Professional Documents
Culture Documents
Analisis Program Dan Prosedur Audit Pada PT XL Axiata Tbk. - KELOMPOK 4 - AUDITING II
Analisis Program Dan Prosedur Audit Pada PT XL Axiata Tbk. - KELOMPOK 4 - AUDITING II
Laporan Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Auditing II
Disusun Oleh :
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai “Prosedur Audit”. Kemudian, penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr. Nadirsyah, S.E., M.Si, Ak. Selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Auditing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan pada penulisan
makalah ini.
Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Auditing
II, juga bertujuan untuk menjadi bahan pembelajaran bersama baik untuk penulis dan
juga pembaca. Selanjutnya, dalam penulisan makalah ini penulis sadar bahwa
makalah ini belum disusun dengan sempurna. Karenanya, dengan rendah hati penulis
memohon kritik dan saran dari pembaca yang akan membangun dan memotivasi
untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.1.Sekilas PT XL Axiata Tbk.....................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................8
PROGRAM DAN PROSEDUR AUDIT........................................................................8
2.1 Struktur Tata Kelola............................................................................................10
2.2 Struktur Komite...................................................................................................11
2.3 Peran Dan Tanggung Jawab................................................................................13
1. Proses Pelaporan Keuangan...............................................................................13
2. Audit Eksternal..................................................................................................13
3. Audit internal.....................................................................................................14
4. Manajemen risiko..............................................................................................14
5. Kontrol Internal.................................................................................................14
6. Peraturan Perundang-Undangan........................................................................14
Lain-lain.................................................................................................................14
2.4 Diagram Alir Sistem Penjualan Kredit................................................................15
2.5 Dokumen Yang Digunakan.................................................................................16
2.6 Sistem Dan Prosedur Penjualan...........................................................................17
2.7 Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas.......................................................18
2.8 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan.................................................20
2.9 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas.......................................21
2.9 Analisis Sistem Pengendalian Intern...................................................................22
2.10 Sistem Manajemen Resiko............................................................................23
BAB III..........................................................................................................................38
ii
PENUTUP.....................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................39
iii
BAB I
PENDAHULUAN
PT XL Axiata Tbk berkedudukan di Grha XL, Jl. DR. Ide Anak Agung Gde
Agung Lot E4-7 No. 1, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, telepon
(021)57959887, faksimile (021)57959036, e-mail corpcomm@xl.co.id, website
www.xl.co.id.
6
diselenggarakan Perseroan), melakukan pemeliharaan, penelitian,
pengembangan sarana dan/atau fasilitas telekomunikasi, penyelenggaraan
pendidikan dan latihan non formal dalam bidang telekomunikasi baik di
dalam maupun di luar negeri; dan
7
BAB II
8
keputusan.
Evaluasi risiko: Auditor mengevaluasi risiko yang terkait dengan entitas dan
laporan keuangannya. Auditor mempertimbangkan risiko kecurangan, risiko
kesalahan dalam pencatatan transaksi, dan risiko lainnya yang terkait dengan
bisnis entitas.
9
Konfirmasi: Auditor mengkonfirmasi informasi dengan pihak ketiga, seperti
bank, klien, atau vendor, untuk memastikan kebenaran informasi yang diberikan
oleh entitas.
Setelah melakukan prosedur audit, auditor akan mengevaluasi hasil pengujian dan
bukti yang diperoleh untuk membuat kesimpulan tentang kebenaran dan
kewajaran laporan keuangan entitas. Kesimpulan auditor akan dirangkum dalam
laporan audit yang diberikan kepada klien entitas.
Struktur GCG XL Axiata secara garis besar dibagi menjadi Organ Utama dan
Organ Pendukungs ebagai berikut:
10
2.2 Struktur Komite
Dalam Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas
pengawasan dalam bentuk opini independen untuk hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik,
termasuk didalamnya pemeriksaan Perusahaan penerapan manajemen risiko dan sistem
pengendalian internal sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
11
Muliadi Rahardja
Julianto Sidarto
axiata
12
2.3 Peran Dan Tanggung Jawab
Dalam memenuhi tanggung jawab pengawasan dan pelaksanaan kegiatan
tugas yang diberikan oleh Dewan Komisaris, peran dan tanggung jawab Komite
antara lain terutama terkait dengan pengawasan proses pelaporan keuangan, audit
eksternal dan internal, manajemen risiko, efektivitas pengendalian internal, dan
kepatuhan. terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Komite bertanggung
jawab untuk memberikan pendapat independen kepada Dewan Komisaris atas laporan
dan/atau hal-hal yang diberikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, serta
mengidentifikasi hal-hal yang dianggap perlu diperhatikan oleh Dewan Komisaris.
