasikal .
 Diskusi untuk
menghasilkan

10
persepsi yang
sama terhadap
materi yang
dikaji.

 Peserta didik
melakukan
analisis terhadap
data yang
diperoleh dari
hasil Percobaan,
misalnya guru
menginstruksika
n wakil kelompok
untuk mencari
kelebihan dan
kekurangan serta
kesimpulan
berdasarkan data
kelompok lain
 Selanjutnya
melakukan
evaluasi terhadap
pembelajaran
dan hasil
pembelajaran
terkait materi
yang telah dikaji.
 Satu kelompok
diminta untuk
mempresentasika
n hasil diskusi
secara klasikal
sebagai
kesimpulan dari
proses
pembelajaran.

Penutu  Guru 20
p memberikan
penguatan
tentang
hukum
kelipatan
berganda
dalton
 Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok
yang
berkinerja
baik
 Guru
memberikan
tes akhir
untuk
mengetahui

11
sejauh mana
pemahaman
siswa
terhadap
materi yang
telah
dipelajari.
 Guru
memberi
tugas untuk
mempelajari
materi
Hukum Gay
Lussac dan
Hipotesis
Avogadro

Pertemuan ke empat 3 JP
Indikator:
3.10.1 Menjelaskan hukum Gay Lussac dan hipotesisi Avogadro
3.10.2 Menyelesaikan soal perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum Gay
Lussac dan hipotesisi Avogadro
iv. Menganalisis data untuk menyimpulkan Hukum Gay Lussac dan
hipotesisi Avogadro.

Kegiata Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


n PBL Waktu
Pendah  Memberi 1
u-luan salam, dan 0
berdoa
sebelum
pembelajaran
dimulai
dipimpin
salah seorang
siswa;
 Mengkondisi
kan suasana
belajar yang
menyenangka
n;
 Melalui tanya
jawab
membahas
kembali
tentang
Hukum
Dalton;
 Merekam
(memperhati
kan dan
menulis
ungkapan
yang
dikemukakan
peserta
didik),
memberikan

12
sedikit
ulasan;
 Menyampaika
n kompetensi
dan tujuan
yang akan
dicapai
berkaitan
dengan
Hukum
Perbandingan
Volume
(hukum Gay
Lussac, dan
Hukum
Avogadro
yang
diperlukan
dalam
pembelajaran
.
 Menyampaika
n garis besar
cakupan
materi
Hukum
Perbandingan
Volume
(hukum Gay
Lussac, dan
Hukum
Avogadro
yang
diperlukan
dalam
pembelajaran
dan kegiatan
yang akan
dilakukan;
 Menyampaik
an metode
pembelajaran
dan teknik
penilaian
yang akan
digunakan
saat
membahas
materi
Hukum
Perbandingan
Volume
(hukum Gay
Lussac, dan
Hukum
Avogadro
yang
diperlukan
dalam
pembelajaran
.

13
Kegiata o Mengorientasikan  Peserta didik 1
n inti mengamati 0
permasalahan 0
terkait materi
Hukum
Perbandingan
Volume
(hukum Gay
Lussac, dan
Hukum
Avogadro
 Disajikan
databerikut!
Tabel. Data
Percobaaan yang
Dilakukan Oleh
Gay Lussac

Hukum
Avogadro.

Hukum
Avogadro

o Mengorganisasikan kegiatan pembelajar  Masalah yang


dimunculkan
adalah “apakah
Pada suhu dan
tekanan yang
sama, volume
gas-gas yang
bereaksi dan
volume gas-gas
hasil reaksi
o Membimbing penyelidikan mandiri dan berbanding
kelompok sebagai
bilangan bulat

14
sederhana ?” .
“ Apakah Pada
suhu dan
o Mengembangkan dan menyajikan hasil tekanan yang
karya. sama, semua
gas dengan
volume yang
sama akan
mengandung
jumlah molekul
yang sama
pula?” “bisakah
hal ini
o Menganalisis dan evaluasi proses dibuktikan?”
pemecahan masalah.  Guru
membantu
peserta didik
mengorganisas
ikan belajar
yang
berhubungan
dengan hukum
Gay Lussac,
dan Hukum
Avogadro
 Peserta didik
dikelompokkan
untuk mengkaji
materi hukum
Gay Lussac,
dan Hukum
Avogadro
dan
mengarahkan
peserta didik
melakukan
percobaan
untuk
membuktikan
kebenaran
hukum
tersebut.

 Peserta didik
mengumpulka
n data dari
percobaan dan
melakukan
studi literatur
dari berbagai
sumber untuk
memecahkan
masalah
tersebut.
 Guru
melakukan
pembimbingan
setiap langkah
kegiatan
peserta didik.

15
 Peserta didik
menyiapkan
laporan
sementara
hasil
pengkajian dan
percobaan
pemecahan
masalah
tersebut dan
menyampaikan
hasilnya dalam
diskusi klasikal
.
 Diskusi untuk
menghasilkan
persepsi yang
sama terhadap
materi yang
dikaji.

 Peserta didik
melakukan
analisis
terhadap data
yang diperoleh
dari hasil
Percobaan,
misalnya guru
menginstruksi
kan wakil
kelompok
untuk mencari
kelebihan dan
kekurangan
serta
kesimpulan
berdasarkan
data kelompok
lain
 Selanjutnya
melakukan
evaluasi
terhadap
pembelajaran
dan hasil
pembelajaran
terkait materi
yang telah
dikaji.
 Satu kelompok
diminta untuk
mempresentasi
kan hasil
diskusi secara
klasikal
sebagai
kesimpulan
dari proses
pembelajaran

16
Penutu  Guru memberikan 3
p penguatan 5
tentang hukum
kelipatan
berganda dalton
 Guru memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang
berkinerja baik
 Guru memberikan
tes akhir untuk
mengetahui
sejauh mana
pemahaman
siswa terhadap
materi yang
telah dipelajari.
 Guru memberitahu
siswa akan
dilakukan
penilaian harian
untuk
pertemuan
berikutnya

Pertemuan ke lima 3 JP
Indikator :
3.10.4 Menjelaskan konsep massa molekul relatif ( Mr)
3.10.5 Menentukan Mr suatu senyawa
3.10.6 Menjelaskan pengertian persamaan reaksi
3.10.7 Menyetarakan persamaan reaksi

Kegiatan Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


DL Waktu
Pendahu-  Memberi salam, dan berdoa 10
luan sebelum pembelajaran
dimulai dipimpin salah
seorang siswa;
 Mengkondisikan suasana
belajar yang menyenangkan;
 Melalui tanya jawab
membahas kembali tentang
Massa atom relatif
 Merekam (memperhatikan
dan menulis ungkapan yang
dikemukakan peserta didik),
memberikan sedikit ulasan;
 Menyampaikan kompetensi
dan tujuan yang akan dicapai
berkaitan dengan massa
molekul relatif suatu senyawa
dan persamaan rekai kimia..
yang diperlukan dalam
pembelajaran.
 Menyampaikan garis besar
cakupan materi massa
molekul relatif suatu senyawa

17
dan persamaan rekai kimia..
yang diperlukan dalam
pembelajaran dan kegiatan
yang akan dilakukan;
 Menyampaikan metode
pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan
digunakan saat membahas
materi massa molekul relatif
suatu senyawa dan
persamaan rekai kimia..yang
diperlukan dalam
pembelajaran.

Kegiatan Stimulus  Guru menampilkan beberapa 100


inti massa atom relatif suatu
senyawa dan persamaan rekai
kimia..

