Professional Documents
Culture Documents
Tugas Kelompok 1 Kif
Tugas Kelompok 1 Kif
Tugas Kelompok 1 Kif
OLEH
FAKULTAS EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya se
hingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “RAGAM DAN LARAS BAHASA” S
holawat serta salam senantiasa tercurahkan kepadajunjungan kita nabi besar Muhammad SAW y
ang telah mengarahkan kita ke jalan yang lurus,yakni addinul islam. Makalah ini di susun untuk
memenuhi tugas yang diberikan.Selama penyusunan dan pembuatan makalah ini,kami banyak m
endapat bantuan dari berbagai pihak dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu pada kesempatan
ini kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada dose
npengampuh mata kuliah bahasa indonesia.kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
kami harapkan dalam pembuatan makalahselanjutnya. Akhirnya kami berharap agar makalah ini
dapat di terima,dan bermanfaatbagi kami serta bagi para pembaca pada umumnya.Aamiin…
Hormat Kami
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………
Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………
3.2
Saran…………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
m surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9),bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa indonesia,timb
ul dua masalah pokok,yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku.Dalam situasi res
dalam situasi takresmi, seperti di rumah, di taman, dipasar, kita tidak dituntut menggunakan baha
sa baku.
PEMBAHASAN
A. Ragam Bahasa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ragam bahasa diartikan variasi bahasa me
nurut pemakaiannya, topic yang dibicarakan hubungan pembicara dan teman bicara, dan medium
pembicaraannya. Pengertian ragam bahasa ini dalam berkomunikasi perlu memperhatikan aspek
(1) situasi yang dihadapi, (2) permasalahan yang hendak disampaikan, (3) latar belakang penden
gar atau pembaca yang dituju, dan (4) medium atau sarana bahasa yang digunakan. Keempat asp
ek dalam ragam bahasa tersebut lebih mengutamakan aspek situasi yang dihadapi dan aspek med
ium bahasa yang digunakan dibandingkan kedua aspek yang lain.
Berdasarkan situasi pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas tiga bagian, yaitu ragam bah
asa formal, ragam bahasa semiformal, dan ragam bahasa nonformal.
a. Setiap lulusan SMA dapat memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih ting
gi atau langsung masuk ke dunia kerja.
b. Sebagian besar gedung kantor masih dalam masa renovasi, tetapi hal ini tidak mengganggu o
perasional perusahaan.
- Contoh bahasa semi formal :
B. Laras Bahasa
Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya. Laras bahasa ter
kait langsung dengan selingkung bidang (home style) dan keilmuan, sehingga dikenallah laras ba
hasa ilmiah dengan bagian sub-sublarasnya. Pembedaan diantara sub-sublaras bahasa seperti dala
m laras ilmiah itu dapat diamati dari penggunaan kosakata dan bentukan kata, penyusunan frasa,
klausa, dan kalimat, penggunaan istilah pembentukan paragraph, penampilan halteknis, penampil
an kekhasan dalam wacana.
a. Ragam Bahasa
Penutur bahasa Indonesia sangat luas cakupannya, mulai dari Sabang hingga Merauke.
Berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh penutur bahasa Indonesia juga sangat beragam.
Bahasa Indonesia digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu sehingga setiap kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat menyebabkan tejadinya keragaman bahasa. Pada dasarnya
keberagaman bahasa dapat diklasifikasikan karena adanya keberagaman sosial dan fungsi bahasa
di dalam sebuah masyarakat.
Hartman dan Strok (melalui Rani & Leonie Agustina, 1995: 81) mengklasifikasikan
ragam bahasa berdasarkan: 1) latar belakang geografi dan sosial penutur, 2) media yang
digunakan, dan 3) pokok pembicaraan. Jika kita kaitkan dengan karya tulis ilmiah, maka salah
satu klasifikasi yang digunakan adalah ragam bahasa berdasarkan media yang digunakan, yaitu
bahasa lisan dan bahasa tulis. Ragam lisan berkaitan dengan tuturan yang diucapkan melalui alat
wicara, sedangkan ragam tulis berkaitan dengan bahasa yang ditulis. Mari kita perhatikan ciri
ragam lisan dan tulis berikut ini.
b. Ragam Lisan
Ragam ini terwujud melalui tuturan yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Ketika
menggunakan ragam lisan, kita dibantu oleh unsur-unsur paralinguistik, seperti titinada, tempo,
tekanan, kontur, gerak tangan, anggukan kepala, ekspresi mata, dan ekspresi fisik yang lainnya.