2. Audit Eksternal
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan
Auditor Eksternal berdasarkan independensi, ruang lingkup penugasan, dan
biayanya.
Meninjau kecukupan perikatan audit untuk memastikan semua risiko yang
signifikan telah diperhitungkan.
13
Memberikan pendapat independen atas perbedaan pendapat yang melibatkan
Manajemen dan Auditor Eksternal atas jasa yang diberikan kepada
Perusahaan.
3. Audit internal
Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal
dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan Auditor
Internal
4. Manajemen risiko
Meninjau manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi (jika Perusahaan
tidak memiliki Komite Risiko di bawah Dewan Komisaris), termasuk eksposur risiko
utama Perusahaan dan langkah-langkah yang diambil untuk memantau dan
mengendalikan eksposur tersebut.
5. Kontrol Internal
Meninjau dan mengevaluasi efektivitas dan/atau kelemahan pengendalian
internal Perusahaan.
6. Peraturan Perundang-Undangan
Meninjau kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal dan peraturan lainnya yang terkait dengan kegiatannya.
Lain-lain
Melakukan kajian dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
terkait potensi benturan kepentingan Perusahaan.
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan.
14
2.4 Diagram Alir Sistem Penjualan Kredit
1. Fungsi Penjualan
Fungsi penjualan menerima surat order dari fungsi kredit yang telah
diotorisasi oleh fungsi kredit dan manajer sales dan distribusi. Kemudian staff
penjualan membuat order penjualan terdiri dari dua lembar yaitu, lembar
pertama untuk fungsi gudang dan lembar kedua untuk fungsi penjualan.
Stelah barang dikirim ke pelanggan, fungsi penjualan menerima delivery
order lembar keempat, stelah itu fungsi penjualan membuat faktur penjualan
sebagai dasar penagihan piutang
2. Fungsi Gudang
Petugas gudang barang jadi akan menerima formulir order penjualan lembar
pertama kemudian menyiapkan barang dan memeriksa kesesuaian barang
dengan dokumen tersebut, stelah itu staff administrasi gudang akan membuat
enam rangkap delivery order yang akan ditujukan ke bagian gudang, ke
departemen EDP, departemen sales and distribution, bagian ekspedisi, bagian
penagihan dan yang terakhir ke jasa pengangkutan
3. Fungsi Pengiriman
Fungsi pengiriman akan mereima delivery oprder lembar keempat yang
kemudian fungsi pengiriman membuat surat jalan yang terdiri dari tiga
rangkap. Pertama dikirim kepada pelanggan, kedua dikirim kepada fungsi
akuntansi dan yang terkhir diarsipkan oleh fungsi Ekspedisi
4. Fungsi Penagihan
Fungsi penagihan akan menerima faktur penjualan lembar pertama yang
nantinya akan diserahkan ke pembeli dan faktur penjualan lembar kedua dari
fungsi penjualan dan delivery order lembar kelima dari fungsi gudang.
Kemudian fungsi penagihan akan melakukan penagihan ke pelanggan dengan
menyerahkan bukti setor sementara lembar pertama diberikan kepada
pelanggan dan lembar kedua akan diberikan ke fungsi akuntansi untuk dicatat
bahwa telah terjadi transaksi pembayaran ke hari itu. Untuk faktur penjualan
15
lembar kedua, delivery order lembar kelima diarsipkan oleh fungsi penagihan.
Dokumen yang digunakan dalam penjualan kredit Sistem penjualan kredit PT XL Axiata
Tbk akan melibatkan beberapa dokumen yang digunakan dalam prosesnya. Beberapa
dokumen yang mungkin terlibat dalam sistem penjualan kredit PT XL Axiata Tbk antara
lain:
Aplikasi Kredit: Dokumen ini berisi informasi lengkap tentang pemohon kredit,
termasuk identitas pribadi, informasi pekerjaan, dan informasi keuangan. Aplikasi
kredit ini harus diisi oleh calon pelanggan sebelum disetujui untuk mendapatkan
kredit dari PT XL Axiata Tbk.
