Professional Documents
Culture Documents
Modul 8 - Pemadatan Tanah
Modul 8 - Pemadatan Tanah
Modul 8 - Pemadatan Tanah
2. URAIAN MATERI
Tingkat pemadatan tanah diukur dari berat volume kering tanah yang dipadatkan. Bila air
ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air tersebut akan berfungsi
sebagai unsur pembasah (pelumas) pada partikel-partikel tanah. Karena adanya air,
partikel-partikel tanah tersebut akan lebih mudah bergerak dan bergeseran satu sama lain
dan membentuk kedudukan yang lebih rapat/padat. Untuk usaha pemadatan yang sama,
berat volume kering dari tanah akan naik bila kadar air dalam tanah (pada saat dipadatkan)
meningkat (lihat Gambar 8. 1). Harap dicatat bahwa pada saat kadar air w = 0, berat volume
basah dari tanah (r) adalah sama dengan berat volume keringnya ('Yd), atau
'Y = 'Yd (w=O) = 'Yl
Bila kadar airnya ditingkatkan terus secara bertahap pada usaha pemadatan yang sama,
maka be rat dari jumlah bahan padat dalam tanah persatuan volume juga meningkat secara
bertahap pula. Misalnya, pada w = w1 , berat volume basah dari tanah sama dengan :
'Y = 'Y2
Berat volume kering dari tanah tersebut pada kadar air ini dapat dinyatakan dalam:
Setelah mencapai kadar air tertentu w = w2 (lihat Gambar 8. 1 ), adanya penambahan kadar
air justru cenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Ha! ini disebabkan karena
air tersebut kemudian menempati ruang-ruang pori dalam tanah yang sebetulnya dapat di
tempati oleh partikel-partikel padat dari tanah. Kadar air di mana harga berat volume kering
maksimum tanah dicapai disebut kadar air optimum.
Gambar 12.2 Alat uji Proctor Standar : (a) cetakan, (b) penumbuk
di mana:
W = berat tanah yang dipadatkan di dalam cetakan
V(m ) = volume cetakan (= 1/30 ft 3 = 943, 3 cm3 ).
Juga pada setiap percobaan besarnya kadar air dalam tanah yang dipadatkan tersebut
dapat
Gambar 13.5. Bentuk umum kurva pemadatan untuk empat jenis tanah USTM D 98
Perha tikan bahwa kurva pemadatan berbentuk bel pada Gambar 8.4 adalah umum terdapat
pada hampir semua tanah lempung. Gambar 13.5 menunjukkan bahwa untuk pasir, harga
Bila usaha pemadatan per satuan volume tanah berubah, kurva pcmadatan juga akan
berubah. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 13.7. Gambar tersebut menunjukkan empat
buah kurva pemadatan untuk tanah lempung berpasir. Cetakan dan penurnbuk seperti pada
Proctor standar digunakan untuk memperoleh kurva-kurva pemadatan tersebut. Tetapi,
Karena energi pemadatannya lebih besar, uji Proctor dimodifikasi juga menghasilkan suatu
harga berat volume kering maksimum yang lebih besar. Peningkatan berat volume kering
maksimum ini disertai dengan penurunan kadar air optimum.
3. RANGKUMAN
Tingkat pemadatan tanah diukur dari berat volume kering tanah yang dipadatkan.
Bila air ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air tersebut akan
berfungsi sebagai unsur pembasah (pelumas) pada partikel-partikel tanah. Karena
adanya air, partikel-partikel tanah tersebut akan lebih mudah bergerak dan bergeseran
satu sama lain dan membentuk kedudukan yang lebih rapat/padat.
5. KUNCI JAWABAN
1. Faktor- factor yang mempengaruhi pemadatan tanah adalah
Kadar air
Jenis tanah
Energi pemadatan
2. URAIAN MATERI
1. Penggilas besi berpermukaan halus (Gambar 8. 14) cocok untuk meratakan permukaan
tanah dasar (subgrades) dan untuk pekerjaan penggilasan akhir pada timbunan tanah
pasir atau lempung. Penggilas tipe ini dapat memadatkan 100% luasan muka tanah yang
dilalui rodanya dengan tekanan kontak antara tanah dan roda sebesar antara 45 sampai
55 psi (antara 310 sampai 380 kN/m2 ). Penggilas tipe ini tidak cocok untuk pekerjaan
yang menginginkan tingkat pemadatan yang tinggi pada lapisan yang tebaL
2. Penggilas ban-karet (Gambar 8. 15) dalam banyak ha! masih lebih baik daripada
penggilas besi berpermukaan halus. Penggilas ban-karet ini pada dasarnya merupakan
sebuah kereta bermuatan berat dan beroda karet yang tersusun dalam beberapa baris.
Baris-baris ban karet ini berjarak dekat satu sama lain di mana pada setiap baris ban
terdapat empat sampai enam buah ban. Tekanan kontak di bawah ban berkisar antara 85
sampai 100 psi. (585 sampai 690 kN/m2 ) , dan baris-baris ban terse bu t memadatkan
3. Penggilas kaki-kam bing (Gambar 8. 16) adalah berupa silinder (drum) yang mempunyai
banyak kaki-kaki yang menjulur ke luar dari drum. Kaki-kaki ini mempunyai luas
proyeksi penampang sekitar 4 sampai 13 in? ( ""=' 25 sampai 85 cm2 ). Alat ini sangat
efektif untuk memadatkan tanah lempung. Tekanan kontak di ujung kaki-kaki kambing
dapat mencapai antara 200 sampai 1000 psi (1380 sampai 6900 kN/m2 ). Pada waktu
pemadatan di lapangan, mula-mula pada awal lintasan bagian tanah yang dipadatkan
ialah bagian sebelah bawah dari "lift''. Catatan: suatu timbunan tanah tidak langsung
dipadatkan setinggi timbunan tersebut, tetapi dihamparkan selapis demi selapis dan
4. Penggilas getar sangat berfaedah untuk pemadatan tanah berbutir (pasir, kerikil, dan
sebagainya). Alat getar dapat saja dipasang pada penggilas besi berpermukaan halus.
