Deny Hadi Siswanto - Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 1.2

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Modul 1.2 “Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak”

1. Fact (Peristiwa)
Setelah menyelesaikan modul 1.1 yang membahas pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara,
saya kemudian mengikuti pembelajaran modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak dari
tanggal 1 September 2023 hingga 14 September 2023 melalui platform LMS. Pada tanggal 5
September 2023, saya berpartisipasi dalam kegiatan ruang kolaborasi, di mana kami dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang. Tujuan kami adalah untuk mendiskusikan nilai
dan peran guru penggerak. Setiap kelompok diminta untuk memilih satu kegiatan yang
mencerminkan nilai guru penggerak, dan setiap peserta harus mewakili satu nilai guru penggerak.
Saya berada dalam satu kelompok dengan Ibu Galuh dan Pak Andi. Dari hasil diskusi di ruang
kolaborasi, kelompok kami memilih satu nilai yang dominan dalam peran guru penggerak, yaitu
"berpihak pada murid". Nilai-nilai guru penggerak lainnya yang kami bahas meliputi "menjadi
pemimpin pembelajaran" sebagai contoh dari Ibu Lina Cahyana, dan "mendorong" sebagai cerminan
dari diri saya sendiri. Kami semua sepakat untuk menekankan pentingnya kolaborasi dalam peran
dan nilai-nilai ini sebagai fokus diskusi kelompok kami.
Kemudian, pada tanggal 6 September 2023, setiap kelompok, termasuk kelompok kami,
diberi kesempatan oleh Bapak Suyadi selaku fasilitator untuk mempresentasikan hasil diskusi dari
ruang kolaborasi kami. Selain mempresentasikan hasil kerja kelompok kami, kami juga diminta
untuk menyusun pertanyaan dan memberikan masukan kepada kelompok-kelompok lain. Saran dan
masukan dari rekan-rekan dalam program CGP sangat membantu kami untuk meningkatkan kualitas
tugas dari ruang kolaborasi ini.
Kegiatan penyelamatan pemahaman ini sangat menarik karena menghasilkan pengembangan
yang lebih dalam terhadap materi mengenai nilai dan peran guru penggerak yang sudah dipelajari
sebelumnya selama eksplorasi konsep. Dalam serangkaian kegiatan dari modul 1.2 ini, momen yang
paling penting dalam proses pembelajaran dari modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah saya memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang arti sebenarnya dari pembelajaran, seperti yang
diungkapkan dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara. Dalam peran sebagai pendidik, saya harus
memiliki kemampuan untuk memahami kebutuhan anak-anak dan membimbing mereka sesuai
dengan kodrat alam dan kondisi zaman, dengan tujuan untuk menciptakan profil pelajar yang
menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Tak hanya itu, sebagai seorang guru penggerak, saya juga
perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai dan peran guru penggerak agar bisa
merencanakan tindakan-tindakan strategis untuk menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan..
Sebenarnya, saya yang hanya berani nekat ini merasa kurang percaya diri selama mengikuti
kegiatan ini. Teman-teman sesama peserta program CGP begitu berbicara dengan fasih dan memiliki
kehebatan masing-masing. Mereka selalu aktif dan bersemangat dalam semua kegiatan dan tugas
yang diberikan. Seiring berjalannya waktu, perasaan ketidakpercayaan diri ini semakin menguat,
dan saya menyadari bahwa ini adalah masalah yang harus segera saya atasi.
Saya terus mencari alasan mengapa saya ikut dalam kegiatan ini. Saya menyadari bahwa saya
berada di sini untuk belajar dari rekan-rekan yang luar biasa ini dan mengadopsi hal-hal positif dari
mereka. Di dalam hati, saya terus berbicara kepada diri sendiri, karena saya juga ingin menjadi
sebaik mereka. Inilah sebabnya mengapa saya berada di sini. Saya yakin bahwa saya mampu
melewati semua tahapan dalam rangkaian kegiatan ini dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Semua ini akan menjadi modal berharga bagi saya dalam menjalankan peran-peran saya sebagai
seorang guru.

