Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

TUGAS NARATIVE REVIEW

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

Dosen Pengampu:
1. Srinalesti Mahanani, S. Kep., Ns., M. Kep
2. Kili Astarani, S. Kep., Ns., M. Kep
3. Sutik, S. Kep., Ns., M. Kep

Disusun oleh :
1. Isa Christanti Gumara (01.2.22.00819)
2. Rifka Dwi Ayu Desitasari (01.2.22.00830)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS BAPTIS KEDIRI


MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ALIH JENJANG
SEMESTER III TAHUN AJARAN 2022/2023
Terapi pijat refleksi untuk pasien Hipertensi : Tinjauan Sistematis

Abstrak :

Tujuan : Tinjauan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi pijat refleksi
kaki terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi.
Metode : database elektronik dicari melalui google scholar menggunakan
strategi PICO. Dalam intervensi ini tidak ada intervensi pembanding.
Artikel studi diterbitkan pada tahun 2019-2023, menggunakan Bahasa
Indonesia dan desain literature review.
Temuan : ada 5 laporan yang dipilih untuk tinjauan dengan terapi pijat refleksi
untuk pasien hipertensi. Hasil review menunjukan terjadinya kecenderungan
penurunan tekanan darah setelah dilakukan pijat refleksi kaki ± 15 menit.
Kesimpulan: Tinjauan sistematis ini menunjukkan bahwa pemberian refleksi
pijat kaki berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
hipertensi.
Kata kunci : Penyakit hipertensi, pijat kaki, penurunan tekanan darah, refleksi
pijat kaki

Perkenalan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada pembuluh
darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh. (Chanif & Khoiriyah, 2016). Hipertensi atau
tekanan darah tinggi tidak dapat dianggap penyakit yang ringan. Gejala dan
keluhan mungkin dapat diabaikan. Namun, perlu diketahui bahwa hipertensi
merupakan faktor risiko utama dari penyakit jantung dan stroke. Penyakit
hipertensi juga disebut sebagai “the silent disease” karena tidak dapat dilihat dari
luar. Perkembangan hipertensi berjalan secara perlahan, tetapi secara potensial
sangat berbahaya. Penderita biasanya tidak menunjukkan gejala dan diagnosis
hipertensi selalu dihubungkan dengan kecenderungan penggunaan obat seumur
hidup. (Faridah Umamah, 2019). Beberapa faktor penyebab hipertensi yaitu gaya
hidup dengan pola makan yang salah, jenis kelamin, latihan fisik, makanan,
stimulan (zat-zat yang mempercepat fungsi tubuh) serta stres. Terkait itu, stres
dapat menstimulasi sistem saraf simpatis yang meningkatkan curah jantung dan
vasokontriksi arteriol dan merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon
adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat dan kuat, sehingga tekanan
darah akan meningkat. Untuk menghindari itu, cara pencegahannya dengan
pengelolaan stres. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengelola stres salah
