Professional Documents
Culture Documents
Sop Abortus Spontan Komplit
Sop Abortus Spontan Komplit
Sop Abortus Spontan Komplit
5. Prosedur Alat:
APD, Tempat tidur, Stetoskop, Arloji, Thermometer, Tensimeter,
Inspekulo, Laboratorium sederhana untuk pemeriksan tes
kehamilan dan pemeriksaan darah rutin, Alat kontrasepsi.
PENATALAKSANAAN
1. Petugas melakukan anamnesis pada pasien dengan keluhan:
a. Perdarahan sedikit
b. Nyeri perut atau kram ringan
c. Mulut rahim sudah tertutup
d. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi
Faktor Risiko :
a. Penyakit infeksi
b. Gangguan nutrisi yang berat
c. Penyakit menahun dan kronis
d. Alkohol dan merokok
e. Anomali uterus dan serviks
f. Gangguan imunologis
g. Trauma fisik dan psikologis
2. Petugas melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien
3. Petugas Menggunakan APD yang sesuai
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Penilaian tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
b. Penilaian tanda-tanda syok
c. Periksa konjungtiva untuk tanda anemia
d. Mencari ada tidaknya massa abdomen
e. Tanda-tanda akut abdomen dan defans musculer
f. Pemeriksaan ginekologi, ditemukan:
• Osteum uteri tertutup
• Perdarahan sedikit
• Ukuran uterus lebih kecil usia kehamilan
5. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan tes kehamilan (BHCG): biasanya masih positif
sampai 7-10 hari setelah abortus.
b. Pemeriksaan darah perifer lengkap
6. Penegakkan diagnosis dilakukan dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis banding: Kehamilan ektopik, Mola hidatidosa,
Missed Abortion
7. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada abortus ialah Perdarahan,
Infeksi , Perforasi, Syok
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Umum
Pada keadaan abortus kondisi ibu bisa memburuk dan
menyebabkan komplikasi. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah penilaian cepat terhadap tanda vital
(nada, tekanan darah, pernasapan dan suhu).
Pada kondisi di jumpai tanda sepsis atau dugaan abortus
dengan komplikasi, berikan antibiotika dengan kombinasi:
1. Ampicilin 2 gr IV /IM kemudian 1 gr setiap 6 jam
3/4
2. Gentamicin 5 mg/KgBB setiap 24 jam
3. Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
4. Segera melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan
Sekunder / RS
Pada Abortus komplit tanpa komplikasi tidak memerlukan
pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia perlu
diberikan sulfas ferosus dan dianjurkan supaya
makanannya mengandung banyak protein, vitamin dan
mineral.
KONSELING DAN EDUKASI
1. Melakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional.
2. Menganjurkan penggunaan kontrasepsi pasca keguguran
karena kesuburan dapat kembali kira-kira 14 hari setelah
keguguran. Untuk mencegah kehamilan, Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR) umumnya dapat dipasang secara aman
setelah aborsi spontan atau diinduksi. Kontraindikasi
pemasangan AKDR pasca keguguran antara lain adalah infeksi
pelvik, abortus septik, atau komplikasi serius lain dari abortus.
3. Follow up dilakukan setelah 2 minggu.
KRITERIA RUJUKAN
1. Abortus Insipiens, Abortus Inkomplit, perdarahan yang
banyak, nyeri perut, ada pembukaan serviks, demam,
darah cairan berbau dan kotor
/4
6. Diagram Alir
Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
3/4
Perubahan pada Alat dan Bahan,
2. Prosedur Petugas yang melaksanakan dan
langkah - langkah.
/4