Professional Documents
Culture Documents
4-Article Text-17-1-10-20210905
4-Article Text-17-1-10-20210905
Keywords: The article aims to describe the planning and implementation of authentic
Authentic Assessment, assessment, as well as the obstacles faced by teachers in authentic assessment.
Fiqh Lessons, Islamic This article uses a qualitative approach. The method of data collection is through
Elementary School document study, observation, and interviews. Data were analyzed by descriptive
analysis. The subject of this research is the fifth grade fiqh teacher at (Islamic
Eelemtary School/Madrasah Ibtidaiyah) MI Hidayatus Shibyan Kemuning
Menunggal Kedamean Gresik. The research object is the planning,
Kata kunci: implementation, and obstacles experienced by the fifth grade fiqh teacher in
Penilaian Autentik, authentic assessment. The results of the study on the application of authentic
Pelajaran Fiqih, assessment on fiqh subjects for class V showed that; First, planning the
Madrasah Ibtidaiyah. assessment is done by making a syllabus, compiling indicators of achievement,
and a Learning Implementation Plan. Second, the assessment is carried out in
accordance with competency standards, lesson plans and existing teacher
manuals, and finally the assessment reporting process by calculating daily grades
and student assignments is then written in student report cards. Third, the
obstacles for class V fiqh teachers in carrying out authentic assessments are the
large number of students, the number of assessments that must be carried out,
and the availability of time in conducting the assessment.
Abstrak
Artikel bertujuan untuk mendiskripsikan perencanaan dan pelaksanaan
penilaian autentik, serta kendala yang dihadapi guru dalam penilaian autentik.
Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data
melalui studi dokumen, observasi, dan wawancara. Data dianalisis dengan
analisis deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu guru fiqih kelas V MI Hidayatus
Shibyan Kemuning Menunggal Kedamean Gresik. Obyek penelitian adalah
perencanaan, pelaksanaan, dan hambatan yang dialami guru fiqih kelas V dalam
penilaian autentik. Hasil penelitian penerapan penilaian autentik pada mata
pelajaran fiqih kelas V menunjukkan bahwa; Pertama, perencanaan penilaian
dilakukan dengan membuat silabus, menyusun indikator pencapaian, dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaaran. Kedua, pelaksanaan penilaian dilakukan
sesuai dengan mengacu pada standar kompetensi, RPP dan buku panduan guru
yang telah ada, dan terakhir proses pelaporan penilaian dengan mengkalkulasi
nilai harian dan tugas-tugas siswa kemudian di tulis dalam rapor siswa. Ketiga,
hambatan guru fiqih kelas V dalam pelaksanaan penilaian autentik adalah
banyaknya jumlah peserta didik, banyaknya penilaian yang harus dilakukan, dan
ketersediaan waktu dalam melakukan penilaian.
Ma`sum, Zakariyah
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai aspek dari upaya untuk peningkatan mutu sumber daya manusia.
Pendidikan juga menjadi perangkat terpenting dan efektif guna mentransformasi kemajuan dalam
suatu bangsa (Ilmi et al., 2021; Wahyuni & Bhattacharya, 2021). Berlandaskan pemikiran seperti ini,
pendidikan mempunyai pengaruh dalam rangka membentuk pribadi manusia dan jati diri suatu
bangsa. Karena, membangun diri, komunitas, dan alam semesta menjadi harapan yang diperoleh dari
pendidikan manusia. Pendidikan ialah sebagai media untuk membentuk insan kamil (manusia
seutuhnya), baik untuk meningkatkan pengetahuan (kognitif), dan sikap (afektif), ataupun
keterampilan (psikomotorik)(Nata, 2016).
