Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 47

POKOK BAHASAN 6

SIFAT FISIK DAN FASA ZAT

SRIATUN, S.Si, M.Si


6.1. Sifat fisik Gas

Overview
❖ Sifat fisik
❖ Gas Ideal and nyata
❖ Reaksi dalam gas
Unsur-unsur yang eksis sebagai gas pada 25oC
Gas: zat yang ada dalam keadaan
gas pada suhu dan tekanan
biasa/normal;

Uap: bentuk gas dari zat apa pun


yang berbentuk cair atau padat
pada suhu dan tekanan normal.

Jadi, pada tekanan 25o C dan 1 atm,


Air: uap
Oksigen: gas
6.1.1 SIFAT-SIFAT FISIK GAS
1. Gas dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Gas mengembang mengisi dan mengikuti
bentuk tempatnya.
2. Keadaan materi yang paling mudah dimampatkan/kompresibilitasnya tinggi.
3. Gas saling menyebar dan berdifusi satu sama lain serta bercampur secara homogen.
4. Densitasnya jauh lebih rendah daripada cairan dan padatan.

Perilaku gas ditentukan oleh:


jumlah gas,
volume gas,
temperatur gas,
tekanan gas.
Gas memberikan tekanan pada permukaan apa pun yang bersentuhan, karena molekulnya terus bergerak,
Kita telah beradaptasi dengan baik (secara fisiologis) terhadap tekanan udara di sekitar kita yang biasanya
tidak kita sadari.

Contoh sehari-hari untuk menunjukkan tekanan atmosfer.


- Minum cairan melalui sedotan.
Mengisap udara keluar dari sedotan mengurangi tekanan di dalam sedotan. Tekanan atmosfer yang lebih
besar pada cairan mendorongnya ke atas ke dalam sedotan untuk menggantikan udara yang sudah
tersedot keluar.

Balon diisi dengan udara akan mengembang:

• molekul-molekul gas dalam keadaan bergerak terus


menerus, sering bertabrakan satu sama lain dan dengan
dinding tempat gas. Pada saat bertabrakan, molekul gas
mengeluarkan gaya pada dinding tempat gas. Gaya ini yang
menyebabkan balon tetap menggelembung.
Hitung tekanan sebuah silinder dalam N/m2 bila diketahui diameter silinder adalah
4 cm dan massa 1 kg.

Luas permukaan silinder adalah πr2


r = jari-jari lingkaran.

Yang diketahui adalah diameter, jadi jari-jari adalah diameter dibagi dua yaitu 2
cm. Satuan cm harus dirubah menjadi m dimana 1 m = 100 cm, maka jari-jari
lingkaran adalah
A = πr2
= 3,14 x (0,02 m)2
= 1,26 x 10-3 m2

𝐹
P=
𝐴
Satuan tekanan (P)

(m/s) (m/s2 )

F = m.a
Dua jenis manometer dulu mengukur tekanan gas.
(a) tekanan gas kurang dari tekanan atmosfer.
(b) Tekanan gas lebih besar dari tekanan atmosfer
HUKUM-HUKUM GAS

1. HUKUM BOYLE

Alat untuk mempelajari hubungan antara


tekanan dan volume gas (suhu dan jumlah gas
konstan).
(a). kadar merkuri sama dan tekanan gas
sama dengan tekanan atmosfer (760
mmHg). Volume gas adalah 100 mL.
(b). Menggandakan tekanan dengan
menambahkan lebih banyak merkuri
mengurangi volume gas menjadi 50 mL.
(c). Melipatgandakan tekanan gas mengurangi
volume gas menjadi sepertiga dari volume
aslinya.
Graphs showing variation of the volume of a gas with the pressure exerted on the gas, at constant temperature.
(a) P versus V. Note that the volume of the gas doubles as the pressure is halved. (b) P versus 1/V.
2. Hukum Charles
Grafik hubungan volume gas dengan suhu, pada tekanan
konstan. Setiap garis mewakili variasi pada tekanan tertentu.
Tekanan meningkat dari P1 ke P4.
Semua gas akhirnya mengembun (menjadi cairan) jika
didinginkan suhu yang cukup rendah; bagian garis penuh
mewakili wilayah suhu di atas titik kondensasi. Ketika garis-garis
ini diekstrapolasi, atau diperpanjang (bagian putus-putus),
semua berpotongan di titik mewakili volume nol dan suhu -
273,15 °C.

Ketergantungan volume gas pada temperature Hukum Charles & Gay-Lussac (Hukum Charles):
dituliskan sbb: Jumlah volume gas pada tekanan konstan berbanding
lurus dengan suhu absolut gas tersebut.
Hukum Charles (2)
Pada jumlah gas dan volume yang konstan, tekanan gas sebanding dengan suhu.
3. Hukum Avogadro
Hukum Avogadro:
Pada tekanan dan suhu konstan, volume gas berbanding lurus dengan jumlah mol gas.
Suatu balon diisi dengan udara pada ruang yang hangat (24°C) sehingga volumenya 2,5 LBalon kemudian dibawa ke
luar pada temperatur yang sangat dingin (– 30 °C). Diasumsikan jumlah udara dalam balon dan tekanannya tetap, berapa
volume dari balon tersebut.

Clue:
Karena temperatur akhir lebih rendah dari pada temperatur awal, maka volume juga akan lebih kecil dari pada volume
awal, 2,5 L.

Tuliskan persamaan seperti di atas dua kali, satu untuk keadaan awal (awl) dan satu lagi untuk keadaan akhir (akh).