Problem  Peserta didik akan


steatment menanyakan: Bagaimana
cara menentukan massa
atom relative suatu
senyawa? Bagaimana
menuliskan persamaan
reaksi ?
Data Collection
 Peserta didik study literature
untuk dapat menjawab
pertanyaan itu
Data Prosesing

 Peserta didik berdiskusi


dengan anggota
kelompoknya untuk
menjawab LK yang diberikan
guru
 Peserta didik berlatih untuk
menjawab soal yang ada
Veryvikasi hubungannya dengan
Generalisation
 Peserta didik
mempresentasikan hasil
diskusinya sambil
Generalisation membandingkan dengan
hasil dari kelompok lain
 Peserta didik menyimpulkan
tentang Generalisation

Penutup  Guru memberikan penguatan 35


tentang massa molekul relatif
suatu senyawa dan persamaan
rekai kimia..
 Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang
berkinerja baik
 Guru memberikan tes akhir
untuk mengetahui sejauh mana

18
pemahaman siswa terhadap
materi yang telah dipelajari.
 Guru memberi tugas untuk
mempelajari materi Konsep mol

Pertemuan ke enam 4 JP
IPK :
3.10.8 Menjelaskan konsep mol
3.10.9 Menentukan hubungan antara mol dengan jumlah partikel, massa molar dan volume
molar
3.10.10.Menghitung jumlah partikel, massa zat atau volume zat berdasarkan mol zat

Kegiatan Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


DL Waktu
Pendahu-  Memberi salam, dan berdoa 20
luan sebelum pembelajaran
dimulai dipimpin salah
seorang siswa;
 Mengkondisikan suasana
belajar yang menyenangkan;
 Melalui tanya jawab
membahas kembali tentang
Persamaan reaksi
 Merekam (memperhatikan
dan menulis ungkapan yang
dikemukakan peserta didik),
memberikan sedikit ulasan;
Menyampaikan kompetensi
dan tujuan yang akan dicapai
berkaitan dengan konsep mol
yang diperlukan dalam
pembelajaran.
 Menyampaikan garis besar
cakupan materi konsep mol..
yang diperlukan dalam
pembelajaran dan kegiatan
yang akan dilakukan;
 Menyampaikan metode
pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan
digunakan saat membahas
konsep mol.yang diperlukan
dalam pembelajaran.

Kegiatan Stimulus  Guru menampilakan beberapa 120


inti barang dalam satu lusin, satu
kodi, dan satu mol..

Problem  Peserta didik akan


steatment menanyakan: Bagaimana
cara menentukan jumlah
partikel dalam satu mol?
Data Collection  Peserta didik melakukan
eksperimen study literature
untuk dapat menjawab
pertanyaan itu

Data Prosesing  Peserta didik berdiskusi

19
dengan anggota
kelompoknya untuk
menjawab LK yang diberikan
guru
 Peserta didik berlatih untuk
menjawab soal yang ada
hubungannya dengan konsep
Veryvikas mol
i
 Peserta didik
mempresentasikan hasil
diskusinya sambil
Generalisation membandingkan dengan
hasil dari kelompok lain
 Peserta didik menyimpulkan
tentang konsep mol

Penutup  Guru memberikan penguatan 40


tentang konsep mol
 Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang berkinerja
baik
 Guru memberikan tes akhir
untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa
terhadap materi yang telah
dipelajari.
 Guru memberi tugas untuk
mempelajari materi Rumus
Empiris dan Rumus Molekul

Pertemuan ke tujuh 2 JP
IPK :
3.10.11 Menjelaskan Rumus Empiris dan Rumus molekul
3.10.12 Menentukan Rumus Empiris dan Rumus molekul

Kegiatan Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


DL Waktu
Pendahu  Memberi salam, 1
-luan dan berdoa 0
sebelum
pembelajaran
dimulai
dipimpin salah
seorang siswa;
 Mengkondisika
n suasana
belajar yang
menyenangkan;
 Melalui tanya
jawab
membahas
kembali tentang
konsep mol

20
 Merekam
(memperhatika
n dan menulis
ungkapan yang
dikemukakan
peserta didik),
memberikan
sedikit ulasan;
Menyampaikan
kompetensi dan
tujuan yang
akan dicapai
berkaitan
dengan rumus
empiris dan
rumus molekul
yang diperlukan
dalam
pembelajaran.
 Menyampaikan
garis besar
cakupan materi
rumus empiris
dan rumus
molekul yang
diperlukan
dalam
pembelajaran
dan kegiatan
yang akan
dilakukan;
 Menyampaikan
metode
pembelajaran
dan teknik
penilaian yang
akan digunakan
saat membahas
rumus empiris
dan rumus
molekul yang
diperlukan
dalam
pembelajaran.

Kegiatan o Stimulus  Guru 6


inti menayangkan 0
rumus empiris
dan rumus
o Problem steatment molekul dari
beberapa
senyawa..

 Peserta didik
akan
o Data Collection menanyakan:
Bagaimana cara
menentukan
rumus empiris
o Data Prosesing dan rumus

21
molekul dari
suatu senyawa?
Apakah
perbedaan
antara rumus
empiris dan
rumus
o Veryvikasi molekul ?
 Peserta didik
study literature
untuk dapat
menjawab
o Generalisation pertanyaan itu

 Peserta didik
berdiskusi
dengan anggota
kelompoknya
untuk
menjawab LK
yang diberikan
guru
 Peserta didik
berlatih untuk
menjawab soal
yang ada
hubungannya
dengan rumus
empiris dan
rumus molekul
 Peserta didik
mempresentasi
kan hasil
diskusinya
sambil
membandingka
n dengan hasil
dari kelompok
lain
Peserta didik
menyimpulkan
tentang rumus
empiris dan
rumus molekul

Penutup  Guru 2
memberikan 0
penguatan
tentang RE dan
RM
 Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang
berkinerja baik
 Guru

22
memberikan tes
akhir untuk
mengetahui
sejauh mana
pemahaman
siswa terhadap
materi yang
telah dipelajari.
 Guru memberi
tugas untuk
mempelajari
materi persen
massa, bpj, dan
kemolaran

Pertemuan ke delapan 2 JP
3.10.13 Menjelaskan persen massa, persen volume, bagian per juta, kemolaranl
v. menghitung persen massa, persen volume, bagian per juta, kemolaran

Kegiatan Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


DL Waktu
Pendahu  Memberi salam, 1
-luan dan berdoa 0
sebelum
pembelajaran
dimulai
dipimpin salah
seorang siswa;
 Mengkondisika
n suasana
belajar yang
menyenangkan;
 Melalui tanya
jawab
membahas
kembali tentang
rumus empiris
dan rumus
molekul
 Merekam
(memperhatika
n dan menulis
ungkapan yang
dikemukakan
peserta didik),
memberikan
sedikit ulasan;
 Menyampaika
n kompetensi
dan tujuan yang
akan dicapai
berkaitan
dengan persen
massa, persen
volume, bagian
per juta,
kemolaran

23
 yang
diperlukan
dalam
pembelajaran.
 Menyampaikan
garis besar
cakupan materi
persen massa,
persen volume,
bagian per juta,
kemolaran
 yang diperlukan
dalam
pembelajaran
dan kegiatan
yang akan
dilakukan;
 Menyampaikan
metode
pembelajaran
dan teknik
penilaian yang
akan digunakan
saat membahas
persen massa,
persen volume,
bagian per juta,
kemolaran yang
diperlukan
dalam
pembelajaran.

Kegiatan o Stimulus  Guru 6


Inti menayangkan 0
gambar
o Problem steatment beberapa
satuan
konsentrasi
dari beberapa
o Data Collection larutan..

