Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

PROPOSAL MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

KESETARAAN GENDER

Disusun oleh
: Ketua : Ni Nyoman Amanda Maharani
(2206122010008)
Anggota : Putu Divani Patricia Ananda
Putri (2206122010039)
Anggota : Ni Luh Putu Esa Kumala
Dinanti (2206122010046)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2022

i
DAFTAR ISI

Cover...........................................................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................................ii
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan..............................................................................................................1
1.3. Manfaat Penulisan............................................................................................................1
2. Gagasan
2.1. Definisi Kesetaraan Gender............................................................................................2
2.2. Wujud Kesetaraan Gender di Masyarakat......................................................................2
………………………………………………………………………………………….3
2.3.Faktor Penentu Kesetaraan Gender di Masyarakat……………………………………..3
2.4.Bentuk Ketidakadilan Gender di Masyarakat…………………………………………..3
3. Kesimpulan............................................................................................................................4
Daftar Pustaka..............................................................................................................................5

ii
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Gender adalah pembedaan peran, atribut, sifat, sikap dan perilaku yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Kata gender dapat diartikan sebagai
peran yang dibentuk oleh masyarakat serta perilaku yang tertanam lewat proses
sosialisasi yang berhubungan dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Ada
perbedaan secara biologis antara perempuan dan laki-laki, namun kebudayaan
menafsirkan perbedaan biologis ini menjadi seperangkat tuntutan sosial tentang
kepantasan dalam berperilaku, dan pada gilirannya hak-hak, sumber daya, dan
kuasa. Kendati tuntutan ini bervariasi di setiap masyarakat, tapi terdapat beberapa
kemiripan yang mencolok. Misalnya, hampir semua kelompok masyarakat
menyerahkan tanggung jawab perawatan anak pada perempuan, sedangkan tugas
kemiliteran diberikan pada laki-laki.
Pengertian kesetaraan gender merujuk kepada suatu keadaan setara antara laki-
laki dan perempuan dalam pemenuhan hak dan kewajiban. Kesetaraan gender
merupakan persoalan pokok suatu tujuan pembangunan yang memiliki nilai
tersendiri. Kesetaraan gender akan memperkuat kemampuan negara untuk
berkembang, mengurangi kemiskinan, dan memerintah secara efektif. Dengan
demikian mempromosikan kesetaraan gender adalah bagian utama dari strategi
pembangunan dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat (semua orang)
perempuan dan laki-laki-untuk mengentaskan diri dari kemiskinan dan
meningkatkan taraf hidup mereka. Identitas gender menentukan bagaimana
sesorang dipersepsikan dan bagaimana seseorang diharapkan untuk berpikir dan
bertindak sebagai laki-laki maupun perempuan, berdasarkan cara pengaturan
sebuah masyarakat.
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi kesetaraan gender.
2. Mengetahui bagaimana wujud kesetaraan gender di masyarakat.
3. Mengetahui faktor penentu kesetaraan gender di masyarakat.
4. Mengetahui bentuk ketidakadilan gender di masyarakat.
1.3. Manfaat Penulisan
1. Untuk memberikan informasi mengenai kesetaraan gender secara umum.
2. Untuk memberikan informasi bahwa ada beberapa wujud kesetaraan gender,
kesetaraan gender ditentukan oleh beberapa faktor, dan bentuk ketidakadilan
kesetaraan gender.