Kontrak Penjualan Kredit: Dokumen ini berisi perjanjian antara PT XL Axiata Tbk
dengan pelanggan terkait dengan pembelian barang atau layanan menggunakan
kredit. Kontrak ini akan mencantumkan rincian pembelian, tanggal pembayaran, dan
bunga yang dikenakan pada kredit.
Surat Perjanjian: Dokumen ini berisi perjanjian tertulis antara PT XL Axiata Tbk
dengan pelanggan yang menjelaskan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
16
Surat Tagihan: Dokumen ini akan dikirimkan oleh PT XL Axiata Tbk kepada
pelanggan untuk menagih pembayaran kredit. Surat tagihan ini akan mencantumkan
rincian jumlah tagihan dan tanggal jatuh tempo.
Surat Kuasa: Dokumen ini diperlukan jika pelanggan tidak mampu membayar kredit
pada waktu yang ditentukan. Pelanggan dapat memberikan kuasa kepada orang lain
untuk membayar kredit atas namanya.
Tanda Terima Pembayaran: Dokumen ini akan diberikan oleh PT XL Axiata Tbk
kepada pelanggan setelah pembayaran kredit diterima. Tanda terima pembayaran ini
akan mencantumkan tanggal dan jumlah pembayaran yang diterima oleh PT XL
Axiata Tbk dari pelanggan.
Sistem dan prosedur penjualan di PT XL Axiata Tbk dapat melibatkan beberapa tahap
dan prosedur sebagai berikut:sebagai berikut:
Identifikasi Prospek Pelanggan: Pada tahap ini, PT XL Axiata Tbk akan melakukan
survei dan analisis pasar untuk mengidentifikasi prospek pelanggan potensial. PT XL
Axiata Tbk akan memperoleh data pelanggan dan mengidentifikasi calon pelanggan
yang memenuhi syarat untuk membeli produk atau layanan.
Penawaran Harga: Setelah presentasi produk atau layanan, PT XL Axiata Tbk akan
memberikan penawaran harga kepada calon pelanggan. Tim penjualan akan
menjelaskan tentang biaya produk atau layanan, termasuk biaya kredit dan bunga
17
yang berlaku.
Negosiasi Harga: Jika calon pelanggan meminta diskon atau penawaran harga yang
lebih baik, tim penjualan akan melakukan negosiasi dengan calon pelanggan. PT XL
Axiata Tbk akan mencoba menawarkan harga yang sesuai dengan kebutuhan calon
pelanggan.
Pembayaran dan Kontrak: Setelah negosiasi harga selesai, calon pelanggan yang
setuju akan melakukan pembayaran awal dan menandatangani kontrak penjualan
kredit. Kontrak penjualan kredit ini akan mencantumkan rincian pembelian, tanggal
pembayaran, dan bunga yang dikenakan pada kredit.
Penagihan dan Penerimaan Pembayaran: Setelah produk atau layanan diterima oleh
pelanggan, PT XL Axiata Tbk akan mengirimkan surat tagihan kepada pelanggan
untuk menagih pembayaran kredit. PT XL Axiata Tbk akan menerima pembayaran
kredit sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah disepakati dengan pelanggan.
18
2.7 Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas
Prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi penerimaan kas
menurut Bodnar dan Hopwood (2006:316-320) adalah sebagai berikut:
Mailroo. Pembayaran pelanggan akan diterima dalam mailroom. Surat akan dibuka
dan cek serta bukti pembayaran akan dipisahkan. Cek disahkan dan dijumlahkan
secara hati-hati. Daftar pembayaran yang berisi pembayaran yang diterima, disiapkan.
Daftar pembayaran merupakan saldo dari jumlah cek secara keseluruhan yang
diterima, dan perjanjian dari jumlah tersebut yang telah disetujui. Tembusan daftar
pembayaran dan bukti pembayaran diberikaan ke bagian piutang dagang. Cek dan
control diberikan ke penerimaan kas sebagai deposit. Tembusan daftar pembayaran
dan kontrol total disimpan urut tanggal.