Penggilas ban-karet, atau pacta penggilas kaki-kambing untuk menghasilkan getaran
pacta tanah. Pada Gambar 14.4 ditunjukkan prinsip-prinsip dari penggilas getar. Getaran
dihasilkan dari berputarnya suatu beban yang tidak sentris.
Pelat penggetar yang dioperasikan dengan tangan sangat efektif dalam pemadatan tanah
berbutir bila ruang gerak yang tersedia sangat terbatas. Model pelat penggetar seperti ini
ada yang dilengkapi dengan mesin yang dapat menggetarkan beberapa pelat sekaligus.
Mesin seperti ini dapat digunakan ditempat-tempat di mana ruang geraknya lebih leluasa
tetapi tidak cukup leluasa untuk penggilas getar yang besar.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan berat volume pemadatan yang
diinginkan di lapangan, yaitu :. tebal "lift" (satu lapisan tanah yang dipadatkan), intensitas
tekanan yang dihasilkan oleh alat pemadat, dan besar luasan muka tanah dimana tekanan
itu bekerja. Sebabnya ialah bahwa tekanan yang diberikan pada permukaan tanah akan
berkurang menurut kedalamanannya, jadi tingkat pemadatan tanah juga berkurang menurut
kedalamannya. Selama pemadatan, berat volume kering dari tanah juga berubah menurut
banyaknya jumlah lintasan tanah terhadap jumlah lintasan penggilas. Gambar 5a
menunjukkan kurva kepadatan tanah terhadap jumlah lintasan penggilas pada tanah
lempung berlanau. Berat volume kering dari tanah pada kadar air tertentu akan meningkat
(dengan makin bertambahnya jumlah lintasan penggilas) sampai pada kira –kira suatu titik
tertentu. Setelah itu, kepadatan tanah akan menjadi konstan. Umumnya, kira-kira 10
sampai 15 lintasan sudah akan menghasilkan berat volume kering maksimum yang secara
ekonomis dapat dicapai.
Gambar 5b menunjukkan variasi dari berat volume tanah terhadap kedalaman dari tanah
pasir pantai bergradasi buruk di mana pemadatan dilakukan dengan penggilas getar.
Getaran dihasilkan oleh beban eksentris yang berputar pada silinder/drum. Berat penggilas
di sini adalah 12,5 kips (55,6 kN) dan diameter drum adalah 47 in. (1,19 meter). Tebal lift
diusahakan sebesar 8 ft. (2,44 m). Perhatikan bahwa untuk suatu kedalaman tertentu, harga
berat volume kering dari tanah meningkat dengan bertambahnya jumlah lintasan penggilas.
Namun laju kenaikan berat volume kering tersebut secara berangsur-angsur akan berkurang
setelah kira-kira 15 lintasan. Juga yang patut diperhatikan dari Gambar, 5b ialah tentang
Gambar 14.6a. Kurva kepadatan untuk tanah lempung berlanau. Hubungan antara berat
volume kering dan jumlah lintasan penggilas roda tiga dengan berat 9,5 ton bilaman tebal
lapisan tanah lepas yang dipadatkan adalah 9 inci (228,6 mm) pada kadar air yang berbeda.
Pada waktu pekerjaan pemadatan sedang berlangsung, tentunya perlu diketahui apakah
berat volume yang ditentukan dalam spesifikasi dapat dicapai atau tidak. Prosedur standar
untuk menentukan berat volume di lapangan akibat pemadatan adalah
a. Metode kerucut pasir (sand cone method)
b. Metode balon.karet (rubber balloon method)
c. Penggunaan alat ukur kepadatan nuklir.
Gambar 14.7. Botol gelas yang dihubungkan dengan kerucut pasir (sand cone)
Gambar 14.9. Variasi harga berat volume kering maksimum terhadap kadar organic
(menurut franklin Orozco dan Semrau, 1973)
Bila kadar organik mclebihi 8 sampai 10% , maka bcrat volume kering maksimum pada
pemadatan akan menurun tajam. Kadar air optimum untuk suatu usaha pemadatan tertentu
sebaliknya akan meningkat dengan bertambahnya kadar organik dalam tanah.
Kecenderungan ini terlihat pada Gambar 14.10. Besarnya kekuatan desak tak tcrbatas
maksimum (max imum unconfined compression strength) yang didapat dari suatu tanah
yang sudah dipadatkan dengan suatu usaha pemadatan tertentu, iustru berkurang dengan
bertambahnya kadar organik dalam tanah (Gambar 14.11 ) . Dari faktor-faktor ini, dapat
disimpulkan bahwa tanah dengan kadar organik lebih tinggi dari 10% adalah tidak baik
untuk pekerjaan pemadatan.
Gambar 14.11. Variasi kekuatan desak tak terbatas (unconfined compression strength)
maksimum dari contoh tanah yang dipadatkan terhadap kadar organik
4. TES FORMATIF
1. Bagaimana rposedur dalam menentukan berat volume di lapangan akibat
pemadatan ?
2. Jelaskan tentang pengilas kaki-kambing ?
5. KUNCI JAWABAN
American Society fo r Te sting and Materials (1982). ASTM Standards, Part 19,
Philadelphia, Pa.