 Peserta didik
akan
o Data Prosesing menanyakan:
Bagaimana cara
menentukan
persen massa,
persen volume,
bagian per juta,
kemolaran?
 Peserta didik
study literature
untuk dapat
menjawab
o Veryvikasi pertanyaan itu

 Peserta didik
berdiskusi
dengan anggota
o Generalisation
kelompoknya

24
untuk
menjawab LK
yang diberikan
guru
 Peserta didik
berlatih untuk
menjawab soal
yang ada
hubungannya
dengan persen
massa, persen
volume, bagian
per juta,
kemolaran

 Peserta didik
mempresentasi
kan hasil
diskusinya
sambil
membandingka
n dengan hasil
dari kelompok
lain

 Peserta didik
menyimpulkan
tentang persen
massa, persen
volume, bagian
per juta,
kemolaran

Penutup  Guru 2
memberikan 0
penguatan
tentang persen
massa, persen
volume, bagian
per juta,
kemolaranl

 Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang
berkinerja baik
 Guru
memberikan tes
akhir untuk
mengetahui
sejauh mana
pemahaman
siswa terhadap
materi yang
telah dipelajari.
 Guru memberi

25
tugas untuk
mempelajari
materi pereaksi
pembatas

Pertemuan ke Sembilan 2 JP
IPK
3.10.15. Menjelaskan pereaksi pembatas
3.10.16. Menenttukan pereaksi pembatas

Kegiatan Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


DL Waktu
Pendahu  Memberi salam, 1
-luan dan berdoa 0
sebelum
pembelajaran
dimulai
dipimpin salah
seorang siswa;
 Mengkondisika
n suasana
belajar yang
menyenangkan;
 Melalui tanya
jawab
membahas
kembali tentang
persen massa,
persen volume,
bagian per juta,
kemolaran
 Merekam
(memperhatika
n dan menulis
ungkapan yang
dikemukakan
peserta didik),
memberikan
sedikit ulasan;
 Menyampaika
n kompetensi
dan tujuan yang
akan dicapai
berkaitan
dengan
pereaksi
pembatas yang
diperlukan
dalam
pembelajaran.
 Menyampaikan
garis besar
cakupan materi
pereaksi
pembatas yang
diperlukan
dalam
pembelajaran
dan kegiatan

26
yang akan
dilakukan;
 Menyampaikan
metode
pembelajaran
dan teknik
penilaian yang
akan digunakan
saat membahas
pereaksi
pembatas yang
diperlukan
dalam
pembelajaran.

Kegiatan o Stimulus  Guru 6


inti menayangkan 0
beberapa reaksi
kimia..
o Problem steatment

 Peserta didik
akan
menanyakan:
o Data Collection Mengapa pada
beberapa reakis
ada pereaksi
yang tersisa?
Siapakah yang
o Data Prosesing menentukan
banyaknya hasil
reaki ?

 Peserta didik
study literature
untuk dapat
o Veryvikasi menjawab
pertanyaan itu

 Peserta didik
berdiskusi
o Generalisation dengan anggota
kelompoknya
untuk
menjawab LK
yang diberikan
guru
 Peserta didik
berlatih untuk
menjawab soal
yang ada
hubungannya
dengan
pereaksi
pembatas
 Peserta didik
mempresentasi
kan hasil

27
diskusinya
sambil
membandingka
n dengan hasil
dari kelompok
lain
 Peserta didik
menyimpulkan
tentang
pereaksi
pembatas

Penutup  Guru 2
memberikan 0
penguatan
tentang
pereaksi
pembatas
 Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang
berkinerja baik
 Guru
memberikan tes
akhir untuk
mengetahui
sejauh mana
pemahaman
siswa terhadap
materi yang
telah dipelajari.
 Guru memberi
tugas untuk
mempelajari
materi hidrat

Pertemuan ke sepuluh 3 JP
3.10.17. MMenjelaskan konsep hidrat
3.10.18. Menenentukan rumus suatu hidrat

Kegiatan Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


DL Waktu
Pendahu  Memberi salam, 1
-luan dan berdoa 0
sebelum
pembelajaran
dimulai
dipimpin salah
seorang siswa;
 Mengkondisika
n suasana
belajar yang
menyenangkan;
 Melalui tanya
jawab

28
membahas
kembali tentang
pereaksi
pembatas
 Merekam
(memperhatika
n dan menulis
ungkapan yang
dikemukakan
peserta didik),
memberikan
sedikit ulasan;
 Menyampaika
n kompetensi
dan tujuan yang
akan dicapai
berkaitan
dengan
pereaksi
pembatas yang
diperlukan
dalam
pembelajaran.
 Menyampaikan
garis besar
cakupan materi
pereaksi
pembatas yang
diperlukan
dalam
pembelajaran
dan kegiatan
yang akan
dilakukan;
 Menyampaikan
metode
pembelajaran
dan teknik
penilaian yang
akan digunakan
saat membahas
pereaksi
pembatas yang
diperlukan
dalam
pembelajaran.

o Stimulus  Guru 6
menayangkan 0
beberapa
struktur kristal
o Problem steatment dari hidrat..

 Peserta didik
akan
o Data Collection menanyakan:
Apakah yang
dimaksud
dengan hidrat?

29
o Data Prosesing Bagaimanakaah
menentukan
banyaknya air
yang diikat oleh
suatu hidrat?

 Peserta didik
study literature
o Veryvikasi untuk dapat
menjawab
pertanyaan itu

o Generalisation  Peserta didik


berdiskusi
dengan anggota
kelompoknya
untuk
menjawab LK
yang diberikan
guru
 Peserta didik
berlatih untuk
menjawab soal
yang ada
hubungannya
dengan
menentukan
rumus molekul
dari hirat
 Peserta didik
mempresentasi
kan hasil
diskusinya
sambil
membandingka
n dengan hasil
dari kelompok
lain
Peserta didik
menyimpulkan
tentang rumus
molekul dari
hirat
 Guru 2
memberikan 0
penguatan
tentang rumus
molekul dari
hirat
 Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang
berkinerja baik
 Guru
memberikan tes

30
akhir untuk
mengetahui
sejauh mana
pemahaman
siswa terhadap
materi yang
telah dipelajari.
 Guru memberi
tugas untuk
membuat
laporan
 Guru
memberitahu
siswa untuk
pertemuan
berikutnya ada
penilaian harian

H. Penilaian
1. Jenis/Teknik penilaian

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen


1. Sikap a. Observasi - Iurnal
- Penilaian Diri
- Penilaian antar Peserta Didik
2. Pengetahuan 1.Penugasan - Soal Penugasan
2. Tes Tertulis - Soal Uraian
3. Keterampilan Kinerja praktek/presentasi, - Lembar observasi
Portofolio laporan

1. Remedial dan Pengayaan


No Aspek Teknik
1. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian
KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri
dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali
tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial
dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
2. Pengayaan a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.

Mengetahui, Pamotan,

Kepala Sekolah Guru Mapel

SUKARNO, M. PFis. Yani Setia Rusnaeni, S.Pd

31
NIP. 19700108 199412 1 002 NIP. –

Lampiran-lampiran:

1. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1

Pada Bab sebelumnya kamu telah belajar tentang tata nama senyawa dan persamaan
reaksi, maka pada bab ini kamu akan mempelajari hubungan kuantitatif unsur-unsur
dalam senyawa dan pada persamaan reaksi kimia. Materi yang akan dibahas meliputi
hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa), hukum Proust (Hukum Perbandingan
Tetap), hukum Dalton (Hukum Kelipatan Berganda), dan hukum Gay-Lussac (Hukum
Perbandingan Volume).