Dalam pemakaiannya, ragam bahasa lisan diklasifikasikan ragam bahasa lisan formal dan
nonformal. Ragam lisan formal dapat kita gunakan untuk kegiatan ilmiah, seperti seminar,
seminar proposal atau hasil penelitian. Selain itu, ragam lisan formal juga digunakan untuk
pidato, pengantar dalam dunia pendidikan, khotbah, rapat resmi, dan kegiatan formal lainnya.
Sementara itu, ragam bahasa lisan nonformal digunakan untuk percakapan sehari-hari
antarteman, di warung kopi, angkringan, pasar, dan kegiatan nonformal lainnya. Berikut ini
beberapa ciri yang membedakan antara bahasa lisan formal dan nonformal.Perbedaan itu dapat
kita lihat berdasarkan hal-hal berikut ini :
a. Pelafalan
Pelafalan berkaitan dengan pengucapan kata yang dilakukan oleh penutur. Fonem dalam bahasa
Indonesia keberadaanya sudah sangat jelas. Lafal bahasa Indonesia yang baik adalah lafal yang
tidak lagi menampakkan unsur kedaerahan (Rani & Leonie Agustina, 1995: 262).
Contoh:
Penggunaan sapaan dan kata ganti dalam ragam lisan formal dan nonformal merupakan
ciri yang paling terlihat pemakaiannya. Dalam ragam bahasa lisan formal, kita biasa
menggunakan bentuk-bentuk sapaan seperti, Ibu, Bapak, Saudara, Anda, saya, kamu, sedangkan
dalam ragam bahasa lisan nonformal sapaan yang kita gunakan, seperti lu, ente, gue, ane, dan
lainnya.
Contoh:
c. Penggunaan Afiksasi
Penggunaan afiksasi pada bahasa lisan formal, seperti prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan
simulfiks (gabungan awalan dan akhiran) cenderung lengkap, sedangkan pada bahasa lisan
nonformal sebaliknya.
Contoh:
Contoh :
Salah satu ciri bahasa lisan adalah ketidaklengkapan fungtor-fungtor kalimat, misalnya tidak
munculnya subjek (S) atau predikat (P). Hal ini terjadi karena bahasa lisan cenderung singkat,
cepat, dan ketika terjadi kesalahan dapat langsung diperbaiki. Berikut ini contoh kalimat tidak
lengkap ragam lisan.
sedang memasak)
c. Ragam Tulis
Ragam tulis adalah keterbacaan. Oleh karena itu, di dalam ragam tulis persoalan pilihan
kata (diksi), susunan kalimat, ejaan, dan tanda sangatlah penting.Penglasifikasian ragam tulis
berdasarkan pemakaiannya pada dasarnya sama seperti ragam lisan. Ragam tulis diklasifikasikan
menjadi ragam tulis formal dan ragam tulis nonformal. Ragam tulis formal digunakan untuk
menulis skripsi, tesis, disertasi, makalah, surat resmi, artikel ilmiah, dan tulisan-tulisan formal
lainnya. Sementara itu, ragam tulis nonformal digunakan untuk menulis sms, status di facebook
atau twitter, surat pribadi, catatan harian, karya sastra, dan sebagainya.
Dalam ragam tulis, terutama ragam tulis formal, kita harus tepat menggunakan bentuk
sapaan, afiksasi, dan struktur kalimat. Perbaikan dalam ragam lisan dengan ragam tulis juga
berbeda. Jika terjadi kesalahan pada ragam lisan, kita seketika bisa memperbaikinya.
Kelasalahan dalam ragam tulis nonformal agak sedikit longgar jika dibandingkan dengan ragam
tulis formal. Kesalahan penulisan pada ragam tulis nonformal memang biasa terjadi karena
digunakan pada situasi informal. Tulisan untuk situasi informal cenderung singkat, tidak
lengkap, banyak terjadi singkatan, penyisipan unsurunsur kedaerahan, dan sebagainya.