Penerimaan Kas
Cek diterima dari mailroom bersama dengan penerimaan kas dari tunai (jika
ada) dan slip setoran disiapkan. Daftar pembayaran dan kontrol total diterima dari
mailroom dicocokkan dengan slip setoran perjanjian tentang jumlah yang telah
disetujui. Daftar pembayaran kemudian digunakan untuk memposting jumlah
pembayaran yang diterima dari mailroom ke jurnal penerimaan kas. Jurnal disiapkan
dan dilanjutkan ke buku besar. Daftar pembayaran, kontrol total, dan tembusan slip
disimpan urut tanggal. Deposit dilanjutkan seluruhnya ke bank.
Piutang dagang
Buku besar
Jurnal dari penerimaan kas dan kontrol total diterima dari rekening - rekening
dagang untuk dibandingkan. Jumlahnya kemudian diposting ke buku besar. Sumber
19
posting ke buku besar adalah jurnal dari kasir sejumlah pembayaran yang diterima
untuk didepositkan. Jumlah ini harus direkonsiliasikan dengan total item yang
diposting ke buku besar piutang dagang. Jurnal dan kontrol total disimpan urut
tanggal.
Bank
Bank menerima setoran dan melakukan validasi tembusan slip setoran. Tembusan
slip setoran yang telah divalidasi dikembalikan ke audit internal. Slip setoran yang
telah divalidasi disimpan urut tanggal.
Audit internal
Audit internal menerima laporan bank secara periodic. Rekonsiliasi bank secara
independen merupakan pengendalian yang penting dalam proses bisnis penerimaan
kas.
20
perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Berdasarkan
analisis terhadap fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi
penjualan pada penjualan produk sudah efektif karena ketiga fungsi tersebut sudah
memiliki tugas dan kewenangan yang sesuai.
akuntansi penjualan dapat berjalan dengan lancar dan tepat maka diperlukan
dokumen yang mendukung pelaksanaan tersebut dengan baik. Berdasarkan
analisis yang dilakukan pada penjualan, dokumen yang digunakan oleh PT XL
Axiata Tbk. sudah baik.
Sistem dan prosedur penjualan
21
Integrasi Sistem Informasi Akuntansi: PT XL Axiata Tbk dapat memanfaatkan
sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang terintegrasi dengan sistem
informasi akuntansi lainnya di perusahaan. Integrasi sistem informasi akuntansi
akan memungkinkan PT XL Axiata Tbk untuk memperoleh informasi yang lengkap
dan terkait dengan transaksi penerimaan kas, termasuk informasi tentang keuangan
perusahaan secara keseluruhan.
Dengan memanfaatkan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang efisien dan
akurat, PT XL Axiata Tbk dapat memperoleh manfaat berupa pengelolaan keuangan
yang lebih baik dan pengambilan keputusan bisnis yang tepat.
22
2.9 Analisis Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian intern pada unsur organisasi sudah efektif, hal ini dilihat dengan
adanya pemisahan fungsi, antara fungsi penjualan, penerimaan uang, dan instalasi.
Tujuannya agar tidak adanya pembebanan tugas yang besar pada fungsi-fungsi yang
terkait dan menghindari kecurangan.
23
korektif, transfer risiko, dan retensi risiko.
Dengan menerapkan sistem manajemen risiko yang efektif, PT XL Axiata Tbk dapat
meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang dalam mencapai tujuan bisnis
perusahaan secara efektif dan efisien. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengambil
keputusan yang tepat dan mengelola risiko dengan baik sehingga dapat mencapai
pertumbuhan dan keberhasilan yang berkelanjutan.
Audit atas penjualan PT XL Axiata Tbk. adalah proses pemeriksaan terhadap transaksi
penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa
transaksi penjualan yang dicatat oleh perusahaan terdokumentasi dengan baik dan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
Beberapa hal yang menjadi fokus dalam audit atas penjualan PT XL Axiata Tbk. antara
lain:
24
Keabsahan transaksi penjualan: Audit dilakukan untuk memastikan bahwa transaksi
penjualan yang dicatat oleh PT XL Axiata Tbk. sah dan sesuai dengan aturan yang
berlaku.
.
Pemeriksaan pendahuluan atau preliminary audit merupakan tahap awal dalam proses audit
atas penjualan PT XL Axiata Tbk. Pada tahap ini, auditor akan melakukan analisis dan
evaluasi terhadap sistem pengendalian internal PT XL Axiata Tbk. serta menilai risiko-risiko
yang ada dalam transaksi penjualan.