A. Hukum Lavoisier
Apabila kita membakar kayu, maka hasil pembakaran hanya tersisa abu yang massanya
lebih ringan dari kayu. Hal ini bukan berarti ada massa yang hilang. Akan tetapi, pada
proses ini kayu bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan abu, gas karbon dioksida,
dan uap air. Jika massa gas karbon dioksida dan uap air yang menguap diperhitungkan,
maka hasilnya akan sama.

Kayu + gas oksigen → abu + gas karbon dioksida + uap air


Massa (kayu + gas oksigen) = massa (abu + gas karbondioksida + uap air)

Berdasarkan percobaan di atas Lavoisier merumuskan


Hukum Kekekalan Massa yang berbunyi: Dalam reaksi kimia,massa zat-zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama.
Berikut ini contoh reaksi kimia yang berkaitan dengan Hukum Kekakalan Massa
(Hukum Lavoisier).

32
Pertemuan ke dua
B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Tahun 1799 Joseph Proust melakukan percobaan dengan mereaksikan hidrogen dan
oksigen. Ternyata hidrogen dan oksigen selalu bereaksi membentuk air dengan
perbandingan massa yang tetap yaitu 1 : 8.

Berdasarkan hasil percobaan yang diperolehnya, dia menyimpulkan bahwa


Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap.

Pertemuan ke tiga
Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)
Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-
unsur yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang di
antaranya adalah John Dalton (1766 – 1844). Dalton mengamati adanya suatu
keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa. Untuk memahami hal ini, perhatikan tabel hasil percobaan reaksi
antara nitrogen dengan oksigen berikut.

Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton merumuskan hukum kelipatan perbandingan


(hukum Dalton) yang berbunyi: “Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari
satu senyawa, dan jika massa-massa salah satu
unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama, sedangkan massa-massa unsur lainnya
berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalamsenyawa-senyawa tersebut
merupakan bilangan bulat dan sederhana. “

Pertemuan ke 4

Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)


Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa gas hidrogen dapatbereaksi dengan gas
oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas hydrogen dan oksigen dalam reaksi
tersebut adalah tetap, yaitu 2 : 1. Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussac melakukan
percobaan serupa dengan menggunakan berbagai macam gas. Ia menemukan bahwa
perbandingan vo-lume gas-gas dalam reaksi selalu merupakan bilangan bulat sederhana.
2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen → 2 volume uap air
1 volume gas nitrogen + 3 volume gas hidrogen → 2 volume gasamonia
1 volume gas hidrogen + 1 volume gas klorin → 2 volume gas hidrogen klorida
Percobaan-percobaan Gay Lussac tersebut dapat kita nyatakan dalam persamaan reaksi
sebagai berikut.
2 H2(g) + O2(g) ⎯⎯ → 2 H2O(l)
N2(g) + 3 H2(g) ⎯⎯ → 2 NH3(g)
H2(g) + Cl2(g) ⎯⎯ → 2 HCl(g)

33
Dari percobaan ini, Gay Lussac merumuskan hukum perbandingan volume (hukum Gay
Lussac): “Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-
gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.“
Hukum perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut.
“Perbandingan volume gas-gas sesuai dengankoefisien masing-masing gas.”
Untuk dua buah gas (misalnya gas A dan gas B) yang tercantum dalam satu persamaan reaksi,
berlaku hubungan:

Hipotesis Avogadro
Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan
sederhana? Banyak ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum
perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia
menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal (monoatomik). Pada tahun 1811,
Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur
tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih
(poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul.
Gay Lussac:
2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen ⎯⎯ → 2 volume uap air
Avogadro:
2 molekul gas hidrogen + 1 molekul gas oksigen ⎯⎯ → 2 molekul uap air
Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang berbunyi:
“Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama
akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.”
Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang
terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama
dengan koefisien reaksinya (Martin S. Silberberg, 2000). Marilah kita lihat bagaimana
hipotesis Avogadro dapat menjelaskan hukum perbandingan volume dan sekaligus dapat
menentukan rumus molekul berbagai unsur dan senyawa.

Pertemuan ke 5
Massa Molar
Massa molar (mm) menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat. Massa 1 mol zat sama
dengan massa molekul relatif (Mr) zat tersebut dengan satuan gram/mol.
Untuk unsur yang partikelnya berupa atom, maka massa molar sama denganAr
(massa atom relatif) dalam satuan gram/mol.
Contoh:
• Massa molar kalsium (Ca) = massa dari 1 mol kalsium (Ca) = Ar Ca = 40 gram/mol.
• Massa molar besi (Fe) = massa dari 1 mol besi (Fe) = Ar Fe = 56 gram/mol.
• Massa molar aluminium (Al) = massa dari 1 mol aluminium (Al) = Ar Al= 27 gram/mol.
Untuk unsur yang partikelnya berupa molekul dan senyawa, maka massa molar sama
dengan Mr (massa molekul relatif) dalam satuan gram/mol.

dengan: Mr = massa molekul relatif (gram/mol)


Ar = massa atom relatif (gram/mol)

Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia, yang terdiri atas rumus kimia zat-zat
pereaksi dan zat-zat hasil reaksi disertai koefisien dan fasa masing-masing.
A. Menulis Persamaan Reaksi
Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi) menjadi zat baru (produk). Sebagaimana telah
dikemukakan oleh John Dalton, jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak
berubah, tetapi ikatan kimia di antaranya berubah. Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan

34
dan terbentuk ikatan baru dalam produknya. Atom-atom ditata ulang membentuk produk
reaksi. Perubahan yang terjadi dapat dipaparkan dengan menggunakan rumus kimia zat-zat
yang terlibat dalam reaksi. Cara pemaparan ini kita sebut dengan persamaan reaksi. Sumber:
Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat, Harold Hart, 1990
Hal-hal yang digambarkan dalam persamaan reaksi adalah rumus kimia zat-zat pereaksi
(reaktan) di sebelah kiri anak panah dan zat-zat hasil reaksi (produk) di sebelah kanan anak
panah. Anak panah dibaca yang artinya “membentuk” atau “bereaksi menjadi”. Wujud atau
keadaan zat-zat pereaksi dan hasil reaksi ada empat macam, yaitu gas (g), cairan (liquid atau
l), zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous atau aq). Bilangan yang mendahului rumus
kimia zat-zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi diberikan
untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi.
Selain untuk menyetarakan persamaan reaksi, koefisien reaksi menyatakanperbandingan
paling sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi.
Misalnya, reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air sebagai berikut.
Pereaksi atau reaktan Hasil reaksi/produk
2 H2(g) +O2(g) ⎯⎯ → 2 H2O(l)koefisien H2 = 2 koefisien O2 = 1 koefisien H2O = 2
Berdasarkan persamaan reaksi di atas, berarti 2 molekul hidrogen bereaksi dengan 1
molekul oksigen membentuk 2 molekul H2O. Oleh karena itusebaiknya dihindari koefisien
pecahan karena dapat memberi pengertian seolah-olah partikel materi (atom atau molekul)
dapat dipecah.
Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dalam dua langkah sebagai berikut.
1. Menuliskan rumus kimia zat-zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan
tentang wujudnya.
2. Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai, sehingga jumlah atom ruas kiri
sama dengan jumlah atom ruas kanan.
Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara logam aluminium yang bereaksidengan
larutan asam sulfat membentuk larutan aluminium sulfat dan gas hidrogen!
Jawab:
Langkah 1 : Menuliskan persamaan reaksi.
Al(s) + H2SO4(aq) ⎯⎯ → Al2(SO4)3(aq) + H2(g) (belum setara)

Jumlah atom di ruas kiri : Jumlah atom di ruas kanan:


Al = 1 Al = 2
H=2 H= 2
S=1 S= 3
O=4 O = 12
Langkah 2 : Meletakkan koefisien 2 di depan Al, sehingga jumlah atom Al di ruas kiri
menjadi 1 × 2 = 2 buah Al (setara dengan jumlah Al di ruas kanan).
Langkah 3 : Meletakkan koefisien 3 di depan H2SO4 , sehingga di ruas kiri jumlah
atom H menjadi 6, atom S menjadi 3, dan jumlah atom O menjadi 12.
Langkah 4 : Jumlah atom S dan O ruas kiri sudah sama dengan ruas kanan, sedangkan
atom H ruas kanan belum setara dengan ruas kiri.
Langkah 5 : Meletakkan koefisien 3 di depan H2 , sehingga jumlah atom H ruas kanan
menjadi 6, setara dengan ruas kiri.
Persamaan reaksi menjadi setara: 2 Al(s) + 3 H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3 H2(g)
Karena Al2(SO4)3 tidak ditambah koefisien, berarti koefisien Al2(SO4)3= 1.

