Laporan Praktik Kerja Industri TSM - (M.syaim)

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI

BENGKEL AMANG ISAR

SERVICE CVT

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas
Tahun Ajaran 2022-2023

DISUSUN OLEH:

NAMA : Muhammad Syaim


NIS : 6371010110
KELAS : XII TBSM

PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH BANJARMASIN KOTA BANJARMASIN


MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MUHAMMADIYAH 2 BANJARMASIN
JALAN CEMPAKA 2 NO.10 TELP. 0511-3363968 BANJARMASIN – KALSEL
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Ini Di Buat Sebagai Syarat Pemenuhan Kurikulum


Dan Mengikuti Ujian Penanggung Jawaban (PRAKERIN)

Banjarmasin,18 september 2022


Mensutujui/mengesahkan

Ketua Jurusan. Pembimbing

Eko Setiawan.ST Helmi Ariadi.SH

Mengetahui
Kepala Selolah

Fasmatik Limayuha S.Ag


NUPTK.9359750651200003

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Laporan Kegiatan Praktek Lapangan (PKL).ini DiTeliti dan Di Sahkan


Oleh Pihak Bengkel Faroma Motor

Pada
Hari..........Tanggal...........bulan............2023
Peserta PKL:
MUHAMMAD SYAIM
NIS: 6371010110

Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan( PKL).Ini Di Tulis Untuk


Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Mengikuti
Uji Kompetensi Dan Ujian Akhir Sekolah (UAS)
Pimpinan / Pembimbing industry

2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat atas segala limpahan karunia ruang dan waktu sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri di(Bengkel Amang Isar)dengan baik.

Penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini berdasarkan pengetahuan yang saya
peroleh selama melakukan prakerin di(Bengkel Amang Isar) serta berdasarkan keterangan
dari pembimbing dan para staf di lingkungan kerja yang dengan ikhlas telah memberikan
kontribusi bagi saya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Saya ucapkan terimakasih kepada:

1) Ibu Hj. Fastamik Lima Yuha, S.Ag, sebagai Kepala SMK Muhammadiyah 2
Banjarmasin
2) Ibu Arbayah, S.Kom selaku ketua Pelaksana Prakerin
3) Bapak Eko Setiawan, ST. Sebagai Kepala Program Otomotif.
4) Bapak Eko Setiawan, ST, sebagai kepala bengkel TBSM.
5) Bapak Helmi Ariadi ,SH ,ST selaku pembimbing prakerin.
6) Bapak Salmanan
7) Bapak Salmanan
8) Pihak-pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan laporan ini.
Akhir kata, semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan saya harap
Laporan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua. Amiin.

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistemtransmisi dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantarenergi dari mesin
keroda. Dengan memutar pulley, roda dapat berputar danmenggerakkan sepeda motor.

Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnyadigunakan dalam sepeda


motor merupakan mesin pembakaran internal yangmenghasilkan putaran, terdapat dua sistem
transmisi yang umum, yaitutransmisi manual dan transmisi otomatis. Transmisi manual
merupakan salahsatu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan
yanglebih mudah. Biasanya pada transmisi manual terdiri dari 4 sampai dengan 6speed.

Transmisi otomatis adalah transmisi yang dapat membuat kita dapatmerasakan sistem
otomatis, bila kita sedang menggunakan system transmisiotomatis kita tidak perlu menginjak
pedal kopling karena pada sistemtransmisi ini pedal kopling sudah teratur secara otomatis.
Transmisi otomatisadalah transmisi kendaraan yang pengoperasiannya dilakukan secara
otomatisdengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Transmisi yang digunakan yaitu transmisi
otomatis “V belt atau yang dikenal dengan CVT ContinuousVariable Transmission)

1.1. Tujuan Praktik Kerja Industri


1. Mengetahui arti dari CVT
2. Komponen-Komponen CVT
3. Mengetahui Keuntungan dan kerugian dari CVT
4. Memahami cara perawatan dan hal-hal yang menyebabkan kerusakan pada CVT

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian CVT


CVT adalah singkatan dari "Continuously Variable Transmission" dalam bahasa
Inggris, atau "Transmisi Variabel Kontinu" dalam bahasa Indonesia. Ini adalah jenis transmisi
otomatis yang digunakan dalam sebagian besar kendaraan modern, terutama mobil. Transmisi
CVT berbeda dari transmisi otomatis konvensional karena tidak memiliki gigi tetap dalam arti
tradisional. Sebaliknya, transmisi CVT menggantikan gigi dengan sabuk atau rantai yang
terhubung antara dua pulley yang dapat berubah ukurannya secara terus-menerus.