i
2. GAGASAN
2.1. Definisi Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender adalah setaranya derajat laki-laki dan perempuan.
Maksudnya, apapun yang bisa dikerjakan oleh laki-laki, juga dapat dikerjakan
oleh perempuan. Begitu pula sebaliknya. Contohnya pada zaman penjajahan,
hanya anak laki-laki yang boleh bersekolah. Kesetaraan gender mengacu pada
hak, tanggung jawab dan kesempatan yang sama antara perempuan dan laki-laki.
Ketimpangan yang sangat terlihat antara perempuan dan laki-laki baik dalam
posisi kepemimpinan dan pengambilan keputusan di lembaga-lembaga publik
dan swasta dapat melanggar hak akses yang sama terhadap pelayanan publik,
kesetaraan dan non-diskriminasi. Situasi ini memperlihatkan dan
menggambarkan bagaimana kegiatan usaha dapat menciptakan atau
memperburuk ketidaksetaraan gender.
2.2. Wujud Kesetaraan Gender di Masyarakat
Wujud kesetaraan gender bagi perempuan meliputi memiliki posisi sama di
masyarakat, mendapatkan kesempatan pendidikan formal setinggi-tingginya,
tidak diperlakukan kasar, tidak ada kesenjangan di dunia kerja, dan memiliki
hak kepemilikan yang sama.
1. Posisi yang sama di tengah masyarakat. Perempuan tidak disubordinasi
oleh laki-laki, walaupun masih ada kasus dimana posisi perempuan tidak
terlalu penting dalam masyarakat. Misalkan saja, perempuan tidak ikut
andil dalam menentukan suatu kebijakan di desa. Namun perempuan tetap
memiliki posisi penting di masyarakat untuk menentukan keputusan, demi
keadilan bagi perempuan maupun laki-laki.
2. Mendapatkan kesempatan pendidikan formal setinggi-tingginya.
Dahulu di abad ke-18 dan sebelumnya, perempuan tidak boleh sekolah
setinggi mungkin atau bahkan tidak diperbolehkan sekolah. Perempuan
dianjurkan cepat menikah walaupun masih berumur belasan tahun dan
belum memiliki kesiapan fisik dan mental. Fakta ini masih dijumpai pada
masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah.
3. Tidak diperlakukan kasar. Perempuan sering kali menjadi objek, bukan
subjek, oleh laki-laki yang melakukan kekerasan. Hal ini biasa terjadi
dalam lingkup rumah tangga dan hubungan pacaran. Bahkan dalam kasus
pelecehan seksual pun sering dilakukan kekerasan fisik terhadap
perempuan. Tentu ini merupakan melanggar hak seseorang untuk
diperlakukan baik oleh sesama. Perempuan dan laki-laki tetap memiliki
kesetaraan, keadilan satu sama lain. Tidak diperlakukan kasar sudah
menjadi wujud kesetaraan gender maupun kesetaraan seksual.
4. Tidak ada kesenjangan di dunia kerja. Dalam dunia pekerjaan
terkadang masih kerap ditemui diskriminasi bagi perempuan. Mulai dari
jam kerja, sampai gaji. MakanBahkan dalam pendaftaran di suatu
pekerjaan pun
i
perempuan kerap dikategorikan untuk bidang tertentu, misalnya harus
terlihat menarik, cantik, berbadan tinggi, langsing, sampai berwarna kulit
tertentu. Untuk meraih kesetaraan gender di dunia pekerjaan, pemimpin
perusahaan harus mengerti juga seksualitas pada manusia. Misalkan
perempuan yang sedang hamil diberi toleransi jam kerja atau cuti
beberapa waktu sampai kondisinya memungkinkan untuk bekerja lagi.
Bukan malah beralasan jika diberi waktu cuti akan mengganggu
produktivitas perusahaan.
5. Memiliki hak kepemilikan yang sama. Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak juga menjelaskan bahwa perempuan
memiliki hak kepemilikan yang sama. Hukum Perdata di Indonesia
menetapkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak kepemilikan
yang sama. Perempuan di Indonesia memiliki hak hukum untuk akses ke
properti, tanah, dan memiliki akses ke pinjaman bank dan kredit. Sebuah
keputusan ini dibuat untuk keadilan dan menghindari tidak
diuntungkannya perempuan atas dominasi laki-laki yang memanfaatkan
kelemahan hukum yang ada.
2.3. Faktor Penentu Kesetaraan Gender di Masyarakat
1. Budaya masyarakat tertentu, misalnya perbedaan bahwa laki-laki harus
membayar uang Panai (di Sulawesi Selatan), sementara di Sumatera Barat
perempuan yang memberikan uang kepada keluarga laki-laki.
2. Waktu, dapat berubah sesuai berjalannya waktu, misalnya dulu
perempuan sulit menjadi pemimpin, saat ini banyak perempuan menjadi
pemimpin.
3. Tempat, misalnya di rumah peran memasak untuk keluarga terutama
menjadi tanggung jawab perempuan, sementara di restoran atau hotel
yang menjaadi chef kebanyakan laki-laki.
2.4. Bentuk Ketidakadilan Gender di Masyarakat
Beberapa bentuk ketidakadilan berbasis gender antara lain sub-ordinasi
(penomorduaan), marginalisasi (peminggiran), beban ganda, kekerasan, dan
pemberian label negatif. Untuk mewujudkan keadilan gender diperlukan
rangkaian proses yang relevan untuk menghilangkan kesenjangan antara
perempuan dan laki-laki yang diproduksi dan direproduksi dalam keluarga,
masyarakat, negara serta pasar. Selain itu, upaya untuk mewujudkan keadilan
gender juga mengharuskan lembaga-lembaga utama (termasuk lembaga-
lembaga negara) bertanggung jawab untuk mengatasi ketidakadilan dan
diskriminasi yang menyebabkan banyak perempuan menjadi miskin dan
dipinggirkan.

v
3. KESIMPULAN
Jadi kesetaraan gender adalah setaranya derajat lak-laki dan perempuan.
Maksudnya, apapun yang bisa dikerjakan oleh laki-laki, juga dapat dikerjakan
oleh perempuan. Begitu pula sebaliknya. Untuk mewujudkan cita - cita
demokrasi, suatu negara harus mampu untuk menegakkan kesetaraan gender.
Kesetaraan gender berguna untuk memberikan kesempatan setiap orang untuk
berapresiasi terhadap hal-hal yang terjadi disekitarnya. Kesetaraan gender
berkaitan dengan keadilan gender, dimana yang dimaksud dengan keadilan
gender adalah perlakuan adil terhadap laki - laki dan perempuan. Kesetaraan
gender dan keadilan gender harusnya dapat ditegakkan dalam kehidupan
bermasyarakat. Pada dasarnya semua agama di Indonesia memaparkan
bagaimana tuhan mewujudkan kasihnya terhadap manusia tanpa memandang
jenis kelamin, dari golongan mana, berapa usianya. Pada dasarnya perbedaan
kodrat laki - laki maupun perempuan berkaitan dengan fungsi biologis dan
perbedaan itu adalah untuk saling melengkapi agar menjadi utuh. Dalam
agama mengajarkan bahwa laki - laki maupun perempuan memiliki kesamaan
kondisi untuk memperoleh kesempatan serta hak- haknya sebagai manusia
agar mampu berperan dan berpatisipasi dalam kegiatan politik, hukum,
ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional.

v
DAFTAR PUSTAKA
https://youtu.be/VdizVJSrEuY

https://elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/854/mod_resource/content/1/analisi s
%20gender/keadilan_gender_gender_justice.html

https://responsibank.id/banks/tema/kesetaraan- gender/#:~:text=Kesetaraan%20gender
%20mengacu%20pada%20hak,antara%20 perempuan%20dan%20laki%2Dlaki

https://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-5/

https://www.slideshare.net/nciezkdpurplelover/bab-i-iii

You might also like