B. Penyetaraan Persamaan Reaksi


Banyak reaksi dapat disetarakan dengan jalan mencoba/menebak, akan tetapi sebagai
permulaan dapat mengikuti langkah berikut.
1. Pilihlah satu rumus kimia yang paling rumit, tetapkan koefisiennya sama dengan 1.
2. Zat-zat yang lain tetapkan koefisien sementara dengan huruf.
3. Setarakan dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang tadi diberi koefisien 1.
4. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling
akhir.
Perhatikan beberapa contoh berikut.
Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara gas metana (CH4) dengan gas oksigen
membentuk gas karbon dioksida dan uap air.
Jawab:
Langkah 1 : Menuliskan rumus kimia dan persamaan reaksi:
CH4(g) + O2(g) ⎯⎯ → CO2(g) + H2O(l)

35
Langkah 2 : Penyetaraan:
a. Tetapkan koefisien CH4= 1, sedangkan koefisien zat-zat lainnya dimisalkan dengan
huruf. 1 CH4(g) + a O2(g) ⎯⎯ → b CO2(g) + c H2O(l)
a. Setarakan jumlah atom C dan H.

c Kita masukkan koefisien b dan c sehingga persamaan reaksi menjadi:


1 CH4(g) + a O2(g) ⎯⎯ → 1 CO2(g) + 2 H2O(l)
d. Kita setarakan jumlah atom O.
e. Persamaan reaksi setara selengkapnya adalah:
1 CH4(g) + 2 O2(g) ⎯⎯ → 1 CO2(g) + 2 H2O(l)
Untuk selanjutnya koefisien 1 tidak perlu ditulis sehingga persamaan reaksi
menjadi: CH4(g) + 2 O2(g) ⎯⎯ → CO2(g) + 2 H2O(l) (setara)

Pertemuan ke 6
Konsep Mol
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan satuan untuk menyebutkan bilangan
yang besar untuk mempermudah perhitungan. Sebagai contohsatuan lusin digunakan untuk
menyebutkanbenda yang jumlahnya 12 buah.
1 lusin = 12 buah
2 lusin = 2 × 12 = 24 buah
Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebutmol. Satu mol zat mengandung jumlah partikel
yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C–12, yaitu 6,02 × 10 23
partikel. Jumlah partikel ini disebut sebagai bilangan Avogadro.
Partikel zat dapat berupa atom, molekul, atau ion (Martin S. Silberberg, 2000).
Contoh:
• 1 mol besi (Fe) mengandung 6,02 × 1023 atom besi (partikel unsur besi adalah atom).
• 1 mol air (H2O) mengandung 6,02 × 1023molekul air (partikel senyawa air adalah
molekul).
• 1 mol Na+ mengandung 6,02 × 1023 ion Na+(partikel ion Na+ adalah ion).
• 5 mol CO2 mengandung 5 × 6,02 × 1023 =3,01 × 1024 molekul CO2
.• 0,2 mol hidrogen mengandung 0,2 × 6,02 ×1023= 1,204 × 1023 atom hidrogen.

Hubungan Mol (n) dengan Jumlah Partikel (X)


Hubungan antara jumlah mol (n) dengan jumlah partikel (X) dalam zat
dapat dinyatakan sebagai berikut.

Hubungan jumlah mol (n) dengan massa zat (m) adalah:

dengan: m = massa zat (gram) n = jumlah mol (mol) mm = massa molar = Ar


atau Mr (gram/mol) Jadi banyak mol menjadi:

Volume Molar Gas


Hipotesis Avogadro menyebutkan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas
dengan volume yang sama akan mengandung jumlah partikel yang sama pula. Oleh karena 1
mol setiap gas mempunyai jumlah molekul yang sama, maka pada suhu dan tekanan yang
sama pula, 1 mol setiap gas mempunyai volume yang sama. Volume per mol gas disebut

36
volume molar dan dilambangkan Vm

dengan: V = volume gas (liter)


n = jumlah mol (mol)
Vm = volume molar (liter/mol)
(Martin S. Silberberg, 2000)
Volume molar gas bergantung pada suhu dan tekanan. Beberapa keadaansuhu dan tekanan
yang biasa dijadikan acuan penentuan volume gas sebagai berikut.
1. Keadaan Standar
Kondisi dengan suhu 0 °C dan tekanan 1 atm disebut keadaan standar dan dinyatakan
dengan STP (Standard Temperature and Pressure).

dengan: P = tekanan (atm)


V = volume gas (liter)
n = jumlah mol (mol)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T = 0 °C = 273 K

Jadi, pada keadaan standar (STP), volume molar (volume 1 mol gas) adalah 22,4 liter/mol.

Keadaan Kamar
Kondisi pengukuran gas pada suhu 25 °C dan tekanan 1 atm disebut keadaan kamar dan
dinyatakan dengan RTP (Room Temperature and Pressure).

dengan: P = tekanan (atm)


V = volume gas (liter)
n = jumlah mol (mol)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T = 0 °C = 298 K

Jadi, pada keadaan kamar (RTP), volume molar (volume 1 mol gas) adalah 24,4 liter/mol.
Keadaan Tertentu dengan Suhu dan Tekanan yang Diketahui
Volume gas pada suhu dan tekanan yang diketahui dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan gas yang disebut persamaan gas ideal. Persamaan gas ideal, yaitu PV = nRT,
untuk menentukan volume gas menjadi:

dengan: P = tekanan gas (atm)


V = volume gas (liter)
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T = suhu mutlak gas (K = 273 + suhu celcius)

37
Keadaan yang Mengacu pada Keadaan Gas Lain
Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas hanya bergantung pada jumlah molnya.
Misalkan gas pertama dengan jumlah mol n1 dan volume V1 dan gas kedua dengan jumlah
mol n2 dan volume V2, maka pada suhu dan tekanan yang sama berlaku:

Tentukan volume dari 2 mol gas nitrogen jika diukur pada:


a. keadaan standar (STP)
b. keadaan kamar (RTP)
c. suhu 30 °C dan tekanan 1 atm
d. suhu dan tekanan yang sama di mana 0,5 mol gas oksigen mempunyai volume 15 liter
Jawab:
a. Pada keadaan standar (STP),Vm = 22,4 liter/mol
V = n × Vm
= 2 mol × 22,4 liter/mol
= 44,8 liter
b. Pada keadaan kamar (RTP), Vm = 24,4 liter/mol
V = n × Vm
= 2 mol × 24,4 liter/mol
= 48,8 liter

Pertemuan ke 7
A. Komposisi Zat
Salah satu kegiatan penting dalam ilmu kimia adalah melakukan percobaan untuk
mengidentifikasi zat. Ada dua kegiatan dalam identifikasi zat, yakni analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menentukan jenis komponen
penyusun zat. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan massa dari setiap
komponen penyusun zat. Dengan mengetahui jenis dan massa dari setiap komponen
penyusun zat, kita dapat mengetahui komposisi zat tersebut.
Komposisi zat dinyatakan dalam persen massa (% massa). Perhitungan persen massa untuk
setiap komponen dapat menggunakan persamaan berikut.