Pengertian dari service CVT adalah perawatan, pemeliharaan, atau layanan yang
dilakukan pada transmisi CVT agar tetap berfungsi dengan baik dan meminimalkan risiko
kerusakan. Layanan CVT biasanya mencakup hal-hal seperti mengganti oli CVT, memeriksa
sabuk atau rantai CVT, mengatur tekanan pulley, dan memeriksa sistem elektronik yang
mengontrol transmisi tersebut. Melakukan perawatan rutin pada transmisi CVT sangat
penting untuk memastikan performa yang baik dan masa pakai yang panjang.

Penting untuk mencari mekanik atau bengkel yang memiliki pengalaman dalam
melayani transmisi CVT karena jenis transmisi ini memiliki karakteristik yang berbeda dari
transmisi konvensional, dan perawatan yang salah dapat menyebabkan masalah serius pada
kendaraan.

2.2. Komponen-Komponen CVT

Gambar 2.2 Komponen CVT

1. Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve)

5
2. Sliding Primary Sheeve
3. Spacer
4. Kutub Primer (Primary Shaft)
5. Roller (Weight Primary Sheeve)
6. Slider
7. V – Belt
8. Pulley Sekunder (Secondary fixed sheeve
9. Secondary Sliding Sheeve
10. Spring
11. Kutub Sekunder (Secondary Shaft)
12. Kopling Sentrifugal (Clutch Carrier)
13. Clutch Housing
14. Torsi cam
15. Gigi Reduksi

Cara kerja Transmisi Variabel Kontinu (CVT):


1. Pulley Variabel: CVT memiliki dua pulley variabel, yaitu pulley input dan pulley output.
Setiap pulley terdiri dari dua bagian yang dapat berubah ukuran. Ketika pulley input dan
output berubah ukuran, perbandingan diameternya berubah.
2. Sabuk atau Rantai: Sabuk atau rantai menghubungkan kedua pulley variabel. Ketika
pulley berubah ukuran, sabuk atau rantai bergerak ke atas atau ke bawah pada pulley,
mengubah perbandingan diameternya.
3. Torque Converter: Pada beberapa CVT, terdapat torque converter yang menghubungkan
mesin dengan CVT. Torque converter memungkinkan untuk percepatan awal dan transisi
yang lebih halus dari mode diam ke mode bergerak.
4. Electronic Control Unit (ECU): ECU adalah unit kendali elektronik yang mengawasi
dan mengendalikan operasi CVT. ECU menggunakan sensor untuk memantau berbagai
parameter, seperti kecepatan kendaraan, putaran mesin, dan tekanan pada pulley.
Berdasarkan informasi ini, ECU mengatur tekanan pulley dan posisi pulley untuk
mengatur rasio transmisi yang optimal.
5. Pompa Hidrolik: Pompa hidrolik digunakan untuk mengatur tekanan hidrolik di dalam
sistem CVT. Tekanan hidrolik ini membantu mengatur perubahan ukuran pulley variabel
dan, akibatnya, rasio transmisi.

2.3. Keuntungan dan Kerugian CVT

Keuntungan CVT:

 Efisiensi Bahan Bakar yang Lebih Baik: Salah satu keuntungan utama CVT adalah
bahwa ia dapat menjaga mesin kendaraan berada pada putaran yang optimal untuk
efisiensi bahan bakar maksimal. Dibandingkan dengan transmisi otomatis tradisional
dengan gigi tetap, CVT sering kali menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih baik.
 Percepatan yang Halus: CVT tidak memiliki perubahan gigi, sehingga percepatan
terasa sangat halus dan tanpa gangguan. Kendaraan dengan CVT sering memberikan
pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan mulus.

6
 Beradaptasi dengan Berbagai Kondisi: CVT dapat beradaptasi dengan baik dengan
berbagai kondisi berkendara, sehingga dapat memberikan tenaga yang tepat saat
dibutuhkan, seperti saat mendaki bukit atau melaju di jalan rata.
 Sedikit Pemeliharaan: CVT umumnya memerlukan pemeliharaan yang lebih sedikit
daripada transmisi konvensional dengan gigi tetap, seperti penggantian oli yang lebih
jarang.

