Sop Abortus Spontan Komplit

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 5

ABORTUS SPONTAN KOMPLIT

No.Dokumen : P.10201/ /UKP


/15-LU/2023
SOP No. Revisi : 01
Tgl. Terbit : 01/03/2023
Halaman : 1/4
UPTD Ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas :
PUSKESMAS Siti Regina Anggraini, SKM.M.K.M
ULAK RENGAS NIP. 19860420 200804 2 002

1. Pengertian Abortus ialah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi


sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai
batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat
anak kurang dari 500 gram.
Abortus Spontan komplit :
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang
dari 20 minggu.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk


melakukan pengobatan pasien dengan diagnosa abortus
spontan komplit di tingkat pelayanan dasar

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor


P.10201/008/UKP/15-LU/2023 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis Pengkajian, Rencana asuhan, Pemberian asuhan dan
pendidikan pasien/keluarga.

4. Referensi KMK RI NO HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan


Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.

5. Prosedur Alat:
APD, Tempat tidur, Stetoskop, Arloji, Thermometer, Tensimeter,
Inspekulo, Laboratorium sederhana untuk pemeriksan tes
kehamilan dan pemeriksaan darah rutin, Alat kontrasepsi.
PENATALAKSANAAN
1. Petugas melakukan anamnesis pada pasien dengan keluhan:
a. Perdarahan sedikit
b. Nyeri perut atau kram ringan
c. Mulut rahim sudah tertutup
d. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi
Faktor Risiko :
a. Penyakit infeksi
b. Gangguan nutrisi yang berat
c. Penyakit menahun dan kronis
d. Alkohol dan merokok
e. Anomali uterus dan serviks
f. Gangguan imunologis
g. Trauma fisik dan psikologis
2. Petugas melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien
3. Petugas Menggunakan APD yang sesuai
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Penilaian tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
b. Penilaian tanda-tanda syok
c. Periksa konjungtiva untuk tanda anemia
d. Mencari ada tidaknya massa abdomen
e. Tanda-tanda akut abdomen dan defans musculer
f. Pemeriksaan ginekologi, ditemukan:
• Osteum uteri tertutup
• Perdarahan sedikit
• Ukuran uterus lebih kecil usia kehamilan
5. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan tes kehamilan (BHCG): biasanya masih positif
sampai 7-10 hari setelah abortus.
b. Pemeriksaan darah perifer lengkap
6. Penegakkan diagnosis dilakukan dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis banding: Kehamilan ektopik, Mola hidatidosa,
Missed Abortion
7. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada abortus ialah Perdarahan,
Infeksi , Perforasi, Syok
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Umum
 Pada keadaan abortus kondisi ibu bisa memburuk dan
menyebabkan komplikasi. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah penilaian cepat terhadap tanda vital
(nada, tekanan darah, pernasapan dan suhu).
 Pada kondisi di jumpai tanda sepsis atau dugaan abortus
dengan komplikasi, berikan antibiotika dengan kombinasi:
1. Ampicilin 2 gr IV /IM kemudian 1 gr setiap 6 jam

3/4
2. Gentamicin 5 mg/KgBB setiap 24 jam
3. Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
4. Segera melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan
Sekunder / RS
 Pada Abortus komplit tanpa komplikasi tidak memerlukan
pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia perlu
diberikan sulfas ferosus dan dianjurkan supaya
makanannya mengandung banyak protein, vitamin dan
mineral.
KONSELING DAN EDUKASI
1. Melakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional.
2. Menganjurkan penggunaan kontrasepsi pasca keguguran
karena kesuburan dapat kembali kira-kira 14 hari setelah
keguguran. Untuk mencegah kehamilan, Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR) umumnya dapat dipasang secara aman
setelah aborsi spontan atau diinduksi. Kontraindikasi
pemasangan AKDR pasca keguguran antara lain adalah infeksi
pelvik, abortus septik, atau komplikasi serius lain dari abortus.
3. Follow up dilakukan setelah 2 minggu.
KRITERIA RUJUKAN
1. Abortus Insipiens, Abortus Inkomplit, perdarahan yang
banyak, nyeri perut, ada pembukaan serviks, demam,
darah cairan berbau dan kotor

/4
6. Diagram Alir
Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien

Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Petugas melakukan pemeriksaan penunjang

Petugas menegakkan diagnosis

Petugas memastikan ada tidaknya komplikasi

Petugas Melakukan penatalaksanaan

Petugas melakukan konseling dan edukasi

Petugas melakukan rujukan bila diperlukan

7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

8.Unit Terkait 1. Ruangan KIA, KB, dan Imunisasi

9. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Buku Register
10.Rekaman Historis Perubahan

No. Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan

1. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas


Nomor
P.10201/008/UKP/15-LU/2023
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Pengkajian, Rencana asuhan,
Pemberian asuhan dan pendidikan
pasien/keluarga.

2. Referensi KMK RI NO HK.01.07/MENKES/


1186/2022 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.

3/4
Perubahan pada Alat dan Bahan,
2. Prosedur Petugas yang melaksanakan dan
langkah - langkah.

/4

You might also like