Arti pendidikan memberikan gambaran bahwa pendidikan dilaksanakan dengan kesadaran
untuk memberikan bekal kepada peserta didik dengan bermacam-macam kemampuan dan skill serta
membentuk pribadi yang baik supaya dapat menjadi orang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan
guna menghadapi masa depan yang memiliki manfaat untuk agama, bangsa, ataupun Negara
(Ridwan, 2018). Banyak unsur yang berperan dalam menumbuhkembangkan potensi siswa supaya
dapat menggapai tujuan pendidikan misalnya pendidik, fasilitas yang memadai, prasarana dan
sarana, gedung yang menunjang tetapi kurikulum merupakan unsur yang paling utama (Muslimin &
Kartiko, 2020).
Kurikulum menjadi bagian dari daya pendidikan yang dapat berkontribusi yang signifikan
dalam proses menumbuhkembangkan kualitas potensi siswa (Agustinus, 2014). Kurikulum secara
konseptual ialah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa untuk
pembangunan generasi muda bangsa (Bahrissalim & Fauzan, 2018). Kurikulum, secara pedagogis
adalah rancangan pendidikan yang memberikan kesempatan siswa menumbuhkembangkan
potensinya pada suasana pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya agar mempunyai kualitas yang sesuai dengan keinginan masyarakatnya dan bangsa
(Mania, 2014).
Proses belajar mengajar sebagai usaha yang dilakukan untuk mencapai Kompetensi Dasar yang
ditetapkan kurikulum. Sementara, aktifitas penilaian dilaksanakan untuk pengukuran dan penilaian
tingkat capaian KD (Jeprianto et al., 2021). Selain itu penilaian dimanfaatkan untuk mengetahui
kelemahan dan kekuatan proses belajar mengajar, sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan
selanjutnya digunakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran (Indana, 2018). Karenanya
kurikulum dan proses pembelajaran membutuhkan dukungan sistem penilaian yang baik,
direncanakan dan berkelanjutan. Proses pendidikan berhasil atau tidak salah satunya ditentukan
dengan sistem penilaian yang dipakai sehingga dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan
dibutuhkan perbaikan sistem penilaian yang diterapkan (Winkel, 1984).
Penilaian ialah usaha untuk mengoreksi dirinya atau hal lain yang dikerjakan. Begitu juga
dalam pendidikan, penilaian adalah suatu alat untuk ukur keberhasilan dalam sebuah pendidikan
(Ramayulis & Nizar, 2009). Penilaian merupakan istilah yang digunakan oleh pendidik untuk menilai
siswa dalam proses pembelajaran. Tahap paling urgen dalam menilai yakni mengumpulkan data atau
informasi (Waizah & Herwani, 2021). Mengumpulkan informasi inilah yang dapat dijadikan oleh
seorang pendidik dalam menilai peserta didik sebagai pengukuran. Dalam menilai, hasil informasi
yang terkumpul dijadikan sebagai hasil belajar siswa bidang sikap spiritual dan sosial, pengetahuan
dan keterampilan (Ashaari et al., 2012).
Dasar hukum penilaian adalah Permendikbud RI No. 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian
pendidikan yaitu kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah (RI, 2016). Standar penilaian
pada kurikulum 2013 ini mempunyai tujuan menjamin dalam merencanakan penilaian sesuai dengan
KI dan KD yang akan diraih siswa dengan menggunakan prinsip-prinsip yang mendidik, efektif, dan
42
Andragogi Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2021, vol 1( 1), Pages 40-51
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif
kualitatif. Penelitian ini dilakukan di MI Hidayatus Shibyan. Penelitian ini mempunyai fokus pada
pemahaman guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengidentifikasi faktor pendukung dan
penghambat dalam penerapan penilaian autentik. Subjek dalam penelitian ini diantaranya Wakil
Kepala Madrasah bagian Kurikulum, Guru mata pelajaran fiqih Kelas V. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian yakni lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar dokumentasi. Dalam
43
Andragogi Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2021, vol 1 ( 1), Pages 40-51
Ma`sum, Zakariyah
penelitian ini, teknik analisis data yang dilakukan sebelum, selama dan setelah melakukan penelitian
di lapangan. Pada saat berada di lapangan atau melakukan penelitian analisis data dengan
mengumpulkan data, kondensasi data (data condensation), penyajian data (data display), penarikan
kesimpulan (conclusion drawing). Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan langkah
triangulasi. Triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi sumber dan metode. Menggali satu sumber
yang sama dengan metode yang berbeda.