Kerugian CVT:

 Perasaan Berkendara yang Berbeda: Beberapa pengemudi mungkin merasa bahwa


sensasi berkendara dengan CVT berbeda dari transmisi otomatis konvensional karena
tidak ada perubahan gigi yang terasa. Hal ini bisa dianggap sebagai kurangnya "rasa"
dalam berkendara oleh beberapa orang.
 Kebisingan Mesin yang Lebih Tinggi: CVT cenderung menjaga mesin pada putaran
yang relatif tinggi saat percepatan, yang dapat menghasilkan kebisingan mesin yang
lebih tinggi, terutama saat diberi beban.
 Terbatas untuk Kendaraan dengan Daya Mesin Rendah: CVT memiliki batasan
dalam hal daya mesin yang dapat ditangani. Untuk kendaraan dengan mesin yang sangat
bertenaga, transmisi CVT mungkin kurang umum atau kurang efektif.
 Masalah Potensial: Beberapa transmisi CVT telah mengalami masalah keandalan dalam
beberapa model kendaraan, seperti masalah overheating atau keausan sabuk CVT. Ini
bisa menjadi masalah yang mahal untuk diperbaiki di kemudian hari.

2.4. Cara perawatan dan hal-hal yang menyebabkan kerusakan pada CVT
Cara perawatan CVT:
1. Penggantian Oli CVT: Ini adalah salah satu perawatan paling penting untuk CVT. Oli
CVT perlu diganti sesuai dengan panduan yang diberikan oleh produsen kendaraan. Oli
yang terlalu kotor atau usang dapat menyebabkan gesekan berlebihan dan kerusakan pada
komponen.
2. Pemeriksaan Sabuk atau Rantai: Rantai atau sabuk CVT harus secara rutin diperiksa
untuk tanda-tanda keausan, robekan, atau ketegangan yang tidak tepat. Jika ditemukan
masalah, perlu dilakukan penggantian segera.
3. Pemeriksaan Sistem Pendingin: Pastikan sistem pendingin CVT berfungsi dengan baik
untuk mencegah overheating. Jika terdapat masalah dengan pendingin, segera perbaiki.
4. Pemeriksaan Tekanan Pulley Variabel: Pulley variabel dalam CVT perlu diatur dengan
tepat. Pastikan tekanan pulley variabel sesuai dengan panduan produsen untuk
menghindari ketegangan yang berlebihan atau kendala dalam perpindahan rasio.
5. Perawatan ECU: Pastikan bahwa unit kendali elektronik (ECU) yang mengendalikan
CVT berfungsi dengan baik. Perangkat ini memiliki peran penting dalam mengawasi
kinerja CVT dan mengendalikan operasinya.
6. Kendaraan di Bawa ke Bengkel yang Terpercaya: Selalu bawa kendaraan Anda ke
bengkel yang memiliki pengalaman dalam perawatan CVT. Mereka dapat memberikan
perawatan yang tepat dan menggunakan suku cadang yang sesuai.

7
Hal-hal yang Dapat Menyebabkan Kerusakan pada CVT:
1. Pemakaian Berat: Kendaraan yang sering digunakan untuk menarik beban berat atau
digunakan dalam kondisi berkendara yang ekstrem dapat mengalami kerusakan pada CVT
lebih cepat.
2. Kendaraan yang Kurang Pemanas Mesin: Memulai kendaraan dan segera
mengemudikannya dengan kecepatan tinggi tanpa memberikan mesin waktu untuk
mencapai suhu operasi normal dapat menyebabkan stres pada CVT.
3. Kemacetan yang Berlebihan: Berkendara dalam lalu lintas padat atau terjebak
dalam kemacetan berkepanjangan dapat menyebabkan CVT bekerja dalam kondisi berat
dan berkontribusi pada overheating.
4. Kurangnya Perawatan Rutin: Tidak melakukan perawatan rutin seperti
penggantian oli dan pemeriksaan sabuk atau rantai dapat menyebabkan kerusakan
bertahap pada CVT.
5. Modifikasi Kendaraan yang Tidak Tepat: Modifikasi yang tidak sesuai dengan
spesifikasi produsen kendaraan asli, seperti penambahan daya mesin yang signifikan,
dapat memengaruhi kinerja CVT dan mengakibatkan kerusakan.
6. Kesalahan Pengemudi: Mengemudi secara kasar, seperti akselerasi dan deselerasi
tiba-tiba yang konstan, dapat meningkatkan risiko kerusakan pada CVT.
7. Overheating: Overheating yang berkepanjangan dapat merusak komponen dalam
CVT, termasuk sabuk atau rantai dan komponen elektronik.
8. Kurangnya Perawatan Saat Waktu Tepat: Terlambat atau mengabaikan
perawatan yang diperlukan seperti penggantian oli CVT dapat menyebabkan kerusakan
serius.