Beberapa hal yang dilakukan dalam pemeriksaan pendahuluan audit atas penjualan PT XL
Axiata Tbk. antara lain:
Memahami bisnis PT XL Axiata Tbk.: Auditor harus memahami bisnis PT XL
Axiata Tbk. dengan baik, termasuk jenis produk atau jasa yang ditawarkan, pasar
yang dilayani, serta cara perusahaan melakukan penjualan.
Analisis risiko: Auditor akan menilai risiko-risiko yang terkait dengan transaksi
penjualan PT XL Axiata Tbk., seperti risiko kesalahan pencatatan, risiko kecurangan,
atau risiko pengendalian.
Memahami sistem pengendalian internal: Auditor akan memahami sistem
pengendalian internal PT XL Axiata Tbk. untuk menilai efektivitasnya dalam
mengelola risiko-risiko yang ada dalam transaksi penjualan.
Mengevaluasi kebijakan dan prosedur penjualan: Auditor akan mengevaluasi
kebijakan dan prosedur penjualan PT XL Axiata Tbk. untuk memastikan bahwa
25
transaksi penjualan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menilai kinerja dan integritas manajemen: Auditor akan menilai kinerja dan
integritas manajemen PT XL Axiata Tbk. untuk memastikan bahwa manajemen
perusahaan telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko-risiko
dalam transaksi penjualan dan memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.
Pemeriksaan mendalam dalam audit atas penjualan PT XL Axiata Tbk dapat dilakukan oleh
auditor independen setelah melakukan audit pendahuluan. Pemeriksaan mendalam biasanya
dilakukan apabila auditor menemukan indikasi adanya kesalahan atau kecurangan dalam
transaksi penjualan pada saat audit pendahuluan. Berikut adalah beberapa langkah yang
biasanya dilakukan dalam pemeriksaan mendalam audit atas penjualan PT XL Axiata Tbk:
26
dan keakuratan bukti-bukti tersebut.
Memperkuat Kesimpulan dan Rekomendasi: Auditor memperkuat kesimpulan dan
rekomendasi yang dihasilkan pada saat audit pendahuluan, serta menambahkan
rekomendasi baru sesuai dengan temuan baru yang ditemukan pada saat pemeriksaan
mendalam.
Menyusun Laporan Audit: Auditor menyusun laporan audit yang berisi hasil audit
atas penjualan PT XL Axiata Tbk., termasuk temuan-temuan dan rekomendasi.
Pemeriksaan mendalam audit atas penjualan PT XL Axiata Tbk. dilakukan dengan tujuan
untuk memastikan kebenaran dan keabsahan transaksi penjualan serta meningkatkan
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Hasil pemeriksaan mendalam dapat
membantu perusahaan dalam mengatasi masalah dan perbaikan yang diperlukan pada proses
bisnis terkait dengan penjualan, sehingga dapat memperkuat kredibilitas dan kepercayaan
pelanggan dan investor.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PT XL Axiata Tbk. juga melakukan audit atas
penjualan dan penagihan sebagai bagian dari upaya memastikan kebenaran dan keabsahan
transaksi serta memperkuat sistem pengendalian internal perusahaan. Audit tersebut
dilakukan oleh auditor independen dan terdiri dari beberapa tahap, yaitu audit pendahuluan
dan pemeriksaan mendalam.
Hasil audit tersebut kemudian digunakan untuk menyusun laporan keuangan dan laporan
tahunan perusahaan, yang menjadi salah satu alat evaluasi kinerja dan pertanggungjawaban
perusahaan kepada pemangku kepentingan, seperti pemegang saham, regulator, dan
masyarakat.
27
Dalam menjalankan tugasnya, PT XL Axiata Tbk. juga harus mematuhi peraturan dan
persyaratan yang ditetapkan oleh regulator dan pemerintah dalam industri telekomunikasi,
serta berkomitmen untuk menjalankan praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab secara
sosial dan lingkungan.
PT XL Axiata Tbk. memiliki kebijakan terkait penjualan yang mengatur prinsip-prinsip dan
tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh karyawan dan manajemen perusahaan dalam
menjalankan kegiatan penjualan. Beberapa kebijakan tersebut antara lain:
Kebijakan Integritas Penjualan
PT XL Axiata Tbk. menetapkan prinsip integritas penjualan yang meliputi kejujuran,
keadilan, dan transparansi dalam setiap transaksi penjualan yang dilakukan.