44
Andragogi Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2021, vol 1( 1), Pages 40-51
45
Andragogi Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2021, vol 1 ( 1), Pages 40-51
Ma`sum, Zakariyah
dan raport yang dipergunakan pendidik untuk mendokumentasikan hasil hafalan, tugas harian, PTS,
dan PAS, dari tes yang dilaksanakan guru.
Analisa peneliti berlandaskan hasil observasi dan wawancara, bentuk penilaian tes tertulis
mendominasi penilaian ranah kognitif yang dipergunakan oleh guru. Tes tulis sudah dipergunakan
sejak dahulu menjadi bentuk penilaian untuk siswa, yang meliputi memilih (pilihan benar atau salah,
pilihan ganda, menjodohkan, sebab akibat dan ya atau tidak), mensuplai jawaban, dan uraian (singkat
atau essay). Mensuplai jawaban dapat berbentuk melengkapi atau isian singkat, jawaban pendek, dan
uraian. Tes tulis yang menggunakan bentuk uraian menuntut siswa untuk dapat memahami,
mengingat, menerapkan, menganalisis, mengorganisasikan, mensintesis dan lainnya sedangkan tes
tulis dengan bentuk esai, siswa mempunyai kesempatan untuk memberikan sendiri jawaban yang
tidak sama dengan teman sekelasnya.
Aspek keterampilan merupakan penjabaran KI-4 pada kurikulum 2013. Penilaian pada aspek
keterampilan meliputi penilaian proyek, kinerja, dan portofolio. Penerapan penilaian autentik pada
ranah psikomotorik di MI Hidayatus Shibyan dapat diketahui bahwa penilaian keterampilan pada
mata pelajaran fikih dapat dilaksanakan pada waktu siswa mempraktekkan contohnya
mempraktekkan pengalaman menerapkan tata cara haji. Saya dapat melaksanakan penilaian kinerja
(praktek) dengan menyediakan pedoman penilaian mulai dari cara siswa melafalkan setiap do’a
dalam haji sampai kepada gerakan yang dikerjakan mulai ihrom, wuquf, jumrah, sa’i, sampai thawaf.
Penilaian dengan kategori baik, sedang dan cukup pada kefasihan bacaan dan kebenaran dalam
melaksanakan gerakan.
Disamping penilaian autentik dilakukan pada aspek keterampilan dengan mempraktekkan
haji, dapat juga pada ibadah lainnya seperti shalat, wudlu, dan lai-lain. Penilaian praktek pada aspek
keterampilan, kita dapat menggunakan penilaian dengan produk berupa karya tulis dengan
penugasan pada peserta didik pokok bahasan ketentuan berqurban. Tujuannya ialah supaya siswa
lebih memperhatikan secara seksama hal-hal yang sudah dipraktekkan ketika membuat laporan pada
kegiatan praktek berlangsung. Laporan yang baik tergantung dari tingkat keseriusan mereka dalam
bekerja dan menuangkan ide yang telah mereka praktekkan kedalam sebuah laporan tertulis.
Hasil wawancara membuktikan dengan adanya penilaian produk dan tugas praktek pada
daftar cek ketersediaan dokumen. Walaupun dalam melaksanakan penilaian portofolio belum
maksimal, hasil wawancara bisa dipahami bahwa dalam melaksanakan penilaian, guru fikih di MI
Hidayatus Shibyan tidak hanya menitikberatkan pada aspek pengetahuan saja melainkan juga aspek
keterampilan yang mempunyai fungsi sebagai penunjang pengetahuan siswa.