8
BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Profil perusahaan


Nama Perusahaan : BENGKEL AMANG ISAR
Berdiri : Salmanan
Alamat : Jl. Kelayan B
Kepala Bengkel : SALMANAN
Bidang usaha : SERVIEC
Nomor telepon : 085828313932

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Gambar 3.2. (BENGKEL AMANG ISAR)

3.3 (BENGKEL AMANG ISAR)


Bidang Usaha bergerak dibidang usaha perbaikan mobil sekaligus showroom Bengmotor
dengan berbagai merek dagang motor.

9
BAB IV

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Mekanismes pada Sistem CVT


1) Konstruksi dan Fungsi system CVT
Sistem CVT terdiri pulley dan pulley secondary yang dihubungkan dengan V -belt
a. Bagian Pulley Primary (Pulley Pertama)

Gambar 4.1. Pulley Primary

Pulley primer adalah bagian CVT yang ada di bagian depan yang berperan sebagai
pendorong atau drive. Komponen ini akan melanjutkan perputaran dari mesin ke
bagian secondary pulley yang tersambung dengan roda. Agar hasilkan ratio, karena
itu pada pulley primer terdiri dari beberapa komponen. Berikut komponen pulley
primer yaitu:
- Primary Fixed Shave
- Primary Sliding Sheave
- Spacer
- Primary Shaft
- Roller (Weight Primary Sheeve)
- Slider

10
b. Bagian Pulley Secondary (pulley kedua)

Terdiri dari piringan yang diam (fixed sheave) Berlokasi pada as primer drive gear bearing
dan kopling centrifugal (clutch carrier) terkopel pada bos di bagian fixed sheave. Piringan
pulley yang dapat bergeser/sliding sheave menekan V-belt ke piringan yang diam (F sheave)
melalui tekanan per. Rumah kopling terkopel menjadi satu dengan as drive gear. Pada saat
putaran langsam kopling centrifugal terlepas dari rumah kopling sehingga putaran mesian
tidak siteruskan ke roda belakang

4.2 Alat-Alat dan Langkah Kerja


1. Kunci Inggris (Wrench): Kunci inggris digunakan untuk mengencangkan dan
mengendurkan baut dan mur pada komponen CVT seperti penutup sabuk, penutup pulley,
atau komponen lainnya.
2. Jack dan Jack Stands: Digunakan untuk mengangkat kendaraan dan memberikan akses
yang aman ke bawah kendaraan saat melakukan pekerjaan pada CVT.
3. Alat Penyetel Tekanan Pulley: Alat khusus ini digunakan untuk mengatur tekanan pada
pulley variabel dalam CVT agar sesuai dengan spesifikasi produsen.
4. Alat Pengukur Suhu: Penting untuk memantau suhu saat melakukan perawatan CVT.
Alat pengukur suhu infrared atau termometer dapat digunakan untuk tujuan ini.
5. Peralatan Penanganan Minyak: Termasuk wadah untuk mengumpulkan oli bekas dan
alat-alat yang dibutuhkan untuk mengganti oli CVT.
6. Alat Pengukur Torsi: Digunakan untuk mengukur torsi yang diberikan oleh mesin atau
komponen lain yang terhubung ke CVT.
7. Lampu Pemeriksaan: Lampu pemeriksaan, khususnya lampu LED pencahayaan yang
kuat, dapat membantu saat bekerja di bawah kendaraan untuk melihat dengan jelas dan
memeriksa komponen CVT.
8. Alat Pemantauan Elektronik: Alat pemantauan seperti scanner OBD-II dapat
digunakan untuk membaca kode kesalahan yang terkait dengan CVT dan membantu
dalam mendiagnosis masalah.
9. Alat Pembersih: Pembersih umum seperti sikat, pel, dan kompresor udara dapat
digunakan untuk membersihkan area di sekitar CVT dan komponen terkait.
10. Instrumen Pengukur: Misalnya, multimeter digunakan untuk mengukur tegangan atau
resistansi pada komponen elektronik CVT.
11. Alat Spesialis: Beberapa pekerjaan CVT memerlukan alat khusus yang dirancang khusus
untuk perbaikan atau penggantian komponen tertentu.

