Professional Documents
Culture Documents
Makalah Peristiwa Bandung Lautan Api
Makalah Peristiwa Bandung Lautan Api
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
menganugerahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Peristiwa Bandung Lautan Api”. Penulis melakukan pengumpulan data dari
berbagai sumber untuk menyelesaikan makalah ini demi terselesaikannya tugas mata pelajaran
Sejarah Indonesia.
Dari pengumpulan data hingga penyelesaian makalah ini, penulis telah memperoleh
banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka
dari itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak akan mendukung penulis demi
tercapainya kesempurnaan. Penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi semua pihak.
Penulis
Kata Pengantar….............................................................................................................................1
Daftar Isi..........................................................................................................................................2
Bab I................................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2 Tujuan............................................................................................................................4
1.3 Manfaat.........................................................................................................................4
Bab II...............................................................................................................................................5
2.1 Latar Belakang Peristiwa...............................................................................................5
2.2 Peristiwa Bandung Lautan Api......................................................................................6
Bab III.............................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan…...............................................................................................................8
3.2 Saran…..........................................................................................................................8
Daftar Pustaka................................................................................................................................10
Daftar Gambar...............................................................................................................................11
Indonesia merupakan Negara jajahan Jepang pertama yang merdeka setelah perang dunia
kedua, dan menjadi pelopor bagi Negara – Negara lain disekitarnya. Perjuangan dalam
memproklamirkan kemerdekaan tidak semudah kelihatannya, yakni hanya membaca teks
proklamasi yang disusun semalam sebelum 17 Agustus 1945, tetapi melalui proses perjuangan
seperti penentuan lokasi pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, sementara saat itu tentara
Jepang masih berada di Indonesia untuk mempertahankan status quo. Setelah merdeka
perjuangan tetap berlanjut, melawan setiap perjuangan yang mengancam kemerdekaan yang baru
saja diperoleh, seperti pasukan NICA, AFNEI, dan agresi – agresi.
Mengingat jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk memperoleh dan
mempertahankan kemerdekaan hingga tercapai Indonesia yang merdeka hingga saat ini, segenap
bangsa Indonesia sepatutnya menghormati jasa – jasa para pahlawan dengan cara ikut serta
dalam pembangunan Negara Indonesia tercinta ini yang dalam sejarahnya harus diperoleh
dengan perjuangan berat para pahlawan serta meningkatkan sikap nasionalisme cinta tanah air.
Tapi sangat disayangkan, tidak sedikit bahkan banyak para pemuda zaman sekarang yang
mengabaikan jasa – jasa para pahlawan terdahulu. Contohnya siswa yang mengikuti upacara
bendera pada hari senin dengan tidak khidmat, bahkan mereka berbicara sendiri ketika upacara
bendera sedang dilaksanakan. Mereka tidak mengingat seberapa berat perjuangan para pahlawan
agar generasi saat ini dapat hidup dalam kemerdekaan. Seharusnya upacara bendera dapat diikuti
sebagai momen khidmat dalam mengingat, menghargai, dan menghormati jasa – jasa pahlawan
terdahulu. Selain upacara bendera masih banyak pula sikap yang terdapat pada pemuda generasi
sekarang yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Banyak dari antara mereka
lebih menyukai budaya dari Negara lain dan mereka menganggap kebudayaan – kebudayaan itu
lebih baik dan modern dari kebudayaan Indonesia sendiri, serta dari antara mereka ada pula yang
menganggap bahwa mempelajari sejarah Indonesia terlalu kuno untuk dilakukan, padahal
mempelajari sejarah Indonesia adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghormati
jasa para pahlawan kemerdekaan. Oleh karena itu, penulis berupaya meningkatkan rasa cinta
tanah
Peristiwa Bandung Lautan Api | 3
air para generasi Indonesia saat ini dengan penulisan makalah yang berjudul “Peristiwa Bandung
Lautan Api” yang merupakan salah satu sejarah para pahlawan terdahulu dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia, penulis berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan para pemuda tentang sejarah Indonesia khususnya dalam
mempertahankan kemerdekaan.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Di Bandung pertempuran diawali oleh usaha para pemuda untuk merebut pangkalan
udara Andir dan pabrik senjata bekas Artillerie Constructie Winkel (ACW-sekarang Pindad ) dan
berlangsung terus sampai kedatangan pasukan Sekutu (Inggris) di Bandung pada 12 Oktober
1945 yang merupakan bagian dari Brigade MacDonald. Mereka membebaskan orang – orang
Belanda. Orang – orang Belanda yang baru dibebaskan dari kamp tawanan mulai melakukan
tindakan – tindakan yang mulai mengganggu keamanan.