2. Feeling (Perasaan)
Selama dua minggu saya menjalani pembelajaran pada modul 1.2 yang fokus pada nilai dan
peran guru penggerak, saya mengalami berbagai macam perasaan yang bercampur aduk. Pertama-
tama, saya merasa sangat termotivasi oleh materi yang diajarkan. Materi tersebut menghadirkan
tantangan dan peluang untuk tumbuh sebagai guru penggerak yang lebih baik. Namun, bersamaan
dengan rasa termotivasi, ada juga rasa tertantang yang cukup kuat. Saya menyadari bahwa untuk
menjadi guru penggerak yang efektif, saya perlu menghadapi berbagai tantangan dan merumuskan
solusi yang inovatif.
Selain itu, saya juga merasa khawatir bahwa mungkin saya tidak akan dapat menjalankan
tugas pendidikan ini dengan baik dan maksimal. Melihat teman-teman sejawat yang memiliki
kemampuan luar biasa bisa membuat saya merasa minder. Di sisi lain, saya juga memiliki tanggung
jawab sebagai pendidik yang harus saya penuhi secara bersamaan. Semua perasaan ini membuat
pengalaman belajar saya menjadi sangat dinamis dan penuh tekanan.
Namun, meskipun perasaan saya bercampur aduk, saya tetap berusaha dengan keras untuk
mengelola waktu dengan baik dan mempertahankan tekad yang kuat untuk menyelesaikan Program
Guru Penggerak ini. Saya menyadari bahwa tantangan dan perasaan ini adalah bagian alami dari
proses pembelajaran dan pengembangan diri saya sebagai seorang guru.
Dari pembelajaran dalam modul 1.2 ini, saya menyadari ada keterkaitan yang erat antara
modul 1.1 dan 1.2. Keterkaitan tersebut berkaitan dengan implementasi pemikiran Ki Hajar
Dewantara, yang bertujuan untuk mewujudkan konsep "merdeka belajar" dan menciptakan profil
pelajar yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam konteks ini, peran guru penggerak menjadi
sangat penting.
Guru penggerak diharapkan memiliki sejumlah nilai-nilai kunci. Di antaranya adalah
kemampuan untuk "berpihak pada murid," yang berarti fokus pada kebutuhan dan perkembangan
murid. Selain itu, guru penggerak juga harus "mandiri" dalam menjalankan tugas-tugasnya, memiliki
kemampuan "reflektif" untuk terus memperbaiki diri, bersifat "kolaboratif" dalam bekerja sama
dengan rekan-rekan sejawat dan murid, serta memiliki aspek "inovatif" untuk menciptakan metode
pembelajaran yang efektif dan relevan.
Dengan menerapkan nilai-nilai ini dalam praktek, guru penggerak memiliki potensi untuk
menjadi "agen perubahan pembelajaran," yang mampu mengubah paradigma pembelajaran yang
konvensional menjadi lebih dinamis, inklusif, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Sebagai
guru penggerak, tugasnya adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan murid
untuk mencapai potensi maksimal mereka dan menjadi individu yang berlandaskan nilai-nilai
Pancasila.
Semakin saya mengeksplorasi materi dalam modul 1.2, khususnya selama kegiatan elaborasi
pemahaman dan menghubungkan berbagai konsep, saya merasakan sensasi seolah-olah saya telah
menemukan jalan baru untuk menggali ilmu secara lebih mendalam. Pada saat momen tersebut
terjadi, saya merasa seolah-olah pemahaman saya sebelumnya terasa sangat terbatas. Dahulu, saya
berpikir bahwa pengetahuan yang saya miliki sudah cukup baik. Namun, setelah mempelajari
filosofi Ki Hajar Dewantara, saya menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu saya pelajari lagi.
Selama ini, pendekatan pembelajaran yang saya terapkan belum sepenuhnya mencerminkan
pemikiran dan filosofi yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara.
Sensasi ini membuat saya semakin termotivasi untuk terus mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan saya sebagai pendidik. Saya menyadari pentingnya mengadopsi nilai-nilai dan
pandangan Ki Hajar Dewantara dalam praktik pendidikan saya agar dapat memberikan pendidikan
yang lebih baik kepada murid dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih sesuai dengan visi
merdeka belajar dan nilai-nilai Pancasila.
Setelah pengalaman tersebut, saya merasa memiliki dorongan yang kuat untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran saya ke depannya. Di samping itu, momen tersebut juga memberikan cahaya
terang bagi saya dan memicu motivasi yang tinggi untuk memahami serta mengaplikasikan nilai-
nilai guru penggerak dalam peran saya sebagai pendidik saat ini. Tujuannya adalah agar saya dapat
efektif dalam peran ganda sebagai guru penggerak dan agen perubahan dalam konteks pembelajaran
modern. Ini adalah suatu pencerahan dan dorongan bagi saya untuk terus berkembang sebagai
pendidik, mengadopsi nilai-nilai yang diperlukan, dan melaksanakan tugas saya dengan penuh
semangat untuk menciptakan perubahan positif dalam pendidikan.