38
Seorang ahli kimia melakukan analisis terhadap sejumlah sampel zat. Ia menemukan
bahwa sampel seberat 65 gram tersebut mengandung 48 gram karbon, 9 gram hidrogen, dan
8 gram oksigen. Nyatakan komposisi zat tersebut dalam persen massa!

B. Komposisi Zat Secara Teoritis


Komposisi zat secara teoritis merupakan komposisi zat yang ditentukan dari rumus
kimianya. Untuk zat berupa senyawa, komposisinya secara teoritis dapat dinyatakan dalam
persen massa unsur dalam senyawa.

dengan: Ar = massa atom relatif (gram/mol) Mr = massa molekul relatif (gram/mol)


Tentukan persen massa unsur C, H, dan O dalam senyawa glukosa (C6H12O6) (Ar C =
12, H = 1, dan O = 16)!

Pertemuan ke 8
C. Menentukan Rumus Kimia Zat
Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus
empiris dapat ditentukan dengan menghitung mol komponen penyusun zat dengan

39
menggunakan massa molar. Sedangkan rumus molekul dapat ditentukan jika rumus empiris
dan massa molekul relatif (Mr ) zat diketahui.
1. Menentukan Rumus Empiris Zat
Dalam menentukan rumus empiris, perbandingan mol unsur-unsur dalam zat
haruslah merupakan perbandingan paling sederhana.
Sejumlah sampel zat mengandung 11,2 gram Fe dan 4,8 gram O (ArFe = 56 dan O =16).
Tentukan rumus empiris senyawa tersebut!
Jawab:
Untuk menentukan rumus empiris zat, kita menghitung perbandingan mol Fe dan O
sebagai berikut.

Diperoleh perbandingan Fe : O = 0,2 : 0,3 = 2 : 3.


Jadi, rumus empiris senyawa adalah Fe2O3

Menentukan Rumus Molekul Zat


Pada dasarnya rumus molekul merupakan kelipatan-kelipatan dari rumus empirisnya.
Sebagai contoh:

Untuk menentukan rumus molekul maka:

dengan n = bilangan bulat Nilai n dapat ditentukan jika rumus empiris dan massa molekul
relatif(Mr) zat diketahui

.
Suatu senyawa dengan rumus empiris CH (Ar
C = 12 dan H = 1) mempunyai Mr = 26.
Tentukan rumus molekul senyawa tersebut!
Jawab:
Mr = n × (Ar C + ArH)
26 = n × (12 + 1)
26 = n × 13
n = 2
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah (CH)2 = C2H2
.
Pertemuan ke 9
Stoikiometri Reaksi
A. Arti Koefisien Reaksi
Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel dari zat yang terlibat dalam

40
reaksi. Oleh karena 1 mol setiap zat mengandung jumlah partikel yang sama, maka
perbandingan jumlah partikel sama dengan perbandingan jumlah mol. Jadi, koefisien reaksi
merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi.
Untuk reaksi: N2(g) + 3 H2(g) ⎯⎯ → 2 NH3(g)
koefisien reaksinya menyatakan bahwa 1 molekul N2 bereaksi dengan 3 molekul H2
membentuk 2 molekul NH3 atau 1 mol N2 bereaksi dengan 3 mol H2 menghasilkan 2 mol
NH3 (koefisien 1 tidak pernah ditulis)
Dengan pengertian tersebut, maka banyaknya zat yang diperlukan atau dihasilkan dalam
reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi setara. Apabila jumlah
mol salah satu zat yang bereaksi diketahui, maka jumlah mol zat yang lain dalam reaksi itu
dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksinya.

Pereaksi Pembatas
Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang ditambahkan tidak
selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini menyebabkan ada zat pereaksi
yang akan habis bereaksi lebih dahulu.Pereaksi demikian disebut pereaksi pembatas.
1. Satu mol larutan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dengan 1 mol larutan asam
sulfat (H2SO4) sesuai reaksi: 2 NaOH(aq) + H2SO4(aq) ⎯⎯ → Na2SO4(aq) + 2 H2O(l)
Tentukan:
a. pereaksi pembatas
b. pereaksi yang sisa
c. mol Na2SO4 dan mol H2O yang dihasilkan

41
Pertemuan ke 10
C. Menentukan Rumus Kimia Hidrat
Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur
kristalnya.
Contoh:
1. Terusi (CuSO4.5 H2O) : tembaga(II) sulfat pentahidrat
2. Gipsum (CaSO4.2 H2O) : kalsium sulfat dihidrat
3. Garam inggris (MgSO4.7 H2O) : magnesium sulfat heptahidrat
4. Soda hablur (Na2CO3.10 H2O) : natrium karbonat dekahidrat
Jika suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau seluruh air kristalnya dapat
dilepas (menguap). Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air, maka air kristalnya akan lepas.
Contoh: CuSO4.5 H2O(s) ⎯⎯ → CuSO4(aq) + 5 H2O(l)
Jumlah molekul air kristal dari suatu senyawa hidrat dapat ditentukan melalui cara sebagai
berikut.
Sebanyak 5 gram hidrat dari tembaga(II) sulfat (CuSO4.5 H2O) dipanaskan sampai
semua air kristalnya menguap. Jika massa padatan tembaga(II) sulfat yang terbentuk
adalah 3,2 gram, tentukan rumus hidrat tersebut! (Ar Cu = 63,5, S = 32, O = 16, dan H= 1).
Jawab:
Massa H2O = 5 gram – 3,2 gram = 1,8 gram

Persamaan reaksi pemanasan CuSO4.5 H2O:CuSO4.x H2O(s) ⎯⎯ → CuSO4(s) + x H2O(l)


0,02 mol 0,1 mol
Perbandingan mol CuSO4 : H2O = 0,02 mol : 0,1 mol =1 : 5

Karena perbandingan mol = perbandingan koefisien, maka x = 5.


Jadi, rumus hidrat tersebut adalah CuSO4.5 H2O

42
Lampiran 2
a) Instrumen Penilaian Sikap
1) Jurnal Penilaian Sikap Spiritual dan sosial
a) Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Pamotan
b) Tahun Pelajaran : 2018/2019
c) Kelas/Semester : X / Semester 2
d) MataPelajaran : Kimia

No Hari / NAMA Kejadian Aspek Pos/neg Tindak


Tanggal lanjut

b) Penilaian Pengetahuan

1 Kisi-kisi Soal
Bentuk HOTS
Indikator Pencapaian Teknik
Penilai- / Indikator soal
Kompetensi Penilaian
an LOTS
3.10.1 Menjelaskan Tes PG LOTS Peserta didik dapat menjelaskan
hukum-hukum tertulis pengertian hukum –hukum dasar
dasar
3.10.2 Menyelesaikan
LOTS Peserta didik dapat menyelesaikan soal
soal perhitungan kimia yang berkaitan
perhitungan dengan hukum- hukum dasar
kimia yang
berkaitan
dengan hukum-
hukum dasar
kimia