satunya dengan melakukan upaya peningkatan kekebalan stres dengan mengatur
pola hidup sehari-hari seperti makanan, pergaulan dan relaksasi (Chanif &
Khoiriyah, 2016). Penatalaksanaan terhadap hipertensi dapat dilakukan dengan
pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Penatalaksanaan farmakologis
yaitu dengan obat antihipertensi. Kemudian untuk penatalaksanaan non
farmakologisnya terdapat beberapa contoh, yaitu terapi auditori meliputi terapi
musik klasik atau terapi murotal, kemudian ada aromaterapi, termasuk salah satu
terapi alternatif penatalaksanaan non farmakologis yang efektif untuk membantu
meringankan dan menyembuhkan penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi
adalah terapi pijat refleksi kaki.
Pijat refleksi kaki adalah suatu teknik pemijatan di kedua kaki pada
berbagai titik refleksi di kaki, membelai lembut secara teratur untuk
meningkatkan relaksasi. Teknik pijat refleksi kaki ini dapat merangsang teknik
dasar yang sering dipakai dalam pijat refleksi diantaranya: mengusap (massase),
teknik merambatkan ibu jari, memutar tangan pada satu titik, serta teknik
menekan dan menahan. Rangsangan-rangsangan berupa pijatan dan tekanan pada
kaki dapat memancarkan gelombang-gelombang relaksasi ke seluruh tubuh
(Faridah Umamah, 2019). Secara fisiologis pemberian terapi pijat refleksi kaki
dapat meningkatkan aliran darah. Kompresi pada otot merangsang aliran darah
vena dalam jaringan subkutan dan mengakibatkan retensi darah menurun dalam
pembuluh perifer dan peningkatan drainase getah bening. Selain itu juga dapat
menyebabkan pelebaran arteri yang meningkatkan suplai darah ke daerah yang
sedang dipijat, juga dapat meningkatkan pasokan darah dan meningkatkan
efektivitas kontraksi otot serta membuang sisa metabolisme dari otot-otot
sehingga membantu mengurangi ketegangan pada otot, merangsang relaksasi dan
kenyamanan. (Chanif & Khoiriyah, 2016).
Metode
Desain
Dalam tinjauan ini, pemilihan studi asli didasarkan pada strategi PICO
(parameternya meliputi populasi, intervensi, tidak ada pembanding dan hasil).
Populasinya adalah penderita Hipertensi; Intervensi refleksi pijat kaki, tidak
ada intervensi pembanding, Hasil adalah Khasiat dan Keamanan
Strategi pencarian
Strategi pencarian studi artikel diterbitkan pada tahun 2020-2023,
menggunakan Bahasa Indonesia dan desain literature review. Basis data berikut
mencari : google scholar. Pencarian tangan dilakukan terhadap daftar referensi
studi utama yang memenuhi syarat.
Daftar referensi dari penelitian yang disertakan dan ulasan yang relevan
disaring untuk identifikasi lebih lanjut dari uji coba yang berpotensi memenuhi
syarat. Untuk mencapai sensitivitas maksimum dari strategi pencarian, kami
menggabungkan Judul Subjek Medis (MeSH) jika diperlukan. Pencarian
tersebut mencakup kata penyakit hiperternsi, refleksi pijat kaki, tekanan darah.

