Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

FARMASI

DEPRESI MAYOR

Gangguan mental yang terjadi paling tidak selama 2


minggu dengan gejala: mood depresi, kehilangan
kesenangan, penurunan berat badan, gangguan tidur,
1. PENGERTIAN
kelelahan, merasa tidak berharga dan bersalah,
gangguan konsentrasi, dan muncul keinginan untuk
bunuh diri.

2. TATALAKSANA 1. Injeksi :

Antipsikotik : halloperidol

Dipenhidramin : diazepam

2. Cairan infus :

RL, NaCl, Dextrose 5%

3. Obat Oral :

Haloperidol 1,5 mg dan 5 mg

Trifloferazine 5 mg

Diazepam 2mg dan 5mg


Chlorpromazine 25 mg dan 100mg

Risperidone 2 mg dan 3 mg

Lorazepam 0,5 mg dan 2 mg

Clozapin 25 mg dan 100 mg

1. Mengumpulkan informasi spesifik terkait


pengobatan pasien.

2. Menentukan problem farmakoterpai pasien.


3. ASESMEN KEFARMASIAN
3. Menentukan kebutuhan dan tujuan
farmakoterapi pasien.

4. Mendesain regimen pengobatan pasien.

4. IDENTIFIKASI DRP 1. Indikasi : (a). Tidak ada indikasi (b). Ada indikasi,
tidak ada terapi (c). Kontraindikasi.
(Drug Related Problem)
2. Kesalahan pemilihan obat.

3. Dosis obat : (a). Over dose (b). Under dose

4. Kesalahan interval pemberian obat.

5. Kesalahan cara atau waktu pemberian obat.

6. Kesalahan rute pemberian obat.

7. Kesalahan lama pemberian obat.

8. Interaksi obat dengan: (a). Obat (b). Makanan /


minuman (c). Hasil lab.

9. ESO / ADR / Alergi.

10. Ketidaksesuaian RM dengan : (a). Resep (b).


Buku injeksi.
11. Kesalahan penulisan resep.

12. Masalah stabilitas sediaan injeksi.

13. Masalah sterilitas sediaan injeksi.

14. Masalah kompatibilitas obat.

15. Masalah ketersediaan obat / kegagalan


mendapatkan obat.

16. Masalah kepatuhan.

17. Duplikasi terapi.

1. Rekomendasi pemilihan obat : jenis, dosis,


frekuensi, durasi.

2. Rekomendasi penghentian obat yang sudah


tidak ada indikasi.

3. Monitoring interaksi obat.


5. INTERVENSI FARMASI
4. Monitoring efek samping obat dan memberikan
rekomendasi penanganan efek samping obat
yang tidak diinginkan.

5. Rekomendasi alternative terapi jika terjadi


interaksi obat.

6. EDUKASI DAN 1. Menyediakan informasi mengenai obat kepada


INFORMASI pasien dan tenaga kesehatan dilingkungan RS
dan pihak lain di RS.

2. Cara penggunaan obat yang tepat.

3. Interaksi obat dengan obat lain dan atau dengan


makanan.
4. Efek samping obat yang bisa timbul.

5. Edukasi pasien tentang pentingnya modifikasi


gaya hidup dan hygine.

6. Cara penyimpanan obat yang tepat.

1. Tanda tanda vital


7. INDIKATOR
2. Hasil laboratorium.

8. MONITORING DAN
Tenang dan stabil
EVALUASI

9. PENELAAH KRITIS Apoteker klinis.

Peraturan Menteri Kesehatan No.72 Tahun 2016


Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit.

10. KEPUSTAKAAN APA. (2013). DSM V-TR (Diagnostic and Statistical


Manual of Mental Disorders 7th Edition).
Washington, DC: American Psychiantric
Association Press.

You might also like