Seperti halnya di kota – kota lain di Bandung pun pasukan Sekutu dan NICA melakukan
terror terhadap rakyat sehingga terjadi pertempuran – pertempuran. Menjelang bulan November
1945, pasukan NICA semakin merajalela di Bandung.
Pada bulan Oktober di Bandung telah terbentuk Majelis Dewan Perjuangan yang
dipimpin panglima TKR, Aruji Kartawinata. Dewan perjuangan ini terdiri dari wakil – wakil
TKR dan berbagai kelaskaran. Pada tanggal 21 November 1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum
agar para pejuang menyerahkan senjata dan mengosongkan Bandung Utara selambat –
lambatnya pada 29 November 1945 dengan alasan menjaga keamanan.
Ternyata ultimatum itu tidak diindahkan oleh pihak pejuang. Insiden terjadi, para pemuda
melakukan penyerobotan terhadap kendaraan – kendaraan Belanda yang berlindung di bawah
Sekutu. Penculikan dari pihak NICA pun semakin sering terjadi.
Peristiwa yang memperburuk keadaan terjadi pada tanggal 25 November 1945. Selain
menghadapi serangan musuh, rakyat menghadapi banjir besar meluapnya Sungai Cikapundung.
Dalam suasana yang demikian itu, Majelis Dewan Perjuangan tidak sabar menunggu
reaksi dari pemerintah. Majelis yang terdiri dari berbagai kesatuan ini memutuskan untuk
melancarkan perlawanan. Pada malam hari tanggal 24 – 25 November 1945 rakyat melancarkan
serangan terhadap posisi – posisi Sekutu dan NICA.
Tanggal 23 Maret 1946, pihak Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum. Isi ultimatum
itu adalah agar TRI mengosongkan seluruh kota Bandung dan mundur ke luar kota dengan jarak
11 km paling lambat 24 Maret 1946. Akibatnya pertempuran pun kembali menghebat. Pada saat
itu datang dua buah surat yang isinya membingungkan, yaitu :
Untuk menanggapi kedua perintah yang berbeda diatas, akhirnya dilakukan musyawarah
oleh Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak
Republik Indonesia, pada tanggal 23 Maret 1946. Kolonel Abdoel Haris Nasoetion selaku
Komandan Divisi III TRI mengumumkan hasil musyawarah tersebut, yakni memutuskan untuk
mengosongkan Kota Bandung sambil melakukan infiltrasi atau bumi hangus, hingga nantinya
dikenal dengan “Bandung Lautan Api”.
Dimana – mana asap hitam mengepul membumbung tinggi di udara dan semua listrik
mati.
Tentara Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi.
Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot, Bandung Selatan, dimana
terdapat gudang amunisi besar milik Tentara Sekutu. Dalam petempuran ini Muhammad Toha
dan Ramdan, dua pemuda anggota milisi BRI ( Barisan Rakyat Indonesia ) terjun dalam misi
untuk menghancurkan gudang amunisi tersebut. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang
tersebut dengan dinamit. Gudang besar itu meledak dan terbakar bersama kedua milisi tersebut di
dalamnya yang gugur dalam ledakan. Staf pemerintahan Kota Bandung pada mulanya akan tetap
tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan mereka, maka pada pukul 21.00 itu juga ikut
dalam rombongan yang mengevakuasi dari Bandung. Sejak saat itu, kurang lebih pukul 24.00
Kota Bandung telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membumbung membakar
kota, sehingga Bandung pun menjadi lautan api.
3.1 Kesimpulan
Beberapa tahun kemudian, lagu “Halo, Halo Bandung” secara resmi ditulis, menjadi
kenangan akan emosi yang para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia alami saat itu,
menuggu untuk kembali ke kota tercinta mereka yang telah menjadi lautan api.
3.2 Saran
Sebagai generasi penerus Indonesia, kita sudah sepatutnya memiliki rasa cinta tanah air
dan mau membela tanah air tercinta kita ini. Melihat bahasan diatas tentang Peristiwa Bandung
Lautan Api kita dapat mencontoh Muhammad Toha dalam perjuangannya meledakkan gudang
besar mesiu/amunisi milik Sekutu, agar tidak dapat dimanfaatkan kembali oleh Sekutu maupun
NICA meskipun ia harus turut gugur dalam ledakan tersebut. Tidak hanya sikap dari Muhammad
Penulis berharap dengan mengingat seberapa besar dan berat perjuangan para pahlawan
kemerdekaan Indonesia, dapat meningkatkan rasa cinta tanah air para pemuda Indonesia saat ini,
yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari – hari, sebagai satu contoh ialah mengikuti
upacara bendera dengan penuh khidmat untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah
memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
MGMP Lintas Kabupaten Propinsi Jawa Timur. 2013. Sejarah Kelas XI. Surabaya: MGMP
Lintas Kabupaten Propinsi Jawa Timur.
Gambar 1 Gambar 2