Basis data Tautan ke Strategi Hasil


Google Scholar “Aplikasi Terapi Pijat Refleksi Kaki terhadap 473
Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi”
Kriteria inkluasi dan eksklusi
1. Jenis Studi
Hipertensi sering disebut sebagai the silent killer karena penderita tidak tahu
bahwa dirinya menderita hipertensi. Hipertensi juga merupakan faktor resiko
ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini karena dapat memicu
terjadinya gagal jantung kongestif serta penyakit cerebrovaskuler. Pengobatan
hipertensi dilakukan dengan dua cara, yaitu pengobatan secara nonfarmakologis
dan farmakologis. Pengobatan farmakologis dengan meminum obat
antihipertensi. Pengobatan non farmakologis yaitu lebih menekankan pada
perubahan pola makan dan gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam,
mengendalikan berat badan, mengendalikan minum kopi, membatasi konsumsi
lemak, berolahraga secara teratur, menghindari stress, terapi komplementer
(terapi herbal, terapi nutrisi, relaksasi progresif, meditasi, akupuntur, akupresur,
aromaterapi, refleksiologi, dan bekam. Pijat refleksi memberikan rangsangan
berupa tekanan pada syaraf tubuh manusia Biasanya, pemijatan akan
memberikan tekanan pada titik tangan atau kaki. Rangangan tersebut diterima
oleh reseptor saraf (saraf penerima rangsangan). Rangsangan yang diterima ini
akan diubah oleh tubuh menjadi “aliran listrik. Aliran tersebut kemudian akan
menjalar ke sumsum tulang belakang. Dari sumsum tulang belakang akan
diteruskan ke bagian otak dan otot. Pijat refleksi membantu mengurangi gejala
penyakit lever, ginjal, jantung, tekanan darah tinggi, dan hampir semua penyakit
yang dikenal manusia. Terapi ini bukan untuk mengobati pengobatan
konvensional (kedokteran), melainkan sebagai pelengkap untuk mengontrol
tekanan darah
2. Peserta
Peserta pada artikel didapatkan rata-rata berusia 46-55 tahun. Pada
artikel tidak ada Batasan usia, jenis kelamin, durasi dan tingkat
keparahan penyakit.
3. Kelompok intervensi
Studi dimasukan jika kompres hangat jahe dihunakan sebagaian terapi
Tunggal. Studi dimana kelompok intervensi menerima kompres hangat
jahe sebagai terapi Tunggal yang
diterima kelompok. Pemberian pijat refleksi memberikan rangsangan
berupa tekanan pada syaraf tubuh manusia. Biasanya, pemijatan akan
memberikan tekanan pada titik tangan atau kaki. Rangangan tersebut
diterima oleh reseptor saraf (saraf penerima rangsangan). Rangsangan
yang diterima ini akan diubah oleh tubuh menjadi “aliran listrik”. Aliran
tersebut kemudian akan menjalar ke sumsum tulang belakang. Dari
sumsum tulang belakang akan diteruskan ke bagian otak dan otot. Pijat
refleksi membantu mengurangi gejala penyakit lever, ginjal, jantung,
tekanan darah tinggi, dan hampir semua penyakit yang dikenal manusia.
Cara kerja refleksiologi sama seperti akupuntur, akupresur, dan shiatsu
dalam menormalkan keseimbangan aliran energi vital (chi) pada titik-
titik meridian. Kebanyakan praktisi terapi refleksiologi memfokuskan
zona refleksi pada kaki, walaupun zona-zona yang lain pun bisa di
sentuh seperti tangan dan telinga. Rahimsyah dalam bukunya
mengatakan letak daerah refleksi selain ditelapak tangan dan telapak
kaki terdapat tambahan titik refleksi di bagian tubuh depan, belakang
dan wajah. Pijat refleksi adalah salah satu bentuk pengobatan
komplementer dan alternatif terbaik di Inggris dan digunakan untuk
perawatan kesehatan oleh beragam orang. Faktanya complementary
alternative medicine (CAM) semakin dianggap sebagai cara yang aman
dan efektif untuk mengurangi penyebab dan dampak rasa sakit dan
penyakit
4. Tidak ada pembanding
5. Ukuran Hasil
Hasil utamanya adalah ada perbedaan tekanan darah sebelum dan
setelah pijat refleksi baik pada tekanan darah sistolik maupun diastolik.
Sehingga didapatkan, ada pengaruh tindakan pijat refleksi terhadap
tekanan darah sistolik (p= 0,026) dan tekanan darah diastolik (p=
0,001). Hasil penelitian ini menunjukkan tindakan pijat refleksi kaki
berpengaruh terhadap tekanan darah baik sistolik dan diastolik pada
pasien hipertensi. Hasil tersebut mendukung penelitian yang
menerangkan bahwa terapi pijat refleksi kaki berpengaruh terhadap
tekanan darah.

Hasil

Pencarian sastra

Peneliti melakukan strategi pencarian literature dengan menggunakan


system pencarian Google Schoolar dengan kata kunci “Terapi Pijat
Refleksi Kaki terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien
Hipertensi” total yang didapatkan 473 artikel. Data-data tersebut
dilakukan identifikasi kemungkinan terjadinya duplikasi dan dilakukan
review abstrak apakah sesuai dengan kriteria peneliti. Setelah dilakukan
identifikasi data didapatkan 6 artikel yang sesuai, setelah dilakukan itu
dilakukan Eligibility didapatkan 5 artikel. Peneliti melakuakn
identifikasi mendalam pada artikel dan artikel yang dapat digunakan
(include) berjumlah 5 artikel.
Gambar 1 Proses seleksi studi

Identifikasi studi melalui database dan register

Literature search : Hasil pencarian :


identifikasi

Database : Google
Artikel Google Scholar :
Scholar
Identifikasi abstrak 473 artikel pengaruh
menggunakan Bahasa terapi pijat refleksi kaki
Indonesia pada pasien hipertensi