Kebijakan ini memastikan bahwa seluruh karyawan dan manajemen perusahaan
harus menjalankan praktik bisnis yang etis dan bertanggungjawab.
Kebijakan Pelaporan Transaksi Penjualan
PT XL Axiata Tbk. menetapkan kebijakan pelaporan transaksi penjualan yang
mengatur tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh karyawan dan manajemen
perusahaan dalam pelaporan transaksi penjualan. Kebijakan ini memastikan bahwa
seluruh transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan tercatat secara akurat
dan terpercaya.
Kebijakan Peningkatan Kualitas Layanan
PT XL Axiata Tbk. menetapkan kebijakan peningkatan kualitas layanan yang
mengatur tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan. Kebijakan ini
memastikan bahwa seluruh karyawan dan manajemen perusahaan berkomitmen
untuk memberikan layanan yang terbaik dan memuaskan bagi pelanggan.
Kebijakan Penggunaan Teknologi
PT XL Axiata Tbk. menetapkan kebijakan penggunaan teknologi yang mengatur
tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh karyawan dan manajemen perusahaan
dalam menggunakan teknologi untuk menjalankan kegiatan penjualan. Kebijakan ini
memastikan bahwa seluruh karyawan dan manajemen perusahaan menggunakan
teknologi dengan cara yangbenardanbertanggungjawab.
28
Pengendalian internal pada penjualan PT XL Axiata Tbk. mencakup beberapa aspek, seperti:
Prosedur Penjualan
Perusahaan memiliki prosedur penjualan yang terstandarisasi dan telah ditetapkan
secara tertulis. Prosedur ini mencakup tahap-tahap penjualan mulai dari pemesanan,
penagihan, hingga pengiriman barang atau pelayanan jasa. Prosedur ini berfungsi
sebagai panduan bagi karyawan dalam menjalankan proses penjualan, sehingga
diharapkan dapat mengurangi risiko kesalahan atau kecurang
PT XL Axiata Tbk. memiliki sistem pelaporan dan tindak lanjut yang ketat
terhadap aktivitas penjualan. Beberapa langkah yang dilakukan perusahaan
dalam hal pelaporan dan tindak lanjut pada penjualan
Pelaporan Penjualan
Setiap transaksi penjualan dicatat dalam sistem dan laporan penjualan
disusun secara periodik oleh bagian akuntansi. Laporan tersebut berisi
informasi seperti jumlah penjualan, harga jual, diskon yang diberikan,
serta penerimaan pembayaran dari pelanggan. Laporan penjualan ini
akan digunakan sebagai dasar untuk pembuatan laporan keuangan
perusahaan.
29
Analisis Laporan Penjualan
Laporan penjualan yang disusun oleh bagian akuntansi dianalisis oleh
manajemen untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas penjualan telah
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Selain itu,
manajemen juga melakukan analisis tren penjualan untuk
mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan potensi peningkatan
penjualan di masa depan.
Tindak Lanjut Terhadap Pelaporan
Jika terdapat temuan atau ketidaksesuaian dalam aktivitas penjualan,
maka tindak lanjut dilakukan oleh bagian terkait untuk memperbaiki dan
memastikan kesalahan tersebut tidak terulang kembali. Tindak lanjut ini
dapat berupa perbaikan prosedur atau pelatihan untuk karyawan yang
terlibat dalam aktivitas penjualan.
Pengawasan dan Audit Internal
PT XL Axiata Tbk. melakukan pengawasan dan audit internal secara
berkala untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas penjualan telah
dilakukan sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip etika bisnis yang
berlaku. Hasil pengawasan dan audit internal ini digunakan sebagai dasar
untuk melakukan perbaikan dan peningkatan sistem pengendalian
internal.
Dengan sistem pelaporan dan tindak lanjut yang baik, PT XL Axiata Tbk.
dapat memastikan bahwa aktivitas penjualan dilakukan secara efektif dan
efisien. Selain itu, tindak lanjut yang tepat dapat membantu perusahaan untuk
mengurangi risiko kecurangan atau kesalahan dalam aktivitas penjualan dan
meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan
30
2.12 Audit Atas Penagihan
Audit atas penagihan PT XL Axiata Tbk dilakukan untuk memastikan efektivitas dan
efisiensi dari sistem pengendalian internal yang digunakan perusahaan dalam
mengelola dan menagih piutang. Berikut adalah beberapa tahapan dalam audit atas
penagihan PT XL Axiata Tbk:
Pemahaman atas Sistem Pengendalian Internal,Auditor harus memahami sistem
pengendalian internal yang digunakan oleh PT XL Axiata Tbk untuk mengelola dan
menagih piutang. Hal ini meliputi pemahaman terhadap kebijakan penagihan,
prosedur-prosedur yang digunakan dalam mengelola piutang, dan struktur organisasi
yang terlibat dalam proses penagihan.