43
3.10.3 Menganalisis
data untuk HOTS Peserta didik dapat menganalisis data
menyimpulkan untuk menyimpulkan hukum hukum
hukum Proust
Lavoisier,
hukum Proust ,
hukum Dalton,
hukum Gay
Lussac dan
hukum
Avogadro.
3.10.4 Menjelaskan LOTS
konsep massa Peserta didik dapat Menjelaskan
molekul relatif ( konsep massa molekul relative
Mr)
3.10.5 Menentukan LOTS
Mr suatu Peserta didik dapat Menentukan Mr
senyawa suatu senyawa
3.10.6 Menjelaskan
pengertian LOTS Peserta didik dapat Menjelaskan
persamaan pengertian persamaan reaksi
reaksi
3.10.7 Menyetarakan
HOTS Peserta didik dapat Menyetarakan
persamaan
reaksi persamaan reaksi
3.10.8 Menjelaskan
LOTS Peserta didik menjelaskan konsep mol
konsep mol
3.10.9 Menentukan
hubungan Peserta didik dapat Menentukan
HOTS
antara mol hubungan antara mol dengan jumlah
dengan jumlah partikel, massa molar dan volume
partikel, massa molar
molar dan
volume molar
3.10.10.Menghitung HOTS
jumlah partikel, Peserta didik dapat Menghitung jumlah
massa zat atau partikel, massa zat atau volume zat
volume zat berdasarkan mol zat
berdasarkan
mol zat LOTS
3.10.11 Menjelaskan
Rumus Empiris Peserta didik dapat menjelaskan Rumus
dan Rumus Empiris dan Rumus molekul
molekul
3.10.12 Menentukan HOTS
Rumus Empiris peserta didik dapat menentukan Rumus
dan Rumus Empiris dan Rumus molekul
molekul
3.10.13 Menjelaskan LOTS
persen massa, Peserta didik dapat menjelaskan persen
persen volume, massa, persen volume, bagian per
bagian per juta, juta, kemolaran
kemolaran
3.10.14 menghitung
persen massa, HOTS Peserta didik dapat menghitung persen
persen volume, massa, persen volume, bagian per
bagian per juta, juta, kemolaran
kemolaran,
kemolalan, dan
fraksi mol
3.10.15. Menjelaskan LOTS Peserta didik dapat menjelaskan

44
pereaksi pereaksi pembatas
pembatas
3.10.16. Menentukan HOTS Peserta didik dapat menghitung
pereaksi pereaksi pembatas
pembatas
3.10.17. Menjelaskan LOTS Peserta didik dapat menjelaskan
konsep hidrat konsep hidrat
3.10.18.
Menenentukan HOTS
rumus suatu Peserta didik dapat menenentukan
hidrat rumus suatu hidrat

2. Butir Soal

1. Perhatikan pernyataan hukum dasar kimia berikut :


1) Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap
2) Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dan jika massa salah satu
unsur tersebut sama maka perbandingan massa unsur lain dalam senyawa tersebut
merupakan bilangan bulat dan sederhana
3) Masa zat sebelun reaksi akan selalu sama dengan massa zat hasil reaksi
4) Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan
tekanan sama berbanding sebagai bilangn bulat dan sederhana
5) Pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang volumenya sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama
Yang merupakan pernyataan hukum Lavoisier adalah ....
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)
2. Seorang siswa mereaksikan 10 gram CaCO3 dan 10 gram larutan HCl 1 M pada ruang
tertutup. Massa zat setelah bereaksi adalah ....
A. Sama dengan 20 gram
B. Kurang dari 20 gram
C. Lebih dari 20 gram
D. Antara 10 – 20 gram
E. Kurang dari 10 gram

3. Perhatikan pernyataan hukum dasar kimia berikut :

1) Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap
2) Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dan jika massa salah satu
unsur tersebut sama maka perbandingan massa unsur lain dalam senyawa tersebut
merupakan bilangan bulat dan sederhana
3) Masa zat sebelun reaksi akan selalu sama dengan massa zat hasil reaksi
4) Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan
tekanan sama berbanding sebagai bilangn bulat dan sederhana
5) Pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang volumenya sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama
Yang merupakan pernyataan hukum Lavoisier adalah ....
A. 1)
B. 2)

45
C. 3)
D. 4)
E. 5)
4. Pirit merupakan mineral besi yang terbentuk dari unsur besi dan belerang.

Perhatikan data percobaan pembentukan senyawa pirit sebagai berikut.

Massa Fe Massa S Massa FeS


7 gram 5 gram 11 gram
14 gram 8 gram 22 gram
25 gram 12 gram 44 gram

Perbandingan massa Fe : S adalah ....


A. 7 : 5
B. 7 : 4
C. 4 : 7
D. 5 : 7
E. 5 : 8
5. Perhatikan pernyataan hukum dasar kimia berikut :
1) Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap
2) Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dan jika massa salah satu
unsur tersebut sama maka perbandingan massa unsur lain dalam senyawa tersebut
merupakan bilangan bulat dan sederhana
3) Masa zat sebelun reaksi akan selalu sama dengan massa zat hasil reaksi
4) Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi bila diukur pada suhu
dan tekanan sama berbanding sebagai bilangn bulat dan sederhana
5) Pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang volumenya sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama
Yang merupakan pernyataan hukum Dalton adalah ....
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)
6. Belerang dan oksigen bereaksi membentuk dua jenis senyawa. Kadar belerang dalam
senyawa I dan II berturut-turut adalah 50% dan 40%. Apakah hukum Dalton berlaku
untuk senyawa tersebut?

7. Perhatikan pernyataan hukum dasar kimia berikut :


1) Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap
2) Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dan jika massa salah satu
unsur tersebut sama maka perbandingan massa unsur lain dalam senyawa tersebut
merupakan bilangan bulat dan sederhana
3) Masa zat sebelun reaksi akan selalu sama dengan massa zat hasil reaksi
4) Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi bila diukur pada suhu
dan tekanan sama berbanding sebagai bilangn bulat dan sederhana
5) Pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang volumenya sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama
Yang merupakan pernyataan hukum Dalton adalah ....
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)

8. Pada persamaan reaksi 2 Na(s) + 2 H2O(l) ⎯⎯ → 2 NaOH(aq) + H2(g), yangdisebut


reaktan adalah … .
A. H2 dan H2O

46
B. NaOH dan H2
C. Na dan H2
D. Na dan NaOH
E. Na dan H2O
9. Pada reaksi pembakaran gas propana: p C3H8 + q O2 ⎯⎯ → r CO2 + s H2O
reaksi akan menjadi setara bila p, q, r, dan s berturut-turut adalah … .
A. 1, 5, 3, dan 4 D. 1, 3, 1, dan 3
B. 2, 3, 6, dan 4 E. 2, 5, 2, dan 1
C. 1, 2, 5, dan 2
10. Sepuluh mL gas nitrogen (N2) dan 15 mL gas oksigen (O2) tepat habis bereaksi menjadi
10 mL gas NaOb. Tentukan rumus kimia gas NaOb tersebut!
11. Tiga liter gas propana (C3H8) dibakar sempurna dengan gas oksigen membentuk gas
karbon dioksida dan air, sesuai persamaan reaksi berikut.
C3H8(g) +5 O2(g) ⎯⎯ → 3 CO2(g) + 4 H2O(l)
a. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan?
b. Berapa liter gas karbon dioksida yang terbentuk?
c. Berapa liter air yang terbentuk?