Artikel Screened dan judul Excluded : 469 artikel yang


dan absrak : 8 artikel bukan variable yang
dimaksud, tidak sesuai
Penyaringan

Tidak termasuk dalam


kriteria inklusi : 6 artikel

Review jurnal sesuai dengan Artikel dengan full text,


kriteria inklusi (Egibility) 5 tahun 2020-2023
artikel
Termasu

Study include :
k

5 artikel
NO Penulis Judul Tujuan Penulis Intervensi Populasi Kriteria Inklusi dan Hasil
Eksklusi
1 Charulia, Pengaruh Mengetahui Intervensi yang pasien hipertensi Inklusi : berusia 45-55 Responden mengatakan bahwa
dkk. terapi pijat pengaruh terapi Diberikan yaitu tahun yang menderita tekanan darah sistolik ada
2023, refleksi kaki pijat refleksi kaki memberikan terapi hipertensi perbedaan pengaruh antara
refleksi kaki selama
Indonesia terhadap terhadap tekanan Eksklusi : Tidak kelompok perlakuan dan
kurang lebih 15 menit
tekanan darah darah pada ditemukann pengeculian kelompok kontrol terhadap
pada penderita penderita dalam penelitian ini. tekanan darah sistolik
hipertensi hipertensi penderita hipertensi. Tekanan
darah diastolik dengan nilai P
Value 0,001 (P < 0,005),
hasil tersebut menunjukkan
bahwa Ha diterima dan H0
ditolak yang berarti bahwa
tekanan darah diastolik ada
perbedaan pengaruh antara
kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol terhadap
tekanan darah sistolik
penderita hipertensi
2 Yulia Efektifitas Menganalisis Intervensi yang Peserta hadir 10 Inkluasi : 1) orang yanghasil penelitian didapatkan
dwi , pihat refleksi efektivitas diberikan yaitu orangpada mengalami peningkatanbahwa mean atau rata-rata
dkk. kaki terhadap refleksi pijat kaki melakukan dengan penderita tekanan darah MAP yang bernilai postif 8,4
2022, penurunan terhadap teknik Non Probability Hipertensi berarti terjadinya
Indonesia tekanan darah penurunan Sampling yaitu Eksklusi : Tidakkecendrungan penurunan
pada pasien tekanan darah Purposive Sampling ditemukann pengeculiantekanan darah sesudah
hipertensi di pada pasien yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini. dilakukan pijat refleksi kaki ±
RSU PKU hipertensi inklusi dan eksklusi 15 menit, refleksi pijat kaki.
MUHAMMA diberi pijat ±15 menit sebagai rincian rata-rata
DIYAH penurunan MAP pada hari 1
DELANGGU sebesar 7,6%, hari ke 2
sebesar 5,5%, dan pada hari
ke 3 sebesar 7,3.
Hasil uji analisis diperoleh nilai
p value = 0,000 < α (0,05).
Kesimpulan: pemberian refleksi
pijat kaki berpengaruh/ efektif
terhadap penurunan tekanan
darah pada pasien hipertensi.
3 Lukm Pijat refleksi mengetahui Intervensi yang Populasi dalam Inklusi : seluruh opasien Hasil penelitian ini menunjukkan
an, berpengaruh pengaruh pijat Diberikan yaitu penelitian ini yang mengalami tindakan pijat refleksi kaki
dkk, terhadap refleksi terhadap Pijat refleksi menjadi adalah keseluruhan hipertensi berpengaruh terhadap tekanan
2020, tekanan darah tekanan darah pilihan karena tindakan pasien hipertensi darah baik sistolik dan diastolik
Indonesi pada pasien hipertensi. Hasil
pada pasien pada pasien ini aman bagi pasien yang berkunjung Eksklusi : Tidak
tersebut mendukung penelitian
hipertensi di hipertensi di karena bukan tindakan yang berjumlah 28 ditemukann pengeculian yang menerangkan bahwa terapi
klinik ATGF Klinik ATFG-8 invasif dan mudah orang untuk dalam penelitian ini. pijat refleksi kaki berpengaruh
8 Palembang Palembang dilakukan oleh trafis. melakukan terapi terhadap tekanan darah. pada
Pijat refleksi pijat refleksi di penderita hipertensi primer
memberikan rangsangan Klinik ATFG-8 rentang usia 46 – 55 (46,7%)15,
berupa tekanan pada Palembang pada pada penderita hipertensi
syaraf tubuh manusia tanggal 17 April sekunder16, terapi pijat refleksi
Biasanya, pemijatan s.d 17 Mei Maret kaki efektif menurunkan tekanan
akan memberikan 2018. Besar darah pada lansia.15 Hasil
tekanan pada titik sampel minimal penelitian perbandingan
menunjukkan pijat refleksi lebih
tangan atau kaki. dihitung
efektif dibanding hipnoterapi.
menggunakan
rumus
Lameshow14,
yang mendapatkan
18 orang