Evaluasi Risiko,Auditor harus melakukan evaluasi risiko untuk memahami potensi
risiko-risiko yang terkait dengan penagihan piutang, seperti risiko kecurangan atau
kesalahan dalam pengelolaan piutang. Evaluasi risiko juga melibatkan identifikasi
terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses penagihan, seperti
kondisi ekonomi atau persaingan di industri.
Pengujian Substantif,Setelah memahami sistem pengendalian internal dan
mengevaluasi risiko, auditor melakukan pengujian substantif untuk menguji
keefektifan sistem pengendalian internal. Hal ini meliputi pengujian terhadap
dokumen penagihan, prosedur-prosedur penagihan, dan proses rekonsiliasi antara
piutang dan penerimaan.
Evaluasi Hasil Audit,Setelah melakukan pengujian substantif, auditor mengevaluasi
hasil audit dan memberikan rekomendasi perbaikan atau peningkatan atas sistem
pengendalian internal yang digunakan PT XL Axiata Tbk. Rekomendasi ini akan
membantu perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
penagihan piutang serta meminimalkan risiko-risiko yang terkait dengan penagihan.
Pelaporan,Setelah selesai melakukan audit, auditor menyusun laporan audit yang
berisi hasil temuan dan rekomendasi perbaikan. Laporan audit ini disampaikan
kepada manajemen PT XL Axiata Tbk dan pihak-pihak terkait lainnya.
Dengan melakukan audit atas penagihan, PT XL Axiata Tbk dapat memastikan bahwa
sistem pengendalian internal yang digunakan untuk mengelola dan menagih piutang
xx
xi
efektif dan efisien. Audit ini juga membantu perusahaan untuk mengidentifikasi
potensi risiko-risiko terkait dengan penagihan piutang dan memberikan rekomendasi
perbaikan untuk meningkatkan proses penagihan piutang dan meminimalkan risiko-
risiko tersebut.
Proses penagihan: PT XL Axiata Tbk memiliki sistem penagihan yang terpusat dan
terintegrasi. Pelanggan diberikan beberapa pilihan untuk melakukan pembayaran,
seperti melalui ATM, internet banking, mobile banking, layanan pelanggan, gerai,
dan agen resmi. Setelah pembayaran dilakukan, sistem akan otomatis mengeluarkan
kwitansi dan memperbarui status pembayaran pelanggan.
Pelaporan penagihan: PT XL Axiata Tbk memiliki sistem pelaporan penagihan yang
terstruktur dan berkala. Data penagihan dipantau dan direkapitulasi secara teratur
untuk memastikan bahwa semua transaksi telah tercatat dengan benar. Laporan
penagihan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi
kinerja keuangan perusahaan.
Audit penagihan: PT XL Axiata Tbk melakukan audit internal dan eksternal terhadap
proses penagihan secara berkala. Audit ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas
dan efisiensi sistem penagihan, serta memastikan bahwa transaksi telah tercatat
dengan benar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
Penanganan tunggakan: PT XL Axiata Tbk memiliki kebijakan penanganan
tunggakan yang terstruktur dan transparan. Pelanggan yang terlambat membayar
tagihan akan diberikan pemberitahuan dan peringatan. Jika tunggakan masih belum
diselesaikan setelah sejumlah tahap penanganan, maka PT XL Axiata Tbk akan
mengambil tindakan lebih lanjut, seperti pemutusan layanan.
Dengan pengendalian intern yang efektif dan audit yang berkala, PT XL Axiata Tbk
berusaha memastikan bahwa proses penagihan dilakukan secara akurat dan transparan,
sehingga dapat meminimalkan risiko kehilangan pendapatan dan memperkuat kepercayaan
pelanggan.
