Professional Documents
Culture Documents
KAK Mobile VCT Ims
KAK Mobile VCT Ims
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIPELANG
Jl. KH.Ahmad Sanusi No.21 Kota Sukabumi 43123 Provinsi Jawa Barat
Telp. (0266) 255 041
Website : puskesmascipelang.sukabumikota.go.id , Email:pkmcipelang@yahoo.co.id
A. PENDAHULUAN
Perkembangan epidemi HIV-AIDS dan IMS di dunia telah menyebabkan
HIV-AIDS menjadi masalah global dan merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Dalam rangka mempercepat akselerasi upaya
penanggulangan HIV-AIDS di Indosesia, sangatlah penting untuk memadukan
upaya pencegahan dengan upaya perawatan, dukungan serta pengobatan dimana
keduanya merupakan komponen penting dan saling melengkapi.
IMS dan HIV akan semakin meningkat dan membongkar kasus-kasus HIV yg ada
di ba!ah akan sulit dilakukan.
B. LATAR BELAKANG
Program penanggulangan IMS dan HIV-AIDS telah berjalan di Indonesia
kurang lebih selama 20 tahun sejak ditemukannya kasus AIDS yang pertama pada
1987. Jumlah kasus kumulatif HIV-AIDS di Bali mencapai 13.621 kasus sampai
dengan februari 2016, dimana sebagian besar kasus terdapat di Denpasar
sebanyak 5.333 (40 %) kasus.
Hingga kini program penanggulangan telah berkembang pesat meliputi
pencegahan hingga pengobatan, pera!atan dan dukungan. Perkembangan
program ini menunjukkan pula pemahaman yang lebih baik para penyelenggara
dan pelaksana program terhadap persoalan IMS dan HIV-AIDS serta
berkembangnya ragam, besaran dan percepatan respon untuk mengatasinya.
Akan tetapi penularan virus HIV terus meningkat, estimasi yang dibuat
belum bias tercapai, ini menyatakan bah!a masih ada kasuskasus yang belum
terungkap. 1urangn disadarinya risiko penularan IMS dan HIV-AIDS oleh kelompok
beresiko serta rendahnya kesadaran untuk mengetahui status HIVnya yang
ditunjukkan dengan masih cukup besarnya kasus AIDS yang ditemukan pada
stadium lanjut di rumah Sakit sehingga menyebabkan tingginya tingkat kematian
kasus AIDS merupakan isu strategis yang digunakan sebagai sasaran respon
pengendalian epidemi HIV dan AIDS.
Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai penyakit menular ini
melalui pendidikan dan advokasi masyarakat menjadi hal yang utama. Tujuannya
untuk mencegah penyebaran epidemi ini lebih luas lagi. kalau tidak, maka stigma,
diskriminasi dan ketidaktahuan akan tetap menjadi kendala bagi upaya
penanggulangan lebih jauh. Infeksi Menular Sexual (IMS) merupakan satu diantara
penyebab penyakit utama di dunia dan telah memberikan dampak luas pada
masalah kesehatan, sosial ekonomi di banyak negara. Pada tahun 1990, WHO
telah mempublikasikan suatu rekomendasi penatalaksanaan pasien IMS yang
bersifat paripurna, yang secara luas berkaitan dengan upaya pengnggulangan,
pencegahan dan programprogram peralatan untuk IMS dan infeksi HIV.
PEMERINTAH DAERAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIPELANG
Jl. KH.Ahmad Sanusi No.21 Kota Sukabumi 43123 Provinsi Jawa Barat
Telp. (0266) 255 041
Website : puskesmascipelang.sukabumikota.go.id , Email:pkmcipelang@yahoo.co.id
Keberadaan virus HIV dan AIDS telah menarik perhatian dunia terhadap
penanggulangan dan pemberantasan IMS. Terdapat kaitan erat antara penyebaran
IMS dan penularan HIV, baik IMS yang ulseratif maupun non ulseratif, telah
terbukti menularkan HIV melalui hubungan seksual.
Sebagian besar kasus HIV dan AIDS terjadi pada kelompok perilaku
beresiko tinggi yang merupakan kelompok yang dimarjinalkan, maka program-
program pencegahan danpengendalian HIV dan AIDS memerlukan pertimbangan
keagamaan, adat-istiadat dan normanorma masyarakat yang berlaku disamping
pertimbangan kesehatan. Penularan dan penyebaran HIV dan AIDS sangat
berhubungan dengan perilaku beresiko, oleh karena itu pengendalian harus
memperhatikan 6aktor-6aktor yang berpengaruh tehadap perilaku tersebut. Pekerja
seks baik langsung maupun tak langsung, seperti (kafe, spa, dll) adalah salah satu
kelompok resiko tinggi penularan virus HIV. Mengingat waktu kerja mereka lebih
banyak di malam hari dan istirahat di siang hari maka jad!al untuk memeriksakan
diri mereka sangat jarang dilakukan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka sangat diperlukan layanan mobile
klinik IMS dan VCT, untuk mengakomodir kebutuhan kelompok resiko seperti ini.
Sehingga perkembangan HIV-AIDS di Kota Sukabumi akan bisa ditekan.
Pengungkapan kasus sedini mungkin sehingga sesegera mungkin dapat
ditanggulangi sekaligus membantu pencegahan penularan kepada masyarakat lain.
C. TUJUAN
a. Memperluas upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS
b. Mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses ke semua layanan
baik in6ormasi, edukasi, terapi atau dukungan psikososial
c. Meningkatkan penemuan kasus sedini mungkin
d. Meningkatkan upaya pemberian terapi sesegera mungkin
e. Meningkatkan kualitas layanan VCT dan IMS di Puskesmas.
PEMERINTAH DAERAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIPELANG
Jl. KH.Ahmad Sanusi No.21 Kota Sukabumi 43123 Provinsi Jawa Barat
Telp. (0266) 255 041
Website : puskesmascipelang.sukabumikota.go.id , Email:pkmcipelang@yahoo.co.id
F. TEMPAT
a. Tempat-tempat kelompok resiko tinggi seperti : kafe, spa, lokalisasi, dll.
b. Di masyarakat umum bila dibutuhkan.
G. Rincian kegiatan
NO Kegiata Waktu
n
1. Mobile JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES
VCT
√ √ √ √ √ √ √ √
HIV-
AIDS
I. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal yang telah di tetapkan, dan menyusun
pelaporan hasil yang telah di capai.