4 Cicielia Pengaruh Untuk Intervensi yang Responden pada Inklusi : penderita Berdasarkan hasil keseluruhan
,dkk, terapi pijat mengetahui diberikan yaitu terapi penelitian ini hipertensi didapatkan 38 jurnal penelitian didapatkan hasil
2023, refleksi kaki pengaruh terapi pijat refleksi kaki untuk Pasien hipertensi responden. bahwa terapi pijat refleksi kaki
indonesia terhadap pijat refleksi kaki memanipulasi jaringan di PSTW Budi berpengaruh dalam menurunkan
penurunan terhadap lunak dengan Luhur Yogyakarta Ekslusi : Tidak tekanan darah pada pasien
tekanan darah penurunan penekanan dan gerakan. tahun 2016 dengan ditemukann pengeculian hipertensi.
pada pasien tekanan darah Cara tersebut dapat sampel 39 dalam penelitian ini.
hipertensi diberikan dibagian responden.
tertentu (punggung, Melakukan terapi
kaki, lengan, dll) pijat refleksi kaki
maupun seluruh tubuh selama 4 minggu
(Chanif & Khoiriyah. setiap 3 hari sekali
2016). Dengan dengan durasi
dilakukan pemijatan waktu 30 menit.
refleksi kaki pada Didapatkan nilai p
bagian titik sentral value = 0,01 (p
hipertensi pada titik 1 <0,05) hal ini
(Otak), titik 2 (Dahi), terbukti penerapan
titik 3 (Otak Kecil), titik pijat refleksi kaki
4 (Kelenjar Bawah signifikan efektif
Otak), titik 5 (Saraf dalam penurunan
Trigeminus), titik 18 tekanan darah pada
(Hati), titik 22 (Ginjal) pasien hipertensi
dan titik 33 (jantung)
dapat melancarkan
sirkulasi darah
keseluruh tubuh dengan
merangsang penurunan
aktivitas sistem saraf
simpatis sehingga
mengakibatkan
peningkatan vasodilatasi
yang menyebabkan
menurunnya resistensi
perifer
5 Ridho, Aplikasi terapiTujuan dari Hasil intervensi Aplikasi terapi ini Inklusi : Asuhan Hasil “Aplikasi Terapi Pijat
dkk, pijat refleksi terapi ini adalah keperawatan melibatkan 3 keperawatan diberikan pada Refleksi Kaki Terhadap
2021, kaki terhadap penurunan menunjukkan terjadi responden tiga responden laki-laki Penurunan Tekanan Darah
Indonesia penurunan tekanan darah penurunan tekanan hipertensi di dengan usia produktif dan Pada Responden Hipertensi Di
tekanan darah responden darah sistol maupun Kecamatan memiliki diagnosa medis Kecamatan Lowokwaru, Kota
pada pasien hipertensi diastol setiap responden Lowokwaru, Kota hipertensi di Kecamatan Malang” dapat ditarik
Lowokwaru, Kota Malang
hipertensi di sehingga masalahberkisar 10 hingga 20 Malang kesimpulan bahwa seluruh
dan masalah keperawatan
kecamatan keperawatan poin. Hal itu disebabkan utama risiko perfusi serebral responden yang memiliki
Lowokwaru yang muncul karena terapi pijat tidak efektif hipertensi dapat berhasil
kota malang dapat teratasi refleksi kaki dapat diturunkan tekanan darahnya
menghasilkan relaksasi Eksklusi : keperawatan menggunakan terapi non-
oleh stimulasi taktil terkhusus terapi pijat farmakologis terapi pijat
jaringan tubuh refleksi kaki untuk refleksi kaki.
menyebabkan respon mengatasi diagnosa
neuro humoral yang keperawatan yang muncul
komplek dalam The yaitu Risiko Perfusi
Hypothalamic-Pituitary Serebral Tidak Efektif
Axis (HPA) ke sirkuit melalui pemantauan
melalui jalur sistem tekanan intrakranial.
saraf hingga pada
akhirnya tekanan pada
dinding-dinding
pembuluh darah dapat
berkurang dan aliran
darah menjadi lancar
sehingga tekanan darah
akan menurun
Pembahasan :
Dari 5 artikel diatas didapatkan responden dengan usia 45-55 tahun. Dalam kelima
artikel tersebut faktor usia produktif memang menunjukan adanya tren naik untuk
penderita hipertensi, seperti halnya hipertensi pada tiga responden tersebut, karena
pekerjaan yang menyita pikiran dan menghadirkan stressor yang tinggi maka itu
kejadian kambuhnya gejala hipertensi juga meningkat walaupun dalam aplikasi ini