Meskipun PT XL Axiata Tbk memiliki sistem penagihan yang terpusat dan terintegrasi serta
kebijakan yang terstruktur dan transparan dalam menangani tunggakan, namun ada beberapa
xx
xi
kelemahan pada proses penagihan yang perlu diperhatikan, di antaranya:
Tunggakan: Tunggakan adalah salah satu masalah utama dalam proses penagihan.
Meskipun PT XL Axiata Tbk memiliki kebijakan yang jelas dalam menangani
tunggakan, namun hal ini dapat berdampak negatif terhadap pendapatan perusahaan
jika tidak ditangani dengan efektif. Selain itu, tingginya tingkat tunggakan dapat
menunjukkan adanya kekurangan pada sistem penagihan atau kebijakan yang kurang
efektif.
Kesalahan dalam pencatatan: Kesalahan dalam pencatatan dapat terjadi dalam
berbagai tahapan proses penagihan, mulai dari perekaman data pelanggan hingga
pengolahan transaksi pembayaran. Hal ini dapat mempengaruhi keakuratan laporan
penagihan dan mengganggu kinerja keuangan perusahaan.
Kurangnya pelatihan staf: Pelatihan staf yang kurang dapat mempengaruhi
efektivitas proses penagihan. Sebagai contoh, staf yang tidak terlatih mungkin tidak
mampu memberikan informasi yang tepat dan jelas kepada pelanggan mengenai
metode pembayaran yang tersedia atau mengatasi masalah pembayaran yang
dihadapi pelanggan.
Ketidakpatuhan pelanggan: Meskipun PT XL Axiata Tbk memiliki kebijakan yang
jelas terkait proses penagihan, namun pelanggan yang tidak patuh atau tidak
mengikuti prosedur pembayaran dapat mempengaruhi efektivitas proses penagihan
dan kinerja keuangan perusahaan.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, PT XL Axiata Tbk perlu terus meningkatkan sistem
dan proses penagihan, memperkuat pengendalian intern, serta memberikan pelatihan kepada
staf dan edukasi kepada pelanggan. Selain itu, audit yang berkala dapat membantu
mengidentifikasi dan menangani masalah dalam proses penagihan secara tepat waktu.
PT XL Axiata Tbk memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas terkait pelaporan dan tindak
lanjut pada proses penagihan. Setiap transaksi penagihan yang dilakukan akan dicatat secara
terperinci dan terdokumentasi dengan baik. Laporan penagihan yang dihasilkan akan
disajikan dalam laporan keuangan perusahaan dan dipublikasikan secara transparan.
xx
xi
Selain itu, PT XL Axiata Tbk memiliki tim yang bertanggung jawab untuk menindaklanjuti
setiap transaksi penagihan yang belum terselesaikan atau menimbulkan masalah. Tim
tersebut akan menghubungi pelanggan untuk memberikan informasi tentang tunggakan dan
mengusulkan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tim juga akan memonitor setiap
transaksi penagihan yang sedang diproses dan memberikan laporan status secara berkala
kepada manajemen perusahaan.
Selain tindakan yang diambil oleh tim penagihan, PT XL Axiata Tbk juga memberikan
kemudahan bagi pelanggan untuk melaporkan masalah pembayaran dan memperoleh
bantuan melalui berbagai saluran komunikasi, seperti pusat layanan pelanggan, email, atau
media sosial.
Sebagai tindak lanjut dari laporan penagihan, PT XL Axiata Tbk akan memperbaiki sistem
dan prosedur yang tidak efektif, memberikan pelatihan kepada staf, dan mengoptimalkan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan. PT XL Axiata Tbk juga akan
melakukan evaluasi secara berkala terhadap kebijakan dan prosedur penagihan yang ada
untuk memastikan bahwa perusahaan selalu mengikuti praktik terbaik dalam industri
telekomunikasi.
xx
xv
Penerimaan kas telah secara Memeriksa bukti bahwa Melacak entri terpilih dari
benar dimasukkan ke dalam master file piutang usaha jurnal penerimaan kas pada
master filepiutang usaha dan telah terekonsiliasi dengan master file piutang usaha dan
telah diringkas secara tepat buku besar pengujian terhadap tanggal
(posting and summarization) dan jumlah
xx
xv
Tujuan Audit yang Berkaitan Prosedur Pengujian Terhadap
dengan Saldo Rincian Saldo
xx
xv
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
xx
xv
DAFTAR PUSTAKA
iv