Penulis menganalisis berlandaskan hasil observasi dan wawancara ialah pada ranah
psikomotorik guru menggunakan bentuk penilaian yang dominan yaitu penilaian praktek. Penilaian
praktek ialah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan mengerjakan sesuatu kegiatan
yang sesuai dengan kompetensi yang diajarkan. Penilaian praktek menjadi bentuk penilaian yang
paling dominan dipergunakan sebab pada waktu peneliti melaksanakan penelitian, penilaian praktek
menjadi indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran. Bentuk penilaian yang dipergunakan pada
aspek ini sebetulnya bergantung pada indikator pembelajaran yang hendak dicapai.
Mengamati daftar cek ketersediaan dokumen pada observasi, penilaian proyek yang
dilaksanakan pendidik belum maksimal sebab memerlukan waktu cukup lama padahal penilaian
proyek seyogyanya dilaksanakan 2-3 kali dalam satu semester. Pendidik mata pelajaran fikih
beranggapan penilaian autentik terlalu banyak dan item sedikit rumit yang perlu dinilai. Hasil
observasi dan wawancara tersebut, peneliti bisa mendeskripsikan bahwa faktor penghambat
penerapan penilaian autentik pada mata pelajaran fikih yakni, kurangnya ketersediaan buku paket
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, banyaknya jumlah peserta didik, beragamnya jenis
penilaian, dan kesulitan dalam penyesuaian antara jenis penilaian dengan karakter siswa.
46
Andragogi Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2021, vol 1( 1), Pages 40-51
47
Andragogi Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2021, vol 1 ( 1), Pages 40-51
Ma`sum, Zakariyah
silabus, dari silabus diuraikan secara lebih jelas pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Merancang program penilaian dibuat dalam merencanakan satu tahun dalam program pembelajaran.
Program tahunan adalah program berisi garis-garis besar yang hendak dicapai untuk setiap mata
pelajaran dan kelas, dalam satu tahun dan guru mata pelajaran yang bersangkutan yang
mengembangkannya. Guru memiliki kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran
dalam satu tahun yang akan dilaksanakannya. Sebelum menyusun program tahunan guru terlebih
dahulu menentukan jumlah minggu efektif, minggu tidak efektif dalam satu tahun pelajaran. Program
tahunan berisi kegiatan pembelajaran, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian
akhir semester. Senada dengan hal tersebut, maka semua pendidik yang menjadi sumber data pada
penelitian ini sudah mempunyai program tahunan dijabarkan pada program semester yang
disesuaikan dengan silabus, dan kemudian diuraikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru fikih kelas V di MI Hidayatus Shibyan sudah
mempersiapkan dengan sebaik-baiknya untuk melakukan penilaian pembelajaran. Penilaian autentik
pada tahap perencanaan, pendidik mempersiapkan instrumen dan rubrik penilaian guna memberikan
penilaian dalam proses dan menilai hasil pembelajaran peserta didik yang mencakup 3 aspek yakni
aspek sikap spiritual, sikap sosial aspek pengetahuan dan keterampilan. Penemuan penelitian diatas
sejalan dengan pendapat (Kurniasih & Sani, 2014) yang mengatakan penilaian autentik peserta didik
meliputi kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilaksanakan secara seimbang.
Berlandaskan hasil penelitian menjelaskan bahwa penerapan penilaian autentik pada mata
pelajaran fikih kelas V di MI Hidayatus Shibyan sudah dilakukan pada tiga aspek yakni aspek afektif
(sikap), aspek kognitif (pengetahuan) dan aspek psikomotorik (keterampilan). Penilaian pada aspek
sikap menurut hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa pendidik melakukan dan
memahami bentuk penilaian autentik aspek sikap dengan kegiatan penilaian diri, observasi, penilaian
antar teman, dan jurnal. Walaupun keempat bentuk penilaian tersebut sudah dipergunakan pendidik
tetapi dalam melaksanakannya belum berjalan secara maksimal. Namun dibalik kesulitan yang
dialami pendidik dalam melakukan semua bentuk penilaian, para guru tetap berupaya untuk dapat
melakukannya sesuai dengan tuntutan penilaian.