rentang usia responden terpaut jauh. Secara teori stres dan aktivasinya pada sistem
saraf simpatis, salah satu bagian dari sistem saraf otonom (tidak disadari), yang
mendominasi saat stres, memegang peran penting dalam menciptakan tekanan
darah tinggi. Telah menjadi semakin jelas bahwa perubahan gaya hidup bisa
menurunkan kadar kotekolamin, bahan kimia yang berpotensi negatif yang
meningkat saat stres. Kecemasan dan stres emosional meningkatkan tekanan darah
pada banyak orang, namun tidak semua orang, dan walaupun ketegangan tidak
selalu identik dengan hipertensi. Penelitian berulangulang menunjukkan bahwa
kecemasan dan stres adalah salah satu emosi yang menyebabkan melonjaknya
tekanan darah.(Yimmi, 2015) Diagnosa keperawatan yang muncul pada ketiga
responden adalah risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan
hipertensi. Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) bahwa
definisi dari risiko perfusi serebral tidak efektif adalah berisiko mengalami
penurunan sirkulasi darah ke otak. (PPNI, 2016) kondisi klinis terkait sesuai dengan
ketiga responden pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia yaitu hipertensi.
Intervensi yang dilakukan kepada ketiga responden mengacu pada Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dalam pemantauan tekanan kranial.
Ketiga reponden dilakukan monitoring tekanan darah dan MAP yang disebabkan
oleh kondisi klinis hipertensi. Intervensi yang dilakukan untuk menurunkan tekanan
darah adalah terapi pijat refleksi kaki dengan durasi 30 menit dan pengukuran TD
dan MAP dilakukan secara pre dan post pemberian intervensi pijat refleksi kaki.
Implementasi atau pelaksanaan intervensi dilakukan satu hari dengan sistem pre-
post test. Ketiga responden mendapat perlakuan yang sama sesuai panduan yang
telah diterapkan. Pengukuran TD dan MAP dilakukan sebelum dan sesudah
dilakukannya terapi pijat refleksi kaki. Evaluasi yang dilakukan membandingkan
nilai tekanan darah dan MAP sebelum dan sesudah terapi pijat refleksi kaki. Hal ini
menunjukan bahwa terapi pijat refleksi efektif dapat menurunkan tekanan
Kesimpulan
Tinjauan sistematis ini menunjukan bahwa pijat refleksi kaki menurunkan tekanan
darah pada pasien hipertensi. Tekanan darah yang turun terjadi pada sistolik dan
diastolik, baik pada hipertensi primer, sekunder, serta pada lansia. Peneliti
selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian serupa, namun dengan
menggunakan desain yang lebih kompleks seperti cohort, RCT dan dengan ukuran
sampel yang besar, sehingga hasilnya lebih baik.Peneliti berikutnya juga
diharapkan melakukan penelitian komparatif, seperti bekam.

Referensi

Charulia. dkk.(2023)’ Pengaruh terapi pijat refleksi kaki terhadap tekanan darah
pada penderita hipertensi’, Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 6 (2)
Yuli Dwi. dkk. (2022) ‘Efektifitas pihat refleksi kaki terhadap penurunan tekanan
darah pada pasien hipertensi di RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU ’ Jurnal
Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia, Vol 2
Lukman. dkk. (2020) ‘Pijat refleksi berpengaruh terhadap tekanan darah pada
pasien hipertensi di klinik ATGF 8 Palembang’ Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat
(Bahana of Journal Public Health) Vol 4 No 1 2621-380X
Cicielia, dkk. (2023)’ Pengaruh terapi pijat refleksi kaki terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi’ Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Stikes Sumber
Waras, Jakarta, Indonesia.
Ridho. dkk. (2020)’ Aplikasi terapi pijat refleksi kaki terhadap penurunan tekanan
darah pada pasien hipertensi di kecamatan Lowokwaru kota malang’ Studi Kasus
Universitas Muhammadiyah Semarang.

You might also like