Selesaikan persamaan untuk Vakh di atas, akan tetapi ingat bahwa perubahan temperatur ke skala Kelvin,
24°C menjadi 24 + 273 = 297 K,
– 30 °C menjadi – 30 + 273 = 243 K.
6.2. Gas ideal dan nyata

Persamaan Gas Ideal

Persamaan gas ideal R= 0,0821 L atm/mol K


PV= nRT
Pada keadaan standart
P= 1 atm
V= 22,4 L
n= 1 mol
T= 273,15 K
Latihan:
Persamaan gas umum

Bila terdapat dua keadaan maka persamaan menjadi:

Karena R konstan, maka

Jika n1 = n2
Kita melihat bahwa volume akhir melibatkan perkalian volume awal dengan rasio tekanan (P1/P2) dan rasio suhu (T2/T1).
Ingat volume berbanding terbalik dengan tekanan, dan volume berbanding lurus dengan suhu. Karena tekanan menurun
dan suhu meningkat ketika gelembung naik, maka diharapkan gelembung tersebut volumenya meningkat. Dalam hal ini
perubahan tekanan memainkan peran yang lebih besar pada perubahan volume.
Densitas dan massa molar gas

Persamaan gas ideal dapat diterapkan untuk


menentukan densitas atau massa molar zat gas.
5.4. Stoikimometri
Stoikiometri gas pada reaksi kimia atau persamaan gas memberikan informasi tentang gas baik massa
(gram), jumlah zat (mol), volume, temperatur, dan tekanan.
Pada beberapa kasus, pendekatan terbaik untuk menyelesaikan stoikiometri yang melibatkan gas adalah
dengan menggunakan:
a. Faktor/koefisien stoikiometri untuk mengaitkan mol gas dengan mol reaktan/produk
b. Persamaan gas ideal atau persamaan gas sederhana untuk mengaitkan jumlah mol gas
dengan volume, temperatur, dan tekanan.
REVIEW KONSEP

Dengan asumsi perilaku ideal, yang mana dari


sampel gas berikut ini akan memiliki volume
terbesar pada keadaan STP? Gas mana yang
memiliki densitas terbesar pada STP?
(a) 0,82 mol He
(b) 24 g N2
(c) 5 x 1023 molekul Cl2
Hukum Dalton tekanan parsial

Semua kasus yang melibatkan campuran gas, tekanan


gas total terkait dengan tekanan parsial, yaitu
tekanankomponen gas individu dalam campuran.
Pertimbangkan sebuah kasus di mana dua gas, A Dalam campuran secara umum tekanan
dan B, berada dalam wadah volume V. Tekanan yang total:
diberikan oleh gas A maupun B menurut
persamaan gas ideal, adalah

Dan

Dalam campuran maka sesuai hukum Dalton


persamaan menjadi:
5.5. Teori kinetika molekuler gas

Hukum gas membantu kita memprediksi perilaku gas, tetapi tidak menjelaskan apa yang terjadi pada tingkat molekuler
sehingga menyebabkan perubahan yang kita amati secara makroskopis. Misalnya, mengapa gas mengembang ketika
pemanasan?

Boltzmann dan Maxwell, menemukan bahwa:


- sifat fisik gas dapat dijelaskan dari segi gerak molekul individu.
- Gerakan molekul ini adalah bentuk energi (E), yang kita definisikan sebagai kapasitas untuk melakukan kerja atau
menghasilkan perubahan.
- Dalam mekanika, kerja (W) didefinisikan sebagai perkalian kekuatan dan jarak.

Teori kinetik gas


memperlakukan molekul
sebagai bidang (sphere) keras
tanpa struktur internal.
Teori kinetic gas mengasumsikan perilaku gas berikut:
1. Gas terdiri dari molekul-molekul yang dipisahkan satu sama lain oleh jarak yang jauh lebih besar dari
dimensinya sendiri. Molekul dapat dianggap sebagai “TITIK-TITIK"; yaitu, mereka memiliki massa tetapi
memiliki volume yang dapat diabaikan.
2. Molekul gas bergerak konstan dalam arah acak, dan sering saling bertabrakan. Tabrakan antar molekul
elastis sempurna. Energi dapat ditransfer dari satu molekul ke yang lain sebagai hasilnya tabrakan.
Namun demikian, total energi semua molekul dalam suatu system tetap sama (tidak ada energi kinetic
yang hilang)
3. Molekul gas tidak memberikan gaya tarik maupun tolak satu sama lain.
4. Energi kinetic rata-rata molekul sebanding dengan suhu gas (oKelvin). Setiap dua gas pada suhu yang
sama akan memiliki Energi kinetic rata-rata yang sama.

m: massa molekul
u: kecepatan
Bilah horizontal : nilai rata-rata.
N: jumlah molekul
C: konstanta proporsional
T: suhu absolut
Suhu absolut merupakan indikasi gerakan
molekul acak, semakin tinggi suhunya, semakin
energik molekul itu. Karena itu berkaitan
dengan suhu sampel gas, erakan molekul acak
kadang-kadang disebut sebagai gerakan
termal.
5.6. Aplikasi kimia gas dalam kehidupan

5.6.1 Aplikasi Hukum Boyle

Volume akhir adalah volume silinder (50 L) ditambah


dengan yang dari tangki. Jumlah gas tetap Ketika
silinder dihubungkan dengan tangki kosong, akan
tetapi tekanan berkurang dari 21,5 menjadi 1,55 atm.
Gelembung-gelembung pada minuman bersoda yang dituang
dalam gelas akan semakin membesar (volumenya membesar)
ketika bergerak keatas.

Minuman soda dalam kaleng ketika dibuka akan muncrat


(setelah dipanaskan)

Bola pingpong yang penyok akan Kembali bulat seperti semula


setelah dipanaskan pada air mendidih.

You might also like