Berdasarkan hasil dari pedoman dokumentasi yakni daftar cek ketersediaan dokumen,
memberikan bukti bahwa guru menyiapkan instrumen penilaian sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran dan sudah disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai dalam mata pelajaran.
Observasi dilakukan pendidik melalui pengamatan terhadap sikap, kegiatan, keterampilan siswa pada
waktu pembelajaran maupun di luar pembelajaran.
Menurut hasil wawancara dan observasi memperlihatkan pendidik sudah memahami dan
melaksanakan bentuk-bentuk penilaian autentik pada ranah sikap yakni penilaian diri, observasi,
penilaian antar teman sejawat, dan jurnal. Walaupun semua bentuk penilaian sudah dipergunakan
pendidik namun dalam melaksanakannya belum berjalan secara maksimal. Namun ketika pendidik
melakukan segala bentuk penilaian ada kesulitan, guru tetap melakukan upaya untuk melakukan
amanat penilaian dalam kurikulum 2013.
Adapun hasil daftar cek ketersediaan dokumen, menunjukkan ketersedian instrumen-
instrumen penilaian yang sudah disiapkan pendidik setiap ketika akan melakukan proses belajar
mengajar dan sudah sesuai dengan kompetensi yang akan diraih pada mata pelajaran yang
diampunya. Penilaian observasi dilakukan pendidik dengan melakukan pengamatan terhadap sikap
atau perilaku siswa pada waktu proses belajar mengajar sedang dilakukan maupun di luar proses
belajar mengajar. Selain itu, penulis juga memperoleh adanya jurnal yang dipergunakan untuk
mencatat kejadian penting yang terjadi pada peserta didik, baik yang berbentuk permasalahan
ataupun prestasi yang dilakukan siswa, walaupun dalam melaksanakannya belum maksimal.
48
Andragogi Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2021, vol 1( 1), Pages 40-51
SIMPULAN
Perencanaan penilaian autentik pada mata pelajaran fikih di Mi Hidayatus Shibyan dengan
dilaksanakan dengan membuat program tahunan, silabus, menyusun pencapaian indikator, dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaaran. Penerapan penilaian autentik pada mata pelajaran fikih di Mi
Hidayatus Shibyan sudah dilakukan pada tiga aspek yakni kompetensi sikap (afektif), kompetensi
pengetahuan (kognitif), dan kompetensi keterampilan (psikomotorik). Pelaksanaan penilaian
autentik sudah berjalan dengan baik, dengan dibuktikan penilaian autentik sesuai dengan standar
kompetensi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaaran, buku pedoman penilaian, dan adanya proses
pelaporan penilaian yang mengakumulasikan penilaian harian dan penugasan peserta didik melalui
buku laporan hasil belajar siswa. Semua bentuk penilaian ranah kognitif sudah dilakukan dengan
optimal, sedangkan ranah sikap dan keterampilan juga sudah dilakukan seluruhnya walaupun
sebagian bentuk penilaiannya belum dilakukan secara optimal namun secara keseluruhan, penerapan
penilaian autentik sudah berjalan dengan baik. Faktor yang menghambat mencakup kurangnya
ketersediaan buku paket Pendidikan Agama Islam, banyaknya jumlah peserta didik, dan
keberagaman jenis penilaian, dan kesulitan dalam penyesuaian antara keberagaman jenis penilaian
dengan karakteristik siswa. Solusi yang ditawarkan ialah intensitas dalam mengadakan pelatihan,
penyediaan buku Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan kebutuhan, dan kemampuan pendidik
dalam menerapkan penilaian autentik.
49
Andragogi Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2021, vol 1 ( 1), Pages 40-51
Ma`sum, Zakariyah
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus, H. (2014). Manajemen Kurikulum Berbasis Karakter: Konsep, Pendekatan dan Aplikasi.