12. Tentukan jumlah partikel dari:


a. 3 mol molekul H2O
b. 2 liter gas oksigen pada 27 °C dan tekanan 1 atm
c. 3,2 gram O2 (Ar O = 16)
d. 40 gram CaCO3 (Ar Ca = 40, C = 12, dan O = 16)
e. 6,72 liter gas NO2 (STP)
13. Pada suhu dan tekanan tertentu (T, P), 4,4 gram CO2 bervolume 10 liter. Pada suhu
dan tekanan yang sama, tentukan volume dari 19,2 gram gas SO2 (Ar C = 12, O = 16,
dan S = 32)!
14. Tentukan volume dari 0,5 mol gas CO yang diukur pada suhu 30 °C dan tekanan 1 atm!
15. Satu sampel suatu zat mengandung 2,4 gram karbon, 3,2 gram oksigen, 5,6 gram
nitrogen, dan 0,8 gram hidrogen. Nyatakan komposisi zat tersebut dalam persen massa!
16. Tentukan molaritas larutan urea (CO(NH2)2) (Ar C = 12, O = 16, N = 14, dan H = 1)
yang dibuat dengan melarutkan 24 gram dalam 500 mL air!
15. Berapakah massa kalsium yang terdapat dalam 250 kg CaCO3 (Ar Ca = 40, C = 12,
dan O = 16)?
16. Apakah yang dimaksud dengan pereaksi pembatas ? Bagaimanakah cara menentukan
perekaisi pembatas?
17. 0,5 mol Mg(OH)2 bereaksi dengan 0,5 mol HCl sesuai persamaan reaksi:Mg(OH)2(aq) +
2 HCl(aq) ⎯⎯ → MgCl2(aq) + 2 H2O(l)
Tentukan:
a. pereaksi pembatas
b. pereaksi yang sisa
c. mol MgCl2 dan mol H2O
18. Apakah yang dimaksud dengan Rumus empiris dan Rumus Molekul ?
19. Suatu senyawa nitrogen oksida terdiri dari 7 gram nitrogen dan 12 gram oksigen (Ar N =
14 dan O = 16).Tentukan rumus empiris nitrogen oksida tersebut!
20. Senyawa CxHyOz tersusun dari 40% karbon, 6,67% hidrogen, dan sisanya oksigen.Jika
Mr senyawa tersebut adalah 90, tentukan rumus molekul senyawa tersebut!
21. Apakah yang dimaksud dengan hidrat? Berikanlah beberapa contohnya
22. Sebanyak 43 gram gips yang mempunyai rumus CaSO4.x H2O dipanaskan hingga
airnya menguap. Jika diperoleh 34 gram CaSO4 murni, tentukan nilai x! (Ar Ca =
40, S = 32, O = 16, dan H = 1)

b. Ketrampilan dengan unjuk kerja Praktek

NO NAMA Aspek Yang dinilai Skor Nilai


Persiapa Pelaksanaan Hasil Laporan

47
n

Aspek yang dnilai skor indikator


Persiapan 3 Pemilihan alat dan bahan tepat
( skor maksimal 3) 2 Pemilihan alat atau bahan tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alat dan bahan
Pelaksanaan 3 Merangkai alat tepat dan rapi
Skor maksimal 7 2 Merangkai alat tepat atau rapi
1 Merangkai alat tidak tepat dan rapi
0 Tidak merangkai alat

2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan


tepat
1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan
tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan
tidak tepat

2 Memperhatikan keselamatan kerja dan


kebersihan
1 Memperhatikan keselamatan kerja atau
kebersihan
0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja
dan kebersihan
Hasil 3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
Skor maksimal 6 2 Mencatat atau mengolah data dengan
tepat
1 Mencatat dan mengolah data dengan tidak
tepat
0 Tidak mencatat dan mengolah data
dengan tepat

3 Simpulan tepat
2 Simpulan kurang tepat
1 Simpulan tidak tepat
0 Tidak membuat simpulan
Laporan 3 Sistematika sesuai dengan kaidah
Skor maksimal 3 penulisan dan isi
laporan benar
2 Sistematika sesuai dengan kaidah
penulisan atau isi
laporan benar
1 Sistematika tidak sesuai dengan kaidah
penulisan dan isi laporan benar
0 Tidak membuat laporan

Keterangan :
Skor maksimal : 19
Nilai praktek = ( skor diperoleh / skor maksimal ) x 100

48
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
I. Judul
Hukum Lavoisier
II. Tujuan
Menemukan hukum Lavoisier melalui percobaan dan mengkomunikasikan berlakunya
hukum Lavoisier melalui percobaan.
III. Alat dan Bahan

IV. Prosedur Percobaan


1. Satu kaki tabung Y diisi dengan 2 mL larutan timbal(II) nitrat, sedangkan kaki tabung
yang lain diisi dengan 2 mL larutan kalium iodida. Kemudian tutup dengan sumbat
dan ditimbang.

2. Setelah itu kedua macam larutan dicampurkan dalam tabung Y yang dimiringkan. Catat
perubahan yang terjadi. Kemudian timbang kembali tabung Y bersama isinya.
V. Data Percobaan

VI. Pertanyaan
1. Apakah massa sebelum dan sesudah reaksi sama?
2. Apakah kesimpulan Anda berdasarkan massa zat-zat sebelum dan sesudah
reaksi?

49
23. Bagaimana bunyi hukum Lavoisier berdasarkan percobaan di atas?

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

I. Judul: Hukum Dasar Kimia (Hukum Proust)


II. Kompetensi Dasar
Menemukan Hukum Proust melalui percobaan dan mengkomunikasikan berlakunya Hukum
Proust melalui percobaan.
III. Alat dan Bahan

IV. Prosedur Percobaan


1. Timbanglah 1 spatula belerang, catat massanya.
2. Timbanglah satu lempeng tembaga (6 cm × 0,8 cm).
3. Masukkan 1 spatula belerang dan satu lempeng tembaga (6 cm × 0,8 cm) ke dalam tabung
reaksi kering secara terpisah.
24. Panaskan lempeng tembaga, kemudian tegakkan tabung reaksi sehingga lempeng
tembaga jatuh ke serbuk belerang.
5. Lanjutkan pemanasan sampai tembaga berpijar dan belerang habis bereaksi.
6. Ukur panjang tembaga yang bereaksi dan panjang tembaga sisa hasil reaksi.
7. Timbanglah dan catat massa tembaga sisa.
8. Hitunglah massa tembaga yang bereaksi.
9. Ulangi percobaan di atas mulai nomor 1 dengan menggunakan serbuk belerang sebanyak
2, 3, 4, 5 kali jumlah semula.
10. Buatlah grafik hubungan antara panjang tembaga yang beraksi terhadap jumlah
belerang yang digunakan.
V. Data Percobaan

50
VI. Pertanyaan
1. Bagaimana hubungan antara panjang lempeng tembaga yang bereaksi dengan
jumlah belerang yang digunakan?
2. Bagaimana hubungan antara massa tembaga dan massa belerang yang bereaksi?
3. Jelaskan pendapat Anda berdasarkan hukum Proust!

Membuktikan Hukum Proust


1. Siapkan cawan petri dan tutupnya. Timbang dan catat massanya dalam kolom m1
pada tabel di bawah.
2. Siapkan tiga pita magnesium (Mg) dengan ukuran berbeda.
3. Ambil satu pita Mg dan letakkan dalam wadah cawan petri. Timbang dan catatlah
dalam kolom m2
4. Panaskan wadah tersebut. Selama pemanasan, gunakan penjepit untuk membuka tutup
wadah sedikit dari waktu ke waktu agar oksigen di udara dapat masuk. Usahakan
asap putih yang terbentuk tidak keluar dari wadah.
5. Setelah pemanasan selesai, timbang dan catatlah massa cawan petri dan isinya dalam
kolom m3
.6. Ulangi percobaan dengan kedua pita Mg lainnya.

.
Berdasarkan hasil eksperimen di atas, tentukan perbandingan massa magnesium dengan
massa oksigen yang bereaksi. Apa yang dapat Anda simpulkan dari eksperimen ini
berkaitan dengan hukum perbandingan tetap?

51

You might also like