3. Findings (Pembelajaran)
Melalui pembelajaran dalam modul 1.2 yang menitikberatkan pada nilai dan peran guru
penggerak, saya telah memperoleh pengetahuan yang berharga untuk meningkatkan kompetensi
saya sebagai pendidik. Sebagai seorang pendidik, tugas saya adalah menerapkan nilai-nilai dan peran
guru penggerak dalam pelaksanaan pekerjaan di sekolah. Sebelumnya, saya memiliki pandangan
bahwa metode pembelajaran yang saya praktikkan sudah cukup baik. Namun, kini saya menyadari
bahwa ada banyak aspek yang memerlukan perbaikan dan saya harus tetap mengikuti perkembangan
zaman serta meneladani konsep yang dipegang teguh oleh Ki Hajar Dewantara.
Saya juga mulai mengerti bahwa sebagai seorang guru yang berkualitas, saya harus
memahami dan menerapkan ke-5 nilai dan peran guru penggerak agar dapat mencapai tujuan
merdeka belajar. Dengan pemahaman ini, saya menyadari bahwa ada banyak hal yang perlu saya
perbaiki dalam pelaksanaan tugas saya sebagai seorang guru. Salah satu aspek penting adalah
kemampuan untuk menjadi penuntun yang memahami bahwa setiap murid memiliki kodrat yang
berbeda. Dalam memandu mereka, saya harus mengimplementasikan nilai-nilai dan peran guru
penggerak untuk mencapai profil pemuda Pancasila yang diinginkan dalam pendidikan.

4. Future (Penerapan)
Melalui pembelajaran dalam modul 1.2 yang berfokus pada nilai dan peran guru penggerak,
saya telah mendapatkan motivasi besar untuk terlibat aktif dalam transformasi dunia pendidikan.
Saya merasa bahwa perubahan yang diinginkan harus dimulai dari diri saya sendiri, dan komitmen
untuk memberikan yang terbaik dalam proses pembelajaran menjadi semakin kuat, dengan harapan
agar tujuan pendidikan dapat terwujud sesuai dengan visi Ki Hajar Dewantara.
Setelah menyelesaikan kegiatan elaborasi pemahaman dan mengaitkan berbagai konsep, saya
mengakui pentingnya merencanakan langkah-langkah yang akan saya implementasikan ke depan.
Beberapa rencana yang akan saya jalankan. Pertama, saya akan lebih memprioritaskan "berpihak
pada murid" dengan memfokuskan perhatian pada kebutuhan dan perkembangan individual mereka.
Ini akan memungkinkan pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna bagi setiap murid.
Kedua, saya akan melakukan "refleksi bersama" dengan murid, rekan guru, dan kepala sekolah
setelah setiap sesi pembelajaran. Praktik ini akan membantu saya mendapatkan umpan balik yang
berharga untuk memperbaiki proses pembelajaran ke depannya. Selanjutnya, saya akan berusaha
"melakukan inovasi dalam pembelajaran," termasuk dalam penggunaan media pembelajaran yang
menarik dan efektif. Saya akan terus mencari teknik dan alat bantu yang sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan murid.
Saya juga akan aktif dalam "pengembangan diri" melalui berbagai program seperti diklat,
pelatihan, dan seminar yang dapat meningkatkan kemampuan saya sebagai pendidik, sehingga saya
dapat tetap relevan dengan perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan. Terakhir, saya akan
berupaya untuk terlibat dalam "kolaborasi" dengan rekan sejawat, instansi di sekitar sekolah, dan
orang tua murid dalam berbagai kegiatan sekolah. Ini akan membantu memperluas jaringan serta
mendukung upaya perubahan yang lebih besar dalam sistem pendidikan. Dengan menerapkan
langkah-langkah ini, saya berharap dapat menjadi seorang guru penggerak yang efektif dan berperan
dalam mencapai tujuan pendidikan yang sejalan dengan nilai-nilai yang dianut oleh Ki Hajar
Dewantara.

You might also like