Alfabeta.
Ashaari, M. F., Ismail, Z., Puteh, A., Samsudin, M. A., Ismail, M., Kawangit, R., Zainal, H., Nasir, B.
M., & Ramzi, M. I. (2012). An Assessment of Teaching and Learning Methodology in Islamic
Studies. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 59, 618–626.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.322
Atikah, A., Setyanto, N. W., & Mada Tantrika, C. F. (2013). Perancangan penilaian kinerja guru
berdasarkan standar kualifikasi akademik kompetensi guru dan kompetensi gomes sebagai
acuan pemberian insentif (studi kasus sma brawijaya smart school, malang). Jurnal Rekayasa
Dan Manajemen Sistem Industri, 1(3), p464-475.
http://jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/view/53
Bahrissalim, B., & Fauzan, F. (2018). Evaluasi Kurikulum Pelatihan Dalam Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Guru Pai Di Balai Diklat Keagamaan Jakarta. Edukasia : Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam, 13(1), 25–52. https://doi.org/10.21043/edukasia.v13i1.2779
Cahyani, S. A., & Satriyani, F. Y. (2020). Penerapan Kurikulum 2013 Di Sdsn Kalibata 11 Pagi.
PEDAGOGIK: Jurnal Pendidikan, 7(2), 348–376. https://doi.org/10.33650/pjp.v7i2.1273
Drugan, J. (2013). Quality In Professional Translation: Assessment and Improvement. A&C
Black.
FADLILLAH, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA (1st ed.). Ar-Ruzz Media.
Ilmi, M. U., Setiawan, F., Hikmah, M. N., Kharisma, A., Feryawan, D., & Hanafie, A. A. (2021). The
Basic Concepts of Evaluation and Its Implementation in IRE Lessons in The Pandemic Era.
Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education, 2(2), 175–190.
https://doi.org/10.31538/tijie.v2i2.50
Indana, N. (2018). Penerapan Kurikulum Terintegrasi Dalam Mengembangkan Mutu Belajar Siswa
(Studi Kasus Di Sma Darul ‘Ulum 1 Unggulan Bppt Jombang). Nidhomul Haq : Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 3(2), 121–147. https://doi.org/10.31538/ndh.v3i2.80
Jeprianto, J., Ubabuddin, U., & Herwani, H. (2021). Penilaian Pengetahuan Penugasan Dalam
Pembelajaran di Sekolah. Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 16–20.
https://pasca.jurnalikhac.ac.id/index.php/munaddhomah/article/view/55
Kunandar, K. (2013). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013), Suatu Pendekatan Praktis | Perpustakaan FIS. Raja Grafindo Persada.
//library.fis.uny.ac.id%2Fopac%2Findex.php%3Fp%3Dshow_detail%26id%3D6258
Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Implementasi kurikulum 2013: Konsep & penerapan. Kata Pena.
Kusaeri, & Suprananto. (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan. Graha Ilmu.
Mania, S. (2014). Asesmen autentik untuk pembelajaran aktif dan kreatif implementasi kurikulum
2013. Alauddin University Press.
Mariana, W., & Permadi, B. A. (2020). Pengembangan Buku Ajar Berbasis HOTS Dimensi Taksonomi
Bloom Tema 8 Subtema 1 Kelas 4. Attadrib: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
3(2), 9–18. http://www.jurnal.staidagresik.ac.id/index.php/attadrib/article/view/105
Muslimin, T. A., & Kartiko, A. (2020). Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Mutu Pendidikan di
Madrasah Bertaraf Internasional Nurul Ummah Pacet Mojokerto. Munaddhomah: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 75–87.
https://pasca.jurnalikhac.ac.id/index.php/munaddhomah/article/view/30
Nata, A. (2016). Ilmu Pendidikan Islam (3rd ed.). Prenada Media Grup.
50
Andragogi Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2021, vol 1( 1), Pages 40-51
51