Pada bagian atas, kita sudah membahas ragam bahasa. Penentuan ragam bahasa ini dapat
dilakukan berdasarkan media yang digunakan (lisan dan tulis). Hal tersebut berbeda dengan laras
bahasa, jika ragam bahasa ditentukan beradasarkan media yang digunakan, penentuan laras
bahasa dapat dilihat dari segi pemakainya. Dalam praktiknya, seorang penutur/penulis selain
dapat memilih media yang digunakan (ragam), ia juga dapat menggunakan bahasa sesuai dengan
keperluannya (laras). Seorang wartawan dengan seorang peneliti akan menggunakan laras bahasa
yang berbeda karena perbedaan bidang mereka. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa yang
digunakan oleh penutur/penulis harus disesuaikan dengan bidang-bidang tertentu yang menjadi
pokok pembicaraan. Kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya memunculkan berbagai
macam laras bahasa, seperti: 1) laras ilmiah, 2) sastra, 3) jurnalistik, dan4) iklan. Mari kita
perhatikan berbagai macam laras bahasa tersebut.
a. Laras Ilmiah
Karya ilmiah adalah sebuah karangan yang membahas permasalahan tertentu, atas dasar
konsepsi keilmuan tertentu, dan ditulis dengan menggunakan metode-metode tertentu
(Syamsudin, 1994). Karya ilmiah dapat berisi hasil pemikiran seorang penulis atas sebuah
permasalahan, peristiwa, gejala, dan bisa juga pendapat. Berdasarkan hasil pemikirannya, penulis
karya ilmiah menyusun berbagai informasi menjadi sebuah karangan yang utuh.
b. Laras Sastra
Setiap kegiatan yang diekspresikan melalui bahasa mempunyai ciri bahasa yang khusus
atau berbeda. Hal ini dapat dilihat dari pilihan kata (diksi), morfologi, dan sintaksis yang
digunakan. Penggunaan bahasa pada laras sastra salah satunya untuk mencapai nilai estetis.
c. Laras Jurnalistik
Laras jurnalistik digunakan oleh para wartawan ketika menulis berita di media cetak, seperti
koran, majalah, dan tabloid. Sebagai salah satu ragam bahasa, laras jurnalistik patuh kepada
kaidah dan etika bahasa baku (Sumadiria, 2006: 53). Ciri utama bahasa jurnalistik adalah
sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, dan menghindari kata-kata teknis. Laras jurnalistik
memiliki ciri yang khas yang disebut sebagai gaya selingkung.
d. Laras Iklan
Iklan merupakan alat untuk mempromosikan suatu produk. Iklan mempunyai tujuan agar
konsumen membeli produk yang ditawarkan. Salah satu unsur yang harus diperhatikan dalam
iklan adalah penggunan bahasa yang tepat.
BAB
III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Ragam bahasa adalah berbagai variasi bahasa yang terjadi karena baeberapa faktor yang
terdapat di dalam masyarakat seperti, pemakai bahasa, topik yang dibahas, hubungan antara
pembicara, teman bicara, serta medium yang digunakan. Sedangkan laras bahasa adalah
keselarasan/kesesuaian antara penggunaan bahasa dengan tempat pemakaiannya. Ragam bahasa
ditinjau dari situasi pemakaiannya dapat dibedakan menjadi tiga yaitu ragam bahasa formal, semi
formal, dan nonformal. Sedangan jika ditinjau dari media penyampaiannya ragam bahasa
dibedakan menjadi dua raitu ragam bahasa lisan dan tulis. Sedangkan laras bahasa yang biasanya
ditemukan di dalam kehidupan masyarak adalah laras bahasa biasa dan khusus.
B. Saran
Kita sebagai warga negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, hendaklah
mempelajari dan memperdalam pemahaman kita mengenai Bahasa Nasional kita sendiri. jangan
hanya bangga ketika kita mampu mengiuasai bahasa asing, tapi berbangga dirilah ketika kita
mampu mengunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar. gunakanlah ragam dan laras
bahasa pada tempat dan situasi yang tepat, sehingga dapat mengurangi terjadinya keslah fahaman
di dalam komunikasi yang dapat memicu timbulnya konflik. Pada masa sekarang ini bahasa
indonesia sudah banyak mengalami perubahan, banyak generasi zaman sekarang yang lebih
mengenal istilah-istilah asing dibandingkan dengan istilah-istilah bahasa indonesia. Ingatlah
bahwa Bangsa yang hebat adalah Bangsa yang bangga dengan kebudayaannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.unnes.ac.id/suparno/2016/04/26/ragam-bahasa-ilmiah/
https://amp.kompas.com/skola/read/2022/07/05/080000669/bahasa-indonesia-ragam-ilmiah--
pengertian-dan-cirinya
https://dosen.stie-alanwar.ac.id/read/supriyadi/2017/09/15/36/
RAGAM_DAN_LARAS_BAHASA