1.2 Tugas A

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

1.

Cara kerja otak seperti yang kita ketahui bahwa dalam otak manusia masih
tertinggal bagian yang serupa dengan otak mamalia otak reptil dan otak
primate yang terhubung langsung dengan otak Luhur manusia berdasarkan
bagian-bagian ini system berpikir manusia dibagi menjadi dua sistem berpikir
cepat yang dikelola oleh kerja bagian otak mamalia dan reptil dan sistem
berpikir lambat yang dikelola oleh otak bagian primata dan otak Luhur
Manusia
Lima kebutuhan dasar manusia yaitu yang pertama kebutuhan untuk
bertahan hidup misalnya makanan pakaian istirahat tempat berlindung
keamanan dan kesehatan. Yang kedua kebutuhan kasih sayang dan rasa
diterima kebutuhan ini termasuk kebutuhan psikologis seperti rasa diterima
diperdulikan, berbagi, bekerjasama ataupun menjadi bagian dari suatu
kelompok. Yang ketiga adalah kekuasaan dan penguasaan kebutuhan ini
berhubungan dengan kekuatan seseorang untuk mencapai sesuatu menjadi
kompeten menjadi trampil memimpin dan berprestasi. Kebutuhan keempat
adalah kebebasan kebutuhan untuk menentukan pilihan sendiri ataupun
mengendalikan arah sesuai kemauan diri sendiri. Kebutuhan yang kelima
adalah kesenangan yaitu kebutuhan untuk merasa senang untuk bergembira
untuk tertawa dan untuk bermain.
Tahap tumbuh kembang anak menurut Ki Hajar Dewantoro ada 3 yaitu
pertama, tahap wiraga dengan periode usia 0-8 tahun. Priode ini raga dan
Indra anak tumbuh pesat. Tak heran jika Kihajar juga menyebutnya dengan
taman Indria periode ini guru harus berupaya fokus memberikan akses dan
menyediakan pengalaman belajar agar anak makin merdeka dalam
mengeksplorasi dunianya. Tahap kedua adalah wiraga wirama dengan
periode usia 9-16 tahun. Periode usia ini anak mulai berkembang pikirnya
sehingga sebagai pendidik harus mulai fokus untuk menuntun proses berpikir
anak agar mereka semakin selaras dan seirama dengan sesamanya. maupun
lingkungannya. Tahap yang ketiga adalah wirama dengan usia 17-24 tahun.
Pada usia ini guru harus mulai menuntun dan menantang anak dalam hal
pengelolaan diri dan mengenali potensi dirinya sehingga mereka akan sadar
bagaimana bahwa dirinya sebagai manusia yang merdeka.
Tahap perkembangan psikososial oleh Erik Erikson adalah tahap 1 usia 0-1
setengah tahun Pada tahap ini anak menumbuhkan harapan dan
mengembangkan rasa percaya maupun tidak percaya kepada lingkungan
sekitar. Tahap2 usia satu setengah sampai tiga tahun Pada tahap ini anak
menumbuhkan tekad dan kehendak mereka agar orangtua menyediakan
kesempatan bagi mereka mulai mengontrol diri dan mandiri. Tahap 3 usia 3-5
tahun. Pada usia ini adalah masa awal anak bersekolah anak mulai
mengeksplorasi maksud dan tujuan-tujuan dalam kehidupannya. Tahap 4
usia 5-12 tahun pada periode ini anak mulai menumbuhkan rasa kebanggaan
atas pencapaian dan kemampuan diri sendiri sehingga kita perlu
menumbuhkembangkan produktivitasnya dalam belajar. Tahap 5 usia 12-18
tahun priode ini adalah periode masa remaja anak menjadi lebih labil karena
mereka sedang mencari dan mencoba untuk menebalkan identitas diri
sehingga kita perlu memberikan mereka sebuah figur atau pegangan untuk
menambahkan loyalitas mereka dalam hidupnya kelak. Tahap 6 usia 18-40
tahun. Di tahap ini mulai membangun rasa kedekatan intim dengan orang lain
dan keluarga. Jika kesempatan untuk menunjukkan itu tidak tersedia maka
akan berujung pada lemahnya dukungan sosial bagi dirinya. Kesimpulannya
adalah pendidik mampu memaksimalkan bagaimana cara berpikir otak anak
dalam memberikan respon akan suatu hal yang sesuai dengan
perkembangan jiwa dan Psychosocial Nya, maka proses perkembangan anak
akan membentuk karakter positif sepanjang hidup dan membuat diri anak
menyadari nilai dirinya sebagai manusia individu maupun sebagai anggota
masyarakat. Ketika semua aspek ini dapat terwujud maka anak dapat
memiliki nilai-nilai hidup untuk bekalnya di masa depan dalam mewujudkan
dimensi profil pelajar Pancasila

2. Yang pertama Mandiri. kemampuan untuk mendorong diri sendiri selalu


berinisiatif melakukan perubahan bermakna. Yang kedua reflektif yaitu
introspeksi diri memaknai segala kegiatan yang telah dilakukan dan dijadikan
bahan evaluasi untuk menjadi lebih baik. Selanjutnya yang ketiga adalah
kolaboratif seorang guru penggerak harus mampu bekerjasama dan
membangun hubungan dengan rekan maupun pemangku kepentingan
sehingga akan mencapai tujuan bersama. Kemudian nilai keempat adalah
inovatif seorang guru penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan-
gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan
tertentu serta mampu Untuk memanfaatkan peluang yang ada disekitarnya
untuk menguatkan pembelajaran murid. Nilai kelima adalah berpihak pada
murid. Seorang guru penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan
kepentingan perkembangan murid.. Sebagai guru penggerak yang memiliki
nilai ini kita selalu harus mulai berpikir dari pertanyaan apa yang murid
butuhkan atau apa yang bisa kita lakukan untuk membuat proses belajar
menjadi lebih baik. Sehingga semua keputusan didasari pada pembelajaran
murid lebih dahulu bukan diri kita sendiri.

You might also like