11
12. Oli dan Bahan Pemeliharaan: Oli CVT yang sesuai dengan spesifikasi produsen,
pelumas, seal, dan bahan pemeliharaan lainnya juga termasuk dalam alat-alat yang
dibutuhkan.
13. Peralatan Keselamatan: Ini mencakup sarung tangan kerja, kacamata pelindung, dan
perlengkapan keselamatan lainnya yang diperlukan saat bekerja di bawah kendaraan atau
dengan bahan-bahan berbahaya.

4.3. Langkah Kerja


Buka filter Udara dengan obeng lalu bersih kan dengan cara disemprot menggunakan angin,
dan siap kan alat alatnya, kendurkan semua baut pada cvt menggunakan kunci T8, setelah
terlepas semua baut, buka bok cvt nya, lalu buka rumah kopling dengan alat dan kunci19, lalu
bersih kan kampas ganda menggunakan amplas atau sikat kawat. Setelah itu pasang Kembali
semua komponennya

PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dengan membuat makalah CVT ini saya dapat memberi kesimpulkan bahwah dengan
membuat makalah ini saya mendapat beberapa materi yang belum pernah saya pelajari dan

12
menambah sedikit demi sedikit bagian-bagian di dalam mesin. Semoga makalah CVT ini
dapat mermanfaat untuk kata semua

Praktek kerja industri merupakan program sekolah yang harus dilakukan oleh seluruh
siswa / siswi SMK. Dengan kegiatan ini di maksud supaya kita lebih mantap lagi pendidikan
kita, terutam praktik yang diperoleh di samping itu juga dengan adanya praktek kerja industri
ini siswa dapat memperoleh gambaran sacara langsung pada situasi pekerjaan di perusahaan
dan serta menerima kesempatan kepada siswa untuk melatih kerja secara langsung dan
disiplin kerja yang tinggi agar kelak di kemudian hari tidak merasa canggung lagi. Disamping
itu juga mudah-mudahan nantinya dapat menjadi tenaga kerja yang handal
5.2. Saran
1. Sebaiknya pelaksanaan prakerin itu dilaksanakan pada waktu kelas XI sebab yang
kami rasakan adalah terlalu merepotkan apabila segala macam tes dan kewajiban
yang harus kami lakukan di tumpuk pada satu tahun (kelas XII), seperti
pelaksanaan prakerin itu sendiri, pembuatan laporan, sidang prakerin, ujikom, UN,
US, belum lagi kami harus mengejar ketertinggalan pelajaran untuk semester ini.
2. Pembimbingan selama waktu kegiatan prakerin haruslah merata dan sering
dilaksanakan, tidak hanya ke beberapa orang di instansi yang sama sedangkan yang
lainnya tidak, juga jangan hanya sekali karena akan ada rasa berbeda bila kami
siswa prakerin diberi perhatian lebih dan dibantu dalam mengatasi masalah-
masalah yang kami hadapi di tempat pelaksanaan prakerin.
3. Para pembimbing pra sidang seharusnya menyibukan diri dengan siswa prakerin
karena saya melihat banyak sekali yang kebingungan bagaimana menyusun laporan
prakerin yang baik. Kalaupun tidak, berilah penjelasan yang sejelas jelasnya
tentang bagaimana cara pembuatan laporan prakerin yang baik dan benar.
4. Pihak sekolah seharusnya lebih profesional dalam memilih instansi apa yang
mencetak buku jurnal prakerin karena kualitasnya yang sangat aneh dan desain
yang sangat menjauhkan nama sekolah kita sebagai sekolah percontohan. Lebih
baik pendesainan buku jurnal tersebut diserahkan atau di lombakan kepada siswa
seluruh sekolah atau kepada kami siswa prakerin khususnya jurusan Otomotif.

13
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.otosigna.com/komponen-pulley-primer-6-bagian-dan-ulasan/
2. https://www.hargaindo.com/cvt/
3. https://www.geraiteknologi.com/2021/09/cara-kerja-cvt-motor-matic.html

14

You might also like